Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Bank Syariah

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Pemasaran Bank Syariah
Dosen Pengampu: Siti Nur Mahmudah S. EI., M.SEI

Disusun Oleh kelompok 3:

1. M Naufal Ilmiawan al-Falawi(931422218)


2. Riski Sandi Yudha (931425018)
3. Siti Mashita Dewi (931424218)
4. Alvina Cahya Prillicia (931423218)

KELAS F

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI


2020
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat serta Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini untuk disampaikan kepada Mahasiswa IAIN KEDIRI serta untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Manajemen Pemasaran Bank Syariah di
semester 4 ini.
Kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Siti Nur
Mahmudah selaku dosen mata kuliah Perpajakan yang telah memberi tugas serta
membimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini.Kami sebagai pemakalah
menyusun secara singkat materi ini yang kami dapat dari berbagai sumber yang ada
tanpa ada maksud kesamaan.
Maka dari itu kami sangat menerima kritik dan saran dari pembaca mengenai
kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, apabila terdapat
kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan maupun dari isi, maka kami
selaku penulis memohon maaf. Dan demi penulisan yang lebih baik lagi,
kami akan menerima segala kritik serta saran yang membangun dari maupun
pembaca. Terlebih untuk perluasan pengetahuan penulis. Kami berharap dengan
adanya makalah ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.

Kediri, 18 Maret 2020

Penyusun

1
DAFRAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Bank Syariah ........................................................3


B. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah......................................................4
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Bank Syariah .................................................5
D. Unsur-Unsur dan Implikasi Manajemen Bank Syariah .............................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen dalam suatu badan usaha, baik industri, niaga dan jasa,
tidak terkecuali jasa perbankan, didorong oleh motif mendapatkan keuntungan
(profit). Untuk itu mendapatkan keuntungan yang besar, manajemen haruslah
diselenggarakan dengan efisien. Sikap ini harus dimiliki oleh setiap
pengusaha dan manager dimanapun mereka berada, baik dalam organisasi
bisnis, pelayanan publik, maupun organisasi sosial kemasyarakatan.
Perbedaannya hanyalah pada falsafah hidup yang dianut oleh masing-masing
pendiri atau manajer badan usaha tersebut. Demikian juga dalam dunia
perbankan, manajemen menjadi sangat penting sebab hal ini akan
mempengaruhi kinerja perbankan dan kepercayaan masyarakat.
Pada dasarnya bank syariah berfungsi sebagai agen perantara pemilik
dengan modal (nasabah) yang menitipkan uangnya dengan para pengelola
usaha atau masyarakat yang membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan
mereka baik kebutuhan konsumtif maupun kebutuhan produktif. Dalam
rangka memenuhi kebutuhan Bank syariah mempunyai hukum tersendiri yang
lain dengan bank konvensional dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan
manusia diatas, yakni dengan menggunakan akad-akad hasil (profit loss
sharing), sebagai metode pemenuhan kebutuhan permodalan (equty financing)
dan akad-akad jual beli untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan (deep
financing).
Bank syariah adalah bank yang menjalankan bisnis perbankan dengan
menganut sistem syariah yang berbasis hukum Islam. Dalam hukum Islam
dinyatakan bahwa riba itu haram, sehingga bisnis bank konvensional yang
menerapkan sistem rente atau riba dengan perhitungan bunga berbunga, baik
untuk produk simpanan maupun pinjamannya tidak sesuai dengan hukum
Islam.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Manajemen Bank Syariah ?
2. Apa Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah ?
3. Apa Prinsip Manajemen Bank Syariah ?
4. Apa Unsur Manajemen Bank Syariah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Manajemen Bank Syariah
2. Untuk mengetahui Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah
3. Untuk mengetahui Prinsip Manajemen Bank Syariah
4. Untuk mengetahui Unsur Manajemen Bank Syariah

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Syariah


Manajemen dalam bahasa arab disebut dengan idarah. Idarah diambil
dari perkataan adartasy-syai’a atau perkataan. Sedangkan secara istilah,
idarah (manajemen) adalah suatu aktivitas khusus menyangkut
kepemimpinan, pengarahan, pengembangan, personal, perencanaan, dan
pengawasan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berkenaan dengan unsure-
unsur pokok dalam suatu proyek. Tujuannya adalah agar hasil-hasil yang
ditargetkan dapat tercapai dengan cara yang efektif dan efisien.1
Secara istilah, sebagian Secara istilah, sebagian pengamat
mengartikannya sebagai alat untuk merealisasikan tujuan umum. Oleh karena
itu mereka mengatakan bahwa idarah (manajemen) itu adalah suatu aktivitas
khusus menyangkut kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal,
perencanaan, dan pengawasan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berkenaan
dengan unsur-unsur pokok dalam suatu proyek.
Tujuannya adalah agar hasil-hasil yang ditargetkan dapat di capai
dengan cara yang efektif dan efisien. Makna manajemen sering diartikan
sebagai ilmu, kiat dan professional. Manajemen diartikan sebagai ilmu karena
merupakan suatu bidang ilmu pengetahuan yang secara sistematik berusaha
memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama. Manajemen
diartikan sebagai kiat karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara
dengan mengatur orang lain menjalankan tugasnya.
Manajemen dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan
prosespenggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaranDalam
istilah manajemen terdapat tiga pandangan yang berbeda, pertama
mengartikan administrasi lebih luas dari pada manajemen (manajemen
1
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2014)., 68.

5
merupakan inti dari administrasi), kedua melihat manajemen lebih luas dari
administrasi dan ketiga, pandangan yang beranggapan bahwa manajemen
identik dengan administrasi.2
Hakikat manajemen yang terkandung dalam Al-Quran ini, dengan
demikian erat kaitannya dengan mencapai tujuan, pengambilan keputusan dan
pencapaian manajerial itu sendiri. Karena pada dasarnya terbangunnya konsep
manajemen disandarkan kepada ketiga dasar pemikiran tersebut.
Adapun tujuan dari manajemen dana bank syariah adalah sebagai berikut:
1. Memperoleh profit yang optimal.
2. Menyediakan akhir cair dan kas yang memadai.
3. Sebagai penyimpan cadangan.
4. Mengelola kegitan-kegiatan lembaga ekonomi dengan kebijakan yang
pantas bagi seseorang yang bertindak sebagai pemelihara dana-dana
orang lain.
5. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan.
Dari tujuan-tujuan diatas bila diamati akan terdapat kontradiksi antara
tujuan yang satu dengan yang lainya. Misalnya disatu sisi bertujuan untuk
memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Tentunya ini dapat direalisasi
dengan memberikan pembiayaan yang sebesar-besarnya, namun disisi lain
kita juga harus menyediakan dana kas untuk memenuhi kewajiban-kewajiban
segera dibayar yang harus didukung oleh tersedianya dana yang memadai.3
B. Dasar-dasar Manajemen Syariah
Hakikat manajemen yang terkandung dalam Al-Qur’an yakni
merenungkan atau memandang ke depan suatu urusan (persoalan). Adanya
prinsip-prinsip manajemen yang meliputi :
1. Keadilan
2
Muhammad Nizar, “Prinsip-Prinsip Manajemen Syariah”, Jurnal Istiqro: Jurnal Hukum Islam,
Ekonomi dan Bisnis, Vol.4 No.2,( 2018)., 115-116.
3
Veithzal Rivai, Islamic Banking, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2010), 11.

6
Keadilan merupakan satu prinsip fundamental dalam ideologi islam.
Pengelolaan keadilan seharusnya tidak sepotong-potong, tanpa mengacu
kepada status sosial, asset finansial, kelas dan keyakinan religious
seseorang. Al-Quran telah memerintahkan pengenutnya untuk mengambil
keputusan dengan berpegang pada kesamaan derajat, keutuhan dan
keterbukaan. Maka, keadilan adalah ideal untuk diterapkan dalam
hubungan dengan sesame manusia.
Kata kunci yang digunakan Al-Quran dalam menjelaskan konsep
keadilan adalah adl dan qist. Adl mengandung pengertian sawiyyat, dan
juga mengandung makna pemerataan dan kesamaan. Sehingga kedua kata
di dalam Al-Quran yang digunakan untuk menyatakan keadilan yakni
‘adl dan qist mengandung makna distribusi yang merata, termasuk
distribusi materi. Keadilan yang terkandung dalam Al-quran juga
bermakna menempatkan suatu pada proporsinya. 4
2. Amanah dan tanggung jawab
Seorang manajer dalam menjalankan tugasnya harus mengembangkan
sifat amanah dan pertanggungjawaban. Dalam hal amanah dan
pertanggungjawaban, Islam menggariskan dalam firman Nya yang
terdapat dalam Q.S. An-Nisa ayat 558 yang artinya “ Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyam-paikan amanat kepada yang berhak
menerimanya”
Prinsip tersebut bermakna bahwa setiap prinadi yang mempunyai
kedudukan fungsional dalam interasksi antar manusia ditutuntut agar
melaksanakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Apabila ada
kelalaian terhadap kewajiban tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi
dirinya sendiri. Pada konteks inilah, seorang manajer dituntut untuk

4
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah., 72-73.
5
Ismail Nawawi, “Manajemen Syariah: Sebuah pemikiran, wacana, dan Realita” jurnal Al-Qanun,
Vol.13, No.2, (Desember, 2010)., 327.

7
professional. Selanjutnya amanat yang dibebankan tersebut akan dimintai
pertanggungjawabnya.6
3. Komunikatif
Dalam manajemen, komunikasi menjadi faktor penting dalam
melakukan transformasi kebijakan atau keputusan dalam rangka
pelaksanaan manajerial menuju tercapainya tujuan yang diharapkan.
Pentingnya komunikasi dalam manajemen menuntuy komunikasi tersebut
disampaikan dengan tepat. Berkaitan dengan komunikasi yang
komunikatif ini terdapat dalam Q.S. Al-Maidah ayat 67.7
C. Prinsip Manajemen Syariah
Beberapa prinsip atau kaidah dan teknik manajemen yang ada
relevansinya dengan Al-Quran dan Hadits antara lain sebagai berikut:
a. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Setiap muslim wajib melakukan perbuatan yang ma’ruf yaitu
perbuatan yang baik dan terpuji seperti perbuatan tolong menolong
(taawun), menegakkan keadilan diantara manusia, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, mempertinggi efisiensi dan lain-lain.
Sedangkan perbuatan mungkar (keji) seperti korupsi, suap
pemborosan dan sebagainyaharus dijauhi bahkan diberantas. Ilmu
manajemen harus dipelajari dan dilaksanakan secara sehat, baik
dan bijak maupun secara ilmiah.8
b. Kewajiban Menegakkan Keadilan
Hukum syariah mewajibkan kita menegakkan keadilan, kapan dan
di manapun. Semua perbuatan harus dilakukan dengan adil. Adil
dalam menimbang, adil dalam bertindak, dan adil dalam

6
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah., 74.
7
Ismail Nawawi, “Manajemen Syariah: Sebuah pemikiran, wacana, dan Realita” jurnal Al-Qanun, 326.
8
Veithzal Rivai, Islamic Banking Sebuah Teori Konsep dan Aplikasi (Jakarta: Gema Insani, 2005)., 478.

8
menghukum. Tiap muslim harus adil kepada dirinya sendiri dan
adil kepada orang lain.9
c. Kewajiban Menegakkan Kebenaran
Manjemen sebagai suatu metode pengelolaan yang baik dan
benar, untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan dan
menegakkan kebenaran. Menegakkan kebenaran adalah metode
Allah yang harus ditaati oleh manusia. Dengan demikian,
manajemen yang disusun untuk menegakkan kebenaran itu
menjadi wajib.10
d. Kewajiban Menyampaikan amanah
Seorang manajer perusahaan adalah pemegang amanat dari
pemegang sahamnya, yang wajib mengelola perusahaan dengan
baik, sehingga pemegang saham untung dan konsumen merasa
puas.
Dengan demikian, bahwa hak dan kewajiban seseorang dalam
manajemen secara tegas diatur di dalam hukum syariah. Islam
memberika keluwesan untuk berijtihad. Dengan peralatan Al-
Qur’an dan Hadits yang ditunjang oleh kemampuan ilmu
pengetahuan modern, seorang manajer akan dapat ber-ijtihad
sehingga mendapatkan hasil (natijah) yang memuaskan.11
D. Sistem Manajemen Bank Syariah
Manajemen sebagai suatu sistem didalamnya terdapatnya unsure-unsur
yang terkait antara satu dengan yang lain dalam rangka mencapai sasaran.
Terkait dengan manajemen sebagai suatu sistem, maka salah satu unsur-unsur
didalamnya yaitu :12
1. Perencanaan
9
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah., 79.
10
Ibid.
11
Ibid., 80.
12
Ibid., 81.

9
Semua dasar dan tujuan manajemen haruslah konsisten dan saling
menunjang satu sama lain. Untuk mencapai tujuan manajemen maka
setiap usaha harus didahului proses perencanaan yang baik. Suatu
perencanaan yang baik dilakukan melalui berbagai proses kegiatan
meliputi:13
a. Forecasting, yaitu suatu peramalan usaha yang sistematis yang
paling mungkin memperoleh suatu dimana yang akan dating
dengan dasar penaksiran dan menggunakan perhitungan yang
rasional atas fakta yang ada.
b. Objective, yaitu nilai yang akan dicapai atau diinginkan oleh
seseorang atau badan usaha.
c. Policies, yaitu rencana kegiatan atau juga dapat diartikan sebagai
pedoman qpokok (guiding principles) yang diadakan oleh suatu
badan untuk menentukan kegiatan berulang-ulang.14
d. Programmers, deretan kegiatan yang digambarkan untuk
melaksanakan policies
e. Schedules, adalah pembagian program yang harus diselesaikam
menurut urutan-urutan waktu tertentu.
f. Procedures, adalah suatu gambaran sifat atau metode untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau pekerjaan.
g. Budget, suatu taksiran atau perkiraan biaya yang harus dikeluarkan
dan pendapatan yang diperoleh dimasa yang akan datang.
2. Pengorganisasian
diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokan orang-orang,
alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa
sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat digerakkan dalam rangka
mencapai tujuan.

13
Ibid., 82.
14
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, (Yogyakarta: UPP AMPYKPN, 2002)., 201-202.

10
Allah menciptakan manusia dalam satu komunitas, satu sama yang
lainnya saling berhubungan dan berinteraksi. Kesemuannya ditugasi
atau diamanahkan sebagai khalifahnya diharapkan dapat menciptakan
kemakmuran. Kemakmuran akan terwujud jika diantara manusia
saling tolong-menolong, tidak terpecah-pecah15
3. Struktur Pengorganisasian
Disamping Dewan Komesaris dan Direksi, Bank Umum
Syariah wajin memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang
ditempatkan di kantor pusat bank. Oleh karena itu, struktur organisasi
harus bank perlu disesuaikan.16
Sementara bank umum konvensional yang membuka kantor
cabang syariah, selain wajib memiliki DPS juga wajib membuka Unit
Usaha Syariah (UUS). UUS merupakan satuan kerja dikantor pusat
bank umum yang berfungsi sebagai kantor induk bagi kantor cabang
syariah, karena BPR konvensional tidak diperkenankan untuk
memiliki kantor cabang syariah maka UUS tidak dikenal pada BPR.
Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, DPS wajib mengikuti fatwa
DSN yang merupakan otoritas tertinggi dalam mengeluarkan fatwa
mengenai kesesuaian produk dan jasa dengan ketentuam dan prinsip
syariah.17
4. Perencanaan Organisasi
Perencanaan organisasi bank adalah pengelompokkan yang
logis dari kegiatan-kegiatan bank, menurut hasil yang ingin dicapai
yang menunjukkan dengan jelas tanggung jawab dan wewenang atas
suatu tindakan. Struktur organisasi tergantung pada besar-kecilnya
bank (bank size), keragaman layanan yang ditawarkan, keahlian

15
Ibid., 205.
16
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah., 90.
17
Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah., 90.

11
personilnya dan peraturan-peraturan peundangan-undangan yang
berlaku. Tidak ada acuan baku bagi penyusun struktur organisasi bagi
bank dalam segala situasi kebutuhan operasinya. Bank
mengoganisasikan fungsi-fungsinya untuk melayani nasabahnya atau
menempatkan karyawan yang ada atau karyawan baru sesuai dengan
bakat dan kemampuannya. Struktur organisasi mencerminkan
pandangan manajemen tentang cara yang paling efektif untuk
mengoperasikan bank.18
5. Pengawasan
Kelancaran operasi bank adalah kepentingan utama bagi
manajemen puncak (top management). Melalui pengawasan para
menejer dapat memastikan tercapai atau tidaknya harapan mereka.
Pengawasan juga dapat membantu mereka mengambil keputusan yang
lebih baik19
Pengawasan dipakai sebagai arti harfiah dari kata controlling.
Dengan demikian pengertian pengawasan meliputi segala kegiatan
penelitian, pengamatan dan pengukuran terhadap jalannya operasi
berdasarkan rencana yang telah diterapkan, penafsiran dan
perbandingan hasil yang dicapai dengan standar yang diminta,
melakukan tindakan koreksi penyimpanan, dan perbandingan antara
hasil (output) yang dicapai dengan masukkan (input) yang digunakan20

18
Ibid., 93-94.
19
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, (Yogyakarta: AMPYKPN,2002)., 216.
20
Ibid., 213-214.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen adalah adalah suatu aktivitas khusus menyangkut


kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan, dan
pengawasan terhadap pekerjaan-pekerjaan yang berkenaan dengan unsur-
unsur pokok dalam suatu proyek.Adapun dasar- dasar manajemen bank
syariah yaitu : keadilan, amanah dan tanggung jawaban, komunikatif.

13
Prinsip- prinsip manajemen bank syariah yaitu Prinsip Amar Ma’ruf
Nahi Mungkar, Kewajiban Menegakkan Kebenaran, Kewajiban Menegakkan
Keadilan, Kewajiban Menyampaikan Amanah. Dan unsur-unsur manajemen
bank syariah yaitu: Perencanaan, Forecasting, Objective, Policies,
Programms, schedules, produces, dan budget.

DAFTAR PUSTAKA

Ismail Nawawi, “Manajemen Syariah: Sebuah pemikiran, wacana, dan Realita


”jurnal Al-Qanun, Vol.13, No.2, (Desember, 2010).

Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Jakarta: PT.Raja Grafindo.


2014.
Muhammad, Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: AMPYKPN. 2002.
Nizar, Muhammad. “Prinsip-Prinsip Manajemen Syariah”, Jurnal Istiqro:
Jurnal Hukum Islam, Ekonomi dan Bisnis, Vol.4 No.2,( 2018).

14
Rivai, Veithzal. Islamic Banking Sebuah Teori Konsep dan Aplikasi Jakarta:
Gema Insani. 2005.

15

Anda mungkin juga menyukai