Disusun Oleh :
KELOMPOK 4
3. SRIAYUNINGSIH ( 504210098 )
4. PUJA ( 504210111 )
KELAS 3C
PRODI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MANAJEMEN
KEUANGAN ISLAM”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Syariah. Selain
itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengertian dari manajemen
keuangan, mengukur kelayakan usaha, sumber pendanaan, dan tips pengelolaan keuangan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami sangat menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan
ini, penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini
Kami juga menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini, masih cukup jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Kami sangat berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat positif bagi semua
pembaca. Saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan, sehingga kedepannya
makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik lagi.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
A. Kesimpulan................................................................................................ 22
B. Saran .......................................................................................................... 22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman masyarakat muslim Indonesia mengenai konsep syariah masih terbatas
hanya pada kegiatan ibadah-ibadah rutin, padahal konsep syariah meliputi semua aspek
kehidupan. Ekonomi syariah juga tidak hanya sebatas pada perbankan syariah, namun
mencakup berbagai ruang lingkup perekonomian yang mendasarkan pada pengetahuan dan
nilai-nilai syariah Islam. Cara pandang itu sudah saatnya diubah dan untuk mengubahnya,
ada tujuh konsepsi yang perlu diterapkan. Konsepsi itu akan berjalan efektif jika tiga elemen
yakni para tekhnorat, ulama dan pemerintah dapat bersinergi.
Syariah selama ini masih dianggap sebagai ibadah rutin, seperti sholat, zakat, dan
haji. Syariah itu sendiri harus dipahami secara umum karena dalam bahasa itu bermakna
syar’i atau jalan menuju mata air dan jalan menuju kehidupan. Syariah itu juga bukan hanya
dari sisi ekonomi. Kita juga suka salah, yang dimaksud itu merupakan muamalah. Tugas kita
adalah bagaimana mengintegrasikan hukum dan nilai yang kita ambil dari Al-Qur’an dan As-
Sunnah masuk dalam kehidupan ekonomi, produksi, distribusi, amrketing dan keuangan, itu
satu tantangan dalam menginternalisasi nilai-nilai ini.
Manajemen merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi hampir seluruh
aspek kehidupan. Selain itu dengan manajemen manusia mampu mengenali kemampuannya
baik itu kelebihannya maupun kekurangannya sendiri. Manajemen juga berfungsi
mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai suatu tujuan. Manajemen keuangan
syari’ah mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun ini, karena
hal ini bisa menunjukan bahwasannya masyarakat membutuhkan sistem ekonomi termasuk
sistem keuangannya yang lebih terpercaya dan berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dan penulis dapat :
4
BAB II
PEMBAHASAN
Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari asal kata “manus” yang berarti
“tangan” dan “agere” yang berarti melakukan. Kedua kata tersebut bermertamoforsis menjadi
kata kerja “managere” yang artinya menangani. Dari kata “managere” kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata
benda management, meneger untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Kata to
manage memiliki padanan kata to hand (mengurus). Sedangkan dalam bahasa Prancis disebut
“ménagement” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Kata “management” dalam
bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi manajemen, yang mengandung arti “pengelolaan”.
Setiap para ahli juga memberikan pandangan yang berbeda tentang batasan
manajemen, karena itu tidak mudah memberikan arti universal yang dapat diterima semua
orang. Adapun beberapa pengertian manajemen menurut para ahli yang kami kutip yaitu :
1. Menurut Schein, Schein memberi definisi manajemen sebagai profesi. Menurutnya
manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara profesional,
karakteristiknya adalah para profesional membuat keputusan berdsarkan prinsip-
prinsip umum, para profesional mendapatkan status mereka karena mereka mencapai
standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional harus ditentukan suatu kode etik
yang kuat.
2. Menurut Terry, Terry memberi pengertian manajemen yaitu suatu proses atau
kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-
orang kearah tujuan-tujuan organisasi atau maksud-maksud yang nyata. Hal tersebut
meliputi pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana
melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur
efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan.
3. Menurut Handoko, Handoko memberi pengertian manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha- usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
5
Sedangkan definisi Menurut Sudana (2011) Manajemen keuangan merupakan
bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi
perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan
dan pengelolaan sumber daya yang tepat. Menurut Weston dan Copeland, 1992: 2,
Manajemen keuangan merupakan manajamen fungsi keuangan yang terdiri atas keputusan
investasi, pendanaan, dan keputusan pengelolaan asset. Manajemen keuangan dapat
didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan
tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara
lain meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian
dividen suatu perusahaan. Definisi lain Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
Manajemen keuangan memiliki arti penting di semua jenis bisnis, seperti perbankan
dan institusi-institusi keuangan lainnya sekaligus juga perusahaan-perusahaan industri dan
ritel. Manajemen keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
bagaimana memperoleh dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara
menyeluruh (Martono dan Harjito, 2008).
6
B. Mengukur Kelayakan Usaha dan Sumber Pendanaan
Dalam konteks keuangan sederhana, kelayakan suatu usaha adalah ketika terjadi
kondisi di mana hasil diperoleh lebih besar dari dana yang diinvertasikan. Semakin besar
kelebihan dari dana yang kita investasikan, akan semakin menguntungkan investasi dalam
usaha tersebut. Secara matematis, investasi yang menguntungkan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:
Break Even Point (BEP) adalah suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di
dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan
kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut
dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka
perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh
keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di
keluarkan.
7
6. Ada sinkronisasi didalam perusahaan yang bersangkutan antara produksi dan
penjualan. Barang yang diproduksi itu terjual dalam periode yang bersangkutan.
Masalah yang sebenarmya yang pada akhirnya akan dibahas di dalam Studi Aspek
Keuangan itu sendiriperihal modaladalah bagaimana bisnis tersebut akan didanai baik dengan
modal sendiri, modal asing ataupun gabungan keduanya, akan dapat mencapai keuntungan
yang ekonomis. Artinya: bagaimana struktur modal tersebut disusun agar dapat
meminimumkan biaya modal (cost of capital), sehingga akan optimal penggunaannya. Oleh
karena itu, pembahasan biaya modal ini yang nanti akan dibahas juga dalam makalah ini
sangat penting dilakukan untuk menentukan tingkat keuntungan (cut off rate) yang
diharapkan dari suatu aktivitas bisnis. artinya, suatu aktivitas bisnis tersebut, baik akan
didanai oleh modal asing atau modal sendiri atau gabungan keduanya sangat bergantung
kepada biaya modal perusahaan Dengan melakukan studi keuangan, akan diketahui
informasi mengenai total pasiva, biaya modal, sistem anggaran, proses akuntansi, tingkat
suku bunga, dan neraca pembukuan perusahaan tersebut, yang berguna untuk memperoleh
dana pembelanjaan atau investasi (Purba, 2001). Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa dana pembelanjaan dapat diperoleh dari 2 sumber, diantaranya: 1) Hutang/
kredit/modal asing 2) Modal sendiri.
8
C. Tips Pengelolaan Keuangan
Berikut ini adalah beberapa cara tips pengelolaan keuangan dengan baik dan benar
cerdas dan bijak ialah sebagai berikut:
2. Prioritaskan Kebutuhan
Cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros berikutnya adalah
dengan belanja hemat. Manfaatkan kartu kredit untuk mendapatkan diskon maupun
cashback yang bisa menghemat pengeluaran bulanan. Biasanya kartu kredit akan
menawarkan banyak promo di supermarket atau bahkan e-commerce. Selain itu, cek
juga promo belanja yang ada di toko online maupun supermarket langganan, agar
pengeluaran bulanan bisa ditekan. Lakukan pembelanjaan secara berkala dan tidak
9
terlalu sering, agar pengeluaran bisa ditekan. Gunakan kartu kredit dengan bijak,
sehingga pembelian yang tidak penting bisa dihindari.
5. Lakukan Investasi
Sama seperti pos tabungan, pos untuk investasi juga wajib ada di dalam
keuangan. Alokasikanlah setidaknya 10-20% penghasilan untuk kebutuhan yang satu
ini. Investasi merupakan aktivitas keuangan yang kelak bisa mendatangkan sejumlah
keuntungan di dalam keuangan. Cara mengelola keuangan dengan tepat, akan
memungkinkan segala sesuatunya berjalan lancar, termasuk investasi ini. Hasil
investasi juga bisa membantu untuk mencapai berbagai tujuan keuangan menjadi lebih
mudah. Jika dilakukan dengan konsisten, investasi bahkan bisa saja mendatangkan
keuntungan yang sangat besar dalam keuangan.
Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan baik tentu belum lengkap tanpa
dana darurat. Dana darurat adalah sejumlah dana yang bisa digunakan sewaktu-waktu,
jika kondisi keuangan sedang darurat. Atau, untuk mengatasi berbagai kondisi darurat
yang tidak bisa diatasi dengan menggunakan uang bulanan. Penuhi kebutuhan dana
darurat ini dengan baik, alokasikanlah sejumlah dana dari penghasilan setiap
bulannya. Idealnya, jumlah dana darurat minimal 6x pengeluaran bulanan untuk yang
masih lajang, atau 12x pengeluaran bulanan bagi yang sudah memiliki tanggungan.
Simpan dana darurat dalam rekening terpisah (khusus), agar tidak tercampur dengan
dana lainnya atau bahkan terpakai.
10
7. Lunasi dan Hindari Utang
11
D. Konsep Manajemen Keuangan Islam
Dalam teori manajemen syari’ah, manajemen memiliki dua pengertian (1) sebagai
ilmu, (2) rangkaian aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan terhadap sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis. Dengan demikian dapat
disimpulkan manajemen keuangan syari’ah adalah aktivitas perusahaan termasuk kegiatan
planning, analisis dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang berhubungan dengan
bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai dengan tujuan
dan sasaran perusahaan untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan kesesuaiannya pada
prinsip-prinsip syari’ah.
Keberadaan Ekonomi Islam (baca: islamisasi ekonomi) yang akhir-akhir ini menjadi
isu internasional memiliki dampak ke berbagai disiplin keilmuan, termasuk ilmu manajemen
keuangan. Sehingga Manajemen keuangan Islam memiliki perbedaan dengan manajemen
keuangan konvensional dilihat dari konsep maupun aplikasinya.
Secara konsep dan aplikasi, manajemen keuangan Islam sebenarnya bisa dilacak
keberadaannya semenjak masa Rasulullah Saw dan para khalifah sepeninggal beliau. Dari
sisi konsep, hal itu bisa dilacak dari ayat-ayat al-Quran yang memberikan persuasi normatif
bagi pemeluknya agar melakukan pencatatan atas segala transaksi dengan benar dan adil (Qs.
Al-Baqoroh:282). Adapun dari sisi aplikasi, bisa dilihat dari berbagai pencatatan dan laporan
keuangan yang dilakukan oleh para bendahara negara waktu itu.
12
Konstruksi manajemen keuangan Islam bisa dilihat dari paradigma ilmu pengetahuan
yang berkembang saat ini. Dengan adanya paradigma dekonstruksi, tidak ada alasan untuk
menolak manajemen keuangan Islam karena gerakan postmodernisme memberikan justifikasi
ilmiah bahwa ilmu pengetahuan tidak semata-mata dikonstruk berdasarkan rasio, bersifat
objektif, dan bebas nilai sebagaimana diinginkan oleh modernisme. Tetapi, ilmu pengetahuan
dapat dikonstruk dengan melibatkan intuisi, subjektivitas, dan nilai (values). Landasan
filosofis manajemen keuangan Islam adalah tauhid, rububiyah, khalifah, dan tazkiyah.
Sementara itu, langkah-langkah yang bisa dijadikan acuan dalam melakukan islamisasi
manajemen keuangan Islam ialah dengan menetapkan tujuan dari manajemen keuangan
Islam, lalu menetapkan metodologinya, dan terakhir menetapkan teorinya.
Adapun aplikasi manajemen keuangan Islam bisa dilihat pada aplikasi akuntansi
syariah yang sudah ditetapkan dan diterapkan oleh lembaga keuangan di Indonesia. Sejak
tanggal 1 Januari 20013, di Indonesia sudah diberlakukan PSAK 59 yang merupakan
landasan awal untu menerapkan akuntansi syariah. Kemudian lebih ditingkatkan lagi dengan
ditetapkannya PSAK 101 sampai 109. Di dalamnya berisi pedoman laporan keuangan
syariah, akuntansi mura̅bahah, akuntansi mudharabah, dan lain-lain.
Menurut Didin dan Hendri (2003), manajemen bisa dikatakan memenuhi syariah
apabila : pertama Manajemen ini mementingkan perilaku yang terkait dengan nilai-nilai
keimanan dan ketauhidan, kedua, Manajemen syariah pun mementingkan adanya struktur
organisasi, ketiga, Manajemen syariah membahas soal sistem. Keuangan dalam KBBI (2008)
diartikan (1) segaal sesuatu yang bertalian dengan uang, (2) seluk beluk uang, (3) urusan
uang, (4) keadaan uang. Menurut Ridwan dan Inge (2003), keuangan merupakan ilmu dan
seni dalam mengelola uang yang memengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi.
13
Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar dan instrumen yang terlibat dalm
transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah.
Keuangan Islam adalah sistem keuangan yang beroperasi sesuai dengan hukum Islam
(yang disebut syariah). Manajemen keuangan syariah adalah sebuah kegiatan manajerial
keuangan untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan kesesuaiannya pada prinsip-prinsip
syariah. Berdasarkan definisi diatas, dapat diuraikan bahwa manajemen keuangan syariah
merupakan suatu cara atau proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan
pengontrolan dana bagi suatu perusahaan untuk mencapai tujuan sesuai dengan hukum Islam
(prinsip syariah).
1. Setiap perdagangan harus didasari sikap saling rida atau atas dasar suka sam suka
dianatara kedua pihak sehingga para pihak tidak merasa dirugikan atau didzalimi.
2. Penegakan prinsip keadilan (juctice) baik dalam takaran, timbangan, ukuran mata uang
(kurs), maupun pembagian keuntungan.
3. Kasih sayang, tolong menolong dan persaudaraan universal.
4. Prinsip larangan riba, yang dalam istilah secara harfiah berarti “kelebihan” dan
ditafsirkan sebagai “peningkatan modal yang tidak bisa dibenarkan dalam pinjaman
ataupun penjualan adalah ajaran pokok dari sistem keuangan syariah
5. Berbagi resiko, karena adanya larangan bunga penyedia dana mendanai investor dan
bukan kreditor. Penyedia modal keuangan dan pengusaha berbagi resiko bisnis dengan
imbalan pembagian keuntungan. Transaksi keuangan harus mencerminkan distribusi
pengembalian risiko simetris yang akan dihadapi pihak-pihak tersebut.
6. Larangan perilaku spekulatif, sistem keuangan syariah melarang penimbunan dana
transaksi yang melibatkan ketidakpastian ekstrem, perjudian dan risiko.
7. Aktivitas sesuai syariat, hanya aktivitas yang tidak melanggar aturan-aturan syariat
yang memenuhi syariat untuk investasi.
8. Kesucian kontrak, Islam menjunjung tinggi kewajiban kontrak dan pengungkapan
informasi sebagai tugas suci. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko dari
informasi yang tidak merata dan risiko moral
9. Uang sebagai “modal potensial”, uang diperlakukan sebagai modal potensial menjadi
modal sebenarnya hanya ketika digabung dengan sumber daya lain untuk melakukan
kegiatan produktif.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi hampir seluruh
aspek kehidupan. Selain itu dengan manajemen manusia mampu mengenali kemampuannya
baik itu kelebihannya maupun kekurangannya sendiri. Manajemen juga berfungsi
mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai suatu tujuan. Manajemen keuangan
syari’ah mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun ini, karena
hal ini bisa menunjukan bahwasannya masyarakat membutuhkan sistem ekonomi termasuk
sistem keuangannya yang lebih terpercaya dan berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan pembaca dapat memahami dan
menerapkan Manajemen Keuangan Islam. Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang konstruktif yang ingin
disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami karena hal tersebut sangat kami harapkan.
agar kedepannya makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik lagi. Apabila ada terdapat
kesalahan baik dari segi penulisan maupun penyampaian kami mohon maaf dengan sebesar
besarnya. Atas segala perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
15
DAFTAR PUSTAKA
Fathoni, Achmad. 2017. Pasar Monopoli. Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar
Menganti : Gresik.
Darwis, Rizal. 2013. Konsep dan Dasar Keuangan dalam islam. Jurnal tahkim. Vol.
9 No. 2
https://id.scribd.com/document/453075855/Makalah-Manajemen-
Keuangan-Islam-Kelompok-3 Diakses pada tanggal : 04 Desember 2022
pukul 11.30 WIB
16