Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN ISLAM


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Manajemen Syariah
Dosen Pengampu : Neneng Sudharyati, MM

Disusun Oleh :
KELOMPOK 4

1. VINTA DELIYANI HARAHAP ( 504210099 )

2. RINA AZHARI ( 504210091 )

3. SRIAYUNINGSIH ( 504210098 )

4. PUJA ( 504210111 )

5. DIMAS PRATAMA ( 504210112 )

6. RENO AZIZ HANIFAN ( 504210110 )

7. ROFICK ALFIAN ( 504210109 )

KELAS 3C
PRODI MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MANAJEMEN
KEUANGAN ISLAM”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Syariah. Selain
itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengertian dari manajemen
keuangan, mengukur kelayakan usaha, sumber pendanaan, dan tips pengelolaan keuangan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami sangat menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan
ini, penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini

Kami juga menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini, masih cukup jauh
dari kesempurnaan, baik dari segi materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Kami sangat berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat positif bagi semua
pembaca. Saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan, sehingga kedepannya
makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik lagi.

Jambi, 4 Desember 2022


Tim Penyusun

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 3

A. Pengertian Manajemen Keuangan ........................................................... 3


B. Mengukur Kelayakan Usaha dan Sumber Pendanaan ............................. 5
C. Tips Pengelolaan Keuangan .................................................................... 10
D. Konsep Manajemen Keuangan Islam ..................................................... 20

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 22

A. Kesimpulan................................................................................................ 22
B. Saran .......................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemahaman masyarakat muslim Indonesia mengenai konsep syariah masih terbatas
hanya pada kegiatan ibadah-ibadah rutin, padahal konsep syariah meliputi semua aspek
kehidupan. Ekonomi syariah juga tidak hanya sebatas pada perbankan syariah, namun
mencakup berbagai ruang lingkup perekonomian yang mendasarkan pada pengetahuan dan
nilai-nilai syariah Islam. Cara pandang itu sudah saatnya diubah dan untuk mengubahnya,
ada tujuh konsepsi yang perlu diterapkan. Konsepsi itu akan berjalan efektif jika tiga elemen
yakni para tekhnorat, ulama dan pemerintah dapat bersinergi.

Syariah selama ini masih dianggap sebagai ibadah rutin, seperti sholat, zakat, dan
haji. Syariah itu sendiri harus dipahami secara umum karena dalam bahasa itu bermakna
syar’i atau jalan menuju mata air dan jalan menuju kehidupan. Syariah itu juga bukan hanya
dari sisi ekonomi. Kita juga suka salah, yang dimaksud itu merupakan muamalah. Tugas kita
adalah bagaimana mengintegrasikan hukum dan nilai yang kita ambil dari Al-Qur’an dan As-
Sunnah masuk dalam kehidupan ekonomi, produksi, distribusi, amrketing dan keuangan, itu
satu tantangan dalam menginternalisasi nilai-nilai ini.

Manajemen merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi hampir seluruh
aspek kehidupan. Selain itu dengan manajemen manusia mampu mengenali kemampuannya
baik itu kelebihannya maupun kekurangannya sendiri. Manajemen juga berfungsi
mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai suatu tujuan. Manajemen keuangan
syari’ah mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun ini, karena
hal ini bisa menunjukan bahwasannya masyarakat membutuhkan sistem ekonomi termasuk
sistem keuangannya yang lebih terpercaya dan berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.

Manajemen keuangan Islam sangat berpengaruh bagi masyarakat karena dengan


produk-produk syari’ah masyarakat merasa lebih aman dan nyaman karena manajemen
keuangan Islam lebih menyentuh pada sektor riil. Dari ulasan diatas, kami mencoba
memaparkan bagaimana definisi, konsep dan tips pengelolaan keuangan itu sendiri sehingga
diharapkan baik peneliti, rekan mahasiswa, maupun masyarakat bisa lebih memahami
mengenai manajemen keuangan Islam.

3
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya

yaitu sebagai berikut :

1. Apa definisi dari manajemen keuangan?

2. Bagaimana mengukur kelayakan usaha?

3. Darimana sumber pendanaannya?

4. Bagaimana tips pengelolaan keuangan?

5. Bagaimana konsep manajemen keuangan Islam?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar pembaca dan penulis dapat :

1. Menjelaskan tentang definisi dari manajemen keuangan

2. Mengetahui cara mengukur kelayakan usaha

3. Mengetahui sumber pendanaannya

4. Mengetahui tips pengelolaan keuangan

5. Mampu menjelaskan konsep manajemen keuangan Islam

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Keuangan

Kata manajemen berasal dari bahasa Latin, yaitu dari asal kata “manus” yang berarti
“tangan” dan “agere” yang berarti melakukan. Kedua kata tersebut bermertamoforsis menjadi
kata kerja “managere” yang artinya menangani. Dari kata “managere” kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata
benda management, meneger untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Kata to
manage memiliki padanan kata to hand (mengurus). Sedangkan dalam bahasa Prancis disebut
“ménagement” yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Kata “management” dalam
bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi manajemen, yang mengandung arti “pengelolaan”.

Setiap para ahli juga memberikan pandangan yang berbeda tentang batasan
manajemen, karena itu tidak mudah memberikan arti universal yang dapat diterima semua
orang. Adapun beberapa pengertian manajemen menurut para ahli yang kami kutip yaitu :
1. Menurut Schein, Schein memberi definisi manajemen sebagai profesi. Menurutnya
manajemen merupakan suatu profesi yang dituntut untuk bekerja secara profesional,
karakteristiknya adalah para profesional membuat keputusan berdsarkan prinsip-
prinsip umum, para profesional mendapatkan status mereka karena mereka mencapai
standar prestasi kerja tertentu, dan para profesional harus ditentukan suatu kode etik
yang kuat.
2. Menurut Terry, Terry memberi pengertian manajemen yaitu suatu proses atau
kerangka kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-
orang kearah tujuan-tujuan organisasi atau maksud-maksud yang nyata. Hal tersebut
meliputi pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan, menetapkan cara bagaimana
melakukannya, memahami bagaimana mereka harus melakukannya dan mengukur
efektivitas dari usaha-usaha yang telah dilakukan.
3. Menurut Handoko, Handoko memberi pengertian manajemen adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha- usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

5
Sedangkan definisi Menurut Sudana (2011) Manajemen keuangan merupakan
bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam suatu organisasi
perusahaan untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan
dan pengelolaan sumber daya yang tepat. Menurut Weston dan Copeland, 1992: 2,
Manajemen keuangan merupakan manajamen fungsi keuangan yang terdiri atas keputusan
investasi, pendanaan, dan keputusan pengelolaan asset. Manajemen keuangan dapat
didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab manajer keuangan. Meskipun tugas dan
tanggung jawabnya berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara
lain meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian
dividen suatu perusahaan. Definisi lain Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan
perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.

Manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara menciptakan dan


menjaga nilai ekonomi atau kesejahteraan. Konsekuensinya, semua pengambilan keputusan
harus difokuskan pada penciptaan kesejahteraan. Dalam memperkenalkan teknik
pengambilan keputusan, kita akan lebih menekankan logika yang mendasari teknik-teknik
itu. Sedangkan manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan termasuk kegiatan
planning, analisis dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang berhubungan dengan
bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai dengan tujuan
dan sasaran perusahaan.

Manajemen keuangan memiliki arti penting di semua jenis bisnis, seperti perbankan
dan institusi-institusi keuangan lainnya sekaligus juga perusahaan-perusahaan industri dan
ritel. Manajemen keuangan adalah segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan
bagaimana memperoleh dana, dan mengelola aset sesuai tujuan perusahaan secara
menyeluruh (Martono dan Harjito, 2008).

6
B. Mengukur Kelayakan Usaha dan Sumber Pendanaan

Dalam konteks keuangan sederhana, kelayakan suatu usaha adalah ketika terjadi
kondisi di mana hasil diperoleh lebih besar dari dana yang diinvertasikan. Semakin besar
kelebihan dari dana yang kita investasikan, akan semakin menguntungkan investasi dalam
usaha tersebut. Secara matematis, investasi yang menguntungkan tersebut dapat dituliskan
sebagai berikut:

a. Pelajari Analisis Titik Impas (Break-Even Point)

Break Even Point (BEP) adalah suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di
dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan
kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut
dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Apabila
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka
perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh memperoleh
keuntungan, bila penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di
keluarkan.

b. Pahami Asumsi Break-Event Point

Analisis BEP dipengaruhi oleh berbagai anggapan yang digunakan sebagai


dasar untuk menentukan analisis BEP. Adapun anggapan dasar yang digunakan dalam
analisis ini sebagai berikut:

1. Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan yang bersangkutan dapat di


identifikasikan sebagai biaya tetap dan biaya variabel.
2. Biaya tetap itu akan tetap kontan, tidak mengalami perubahan meskipun volume
produksi atau volume kegiatan berubah.
3. Biaya variabel itu akan tetap sama jika dihitung biaya per unit produknya,
berapapun kuantitas unit yang diproduksikan.
4. Harga jual per unit akan tetap saja, berapapun banyaknya unit produk yang dijual.
5. Perusahaan yang bersangkutan menjual/memproduksi hanya satu jenis barang. Jika
ternyata memproduksi/ menjual lebih dari satu jenis produk, maka produk-produk
itu harus dianggap sebagai jenis

7
6. Ada sinkronisasi didalam perusahaan yang bersangkutan antara produksi dan
penjualan. Barang yang diproduksi itu terjual dalam periode yang bersangkutan.

Selanjutnya mengenai sumber pendanaan. Pendanaan adalah suatu indikator penting


dalam mendeteksi apakah suatu bisnis dapat dijalankan atau tidak . Akhir-akhir ini, telah
banyak berkembang berbagai lembaga keuangan maupun non-keuangan yang telah bersedia
untuk mendanai suatu aktivitas bisnis, tentu saja dengan persyaratan tertentu. Sumber dana
dari lembaga-lembaga itu sering disebut sebagai modal asing (modal pinjaman). Menurut
Suratman (2001), sumber dana dari modal asing adalah: sumber dana yang didapatkan dari
luar perusahaan (kreditur) yang tidak ikut memiliki perusahaan tersebut seperti Bank,
Perusahaan Leasing, dan Lain Sebagainya. Sumber dana dari modal asing biasanya berwujud
hutang, baik hutang jangka panjang, maupun hutang jangka pendek. Sumber dana itu sendiri
dapat juga berasal dari pihak internal perusahaan yang akan melakukan aktivitas bisnis.
sumber dana ini disebut juga sebagi sumber dana modal sendiri. Sumber dana modal sendiri
biasanya berwujud Modal Saham dan Laba Ditahan.

Masalah yang sebenarmya yang pada akhirnya akan dibahas di dalam Studi Aspek
Keuangan itu sendiriperihal modaladalah bagaimana bisnis tersebut akan didanai baik dengan
modal sendiri, modal asing ataupun gabungan keduanya, akan dapat mencapai keuntungan
yang ekonomis. Artinya: bagaimana struktur modal tersebut disusun agar dapat
meminimumkan biaya modal (cost of capital), sehingga akan optimal penggunaannya. Oleh
karena itu, pembahasan biaya modal ini yang nanti akan dibahas juga dalam makalah ini
sangat penting dilakukan untuk menentukan tingkat keuntungan (cut off rate) yang
diharapkan dari suatu aktivitas bisnis. artinya, suatu aktivitas bisnis tersebut, baik akan
didanai oleh modal asing atau modal sendiri atau gabungan keduanya sangat bergantung
kepada biaya modal perusahaan Dengan melakukan studi keuangan, akan diketahui
informasi mengenai total pasiva, biaya modal, sistem anggaran, proses akuntansi, tingkat
suku bunga, dan neraca pembukuan perusahaan tersebut, yang berguna untuk memperoleh
dana pembelanjaan atau investasi (Purba, 2001). Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan
bahwa dana pembelanjaan dapat diperoleh dari 2 sumber, diantaranya: 1) Hutang/
kredit/modal asing 2) Modal sendiri.

8
C. Tips Pengelolaan Keuangan

Berikut ini adalah beberapa cara tips pengelolaan keuangan dengan baik dan benar
cerdas dan bijak ialah sebagai berikut:

1. Susun Anggaran Keuangan

Langkah pertama yang wajib dilakukan dalam mengatur keuangan adalah


dengan menyusun sebuah anggaran keuangan terlebih dahulu. Berapapun penghasilan
yang didapatkan, penting untuk selalu mengalokasikannya dengan tepat. Cara mengatur
keuangan rumah tangga akan jauh lebih mudah, jika sejak awal sudah memiliki
anggaran yang tepat. Rencanakan apa saja pengeluaran yang dilakukan di dalam
keuangan, sehingga semua kebutuhan bisa terpenuhi. Jangan lupa untuk membuat pos
tabungan dan juga investasi, sebab keduanya juga menjadi komponen wajib di dalam
anggaran keuangan. Aturlah semua pos pengeluaran dengan seimbang dan realistis,
agar mudah untuk diterapkan secara nyata.

2. Prioritaskan Kebutuhan

Masih berkaitan dengan poin di atas, pastikan untuk selalu memprioritaskan


kebutuhan, daripada berbagai keinginan. Penting untuk memahami perbedaan
kebutuhan dan juga keinginan ini sejak awal, agar bisa lebih bijak dalam
mengeluarkan uang. Cara mengatur keuangan pribadi maupun rumah tangga akan
jauh lebih mudah, jika sejak awal telah memahami dengan baik apa saja yang benar-
benar harus dipenuhi. Buatlah catatan belanja bulanan yang tepat dan patuhi dengan
baik, agar pengeluaran bisa selalu terkontrol sepanjang waktu.

3. Manfaatkan Kartu Kredit dan Promo Belanja dengan Bijak

Cara mengatur keuangan rumah tangga agar tidak boros berikutnya adalah
dengan belanja hemat. Manfaatkan kartu kredit untuk mendapatkan diskon maupun
cashback yang bisa menghemat pengeluaran bulanan. Biasanya kartu kredit akan
menawarkan banyak promo di supermarket atau bahkan e-commerce. Selain itu, cek
juga promo belanja yang ada di toko online maupun supermarket langganan, agar
pengeluaran bulanan bisa ditekan. Lakukan pembelanjaan secara berkala dan tidak

9
terlalu sering, agar pengeluaran bisa ditekan. Gunakan kartu kredit dengan bijak,
sehingga pembelian yang tidak penting bisa dihindari.

4. Jangan Lupakan Tabungan

Berapapun penghasilan bulanan yang didapatkan, pastikan untuk


mengalokasikan sejumlah dana ke dalam pos tabungan. Idealnya, tabungkanlah 10-
20% penghasilan ke dalam rekening khusus tabungan setiap bulannya. Hal ini akan
membuat kondisi keuangan lebih sehat dan ada sejumlah dana yang bisa digunakan
untuk berbagai kebutuhan di luar kebutuhan pokok bulanan.

5. Lakukan Investasi

Sama seperti pos tabungan, pos untuk investasi juga wajib ada di dalam
keuangan. Alokasikanlah setidaknya 10-20% penghasilan untuk kebutuhan yang satu
ini. Investasi merupakan aktivitas keuangan yang kelak bisa mendatangkan sejumlah
keuntungan di dalam keuangan. Cara mengelola keuangan dengan tepat, akan
memungkinkan segala sesuatunya berjalan lancar, termasuk investasi ini. Hasil
investasi juga bisa membantu untuk mencapai berbagai tujuan keuangan menjadi lebih
mudah. Jika dilakukan dengan konsisten, investasi bahkan bisa saja mendatangkan
keuntungan yang sangat besar dalam keuangan.

6. Siapkan Dana Darurat

Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan baik tentu belum lengkap tanpa
dana darurat. Dana darurat adalah sejumlah dana yang bisa digunakan sewaktu-waktu,
jika kondisi keuangan sedang darurat. Atau, untuk mengatasi berbagai kondisi darurat
yang tidak bisa diatasi dengan menggunakan uang bulanan. Penuhi kebutuhan dana
darurat ini dengan baik, alokasikanlah sejumlah dana dari penghasilan setiap
bulannya. Idealnya, jumlah dana darurat minimal 6x pengeluaran bulanan untuk yang
masih lajang, atau 12x pengeluaran bulanan bagi yang sudah memiliki tanggungan.
Simpan dana darurat dalam rekening terpisah (khusus), agar tidak tercampur dengan
dana lainnya atau bahkan terpakai.

10
7. Lunasi dan Hindari Utang

Jika masih memiliki kewajiban (utang), segera lakukan pelunasan. Lakukan


pelunasan bertahap jika nilai utang cukup besar. Selain itu, hindari untuk memiliki
utang baru di dalam keuangan. Hal ini akan memperkecil resiko serta beban keuangan,
dan sekaligus membuat kondisi keuangan menjadi lebih stabil ke depannya.

8. Siapkan Dana Pensiun

Cara mengatur keuangan pribadi yang cerdas tentu harus berkesinambungan.


Jangan lupa untuk menyiapkan dana pensiun mulai sekarang. Hitunglah berapa
kebutuhan dana pensiun dan mulai cicil secara rutin setiap bulannya. Masukkan dana
ini ke dalam rekening khusus terlebih dahulu. Namun jika jumlahnya sudah cukup
banyak, maka tidak ada salahnya untuk mengalokasikannya ke dalam investasi.
Pilihlah instrumen beresiko kecil, seperti: emas, reksadana, deposito, atau yang
lainnya. Jika perlu, mintalah saran kepada ahli keuangan terkait pengadaan dan
pengelolaan dana pensiun ini.

9. Lakukan Evaluasi Keuangan Secara Berkala

Jika semua cara mengatur keuangan di atas sudah dijalankan di dalam


keuangan, maka jangan lupakan yang satu ini. Lakukanlah evaluasi secara berkala di
dalam keuangan, lihat bagian mana saja yang perlu diperbaiki. Hal ini akan
memungkinkan cara mengelola keuangan terus menjadi lebih baik kedepannya.

11
D. Konsep Manajemen Keuangan Islam

Dalam teori manajemen syari’ah, manajemen memiliki dua pengertian (1) sebagai
ilmu, (2) rangkaian aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan
pengontrolan terhadap sumber daya yang dimiliki oleh entitas bisnis. Dengan demikian dapat
disimpulkan manajemen keuangan syari’ah adalah aktivitas perusahaan termasuk kegiatan
planning, analisis dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang berhubungan dengan
bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai dengan tujuan
dan sasaran perusahaan untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan kesesuaiannya pada
prinsip-prinsip syari’ah.

Berdasarkan prinsip tersebut diatas maka dalam perencanaan, pengorganisasian,


penerapan dan pengawasan yang berhubungan dengan keuangan secara syari’ah adalah :

1. Setiap upaya-upaya dalam memperoleh harta semestinya memperhatikan caracara yang


sesuai dengan syari’ah seperti perniagaan/jual beli, pertanian, industri, atau jasa-jasa.
2. Obyek yang diusahakan bukan sesuatu yang diharamkan.
3. Harta yang diperoleh digunakan untuk hal-hal yang tidak dilarang/mubah seperti
membeli barang konsumtif, rekreasi dan sebagainya. Digunakan untuk hal-hal yang
dianjurkan/sunnah seperti infaq, waqaf, shadaqah. Digunakan untuk hal-hal yang
diwajibkan seperti zakat.
4. Dalam menginvestasikan uang, juga harus memperhatikan prinsip “uang sebagai alat
tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan”, dapat dilakukan secara langsung
atau melalui lembaga intermediasi seperti bank syari’ah dan pasar modal syari’ah.

Keberadaan Ekonomi Islam (baca: islamisasi ekonomi) yang akhir-akhir ini menjadi
isu internasional memiliki dampak ke berbagai disiplin keilmuan, termasuk ilmu manajemen
keuangan. Sehingga Manajemen keuangan Islam memiliki perbedaan dengan manajemen
keuangan konvensional dilihat dari konsep maupun aplikasinya.

Secara konsep dan aplikasi, manajemen keuangan Islam sebenarnya bisa dilacak
keberadaannya semenjak masa Rasulullah Saw dan para khalifah sepeninggal beliau. Dari
sisi konsep, hal itu bisa dilacak dari ayat-ayat al-Quran yang memberikan persuasi normatif
bagi pemeluknya agar melakukan pencatatan atas segala transaksi dengan benar dan adil (Qs.
Al-Baqoroh:282). Adapun dari sisi aplikasi, bisa dilihat dari berbagai pencatatan dan laporan
keuangan yang dilakukan oleh para bendahara negara waktu itu.

12
Konstruksi manajemen keuangan Islam bisa dilihat dari paradigma ilmu pengetahuan
yang berkembang saat ini. Dengan adanya paradigma dekonstruksi, tidak ada alasan untuk
menolak manajemen keuangan Islam karena gerakan postmodernisme memberikan justifikasi
ilmiah bahwa ilmu pengetahuan tidak semata-mata dikonstruk berdasarkan rasio, bersifat
objektif, dan bebas nilai sebagaimana diinginkan oleh modernisme. Tetapi, ilmu pengetahuan
dapat dikonstruk dengan melibatkan intuisi, subjektivitas, dan nilai (values). Landasan
filosofis manajemen keuangan Islam adalah tauhid, rububiyah, khalifah, dan tazkiyah.
Sementara itu, langkah-langkah yang bisa dijadikan acuan dalam melakukan islamisasi
manajemen keuangan Islam ialah dengan menetapkan tujuan dari manajemen keuangan
Islam, lalu menetapkan metodologinya, dan terakhir menetapkan teorinya.

Adapun aplikasi manajemen keuangan Islam bisa dilihat pada aplikasi akuntansi
syariah yang sudah ditetapkan dan diterapkan oleh lembaga keuangan di Indonesia. Sejak
tanggal 1 Januari 20013, di Indonesia sudah diberlakukan PSAK 59 yang merupakan
landasan awal untu menerapkan akuntansi syariah. Kemudian lebih ditingkatkan lagi dengan
ditetapkannya PSAK 101 sampai 109. Di dalamnya berisi pedoman laporan keuangan
syariah, akuntansi mura̅bahah, akuntansi mudharabah, dan lain-lain.

Hakikat manajemen yang terkandung dalam AL-Qur’an adalah merenungkan atau


memandang ke depan suatu urusan (persoalan), agar persoalan itu terpuji dab baik akibatnya.
Untuk menuju hakikat tersebut, diperlukan adanya pengaturan dengan cara yang bijaksana.
Islam sebagai suatu sistem hidup yang sempurna tentu saja memiliki konsep pemikiran
tentang manajemen. Kesalahan kebanyakan dari kaum muslimin dalam memahami konsep
manajemen dari sudut pandang Islam adalah karena masih mencampuradukkan antara Ilmu
manajemen yang bersifat teknis (uslub) dengan manajemen sebagai aktivitas. Kerancuan ini
akan mengakibatkan kaum muslimin susah membedakan mana yang boleh diambil dari
perkembangan ilmu manajemen saat ini dan mana yang tidak.

Menurut Didin dan Hendri (2003), manajemen bisa dikatakan memenuhi syariah
apabila : pertama Manajemen ini mementingkan perilaku yang terkait dengan nilai-nilai
keimanan dan ketauhidan, kedua, Manajemen syariah pun mementingkan adanya struktur
organisasi, ketiga, Manajemen syariah membahas soal sistem. Keuangan dalam KBBI (2008)
diartikan (1) segaal sesuatu yang bertalian dengan uang, (2) seluk beluk uang, (3) urusan
uang, (4) keadaan uang. Menurut Ridwan dan Inge (2003), keuangan merupakan ilmu dan
seni dalam mengelola uang yang memengaruhi kehidupan setiap orang dan setiap organisasi.

13
Keuangan berhubungan dengan proses, lembaga, pasar dan instrumen yang terlibat dalm
transfer uang diantara individu maupun antara bisnis dan pemerintah.

Keuangan Islam adalah sistem keuangan yang beroperasi sesuai dengan hukum Islam
(yang disebut syariah). Manajemen keuangan syariah adalah sebuah kegiatan manajerial
keuangan untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan kesesuaiannya pada prinsip-prinsip
syariah. Berdasarkan definisi diatas, dapat diuraikan bahwa manajemen keuangan syariah
merupakan suatu cara atau proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan
pengontrolan dana bagi suatu perusahaan untuk mencapai tujuan sesuai dengan hukum Islam
(prinsip syariah).

Beberapa prinsip manajemen keuangan Islam tersebut yaitu :

1. Setiap perdagangan harus didasari sikap saling rida atau atas dasar suka sam suka
dianatara kedua pihak sehingga para pihak tidak merasa dirugikan atau didzalimi.
2. Penegakan prinsip keadilan (juctice) baik dalam takaran, timbangan, ukuran mata uang
(kurs), maupun pembagian keuntungan.
3. Kasih sayang, tolong menolong dan persaudaraan universal.
4. Prinsip larangan riba, yang dalam istilah secara harfiah berarti “kelebihan” dan
ditafsirkan sebagai “peningkatan modal yang tidak bisa dibenarkan dalam pinjaman
ataupun penjualan adalah ajaran pokok dari sistem keuangan syariah
5. Berbagi resiko, karena adanya larangan bunga penyedia dana mendanai investor dan
bukan kreditor. Penyedia modal keuangan dan pengusaha berbagi resiko bisnis dengan
imbalan pembagian keuntungan. Transaksi keuangan harus mencerminkan distribusi
pengembalian risiko simetris yang akan dihadapi pihak-pihak tersebut.
6. Larangan perilaku spekulatif, sistem keuangan syariah melarang penimbunan dana
transaksi yang melibatkan ketidakpastian ekstrem, perjudian dan risiko.
7. Aktivitas sesuai syariat, hanya aktivitas yang tidak melanggar aturan-aturan syariat
yang memenuhi syariat untuk investasi.
8. Kesucian kontrak, Islam menjunjung tinggi kewajiban kontrak dan pengungkapan
informasi sebagai tugas suci. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko dari
informasi yang tidak merata dan risiko moral
9. Uang sebagai “modal potensial”, uang diperlakukan sebagai modal potensial menjadi
modal sebenarnya hanya ketika digabung dengan sumber daya lain untuk melakukan
kegiatan produktif.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen merupakan hal yang penting yang dapat mempengaruhi hampir seluruh
aspek kehidupan. Selain itu dengan manajemen manusia mampu mengenali kemampuannya
baik itu kelebihannya maupun kekurangannya sendiri. Manajemen juga berfungsi
mengurangi hambatan-hambatan dalam mencapai suatu tujuan. Manajemen keuangan
syari’ah mengalami perkembangan yang pesat di Indonesia dalam beberapa tahun ini, karena
hal ini bisa menunjukan bahwasannya masyarakat membutuhkan sistem ekonomi termasuk
sistem keuangannya yang lebih terpercaya dan berdasarkan prinsip-prinsip syari’ah.

Manajemen keuangan berkepentingan dengan bagaimana cara menciptakan dan


menjaga nilai ekonomi atau kesejahteraan. Konsekuensinya, semua pengambilan keputusan
harus difokuskan pada penciptaan kesejahteraan. Dalam memperkenalkan teknik
pengambilan keputusan, kita akan lebih menekankan logika yang mendasari teknik-teknik
itu. Sedangkan manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan termasuk kegiatan
planning, analisis dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang berhubungan dengan
bagaimana memperoleh dana, menggunakan dana, dan mengelola aset sesuai dengan tujuan
dan sasaran perusahaan.

B. Saran

Dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan pembaca dapat memahami dan
menerapkan Manajemen Keuangan Islam. Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat
bermanfaat bagi pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang konstruktif yang ingin
disampaikan, silahkan sampaikan kepada kami karena hal tersebut sangat kami harapkan.
agar kedepannya makalah ini dapat tersaji menjadi lebih baik lagi. Apabila ada terdapat
kesalahan baik dari segi penulisan maupun penyampaian kami mohon maaf dengan sebesar
besarnya. Atas segala perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

15
DAFTAR PUSTAKA

Fathoni, Achmad. 2017. Pasar Monopoli. Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Azhar

Menganti : Gresik.

Yahdil ahmad, dan Saifuddin herlambang. 2021. Manajemen Keuangan Syariah.

Journal of Islamics Economic. Vol. 2 No. 2

Maghfur, Ifdholul. 2017. Manajemen Islam : Ruang lingkup, Kajian dan

Perkembangan Ilmu Manajemen Islam di Indonesia. Jurnal Ekonomi Islam


Vol. 9 No. 1

Darwis, Rizal. 2013. Konsep dan Dasar Keuangan dalam islam. Jurnal tahkim. Vol.

9 No. 2

Sulastri, Lilis. 2016. Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha.

Nadhiroh, dkk. Manajemen Keuangan dalam Islam. 2020. Terdapat pada :

https://id.scribd.com/document/453075855/Makalah-Manajemen-
Keuangan-Islam-Kelompok-3 Diakses pada tanggal : 04 Desember 2022
pukul 11.30 WIB

16

Anda mungkin juga menyukai