Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

POLA DASAR MANAJEMEN DANA BANK SYARI’AH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur pada mata kuliah

MANAJEMEN DANA BANK SYARI’AH

DOSEN PENGAMPU:

EKA FEBRIANTI, SE., MM.,CRBD

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

Anisa Amada (3321172)

Aulia Rahmi (3321193)

PRODI PERBANKAN SYARI’AH (S1)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M.DJAMIL DJAMBEK BUKITTINGGI

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrahtullahi wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan tentunya kami tidakAkan sanggup untuk meyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa kita limpahkan kepada baginda tercinta
yakni Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’at nya diahirat kelat.

Kami sebagai penulis makalah ini senantiasa mengucapkan syukur sehingga


penulis mampu untuk menyesaikan pembuatan makalah dengan judul “pola dasar
manajemen Bank syari’ah” yang penulis ajukan sebagai salah satu tugas terstruktur
pada mata kulia MANAJEMEN DANA BANK SYARI’AH.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sangat besar kepada ibu EKA
FEBRIANTI selaku dosen pengampu mata kuliah MANAJEMEN DANA BANK
SYARI’AH yang membimbing kami dalam pengerjaan makalah ini. Mungkin dalam
pembuatan makalah ini kami sebagai penulis masih memiliki kesalahan yang tidak
disengaja. Maka dari itu kami memohon kritik dan saran dari teman-teman maupun
ibu dosen. Demi tercapainya makalah yang baik dan sempurna.

Bukittinggi, 02 April 2023

penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i

DAFAR ISI .................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................. 2

A. Pengertian Dan Paradigma Manajemen Syariah..................................................... 2


1. Pengertiann Manajemen syari’ah...................................................................... 2
2. Paradigma Manajemen syari’ah........................................................................ 2
B. Dasar-dasar Manajemen Syari’ah ........................................................................... 3
C. Prinsip Manajemen syari’ah ................................................................................... 4
D. Tujuan Manajemen Syari’ah................................................................................... 5
E. Unsur Manajemen Syari’ah dan implikasi di Bank Syari’ah.................................. 6

BAB III PENUTUP..................................................................................................... 9

A. KESIMPULAN....................................................................................................... 9
B. SARAN ................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank syariah adalah lembaga bank yang dikelola dengan dasar-dasar syari’ah.
Dengan kata lain, peneglolaan bank syaria’ah harus didasarkan pada nilai, prinsip dan
konsep syari’ah. Sehubungan dengan hal tersebut pada makalah ini ditulis untuk
menggambarkan aspek-aspek penting dalam manajemen bank syari’ah. Mulai dari
pengertian manajemen dalam islam, dasar-dasar manajemen yang meliputi keadilan,
amanah dan pertanggung jawaban serta komunikatif. Tujuan manajemen serta
implikasi pengelolaan bank syari’ah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan paradigma manajemen syari’ah?
2. Apa saja dasar-dasar manajemen syari’ah?
3. Bagaimana prinsip manajemen syari’ah?
4. Apa tujuan manajemen syari’ah?
5. Apa unsur-unsur manajemen syari’ah dan implikasinya di bank syari’ah?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa pengertian dan paradigma manajemen syari’ah.
2. Untuk mengetahui apa saja dasar-dasar manajemen syari’ah.
3. Untuk mengetahui bagaimana prinsip manajmen syari’ah.
4. Untuk mengetahui apa tujuan manajmen syari’ah.
5. Untuk mengetahui apa usur manajemen syari’ah dan implikasinya di bank
syari’ah.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Dan Paradigma Bank Syari’ah


1. Pengertian Manajemen Bank Syari’ah
Manajemen dalam bahasa Arab disebut dengan idarah. Idarah diambil dari
perkataan Adartasyi-syai’a atau perkataan Adarta Bihi juga dapat didasarkan pada
kata Ad-dhahuran. Secara istilah sebagian pengamat mengartikan nya sebagai alat
untuk merealisasikan tujuan umum. Oleh karna itu, mereka mengatakan bahwa
idarah (manajemen) itu adalah suatu aktivitas kusus menyangkut kepemimpinan,
pengarahan, pengembangan persoal, perencanaan, dan pengawasan terhadap
pekerjaan-pekerjaan yang berkenaan dengan unsur-unsur pokok dalam suatu
proyek. Tujuanya adalah agar hasil-hasil yang ditargetkan dapat tercapai dengan
cara yang efektif dan efesien.1
Manajemen islam datang karna tuntutan dari kesempurnaan islam itu sendiri.
Islam harus diikuti secara sempurna (khafah) dan komprehensif.islam menuntut
kaum muslimin untuk mengaktualisasikan keislamannya dalam aspek kehidupan.
Dalam kehidupan manajemen mereka memiliki sistem menejemen sendiri, dimana
garis-garis besarnya telah digambarkan dalam Alquran dan hadis. Ini semua
adalah rambu-rambu dalam bidang manajemen yang harus ditaati oleh setiap
muslimin. Karna itu munculnya manajemen islam lebih merupakan realisai dari
islam itu sendiri yang universal.2
Hakikat manajemen yang terkandung dalam Al-quran adalah merenungkan
atau memandang kedepan suatu urusan (persoalan), agar persoalan itu terpuji dan
baik akibatnya. Hakikat manajemen yang terkandung dalam Al-quran ini, dengan
demikian erat kaitanya dengan pencapaian tujuan, pengambilan keputusan dan
pelaksanaan manajerial itu sendiri. Karna pada dasarnya terbangunnya konsep
manajemen disandarkan kepada ketiga dasar pemikiran tersebut (pencapaian
tujuan pengambilan keputusan dan pelaksanaan manajemen).3
2. Paradigma Bank Syari’ah
Perubahan lingkungan yang akan datang terjadinya mendesak manajemen untuk diri
pada dampak perubahan lingkungan eksternal dan transformasi visi, misi dan
eketerbukaan manajemen secara keseluruhan untuk menggapainya. Oleh karna itu,
harus ada perubahan konsep, yaitu konsep yang dulu mengandalkan pada supper
stars menuju pada konsep supper teams, sehingga harus berani membongkar dan
menanggalkan pemikiran yang using masa lampu menuju pada kapasitas dan
kredibilitas kepemimpinan dan manajemen organisasi, sehingga mampu
melakukan gugatan berupa keberanian moral untuk mantalitas “pedagang” menuju

1
Mohammad, Manajemen dan Bank Syari’ah (jakarta: Rajawali pers, 2015), hal.68
2
Ismail Nawawi “Manajemen Syari’ah”. Sebuah Pemikiran, Wacana dan Realita. Vol.13 No.2,
Desember 2010, 72.
3
Mohammad, op.cit.69

2
enterpreneur yang profesional. Hal ini saja belum cukup, namun perlu didasarkan
pada hubungan yang humanis, bahkan sampai kepada pendekatan teologis-etis.
Pendekatan atau manajemen teologis-etis mengarah pada keterlibatan dimensi
spritual dalam perilaku manajemen. Spritualitas membawa kepada wujud semesta
dan ilahi. Di samping itu, ada juga yang menemukan sistem dalam alam semesta.
Juga ada yang menemukan Allah atau Tuhan dalam pengalaman transedenya.
Bagi mereka ini kegiatan yang relevan adalah amal dan ketaatan. Iman dan
ketakwaan ataua ketaatan membuahkan makna hidup dan keselamatan bagi
manusia dan kemuliaan bagi Allah dan ciptaannya.
Pendekatan teologis-etis tidak hanya bersifat himbauan semata bagi kesadaran
untuk mengubah manajemen yang selama ini cenderung menjadikan manajer dan
pekerja sebagai “sekerup-sekerup” proses produksi. Manajemen islam dibangun
atas tiga ranah, yaitu: manajemen, etika dan spritualitas. Ketiga ranah ini
membentuk hubungan yang tidak terpisah. Ketiga ranah berjalan membangun
kekuatan dalam menjalankan amanah.secara umum dalam manajemen islam
keberadaanya harus mengaitkan antara materil dan spritual atau antara iman dan
materil. Dengan demikian, untuk mengukur keberhasilan dalam menjalankan
manajemen dapat diukur dengan parameter: iman dan materi. Parameter ini dapat
diharapkan dapat mengidentifikasi sejauh mana tingkat iman seseorang dengan
etos kerjanya.4
B. Dasar-dasar Manajemen Syari’ah
Islam mengajarkan segala sesuatu secara tepat, terarah, jelas, dan tuntas. Hal
ini merupakan prinsip utama dalam islam. Hakikta manjemen yang terkandung dalam
Al-quran yakni merenungkan atau memandang ke depan suatu urusan (persoalan),
agar perkara itu terpuji dan baik akibatnya, maka hal ini, menderivasikan adanya
prisip-prinsip manajemen yang meliputi: pertama, keadilan, kedua, amanah dan
pertanggung jawaban, ketiga, komunikatif.
1. Keadilan
Kata kunci yan digunakan Al-quran dalam menjelaskan konsep keadilan
adalah ‘adl qist. ‘Adl mengandung pegertian sawiyyat, dan juga mengandung makna
pemerataan dan kesamaan. Qist mengandung makna distribusiQist mengandung
makna distribusi, angsuran, jarak yang merata. Taqassata salah satu kata derivasinya
juga bermakna distribusi yang merata bagi masayrakat, dan qistas kata turunan
lainnya, berarti keseimbangan berat, sehigga kedua kata didalam Al-quran yang di
gunakan untuk menyatakan keadilan yakni ‘adl dan qist mengandung makna
distribusi yang merata, termasuk distribusi materi. Keadilan yang terkandung dalam
Al-quran, jugs bermakna menempatkan sesuatu pada proporsinya.
2. Amanah dan Pertanggungjwaban
Dalam hal amanah dan pertanggung jawaban, Islam menggariskan dalam firman-nya,
yang artinya: “Dan sesunggunya kamu akan ditanya tentang apa yang kamu
kerjakan”. Ibn katsir mengemukakan bahwa ayat ini menyatakan sifat-sifat utusan
tuhan, yaitu: menyampaikan seruan tuhan, memberi nasehat dan kepercayaan.

4
Ibid hal 69-71

3
Al-maraghi mengklasifikasikan amanat terbagi atas:
a) Tanggung jawab manusia kepada sesamanya
b) Tanggung jawab manusia kepada tuhan
c) Tanggung jawab manusia kepada dirinya sendiri
Prinsip tersebut bermakna bahwa setiap pribadi yang mempunyai kedudukan
fungsional dalam interaksi antar manusia dituntut agar melaksanakan
kewajibannya dengan sebaik-baiknya. Apabila ada kelalaian terhadap kewajiban
tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi dirinya sendiri.5
3. Komunikatif
Dalam manajemen,komunikasi menjadi faktor penting dalam melakukan
transformasi kebijakan atau keputusan dalam rangka pelaksanaan manajerial itu
sendiri menuju tercapainya tujuan yang diharapkan,Begitu pentingmya komunikasi
dalam manajemen, sehingga ,menuntut komunikasi tersebut disampaikan dengan
tepat.Ketepatan penyampaian komunikasi ini, selanjutnya disebut sebagai
6
komuikatif.
C. Prinsip Manajemen Syari’ah
Manajemen yang baik harus memenuhi syarat-syarat yang tidak boleh
ditinggalkan (condition sine qua non) demi mencapai hasil tugas baik. Oleh karena
itu, para pengusaha atau pengusaha wajib mempelajari ilmu manajemen apabila
prinsip atau teknik manajemen itu terdapat atau diisyaratkan dalam Al-quran atau
hadis.
Beberapa prinsip kaidah dan teknik manajemen yang ada relevasinya dengan
Al-quran atau hadis antara lain sebagai berikut:
1. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
Setiap muslim wajib melakukan perbuatan yang ma’ruf yaitu
perbuatan yang baik dan terpuji seperti perbuatan tolong menolong
(taawun), menegakkan keadilan di antara manusia meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, mempertinggi efisiensi, dan lain-lain.
Sedangkan perbuatan mungkar (keji), seperti korupsi, suap, pemborosan,
dan sebagainya harus dijauhi dan bahkan harus diberantas. Menyeru
kepada kebajikan (amar ma’ruf} dan mencegah kemungkaran (nahi
mungkar) adalah wajib. Untuk melaksanakan prisip tersebut, ilmu
manajemen harus dipelajari dan dilaksanakan secara sehat, baik secara
bijak maupu secara ilmah.
2. Kewajiban Menegakan Kebenaran
Manajemen sebagai suatu metode pengelolaan yang baik dan benar,
untuk menghindari kesalahan dan kekeliruan dan menegakkan kebenaran
adalah metode Allah yang harus ditaati oleh manusia.Dengan demikian,
manajemen yang disusun oleh manusia untuk menegakan kebenaran itu
menjadi wajib.
3. Kewajiban Menegakkan Keadilan

5
http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7708/5/BAB%2011.pdf26maret
6
Muhamad,Op.cit hal.71-74

4
Hukum syari’ah mewajiban kita menegakkan keadilan, kapan dan di
manapun. Semua perbuatan harus dilakukan dengan adil. Adil dalam
menimbang, adil dalam bertindak, dan adil dalam menghukm. Adil itu
harus dilakukan dimanapun dan dalam keadaan apa pun, baik di waktu
senang maupun di waktu susah. Tiap muslim harus adil kepada diriya
sendiri dan adil pula terhadap orang lain.
4. Kewajiban Menyampaikan Amanah
Allah dan Rasul nya memerintahkan kepada setiap muslim
untuk menunaikan amanah. Allah memerintahakan agar selalu
menunaikan amanat dengan segala bentuknya, baik amanat
perorangan, seperti dalam jual beli, hukum perjanjian termasuk dalam
hukum kitab al-buyu’ (hukum dagang) maupun amanat perusahaan,
amanat rakyat dan negara, seperti yang dipikul oleh pejabat pemerintah
atauapun amanat Allah dan umat.
Seorang manajer perusahaan adalah persuhaan adalah
pemegang sahamnya, yang wajib mengelola perusahaan dengan baik,
sehingga menguntungkan pemegang saham dan memuaskan
konsumennya.
Dengan demikian, jelaslah bahwa hak dan kewajiban seseorang
dalam manajemen secara tegas diatur didalam hukum syari’ah.
Dengan demikian pula prinisp-prinsip manajmen yang terdapat di
dalam Al-quran dan hadis, yang selalu segar, tidak menemui
kejangkalan, sehingga sewajarnyalah diterapkan dalam prakik.7
D. Tujuan Manajemen Syari’ah
Manajemen harus memahami arah organisasi yang diiinginkan sebelum
memulai melangkah menuju arah tersebut. Perencaan strategi harus dapat menentukan
arah organisasi dengan merumuskan tujuan yang dapat mendorong kemampuan
organisasi menuju ke arah yang sukses dalam lingkungan kini yang diramalkan untuk
masa yang akan datang.
Tujuan adalah target-target atau hasil-hasil yang lebih spesifik yang ingin
dicapai oleh organisasi dalam kesatuan waktu tertentu. Secara uum tujuan biasanya
dikategorikan dalam dua jenis, yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek adalah sasaran usaha yang diupayakan oleh organisasi untuk
dicapai biasany dalam kurun waktu satu tahun atau dua tahun. Sedangkan tujuan
jangka panjang adalah sasaran usaha yang diupayakan oleh organisasi untuk dicapai
dalam kurun waktu tiga sampai lima tahun.8
Semua organisasi,baik yang berbentuk badan usaha swasta, badan yang
bersifat publik ataupun lembaga-lembaga sosisal kemasyakatan tentu mempunyai
suatu tujuan sendiri-sendiri yang merupakan motivasi dari pendirianya. Manajemen
didalam suatu badan usaha, baik indrusti, niaga dan jasa, tidak terkecuali jasa
perbankan, didorong oleh motif mendapatkan keuntungan yang besar. Manajemen

7
Ibid, hal 78-80
8
Ismail Nawawi. Op.cit, hal 80-8

5
haruslah diselenggarakan dengan efesien. Sikap ini harus dimiliki oleh setiap
pengusaha dan manajer dimanapun mereka berada, baik dalam organisasi bisnis,
pelayanan publik, maupun organisasi sosisal kemasyarakatan. Perbedaanya hanyalah
pada falsafah hidupnya dianut oleh masing-masing pendiri atau manajer badan usaha
tersebut.9 Tujuan manajemen syari’ah yaitu:
1. Memberikan pondasi yang untuk membangun integritas moral yang
kokoh.
2. Pengembangan etos kerja yang berorientasi pada kemajuan dan
keunggulan kinerja.10
3. Menerapkan syari’ah islam dalam beribadah, muamalah dan hukum
4. Memakmurkan bumi yang telah diwajiban Allah kepada hambanya yang
menuntut pencurahan upaya materi dan intelektual untuk pemanfaatan
daratan dan lautan.
5. Menegakan kekhilafan dimuka bumi yang merefleksikan penegakan
hukum pemerintah dan mengatur hubungan di antara anggota masyarakat.
6. Membentuk masyarakat dan negara yang adil dan sejahtera, masyarakat
yang memiliki ruh untuk beribadah kepada allah dengan benar.11
E. Unsur Manajemen Syar’ah dan Implikasinya di Bank Syari’ah
Manajemen sebagai suatu sistem di dalamnya terdapat unsur-unsur
saling terkait antara satu dengan yang lain dalam rangka, mencapai sasaran.
Unsur satu dengan yang lain tidak bisa dipisahkan. Hal inilah sebagai suatu
konsep keutuhan. Islam memberikan dorongan kepada umatnya untuk melihat
sesuatu secara utuh. Terkait dengan manajemen sebagai sesuatu sistem, maka
didalamnya terdapat unsur-unsur, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, dan
pengawasan.
1. Perencanaan
Suatu perencanaan yang baik dilakukan melalui berbagai
proses kegiatan yang meliputi:
a) Forecasting
Adalah suatu peramalan usaha yang sistematis, yang
paling mungkin memperoleh sesuatu dimasa yang akan datang.
Dengan dasar penaksiran dan menggunakan perhitungan yang
rasional atas fakta yang ada. Fungsi pemikiran adalah untu
memeberi informasi sebagai dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.
b) Objective
Adalah nilai yang akan dicapai oleh seorang atau badan
lembaga.
c) Policies

9
Muhamad. Op. Cit,hal 80-81
10
http//pencariantugas.blogspot.com/2016/01/tujuan-dan-fungsi-manajemen-
syariah.htm?m=1
11
Ismail Nawawi.Op.cit,hal 335

6
Policies dapat berarti rencana kegiatan (flan of action) atau
juga dapat diartikan sesuatu pedoman poko yang diadakan oleh
suatu badan usaha untuk menentukan kegiatan yang berulang-
ulang. Bidang kegiatan bank yang perlu dirumuskan dalam
wujud kebijakan dasar umumnya meliputi bidang-bidang
penting bagi aktivitas bank, yaitu sebagai berikut:12
1) Tipe nasabah yang dilayani
2) Jenis layanan yang disediakan bagi nasabah
3) Daerah atau wilayah pelayanan
4) Sistem penyampaian (delivery system produk dan jasa
bank)
5) Distribusi aktifitas produksi
6) Preferensi likuiditas
7) Persaingan
8) Penegembangan dan pelatihan staf
d) Programers
Adalah sederetan kegiatan yang digambarakan untuk
melaksanakan policies. Program ini merupakan rencana
kegiatan yang dinamis yang biasanya dilaksanakan secara
bertahap, dan terikat dengan ruang dan waktu. Program itu
harus merupakan suatu kesatuan yang terkait erat dan tidak
dapat dipisahkan dengan tujuan yang telah ditentukan dalam
organisasi.
e) Schedules
Schedules adalah pembagian program yang harus
diselesaikan menurut urut-urutan waktu tertentu. Dalam
keadaan terpaksa schedules dapat berubah, tetapi tujuandan
program tidak berubah.
f) Prosedures
Adalah suatu gambaran sifat atau metode untuk
melasanakan suatu kegiatan pekerjaan. Perbedaannya dengan
program adalalah program meyatakan apa yang harus
dikerjakan, sedangkan prosedur membicarakan tentang
bagaimana melaksankannya.
g) Budget
Adalah suatu taksiran atau perkiraan biaya yang harus
dikeluarkan dari pendapatan yang diharapkan diperoleh dimasa
yang akan datang. Dengan demikian, budget dinyatakan dalam
waktu, uang material, dan unit-unit yang melaksanakan
pekerjaan guna memperoleh hasil yang diharapkan.

12
https//kumpulan-makalah-ekonomi-syariah.blogspot.com/2017/06/makalah-manajemen-
bank-syari’ah.html diakses pada 27 maret 2021

7
2) Pengorganisasian
Adalah sebagai keseluruhan proses pengelompokan
orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang
sedemikian rupa sebagai tercipta suatu kesatuan yang dapat
digerakan dalam rangka mencapai tujuan. Allah menciptakan
manusia dalam satu komunitas, satu sama lainnya saling
berhubugan dan berinteraksi. Kesemuannya ditugasi atau
diamanahi sebagai khalifah dimuka bumi ini. Dalam
menjalankan fungsi kekhalifahannya diharapkan dapat
menciptakan kemakmuran. Kemakmuran akan terwujud jika
dintara manusia saling tolong-menolong, dan tidak terpecah-
pecah.
3) Pengawasan
Kelancaran operasi bank adalah kepentingan utama bagi
manajmen puncak (top manajemen). Melalui pengawasan para
manager dapat memasikan tercapai atau tidaknya harapan
mereka. Pengawasan juga dapat membantu, mereka mengambil
keputusan yang lebih baik.
Kata pengawasan dipakai sebagai arti harfiah dari kata
controlling. Dengan demikian pengertian pengwasan meliputi
segala kegiatan penelitian, pengamatan danpengukuran
terhadap jalanya opersi berdasarkan rancangan yang telah
ditetapkan, penafsiran dan perbandingan hasil yang dicapai
dengan standar yang diminta, melakukan tindakan koreksi
penyimpanan dan perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan masukan yang digunakan.13

13
Muhamad manajemen dan Bank syari’ah (jakarta: Rajagrafindo Persada,2014), hal 80

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pola dasar manajemen bank syari’ah, hakikat manajemen yang terdapat dalam
Al-quran ini, dengan demikian erat kaitannya dengan pencapaian tujuan, pengambilan
keputusan dan pelaksanaan manajerial itu sendiri. Karena pada dasarnya
terbangunnya konsep manajemen disandarkan kepada ketiga dasar pemikiran
terrsebut (pencapaian tujuan, pengambilan keputusan dan pelaksanaan manajemen).
Implikasi penerapan paradigma manajemen islami akan menciptakan peradaban
(manajemen) bisnis dengan wawasan humanis, emansipatoris, transcendental, dan
teologika.
Hakikat manajemen yang terkandung dalam Al-quran yakni merenungkan atau
memandang ke depan suatu urusan (persoalan), agar perkara itu terpuji dan baik
akibatnya, maka hal ini, mederivaskan adanya prinsip-prinsip manajemen yang
meliputi: pertama, keadilan. Kedua amanah dan pertanggung jawaban. Ketiga,
komunikatif.
Manajemen yang baik harus memenuhi syarat-syarat yang tidak boleh
ditinggalkan demi mencapai hasil tugas yang baik. Apabila bila prinsip atau teknik
manajemen itu terdapat atau diisyaratkan dalam Al-quran atau hadis.
Manajemen haruslah diselengarakan dengan efesien. Sikap ini harus dimiliki
oleh setiap pengusaha dan manajer dimanapun mereka berada, baik dalam organisasi
bisnis, pelayanan publik, maupun organisasi sosial kemasyarakatan. Manajemen
sebagai suatu sistem di dalamnya terdapat unsur-insur saling terkait antara satu
dengan yang lain dalam rangka mencapai sasaran. Unsur satu dengan yang lain tidak
bisa dipisahkan. Hal inilah sebagai suatu konsep keutuhan. Islam memberikan
dorongan kepada umatnya untuk melihat sesuatu secara utuh. Terkait dengan
manajemen sebagai sesuatu sistem, maka di dalamnya terdapat unsur-unsur, yaitu:
perencanaan, pengorganisasian, dan pengawasan.

B. SARAN
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi
penulis. Dalam hal ini penulis membuka kesempatan bagi para pembaca untuk dapat
memberikan kritikan dan sarannya yang dapat membangun demi kesempurnaan
makalah ini, karena penulis sadar bahwanya masih banyak terdapat kekurangan dalam
makalah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mohammad. 2015. Manajemen dan Bank Syariah.Jakarta: Rajawali Pers.

Muhamad. 2014. Manajemen Dana Bank Syariah. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Nawawi, Ismail. 2015. Manajemen Syariah”Sebuah Pemikiran, Wacana, dan Realita. Jurnal

Manajemen Syariah, 13(2), 66-80

http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7708/5/BAB%2011.pdf26maret

http//pencariantugas.blogspot.com/2016/01/tujuan-dan-fungsi-manajemen-syariah.htm?m=1

https//kumpulan-makalah-ekonomi-syariah.blogspot.com/2017/06/makalah-manajemen-bank-
sy’ri'ah.

10

Anda mungkin juga menyukai