Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR MANAJEMEN SYARIAH DAN URGENSINYA

DALAM SEBUAH ORGANISASI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar


manajemen syariah Prodi Perbankan Syariah 2 Semester 2

Dosen Pengampu : Asmawati,SE.Sy.,ME.

Disusun Oleh: Kelompok 1

 Kaseriyani 612062023037
 Resky eka anugrah 612062023044
 Nur aftika 612062023046

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI BONE
2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji dan Syukur kami ucapkan kepada kehadiran allah swt yang telah melimpahkan Rahmat
dan karunia-nya kepada kita semua berupa,ilmu dan amal.berkat Rahmat dan karunia-nya
pula,kami dapat menyelesaikan makalah pengantar manajemen syariah yang insyaallah tepat
pada waktunnya.

Terimakasih kami ucapkan kepada ibu dosen Asmawati,SE.Sy.,ME. Mata kuliah Pelajaran
pengantar manajemen syariah,yang telah memberikan arahan terkait tugas makalah ini,tanpa
bimbingan dari beliau mungkin kami tidak akan dapat menyelesaikan tugas ini sesuai format
yang telah ditentukan,

Kami menyedari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh sebab itu kami
mengharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah untuk
kedepannya,mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi pembaca

Watampone,18 maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .........................................................................................................2
C. Tujuan Pembelajaran......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep dasar manajemen secara umum ........................................................................3


B. Urgensi manajemen dalam organisasi............................................................................4
C. Urgensi organisasi pendidikan.......................................................................................5
D. Fungsi manajemen syariah.............................................................................................7
E. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip manajemen ...........................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................................................................10
B. Saran ............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang
Pada dasarnya manajemen sudah ada sejak manusia itu ada. Manajemen sebetulnya
sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian, karena pada dasarnya
manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen,
baik langsung maupun tidak langsung. Baik disadarai ataupun tidak disadari. Pengertian
Manajemen secara umum adalah suatu cara atau metode yang konseptual mengenai
pemberdayaan atau sumber daya secara keseluruhan yang operasionalisasinya dilaksanakan
secara terencana,terorganisasi teratur tertib terkoordinasi serta terjendali sehingga tujuan
atau sasaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Manajemen dipetakan kepada tiga
hal, yaitu; Pertama, manajemen sebagai ilmu pengetahuan bahwa manajemen memerlukan
ilmu pengetahuan. Kedua, manajemen sebagai seni dimana manajer harus memiliki seni
atau keterampilan memanej. Ketiga, manajemen sebagai profesi, bahwa manajer yang
profesiaonal yang bisa memanej secara efektif dan efesien.

Menurut Ketua Dewan Penasihat Majelis Ulama Indonesia, Prof KH Ali Yafie, dalam
Islam manajemen dipandang sebagai perwujudan amal sholeh yang harus bertitik tolak dari
niat baik. Niat baik tersebut akan memunculkan 2 motivasi aktivitas untuk mencapai hasil
yang bagus demi kesejahteraan bersama.

Ada empat landasan untuk mengembangkan manajemen menurut pandangan


Islam, yaitu: kebenaran, kejujuran, keterbukaan, dan keahlian. Seorang manajer harus
memiliki empat sifat utama itu agar manajemen yang dijalankannya mendapatkan hasil
yang maksimal. Yang paling penting dalam manajemen berdasarkan pandangan Islam
adalah harus ada jiwa kepemimpinan. Kepemimpinan menurut Islam merupakan faktor
utama dalam konsep manajemen. Manajemen menurut pandangan Islam merupakan
manajemen yang adil. Batasan adil adalah pimpinan tidak ''menganiaya'' bawahan dan
bawahan tidak merugikan pimpinan maupun perusahaan yang ditempati. Bentuk
penganiayaan yang dimaksudkan adalah mengurangi atau tidak memberikan hak bawahan
dan memaksa bawahan untuk bekerja melebihi ketentuan. Seyogyanya kesepakatan kerja
dibuat untuk kepentingan bersama antara pimpinan dan bawahan. Jika seorang manajer
mengharuskan bawahannya bekerja melampaui waktu kerja yang ditentukan, maka
sebenarnya manajer itu telah mendzalimi bawahannya. Dan ini sangat bertentangan dengan
ajaran agama Islam. Manajemen Islam juga tidak mengenal perbedaan perlakuan
(diskriminasi) berdasarkan suku, agama, atau pun ras.

1
B.Rumusan masalah
1.Bagaimana konsep manajemen secara umum?

2.Urgensi dalam manajemen organisasi?

3.urgensi organisasi Pendidikan?

4.Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip manajemen?

C.Tujuan penulisan
1.Pengertian manajemen syariah

2.Urgensi manajemen dalam organisasi

3.konsep dasar manajemen syariah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.Konsep Dasar manajemen secara umum

1.Manajemen Syariah
Pengertian Manajemen Syariah Pada dasarnya ajaran islam yang tertuang dalam Al-
Qur’an dan As Sunnah juga Ijma’ ulama banyak mengajarkan tentang kehidupan yang serba
rapi, benar, tertib dan teratur.1 Teori dan konsep manajemen yang digunakan saat ini
sebenarnya bukan hal yang baru dalam perspektif islam. Manajemen itu telah ada paling
tidak ketika Allah menciptakan alam semesta beserta isinya. Unsur-unsur manajemen dalam
pembuatan alam serta makhluk-makhluknya lainnya tidak terlepas dengan manajemen langit.
Ketika Nabi Adam sebagai khalifah memimpin alam raya ini telah melaksanakan unsur-unsur
manajemen tersebut. Manajemen dalam islam tidak jauh dari pemahaman ini. Manajemen
dianggap sebagai ilmu teknik (seni) kepemimpinan diawal perkembangan islam. Akan tetapi,
pemikiran manajemen telah diterapkan dalam beberapa Negara yang tersebar di penjuru
dunia Pemikiran manajemen dalam islam bersumber dari nash-nash AlQur’an dan petunjuk-
petunjuk Al-Sunnah. Selain itu, ia juga berasaskan pada nilai-nilai kemanusiaan yang
berkembang dalam masyarakat pada waktu tersebut. Berbeda dengan manajemen
konvensional, ia merupakan suatu sistem yang aplikasinya bersifat bebas nilai serta hanya
berorientasi pada pencapaian manfaat duniawi semata. Pada awalnya manajemen ini
berusaha untuk diwarnai dengan nilai-nilai,

namun dalam perjalanannya tidak mampu. Karena, ia tidak bersumber dan berdasarkan
petunjuk syariah yang bersifat sempurna, komprehensif dan kebenaran. Manajemen syariah
adalah perilaku yang terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan, jika setiap orang
perilaku yang terlibat dalam sebuah kegiatan dilandasi dengan nilai tauhid, maka diharapkan
perilakunya akan terkendali.Aturan-aturan itu tertuang dalam Al-Quran, hadis dan beberapa
contoh yang dilakukan oleh para sahabat. Hal yang paling penting dalam manajemen
berdasarkan pandangan Islam adalah harus memiliki sifat ri‟ayah (jiwa kepemimpinan).

Jiwa kepemimpinan menurut pandangan Islam merupakan faktor utama dalam konsep
manajemen. Watak dasar ini merupakan bagian penting dari manusia sebagai khalifah fi al
ardh. Menurut Didin dan Hendri, manajemen dapat dikatakan telah memenuhi syariah bila;

a. Manajemen syariah ini mementingkan perilaku yang terkait dengan nilai -nilai
keimanan dan ketauhitan

b. Manajemen syariah pun harus mementingkan adanya struktur organisasi. Ahmad


Ibrahim Abu Sin, Manajemen Syariah: Sebuah Kajian Historis dan Kontemporer ( Manajemen
syariah membahas soal sistem, sistem ini disusun agar perilaku-perilaku didalanya berjalan
dengan baik. Proses - prosenya harus diikuti dengan baik. Sesuatu tidak boleh dilakukan
secara asal-asalan.
3
Hal ini merupakan prinsip utama dalam ajaran Islam. Arah pekerjaan yang jelas,
landasan yang mantap, dan cara-cara mendapatkannya yang transaparan merupakan amal
perbuatan yang dicintai Allah SWT, sebenarna manajemen dalam arti mengatur segala
sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat, dan tuntas merupakan hal yang disyariatkan
dalam ajaran Islam.Fungsi Manajemen Syariah Menurut G. R Terry, ada empat fungsi utama
manajemen, yang dalam dunia manajemen dikenal sebagai POAC, yaitu planning
(perencanaan),organizing,(pengorganisasian), actuating (penggerakan atau pengarahan) dan
controlling (pengawasan/pengamatan

B.Urgensi Manajemen dalam Organisasi


Pentingnya pengorganisasian menyebabkan timbulnya sebuah struktur
organisasi,yang dianggap sebagai sebuah kerangka yang masih dapat menggabungkan usaha-
usaha mereka dengan baik. Dengan kata lain, salah satu bagian “tugas pengorganisasian
adalah mengharmoniskan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan macam-macam
kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kemampuan kesemuanya kesuatu arah
tertentu.” Sebenarnya yang dimaksud dalam tulisan diatas adalah perlu adanya tindakan-
tindakan simultan units individu atau yang terpisah yang secara bersama-bersama dapat
menghasilkan suatu efek total yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah komponen-
komponen individual. Jadi pengorganisasian merupakan sebuah kasus yang dapat
menimbulkan efek yang sangat baik dalam upaya menggerakkan seluruh aktifitas dan potensi
yang bisa diwadahi serta sebagai pengawasan manajerial.

Manajemen pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan agar berjalan dengan baik
dalam mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan yang diharapkan
tersebut,akan berhasil dengan baik bilamana kemampuan manusia yang terbatas baik
pengetahuan, teknologi, skill maupun waktu yang dimiliki itu dapat dikembangkan dengan
membagi tugas pekerjaannya, wewenang, dan tanggung jawabnya kepada orang lain sehingga
secara sinergis dan simbiosis mutualisme membentuk kerjasama yang baik maka tidak ada
“manajemen”. Kalaupun ada adalah manajemen tradisional atau otoriter

A. Manajemen dikatakan penting dalam menjalankan kegiataan organisasi,pada


dasarnya Pekerjaan itu berat dan sulit untuk dikerjakan sendiri sehingga diperlukan
adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.
B. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna.
C. Manajemen yang baik dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang dimiliki.
D. Manajemen yang baik dapat akan menghindari dan mengurangi pemborosan.
E. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan Tindakan kegiataan
organisasi.
F. Manajemen merupakan suatupedeoman pemikirab dan Tindakan kegiataan
organisasi

4
G. Manajemen yang baik selalu mengedepankan
Kerjasama,kehormanisan,komunikasi,yang kontruktif,seimbang,searah saling
menghormati dan menghargai mencintai sebagai tujuan dapat dioptimalkan
H. Manajemen diperlukan untuk kemajuan dan pertumbuhan juga perkembang agar
lebih baik lagi

Pentingnya Mempelajari Manajemen pada Organisasi Organisasi sangat berhubungan


dengan manajemen dan tata kerja karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai
suatu keselurahan memerlukan manajemen untuk mengatur sistem tata kerja. Dimana
Manajemen memiliki peranan yang sangat penting untuk berhasilnya suatu organisasi
dalam mencapai tujuannya. Alasan pentingnya manajemen dibutuhkan bagi perusahaan
atau dalam organisasi adalah dapat memudahkan pencapaian tujuan, baik tujuan
organisasi maupun tujuan pribadi, dapat menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan
yang saling bertentangan dan dapat mencapai efisiensi dan efektivitas.

Alasan utama pentingnya manajemen itu dibutuhkan pada organisasi / usaha:


1)Untuk memudahkan pencapaian tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi.
Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan juga tujuan individu yang
ada dalam organisasi tersebut. Semua bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja
bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan manajemen.
Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.
Ada empat tujuan manajemen pada sebuah organisasi adalah sebagai berikut:

1.Tujuan Sosial Tujuan sosial manajemen adalah agar organisasi atau perusahaan
bertanggungjawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan masyarakat
dengan meminimalkan dampak negatifnya.

2.Tujuan Organisasional Tujuan organisasional adalah sasaran formal yang dibuat


untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.

3.Tujuan Fungsional Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan


kontribusi pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi

4.Tujuan Individual Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi
atau perusahaan yang hendak mencapai melalui aktivitasnya dalam organisasi.

C. Urgensi Organisasi pendidikan


Keberadaan manusia di dunia ini tidak luput dari keanggotaan suatu organisasi.
Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang bergabung di dalam kesatuan kelompok
yang sistematis, terstruktur dan memiliki visi dan tujuan tertentu. Aktivitas orang-orang di
sekolah dalam mengelompokkan, menyusun dan mengatur dalam berbagai pekerjaan yang
perlu diselenggarakan untuk mencapai berbagai tujuan pendidikan disebut

5
pengorganisasian. Aktivitas tersebut dilakukan secara tertib dan teratur dalam struktur yang
telah ditetapkan oleh mereka yang ada di dalamnya.

Jika dikaitkan dengan pendidikan (organisasi pendidikan) adalah tempat untuk


melakukan aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan, dan
pengorganisasian pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat atau system
dalam rangka melakukan kegiatan kependidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
diinginkan.

Pendidikan memiliki tujuan yang harus dicapai yang disebut dengan tujuan pendidikan.
Pencapaian tujuan ini akan lebih efektif dan efisien jika dilakukan dengan menggunakan
pendekatan organisasi. Pada zaman ini, proses pendidikan lebih banyak dipercayakan pada
organisasi pendidikan formal (Sekolah atau Madrasah), karena sekolah merupakan tempat
terjadinya proses pendidikan dan organisasi pendidikan formal. Penyelenggaraan
pendidikan dalam sebuah organisasi menunjukkan bahwa keberadaan organisasi pendidikan
tersebut ditujukkan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Dengan demikian, keberlangsungan proses pendidikan ini menjadi dasar bagi penetapan
tujuan sekolah sebagai suatu organisasi. Dalam al Qur’an, masalah organisasi ini terkandung
dalam surat An Nisa’ ayat 59 dan ayat 103: ۖ ُ‫أ نُ كمِ ِ ر م أِِ ل ٱْأَلم۟ ُأوَ َو ل وُ َّ س ٱلر۟ واُ يع َأِط َ وَ ٱََّّ لل۟ وا‬
‫يع َأِط ۟ آ ُ و نَ امَ ءَ ين ا ٱَّلِذ َ هُّ َأي ٱََّّ لِل ِ ُ َو ن ب نِ م أُ ؤ ت أُ مِ نُ كنت ِو ل إُ َّ س ٱلرَ وَِ ل ٱََّّ لِل ِ إُ ُّ دوهُ َ ر‬

‫ِ فٍ ء أِِ فَ شى أُ م ت أ عَ َٰ زَ نَ ِ ن ت إَ ف أ وَ ٱأليَ وً ل ِأوييَ ُ نَ أ َأَ وٌ ر ر أ يَ َ اِ لَٰ ِ ۚر َ اِاَ ٱ ألء‬

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.” (Q.S An Nisa’ ayat 59).

Dari ayat diatas dapat dipahami bahwa manajemen dalam lembaga pendidikan
harus terorganisasikan berarti taat dan patuh pada peraturan dalam kondisi dan situasi
apapun seperti tercermin dalam kewajiban sholat yang telah ditentukan waktunya
sebagaimana terdapat dalam surat An Nisa’Ayat 103 yang berbunyi:

َ‫اِ إَ ۚ ف أُ كمُ وِب نُ َٰ ج َلىَ عَ ا وً ل ودُ ُ ع قَ ا وً لَٰ مَ يِ قَ ٱََّّ لل۟ واُ ٱ ُأكرَ َ ف ٱلَّ صََٰل وةُ ُ م ت أَ َ ضيَ ا ق‬
‫ِ إَ ف اً ل بَٰ َ تَ نيِك ِ نِ م أ ؤُ َلى ٱألمَ َ أت عَ َ كانَّ ن ٱلَّ صََٰل وةِ َۚ إ ٱلَّ صََٰل وة۟ واُ يمِ َأقَ ف أُ م نتَ أأنَ ٱطأمً لُ وو ق‬
‫ أَّ مو‬Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu
berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa
aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah
fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (Q.S An Nisa’ ayat 103)

D. Fungsi Manajemen Syariah

6
Fungsi manajemen menurut Morris sebagaimana dikutip oleh A.T. Soegito adalah
rangkaian berbagai kegiatan yang wajar yang telah ditetapkan dan memiliki hubungan saling
ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya dan dilaksanakan oleh orang-orang,
lembaga atau bagian-bagiannya, yang diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
tersebut.

Beberapa pakar menjelaskan beberapa fungsi manajemen. Menurut John F. Mee


seperti yang dikutip oleh Onisimus Amtu bahwa terdapat empat fungsi manajemen, yaitu
Planning, Organizing,Motivating and Controlling. Oey Liang Lee dikutip oleh Onisimus Amtu
menjelaskan bahwa terdapat lima fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian dan pengontrolan. Fungsi manajemen menurut Gery Tarry
juga dikutip oleh

Onisimus Amtu terdapat empat fungsi, yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian,


pelaksanaan dan pengendalian.10 Perencanaan (planning) merupakan keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan secara matang terhadap hal yang akan dikerjakan di masa yang
akan datang dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan merupakan
salah satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan manajemen. Tanpa perencanaan, maka
pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan bahkan kegagalan dalam mencapai
tujuan.

Dengan demikian, perencanaan harus dibuat agar semua tindakan dapat terarah
dan terfokus pada tujuan yang akan dicapai.11 Pengorganisasian (organizing) merupakan
kegiatan menyusun dan membentuk hubungan kerja antara orang-orang yang memiliki
kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas sehingga terwujud kesatuan usaha dalam
mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu prinsip pengorganisasian adalah terbaginya
semua tugas dalam berbagai unsur organisasi secara proporsional.12 Proses
pengorganisasian menurut Sarwoto sebagaimana dikutip oleh M. Sobry Sutikno ada
delapan, yakni

: 1) Perumusan tujuan,

2) Penetapan tugas pokok,

3) Perincian kegiatan,

4) Pengelompokan kegiatan-kegiatan dalam beberapa fungsi,

5) Departementasi,

6) Pelimpahan otoritas,

7) Staffing/penempatan orang pada satuan-satuan organisasi, dan

8) Pemberian fasilitas.

7
E. Kepatuhan terhadap prinsip-prinsip manajemen
Douglas seperti yang dikutip oleh Muhammad Rohman dan Sofan Amri merumuskan
prinsipprinsip manajemen pendidikan sebagai berikut: 1) Memprioritaskan tujuan di atas
kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja; 2) Mengkoordinasikan wewenang
dan tanggung jawab; 3) Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah sesuai dengan
sifat dan kemampuannya; 4) Mengenal secara baik faktorfaktor psikologis manusia; dan 5)
Relativitas nilainilai

Prinsip-prinsip umum manajemen menurut Henry Fayol seperti dikutip oleh M.


Anton Athoillah, yaitu;

A. Division of work (asas pembagian kerja) Prinsip pembagian kerja ini didasarkan
pada alasan bahwa setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dan
setiap jenis lapangan kerja membutuhkan tenaga ahli yang berbeda-beda
B. Authority and responsibility (asas wewenang dan tanggung jawab) Jabatan
struktural dalam organisasi berkaitan langsung dengan wewenang dan
tanggung jawab.Pembagian wewenang dan tanggung jawab harus diterapkan
secara proporsional agar pelaksanaan kegiatan organisasi tidak tumpang tindih
(overlapping) atau bahkan terkesan amburadul.
C. Dicipline (asas disiplin) Semua pegawai baik atasan maupun bawahan harus
mematuhi peraturan organisasi yang telah disepakati.
D. Unity of command (asas kesatuan perintah) Kesatuan perintah artinya perintah
berada di tingkat pimpinan tertinggi kepada bawahannya. Apabila bawahan
sebagai pemimpin, maka ia juga berwenang memberi perintah kepada
bawahannya untuk menindaklanjuti perintah atasannya
E. Unity of direction (asas kesatuan jurusan atau arah) Seluruh pelaksanaan
kegiatan diarahkan pada satu tujuan organisasi yang melingkupi seluruh tujuan
bidang di dalamnya
F. Subordination of individual interest into general interest (asas kepentingan
umum di atas kepentingan pribadi) Kepentingan organisasi harus didahulukan
daripada kepentingan pribadi.
G. Remuneration of personnel (asas pembagian gaji yang wajar) Jabatan dan
tanggung jawab yang besar harus didukung oleh upahyang seimbang dengan
beban yang dipikulnya. Kesulitan pekerjaan bukan diukur oleh kelelahan
seseorang dalam bekerja melainkan ditentukan oleh faktor keahlian/
ketrampilan dan profesionalitasnya.
H. Centralization (asas pemusatan wewenang) Prinsip ini berpandangan bahwa
setiap organisasi senantiasa memiliki pusat kekuasaan dan wewenang
instruksional. Kemudian pusat membagikan kekuasaannya ke daerah, cabang,
sampai tingkat unit atau ranting.

8
I. Scalar of chain (asas hierarki atau asas rantai berkala) Prinsip penyaluran
perintah dan tanggung jawab bersifat hierarkis, artinya sesuai dengan kapasitas
dan wewenangnya. Pemberian perintah berlaku secara hierarkis sehingga
pertanggungjawabannya menjadi relevan dengan wewenangnya
J. Order (asas keteraturan) Asas ketertiban atau keteraturan berkaitan dengan
norma yang berlaku dalam organisasi. Ketertiban dapat bersifat ketertiban
material maupun ketertiban dalam arti social
K. Equity (asas keadilan) Prinsip kesamaan bukan berarti sama rata dan sama rasa
karena dalam organisasi terdapat pangkat dan jabatan yang berbeda,
sebagaimana jenis pekerjaannya yang berbeda, serta wewenang dan tanggung
jawab yang berbeda. Prinsip persamaan atau keadilan dapat dikuantifikasikan
sesuai dengan proporsionalnya
L. Initiative (asas inisiatif) Inisiatif tidak berarti bebas sekehendak para karyawan,
tetapi manajer harus memberikan dorongan kepada seluruh bawahan untuk
berinisiatif sendiri mengembangkan kinerjanya tetapi tetap harus searah
dengan visi dan misi organisasi.
M. Esprit de corps (asas kesatuan) Prinsip ini bertitik tolak dari kesatuan visi dan
misi yang dicanangkan oleh organisasi. Esprit de corps (asas kesatuan) Prinsip
ini bertitik tolak dari kesatuan visi dan misi yang dicanangkan oleh organisasi.
Semua komponen organisasi merupakan sistem yang terpadu sebagai team
work yang solid untuk mewujudkan tujuan

BAB III
PENUTUP

9
A.KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ajaran Islam yang
tertuang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah juga ijma’ ulama banyak mengajarkan tentang
kehidupan yang serba terarah dan teratur. Dalam pelaksanaan shalat yang menjadi ikon
paling sakral dalam Islam merupakan contoh konkrit adanya manajemen yang mengarah
kepada keteraturan. Puasa, haji dan amaliyah lainnya merupakan pelaksanaan manajemen
yang monomintal. Teori dan konsep manajemen yang digunakan saat ini sebenarnya bukan
hal yang baru dalam perspektif Islam.

Manajemen itu telah ada paling tidak ketika Allah menciptakan alam beserta isinya.
Unsur-unsur manajemen dalam pembuatan alam serta makhluk-makhluknya lainnya tidak
terlepas dengan manajemen langit. Dalam bisnis Islam, manajemen berperan sebagai
elemenelemen dasar yang selalu ada dan melekat pada proses bisnis yang akan dijadikan
acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan. Urgensi
manajemen dalam bisnis yang dirancang meliputi lima fungsi yaitu planning (perencanaan),
organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan), controlling (control), evaluating
(evaluasi), coordinating (koordinasi), motivating (motivasi) dan leading (kepemimpinan).
Sehingga ada tujuh fungsi dari manajemen perspektif Islam. Bisnis dalam Islam juga
bertujuan untuk mencapai empat hal utama : (1) target hasil: profit-materi dan benefit-non
materi, (2) pertumbuhan, (3) keberlangsungan, (4) keberkahan

B.SARAN
Kami sadari akan banyakannya kekurangan dari makalah ini sekirannya kepada para
pendengar dan pembaca untuk memberikan kritik dan saran,agar maklah yang kami buat ini
menjadi ilmu yang bermanfaat bagi pembaca dan pendengar,khususnnya bagi kami yang
membuat makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
N. Manulang, 1981, Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia.

10
Undang Ahmad Kamaludin dan Muhammad Alfan dan Muhammad Alfan,
2010, Etika Manajemen Islam, Bandung: Pustaka Setia.
Agus Sabardi, tt, Manajemen Pengantar, Edisi Revisi, Yogyakarta, UPP AMP
YKN.
Nur Ahmad Fadhil dan Azhari Akmal, 2001, Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta:
Hijri Pustaka Utama. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, 2001, Kamus
Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai Pustaka.
Faisal Afiff, Pendekatan Manajemen Bisnis Berbasis Profesionalisme dan
Kewirausahaan: Menuju Era Indonesia Baru, Jurnal Universitas Paramadina,
Vol. 2 No. 3, Mei 2003.
Muslich, Etika Bisnis Islam, Landasan Filosofi, Normatif dan Substansi
Implementasi, Yogyakarta: Ekonisiaa Fakultas Ekonomi UII, 2004

11

Anda mungkin juga menyukai