Disusun Oleh :
Soleha (20383022155)
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya kami masih diberi kesehatan dan sempat untuk
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul petunjuk syariah tentang manajemen.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan pada junjungan Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa serta membimbing kita dari zaman jahiliyah menuju
zaman cahaya islam seperti saat ini.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :
Kelompok 9
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Apa yang diatur dalam Islam ini telah menjadi indikator pekerjaan
manajemen yang meliputi rapi, benar, tertib, teratur dan sistematis. Apa
yang diatur dalam agama Islam itu adalah berdasarkan syariat Islam (aturan
yang ditetapkan berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad
SAW). manajemen merupakan bagian dari syariat Islam, dan manajemen
Islam identik atau sama dengan manajemen syariah, paling tidak untuk
pemahaman kita di Indonesia. Pemikiran manajemen dalam islam
bersumber dari nash-nash Al-Qur’an dan petunjuk-petunjuk Al-Sunnah.
Dalam konteks ini manajemen syariah berbeda dengan manajemen
konvensional yang sama sekali tidak terkait bahkan lepas dari nilai-nilai
keimanan dan ketauhidan. Orang-orang yang menerapkan manajemen
konvensional diduga tidak merasa ada pengawasan melekat (build in con-
trol) dari Yang Maha Kuasa, kecuali sedikit ada rasa diawasi oleh pengawas
dari instansi yang berwenang, karena konsep yang membangun
integritasnya berbeda dengan manajemen syariah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Manajemen Bagian Dari Syariat Islam?
2. Apa Organisasi memerlukan manejemen?
3. Apa Perilaku dalam manejemen?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Manajemen Bagian Dari Syariat Islam
2. Untuk Mengetahui Organisasi memerlukan manejemen
3. Untuk Mengetahui Perilaku dalam manejemen
1
BAB II
PEMBAHASAN
Di antara ayat Al Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW yang menjadi
dasar kegiatan manajemen adalah seperti yang sudah dijelaskan dalam (Q.S
Ash-Shaff:4) “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berjuang dijalan-
Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan
yang tersusun kokoh”.
Kemudian dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang lain disebutkan pula;
“Allah mewajibkan kepada kita untuk berlaku ihsan dalam segala seseuatu”
(HR. Muslim) Ihsan disini melakukan sesuatu pekerjaan secara maksimal
dan optimal sehingga hasilnya juga maksimal dan optimal.
2
Memperhatikan ayat Al-Qur’an dan Hadis tersebut di atas jelaslah
manajemen dalam arti mengatur sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat,
dan terarah merupakan sesuatu yang disyariatkan dalam ajaran Islam.1
Pada dasarnya ajaran islam yang tertuang dalam Al-Qur’an dan As Sunnah
juga Ijma’ ulama banyak mengajarkan tentang kehidupan yang serba rapi,
benar, tertib dan teratur Teori dan konsep manajemen yang digunakan saat
ini sebenarnya bukan hal yang baru dalam perspektif islam. Manajemen itu
telah ada paling tidak ketika Allah menciptakan alam semesta beserta isinya.
Banyak contoh yang bisa kita lihat dengan kebenaran ungkapan Ali bin
Abi Thalib r.a ini. Misalnya tentang eksploitasi pengelolaan sumber daya
alam (pertambangan). Kita punya Undang-Undang tentang Pengelolaan
Sumber Daya Alam, Undang-Undang tentang Lingkungan Hidup, namun
karena manusia-manusia yang berwenang memberi izin pengelolaannya
dan yang bekewajiban mengawasi pelaksanaannya lebih mendahulukan
keuntungan ekonomi sehingga ketentuan dalam undang-undang tersebut
1
aswaja presindo, yogyakarta 2012, halaman 13-14 http://idr.uin-antasari.ac.id
2
http://ethese.iainkediri.ac.id
3
tidak dijalankan sebagaimana mestinya. Bekas galian tambang tersebut
dibiarkan menganga puluhan tahun, padahal ada kewajiban mereklamasi
(menutup kembali dengan tanah) supaya bisa ditanami dengan tanaman-
tanaman yang menghasilkan. Menurut teorinya lubang-lubang bekas galian
tambang itu direklamasi setahun setelah itu kalau belum rata ditambah lagi
sampai rata, kemudian ditanami tanaman-tanaman yang hasilnya laku di
pasar internasional seperti karet, kopi, kemiri, dan lain-lain.Tujuh tahun
setelah itu karet bisa disadap, lima tahun setelah itu kopi sudah bisa dipanen,
lima tahun setelah itu kemiri sudah bisa dipanen. Dana reklamasinya juga
tidak jelas kemana mengalirnya. Ujungnya lingkungan hidup jadi rusak dan
negara dirugikan, karena dilubang-lubang bekas galian itu hanya digenangi
air, tidak bisa lagi mendatangkan hasil. Kalau saja perintah undang-undang
itu dimanaj dengan baik tentu tidak seperti sekarang ini. Inilah juga yang
menjadi bukti bagi UNDP mengatakan Indonesia itu negara perusak
lingkungan nomor wahid.
Contoh sederhana yang lebih kecil dari pengelolaan sumber daya alam
adalah rumah tangga kita masing-masing. Misalnya seorang PNS
golongannya III/a dengan satu istri dan 2 anak. Bila dia/istrinya tidak bisa
mengelola keuangan yang didapat dari gajinya dapat dipastikan uang gaji
tidak cukup untuk sebulan. Misalnya lebih sering makan di restoran, lebih
sering berbelanja di mall. Dapat dipastikan gajinya hanya cukup untuk 10
hari saja, terus yang 20 harinya dari mana?
3
aswaja presindo, yogyakarta 2012, halaman 14-16 http://idr.uin-antasari.ac.id
4
2. Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan,
manajemen menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang
saling bertentangan di antara pihak-pihak yang berkepentingan.
4
Erizka dwi dewantys http://erizkadd.wordpress.com
5
a) Niat yang ikhlas karena Allah
Suatu perbuatan yang baik tetapi tidak sesuai dengan ketentuan syariat,
maka tidak dapat dikatakan sebagai amal saleh. Contoh misalnya, seorang
yang melakukan sholat ba’diah Ashar kelihatannya perbuatan itu baik,
tetapi tidak sesuai dengan ketentuan syariat,maka ibadahnya itu bukan amal
saleh, bahkan bisa dikatan bid’ah.
- ikhlas
- Sesuai syariat
- Sungguh-sungguh
Tindakan ini disebut dengan perilaku organisasi yaitu suatu kajian ilmiah
yang mengkaji tindakan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
tersebut .Pendekatan perilaku merupakan pendekatan yang percaya bahwa
jika manajer berfokus pada karyawan bukan pada produksi mekanistik,
maka pekerjaan menjadi lebih puas dan dengan demikian, lebih produktif.
Mereka mendukung gagasan manajer harus paternalistik dan memelihara
dalam rangka membangun kelompok kerja yang produktif dan kuat.
6
Studi ini merupakan sebuah bidang telaah akademik khusus yang
mempelajari organisasi, dengan memanfaatkan metode-metode dari
berbagai ilmu. Antara lain yaitu ekonomi, sosiologi, ilmu politik,
antropologi, dan psikologi. Gerakan ilmu perilaku menekankan perlunya
untuk studi ilmiah dari elemen manusia organisasi.5
5
https://www.coursehero.com/
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
manajemen merupakan bagian dari syariat Islam, dan manajemen Islam
identik atau sama dengan manajemen syariah, paling tidak untuk
pemahaman kita di Indonesia. Manajemen itu telah ada paling tidak ketika
Allah menciptakan alam semesta beserta isinya. Unsur-unsur manajemen
dalam pembuatan alam serta makhluk-makhluknya lainnya tidak terlepas
dengan manajemen langit. Apapun bentuk organisasi itu ia memerlukan
manajemen. Suatu kelembagaan seperti institusi pemerintah atau
perusahaan bahkan rumah tangga sekalipun akan berjalan dengan baik jika
dikelola dengan baik (teratur, rapi,benar, tertib, dan sistematis). Yang
dimaksud dengan prilaku personal manajemen disini adalah prilaku orang-
orang yang menjalankan kegiatan manajemen yang terkait dengan nilai-
nilai keimanan dan ketauhidan.
B. Saran
Penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh
Mahasiswa khususnya para pembaca agar dapat menambah pengetahuan
tentang petunjuk syariah tentang manajemen bagi rekan-rekan mahasiswa.
Demi penyempurnaan makalah ini, Kami mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif.
8
DAFTAR PUSTAKA