Anda di halaman 1dari 17

TATANAN MANAJEMEN BANK SYARIAH

TUGAS MAKALAH
Dosen Pengampu:
Ciptia Koirulina,ME

Disusun oleh :
Rizky Selvia Putri

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NGAWI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
saya dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah
singkat ini adalah “Tatanan Manajemen Bank Syariah”

Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata
kuliah Manajemen perbankan syariah yang telah membimbing saya untuk menyelesaikan
makalah singkat ini. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah singkat ini.

Penulis menyadari bahwa dalam menulis makalah singkat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat membuat
makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Ngawi, 18 Januari 2023

Rizky selvia putri


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG........................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................................4
C. Tujuan pembahasan............................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................5
A.   Implikasi manajemen dalam syariah islam......................................................................5
B. Prinsip etika bisnis islam yang harus terimplementasikan dalam manajemen...................6
C.   Etika bisnis dalam islam: solusi yang berkeadilan...........................................................7
D.   Dasar dan tujuan manajemen (Arifin, 2003)....................................................................8
E.   Unsur-unsur manajemen...................................................................................................9
F. Struktur organisasi bank syariah dan sistem kerja............................................................10
BAB III.....................................................................................................................................15
A. Kesimpulan.......................................................................................................................15
B.  Saran................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kegiatan perekonomian suatu Negara tidak terlepas dari lalu lintas pembayaran uang,
dimana industry perbankan memegang peranan yang sangat strategis dapat dikatakan sebagai
urat nadi dari system perekonomian. Kegiatan pokok bank menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkan kembali kepada masyarakat, mempunyai fungsi sebagai intermediary
service. Mengingat kepercayaan masyarakat modal pokok dari kegiatan usaha bank,
sementara dilain pihak bahwa bank merupakan urat nadi bagi kelancaran kegiatan
perekonomian melalui fungsinya sebagai intermediary service. Menciptakan dan memelihara
kepercayaan masyarakat terhadap bank, tidak hanya menjadi tanggung jawab industry
perbankan, akan tetapi menjadi tanggung jawab pemerintah dengan lembaga-lembaga terkait.
Dengan demikian kepercayaan masyarakat terhadap bank merupakan suatu hal yang sangat
penting dalam menjaga kontinuitas usaha bank, menciptakan dan menjaga kestabilan moneter
disatu pihak dan stabilitas ekonomi dilain pihak.

B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu kejujuran yang dimaksud dalam berbisnis
2.      Apa itu forecasting
3.      Apa itu polices

C. Tujuan pembahasan
1.      Untuk mengetahui pengertian kejujuran
2.      Untuk mengetahui pengertian forecasting
3.      Untuk mengetahui pengertian polices
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Implikasi manajemen dalam syariah islam


Perilaku manusia dalam konteks syariah dapat berbentuk perbuatan ibadah dan dapat
berbentuk perbuatan muamalat. Tentunya dalam hal ibadah harus sesuai dengan yang
diperintahkan Al-quran dan As-sunnah, sedangkan dalam perbuatan muamalah, selama tidak
ada larangan dalam Al-quran dan As-sunnah hukumnya “Boleh”
Ibadah adalah perbuatan yang ditetapkan aturannya oleh Al-quran dan hadist, seperti shalat,
puasa, ibadah haji, dan lain-lain, baik tata cara, waktu, maupun tempatnya. Tidak boleh
ditambah, dikurangi, atau diubah. Adapun perbuatan muamalah adalah semua perbuatan yang
bersifat duniawi yang asalnya adalah mubah, yaitu boleh dan dapat dilakukan dengan bebas,
sepanjang tidak ada larangan di dalam Al-quran dan hadist, dan tidak bertentangan dengan
aturan-aturan akhlak.
Tiga tujuan yang berada di tengah, yaitu kehidupan, akal, dan keturunan, berhubungan
dengan manusia dan kebahagiaannya menjadi tujuan utama syariah. Komitmen moral bagi
perlindungan tiga tujuan itu melalui alokasi dan distribusi sumber daya tidak mungkin berasal
dari system harga dan pasar dalam suatu lingkungan sekuler. Segala sesuatu yang diperlukan
untuk memperkaya tiga tujuan ini bagi semua umat manusia harus dianggap sebagai
kebutuhan. Begitu pula semua hal yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan, seperti
makanan yang cukup, sandang, pangan, pendidikan
Pemenuhan kebutuhan ini menjamin generasi sekarang dan yang akan datang dalam
kedamaian, kenyamanan, serta mampu memberikan kontribusi secara baik. Beberapa prinsip
atau kaidah dan teknik manajemen yang ada relevansinya dengan Al-quran dan hadist, antara
lain sebagai berikut (Arifin, 2003).

1. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar


Setiap muslim wajib melakukan perbuatan yang ma’ruf, yaitu perbuatan yang baik dan
terpuji, seperti perbuatan tolong-menolong, menegakkan keadilan diantara manusia,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempertinggi  efisiensi, dan lain-lain. Sebaliknya,
manusia harus menjauhi perbuatan munkar seperti korupsi, suap, dan pemborosan yang harus
diberantas.
2. Kewajiban menegakkan kebenaran
Ajaran islam adalah metode ilahi untuk menegakkan kebenaran dan menghapuskan kebatilan,
dan menciptakan masyarakat yang adil, sejahtera serta diridhai Allah SWT.
Menegakkan kebenaran adalah metode Allah yang harus ditaati oleh manusia. Dengan
demikian, manajemen yang disusun oleh manusia untuk menegakkan kebenaran menjadi
wajib.

3. Kewajiban menegakkan keadilan


Hukum syariat mewajibkan kita menegakkan keadilan, kapan, dan dimana pun. Semua
perbuatan harus dilakukan dengan adil. Adil dalam menimbang, adil dalam bertindak, dan adil
dalam menghukum. Adil itu harus dilakukan dimana pun dan dalam keadaan apapun, baik
pada waktu senang maupun waktu susah. Sebagai orang kecil harus berbuat adil dan sebagai
orang berkuasa pun harus adil. Tiap muslim harus adil kepada dirinya sendiri dan adil pula
terhadap orang lain.

4. Kewajiban menyampaikan amanah


Allah dan rasul Nya memerintahkan kepada setiap muslim untuk menunaikan amanah.
Seorang manajer perusahaan adalah pemegang amanat dari pemegang sahamnya, yang wajinb
mengola perusahaan dengan baik, sehingga menguntungkan pemegang saham dan
memuaskan konsumennya.

B. Prinsip etika bisnis islam yang harus terimplementasikan dalam manajemen


Manusia hanya dititipin atau diberi amanah untuk memebelanjakan harta benda
tersebut sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemilik harta, yaitu Allah. Harta
benda adalah anugerah dari Allah kepada manusia untuk dinikmati dan diurus dengan baik
maka manusia hanya berhak untuk mengelola dan menikmati. Selain itu sifat kepemilikan
harta harta benda atau kekayaan manusia hanya sementara, sebatas usia manusia di dunia.
Setelah meninggal dunia, harta benda tersebut harus segera dibagikan kepada ahli waris
menurut ketentuan yang telah ditetapkan Allah. 
Islam melarang menumpukkan harta benda dan tidak menafkahkannya atau
menelantarkannya. Islam tidak menginginkan adanya penumpukan harta benda tanpa
difungsikan sebagaimana mestinya karena hal ini dapat mematikan roda perekonomian. Rasa
cinta yang berlebihan terhadap harta benda sangat dikutuk, karena dapat menjadi sumber yang
menimbulkan rasa tamak dan kikir. Manusia bekerja sesuai dengan kapasitas beban yang ada
dalam diri manusia. Seluruh hidupnya tidak hanya untuk bekerja, tetapi juga untuk beribadah,
beristirahat, dan bermasyarakat.

C.   Etika bisnis dalam islam: solusi yang berkeadilan


Dalam menjalankan usaha dagangnya, tetap harus berada dalam rambu-rambu
tersebut. Rasulullah SAW memberikan contoh yang dapat diteladani dalam berbisnis,
misalnya:
1. Kejujuran
Sesuatu yang dipercayakan kepada seseorang, baik harta, ilmu pengetahuan, dan hal-
hal yang bersifat rahasia yang wajib dipelihara atau disampaikan kepada yang berhak
menerima, harus disampaikan apa adanya tidak dikurangi atau ditambah-tambahi. Orang jujur
adalah orang yang mengatakan sebenarnya, walaupun pahit untuk disampaikan. Sifat jujur
atau dapat dipercaya merupakan sifat terpuji yang disenangi Allah. Kejujuran adalah barang
mahal. Lawan dari kejujuran adalah penipuan. Dalam dunia bisnis sulit untuk mendapatkan
kejujuran.

2. Keadilan
Islam sangat menganjurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang berbuat
curang atau berlaku dzalim,  Rasulullah SAW. Diutus Allah untuk membangun keadilan.
Kecelakaan besar bagi orang yang berbuat curang, yaitu orang-orang yang apabila menerima
takaran dari orang lain meminta untuk dipenuhi, sementara menakar atau menimbang untuk
orang lain selalu dikurangi. Kecurangan dalam berbisnis pertanda kehancuran bisnis tersebut
karena kunci keberhasilan bisnis itu kepercayaan. Al-quran memerintah kepada kaum muslim
untuk menimbang dan mengukur dengan cara yag benar dan jangan sampai melakukan
kecurangan dalam bentuk pengurangan takaran dan timbangan.

3. Barang atau produk yang dijual harus halal, baik dari segi zat maupun cara
mendapatkannya
Menurut (Muhammad dan R. lukman F) berbisnis dalam islam boleh dengan siapa pun
tanpa melihat agama dan keyakinan dari mitra bisnisnya, karena ini persoalan muamalat
duniawi. Halal dan haram adalah persoalan prinsipil. Memperdagangkan atau melakukan
transaksi barang yang haram, misalnya alcohol, obat-obatan terlarang, dan barang
yang gharar dilarang dalam islam.
4. Tidak ada unsur penipuan
Penipuan sangat dibenci oleh islam, karena akan merugikan orang lain, dan
sesungguhnya juga merugikan diri sendiri. Apabila seseorang menjual suatu barang, dan
mengatakan bahwa barang tersebut berkualitas sangat baik, padahal cacat dalam barang
disembunyikan dengan maksud agar transaksi dapat berjalan lancer, berarti telah melaukan
penipuan. Oleh karena itu, setelah terjadi transaksi dan barang sudah berpindah ketangan
pembeli, ternyata ada cacat dalam barang tersebut, pembeli dapat membatalkan transaksi
tersebut. berbisnis yang mengandung penipuan merupakan titik awal kehancuran bisnis
tersebut.

D.   Dasar dan tujuan manajemen (Arifin, 2003)


Semua organisasi, baik yang berbentuk badan usaha swasta, badan yang bersifat
publik maupun lembaga-lembaga sosial kemasyarakatan tentu mempunyai tujuan sendiri-
sendiri yang merupakan motivasi dari pendirinya. Untuk mendapatkan keuntungan yang
besar, manajemen harus diselenggarakan dengan efisien. Sikap ini harus dimiliki oleh setiap
pengusaha dan manjer dimanapun mereka berada, baik dalam organisasi bisnis, pelayanan
publik maupun organisasi sosial kemasyarakatan.beberpa factor strategis dan fundamentalis
harus dipertimbangkan dalam menentukan penilaian dasar dan tujuan manajemen adalah
sebagai berikut:

1. Hak asasi manusia


Semua yang ada di permukaan bumi ini disediakan untuk manusia, bukan sebaliknya.
Manusia tidak diperkenankan oleh Allah menyembah benda, betapapun pentingnya benda
tersebut baginya. Manusia juga tidak boleh menyembah seorang oknum, betapa pun besarnya
kekuasaan dan kekayaannya. Manusia hanya wajib menyembah Allah. Inilah hakikat hak
asasi manusia yang harus dianut pula dalam manjemen.

2. Hak dan kewajiban bekerja


Ajaran islam tidak mengenal kelas dalam masyarakat yang membagi manusia menurut
tingkat-tingkat yang dibuat oleh manusia, seperti antara kelas bangsawan dan kelas kawula
pada kelas majikan dan buruh dalam masyarakat kapitalis dan komunis.islam hanya mengenal
konsep pembagian kerja yang didasarkan pada kemampuan fisik, ilmu, dan teknologi yang
dimiliki oleh manusia.
3. Akhlaqul karimah
Ajaran islam didasarkan dan ditujukan untuk membentuk akhlak yang luhur. Dengan
akhlak yang luhur, manusia diharapkan melakukan perbuatan yang baik, indah, serasi, dan
harmonis. Dengan demikian prinsip manajemen dan pelaksanaannya wajib dijiwai , dipimpin,
dan diarahkan untuk mencappai kebaikan.

E.   Unsur-unsur manajemen
1. Perencanaan
a. Forecasting
Adalah suatu peramalan usaha yang sistematis, untuk memperoleh sesuatu pada masa
yang akan datang, dengan dasar penaksiran dan menggunakan perhitungan yang rasional atas
fakta yang ada. Fungsi peramalan adalah memberi informasi sebagai dasar pertimbangan
dalam pengambilan keputusan
b. Objective
Adalah nilai yang akan dicapai atau diinginkan oleh seseorang atau badan usaha.
untuk mencapai tujuan itu diperlukan pengorbanan atau usaha yang wajar agar nilai-nilai itu
terjangkau.
c. Policies
Dapat berarti rencana kegiatan atau juga dapat diartikan sebagai suatu pedoman pokok
yang diadakan oleh suatu bank untuk menentukan kegiatan yang berulang-ulang. Bidang
kegiatan bank yang perlu dirumuskan dalam wujud kebijakan dasar umumnya meliputi bidang
penting bagi aktivitas bank yaitu sebagai berikut:
1)      Tipe nasabah yang dilayai
2)      Jenis layanan yang disediakan bagi nasabah
3)      Daerah atau wilayah pelayanan
4)      System penyampaian produk dan jasa barang
5)      Persaingan
6)      Pengembangan dan pelatihan staf
2. Pengorganisasian
Agama islam adalah suatu system yang lengkap dalam kehidupan untuk mengelola
manusia dan alam semesta sesuai dengan kehendak Allah. Kalimat “menegakkan agama”
dalam (Q.S. Asy-Syura:13) berarti mengatur kehidupan ini agar rapid an kalimat, “janganlah
berpecah belah” berarti kita diperintahkan untuk mengorganisasikan kehidupan dengan
sebaik-baiknya.

F. Struktur organisasi bank syariah dan sistem kerja


Sesuai dengan struktur organisasi system perbankan syariah, mekanisme kerjanya adalah
sebagai berikut:
1. Dengan adanya keputusan RUPS (Rapat Pemegang Saham)
2. Adanya fatwa agama dari DPS (Dewan Pengurus Syariah)
3. Pengawasan internal dan eksternal

1. Sistem operasional bank syariah


Pembicaraan mengenai sistem operasional lembaga keuangan syariah pada intinya
membicarakan kerja dan operasionalisasi masing-masing bagian dalam menjalankan tugas
dan fungsinya. Berkaitan dengan itu, adanya
a. Job description
1) Dewan pengawasan syariah
DPS terdiri atas 3 orang atau lebih dengan profesi hukum islam, yang dipimpin oleh
ketua DPS, berfungsi memberikan fatwa agama, terutama dalam produk-produk bank
syariah.

2) Dewan komisaris
Apabila pelaksanaan produk-produk bank syariah kurang ataupun tidak sesuai dengan
fatwa agama dari DPS, komisaris mengadakan musyawarah bersama antara direksi, DPS,
dan komisaris.DPS terdiri atas 3 orang atau lebih yang di pimpin oleh seorang komisaris
utama, bertugas dalam pengawasan intern bank syariah, mengarahkan pelaksanaan yang
dijalankan oleh direksi agar tetap mengikuti kebijaksanaan perseroan dan ketentuan yang
berlaku.
3) Direksi
Direksi yang terdiri atas seorang direktur utama dan seorang atau lebih direktur,
bertugas dalam memimpin dan mengawasi kegiatan bank syariah sehari-hari, sesuai
dengan kebijaksanaan umum yang telah disetujui Dewan komisaris dan RUPS.

4) Direktur utama

5) Bidang marketing
Fungsi bidang marketing adalah sebagai aparat manajemen yang ditugaskan untuk
membantu direksi dalam menangani tugas-tugas, khususnya yang menyangkut bidang
marketing dan pembiayaan (kredit). Di samping itu, bidang marketing berfungsi sebagai
supervise dan pekerjaan lain yang sesuai dengan ketentuan manajemen

6) Bidang operasional
Merupakan aparat manajemen yang ditugaskan untuk membantu direksi dalam
melakukan tugas-tugasnya di bidang operasional bank.

7) Bidang umum
Fungsi bidang umum adalah sebagai staf/karyawan bank yang bertugas
membantupenyediaan sarana kebutuhan karyawan atau perusahaan agar menjalankan
tugasnya dengan baik. Disamping itu juga berfungsi sebagai sekretaris dan tugas-tugas
yang berkaitan dengan urusan kepegawaian. Bidang umum juga dapat melaksanakan
tugas-tugas lain sesuai dengan ketentuan direksi

8) Bidang pengawasan
Bidang pengawasan disini ialah penegasan manajerial yang ditangani oleh direksi,
agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan ketentuan serta dapat mencapai keberhasilan
yang optimal.tuga spokok bidang pengawasan ialah mengawasi seluruh kegiatan kegiatan
bank syariah agar dapat berjalan lancer hingga dapat mencapai keberhasilan secara baik.[7]
b. Job spesifikasi
1)      Mobilitas dana
2)      Accout oofficer (A/O)
3)      Bagian support pembiayaan
4)      Bagian administrasi pembiayaan
5)      Bagian pengawasan pembiayaan
6)      Service assistant
7)      Kas dan teller
8)      Bagian jasa nasabah
9)      Bagian pembukuan
10)  Secretariat
Tugas secretariat adalah pengelolaan surat-menyurat, arsip dan dokumen. Dapat pula
diserahi tugas lain sesuai dengan policy perusahaan
11)  Personalia
Bertugas dalam pekerjaan yang terkait dengan kepegawaian, seperti urusan
kesejahteraan karyawan, kenaikan pangkat, pendidikanlatihan, dan urusan kesejahteraan
yang lain
12)  Perbekalan/perlengkapan
Perbekalan bertugas mempersiapkan sarana serta perlengkapan kantor.
13)  Bagian keamanan dan urusan rumah tangga kantor
Bagian keamanan dan rumah tangga bertugas mengamankan kekayaan kantor serta
pemeliharaannya, dan urusan rumah tangga lainnya
14)  Bagian pengawasan personalia
15)  Bagian pengawasan marketing
16)  Bagian pengawasan operasional
17)  Bagian pengawasan umum
Berfungsi mengamati kegiatan bidang uum dalam operasionalnya, seperti dibagian
perbekalan, bagian keamanan, dan urusan rumah tangga kantor, kemudian memberi
laporan kepada direksi yang membidanginya.
2. Pokok-pokok operasional bank syariah
a. Landasan hukum dalam operasional
1) Dewan pengawasan syariah, setelah menerima laporan dari direksi terutama yang
menyangkut produk-produk bank syariah, segera mengadakan musyawarah dengan
pimpinan ketuanya.
2) Operasional bank syariah yang dipimpin oleh direksi berlandaskan fatwa agama tersebut
3) Produk-produk baru

b. Kegiatan operasional bank syariah


1) Bidang marketing
a) Sebagai langkah awal, bidang marketing membuat rencana target, baik untuk produk
funding maupun produk financing. Pembuatan target tersebut harus disesuaikan dengan
rencana kerja operasional bank syariah yang dibuat oleh direksi. 
b) Kegiatan operasionaln:
c) Operasionalisasi account officer (A/O) atau Pembina pembiayaan
d) Operasionalisasi bagian support pembiayaan
e) Operasionalisasi bagian administrasi pembiayaan
f) Operasionalisasi bagian pengawasan pembiayaan
2) Bidang operasional
a) Service operasional
b) Teller/kasir
c) Jasa nasabah
d) Bagian tata buku

3) Bidang umum
a) Secretariat, bertugas untuk melakukan:
(1) Surat-menyurat
(2) Arsip dan dokumen
b) Perbekalan
(1) Inventarisasi kebutuhan sesuai dengan anggaran
(2) Belanja barang investasi dan biaya
(3) Urusan inventaris dan penyusutannya
c) Personalia
(1) Daftar hadir karyawan
(2) Urusan gaji karyawan dan jaminan sosial
(3) Penyelenggaraan kartu pegawai dan data pegawai
(4) Kenaikan gaji dan pangkat
(5) Pendidikan dan pembinaan karyawan
d) Urusan rumah tangga kantor
(1) Keamanan dan tata tertib kantor
(2) Kantor serta perlengkapan/perbekalan kantor
(3) Bidang pengawasan
e) Pengawasan marketing
(1) Pengawasan sesuai dengan syariat
(2) Public opini, masukan untuk pemecahan masalah
f) Pengawasan personal
(1) Pengawasan dalam dinas dan pengawasan di luar dinas
 Pengamalan islam
 Kedisiplinan
 Keterampilan kerja
 Kreativitas
 Kerja sama
(2) Penilaian secara periodic
(3) Pengawasan umum
 Pengawasan kekayaan/inventaris
 Pengawasan perbekalan/biaya kantor
 Pengawasan akuntansi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kejujuran yang dipercayakan kepada seseorang, baik harta, ilmu pengetahuan, dan
hal-hal yang besifat rahasia yang wajib dipelihara atau disampaikan kepada yang berhak
menerima, harus disampaikan apa adanya tidak dikurangi atau di tambah-tambahi.Forecasting
adalah suatu peramalan usaha yang sistematis, untuk memperoleh sesuatu pada masa yang
akan datang, dengan dasar penaksiran dan menggunakan yang fakta yang ada.Policies dapat
berarti rencana kegiatan atau juga dapat diartikan sebagai suatu pedoman pokok     
B.  Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan pembahasan dalam makalah
ini tidak semua tentang materi yang dibahas dipaparkan. Oleh karena itu, diharapkan kepada
pembaca agar membaca lebih banyak lagi dari buku-buku yang kalian ketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Umam Khaerul. 2013. Manajemen Dana Bank Syari’ah (Jakarta: PT. Raja Grafindo).
1) Khaerul umam, Manajemen perbankan syariah,(Bandung: Pustaka setia, 2013), hlm.
79 .
2) Ibid; hlm. 85.
3) Ibid; hlm.89.
4) Ibid; hlm.93.
5) Ibid; hlm.101.
6) Ibid; hlm.111.
7) Ibid; hlm.118.
8) Ibid; hlm.122.
9) Ibid; hlm. 126.

Anda mungkin juga menyukai