KONSUMSI
Diajukan untuk memenuhi tugas struktur Mata Kuliah Ayat dan Hadist Ekonomi
Disusun oleh :
Feliah (2108205173)
AKUNTANSI SYARIAH
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Ayat Dan Hadits yang
berkaitan dengan Konsumsi ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Ayat Dan Hadits Ekonomi. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Ayat Dan Hadits yang
berkaitan dengan Konsumsi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Yahdi, S.Hi, M.Sh selaku
dosen mata kuliah Ayat Dan Hadits Ekonomi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................3
A. Latar Belakang...........................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................................................3
BAB II...................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................................................................4
1. Ayat tentang Konsumsi .............................................................................................................4
2. Pengertian Konsumsi.................................................................................................................7
3. Etika dalam Konsumsi Islam.....................................................................................................9
4. Etika dalam Konsumsi Islam.......................................................................................................9
5. Etika dalam Konsumsi Islam.......................................................................................................9
6. Etika dalam Konsumsi Islam.......................................................................................................9
7. Etika dalam Konsumsi Islam.......................................................................................................9
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
1. Kesimpulan..............................................................................................................................11
REFRENSI..........................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi merupakan suatu kegiatan yang sangat penting bagi umat manusia, di
sanalah umat manusia melakukan sebagian besar aktifitasnya. Banyak sekali contoh
dalam kegiatan ekonomi seperti berjualan, membuka usaha, bekerja sebagai pegawai,
membeli barang kebutuhan dan banyak hal lainnya yang berkaitan dengan ekonomi
Banyak sekali elemen yang ada pada ekonomi, baik itu masyarakat, perusahaan,
ataupun pemerintah, semua elemen berperan penting dalam suatu pertumbuhan ekonomi.
Dalam islam banyak sekali nilai-nilai ekonomi yang dapat di terapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Menurut kamus besar bahasa Indonesia nilai berarti harga. Dalam konteks yang
berbeda, nilai memiliki makna yang berbeda yaitu kadar, misalnya nilai gizi pada setiap
makanan itu berbeda. Apabila dilihat dari segi akademik nilai berarti angka kepandaian,
nilai yang diperoleh dari rata-rata mata pelajaran. Pengertian ini tidak secara eksplisit
menyebutkan ciri-ciri spesifik seperti norma, keyakinan, cara sifat, dan ciri-ciri yang lain.
Nilai-nilai Islam merupakan konsep dan keyakinan yang dijunjung tinggi oleh
manusia tentang masalah utama yang ada kaitannya dengan Islam agar dapat dijadikan
sebagai landasan dalam bertingkah laku, baik nilai yang bersumber dari Allah SWT
maupun hasil dari integrasi manusia tanpa bertentangan dengan syariat. Nilai yang
dikandung Agama Islam memiliki cakupan pembahasan yang sangat luas karena Agama
Islam membahas tentang keseluruhan hidup manusia dari berbagai aspek kehidupan atau
universal, sehingga seluruh kehidupan manusia dan aktivitas manusia harus sesuai dengan
agama, agar supaya manusia mampu mendapatkan keselamatan dan juga kebahagiaan
dunia akhirat. Agama juga merupakan pembentuk system nilai dalam diri individu.
Di bawah ini akan dijelaskan mengenai nilai-nilai ekonomi dalam perspektif Islam,
yaitu:
Hal yang mendasari setiap perbuatan itu dilandaskan pada sumber-sumber hukum
yang bersumber dari Al-Quran dan Hadits. Dengan demikian perdagangan dalam Islam
juga berdasar dari landasan hukum tersebut. Al-Qur‟an memberi motivasi untuk berbisnis
pada ayat berikut:
Yang artinya “Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan)
dari Tuhanmu.” (QS Al-Baqarah [2]: 198).
Selanjutnya dari QS Al-Jumu’ah [62]: 10
Kedua amanah merupakan kepercayaan atau seseorang yang dapat dipercaya apabila
diberikan amanah dalam melakukan kegiatan ekonomi dan bisnis, seseorang haruslah
dapat dipercaya agar aktivitas ekonomi dan bisnis dapat berjalan dengan baik.
Ketiga Fathanah merupakan kecerdasan, profesionalitas, intelektualitas, dan
kebijaksanaan. Sifat ini dapat dijadikan sebagai strategi hidup agar dapat mengoptimalkan
segala potensi yang Allah berikan kepada manusia. Apabila dalam berbisnis manusia
menggunakan akal pikirannya atau kecerdasannya dengan baik maka ia akan mampu
menjalankan sikap profesionalitas dan mencapai tujuannya dengan baik.
Keempat tabligh yaitu komunikatif, marketable atau transparansi harus dimiliki oleh
manusia dalam menjalankan aktivitas ekonomi dan bisnisnya. Komunikasi merupakan hal
yang paling penting dalam berprilaku ekonomi. Seorang pelaku ekonomi harus mampu
menggerakkan, mempengaruhi, melarang, bahkan menghukum agar karyawan sesuai
dengan prosedur dan tidak boleh juga seenaknya menghukum karyawan agar bekerja
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya agar mendapatkan ridha dari
Allah SWT. Pedagang syariah harus bersikap khidmah yakni melayani dengan baik.
Kegiatan melayani dan membantu pelanggan dalam Islam berorientasi pada sikap
ta’awun (tolong menolong) sebagai implikasi sosial kegiatan bisnis, pada dasarnya,
berbisnis bukan hanya mencari keuntungan material semata, tetapi juga didasari
kesadaran untuk memberi kemudahan bagi orang lain dengan menjual barang.
Dalam perkembangan kontemporer ini, dunia Islam sedang melewati salah satu fase
sejarah dunia yaitu masa krisis global. Di tengah krisis global dengan sistem kontemporer
yang bebas nilai dan hampa nilai, dominasi pusaran faham kapitalis dan sosialis, maka
Islam sebagai suatu sistem yang mampu memberikan daya tawar positif, dengan
menanamkan prinsip tauhid dan menghaditkan nilai- nilai efika dan moral yang lengkap
serta mengajarkan semua dimensi kehidupan. Dalam Islam diajarkan nilai-nilai dasar
ekonomi yang bersumber pada ajaran tauhid.
Islam lebih dari sekedar nilai-nilai dasar etika ekonomi, seperti: keseimbangan,
kesatuan, tanggung jawab dan keadilan, tetapi juga memuat keseluruhan nilai-nilai yang
fundamental serta norma-norma yang substansial agar dapat diterapkan dalam operasional
lembaga ekonomi Islam di masyarakat. Pembangunan ekonomi Islam dibangun
berdasarkan prinsip tauhid dan etika serta mengacu pada tujuan syari’at (maqashidal-
syari’ah) yaitu memelihara iman (faith), hidup (life), nalar (intellect), keturunan
(posterity) dan kekayaan (wealth). Konsep ini menjelaskan bahwa sistem ekonomi
hendaknya dibangun berawal dari suatu keyakinan (iman) dan berakhir dengan kekayaan
(property).
Sistem ekonomi Islam mengutamakan aspek hukum dan etika yakni adanya keharusan
menerapkan prinsip-prinsip hukum dan etika bisnis yang Islami, antara lain: Prinsip
ibadah (al-tauhid), persamaan (al-musawat), kebebasan (al-hurrijat), keadilan (al-’adl),
tolong-menolong (alta’awun) dan toleransi (al-tasamuh). Prinsip-prinsip tersebut
merupakan pijakan dasar dalam sistem ekonomi Islam, sedangkan etika bisnis mengatur
aspek hukum kepemilikan, pengelolaan dan pendistribusian harta, yakni menolak
monopoli, eksploitasi dan diskriminasi serta menuntut keseimbangan antara hak dan
kewajiban. Untuk memperoleh keberkahan dalam jual beli, Islam mengajarkan
prinsipprinsip etis sebagai berikut:
a. menjual barang yang halal. Dalam salah satu hadits Nabi menyatakan bahwa Allah
mengharamkan sesuatu barang, maka haram pula harganya (diperjualbelikan).
b. Menjual barang yang baik mutunya. Dalam berbagai hadits Rasulullah melarang
menjual buah-buahan hingga jelas baiknya.
c. Jangan menyembunyikan cacat barang. Salah satu sumber hilangnya keberkahan jual
beli, jika seseorang menjual barang yang cacat yang disembunyikan cacatnya.
d. Jangan main sumpah. Ada kebiasaan pedagang untuk meyakinkan pembelinya dengan
jalan main sumpah agar dagangannya laris. Dalam hal ini Rasul memperingatkan:
“Sumpah itu melariskan dagangan, tetapi menghapuskan keberkahan”. (HR Bukhari).
e. Longgar dan bermurah hati. Sabda Rasulallah: “Allah mengasihi orang yang
bermurah hati waktu menjual, waktu membeli dan waktu menagih hutang”. (H.R.
Bukhari). Kemudian dalam hadits lain Abu Hurairah memberitakan bahwa Rasulullah
bersabda: “ada seorang pedagang yang mempiutangi orang banyak. Apabila
dilihatnya orang yang ditagih itu dalam dalam kesem-pitan, dia perintahkan kepada
pembantu-pembantunya.”
f. Jangan menyaingi kawan. Rasulullah telah bersabda: “Janganlah kamu menjual
dengan menyaingi dagangan saudaranya”.
g. Mencatat hutang piutang. Dalam dunia bisnis lazim terjadi pinjam-meminjam.
h. Larangan riba sebagaimana Allah telah berfirman: “Allah menghapuskan riba dan
menyempurnakan kebaikan shadaqah. Dan Allah tidak suka kepada orang yang tetap
membangkang dalam bergelimang dosa”.
i. Anjuran berzakat, yakni menghitung dan mengeluarkan zakat barang dagangan setiap
tahun sebanyak 2,5% sebagai salah satu cara untuk membersihkan harta yang
diperoleh dari hasil usaha
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Nilai – nilai ekonomi dalam pandangan islam memiliki tujuan agar terjadi
keseimbangan dalam kehidupan manusia, ekonomi silam mempunyai norma dan nilai –
nilai islam bukan hanya untuk muslim saja akan tetapi di perlukan bagi seluruh makhluk
yang hidup dimuka bumi. Esensi ekonomi islam agar dapat memenuhi seluruh kebutuhan
manusia yang berlandaskan syariah atau al-qur’an untuk mendapatakan kebahagian di
dunia dan akhirat.
Etika bisnis dalam islam diterapkan sebagai cara terbaik untuk memperoleh harta.
Olehnya, semua aktivitas bisnis dilakukan dengan cara – cara yang baik seperti tidak
melakukan riba, tidak curang, tidak menipu, dan tidak melakukan kezaliman lainnya.
Ketika di hadapkan dengan suatu masalah maka pelaku usaha harus memiliki keasadaran
akan etika bisnis berdasarakan perspektif islam.
REFRENSI
Handayani Lilies. NILAI – NILAI EKONOMI DAN ETIKA DALAM PERSPEKTIF ISLAM. ISSUE. Vol. 2 No. 1
TAHUN 2018
Nizar Muhammad. PRINSIP KEJUJURAN DALAM PERDAGANGAN VERSI ISLAM. Jurnal ilmu al-qur’an
dan tafsir. Vol 2, No. 2 tahun 2017