TINJAUAN PUSTAKA
b. Jalan Kelas II
Jalan Kelas II adalah jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan
yang dapat dilalui Kendaraan Bermotor dengan ukuran lebar tidak
melebihi 2.500 milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 12.000
milimeter, ukuran paling tinggi 4.200 milimeter, dan muatan sumbu
terberat 8 ton.
Ada beberapa jenis joint yang digunakan pada perkerasan beton yaitu,
constraction, construction dan isolasi joint, disain yang diperlukan untuk
setiap jenis tergantung pada orientasi joint terhadap arah jalan (melintang
atau memanjang). Faktor yg penting pada joint adalah berarti secara
mekanis menyambungkan plat, kecuali pada isolasi joint, dengnn
penyambungan membantu penyebaran beban pada satu plat kepada plat
lainnya. Dengan menurunnya tegangan didalam beton akan meningkatkan
masa layan ada join dan plat.
1. Sambungan Dowel dan Tie Bar
Sambungan Dowel diperlukan untuk mengendalikan retak alamiah
akibat beton mengkerut, kontraksi termal dan kadar air dalam beton.
Contraction joint umumnya melintang tegak lurus as jalan, tetapi ada
juga yg menggunakan menyudut terhadap as jalan untuk mengurangi
beban dinamis melintas tidak satu garis.
Sambungan Tie Bar adalah bila perkerasan beton dilakukan dalam
waktu yang berbeda, transfer construction joint diperlukan pada akhir
segmen pengecoran, atau pada saat pengecoran terganggu, atau melintas
jalan dan jembatan. Longitudinal contruction joint adalah pelaksanaan
pengecoran yang dilakukan pada waktu yang berbeda atau joint pada
curb, gutter atau lajur berdekatan.
Perkerasan beton semen adalah struktur yang terdiri atas pelat beton
semen yang bersambung (tidak menerus) tanpa atau dengan tulangan, atau
menerus dengan tulangan, terletak di atas lapis pondasi bawah atau tanah
dasar, tanpa atau dengan lapis permukaan beraspal. Struktur perkerasan
beton semen secara tipikal sebagaimana terlihat pada Gambar 2.5.1a.
Gambar 2.5.3b. CBR tanah dasar efektif dan tebal pondasi bawah.
2.5.4. Lalu Lintas
Penentuan beban lalu-lintas rencana untuk perkerasan beton semen,
dinyatakan dalam jumlah sumbu kendaraan niaga (commercial vehicle),
sesuai dengan konfigurasi sumbu pada lajur rencana selama umur rencana.
Lalu-lintas harus dianalisis berdasarkan hasil perhitungan volume lalu-lintas
dan konfigurasi sumbu, menggunakan data terakhir atau data 2 tahun
terakhir. Kendaraan yang ditinjau untuk perencanaan perkerasan beton
semen adalah yang mempunyai berat total minimum 5 ton. Konfigurasi
sumbu untuk perencanaan terdiri atas 4 jenis kelompok sumbu sebagai
berikut :
Sumbu tunggal roda tunggal (STRT).
Sumbu tunggal roda ganda (STRG).
Sumbu tandem roda ganda (STdRG).
Sumbu tridem roda ganda (STrRG).