Abstract: Pavement is one of the elements of road construction is very important in order to smooth the
land transportation so as to provide comfort and safety for its users, so it needs to be well planned based
on standards and planning criteria applicable in Indonesia. In this research will be discussed about rigid
pavement planning analysis for the development of road infrastructure in urban and rural areas, since
this road pavement is more able to support heavy vehicle load and resistant to puddles. From the field
data that has been collected, and through analysis and calculation of Road Pavement Planning with CBR
value of 90% is 3.5%. Average Daily Traffic on the road 1. MPV, sedan, jeep, pick up: 796; mini bus,
small truck: 547; bus, truck as 2: 486; truck 3 as, trailer: 51; motorcycle: 11.687; bicycle / pedicab:
288; carts: 5. Concrete used for upper structure using K.350 thick concrete thickness: 19cm; for bottom
foundation using K.175 thickness: 10cm; urugan sand under the foundation using a thick A-class
aggregate: 5cm. The reinforcement used for the D-13mm lengthened reinforcement, 200mm spacing; D-
13mm transverse reinforcement, 400mm spacing; dowel (ruji) D-25mm, length 450mm, distance 300mm;
D-16mm tie bar, 600mm long, 750mm rod spacing. Shoulders use 1m option on the right and left side of
the road, drainage using U-Ditch height: 70cm and width: 60cm. From the calculation of such analysis
the cost of rigid pavement work of Rp. 89.975.955.000,00 or equivalent: Eighty nine billion nine hundred
seventy five million nine hundred and fifty five thousand rupiah.
Keywords: road planning, thickness analysis of pavement, rigid pavement
Alamat Korespondensi :
Ahmad Ridwan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kadiri, Kediri, Jl. Selomangleng
No.01 Kediri, e-mail: ahmad_ridwan@unik-kediri.ac.id
Fajar Romadhon, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Kadiri, Kediri, Jl. Selomangleng
No.01 Kediri, e-mail: eff.fajarromadhon@gmail.com
153
Ahmad R., Fajar R.: Analisis Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) ... 154
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
155 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 2, Maret 2019
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
Ahmad R., Fajar R.: Analisis Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) ... 156
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
157 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 2, Maret 2019
Tabel 3. Tabel 5.
Data Lalu Lintas Kendaraan Tahun 2017 Laju Pertumbuhan Penduduk
Dalam Mobil Bus Truk Ruas Plosoklaten -
Gedangsewu Kecamatan Laju PertumbuhanPenduduk
(%)
Kendaraan Jumlah
Plosoklaten 97%
MPV, Sedan, Jeep, Pick Up 795
Puncu 70%
Mini Bus, Truck Kecil 547
Pare 98%
Bus, Truck 2 As 486
Sumber : BPS
Truck 3 As, Trailer 51 Berdasarkan penelitian yang
Sepeda Motor 11687 dilakukan oleh Direktorat Program
Sepeda, Becak 288 Kehutanan tentang Iklim di Kabupaten
Gerobak 5 Plosoklaten, Puncu dan Pare yang
Sumber : Survey Lapangan terletak di antara daerah gunung Kelud,
bagian Timur Kabupaten Kediri
Sedangkan pertumbuhan lalu lintas mempunyai tipe iklim D yang bersifat
kendaraan yang terjadi pada jalan 1-6 bulan kering dan 1-6 bulan basah
Plosoklaten _ Gedangsewu dari tahun dengan suhu minimum 26º C. Pada tiga
2013 – 2017 dapat dilihat pada Tabel 4. kecamatan yang dilalui ruas jalan
Plosoklaten - Gedangsewu jumlah hari
Tabel 4. hujan dan curah hujan tahunan dan
Pertumbuhan Lalu - Lintas terdapat pada Tabel 6.
Jumlah Peningkatan Peningkatan Tabel 6.
Tahun
Kend. (Jumlah) (%) Data Curah Hujan Jalan Plosoklaten -
Gedangsewu
2013 129.541
10.648 8.28 Hari Hujan Curah Hujan
Kecamatan
2014 139.189 (hari) (mm)
0 0 Plosoklaten 153 1882
2015 139.189
34.450 24.75 Gedangsewu 117 1944
2016 173.639 Pare 143 1815
0 0
2017 173.639 Rata - Rata 138 1880
Rata - Rata 8.26% Sumber : Kediri Dalam Angka tahun 2017
Sumber : Global Dalam Angka 2017
Perhitungan Tebal Pelat Beton
Semen
Kondisi Lingkungan
Diketahui Data Parameter Perencanaan
sebagai berikut.
Ruas Jalan Plosoklaten -
CBR tanah dasar = 3,5 %
Gedangsewu yang terletak pada
Kecamatan Plosoklaten, Kecamatan Kuat tarik lentur (fcf) = 4 MPa (F’c
Puncu dan Kecamatan Pare Kabupaten = 350 kg/cm2 )
Kediri. Daerah datar berada pada Bahan pondasi bawah = bahan
ketinggian antara 50-100 meter di atas pengikat 125 mm
permukaan air laut dengan kelerengan Mutu baja tulangan = BJTU 30 (Fy:
5º - 10º. tegangan leleh = 3000 kg/cm2) untuk
BBDT
Secara sosial, pada tiga Koefisien gesek antara pelat beton
kecamatan yang dilalui oleh Ruas dengan pondasi (μ) = 1,5
Jalan Plosoklaten - Gedangsewu Bahu jalan = Tidak
tersebut, rata – rata laju pertambahan Ruji (dowel) = Ya
penduduk adalah sesuai dengan Tabel Data Lalu – Lintas Harian Rata –
5. rata,
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
Ahmad R., Fajar R.: Analisis Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) ... 158
Tabel 7.
Perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebannya
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
159 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 2, Maret 2019
= (51/1084) x 100% T 1 5
6.073.14 1.300.
= 5% 5 486 455 48%
Beban sumbu 5 ton = (jumlah sumbu 1 241
beban / jumlah total sumbu) x100% 6.073.14 1.463.
3 547 50% 48%
= (486/1084) x 100% 1 440
= 45% jumlah 1084 100%
Beban sumbu 3 ton = (jumlah sumbu STR 6073140 1.300.
8 486 47% 46%
beban / jumlah total sumbu) x100% G ,506 241
= (547/1084) x 100% 6073140 1.463.
5 547 53% 46%
= 50% ,506 440
Proporsi beban jenis sumbu STRG : jumlah 100%
Beban sumbu 8 ton = (jumlah sumbu STd 6073140 136.44
14 51 100% 2%
beban / jumlah total sumbu) x100% RD ,506 5
= (486/1033) x 100% jumlah 51 100%
= 47% 5.800.
KUMULATIF
Beban sumbu 5 ton = (jumlah 250
sumbu beban / jumlah total) x100% Sumber : Data Diolah
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
Ahmad R., Fajar R.: Analisis Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) ... 160
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
161 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 2, Maret 2019
160 5 1.54 2.49 2.06 1.54 2.72 3.32 3.43 3.47 2.52 3.12 3.22 3.3
160 10 1.47 2.34 1.92 1.56 2.71 3.32 3.39 3.43 2.51 3.11 3.2 3.26
160 15 1.44 2.26 1.84 1.44 2.7 3.3 3.37 3.41 2.51 3.11 3.19 3.24
160 20 1.41 2.22 1.82 1.38 2.59 3.29 3.36 3.4 2.5 3.1 3.18 3.23
160 25 1.39 2.17 1.65 1.34 2.59 3.29 3.32 3.38 2.5 3.1 3.17 3.21
160 35 1.31 2.07 1.75 1.27 2.68 3.28 3.28 3.34 2.49 3.09 3.18 3.18
160 50 1.24 1.96 1.87 1.25 2.66 3.26 3.26 3.3 2.49 3.09 3.13 3.15
160 75 1.23 1.85 1.58 1.23 2.64 3.24 3.26 3.25 2.48 3.08 3.12 3.12
170 5 1.41 2.27 1.93 1.44 2.64 3.24 3.37 3.43 2.44 3.04 3.15 3.24
170 10 1.34 2.14 1.78 1.33 2.52 3.22 3.33 3.38 2.43 3.03 3.12 3.2
170 15 1.31 2.07 1.71 1.28 2.52 3.22 3.31 3.35 2.43 3.03 3.12 3.18
170 20 1.29 2.03 1.67 1.26 2.51 3.21 3.3 3.34 2.43 3.02 3.11 3.16
170 25 1.27 1.99 1.63 1.23 2.6 3.21 3.28 3.32 2.42 3.02 3.1 3.16
170 35 1.32 1.92 1.54 1.16 2.58 3.2 3.25 3.28 2.41 3.01 3.08 3.12
170 50 1.19 1.82 1.46 1.14 2.57 3.18 3.22 3.24 2.4 3.01 3.06 3.08
170 75 1.14 1.72 1.37 1.19 2.56 1.17 3.19 3.24 2.4 3 3.04 3.06
180 5 1.29 2.01 1.81 1.35 2.57 3.17 3.33 3.37 2.36 2.97 3.09 3.2
180 10 1.23 1.98 1.66 1.24 2.56 3.15 3.28 3.32 2.36 2.96 3.07 3.15
180 15 1.2 1.92 1.59 1.19 2.55 3.15 3.25 3.29 2.36 2.96 3.05 3.12
180 20 1.18 1.88 1.55 1.17 2.54 3.15 3.24 3.28 2.35 2.95 3.04 3.11
180 25 1.16 1.84 1.51 1.14 2.54 3.14 3.23 3.25 2.35 2.95 3.03 3.09
180 35 1.12 1.76 1.43 1.09 2.53 3.14 3.2 3.22 2.34 2.94 3.01 3.06
180 50 1.09 1.67 1.35 1.06 2.51 3.13 3.17 3.19 2.33 2.93 2.99 3.02
180 75 1.03 1.67 1.26 1.01 2.49 3.11 3.13 3.14 2.32 2.92 2.97 2.99
190 5 1.19 1.95 1.69 1.27 2.5 3.11 3.28 3.32 2.29 2.9 3.03 3.15
190 10 1.13 1.84 1.55 1.16 2.46 3.09 3.23 3.27 2.28 2.89 3 3.1
190 15 1.1 1.78 1.49 1.11 2.48 3.06 3.2 3.24 2.28 2.88 2.98 3.07
190 20 1.09 1.75 1.45 1.09 2.47 3.07 3.19 3.23 2.27 2.88 2.98 3.06
190 25 1.07 1.71 1.41 1.06 2.47 3.07 3.17 3.21 2.27 2.88 2.97 3.04
190 35 1.03 1.63 1.33 1.01 2.46 3.06 3.14 3.17 2.26 2.87 2.95 3
190 50 1 1.55 1.25 0.98 2.44 3.04 3.1 3.14 2.26 2.86 2.93 2.97
190 75 0.98 1.45 1.17 0.91 2.43 3.03 3.07 3.09 2.25 2.85 2.91 2.93
200 5 1.1 1.81 1.5 1.2 2.44 3.04 3.23 3.27 2.23 2.83 2.97 3.1
200 10 1.05 1.7 1.46 1.1 2.42 3.02 3.18 3.22 2.22 2.82 2.95 3.05
200 15 1.02 1.65 1.4 1.05 2.42 3.02 3.15 3.19 2.22 2.82 2.93 3.02
200 20 1.01 1.62 1.36 1.02 2.41 3.01 3.14 3.18 2.21 2.81 2.92 3.01
200 25 0.99 1.59 1.33 0.99 2.4 3 3.12 3.18 2.21 2.81 2.91 2.99
200 35 0.96 1.62 1.25 0.94 2.39 2.98 3.09 3.12 2.2 2.8 2.89 2.95
200 50 0.92 1.44 1.18 0.89 2.38 2.96 3.08 3.09 2.19 2.79 2.87 2.92
200 75 0.89 1.36 1.1 0.84 2.36 2.96 3 3.04 2.18 2.78 2.86 2.86
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
Ahmad R., Fajar R.: Analisis Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) ... 162
210 5 1.02 1.69 1.5 1.14 2.38 2.99 3.18 3.23 2.17 2.77 2.92 3.06
210 10 0.97 1.56 1.38 1.04 2.36 2.97 3.13 3.18 2.16 2.76 2.89 3.01
210 15 0.94 1.54 1.32 0.99 2.36 2.86 3.1 3.15 2.15 2.75 2.87 2.98
210 20 0.93 1.51 1.28 0.96 2.35 2.95 3.09 1.13 2.14 2.75 2.87 2.96
210 25 0.92 1.48 1.25 0.93 2.34 2.95 3.07 3.11 2.14 2.75 2.86 2.94
210 35 0.89 1.41 1.19 0.88 2.33 2.94 3.04 3.07 2.13 2.74 2.84 2.9
210 50 0.86 1.35 1.11 0.83 2.32 2.92 3.01 3.04 2.13 2.73 2.81 2.86
210 75 0.82 1.27 1.03 0.78 2.3 2.9 2.95 2.98 2.12 2.72 2.79 2.83
Gambar 5. Analisa fatik dan beban Gambar 6. Analisa fatik dan beban repetisi ijin
repetisi ijin berdasarkan rasio berdasarkan rasio tegangan, tanpa bahu beton
tegangan, tanpa bahu beton untuk untuk STRT ( 5 ton)
STRT ( 6 ton)
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
163 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 2, Maret 2019
Gambar 7. Analisa fatik dan beban repetisi ijin Gambar 9. Analisa fatik dan beban repetisi
berdasarkan rasio tegangan, tanpa bahu beton ijin berdasarkan rasio tegangan, tanpa
untuk STRT ( 3 ton) bahu beton untuk STRG ( 5 ton)
Gambar 8. Analisa fatik dan beban Gambar 10. Analisa fatik dan beban
repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan, repetisi ijin berdasarkan rasio tegangan,
tanpa bahu beton untuk STRG ( 8 ton) tanpa bahu beton untuk STdRG ( 14 ton)
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
Ahmad R., Fajar R.: Analisis Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) ... 164
Gambar 11. Analisa erosi dan jumlahrepetisi Gambar 13. Analisa erosi dan jumlah
beban ijin, berdasarkan faktor erosi,tanpa repetisi beban ijin, berdasarkan faktor
bahu beton STRT (6 ton) erosi, tanpa bahu beton STRT ( 3 ton)
Gambar 12. Analisa erosi dan jumlah repetisi Gambar 14. Analisa erosi dan jumlah
beban ijin, berdasarkan faktor erosi, tanpa repetisi beban ijin, berdasarkan faktor
bahu beton STRT ( 5 ton ) erosi, tanpa bahu beton STRG ( 8 ton)
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
165 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 2, Maret 2019
Gambar 15. Analisa erosi dan jumlah repetisi Gambar 16. Analisa erosi dan jumlah
beban ijin, berdasarkan faktor erosi, tanpa repetisi beban ijin, berdasarkan faktor
bahu beton STRG ( 5 ton ) erosi, tanpa bahu beton STdRG (14 ton)
Keterangan :
µ : koefisien gesek antar plat
L: lebar plat
M: berat isi beton
g : grafitasi
h : tebal plat
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
Ahmad R., Fajar R.: Analisis Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) ... 166
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
167 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 2, Maret 2019
- Dowel (ruji) : D-25 mm, panjang Arthur Wignal, dkk. (2000). Proyek
450 mm, jarak 300 mm Jalan Teori dan Praktek. Jakarta:
- Tie bar: D-16 mm, panjang 600 Penerbit Erlangga.
mm, jarak antar batang 750 mm. C. Jatin Khisty & B. Kant Kall. (2003).
6. Bahu jalan menggunakan urugan Dasar - Dasar Rekayasa
pilihan masing – maisng 1 m di sisi Transportasi, Jilid 1 dan 2.
jalan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
7. Drainase menggunakan pasangan Departemen Pekerjaan Umum,
batu belah dengan U-Ditch tinggi 70 Undang-Undang Republik
cm dan lebar 60 cm. Indonesia Nomor 38 Tahun 2004
tentang JALAN. Jakarta.
Saran Departemen Pemukiman dan Prasarana
Dari perencanaan yang kami Wilayah. (2003). Perencanaan
buat, saran yang dapat kami berikan Perkerasan Jalan Beton Semen.
adalah sebagai berikut. Departemen Pemukiman dan
1. Perlu adanya perencanaan yang teliti Prasarana Wilayah.
terutama dalam perencanaan Departemen Pemukiman dan Prasarana
struktur agar perubahan pekerjaan Wilayah. (2003). Perencanaan
dapat diminimalkan, sehingga Perkerasan Jalan Beton (Pd T-14-
pelaksanaan pekerjaan dapat 2003). Jakarta.
berjalan lancar. Dirjen Cipta Karya. Peraturan Beton
2. Faktor keamanan dan kenyamanan Indonesia 1971 (PBI 71). Dinas
sangat penting dalam perencanaan Pekerjaan Umum.
jalan raya. Hamirhan Saodang. (2004). Geometrik
3. Perencanaan anggaran dan waktu Jalan. Bandung: Penerbit NOVA.
pelaksanaan harus direncanakan Joko Untung Soedarsono. (1987).
dengan baik, agar dalam Konstruksi Jalan Raya.
pelaksanaan tepat waktu dan efisien Departemen Pekerjaan Umum.
biaya. Jakarta.
4. Metode-metode praktis yang telah Manu, A.I. Perkerasan Kaku (rigid
dilaksanakan di lapangan, sebaiknya pavement), Perpustakaan
tetap mengacu pada standar yang Kementrian Pekerjaan Umum.
telah ditetapkan untuk menghindari Nyoman Suaryana. (2001).
kegagalan teknis. Perencanaan Tebal Perkerasan
Kaku (Rigid Pavement),
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pemukiman dan
AASHTO (American Association of Prasarana Wilayah, Badan
State Highway and Penelitian dan Pembangunan
Transportation Official), Manual Prasarana Transportasi, Provinsi
Rural High Way Design. Kalimantan Timur.
Affandi F. (2003). Perencanaan Shirley L. Hendarsin. (1987).
perkerasan beton semen. Jakarta. Perencanaan Teknik Jalan Raya.
Departemen Permukiman dan Penerbit Politeknik Negeri
Prasarana Wilayah. Bandung, Jurusan Teknik Sipil,
Alamsyah Alik Ansori. (2006). Bandung.
Rekayasa Jalan Raya, Universitas Sunggono. (1995). Buku Teknik Sipil.
Muhammadiyah, Malang. Bandung: Penerbit Nova,
Ari Suryawan. (2005). Perkerasan Suryawan, Ari. (2009). Perkerasan
Jalan Beton Semen (Rigid Jalan Beton Semen Portland
Pavement). Yogyakarta. (Rigid Pavement) Perencanaan
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62
Ahmad R., Fajar R.: Analisis Perencanaan Perkerasan Kaku (Rigid Pavement) ... 168
http://dx.doi.org/10.30649/jurapk.v9i2.62