Abstrak – Pertumbuhan lalu lintas pada ruas jalan rigid pavement slab. The results of the calculation of rigid
bokem tidak sesuai dengan kondisi perkerasan saat ini. Jika pavement planning using the 2017 Pavement Design Manual
dilihat dari kondisi eksisting jalan lama yang seiring dengan method produce Unreinforced Continuous Concrete (BBTT)
meningkatnya volume lalu lintas, beban kendaraan yang pavement, with a concrete slab thickness of 295 mm, a thin
melebihi kapasitas jalan serta perkerasan yang telah melewati concrete layer (LMC) 100 mm, an aggregate drainage layer of
umur rencana dapat mengakibatkan terganggunya class A 150 mm. Connections on rigid pavement are divided into
kelancaran dan kenyamanan bagi pengemudi serta dapat two, namely longitudinal connections with tie bars using threads
merugikan masyarakat akibat kendaraan yang cepat rusak. Ø 16 – 750, and transverse connections with dowels using plain
Karena ruas jalan bokem adalah jalan yang sering dilewati reinforcement D 36 - 300, with a planned budget of Rp.
oleh masyarakat dan kendaraan bermuatan berat maka jalan 10,159,935. 0000.00.
ini sangat memerlukan perbaikan. Kondisi ini menjadi tujuan
dasar dari penelitian untuk melakukan perencanaan ulang Keywords: MDP 2017, road re-planning; road pavement; rigid
menggunakan perkerasan kaku pada jalan tersebut. Metode pavement thickness
yang digunakan untuk perencanaan perkerasan kaku pada
ruas jalan Bokem adalah Manual Desain Perkerasan 2017. 1. PENDAHULUAN
Data yang dibutuhkan untuk perencanaan perkerasan kaku Transportasi darat merupakan salah satu faktor
antara lain : Data lalu lintas harian rata-rata, data lalu lintas penunjang perkembangan roda perekonomian di Indonesia,
harian rata-rata per tahun, serta data nilai CBR yang
diperoleh dari pengujian tanah dengan alat DCP. Selanjutnya,
karena lebih mudah diakses serta lebih efektif dan efisien.
data-data tersebut dimasukkan dalam perhitungan penentuan Salah satu faktor yang paling berpengaruh pada transportasi
tebal pelat jalan perkerasan kaku. Hasil perhitungan darat yaitu tersedianya perkerasan jalan[1].
penelitian perencanaan perkerasan kaku dengan metode
Perkerasan jalan merupakan suatu lapisan yang
Manual Desain Perkerasan 2017 menghasilkan jenis
perkerasan Beton Bersambung Tanpa Tulangan (BBTT),
terletak di atas tanah dasar yang sudah dipadatkan, dan
dengan tebal pelat beton 295 mm, lapis beton kurus (LMC) berfungsi agar dapat memikul beban lalu lintas dengan
100 mm, lapis drainase agregat kelas A 150 mm. Sambungan membagi beban, baik secara horizontal maupun vertikal
pada perkerasan kaku terbagi menjadi dua, yaitu sambungan serta meneruskan beban ke tanah dasar (Subgrade)
memanjang dengan batang pengikat (tie bars) digunakan ulir sehingga beban pada tanah dasar tidak dapat melewati daya
Ø 16 – 750, dan sambungan melintang dengan ruji (dowel) dukung tanah yang telah diizinkan. Salah satu penyebab
digunakan tulangan polos D 36 - 300, dengan rencana kerusakan jalan bisa terjadi akibat beban kendaraan yang
anggaran biaya sebesar Rp10.159.935.000,00. berlebihan. Untuk mendapatkan perkerasan jalan yang
Kata kunci; MDP 2017; perencanaan ulang jalan; perkerasan nyaman bagi pengguna transportasi darat perlu adanya
jalan; perkerasan kaku perencanaan jalan yang baik agar tidak mudah rusak dan
umur rencana perkerasan jalan sesuai dengan yang
Abstract – traffic growth on these roads is not in direncanakan[2].
accordance with the current pavement conditions. When viewed
from the existing road conditions along with the increase in Secara geografis khususnya di Kabupaten Merauke,
traffic volume, vehicle loads that exceed road capacity and perlu adanya perubahan sistem perencanaan kontruksi agar
pavements that have passed the design life can result in dapat meningkatkan kualitas umur rencana dengan tingkat
disruption of smoothness and comfort for drivers and can harm pelayanan yang baik[3]. Untuk ruas jalan Bokem
the community due to vehicles that quickly break down. Because khususnya, yang sedang berkembang di bidang ekonomi.
this road is a road that is often passed by the community and
Jalan ini merupakan jalan poros menuju kampung Bokem,
heavy vehicles, this road is in dire need of repair. This condition
becomes the basic objective of the research to do a re-planning kampung Nasem, dan kampung Onggaya, sehingga
using rigid pavement on the road. The method used for rigid pertumbuhan lalu lintas pada jalan tersebut tidak sesuai
pavement planning on the Bokem road section is the 2017 dengan kondisi perkerasan saat ini. Jika dilihat dari kondisi
Pavement Design Manual. The data needed for rigid pavement jalan yang ada seiring dengan meningkatnya volume lalu
planning include: Average daily traffic data, average daily lintas, beban kendaraan yang melebihi kapasitas jalan serta
traffic data per year, and CBR value data that obtained from soil perkerasan yang telah melewati umur rencana dapat
testing with the DCP tool. Furthermore, these data are included mengakibatkan terganggunya kelancaran dan kenyamanan
in the calculation of the determination of the thickness of the bagi pengemudi serta dapat merugikan masyarakat akibat
kendaraan yang cepat rusak[4]. Karena jalan ini adalah b. Menentukan Umur Rencana (UR)
jalan yang sering dilewati oleh masyarakat dan kendaraan Dalam menentukan umur rencana dalam
bermuatan berat maka jalan ini sangat memerlukan penelitian ini dapat dilihat berdasarkan pada
perbaikan. Kondisi ini menjadi tujan dasar dari penelitian Tabel 1. Dimana umur rencana dalam penelitian
untuk melakukan perencanaan ulang menggunakan ini yang digunakan adalah 40 tahun pada
perkerasan kaku. perencanaan perkerasan kaku, dilihat
berdasarkan tebal pada ketentuan umur rencana
2. METODE PENELITIAN dengan mempertimbangkan elemen perkerasan
2.1. Lokasi penelitian yang telah disajikan dalam metode MDP
2017[6].
Penelitian dilakukan pada ruas Jalan Bokem di
Kabupaten Merauke dengan panjang jalan penelitian Tabel 1. Umur rencana perkerasan jalan (UR)
sepanjang 700 m dan lebar 6 m dimulai dari STA 0+900–
Umur Rencana
STA 1+600 ditunjukkan pada Gambar 1. Jenis Perkerasan Elemen Perkerasan
(tahun)
Lapisan aspal dan lapisan
berbutir
Fondasi jalan
Semua perkerasan untuk
20
daerah yang tidak
Perkerasan lentur dimungkinkan pelapisan
ulang (overlay), seperti: jalan
perkotan, underpass,
jembatan, terowongan
Cement Treated Based (CTB)
2
© MJCE Oktober Volume 4 No. 1 (2021)
Tabel 2. Desain perkerasan kaku untuk jalan dengan beban Faktor distribusi lajur digunakan untuk
lalu lintas berat menyesuaikan beban kumulatif (ESA) pada
Struktur Perkerasan
jalan dengan dua lajur atau lebih dalam satu
R1 R2 R3 R4 R5 arah. Pada jalan yang demikian, walaupun
Kelompok sumbu sebagian besar kendaraan niaga akan
menggunakan lajur luar, sebagian lainnya
kendaraan berat < 4.3 < 8.6 < 25.8 < 43 < 86
akan menggunakan lajur-lajur dalam[14].
(overloaded) (10E6) Faktor distibusi lajur dilihat pada Tabel 3.
3
© MJCE Oktober Volume 4 No. 1 (2021)
4
© MJCE Oktober Volume 4 No. 1 (2021)
3.3. Menentukan Umur Rencana (UR) sepanjang tahun pertama setelah perkerasan
a. Faktor pertumbuhan lalu lintas yang telah diperkirakan 3 tahun akan selesai
Berdasarkan data sekunder jumlah data dibangun, dan dikalikan dengan kelompok
kendaraan 4 tahun terakhir di Kabupaten sumbu. Hasil dari perhitungan dapat dilihat pada
Merauke, maka dari jumlah tersebut dapat tabel 7 jumlah volume kelompok sumbu
diperoleh nilai faktor laju pertumbuhan lalu kendaraan niaga yang dihitung dengan
lintas (i%) dengan menggunakan persamaan 2 : menggunakan persamaan 4:
P2 19 =P2 15 1 i 4 LHR2 23 =LHR2 2 (1 i)n
7 581 =42 381 1 i 4 LHR2 23 = 18 (1 ,136)3
7 581 LHR2 23 =26,388 6221 kend hari
=1 i4
42 381 Kelompok sumbu2 23 =Kelompok sumbu LHR2 23
4 7 581 Kelompok sumbu2 23 =2 26,388 6221
√ =1 i Kelompok sumbu2 23 =52,77612442 sumbu kend hari
42 381
b. Beban sumbu standar kumulatif
4 7 581
i= √ 1 Jumlah kumulatif beban sumbu lalu lintas pada
42 381
lajur desain selama umur rencana, dapat
i= ,136 dihitung dengan menggunakan persamaan 5
b. Faktor pertumbuhan kumulatif dengan mengalikan jumlah lalu lintas harian
rata-rata tiap jenis kendaraannya dengan
Dalam pemilihan struktur perkerasan perlu kelompok sumbu, jumlah dari perhitungannya
menghitung faktor pertumbuhan kumulatif menjadi kelompok sumbu pada tahun
dengan menggunakan persamaan 3. Hasil dari perencanaan diperkirakan selesai dibangun.
nilai yang diperoleh digunakan dalam penentuan
lapisan struktur perkerasan yang telah terdapat ES 2 23 =Kelompok sumbu2 23 365 DD DL R4
pada Tabel 2 : ES 2 23 = 52,77612442 365 ,5 1 41, 8
4 ES 2 23 =395667,8824 sumbu kend hari
1
, 1 ,136 1
R=
, 1 ,136
R=41, 8
3.4. Volume kelompok sumbu kendaraan niaga
a. Analisis volume lalu lintas
Data lalu lintas yang diperlukan dalam
menghitung beban lalu lintas rencana yang
dipikul oleh perkerasan selama umur rencana,
beban ini dapat dihitung dari volume lalu lintas
pada tahun di mulainya survey hingga
diproyeksikan kedepan selama umur rencana.
Volume tahun pertama adalah volume lalu lintas
Tabel 7 Volume kelompok sumbu kendaraan niaga
Jumlah Kelompok
LHR 2020 LHR 2023 Kelompok
Jenis Kendaraan Kelompok Sumbu Sumbu 2023
(kend/hari) (kend/hari) Sumbu 2023
(40)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
2 202,3084769 1516726,882
Truk 2 as 18,2 ton 69 101,1542385
Kumulatif kelompok sumbu kendaraan berat 2023-2063 1912394,764
5
© MJCE Oktober Volume 4 No. 1 (2021)
Tebal Tebal
Lapisan Lapisan
(mm) (mm)
Gambar 2 Penampang sambungan memanjang dengan
LFA kelas S 200 Tebal pelat beton 295 batang pengikat (tie bars)
6
© MJCE Oktober Volume 4 No. 1 (2021)
4. KESIMPULAN
Perencanaan perkerasan kaku (rigid pavetment)
dengan menggunakan metode MDP 2017 pada ruas jalan
Bokem dengan panjang 700 m dan lebar 6 m. Total tebal
lapisan struktur perkerasan sebesar 845 mm, yang terdiri
dari tebal pelat beton 295 mm, lapis beton kurus (LMC)
100 mm, lapis drainase agregat kelas A 150 mm, serta
tebal lapis bawah pondasi dengan menggunakan tanah
Gambar 3 Penampang sambungan melintang dengan ruji pilihan setebal 300 mm. Perencanaan perkerasan kaku ini
(dowel) menggunakan desain perkerasan beton bersambung tanpa
tulangan, dengan rincian panjang pelat adalah 5 m, ruji
Dari perhitungan di atas, gambar untuk denah (Dowel) digunakan dengan diameter 36 mm, panjang 45
sambungan perkerasan kaku (rigid pavement) rencana cm dan jarak antar ruji 30 cm, dan batang pengikat (Tie
dapat dilihat pada Gambar 4 : Bars) digunakan baja ulir ɸ 16 mm, panjang 70 cm jarak
antar batang 75 cm, dan berdasarkan perencanaan ulang
perkerasan kaku ini, diperoleh rencana anggaran biaya
sebesar Rp 10.159.935.000,00.
REFERENSI
[1] M. T. Adhita Maharani, Sapto Budi Wasono, S.T.,
“Perbandingan Perkerasan Kaku Dan Perkerasan
Lentur (Studi Kasus Ruas Jalan Raya Pantai Prigi –
Popoh Kab Tulungagung ,” J. Perenc. dan
Rekayasa Sipil, vol. 01, no. 2615-7195 (E), p. 93,
2018.
[2] S Ir Joko, U, “Pengertian perkerasan jalan,” 2 18
[3] I G LETSOIN, “EV LU SI TINGK T
KERUSAKAN JALAN DENGAN
Gambar 4 Denah sambungan memanjang (tie bars) dan
MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA
sambungan melintang (dowel)
DAN METODE PCI (PAVEMENT CONDITION
3.8. Penggambaran susunan lapisan bahu jalan dan INDEX) SEBAGAI PENILAIAN KONDISI
perkerasan lajur PERKER S N J L N STUDI K SUS :
Pada tabel 7 penentuan dalam susunan lapisan bahu J L N SEM NGG 1 ,” 2 17
jalan dan perkerasan lajur dapat dilihat pada gambar 5. [4] M Sjahdanulirwan, “Kelebihan serta kekurangan
perkerasan beraspal dan beton,” Litbang jalan, vol.
20, pp. 1–4, 2017.
[5] [Kementerian PUPR]. Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, Perencanaan
Perkerasan Jalan Beton Semen. 2003.
[6] A. Y. Isnaini, L. B. Suparma, and S. H. T. Utomo,
“Perancangan Perkerasan Jalan Lingkar Kota
Kabupaten Wonogiri,” J. HPJI, vol. 5, no. 2, pp.
119–128, 2019, doi: 10.26593/jh.v5i2.3372.119-
128.
[7] M. S. Dr. Ir. Arie Setiadi Moerwanto, MANUAL
DESAIN PERKERASAN JALAN (REVISI 2017).
2017.
[8] Y. P. Putranto, A. M. Ridwanyah, L. Djakfar, and
R K, “Perencanaan Tebal Perkerasan Kaku Rigid
Gambar 5. Susunan lapisan bahu jalan dan perkerasan lajur Pavement) Pada Ruas Jalan Tol Karanganyar -
Solo,” J. Mhs. Jur. Tek. Sipil Univ. Brawiya, vol. 2,
3.9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) no. 1, pp. 504–523, 2016.
Tahap awal dalam perhitungan RAB yang harus [9] S Zohri, W Sutrisno, and Priyanto, “ nalisis
dilakukan adalah menghitung semua volume dari setiap Tebal Perkerasan Kaku Pada Jalan Tol Pasuruan–
item desain perkerasan yang direncanakan. Perhitungan Probolinggo Berdasarkan Metode Bina Marga
volume perekerjaan akan diuraikan berdasarkan jenis-jenis (Manual Desain Perkerasan 2017) Dan AASHTO
pekerjaan pokok, dimana hasil tersebut dapat 1993 ,” Renov. Rekayasa Dan Inov. Tek. Sipil, vol.
menghasilkan volume dengan satuan yang berbeda-beda 4, no. 1, pp. 33–41, 2019.
menurut jenis pekerjaannya. Untuk daftar kuantitas harga [10] Maharani and S B Wasono, “Perbandingan
7
© MJCE Oktober Volume 4 No. 1 (2021)
8
© MJCE Oktober Volume 4 No. 1 (2021)
LAMPIRAN
HARGA JUMLAH
NO. URAIAN PEKERJAAN SAT VOL SATUAN HARGA
(Rp) (Rp)
a b c d e f = (d x e)
I PEKERJAAN UMUM
1 Mobilisasi dan Demobilisasi Umum LS 55.090.000,00
1,00 55.090.000,00
2 Pengukuran dan Pematokan Jalan M 696.591.000,00
700,00 995.130,00
9
© MJCE Oktober Volume 4 No. 1 (2021)
HARGA
NO. MATA PEMBAYARAN PEKERJAAN
(Rp)
10