Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
Pada dasarnya Pendekatan Masalah dan Metodologi yang akan diterapkan dalam
menangani proyek akan berpedoman pada Standar Bina Marga ataupun Standar
AASTHO / ASTM yang sudah diketahui bersama dan diterapkan di Indonesia, baik
itu untuk konstruksi jalan maupun struktur jembatan dan bangunan pelengkapanya
seperti gorong-gorong, dinding penahan tanah dan lain-lain.
Mengacu pada tanggapan terhadap Kerangka Acuan Kerja dan keseluruhan hasil
optimal yang hendak dicapai, Konsultan menyampaikan tanggapan terhadap
masalah manajemen proyek yang merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan
pelaksanaan kegiatan yang ditangani. Pada dasarnya, obyektifitas jasa pekerjaan
Konsultan adalah untuk memberikan data berupa pelaporan, gambar design dan
data hasil survey sesuai dengan lingkup pekerjaan yang telah ditetapkan oleh
Pengguna Jasa dan Pengguna Jasa akan mendapatkan hasil pekerjaan sesuai
dengan apa yang diharapkan. Proses untuk mendapatkan hasil yang diinginkan
haruslah melalui suatu alir atau proses kegiatan untuk diverifikasi dengan ketentuan
yang telah dipersyaratkan, sehingga keluaran yang dihasilkan benar-benar dapat
dipertanggung jawabkan. Proses tersebut merupakan implementasi sistem
manajemen proyek yang berlaku. Kesemua uraian apresiasi dan inovasi ini,
berkaitan dengan pendekatan dan methodologi. Berdasarkan Kerangka Acuan
F-1
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
Kerja (KAK) pekerjaan ini secara garis besar sudah cukup jelas dan dimengerti.
Penjelasan tiap-tiap item kegiatan seperti pengumpulan data-data primer dan
sekunder dan lain-lain dijelaskan secara terperinci pada Pendekatan dan
Metodologi. Sehingga kemungkinan terjadi salah penafsiran terhadap maksud dan
tujuan pekerjaan dapat dihindari dan konsultan telah menyusun Program dan Jadwal
Kerja seperti dapat dilihat pada schedule pelaksanaan pekerjaan, dan Jadwal
Penugasan Personil. Penyusunan ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian
pekerjaan sehingga dapat selesai dengan target yang diharapkan dan dengan hasil
yang dapat dipertanggung jawabkan.
F-2
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
F-3
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
Dokumen studi-studi terdahulu (jika ada), seperti studi kelayakan atau studi
lingkungan;
As built drawing di lokasi yang bersangkutan dari pekerjaan penanganan
sebelumnya (jika ada);
Peta-peta dasar yang relevan;
Data kecelakaan dari kepolisian dan sebagainya.
F-4
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
Pada setiap lembar gambar dan/ atau setiap 1 meter panjang gambar
harus dicantumkan petunjuk arah Utara.
Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai X,Y,Z-nya dan diberi tanda
khusus.
3. Mengidentifikasi nilai kondisi perkerasan jalan. Kondisi perkerasan jalan
dilakukan secara visual. Untuk nilai kekasaran jalan (Road Condition
Index/RCI) dapat ditentukan secara visual;
4. Menentukan titik koordinat awal proyek (Sta. 0+000) dan akhir proyek yang
tepat untuk mendapatkan overlaping yang baik dan memenuhi syarat
geometrik pada penentuan titik awal dan titik akhir pekerjaan, diwajibkan
mengambil data sejauh 200 m sebelum titik awal dan 200 m setelah titik
akhir pekerjaan seperti disajikan dalam Gambar berikut:
F-5
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
F-6
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
F-7
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
berdiameter 76 mm dan panjang 100 cm, dan Double Tube Core Barrels
dengan diameter core dalam. Thin Walled digunakan dalam pengambilan
contoh tanah tak terganggu. Dalam pekerjaan ini juga dilakukan standard
Penetration Test (SPT) yang mengacu pada SNI 03-4153-1996.
a) Pendalaman dilakukan dengan menggunakan sistem putar (rotary
drilling) dengan diameter mata bor minimum 75 mm.
b) Putaran bor untuk tanah lunak dilakukan dengan kecepatan maksimum
1 putaran per detik.
c) Kecepatan penetrasi dilakukan maksimum 30 mm per detik
d) Kestabilan galian atau lubang bor pada daerah deposit yang lunak
dilakukan dengan menggunakan bentonite (drilling mud) atau casing
dengan diameter minimum 100 mm
e) Apabila drilling mud digunakan pelaksana harus menjamin bahwa tidak
terjadi tekanan yang berlebih pada tanah
f) Apabila casing digunakan, casing dipasang setelah mencapai 2 m atau
lebih. Posisi dasar casing minimal berjarak 50 cm dari posisi
pengambilan sampel berikutnya.
F-8
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
F-9
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
1. Dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada, seperti :
sirtu, lapisan telford, lapisan pasir dan sebagainya.
2. Dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang ada, seperti :
sirtu, lapisan telford, lapisan pasir dan sebagainya.
3. Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm. dari permukaan
lapisan tanah dasar, kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat
keras.
4. Selama pemeriksaan dicatat kondisi-kondisi khusus yang perlu
diperhatikan seperti : timbunan, kondisi drainase dan sebagainya.
5. Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini dicatat dalam Formulir
pengambilan data DCP.
F-10
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
yang terjadi karena beban lalulintas, pada batas-batas yang dapat ditahan dengan
aman oleh bahan tersebut.
Dalam perencanaan perkerasan lentur (aspal) digunakan standar perencanaan SNI
No.03-1732-1989, Tata Cara Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya
Dengan Metoda Analisa Komponen. Perencanaan perkerasan tersebut dapat
digambarkan dalam diagram alir berikut ini :
F-11
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
Dimana :
LHR = Volume lalu lintas
i = Pertumbuhan kendaraan
a = tahun awal volume lalu lintas
n = tahun
F-12
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
F-13
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
F-14
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
Daya dukung tanah dasar (DDT) ditetapkan berdasarkan grafik korelasi. Yang
dimaksud dengan harga CBR disini adalah harga CBR lapangan atau CBR
laboratorium.
Jika digunakan CBR lapangan maka pengambilan contoh tanah dasar dilakukan
dengan tabung (undisturb), kemudian direndam dan diperiksa harga CBR-nya.
Dapat juga mengukur langsung di lapangan (musim hujan/direndam). CBR
lapangan biasanya digunakan untuk perencanaan lapis tambahan (overlay). Jika
dilakukan menurut Pengujian Kepadatan Ringan (SKBI 3.3. 30.1987/UDC
624.131.43 (02) atau Pengujian Kepadatan Berat (SKBI 3.3.30.1987/UDC
624.131.53 (02) sesuai dengan kebutuhan. CBR laboratorium biasanya dipakai
untuk perencanaan pembangunan jalan baru. Sementara ini dianjurkan untuk
mendasarkan daya dukung tanah dasar hanya kepada pengukuran nilai CBR.
Cara-cara lain hanya digunakan bila telah disertai data-data yang dapat
dipertanggungjawabkan. Cara-cara lain tersebut dapat berupa : Group Index,
Plate Bearing Test atau R-value. Harga yang mewakili dari sejumlah harga CBR
yang dilaporkan, ditentukan sebagai berikut :
a. Tentukan harga CBR terendah.
b. Tentukan berapa banyak harga dari masing-masing nilai CBR yang sama
dan lebih besar dari masing-masing nilai CBR.
c. Angka jumlah terbanyak dinyatakan sebagai 100%. Jumlah lainnya
merupakan persentase dari 100%.
d. Dibuat grafik hubungan antara harga CBR dan persentase jumlah tadi.
e. Nilai CBR yang mewakili adalah yang didapat dari angka persentase 90%
Daya Dukung Tanah (DDT) ditetapkan berdasarkan kolerasi dengan nilai CBR
dengan menggunkan rumus :
DDT = 4.3 x log (CBR) + 1.7
5) Indeks Permukaan
Indeks Permukaan menyatakan nilai daripada kerataan/kehalusan serta
kekokohan permukaan yang bertalian dengan tingkat pelayanan bagi lalu lintas
yang lewat. Beberapa nilai IP beserta artinya adalah seperti yang tersebut di
bawah ini :
F-15
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
F-16
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
F-17
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
F-18
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
Lapen (manual)
Stab tanah dgn
semen
- - 0,13 - - 70
Sirtu/pitrun (kelas
- - 0,12 - - 50
A)
- - 0,11 - - 30
Sirtu/pitrun (kelas
B)
- - 0,10 - - 20
Sirtu/pitrun (kelas
C)
Tanah/lempung
kepasiran
Catatan : Kuat tekan stabilisasi tanah dengan semen diperiksa pada hari ke 7.
Kuat tekan stabilisasi tanah dengan kapur di periksa pada hari ke 21
F-19
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
2. Lapis Pondasi
Tebal Minimum
ITP Bahan
(cm)
< 3,00 15 Batu pecah, stabilisasi tanah dengan
semen, stabilisasi tanah dengan
3,00 – 7,49 20*) kapur
Batu pecah, stabilisasi tanah dengan
10 semen, stabilisasi tanah dengan
7,50 – 9,99 20 kapur
Laston Atas
Batu pecah, stabilisasi tanah dengan
15 semen, stabilisasi tanah dengan
10,00 – 20 kapur, pondasi macadam
12,14 Laston Atas
Batu pecah, stabilisasi tanah dengan
semen, stabilisasi tanah dengan
F-20
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
IPo − IPt
log( )
ITP 4 . 2 − 1. 5 1
log ( N ) = 9.36 log( + 1) −0 .2 + + log( ) + 0 . 372(DDT − 3)
2 .54 1094 FR
0.4 +
ITP 5.19
( + 1)
2. 54
F-21
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
1. Lapis Permukaan :
Umumnya tidak retak, hanya sedikit deformasi pada
Jalur roda ....................................................................................90 -
100%
Terlihat retak halus, sedikit deformasi pada jalur roda
Namun masih tetap stabil ............................................................70 -
90%
Retak sedang, beberapa deformasi pada jalur roda,
Pada dasarnya masih menunjukkan kestabilan ...........................50 -
70%
Retak banyak, demikian juga deformasi pada jalur
Roda, menunjukkan gejala ketidakstabilan ..................................30 -
50%
2. Lapis Pondasi :
a. Pondasi Aspal Beton atau Penetrasi Macadam
Umumnya tidak retak ..................................................................90 -
100%
Terlihat retak halus, namun masih tetap stabil ............................70 -
90%
Retak sedang, pada dasarnya masih menunjukkan kestabilan ...50 -
70%
Retak banyak, menunjukkan gejala ketidakstabilan .....................30
- 50%
b. Stabilisasi Tanah dengan Semen atau Kapur :
Indek Plastisitas (Plasticity Index = PI) 10 ..............................70 –
100%
c. Pondasi Macadam atau Batu Pecah :
Indek Plastisitas (Plasticity Index = PI) 6 .................................80 -
100%
3. Lapis Pondasi Bawah :
Indek plastisitas (Plasticity Index = PI) 6 .................................90 -
F-22
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
100%
Indek plastisitas (Plasticity Index = PI) 6 .................................70 -
90%
B. Perkerasan Kaku
Pada prinsipnya awal proses volume kendaraan sama seperti dalam perhitungan
perkerasan lentur namun untuk perhitungan selanjutnya dalam penetapan ketebalan
perkerasan seperti bagan alir di bawah ini.
Input Traffic
Total 18 – kip ESAL
(Equipment Single Axle Load)
W18
Input
Modulus Efektif
Reaksi Tanah Dasar
K (pci)
K = MR/19.4
Input
Modulus of Rupture
Beton S’C (psi) dan
Modulus Elastis Beton Ec (psi)
Input
Koefisien Transfer Beban
Input
Koefisien Drainase
cd
I
lanjutan Input
Initial Serviceability index pi = p0 = 4.5
Terminal Serceability Index pt = 2.5 F-23
PSI = pi - pt
Input
Reliability R (%)
Log10 (W18 ) Z R x S O 7.35 x Log 10 (D 1)
USULAN TEKNIS
PSI
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
Log
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat)10 Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
4.5 - 1.5
- 0.06 7
(4.22 - 0.32 x pt)
1.624 *10
1
(D 1) 8.46
0.75
S' c * Cd * (D - 1.132)
x Log10
215.63 x j D -
0.75 18.42
Ec / k
0 . 25
If Dawal = Dakhir No
Yes
Output
Tebal Perkerasan yang diperlukan
D = Dakhir
F-24
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
F-25
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
0.68 3.500
1 2
K 100 kg/cm
b
Lalu Lintas (Traffic)
I I
F-26
a. Ketentuan Teknis
1. Keperluan Trotoar
F-27
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
2. Penempatan Trotoar
Trotoar ditempatkan sejajar dengan lajur lalu-lintas dan terletak pada Rumaja. Pada
tempat- tempat tertentu, Trotoar dapat juga tidak sejajar dengan lajur lalu-lintas
misalnya karena topographinya atau pada pertemuan-pertemuan dengan fasilitas
jalan yang lain. Trotoar dapat juga terletak di Rumija.
3. Dimensi Trotoar
Kebutuhan lebar trotoar dihitung berdasarkan volume pejalan kaki rencana (V).
Volume
pejalan kaki rencana (V) adalah volume rata-rata per menit pada interval puncak. V
dihitung
berdasarkan survey penghitungan pejalan kaki yang dilakukan setiap interval 15
menit
selama jam sibuk dalam satu hari untuk 2 (dua) arah.
Lebar trotoar dapat dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
F-28
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
V
W= +N
35
Dimana:
W= Lebar trotoar (m)
V = Volume pejalan kaki rencana/dua arah (orang/meter/menit)
N = Lebar tambahan sesuai dengan keadaan setempat (m)
F.6. PENGGAMBARAN
1) Rancangan (Draft Perencanaan Teknik)
F-29
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
F-30
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
Gambar rencana akhir terdiri dari gambar – gambar rancangan yang telah
diperbaiki dan dilengkapi dengan :
F-31
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
Untuk menentukan harga satuan biaya konstruksi, perlu mulai dari prinsip-prinsip
dasar dan mempersiapkan lembar kerja analisa biaya untuk setiap jenis kegiatan
pekerjaan, dengan menggunakan biaya setempat yang telah ditetapkan untuk
bahan-bahan dan tenaga kerja dan biaya untuk plant (peralatan produksi) dan
peralatan.
Lembar Kerja Analisa Biaya mengikuti ketentuan yang telah disediakan oleh Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sumedang.
a. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja dan buruh berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sumedang dan
EE Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sumedang Tahun
2019
b. Biaya Bahan
Harga bahan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sumedang dan EE Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Sumedang Tahun 2019
a. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan dan Survei Pendahuluan yang berisikan: Latar Belakang,
Data Umum Pekerjaan, Metodologi dan Rencana Kerja, Menyampaikan Kriteria
Desain secara detail, Pengenalan Lokasi Awal, Organisasi Pelaksanaan
Kegiatan, Laporan Hasil Survei Pendahuluan, Penentuan Lokasi dan Jadwal
Pelaksanaan Survei Detail. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 3
F-32
USULAN TEKNIS
Jasa Konsultansi Perencanaan Rehabilitasi Jalan Desa Darmawangi Desa Jembarwangi Kecamatan Tomo
(Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Barat) Rehabilitasi Jalan Darmawangi-Jembarwangi Kecamatan Tomo
(tiga) hari kerja sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.Laporan
Hasil Survey
b. Laporan Hasil Survey
Laporan ini berisi tentang metode dan hasil pelaksanaan survei untuk masing –
masing survei detail yang dilaksanakan. Untuk pekerjaan ini laporan hasil survei
yang dilaksanakan meliputi :
1. Laporan Survei Detail Kondisi (Diagram Strip Longitudinal)
2. Laporan Survei Penyelidikan Tanah (jika diperlukan)
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
c. Laporan Akhir
Laporan akhir terdiri dari :
e. Gambar Rencana A3
Gambar Perencanaan Teknis (Desain) jalan dalam ukuran kertas A3, agar
dapat digunakan pada saat penerapan di lapangan
F-33