Paket (E-U.14)
BAB I
PENDAHULUAN
Program Pembinaan jembatan merupakan salah satu usaha Pemerintah untuk menunjang sasaran
Pembangunan Nasional.
Salah satu aspek pembinaan Jembatan yang sangat terkait dengan pemerataan pembangunan prasarana
Jalan dan Jembatan yang bertujuan untuk meningkatkan kondisi permukaan Jalan dan Jembatan
sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan lalu lintas yang diakibatkan oleh
perkembangan ekonomi yang makin meningkat.
Departemen Pekerjaan Umum, Cq Direktorat Jenderal Bina Marga adalah aparat dari Pemerintah
Indonesia yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam pembinaan jembatan, baik yang
lokal, Provinsi maupun Nasional
Maksud dan kegunaan dari Perencanaan Jalan dan Jembatan di Provinsi Kalimantan Timur melalui
Pekerjaan Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda (Paket E-U.14) Samarinda adalah :
Untuk lebih memudahkan dan meningkatkan kelancaran arus Transportasi dan sebagai penghubung
ruas jalan sehingga diharapkan dapat menekan kepadatan dan biaya operasional kendaraan di masa
mendatang, serta memperpendek jarak tujuan.
Secara umum dapat ikut membantu pengembangan keadaan sosial ekonomi di daerah sekitar lokasi
yang ditingkatkan/dibangun.
Jasa pelayanan ini dimaksudkan untuk membantu Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur
dalam rangka melaksanankan Pekerjaan Perencanaan Teknis Jembatan yang berwawasan lingkungan
serta dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana menggunakan standar prosedur yang berlaku guna
tercapainya penyelesaian penanganan masalah – masalah yang sifatnya khusus serta memenuhi
tingkat perekonomian yang tinggi sehingga tingkat pelayanan jalan yang diinginkan selama ini dapat
tercapai.
Adapun lokasi Pekerjaan Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda, pada Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2012 dengan waktu pelaksanaan 3 (Tiga) Bulan tersebut
adalah di Ruas Jalan Perniagaan, Kelurahan Dadi Mulya/ Sidodadi Kecamatan Samarinda Ulu, yang
Laporan Pendahuluan
I-1
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
membelah Sungai Karang Mumus, Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur atau pada titik
Koordinat LS 00º 29’ 041”/ LE 117º 09’ 036”.
Lokasi Proyek dapat dilihat pada lampiran 1.
Lingkup Jasa Konsultasi berupa Konsultan Teknik. Dengan Tanggung Jawab Konsultan Perencanaan
Teknik Jalan dan Jembatan adalah sebagai berikut :
1. Melaksanakan Survey dan Perencanaan Teknik Jalan Dan Jembatan penyadia jasa sesuai
standar perencanaan ;
2. Menyediakan dokumen pelelangan pengadaan jasa konstruksi, daftar kuantitas dan gambar
tipikal sebagai bahan pelelangan konstruksi ;
3. Menyediakan Perencanaan Teknik Detail, Gambar Detail dan Perhitungan Volume
Pekerjaan ;
4. Merevisi perencanaan Teknik Jalan Dan Jembatan sesuai kebutuhan setelah pemeriksaan final
dari pengguna jasa, serta menyiapkan addendum dokumen kontrak yang diperlukan pada saat
3 bulan pertama pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik ;
Konsultan juga harus berkoordinasi dengan Pemimpin Kegiatan menggunakan rekomendasinya dan
membantu penyediaan informasi sesuai kebutuhan, dengan sepengetahuan pengguna Jasa.
Laporan Pendahuluan
I-2
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
BAB II
PERSIAPAN PELAKSANAAN DESAIN
2.1.1 TUJUAN
Laporan Pendahuluan
I-3
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
a. Mengumpulkan data kelas, fungsi dan status jalan dan jembatan yang akan didesain.
b. Mempersiapkan peta –peta dasar (sesuai dengan jenis pekerjaan), berupa :
1. Citra Satelit dan Photo Udara (bila diperlukan terutama untuk pembangunan
jalan/jembatan baru)
2. Peta Topografi Skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000 atau lebih besar.
3. Peta geologi skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000
4. Peta Tata Guna Lahan.
c. Melakukan Koordinasi dan konfirmasi dengan instansi terkait baik di pusat maupun di daerah
termasuk juga mengumpulkan informasi harga satuan /upah di sekitar lokasi proyek yang
sedang berjalan.
d. Mengumpulkan dan mempelajari laporan – laporan yang berkaitan dengan permasalahan
lingkunan dan sosial pada wilayah yang dipengaruhi atau mempengaruhi jalan/jembatan yang
akan direncanakan termasuk laporan lokasi – lokasi rawan kecelalakaan lalu lintas.
Survey Lapangan dan investigasi harus dilaksanakan untuk mendapatkan data di lapangan sampai
dengan tingkat ketelitian tertentu dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti kondisi lapangan
actual yang ada dan sasaran penanganan yang hendak dicapai. Konsultan Perencana dengan
persetujuan Pengguna Jasa harus menghindari suatu kondisi bahwa informasi terlalu berlebihan atau
terlalu minimal.
Jenis – Jenis Survey atau investigasi yang harus dilaksanakan tersebut bergantung kepada jenis
pekerjaan penanganan yang dikerjakan oleh Kontraktor Pelaksana Konstruksi kelak sebagai acuan
dasar, apabila tidak ditentukan lain oleh Pengguna Jasa pada saat review hasil survey pendahuluan,
jenis- jenis survey dan investigasi yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah
sebagaimana tabel di bawah ini:
Laporan Pendahuluan
I-4
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Penggantian Jembatan
1 Survey Pendahuluan Ya Ya
1. TUJUAN
Sasaran Survey pendahuluan atau Reconnaissance Survey Dan Preliminary Survey adalah :
A. Pengumpulan informasi menyangkut ruas jalan dan bangunan struktur yang ada sekunder dan
berbagai sumber yang relevan untuk maksud menetapkan survey detail berikutnya yang
diperlukan.
B. Pencatatan kondisi perkerasan secara umum dan perkiraan penyebab kerusakan yang telah
dan mungkin akan terjadi
C. Perkiraan secara umum tentang penanganan yang diperlukan, baik pada perkerasan maupun
pada pekerjaan – pekerjaan lainnya di luar perkerasan, lajur pedestrian, drainase, perbaikan
lereng timbunan dan galian, perbaikan geometri jalan, jembatan dan bangunan – bangunan
struktur lainnya, dan peningkatan keselamatan jalan.
D. Identifikasi lebar ruang milik jalan, dan perkiraan kebutuhan pembebasan lahan
E. Identifikasi dampak penting lingkungan, sebagai bahan pertimbangan dalam perlingkupan,
dalam proses penyaringan lingkunan yang akan menghasilakan output berupa jenis dokumen
lingkungan yang dibutuhkan.
Laporan Pendahuluan
I-5
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
2. RUANG LINGKUP
Sebelum survey pendahuluan dilaksanakan, terlebih dahulu Tim Survey harus menyiapkan dan
mempelasjari data pendukung, yang meliputi tetapi tidak terbatas pada antar lain :
A. Dokumen Studi – studi terdahulu (jika ada), seperti studi kelayakan atau studi lingkunan ;
B. As Built Drawing di lokasi yang bersangkutan dari penanganan sebelumnya (jika ada) ;
C. Peta – peta yang relevan ;
D. Data kecelakaan dari POLRI
E. Dan sebagainya
Survey pendahuluan dilaksanakan dengan menggunakan kendaraan survey dan berjalan kaki, sesuai
dengan kebutuhan untuk memperoleh data atau informasi yang ditargetkan sebagaimanan ditentukan
didalam sasaran tersebut diatas.
Pengambilan data lapangan untuk maksud survey pendahuluan harus dilaksanakan sepanjang ruas
jalan (dari station awal ruas sampai dengan station akhir ruas) dengan interval paling jauh setiap 50
meter atau setiap kali ada perubahan kondisi lapangan.
3. KELUARAN
Laporan mengenai jenis survey detail berikutnya yang harus dilaksanakan yang mengutarakan antara
lain lokasi survey dan cakupan yang diperlukan. Diagram Strip Longitudinal, mulai dari titik akhir
ruas yang memuat gambaran :
Dampak penting lingkungan yang teridentifikasi, dimasukkan kedalam proses penyaringan yang akan
menghasilkan output berupa jenis dokumen lingkungan yang diperlukan, antara lain :
Laporan Pendahuluan
I-6
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
1. Amdal, atau
2. UKL / UPL, atau
3. SOP saja
Apabila diperlukan dokumen amdal, maka konsultan akan menyusun Amdal. Apabila diperlukan
dokumen UKL/ UPL, maka konsultan akan menyusun KAK UKL/ UPL. Apabila hanya dibutuhkan
SOP, konsultan perlu memprediksi besaran dampak dan lokasinya.
1.TUJUAN
Sasaran kegiatan ini adalah pengumpulan data secara umum menyangkut fitur-fitur utama dan
bangunan-bangunan struktur utama pada ruas jalan yang sedang akan didesain, dan melengkapi hasil
survey pendahuluan yang sudah dilaksanakan, sebagai bahan masukan untuk perencanaan survey
detail yang akan dilakukan berikutnya.
2. RUANG LINGKUP
A. INVESTARISASI JEMBATAN
Pelaksanaan Inventarisasi jembatan dilakukan untuk :
1. Mendapatkan informasi mengenai exiting jembatan yang terdapat pada ruas jalan yang
ditinjau, mencakup antara lain :
a. Nama, lokasi, tipe, dan kondisi umum jembatan ;
b. Dimensi jembatan, yang meliputi bentang, lebar, ruas bebas, dan jenis lantai ;
c. Kondisi dan tipe/ jenis bangunan bawah dan pondasi ;
d. Penanganan perbaikan atau pemeliharaan yang diperlukan, termasuk perkiraan
kuantitas jenis-jenis pekerjaannya ;
e. Kondisi aliran sungai ;
f. Dan lain sebagainnya yang memerlukan perhatian pada saat paerencanaan teknis atau
pada saat pelaksanaan konstruksi.
2. Pengambilan foto-foto kondisi exiting jembatan tersebut, termasuk foto yang
memperhatikan kondisi aliran air sungainya. Disamping hal yang ditentukan tersebut
dalam butir 1) di atas, Inventarisasi jembatan harus mengacu juga kepada pedoman-
pedoman BMS untuk kegiatan pemeriksaan jembatan.
B. SURVEY KESELAMATAN
Survey keselamatan jalan dilakukan untuk melihat data yang telah dikumpulkan sebelumnya,
guna mengidentifikasi secara langsung permasalahan keselamatan jalan. Tingkat keselamatan
jalan dapat dilihat dan beberapa indikasi antara lain :
Laporan Pendahuluan
I-7
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
3. Hambatan samping.
Hambatan samping adalah proyek/ aktivitas adi sepanjang jalan yang dapat mengganggu
pengendara dalam memacu kendaraannya. Hambatan samping dapat berupa : pasar
tumpah, pedagang kaki lima, parkir sepanjang jalan, pejalan kaki di badan jalan, dll.
3. KELUARAN
2. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pemasangan patok-patok
Laporan Pendahuluan
I-8
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
b. Patok BM dipasang/ ditanam dengan kuat, bagian yang tampak di atas tanah setinggi
20 cm, dicat warna kuning, diberi lambing prasarana wilayah, notasi dan nomor BM
dengan warna hitam.
c. Patok BM yang sudah terpasang, kemudian di photo sebagai dokumentasi yang
dilengkapi dengan nilai koordinat serta elevasi.
d. Untuk setiap titik poligon dan sifat datar harus digunakan patok kayu yang cukup
keras, lurus, dengan diameter sekitar 5 cm, panjang sekurang-kurangnya 50 cm,
bagian bawahnya diruncingkan, bagian atas diratakan diberi paku, ditanam dengan
kuat, bagian yang masih nampak diberi nomor dan dicat warna kuning. Dalam
keadaan khusus, perlu ditambahkan patok bantu agar mudah dikenal.
e. Untuk memudahkan pencarian patok, sebaiknya pada daerah sekitar patok diberi
tanda-tanda khusus atau diberi pagar.
f. Pada lokasi-lokasi khusus dimana tidak mungkin dipasang patok, misalnya di atas
permukaan jalan beraspal atau di atas permukaan batu, maka titik-titik poligon dan
sifat datar ditandai dengan paku seng dilingkari cat kuning dan diberi nomor.
2. Pengukuran
Laporan Pendahuluan
I-9
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
d. Pada setiap pengukuran sifat datar harus dilakukan pembacaan ketiga benangnya,
yaitu benang atas (BA), benang tengah (BT), dan benang bawah (BB), dalam
satuan millimeter. Pada setiap pembacaan harus dipenuhi : 2 BT = BA + BB.
e. Dlam satuan seksi (satu hari pengukuran) harus dalam jumlah slag (pengamatan)
yang genap.
4. Pengukuran situasi
Interval (m)
Interval (m)
kondisi Lebar Koridor (m) Jembatan
Jalan Baru
Longsoran
Datar, Landai dan
75 + 75 50 25
Lurus
Pegunungan 75 + 75 25 25
50 (Luar) + 100
Tikungan 25 25
(Dalam)
6. Pengukuran pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai atau jalan
a. Koridor pengukuran kearah hulu dan hilir masing-masing minimum 200 m dan
perkiraan garis perpotongan atau daerah sekitar sungai (hulu/ hilir) yang masih
berpengaruh terhadap keamanan jembatan dengan interval pengukuran penampang
melintang sungai sebesar 25 meter.
b. Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan masing-masing minimum 100 m
dan garis tepi sungai/ jalan atau sampai pada garis pertemuan antara oprit jembatan
dengan jalan dengan interval pengukuran penampang melintang rencana trase jalan
sebesar 25 meter.
c. Perhitungan koordinat.
Perhitungan koordinat poligon dibuat setiap seksi, antara pengamatan matahari
yang satu dengan pengamatan berikutnya.Koreksi sudut tidak boleh diberikan atas
dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan panjang kaki sudut (kaki
Laporan Pendahuluan
I-10
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi yang lebih besar), dan harus
dilakukan di lokasi pekerjaan.
d. Perhitungan sifat dasar.
Perhitungan sifat dasar harus dilakukan hingga 4 desimal (ketelitian 0,5 mm), dan
harus dilakukan kontrol perhitungan pada setiap lembar perhitungan dengan
menjumlahkan beda tingginya.
e. Perhitungan ketinggian detail.
Perhitungan ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok ukur yang
dipakai sebagai titik pengukuran detail dan dihitung secara tachimetris.
f. Seluruh perhitungan sebaiknya menggunakan system komputerisasi.
7. Keluaran
a. Penggambaran poligon harus dibuat dengan skala 1 : 1.000 untuk jalan dan
1 : 500 untuk jembatan.
b. Garis-garis grid dibuat setiap 10 cm.
c. Coordinator grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis (x) dan
ordinal (y)-nya.
d. Pada setiap lembar gambar dan / atau setiap 1 meter panjang gambar harus
dicantumkan petunjuk arah utara.
e. Penggambaran titik poligon harus berdasarkan hasil perhitungan dan tidak
boleh dilakukan secara grafis.
f. Setiap titik ikat (BM) agar dicantumkan nilai x, y, z-nya dan diberi tanda
khusus.
Semua hasil perhitungan titik pengukuran detail, situasi, dan penampang melintang
harus digambarkan pada gambar polygon, sehingga membentuk gambar situasi dengan
interval garis ketinggian (contour) 1 meter.
2. RUANG LINGKUP
Survey lalu lintas meliputi kegiatan :
1. Survey volume kendaraan
Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun dari arah belakang
harus dicatat. Setiap lajur minimal 2 orang dengan peralatan yang digunakan 1 orang 1
counter serta format survey yang telah ditentukan.
a. Pos+pos perhitungan lalu lintas yang terbagi dalam beberapa tipe pos :
Laporan Pendahuluan
I-11
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
1. Pos kelas A : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas jalan
dengan jumlah lalu lintas yang tinggi dan mempunyai LHR 10.000
kendaraan.
2. Pos kelas B : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas jalan
dengan jumlah lalu lintas yang sedang dan mempunyai 5.000 LHR
10.000 kendaraan.
3. Pos kelas C : yaitu pos perhitungan lalu lintas yang terletak pada ruas jalan
dengan jujmlah lalu lintas yang rendah dan mempunyai LHR 5.000
kendaraan.
d. Periode perhitungan
1. Pos kelas A
Untuk pos kelas A perhitungan dilakukan dengan periode 40 jam selama 2 hari
mulai pukul 06.00 pagi pada hari pertama dan berakhir pada pukul 22.00 pada
hari kedua.
2. Pos kelas B
Laporan Pendahuluan
I-12
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
e. Pengelompokan kendaraan
Dalam perhitungan jumlah lalu lintas, kendaraan dibagi kedalam kelompok
mencangkup kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor.
Gabungan /
Jenis kendaraan yang masuk kelompok
Kelompok
1 Sepeda motor, Skuter, Sepeda Kumbang dan Kendaraan Roda Tiga
5A Bus Kecil
5B Bus Besar
6 Truck 2 sumbu
7A Truck 3 sumbu
7B Truck Gandeng
Laporan Pendahuluan
I-13
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
3. PERSYARATAN
Standart pengambilan dan perhitungan data harus mengacu pada buku manual kapasitas
jalan Indonesia.
2. Ruang Lingkup
1. Pemeriksaan Lendutan Balik
Lendutan balik dapat dilakukan dengan berbagai macam alat, salah satu yang biasa digunakan
adalah dengan bengkelmen beam.
Pemeriksaan harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
A. Pengukuran beban gandar belakang harus dilakukan dengan menggunakan jembatan timbang
atau dengan alat lain yang telah terbukti dapat dipakai untuk pengukuran beban gandar, dan
hasil pengukuran beban gandar harus dicatat dengan jelas.
Laporan Pendahuluan
I-14
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
B. Alat Benkelman beam yang dipakai harus mempunyai ukuran yang standar misalnya,
perbandingan batang 1 : 2. Dimensi geometrik dari benkelmen beam harus dicatat dengan jelas.
C. Alat pembacaan (Dial Gauge) lendutan harus pada kondisi yang baik dan skala ketelitian
pembacaan jarum penunjuk harus dicatat.
D. Pemeriksaan lendutan balik dilakukan dengan interval pemeriksaan maksimal setiap 200 m
sepanjang ruas jalan beraspal yang telah ditetapkan.
E. Hal-hal yang khusus yang dijumpai seperti kondisi drainase, nama daerah yang dilalui, cuaca,
waktu peninggian permukaan jalan dan sebagainya harus dicatat.
F. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus di catat dengan jelas (Patok km/ STA).
2. Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar Dengan Alat DCP (Dynamic Cone
Penetrometer)
Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
A. Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan ukuran yang ada.
B. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan maksimal 200 meter.
C. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaan lapisan tanah dasar.
D. Harus dicatat ketebalan dan jenis bahan perkerasan yang ada seperti lapisan sirtu, lapisan
telford, lapisan pasir dan sebagainnya.
E. Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari permukaan lapisan tanah dasar,
kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat keras (lapisan batuan).
F. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan kondisi drainase, cuaca, waktu
dan sebagainnya.
G. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.
3. Naasra
Survey naasra dapat dilakukan dengan tahapan berikut :
A. Sebelum digunakan untuk survey, kendaraan harus dijalankan 10 menit untuk pemanasan
hidrolik peredam kejut.
B. Pada titik awal ruas jalan yang disurvey teknisi harus
Laporan Pendahuluan
I-15
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
kuantitasnya. Sangat disarankan untuk menggunakan Geoguide bilamana terdapat suatu kondisi
tanah dasar yang lunak (Soft Soil).
2) Ruang Lingkup
1. Penyelidikan Geologi
Penyelidikan meliputi pemetaan geologi permukaan detail dengan peta dasar topografi skala 1
: 250.000 s/d skala 1 : 100.000. pencatatan kondisi geoteknik disepanjang rencana trase jalan
untuk setiap jarak 500 – 1000 meter dan pada lokasi jembatan dilakukan menggunakan
lembaran isian.
A. Penyelidikan lapangan
Meliputi pemeriksaan sifat tanah (konsistensi, jenis tanah, warna, perkiraan prosentase butiran
kasar/ halus) sesuai dengan metode USCS.
B. Pemetaan
Jenis batuan yang ada disepanjang trase jalan dipetakan, batas-batasnya ditetapkan dengan
jelas sesuai dengan data pengukuran untuk selanjutnya diplot dalam gambar rencana dengan
skala 1 : 2000 ukuran A3. Pemetaan mencakup jenis struktur geologi yang ada antara lain :
sesar/ patahan, kekar, perlapisan batuan, dan perlipatan.
Lapukan batuan dianalisis berdasarkan pemeriksaan sifat fisik (kimia) kemudian hasilnya
diplot di atas peta geplogi teknik termasuk didalamnya pengamatan tentang :
Gerakan tanah
Tebal pelapukan tanah dasar
Kondisi drainase alami, pola aliran air permukaan dan tinggi muka air tanah
Tata guna lahan
Kedalaman rawa (apabila rencana trase jalan tersebut harus melewati daerah rawa)
2. Penyelidikan Geoteknik
Kegiatan Penyelidikan Geoteknik Meliputi :
A. Pengambilan Contoh Tanah Dari Sumuran Uji
Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji 25 – 40 kg untuk setiap contoh tanah.Setiap
contoh tanah harus diberi identitas yang jelas (nomor sumur uji, lokasi, kedalaman).
Penggalian sumuran uji dilakukan pada setiap jenis satuan tanah yang berbeda atau
maksimum 5 km bila jenis tanah sama, dengan kedalaman 1 – 2 m. Setiap sumuran uji yang
digali dan contoh tanah yang diambil harus difoto. Dalam foto harus terlihat jelas identitas
nomor sumur uji, dan lokasi. Ukuran test pit panjang 1,5 m (Utara – Selatan) lebar 1,0 m, log
sumuran uji digambarkan dalam 4 bidang, dengan diskripsi yang lengkap dan 1 kolom untuk
unit satuan batuan.
Laporan Pendahuluan
I-16
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
lereng) dengan kedalaman galian lebih dari 6 meter, dengan interval sekurang-kurangnya 100
meter dan/ atau setiap perubahan jenis tanah dengan kedalaman sekurang-kurangnya 4
meter.Setiap pemboran tangan dan contoh tanah yang diambil harus difoto.Dalam foto harus
terlihat jelas identitas nomor bor tangan, dan lokasi.Semua contoh tanah harus diamankan
baik selama penyimpanan di lapangan maupun dalam pengangkutan ke laboratorium.
C. Pemboran Mesin
Pemboran mesin dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan berikut :
1. Pada dasarnya mengacu pada ASTM D2 1 13-94.
2. Pedalaman dilakukan dengan menggunakan system putar (Rotary Drilling) dengan
diameter mata bor minimum 75 mm.
3. Putaran bor untuk tanah lunak dilakukan dengan kecepatan maksimum 1 putaran
perdetik.
4. Kecepatan penetrasi dilakukan maksimum 30 mm perdetik.
5. Kestabilan galian atau lubang bor pada daerah deposit yang lunak dilakukan dengan
menggunakan Bentonite (Drilling Mud) atau casing dengan diameter minimum 100
mm.
6. Apabila drilling mud digunakan pelaksana harus menjamin bahwa tidak terjadi
tekanan yang berlebih pada tanah.
7. Apabila casing digunakan, casing dipasang setelah mencapai 2 m atau lebih. Posisi
dasar casing minimal berjarak 50 cm dari posisi pengambilan sampel berikutnya.
D. Pemboran Tangan
Pemboran tangan dilakukan dengan mengacu pada ASYM D 4719.
Laporan Pendahuluan
I-17
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam 20 cm, pekerjaan sondir
dihentikan apabila pembaca pada manometer berturut-turut menunjukkan harga > 150 kg/
cm2, alat sondir terangkat ke atas, apabila pembacaan manometer belum menunjukkan angka
yang maksimum, maka alat sondir perlu diberi pemberat yang diletakkan pada baja kanal
jangkar.
Hasil yang diperoleh adalah nilai sondir (QC) atau perlawanan penetrasi konus dan jumlah
hambatan pelekat (JHP).Grafik yang dibuat adalah perlawanan penetrasi konus (QC) pada
tiap kedalaman dan jumlah hambatan pelekat (JHP) secara komulatif.
3) Lokasi Quarry
Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan, struktur jembatan, maupun untuk bahan
timbunan (Borrow Pit) diutamakan yang ada disekitar lokasi pekerjaan. Bila tidak dijumpai,
maka harus menginformasikan lokasi quarry lain yang dapat dimanfaatkan. Penjelasan
mengenai quarry meliputi jenis dan karakteristik bahan, perkiraan kuantitas, jarak ke lokasi
pekerjaan, serta kesulitan-kesulitan yang mungkin timbul dalam proses penambangan,
dilengkapi dengan foto-foto.
3. Persyaratan
a) Pengujian lapangan
Metode pekerjaan lapangan lainnya harus sesuai dengan persyaratan seperti yang dijelaskan
pada label pengujian lapangan pada halaman berikut :
b) Pekerjaan laboratorium
Pekerjaan laboratorium dilaksanakan sesuai ketentuan yang tercantum pada tabel berikut :
Tabel Spesifikasi Pengujian Tanah di Laboratorium.
Laporan Pendahuluan
I-18
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
SNI-1742-1989
7 Berat Isi
K.H Head Vol 1
8 Chiloride Content
1984
K.H Head Vol 1
9 Carbonate Content
1984
K.H Head Vol 1
10 Sulphate Content
1984
Sifat Kuat Geser
Tanah
11 Direct Shear SNI 03-2813- Fresh sample dengan
1992 ASTM D penjenuhan
3080-90 Fresh sample tanpa penjenuhan
Fresh sample di oven 70 C
selama satu hari
Sifat Penampatan
Tanah
12 Swelling ASTM D 4546- Fresh condition
90 Dioven 40 C dan 70 C selama
satu hari
Kepadatan
13 pemadatan
Sifat Kelulusan
K.H Head Vol 1 Manual of soil laboratory testing.
14 permeability
1984 Gunakan metode falling head
2. Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan survey hidrologi dan hidrolika ini meliputi :
A. Mengumpulkan data curah hujan harian maksimum (mm/hr) paling sedikit dalam jangka 10
tahun pada daerah tangkapan (catchment area) atau pada daerah yang berpengaruh terhadap
lokasi pekerjaan, data tersebut bisa diperoleh dari badan meteorologi dan geofisika dan / atau
instansi terkait di kota terdekat dari lokasi perencanaan.
B. Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada seperti gorong-gorong, jembatan, selokan
yang meliputi : lokasi, dimensi, kondisi, tinggi muka air banjir.
Laporan Pendahuluan
I-19
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
C. Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit dan tinggi muka
air banjir rencana dengan periode ulang 10 tahunan untuk jalan arteri, 7 tahun untuk jalan
kolektor, 5 tahunan untuk jalan lokal dan 50 tahunan jembatan dengan metode yang sesuai.
D. Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan masukan dalam proses
perencanaan yang aman.
E. Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan.
F. Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan/ jembatan termasuk pengaruhnya akibat
adanya bangunan air (aflux)
G. Merencanakan bangunan pengaman jalan / jembatan terhadap gerusan samping atau
horizontal dan vertical.
3. Persyaratan
Proses analisa perhitungan harus mengacu pada standar nasional Indonesia (SNI) No. 03-
3424-1994 atau standart nasional Indonesia (SNI) No. 03-1724-1989 SKBI 1.3.10.1987 (tata
cara perencanaan hidrologi dan hidrolika untuk bangunan di sungai)
2. Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini adalah :
1. Data Sekunder
Halaman tidak bisa dibaca
A. Halaman tidak bisa dibaca
B. Halaman tidak bisa dibaca
C. Halaman tidak bisa dibaca
D. Air permukaan tanah
Laporan Pendahuluan
I-20
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Yang perlu ditelaah pada air permukaan adalah tingkat sedimentasi badan air sekitar
proyek yang mungkin terjadi akibat terbawannya tanah yang terkupas oleh air hujan,
dan genangan air/ banjir yang pernah terjadi.
E. Udara
Penggalian tanah, pengangkutan material dan pengoperasian alat-alat berat akan
merubah kualitas udara. Disini dikaji sejauh mana adanya perubahan penurunan
kualitas udara yang berpengaruh terhadap makhluk hidup sekitarnya.
F. Kebisingan
Dilakukan penelaahan terhadap perubahan tingkat kebisingan yang mungkin terjadi
yang ditimbulkan oleh kendaraan umum maupun pribadi pada lokasi proyek terhadap
penduduk setempat.
Komponen Biologi
Komponen Sosial – Ekonomi
Aspek Sosial – Budaya
Utilitas
5) Melakukan koordinasi dengan unit-unit terkait antara lain Subdit Bina Teknik Dit.
Dirjen Bina Marga
G. Persyaratan
Persyarat perundang-undangan yang mendukung pelaksanaan studi pengelolaan
lingkungan dan pemantauan lingkungan adalah :
A. Undang-undang Republik Indonesia No. 38 tahun 2004, tentang jalan.
B. Undang-undang No. 14 tahun 1992, tentang LLAJR.
C. Undang-undang No. 26 tahun 2007, tentang penataan ruang.
D. Undang-undang No. 23 tahun 1997, tentang pengelolaan lingkungan hidup.
E. Peraturan pemerintah No. 34 tahun 2006, tentang jalan.
F. Peraturan pemerintah No. 27 tahun 1999, tentang analisis mengenai dampak lingkungan.
G. Peraturan presiden No. 36 tahun 2005 dan No. 65 tahun 2006, tentang pengadaan tanah bagi
pelaksanaan pembangunan untuk kepentingan umum.
Laporan Pendahuluan
I-21
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
H. Permeneg LH No. 11/ MENLH / 006, tentang jenis rencana, usaha dan/ atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup.
I. Permeneg LH No. 68 tahun 2006, tentang pedoman penyusunan analisis mengenai dampak
lingkungan hidup.
J. Keputusan menteri KLH No. 02/ MENKLH/6/1988, tentang pedoman penetapan buku mutu
lingkungan.
K. Keputusan menteri lingkungan hidup No. 86/2002. Tentang pelaksanaan upaya pengelolaan
lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan.
L. Keputusan menteri Kimpraswil 17/KPTMS/M/2003, tentang penetapan jenis usaha dan/ atau
kegiatan bidang Kimpraswil yang wajib dilengkapi dengan UKL/ UPL.
M. Peraturan daerah terkait (PERDA).
Keluaran
1.Tujuan
Tujuan dan survey kebutuhan lahan dan sosial adalah :
1) Perkiraan luasan lahan yang dibutuhkan.
2) Identifikasi jenis dan jumlah bangunan yang perlu dibebaskan.
3) Identifikasi potensi permasalahan yang mungkin muncul akibat adanya proses pengadaan
tanah.
4) Pertimbangan justifikasi teknis akibat kendala lahan dan/ atau sosial.
2.Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan yang tercakup dalam kegiatan ini adalah :
1) Data kebutuhan lahan
Survey kebutuhan lahan bukan merupakan survey detail yang melibatkan pengukuran di
lapangan, melainkan survey sekunder di instansi-instansi terkait mengenai gambar persil
lahan serta jumlah dan jenis bangunan di sekitar lokasi yang kemungkinan perlu
dibebaskan. Dengan menggunakan gambar tipikal, luasan lahan, yang diperlukan serta
jumlah dan jenis bangunan yang akan terkena dampak dapat diidentifikasi. Pengumpulan
Laporan Pendahuluan
I-22
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
data meliputi survey harga tanah, baik berdasarkan NJOP maupun harga pasar yang berlaku
saat ini, serta harga perkiraan pembongkaran bangunan untuk jenis dan tipe tertentu.
2) Wawancara di lapangan
Kondisi sosial masyarakat dapat diidentifikasi melalui wawancara di lapangan terhadap
para pemuka serta tokoh masyarakat yang berada di sekitar lokasi jalan. Focus group
discussion dapat digunakan sebagai forum sosialisasi bagi pemilik pekerjaan serta
diseminasi mengenai program yang akan dilaksanakan sehingga dapat menumbuhkan
kesadaran dan kesediaan warga sekitar proyek untuk turut mensukseskan pekerjaan proyek.
Aspirasi masyarakat yang muncul di lapangan harus dicatat dan menjadi masukan baik bagi
desain (misalnya : permintaan pembangunan pagar halaman) maupun pelaksanaan
pekerjaan (misalnya : disertakannya tenaga lokal dalam pekerjaan fisik).
3.Keluaran
Hasil survey kebutuhan lahan dan sosial akan menjadi bahan masukan bagi perencanaan teknis
dan desain. Konsultan membuat laporan hasil survey yang memuat antara lain, namun tidak
terbatas pada :
1) Luasan lahan yang dibutuhkan beserta status dan guna lahan eksisting.
2) Identifikasi luas lahan, jumlah dan jenis bangunan yang perlu dibebaskan.
3) Perkiraan biaya yang dibutuhkan.
4) Identifikasi potensi sosial yang dapat membantu memperlancar proses pengadaan tanah
(misalnya : kearifan masyarakat lokal yang bersedia melepaskan hak atas tanahnya untuk
kepentingan umum, dll), potensi negative yang muncul serta upaya mitigasi yang dapat
dilakukan.
5) Masukan dan pertimbangan justifikasi teknis akibat kendala lahan dan/ atau sosial.
4.Landscape
Pada lokasi-lokasi tertentu, misalnya : menuju daerah perkotaan, perlu dipertimbangkan
melakukan beautification dalam bentuk landcape.
Laporan Pendahuluan
I-23
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
A. Bridge Management System (BMS) 1992 bagian BDC (Bridge design code) dengan revisi :
1. Bagian 2 dengan pembebanan untuk jembatan (5k. SNI T-02-2005), sesuai Kepmen PU
No. 498/ KPTS/ M/ 2005.
2. Bagian 6 dengan perencanaan struktur beton dan jembatan (SK. SNI 1-12-2004), sesuai
kepmen PU No. 360/ KPTS/ M/ 2004.
3. Bagian 7 dengan perencanaan struktur baja dan jembatan (SK. SNI 1-03-2005), sesuai
Kepmen PU No. 498/ KPTS/ M/ 2005.
B. Kondisi khusus yang tidak terdapat dalam BMS 1992 (dan revisinya) dapat menggunakan
AASHTO atau peraturan lain yang sejenis dengan mendapat persetujuan dari pengguna
jasa.
Laporan Pendahuluan
I-24
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
tanah dan = berat isi tanah. Perhitungan angka keamanan lereng (sudut lereng dan tinggi
maksimum yang aman) dilakukan dengan menggunakan rumus grafik taylor. Salah satu
contoh rumus yang dapat digunakan adalah :
Laporan Pendahuluan
I-25
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
10. Penggambaran
1.9.1 Rancangan (Draft Perencanaan Teknik)
Tim harus membuat rancangan (draft) perencanaan teknis dan setiap detail perencanaan dan
mengajukan kepada pengguna jasa untuk diperiksa dan disetujui.
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuat konsep perencanaannya antara lain :
A. Alinyemen horizontal (plan) digambar diatas peta situasi skala 1 : 1000 untuk jalan dan 1 :
500 untuk jembatan dengan interval garis tinggi 1,0 m dan dilengkapi dengan data yang
dibutuhkan.
B. Alinyemen vertical (profile) digambarkan dengan skala vertical 1 : 1000 untuk jalan dan 1 :
500 untuk jembatan dan skala vertical 1 : 100 yang mencakup data yang dibutuhkan.
C. Potongan melintang (cross section) digambarkan untuk setiap titik STA (interval 50 m),
namun pada segmen khusus harus dibuat dengan interval lebih rapat. Gambar potongan
maelintang dibuat dengan skala horizontal 1 : 100 dan skala vertical 1 : 50. Dalam gambar
potongan melintang harus mencakup :
Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan
Profil tanah asli dan profil / dimensi damija (ROW) rencana
Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan
Data kmiringan lereng galian / timbunan (bila ada)
D. Potongan melintang tipikal (tipikal cross section) harus digambarkan dengan skala yang
pantas dan memuat semua informasi yang diperlukan antara ,lain :
Gambar konstruksi existing yang ada
Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada ketinggian yang
berbeda-beda
Penampang pada daerah perkotaan dan daerah luar kota
Rincian konstruksi perkerasan
Penampang bangunan pelengkap
Bentuk dan konstruksi bahu jalan dan medan
Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada)
E. Gambar standar yang mencakup antara lain : gambar bangunan pelengkap, drainase, rambu
jalan, marka jalan dan sebagainya.
F. Ganbar detail bangunan bawah dan bangunan atas jembatan
G. Keterangan mengenai mutu bahan dank kelas pembebanan
Laporan Pendahuluan
I-26
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
BAB III
RENCANA KERJA
3.1 Uraian
Laporan Pendahuluan
I-27
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Konsultan perencanaan dalam hal ini sebelum memulai kegiatan pekerjaan dimaksud terlebih
dahulu mengadakan konsultasi dengan pemimpin proyek.
Pembantu pemimpin proyek yaitu untuk mendapatkan informasi umum mengenai ruas-ruas
jalan dan jembatan yang akan ditangani.
Konsultan harus berusaha untuk mendapatkan informasi umum mengenai kondisi ruas jalan
dan jembatan yang akan disurvey, sehingga dapat mempersiapkan hal-hal yang diperlukan
untuk pelaksanaan survey di setiap ruas.
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat selesai jadwal yang telah ditetapkan dengan harga
pelaksanaan yang wajar serta memberikan keluaran atau hasil pekerjaan yang cermat yang
antisipatif terhadap masalah lingkungan maka diperlukan suatu program kerja yang rinci, alur
kerja yang baik dengan mengacu pada kerangka acuan kerja (KAK)
Secara umum, kegiatan ini akan diawali dengan melakukan persiapan dan mobilisasi
dilanjutkan dengan melaksanakan survey lapangan dan diakhiri dengan pembuatan laporan
akhir.
Laporan Pendahuluan
I-28
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Stabilitas Lereng
Perhitungan dan perencanaan dilakukan untuk memberikan data-data keinginan
maksimum dan kemiringan lereng desain galian yang aman dari keruntuhan. Data ini
diperoleh dari beberapa parameter tentang sifat fisik tanah setempat dari contoh
tabung (undisturbed sample) test triaxial atau direct shear.
Perencanaan perkerasan
Perhitungan akan merujuk pada petunjuk perencanaan tebal perkerasan lentur jalan
raya dengan metode analisa komponen SKBI-2.3.26.1987, UDC : 625.73 (02), aguide
to the structural design of bitumen surfaced roads in tropical and sub-tropikal
countries – overseas road note 32, overseas centre TRL 1993, ASSHTO guide for
design of pavement structures 1993, ausroads pavement design 2000, road design
system, analisa lalu lintas dilakukan untuk menetapkan konstruksi yang akan dipakai,
LHR yang dikonversi ke dalam nilai ESA. Memilih jenis bahan dan mengutamakan
material setempat.
Laporan Pendahuluan
I-29
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Perencanaan ini akan merujuk pada pedoman pemasangan rambu dan marka jalan
perkotaan undang-undang lalu lintas No. 14 1992, standar box culvert bipran 1992,
serta gambar standar pekerjaan jalan subdit PSP 2002.
Penggambaran
Laporan Pendahuluan
I-30
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Kontak dan diskusi dengan pemberi tugas terus diadakan sesuai dengan kebutuhan,
seperti permintaan formulir-formulir survey, surat-surat pengantar keinstansi-instansi
di daerah, peta-peta serta pembicaraan-pembicaraan tentang koordinasi dengan
pemberi tugas.
Team leader konsultan dan tenaga ahli yang terlibat bersama dengan project officer
akan mendiskusikan segala sesuatu yang menyangkut pelaksanaan survey lapangan.
Cara pengisian formulir akan dubahas dengan seksama terutama mengenai segala
macam situasi dan kondisi lapangan yang mungkin akan dihadapi beserta alternative
solusi atas berbagai masalah yang mungkin timbul.
Konsultan berpendapat bahwa langkah awal yang berupa persiapan ini akan sangat
menentukankeberhasilan pelaksanaan seluruh pekerjaan, sehingga persiapan tim kerja
ini akan benar-benar dilakukan dengan seksama dan matang sebelum mereka
berangkat ke lapangan.
Selian itu juga dilakukan dtusi kepustakaan mempelajari buku-buku laporan, studi-
studi terdahulu yang ada hubungannya dengan wilayah perencanaan.Dalam hal ini
mencoba melihat peran dan fungsi wilayah perencanaan dalam skala wilayah yang
lebih luas sebelum melaksanakan survey lapangan.
Laporan Pendahuluan
I-31
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Kemudian HE harus mencari trase lain yang benar-benar dapat memenuhi standar
perencanaan geometric dimaksud yang dibuktikan dengan pembuatan draft dari penarik
alinyemen horizontal dan vertikal (untuk yang sudah ada jalan, bila tidak memenuhi standar
geometric perlu diadakan relokasi).
2. Akhir pekerjaan
Akhir pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan desain, dimana akhir dari
pekerjaan tersebut harus berhenti pada lokasi dapat diperkirakan dan dilanjutkan
(memenuhi persyaratan geometrik), apabila pekerjaan keseluruhan panjang ruas
belum dapat diselesaikan pada paket pekerjaan saat ini.Hal ini untuk mengatasi
kesulitan apabila pekerjaan tersebut dilanjutkan pada paket-paket mendatang,
STA akhir tidak diperkenakan dihentikan pada lokasi yang tidak memenuhi
persyaratan geometrik.
Mempelajari loksai trase jalan dan daerah-daerah sekitarnya dari segi
geografis, secara umum serta kesampaian lokasi trase jalan yang akan
diselidiki.
Menganalisa secara visual keadaan tanah dasar pada daerah rencana trase
jalan.
Mengumpulkan data yang diperlukan untuk kemungkinan diperlukan
pemasangan jembatan, gorong-gorong dan bangunan pelengkap lainnya
serta perkiraan dimensi.
Membuat foto dokumentasi lapangan pada lokasi-lokasi yang penting
untuk butiran di atas.
mengumpulkan data yang berupa informasi mengenai harga satuan dan
biaya hidup sehari-hari.
Mengumpulkan informasi sumber material (quarry) yang diperlukan
untuk pekerjaan konstruksi dan mengestimasikan volumenya.
Membuat laporan lengkap perihal pada butir A s/d H memberikan saran-
saran yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi dengan
memperbandingkan alternative trase jalan relokasi yang diambil.
Laporan Pendahuluan
I-32
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Laporan Pendahuluan
I-33
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Pekerjaan perintis bertujuan membuka jalur pengukuran agar pelaksanaan pengukuran dapat
berjalan dengan lancar. Yang dimaksud dengan pekerjaan perintisan adalah merintis atau
membuka sebagian daerah yang akan diukur dan menetapkan tanda-tanda yang sudah
ditemukan kembali untuk menentukan arah sumbu jalan yang akan direncanakan.
Peralatan yang dipakai untuk perintisan adalah gergaji mesin atau sejenisnya dan peralatan
konvensional (parang, kampak, dsb).
Perintisan diusahakan mengikuti koridor yang telah diplot di atas peta kerja atau atas petunjuk
pemberi tugas.Peta kerja dibuat di atas peta topografi atau foto udara dengan skala kecil.
Patok Benchmark
Patok Poligon
Patok poligon adalah patok yang merupakan titik polygon di lapangan. Patok
poligon terbuat dari kayu dengan ukuran (4 x 6 x 60) cm, dan ditanam sedemikian
rupa sehingga bagian patok yang muncul di atas tanah 10 cm. Patok poligon
dipasang dengan interval maksimum 100 meter.
Laporan Pendahuluan
I-34
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Patok Profil
Patok profil adalah patok yang merupajkan titik pengukuran potongan memanjang
di lapangan.Patok profil dapat terbuat seperti patok polygon dapat juga berupa
paku yang ditanam pada aspal jalan dan dilingkari dengan cat kuning sebagai
tanda.
Patok BM harus dicat warna kuning dengan penamaan warna hitam, sedangkan
patok poligon dan patok profil diberi cat merah dan diletakkan disebelah kiri
kearah jalannya pengukuran.
Untuk keperluan orientasi arah utara dilakukan pengamatan matahari disalah satu sisi
jaring poligon.Pengamatan dilakukan 2 seri.
Pengukuran KDH pada awal dan akhir pekerjaan dioverlapkan 200 meter dengan
team pengukuran lain searah dengan pelaksanaan pengukuran.
Laporan Pendahuluan
I-35
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Seperti halnya KDH, pengukuran KDV juga harus dilakukan sebagai dasar pekerjaan
pemetaan. Kalau-kalau KDH merupakan sistem kerangka dasar kearah horizontal,
maka KDV berfungsi sebagai titik ikat kearah vertikal. Titik KDV adalah juga
merupakan KDH, sehingga dengan demikian kerangka dasar pemetaan selain
mempunyai koordinat (x,y) juga akan memiliki elevasi (z) atau secara lengkap
menjadi koordinat (x,y,z).
Datum adalah titik tetap, seperti TTG, peil pelabuhan, peil jembatan, atau titik
referensi lainnya.Jika tidak memungkinkan dapat digunakan koordinat lokal.
Alat ukur yang digunakan adalah waterpass (sejenis Wild NAK-2) dengan rambu
ukur yang dilengkapi Nivo rambu.
Pengukuran KDV pada awal dan akhir pekerjaan dioverlapkan 200 meter dengan
team pengukuran lain searah dengan pelaksanaan pengukuran.
Alat ukur yang digunakan adalah Theodolith Wild T-O yang dilengkapi dengan
rambu ukur.
Laporan Pendahuluan
I-36
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Penampang Memanjang
Apabila terdapat pertemuan dengan jalan eksesting, maka sumbu dan lebar jalan
tersebut harus diukur serta dicantumkan dalam gambar.
Peralatan yang digunakan sama dengan peralatan yang digunakan untuk melakukan
pengukuran KDV, yaitu Waterpass dan rambu ukur yang dilengkapi nivo rambu.
Penampang Melintang
Pengukuran penampang melintang dilakukan bersamaan dengan pengukuran situasi,
dan dengan alat yang sama.
Untuk trase jalan baru, elevasi tidak diambil setiap 5 meter atau setiap perbedaan
terrain yang mencolok, dengan lebar koridor :
75 meter kiri dan 75 meter kanan dari sumbu jalan pada daerah lurus, dan
50 meter kearah luar dan 75 meter kearah dalam dari sumbu jalan pada
daerah tikungan.
50 meter kiri dan 50 meter kanan dari sumbu jalan pada daerah lurus, dan
25 meter kearah luar dan 75 meter kearah dalam dari sumbu jalan pada
daerah tikungan.
Pengukuran situasi khusus dilakukan jika rencana trase jalan berpotongan dengan
sungai / jalur/ saluran irigasi, jalan nasional / provinsi / kabupaten eksisting, proyek
pembangunan (konstruksi) jalan.
Laporan Pendahuluan
I-37
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Perhitungan Koordinat
Laporan Pendahuluan
I-38
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Ketinggian detail dihitung berdasarkan ketinggian patok yang dipakai sebagai titik
pengukuran detail, dihitung secara Tachymetris.
Standar pengambilan dan perhitungan data harus mengacu pada buku manual desain
jalan Indonesia (IRDM) dan manual kapasitas jalan Indonesia.
Laporan Pendahuluan
I-39
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Perkiraan faktor pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana didasarkan atas
pertumbuhan volume Lalu lintas pada tahun-tahun sebelumnya.
Kriteria Design
Standar rencana lalu lintas yang dipakai berpegang pada buku peraturan standar
spesifikasi perencanaan geometric jalan raya No. 13/1970 atau yang terbaru dari
direktorat jendral prasarana wilayah. Kelas-kelas ini didasarkan pada lalu lintas harian
rata-rata yang diperkirakan (LHR) selama 5 tahun sesudah konstruksi dan
diperbandingkan kepada tabel klasifikasi transport (DLLAJR) sebelumnya.
Harus dicatat bahwa LHR yang diperkirakan selama 5 tahun sesudah konstruksi
termasuki baik :
Kenaikan awal segera sesudah jalan yang direhabilitasi telah dibuka untuk lalu
lintas
Kenaikan normal arus lalu lintas tahunan
Juga dipertimbangkan mengenai kelas rencana lalu lintas, campuran lalu lintas
dan beban gandar standar (BGS).
Laporan Pendahuluan
I-40
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
3.12.2. Laporan
Tujuan survey hidrologi dan hidraulik yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini adalah
untuk mengumpulkan data hidrologi dan karakter/ perilaku aliran air pada bangunan
air yang ada (sekitar jembatan maupun jalan) guna keperluan analisis hidrologi,
penentuan debit banjir rencana (elevasi muka air banjir), perencanaan drainase dan
bangunan pengaman terhadap gerusan, river training (pengarah arus) yang
diperlukan.
Laporan Pendahuluan
I-41
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
pekerjaan, data tersebut biasa diperoleh dari badan meteorology dan geofisika
dan atau instansi terkait di kota terdekat dari lokasi perencanaan.
Mengiventarisir gorong-gorong dan saluran samping existing meliputi :
- STA
- Dimensi gorong-gorong
- Kondisi gorong-gorong
Mengiventarisir konstruksi jembatan (bnetang < 20 m) meliputi :
- STA
- Dimensi gorong-gorong
- Kondisi jembatan
Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana, debit
dan tinggi muka air banjir rencana dengan periode ulang 25 tahunan dan 50
tahunan jembatan dengan metode yang sesuai.
Menganalisa pola aliran pada daerah rencana trase jalan untuk mendapatkan
trase jalan yang paling aman dilihat dari pengaruh pola aliran tersebut.
Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan.
Menghitung rencana elevasi aman untuk jalan / jembatan termasuk
pengaruhnya akibt adanya bangunan air (aflux).
Merencanakan bangunan pengaman jalan/ jembatan terhadap gerusan
samping atau horizontal dan vertikal.
Memprediksi kemungkinan terjadinya curah hujan yang paling besar yang
selanjutnya dapat memperkirakan besarnya intensitas curah hujan dan banjir
rencana denagn metode-metode yang ada.
Dari data lapangan dan hasil perhitungan tersebut diatas, selanjutnya
menentukan :
- Jenis dan dimensi bangunan drainase yang diperlukan seperti jenis
saluran samping dan dimensinya.
- Jenis dan dimensi gorong-gorong.
- Jenis jembatan yang diperlukan.
Membuat laporan lengkap mengenai perihal tersebut diatas yang meliputi :
Perhitungan-perhitungan perencanaan saluran dan gorong-gorong, box
culvert (jika diperlukan) lengkap dengan kapasitas, STA, dan dimensi,
gambar-gambar potongan dan saran-saran yang diperlukan (dalam bentuk
label).
Pemilihan sarana type drainase standart berdasarkan kelas jalan.
Laporan disajikan dengan lengkap dan jelas
Dalam merencana geometrik jalan, sejauh mungkin berpegang pada buku peraturan
standart spesifik perencanaan geometric jalan raya No. 13/ 1970 dari Direktorat
Jendral Bina Marga.
Laporan Pendahuluan
I-42
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Konsultan wajib membuat konsep perencanaan teknis (draft design) dari setiap detail
perencanaan kemudian melaporkan kepada project officer untuk dimintakna
persetujuan. Draft design tersebut digambar diatas kertas millimeter atau langsung
diatas kertas standart sheet yang telah ditetapkan oleh pemberi tugas.
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaan antara
lain :
Plan (Alinyemen Horizontal) digambar diatas peta skala 1 : 1.000 dengan
interval garis tinggi satu meter dan dilengkapi dengan index antara lain :
- Lokasi (STA) dan nomor-nomor titik kontrol horizon / vertikal.
- Lokasi dari semua data topografis yang penting seperti batas rawa,
kebun, hutan lindung, rumah, sungai dan lain-lain.
- Kerapatan tanaman/ pohon-pohon berikut menurut diameter pohon-
pohonnya.
- Elemen-elemen lengkung horizontal (kurva data) yang direncanakan
dengan bentuk tikungan full circle atau lengkung perlahan untuk sudut
lengkung > 20.
- Lokasi dari gorong-gorong dan rencana jembatan.
Gambar potongan melintang dibuat menerus peta topografi sesuai keadaan di atas
standart sheet dengan skala 1 : 100 dan skala vertikal 1 : 50.
Stationing dilakukan setiap interval 25-50 meter.
Gambar-gambar ini dibuat dalam skala yang pantas dengan memuat semua detail
yang perlu antara lain : penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada
ketinggian yang berbeda-beda.
Laporan Pendahuluan
I-43
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
D. Spesifikasi
3.14.6. Spesifikasi
Harus mengacu pada spesifikasi yang berlaku dilingkungan Departemen Pekerjaan
Umum melalui Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur.
Laporan Pendahuluan
I-44
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Bila diperlukan, tim harus menyusun spesifikasi khusus untuk mata pembayaran yang
tidak tercakup dalam spesifikasi tersebut di atas.
Penomoran untuk mata pembayaran yang baru harus disetujui oleh proyek.
BAB IV
ORGANISASI KERJA
4.1 Umum
Tim konsultan sebagai suatu tim atau badan yang secara konstruktif administrasi dan yuridis
merupakan pihak yang ditunjuk oleh pihak pemberi kerja untuk melaksanakan.
Pekerjaan Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda, Kelurahan Dadi Mulya/ Sidodadi
Kecamatan Samarinda Ulu, yang membelah Sungai Karang Mumus pada Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran 2012 dengan waktu pelaksanaan 3,5
bulan.
Agar pelaksanaan pekerjaan dapat selesai sesuai jadwal yang telah ditetapkan denganharga
pelaksanaan yang wajar serta menghasilkan pekerjaan tersebut yang cermat, antisipatif
sehingga menghasilkan keluaran yang optimal sesuai dengan yang diharapkan seperti dalam
kerangka acuan kerja (KAK).
Laporan Pendahuluan
I-45
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 7 tahun yang terkait, dimana tugas utama
ketua tim adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut :
Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan.
Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan, baik dalam tahap pengumpulan
data, pengolahan, dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.
Melakukan asistensi secara bertahap dan teratur kepada pemberi kerja dari
masing-masing jenis pekerjaan sehingga hasil akhir dari pekerjaan memuaskan.
Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga
bias menghasilkan pekerjaan seperti yang telah diuraikan / ditentukan di atas
dengan efektif.
Membantu pemimpin Kegiatan Perencanaan Jembatan dalam hal melaksanakan
tugas perencanaan teknis, sehingga pelaksanaan perencanaan dapat diselesaikan
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang telah ditentukan dalam dokumen
kontrak. Perubahan-perubahan dapat dilakukan atas persetujuan pemimpin
pelaksana kegiatan.
Membantu Departemen Pekerjaan Umum cq. Satuan kerja non vertikal tertentu
perencanaan jalan dan jembatan provinsi Kalimantan timur dalam mengikut
sertakan dan melaksanakan ketentuan hukum dari dokumen kontrak, terutama
masalah hukum yang menyangkut “Claim” perpanjangan waktu pelaksanaan
dan lain sebagainya.
Membantu pemimpin Kegiatan Perencanaan Jembatan dalam mengevaluasi
usulan design.
Melakukan pemeriksaan dan investigasi atas masalah khusus yang menyangkut
masalah pekerjaan yang telah dilaporkan oleh pelaksana teknis, misalnya
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, serta membuat rekomendasi pemecahan
untuk meningkatkan pencapaian kemajuan pelaksanaan.
Mengecek semua gambar hasil design yang disiapkan oleh penyedia jasa
konsultasi, serta meneruskan dokumen tersebut kepada Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Kalimantan Timur cq. Kegiatan Perencanaan Jembatan.
Menyiapkan laporan bulanan, triwulan, akhir dan teknik serta makalah
sehubungan dengan masalah yang timbul selama pelaksanaan pekerjaan agar
dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dana satandar isian yang telah
ditentukan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Tingkat kecermatan informasi
dan ketetapan waktu distribusi pelaporan harus menjadi perhatian khusus dari
konsultan.
Melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam perencanaan sesuai dengan
persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam dokumen kontrak
serta jadwal waktu yang telah ditetapkan.
Melaksanakan pengumpulan data lapangan yang diperlukan secara terinci
untuk mendukung perencanaan dengan menyusun dan membuat perhitungan
desain, gambar desain sehingga desain tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan Pendahuluan
I-46
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 5 tahun, dimana tugas ahli teknik jalan
raya adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan
perencanaan teknik jalan yang mencakup pelaksanaan survey, pemilihan trase,
perencanaan geometrik, perkerasan jalan dan bangunan pelengkap yang diperlukan,
serta harus menjamin bahwa rencana jalan yang dihasilkan adalah pilihan yang paling
ekonomis dan sesuai dengan standar teknik.
Tugas dan tanggung jawab ahli jalan raya adalah sebagai berikut :
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 5 tahun, dimana tugas ahli tenik jembatan
adalah merencanakan dan melaksanakn semua kegiatan dalam pekerjaan perencanaan
teknik jembatan yang mencakup pelaksanaan survey, pemilihan tipe bangunan atas dan
bawah, perencanaan geometrik, dan bangunan pelengkap yang diperlukan, serta harus
menjamin bahwa rencana jembatan yang dihasilkan adalah pilihan yang paling
ekonomis dan sesuai dengan standar teknik.
Laporan Pendahuluan
I-47
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan
berpengalaman dibidangnya selama 3 tahun, dimana tugas ahli teknik pengukuran
adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan dalam pekerjaan pengukuran
yang mencakup pelaksanaan survey pengukuran, pengolahan data pengukuran, dan
penggambaran data pengukuran, serta harus menjamin bahwa gambar pengukuran yang
dihasilkan adalah benar, akurat dan siap digunakan untuk tahap perencanaan teknik
jalan dan jembatan.
Bertanggung jawab atas hasil perhitungan dan gambar hasil pengukuran topografi
kepada team leader.
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 3 tahun, dimana tugas ahli teknik tanah
dan bahan adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang mencakup
pelaksanaan penyelidikan tanah di lapangan dan di laboratorium, pengolahan dan analis
data tanah, dan perhitungan-perhitungan mekanika tanah, serta harus menjamin bahwa
data, analisis dan dan perhitungan mekanika tanah yang dihasilkan adalah benar, akurat,
siap digunakan, dapat memberikan masukan yang rinci mengenai kondisi, sifat-sifat
dan stabilitas badan jalan untuk tahap perencanaan teknik jalan dan jembatan.
Tugas dan tanggung jawab ahli tanah dan bahan adalah sebagai berikut :
Laporan Pendahuluan
I-48
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 3 tahun, dimana tugas ahli teknik
hidrologi/ hidraulik adalah merencanakan dan melaksanakan semua kegiatan yang
mencakup pelaksanaan pengumpulan hidrologi, pengolahan dan analisis data hidrologi,
dan perhitungan-perhitungan hidrologi untuk perencanaan bentuk dan dimensi
bangunan hidrologi, serta harus menjamin bahwa data, analisis dan perhitungan
hidrologi yang dihasilkan adalah benar, akurat, siap digunakan, dapat memberikan
masukan yang rinci mengenai curah hujan dan pola aliran air permukaan untuk tahap
perencanaan teknik jalan dan jembatan.
Tugas dan tanggung jawab ahli hydrologi / hidraulik adalah sebagai berikut :
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang teknik sipil
berpengalaman dibidangnya selama minimal 3 tahun, dimana tugas quantity & cost
estimator adalah melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data
harga satuan bahan dan upah, menyiapkan analisa harga satuan pekerjaan, membuat
perhitungan kuantitas pekerjaan jalan dan jembatan, membuat perkiraan biaya
pekerjaan konstruksi, serta harus menjamin bahwa data, perhatingan analisa harga
satuan dan perhitungan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan adalah benar dan akurat.
Laporan Pendahuluan
I-49
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Tugas dan tanggung jawab quantity / cost estimator adalah sebagai berikut :
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi di bidang teknik lingkungan dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 3 tahun, dimana tugas tenaga ahli
lingkungan adalah melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data,
analisis dan menyusun rekomendasi mengenai hal-hal yang menyangkut aspek
lingkungan akibat pekerjaan konstruksi jalan dan jembatan.
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidang ilmu hokum dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 3 tahun, dimana tugas tenaga ahli kontrak
adalah menyiapkan dokumen pelelangan pekerjaan fisik konstruksi jalan dan jembatan.
Laporan Pendahuluan
I-50
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
Adalah seorang sarjana atau strata yang lebih tinggi dibidangnya selama minimal 3
(tiga) tahun, dimana tugas tenaga ahli landscape adalah melaksanakan semua kegiatan
yang mencakup penataan lokasi, perhitungan serta penggambaran.
Adalah seorang sarjana atau starta yang lebih tinggi dibidang teknik sipil dan
berpengalaman dibidangnya selama minimal 3 (tiga) tahun, dimana tugas tenaga ahli
lalu lintas adalah melaksanakan semua kegiatan yang mencakup pengumpulan data lalu
lintas, analisis dan menyusun rencana mengenai hal-hal yang menyangkut lalu lintas di
dalam perencanaan konstruksi jalan dan jembatan.
Tugas dan tanggung jawab ahli lalu lintas adalah sebagai berikut :
Laporan Pendahuluan
I-51
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
A. Surveyor
B. Draftman/ Autocad
Disyaratkan adalah sarjana teknik sipil (S1) lulusan universitas / perguruan tinggi
negeri atau yang disamakan, atau sarjana muda (D3) lulusan universitas / perguruan
tinggi negeri atau yang disamakan dan mampu menguasai program Autocad, Corel
Draw dengan baik.
C. Pekerja Lokal
Disyaratkan mempunyai pengalaman dan berperilaku baik, jujur, rajin dan mampu
melaksanakan pekerjaan dengan baik.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus dibuat oleh pihak konsultan perencana dimana hal ini
dilakukan untuk mencapai keberhasilan, volume pekerjaan harus disesuikan dengan
kebutuhan personil yang ada dalam dokumen kontrak.
Jadwal pelaksanaan pekerjaan dituangkan dalam schedule yang disesuikan dengan volume
orang – bulan, uraiannya meliputi :
Mobilisasi personil
Rapat pra pelaksanaan
Perencanaan pekerjaan persiapan
Rapat lapangan
Rapat bulanan
Pembuatan laporan-laporan
Demobilisasi
Sesuai dengan kerangka acuan kerja (KAK) yang diberikan oleh pemberi tugas jangka waktu
untuk pelaksanaan pekerjaan dan jadwal pelaksanaan kegiatan pekerjaan dan penugasan
personil dapat dilihat pada lembar lampiran.
Laporan Pendahuluan
I-52
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
BAB V
PENGUMPULAN DATA
Laporan Pendahuluan
I-53
Perencanaan Jembatan Perniagaan Samarinda
Paket (E-U.14)
5.1.1. Umum
Pengumpulan data lapangan merupakan salah satu tahapan pelaksanaan dari pekerjaan
perencanaan jembatan ini.
Survey pendahuluan adalah bagian dari kegiatan pengumpulan data yang dilakukan
konsultan dan sebelum melakukan survey lapangan konsultan telah mendapat
informasi yang lengkap mengenai proyek yang akan ditangani.
Pada saat survey pendahuluan konsultan disampingi oleh project officer dari Dinas
Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Timur.
Keseluruhan hasil pengumpulan data baik yang diperoleh dari survey pendahuluan
maupun survey detail, selanjutnya dianalisis untuk dibuat perencanaan teknis.
Laporan Pendahuluan
I-54