Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT

DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

URAIAN PENDEKATAN
METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA

E.1 UMUM
Untuk mencapai sesuai sasaran yang ditentukan didalam Kerangka Acuan Kerja
maka sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu prinsip-prinsip
dasar dan penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan tujuan dan
prinsip yang benar sehingga keputusan yang akan diambil dapat mencapai sasaran.
Tanpa hal ini maka program yang dilaksanakan kemungkinan akan gagal dan tidak
efisien selama pelaksanaannya sehingga tujuan akhir tidak tercapai.

Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti ruang lingkup pekerjaan


yang akan dilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode pelaksanaan yang
diperlukan. Harus diperhatikan bahwa walaupun pada umumnya prosedur dan
Dokumen Kontrak yang dilaksanakan adalah merupakan standard akan tetapi akan
diperlukan adaptasi sesuai kondisi yang sebenarnya dilokasi proyek. Tanpa melakukan
hal ini maka kemungkinan kesulitan yang tidak diperkirakan sebelumnya akan timbul
dan ini akan berakibat terlambatnya pelaksanaan dan juga berakibat kepada
penambahan biaya.

Pada pekerjaan Jalan perlu diperhatikan perubahan debit banjir dari informasi
penduduk setempat serta rencana relokasi jika ada yang biasanya dapat menghambat
kemajuan pekerjaan karena tidak jelasnya tanah yang perlu dibebaskan.

E.2 KONSEP PERENCANAAN

Gambaran dan Tujuan pokok dari proyek Perencanaan Teknik (DED) Long
Segment Jalan Lintas Barat Dan Kepulauan Provinsi Aceh (Paket –
13/2019) adalah melaksanakan pekerjaan Pembuatan Rencana Teknik Jalan Lengkap
sampai dengan Penyiapan Desain dan Dokumen Pelelangan (Final Engineering

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 1
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

Lengkap) yang mencakup pengukuran topografi, penyelidikan geoteknik dan


perencanaan teknis dalam rangka pembangunan Jalan.

Dengan mengingat betapa pentingnya fungsi Jalan bagi pembangunan di


Indonesia maka sudah barang tentu diperlukan perencanaan yang baik sehingga
pekerjaan yang dihasilkan akan benar-benar sesuai dengan kriteria perencanaan

Lingkup Pekerjaan Desain dan menyediakan Dokumen Lelang tersebut dapat dibagi
dalam beberapa tahap proses, yaitu :

 Tahap pengumpulan data lapangan

 Tahap analisa data lapangan, Perencanaan teknis dan penggambaran

 Tahap pengadaan Dokumen Lelang

Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

 Persiapan :

 Pengumpulan data sekunder sperti Peta jaringan jalan, dokumen leger


jalan, data base jaringan jalan, daerah rawan kecelakaan.
 Peta kondisi tanah, peta geologi dengan Skala minimal 1: 250.000,
daerah rawan bencana, dokumen tanah terdahulu dan koridor trase.
 Peta wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah.
 Peta Tata guna tanah.
 Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dengan di sekitar lokasi
proyek.
 Peta Hutan Lindung.

 Survei Lapangan :

 Survei Pendahuluan
 Survei Pengukuran
 Survei Geoteknik

 Perencanaan Teknis :

 Konsep Detail Perencanaan (Draft Design)


 Perencanaan Akhir (Final Design)
 Perhitungan Volume Pekerjaan Pelaksanaan

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 2
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

 Perhitungan Biaya Pelaksanaan Fisik Pembuatan Jalan


 Membuat gambar-gambar standard dan khusus

 Survei Lapangan (Reconnaissance Survey)

Umum

Reconnaissance Survey atau survei pendahuluan bertujuan


mencari/menentukan trase Jalan yang terbaik ditinjau dari segi teknis dan
ekonomis dan mengumpulkan data pendukung untuk melaksanakan survei
detail dan mengumpulkan data lainnya untuk melengkapi data survei detail,
sebelum survei Topografi, drainase, hidrologi, soil dan desain Jalan
dilaksanakan. Pekerjaan Reconnaissance survey ini harus dipimpin oleh seorang
Ahli Perencanaa Jalan yang dapat mengambil keputusan dilapangan.

Lingkup Pekerjaan

Reconnaissance Survey meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

 Menyiapkan Peta dasar berupa Peta Topografi dan peta-peta pendukung


lainnya (peta geologi, tata guna tanah, dll)

 Mencari trase awal dan melakukan pengukuran dengan alat kompas serta
altimeter serta mengukur jarak denagn meteran.

 Mempelajari lokasi rencana Jalan dan daerah-daerah sekitarnya dari segi


geografis, sosial ekonomi secara umum

 Mengumpulkan data sebanyak mungkin yang diperluakn untuk Jalan. Data


yang dikumpulkan antara lain adalah sebagai berikut :

o Mendata semua aliran air/sungai yang dilalui dan diukur lebar sungai /
aliran air tersebut untuk memperkirakan panjang bentang Jalan

o Harus dibuat tanda-tanda atau patok-patok yang dapat menunjukan


arah dan dapat diidentifikasikan secara jelas untuk memudahkan
pelaksanaan pekerjaan lebih lanjut.

o Semua patok tersebut harus dicatat dan diberi nomor serta keterangan
lokasi patok tersebut.

 Membuat foto dokumentasi lapangan pada loaksi-lokasi penting

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 3
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

 Mengumpulkan data yang berupa informasi mengenai harga satuan dalam


upah dilokasi setempat

 Membuat laporan-laporan perihal dan memberikan saran-saran yang


diperlukan untuk pekerjaan kontruksi

 Mengumpulkan informasi sumber material (guarry) yang diperlukan untuk


pekerjaan kontruksi dan mengestimasi volume.

Hasil survei pendahuluan ini diserahkan kepada Pemebri tugas untuk diperiksa dan
pekerjaan pengukuran detail dapat dilanjutkan setelah hasil survei pendahuluan
disetujui.

 Survei Pengukuran (Topografi)

Umum

Pengukuran topografi adalah sebagai proses pengumpulan data permukaan


bumi yang selanjutnya data hasil ukur dipresentasikan dalam bentuk peta
perencanaan dengan menggunakan skala tertentu.

Pekerjaan Pendahuluan Pengukuran Topografi

Kegiatan yang dilakukan oleh Geodetic Engineer pada survei


pendahuluan adalah :
 Menentukan awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton
Bench Mark di awal dan akhir Proyek.
 Mengamati kondisi topografi.
 Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta
morfologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor.
 Membuat rencana kerja untuk survei deail pengukuran.
 Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi atau titik yang akan
dijadikan referensi.

Pekerjaan Pengukuran Topografi

 Pemasangan patok-patok
 Pengukuran titik kontrol horizontal
 Pengukuran titik kontrol vertikal
 Pengukuran situasi

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 4
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

 Pengukuran penampang melintang

 Survei Bangunan Pelengkap Jalan

 Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat data lokasi atau Sta ..../KM,
perkiraan lokasinya apa sudah sesuai dengan geometrik serta rencana
jenis konstruksi, dimensi yang diperlukan.
 Untuk lokasi yang sudah ada, existing perlu dibuatkan inventarisasinya
dengan lengkap antara lain Sta ...../KM, jenis konstruksi, dimentsi,
kondisi serta mengusulkan penanganan yang diperlukan.
 Untuk lokasi yang ada aliran airnya perlu dicatat tinggi mukan air
normal, muka air banjir dan muka air banjir tertinggi pernah terjadi
serta adanya tanda-tanda atau gejala erosi yang dilengkapi dengan
sket lokasi, morfologi serta karakter aliran sungai dan dilengkapi foto-
foto jika diperlukan.
 Mendiskusikan dengan tim geometrik, geologi, lingkungan dan hidrologi
apakah data-data dan usul penempatan lokasi serta usul perencanaan
atau penanganan sudah sesuai teknis.
 Membuat sket dan kalau perlu foto-foto beserta catatan-catatan khusus
serta saran-saran yang sangat berguna dijadikan panduan dalam
pengambilan data untuk perencanaan pada waktu melakukan survei
detail nanti dan pengaruhnya terhadap keamanan atau kestabilan.

 Survei Lalu Lintas

 Pengumpulan data lalu lintas dilakukan setelah mengetahui koridor


trase lokasi perencanaan yang akan dilakukan, yang merupakan hasil
keluaran dari mengumpulan data awal berupa titik-titik survei.
 Data lalu lintas yang telah didapatkan harus dianalisis sehingga
mendapatkan data yang siap pakai berupa kondisi LHR eksisting dalam
satuan kendaraan/hari serta kecepatan perjalanan pada kondisi tata
guna lahan tertentu dalam km/jam.

 Survei Perkerasan Jalan

 Pemeriksaan Lendutan Balik

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 5
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

 Falling Weight Deflectometer (FWD)


 Survei Hidrologi

 Mengumpulkan data curah hujan harian maksimum (mm/hr) paling


sedikit dalam jangka 10 tahun pada daerah tangkapan (catchment
area) atau pada daerah yang berpengaruh terhadap lokasi pekerjaan,
data tersebut bisa diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika atau
instansi terkait di kota terdekat dari lokasi perencanaan.
 Mengumpulkan data bangunan pengaman yang ada seperti gorong-
gorong, jembatan, selokan yang meliputi lokasi, kindisi, tinggi muka air
banjir.
 Menganalisis data curah hujan dan menentukan curah hujan rencana,
debit dan tinggi muka air banjir rencana dengan periode ulang 10
tahunan untuk jalan arteri, 7 tahunan untuk jalan kolektor, 5 tahunan
untuk jalan lokal dan 50 tahunan jembatan dengan metode yang
sesuai.
 Menganalisa pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan
masukan dalam proses perencanaan yang aman.
 Menghitung dimensi dan jenis bangunan pengaman yang diperlukan
 Menentukan rencana elevasi aman untuk jalan atau jembatan termasuk
pengaruhnya akirbat adanya bangunan air (aflux).
 Merencakan bangunan pengaman jalan atau jembatan terhadap
gerusan samping atau horisontal dan vertikal.

 Survei Geologi, Geoteknik dan Material Jalan

 Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji


 Pengambilan contoh tanah tak terganggu
 Unconfined Test
 Pemboran Mesin
 Pemboran Tangan
 Pengujian Kompaksi Batu Gamping
 Sondir (Pneutrometer Static)
 Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar dengan alat DCP (Dynamic
Cone Penetrometer).

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 6
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

 Uji Geolistrik

E.3 METODOLOGI
Perencanaan Teknis Jalan dilakukan dengan menggunakan data-data sekunder dari
Studi terdahulu serta dari hasil survei lapangan. Dari data tersebut diharapkan
konsultan akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai proses
perencanaan yang dilakukan.

Dari data tersebut diharapkan konsultan akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas
mengenai perencanaan yang akan dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan adalah sebagai berikut:

1. TAHAP PERSIAPAN DAN MOBILISASI


Sebelum memulai suatu proyek, tahap mobilisasi harus segera dilaksanakan agar
penanganan pekerjaan proyek ini bisa dimulai sesuai dengan Time Schedule dan memenuhi
persyaratan sesuai Kerangka Acuan Tugas.
Kegiatan-kegiatan persiapan dan mobilisasi antara lain :

i. mempersiapkan personil. alat-alat, perlengkapan untuk survei.


ii. menyusun rencana kerja yang detail bagi setiap personil/team
iii. mengumpulkan data-data serta informasi yang ada.
iv. mempersiapkan peta dasar berupa peta topografi.

Dalam tahap ini Konsultan juga akan mengadakan konfirmasi kembali dengan
Pemberi Tugas tentang ruas jalan yang akan dilaksanakan serta mengumpulkan informasi
umum mengenai kondisi jalan yang ada yang akan bermanfaat dalam pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya serta menghindarkan kesalahan yang tidak perlu.

2. TAHAP PERENCANAAN TEKNIS JALAN LENGKAP

(i). RECONNAISSANCE SURVEY (SURVEI PENDAHULUAN).


Team Konsultan bersama-sama dengan Project Officer akan berkonsultasi dengan
pejabat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Pelalawan setempat
untuk mendiskusikan segala hal yang berhubungan dengan Jalan-Jalan yang ditangani.

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 7
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

Konsultan akan mengumpulkan sebanyak mungkin data-data yang diperlukan untuk


penentuan langkah-langkah design yang meliputi antara lain :
a. Data Primer
- inventarisasi Jalan yang ada (Exiting).
- Bahan dan Material yang ada (Quary).
- Penampang melintang.
- Jenis Tanah
- Banjir Tertinggi yang pernah terjadi
- Situasi Jalan
- Perkiraan Alignyemen jalan
- Kondisi tikungan sepanjang aliran sungai
- Pengukuran Kreep aliran dan arah aliran
- Pengamatan benda-benda yang hanyut
- Data-data lain yang diperlukan dan dianggap penting
- Usulan lainnya dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Penatan Ruang
b. Data Sekundur
- Harga Satuan, upah dan bahan untuk lokasi tersebut
- Data Curah hujan harian maximum untuk minimal 10 tahun terakhir
- Peta Topografi skala 1 : 25.000, 1 : 50.000, tergantung kebutuhan
Selama survei pendahuluan konsultan diwajibkan mengecek semua data-data di atas
lapangan, memberi koreksi-koreksi seperlunya serta mengambil langkah keputusan
apa yang harus dilakukan pada saat design.

Tugas-tugas tim antara lain:


 Mencatat kerusakan Jalan lama
 Menentukan tipe pondasi yang baik/cocok untuk lokasi tersebut sehubungan dengan
material dan kondisi tanah
 Menentukan letak, jumlah serta panjang bentang, elevasi Jalan baru dan likasi Jalan
baru.
 Mencatat banjir serta erosi yang terjadi
 Membuat titik referensi dari beton
 Mencatat material yang tersedia
 Membuat sketsa setuasi Jalan baru terhadap Jalan lama serta profil sungai pada
lokasi Jalan baru dan lama.

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 8
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

 Data lain yang diperlukan (informasi banjir)


Hasil Survei pendahuluan harus dilaporkan dalam bentuk laporan survei pendahuluan
lengkap dengan photo (asli).

(ii). PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN


1. Standar
Standar geometrik jalan yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah Tata Cara
Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/T/BM/1997, Standar Perencanaan
Geometrik Jalan Perkotaan (RSNI T-14-2004), Keputusan Ditjen Bina Marga No.
22.2/KPTS/Db/2012 dan Permen PU No. 19/PRT/M2011 tentang Perencanaan Teknis
Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan.

2. Perencanaan Drainase/Hidrologi
Dalam perencanaan drainase harus mengacu pada Standar Perencanaan Drainase
Permukaan Jalan SNI No. 03-3424-1994 dan mengakomodasi faktor keselamatan,
pengendalian hanyutan/ polusi peralatan dan lain-lain serta surat Direktur Bina
Teknik Nomor : JL.05.03-Bt/114 tanggal 2 Juli 2009.
Karena saluran drainase memegang peranan yang sangat penting dalam hal
mengumpulkan dan menyalurkan air permukaan dari daerah milik jalan, sehingga
perencanaannya harus mempunyai kapasitas yang cukup (dengan periode ulang
banjir 10 tahunan untuk jalan arteri, 7 tahunan untuk jalan kolektor serta 5 tahunan
untuk jalan lokal). Lokasi dan bentuk saluran drainase harus direncanakan agar dapat
mencegah bahaya lalu lintas, tahan erosi, bersih terhadap hanyutan/penumpukan
material yang akan mengurangi drainase.
Perencanaan drainase meliputi :
1. Mempelajari pola aliran sesuai dengan kondisi terrain dan rencana jalan
2. Mempelajari daerah tangkapan air yang ada pada drainase
3. Menampung dan mengalirkan air permukaan pada daerah manfaat jalan
4. Merencanakan alinyemen saluran
5. Merencanakan saluran pada daerah kaki lereng timbunan untuk
menyalurkan air permukan pada daerah kaki lereng timbunan untuk
menyalurkan air permukaan pada daerah sekitar menuju daerah buangan
6. Merencanakan saluran di atas lereng bukit yang berfungsi untuk
mencegah tembesan air dari atas
7. Merencanakan saluran yang berfungsi untuk terjunan atau pematah arus
pada daerah curam.

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 9
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

3. Keselamatan Lalu Lintas


Dalam perencanaan harus dipertimbangkan aspek keselamatan pengguna jalan, baik
selama pelaksanaan pekerjaan maupun paska konstruksi. Perencana harus menjamin
bahwa semua elemen yang direncanakan memenuhi persyaratan desain yang
ditetapkan dan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat.

4. Perangkat Lunak Perencanaan


Dalam melaksanakan perencaan bisa manual atau dengan menggunakan perangkat
lunak yang kompatibel seperti perangkat lunak MOSS atau AD-CAD.

(iii) PERENCANAAN PERKERASAN JALAN


1. Standar
Rujuakan yang dipakai untuk perhitungan konstruksi perkerasan jalan dalam
pekerjaan ini adalah :
a. Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2017.
b. Pd T-01-2002-B Pedoman Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur.
c. Pd T-14-2003 Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Beton Semen
d. Pd T-05-2005 Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur
dengan Metode Lendutan.
e. Pedoman Desain Perkerasan Jalan Lentur No. 002/P/BM/2011
(Interim).
f. Austroads, Pavement Design, A Guide to the Structural Design of
Pavement, 2008.
g. AASHTO Guide for Design of Pavement Structure, 1993.
2. Analisis Lalu Lintas
Tim harus melakukan anallisis data lalu-lintas (LHR yang dikonversi kedalam nilai
ESA) untuk penetapan konstruksi yang akan dipakai.
3. Pemilihan Jenis Material
Tim harus mengutamakan penggunaan bahan material setempat sesuai dengan
masukan dari laporan geoteknik.
Bila bahan setempat tidak dapat digunakan langsung sebagai bahan konstruksi, maka
Tim harus mangusulkan usaha-usaha peningkatan sifat-sifat teknis bahan sehingga
dapat dipakai sebagai bahan konstruksi.

(iv) PERENCANAAN AKSESSORIS JALAN, BANGUNAN STRUKTUR DAN


BANGUNAN PELENGKAP LAINNYA

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 10
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

Salah satu rujukna yang dipakai untuk perencanaan bangunan pelengkap dan
pengaman jalan dalam pekerjana ini adalah :
1. Pedoman Pemasangan Rambu dan Marka Jalan Perkotaan Undang-
Undang Lalu Lintas No. 14 Tahun 1992.
2. Standar Box Culvert.
3. Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan

(v) PERENCANAAN STABILITAS LERENG


Untuk desain pada daerah lereng parhitungan stabilitas lereng dilakukan guna
memberikan informasi tentang berapa tinggi maksimum dan kemiringan lereng desain
galian yang aman dari keruntuhan.

Perhitungan stabilitas lereng diperoleh dari beberapa parameter tentang sifat fisik tanah
setempat yang diperoleh dari contoh tabung ( undisturbed sample) beberapa dari test
triaxial atau direct shear.

Parameter yang dihasilkan dari percoban ini, yaitu C = kohesi tanah,  = sudut geser
tanah dan w = berat isi tanah.
Perhitungan angka keamanan lereng (sudut lereng dan tinggi maksimum yang aman)
dilakukan dengan menggunakan rumus dan Grafik Taylor. Salah satu contoh rumus
yang dapat digunakan adalah :

C
Fk =
Na x w x H

Dimana : Na = Angka Stabilitas Taylor


C = Kohesi tanah (Ton/m2
w = Berat isi tanah basah (Ton/m3
Fk = Faktor keamanan (FK > 1,251  lereng aman)

Angka Stabilitas (Na) di dapat dengan memplot nilai sudut geser dalam tanah ()
dengan sudut lereng desain () kedalam grafik Taylor (terlampir).
Faktro lereng (F) digunakan asumsi :

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 11
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

FK > 1,251  lereng aman


FK = 1,251  lereng dalam keseimbangan
FK < 1,251  lereng tidak aman

(vi) PERENCANAAN STABILITAS BADAN JALAN


Kondisi stabilitas badan jalan diidentifikasi dari gejala struktur geologi yang ada, jenis
dan karakteristik batuan dan kondisi lereng.
Pengkajian stabilitas badan jalan harus mencakup 3 (tiga) hal, yaitu gerakan tanah atau
longsoran yang sudah ada di lapangan, perkiraan longsoran yang mungkin terjadi (hasil
analisis) akibat jenis, arah dan struktur lapisan batuan, dan longsoran yang dapat terjadi
akibat pembangunan jalan. Untuk ketiga hal di atas harus diidentifikasi jenis gerakan,
faktor penyebabnya, dan usaha-usaha penanggulangannya.

(vii) PENGGAMBARAN
1. Rancangan (Draft Perencanaan Teknik)
Tim harus membuat rancangan ( draft) perencanaan teknis dari setiap detail
perencanaan dan mengajukannya kepada pengguna jasa untuk diperiksa dan
disetujui.
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaannya antara lain :
a. Alinyemen Horizontal (Plan) digambar diatas peta situasi skala 1:1.000
untuk jalan dan 1:500 untuk jembaran dengan interval garis tinggi 1.0
meter dan dilengkapi dengan data yang dibutuhkan.
b. Alinyemen Vertikal (Profile) digambar dengan skala horizontal 1:1.000 untuk
jalan dan 1:500 untuk jembatan dan skala vertikal 1:100 yang mencakup
data yang dibutuhkan.
c. Potongan Melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titik STA
(interval 50 meter), namun pada segmen khusus harus dibuat dengan
interval lebih rapat. Gambar potongan melintang dibuat dengan skala
horizontal 1:100 dan skala vertikal 1:100. Dalam gambar potongan
melintang harus mencakup:
 Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan
 Profil tanah asli dan profil/dimensi DAMIJA (ROW) rencana
 Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan
 Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada).

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 12
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

d. Potongan Melintang Tipikal (Typical Cross Section) harus digambar dengan


skala yang pantas dan memuat semua informasi yang diperlukan antara
lain:
 Gambar konstruksi existing yang ada.
 Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan pada
ketinggian yang berbeda-beda
 Penampang pada daerah perkotaan dan daerah luar kota.
 Rincian konstruksi perkerasan
 Penampang bangunan pelengkap
 Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median
 Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada)
e. Gambar standar yang mencakup antara lain gambar bangunan pelengkap,
drainase, rambu jalan, marka jalan, dan sebagainya.
f. Gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas Jembatan
g. Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.

2. Gambar Rencana (Final Desain)


Pembuatan gambar rencana lengkap dilakukan setelah rancangan perencanaan
disetujui oleh pengguna jasa dengan memperhatikan koreksi dan saran yang
diberikan.
Gambar rencana akhir terdiri dari gambar-gambar rancangan yang telah diperbaiki
dan dilengkapi dengan:
a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam.
b. Lembar Pengesahan.
c. Daftar isi.
d. Legenda / Simbol.
e. Pera lokasi proyek.
f. Peta lokasi Sumber Bahan Material (Quarry).
g. Daftar Kwantitas / Volume.
h. Grafik Gitar Penanganan.
i. Typical.
j. Daftar bangunan pelengkap.
k. Lay Out.
l. Plan / Situasi dan Potongan memanjang.
m. Cross Section / Potongan melintang.
n. Detail Bangunan Pelengkap.
o. Gambar – gambar Standart.

3. Gambar Long Segment (Long Section)


Gambar long segment berupa gambar long section sepanjang ruas lokasi DED yang
menjelaskan lokasi kerusakan, jenis kerusakan dan luasan kerusakan.

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 13
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

(viii) PERHITUNGAN KUANTITAS PEKERJAAN FISIK


a. Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (per item) harus sesuai dengan
spesifikasi yang dipakai.
b. Perhitungan kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara keseluruhan. Tabel
perhitungan harus mencakup lokasi dan semua jenis mata pembayaran (pay
item).
c. Membuat Metode Kerjan dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan Fisik (Kurva
“s”) sesuai dengan waktu pelaksanaan yang ditargetkan.
 Tim harus mengumpulkan harga satuan dasar upah, bahan, dan
peralatan yang akan digunakan di lokasi pekerjaan.
 Tim harus menyiapkan laporan analisa harga satuan pekerjaan
untuk semua mata pembayaran yang mengacu pada Panduan
Analisa Harga Satuan PAHS Versi 3.2 tahun 2012 yang
diterbitkan Direktorat Jendeal Bina Marga.
 Tim harus menyiapkan laporan perkiraan kebutuhan biaya
pekerjaan konstruksi.

(ix) STUDI-STUDI TERDAHULU


Studi-studi terdahulu yang ada dapat digunakan sebagai pedoman atau referensi untuk
bahan masukan dalam perencanaan, data-data tersebut dapat dipakai sebagai data
sekunder jika data terbaru belum ada, akan tetapi data-data atau studi-studi tersebut
masih dapat dipertanggungjawabkan dari segi kebenaran dan akeabsahan datanya.

3. PENYUSUNAN LAPORAN
Jenis laporan yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini :
 Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi data perencanaan serta sebagai bahan
pelaksanaan setiap tenaga ahli diwajibkan untuk membuat laporan secara detail dan
lengkap.
 Laporan Administrasi
Laporan yang harus dibuat :
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Bulanan
 Laporan Antara
 Laporan Draft Akhir
 Laporan Akhir
Laporan akhir yang berisikan :

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 14
PERENCANAAN TEKNIK (DED) LONG SEGMENT JALAN LINTAS BARAT
DAN KEPULAUAN PROVINSI ACEH (PAKET - 13/2019)

 Penyempurnaan laporan dan progress perencanaan.


 Detailed Engineering Design.
 Estimasi Biaya.
 Presentasi

 Laporan Perencanaan Teknis


 Laporan Perhitungan Volume (Back Up Volume)
 Laporan Gambar Long Segmen (Gambar DED)
 Laporan Penyelidikan Tanah
 Laporan Topografi
 Laporan Hidrologi
 Laporan Lalu Lintas
 Laporan Perkerasan Jalan
 Dokumen Pelelangan Pekerjaan Fisik
 hard copy (1 asli + 4 copy) dan soft copy (flash disk)

PT. Visiplan Konsultan KSO CV. Multi Partner Consultant


Bab E - 15

Anda mungkin juga menyukai