URAIAN PENDEKATAN
METODOLOGI
DAN PROGRAM KERJA
E.1 UMUM
Untuk mencapai sesuai sasaran yang ditentukan didalam Kerangka Acuan Kerja
maka sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu prinsip-prinsip
dasar dan penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan tujuan dan
prinsip yang benar sehingga keputusan yang akan diambil dapat mencapai sasaran.
Tanpa hal ini maka program yang dilaksanakan kemungkinan akan gagal dan tidak
efisien selama pelaksanaannya sehingga tujuan akhir tidak tercapai.
Pada pekerjaan Jalan perlu diperhatikan perubahan debit banjir dari informasi
penduduk setempat serta rencana relokasi jika ada yang biasanya dapat menghambat
kemajuan pekerjaan karena tidak jelasnya tanah yang perlu dibebaskan.
Gambaran dan Tujuan pokok dari proyek Perencanaan Teknik (DED) Long
Segment Jalan Lintas Barat Dan Kepulauan Provinsi Aceh (Paket –
13/2019) adalah melaksanakan pekerjaan Pembuatan Rencana Teknik Jalan Lengkap
sampai dengan Penyiapan Desain dan Dokumen Pelelangan (Final Engineering
Lingkup Pekerjaan Desain dan menyediakan Dokumen Lelang tersebut dapat dibagi
dalam beberapa tahap proses, yaitu :
Bagian-bagian pekerjaan yang tercakup dalam pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
Persiapan :
Survei Lapangan :
Survei Pendahuluan
Survei Pengukuran
Survei Geoteknik
Perencanaan Teknis :
Umum
Lingkup Pekerjaan
Mencari trase awal dan melakukan pengukuran dengan alat kompas serta
altimeter serta mengukur jarak denagn meteran.
o Mendata semua aliran air/sungai yang dilalui dan diukur lebar sungai /
aliran air tersebut untuk memperkirakan panjang bentang Jalan
o Semua patok tersebut harus dicatat dan diberi nomor serta keterangan
lokasi patok tersebut.
Hasil survei pendahuluan ini diserahkan kepada Pemebri tugas untuk diperiksa dan
pekerjaan pengukuran detail dapat dilanjutkan setelah hasil survei pendahuluan
disetujui.
Umum
Pemasangan patok-patok
Pengukuran titik kontrol horizontal
Pengukuran titik kontrol vertikal
Pengukuran situasi
Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat data lokasi atau Sta ..../KM,
perkiraan lokasinya apa sudah sesuai dengan geometrik serta rencana
jenis konstruksi, dimensi yang diperlukan.
Untuk lokasi yang sudah ada, existing perlu dibuatkan inventarisasinya
dengan lengkap antara lain Sta ...../KM, jenis konstruksi, dimentsi,
kondisi serta mengusulkan penanganan yang diperlukan.
Untuk lokasi yang ada aliran airnya perlu dicatat tinggi mukan air
normal, muka air banjir dan muka air banjir tertinggi pernah terjadi
serta adanya tanda-tanda atau gejala erosi yang dilengkapi dengan
sket lokasi, morfologi serta karakter aliran sungai dan dilengkapi foto-
foto jika diperlukan.
Mendiskusikan dengan tim geometrik, geologi, lingkungan dan hidrologi
apakah data-data dan usul penempatan lokasi serta usul perencanaan
atau penanganan sudah sesuai teknis.
Membuat sket dan kalau perlu foto-foto beserta catatan-catatan khusus
serta saran-saran yang sangat berguna dijadikan panduan dalam
pengambilan data untuk perencanaan pada waktu melakukan survei
detail nanti dan pengaruhnya terhadap keamanan atau kestabilan.
Uji Geolistrik
E.3 METODOLOGI
Perencanaan Teknis Jalan dilakukan dengan menggunakan data-data sekunder dari
Studi terdahulu serta dari hasil survei lapangan. Dari data tersebut diharapkan
konsultan akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai proses
perencanaan yang dilakukan.
Dari data tersebut diharapkan konsultan akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas
mengenai perencanaan yang akan dilaksanakan.
Metode Pelaksanaan adalah sebagai berikut:
Dalam tahap ini Konsultan juga akan mengadakan konfirmasi kembali dengan
Pemberi Tugas tentang ruas jalan yang akan dilaksanakan serta mengumpulkan informasi
umum mengenai kondisi jalan yang ada yang akan bermanfaat dalam pelaksanaan
pekerjaan selanjutnya serta menghindarkan kesalahan yang tidak perlu.
2. Perencanaan Drainase/Hidrologi
Dalam perencanaan drainase harus mengacu pada Standar Perencanaan Drainase
Permukaan Jalan SNI No. 03-3424-1994 dan mengakomodasi faktor keselamatan,
pengendalian hanyutan/ polusi peralatan dan lain-lain serta surat Direktur Bina
Teknik Nomor : JL.05.03-Bt/114 tanggal 2 Juli 2009.
Karena saluran drainase memegang peranan yang sangat penting dalam hal
mengumpulkan dan menyalurkan air permukaan dari daerah milik jalan, sehingga
perencanaannya harus mempunyai kapasitas yang cukup (dengan periode ulang
banjir 10 tahunan untuk jalan arteri, 7 tahunan untuk jalan kolektor serta 5 tahunan
untuk jalan lokal). Lokasi dan bentuk saluran drainase harus direncanakan agar dapat
mencegah bahaya lalu lintas, tahan erosi, bersih terhadap hanyutan/penumpukan
material yang akan mengurangi drainase.
Perencanaan drainase meliputi :
1. Mempelajari pola aliran sesuai dengan kondisi terrain dan rencana jalan
2. Mempelajari daerah tangkapan air yang ada pada drainase
3. Menampung dan mengalirkan air permukaan pada daerah manfaat jalan
4. Merencanakan alinyemen saluran
5. Merencanakan saluran pada daerah kaki lereng timbunan untuk
menyalurkan air permukan pada daerah kaki lereng timbunan untuk
menyalurkan air permukaan pada daerah sekitar menuju daerah buangan
6. Merencanakan saluran di atas lereng bukit yang berfungsi untuk
mencegah tembesan air dari atas
7. Merencanakan saluran yang berfungsi untuk terjunan atau pematah arus
pada daerah curam.
Salah satu rujukna yang dipakai untuk perencanaan bangunan pelengkap dan
pengaman jalan dalam pekerjana ini adalah :
1. Pedoman Pemasangan Rambu dan Marka Jalan Perkotaan Undang-
Undang Lalu Lintas No. 14 Tahun 1992.
2. Standar Box Culvert.
3. Gambar Standar Pekerjaan Jalan dan Jembatan
Perhitungan stabilitas lereng diperoleh dari beberapa parameter tentang sifat fisik tanah
setempat yang diperoleh dari contoh tabung ( undisturbed sample) beberapa dari test
triaxial atau direct shear.
Parameter yang dihasilkan dari percoban ini, yaitu C = kohesi tanah, = sudut geser
tanah dan w = berat isi tanah.
Perhitungan angka keamanan lereng (sudut lereng dan tinggi maksimum yang aman)
dilakukan dengan menggunakan rumus dan Grafik Taylor. Salah satu contoh rumus
yang dapat digunakan adalah :
C
Fk =
Na x w x H
Angka Stabilitas (Na) di dapat dengan memplot nilai sudut geser dalam tanah ()
dengan sudut lereng desain () kedalam grafik Taylor (terlampir).
Faktro lereng (F) digunakan asumsi :
(vii) PENGGAMBARAN
1. Rancangan (Draft Perencanaan Teknik)
Tim harus membuat rancangan ( draft) perencanaan teknis dari setiap detail
perencanaan dan mengajukannya kepada pengguna jasa untuk diperiksa dan
disetujui.
Detail perencanaan teknis yang perlu dibuatkan konsep perencanaannya antara lain :
a. Alinyemen Horizontal (Plan) digambar diatas peta situasi skala 1:1.000
untuk jalan dan 1:500 untuk jembaran dengan interval garis tinggi 1.0
meter dan dilengkapi dengan data yang dibutuhkan.
b. Alinyemen Vertikal (Profile) digambar dengan skala horizontal 1:1.000 untuk
jalan dan 1:500 untuk jembatan dan skala vertikal 1:100 yang mencakup
data yang dibutuhkan.
c. Potongan Melintang (Cross Section) digambar untuk setiap titik STA
(interval 50 meter), namun pada segmen khusus harus dibuat dengan
interval lebih rapat. Gambar potongan melintang dibuat dengan skala
horizontal 1:100 dan skala vertikal 1:100. Dalam gambar potongan
melintang harus mencakup:
Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan
Profil tanah asli dan profil/dimensi DAMIJA (ROW) rencana
Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan
Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada).
3. PENYUSUNAN LAPORAN
Jenis laporan yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini :
Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk melengkapi data perencanaan serta sebagai bahan
pelaksanaan setiap tenaga ahli diwajibkan untuk membuat laporan secara detail dan
lengkap.
Laporan Administrasi
Laporan yang harus dibuat :
Laporan Pendahuluan
Laporan Bulanan
Laporan Antara
Laporan Draft Akhir
Laporan Akhir
Laporan akhir yang berisikan :