Anda di halaman 1dari 32

UJI KOMPETENSI

FR.IA.04. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Ahli Utama Teknik Jalan


Kualifikasi : Ahli Jenjang 9
Nama Asesi : Halomoan Lumbantobing
NIK Asesi : 1272052912910001
FOTO ASESI
Tgl. Asesmen : 27 Oktober 2023
TUK : Astekindo Sumatera Utara
Nama Asesor : 1. Ishak Freddy Sitinjak
2. Fadly . ST
Project Overview/Project Charter

Nama Pekerjaan : PRESERVASI JALAN JEMBATAN SP.KOTA PINANG - GUNUNG TUA - SP.PAL XI
SUMBER DANA APBN TA. 2021
Pemilik : P2JN Provinsi Sumatera Utara
Konsultan : PT. Harawana Consultant
Alamat Konsultan : Jl. Radio Dalam Raya H. Achmad No.17 Gandaria Utara – Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Nomor Kontrak : HK.02.01/Bb2 WIL.1.S.1.4/2021
Tanggal Kontrak : 08 Maret 2021
Nilai Kontrak : Rp. 23.519.389.994,.
Nomor SPMK : KU.08.09/P2JN-KS/SPMK/PR-3/060314.110
Tanggal SPMK : 12 Maret 2021
Masa Pelaksanaan : 180 Hari Kalender
Akhir Kontrak : 1 September 2021
Lokasi Pekerjaan : Kabupaten Labuhan Batu Selatan Provinsi Sumatera Utara
Ruas Jalan : Sp Kota Pinang – Gunung Tua – Sp Pal XI
Survei Pendahuluan (Reconnaissance Survey)

Survai Pendahuluan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :


a. Menyiapkan peta dasar yang berupa Peta Topografi skala 1:100.000 /1:50.000 dan peta-peta pendukung lainnya (Peta
Geologi, Tata Guna tanahdll).
b. Mempelajari lokasi pekerjaan dan pencapaiaan, serta titik awal dan titik akhir pekerjaan.
c. Mempelajari kondisi eksisting ruas jalan secara umum seperti jenis perkerasan, kondisi terrain, kondisi lalu lintas dan tata
guna lahan sekitarnya.
d. Inventarisasi stasiun-stasiun pengamatan curah hujan pada lokasi pekerjaan melalui stasiun-stasiun pengamatan yang telah
ada ataupun pada Jawatan Meteorologi setempat.
e. Membuat foto dokumentasi lapangan per 1 km, serta pada lokasi-lokasi yang penting.
f. Mengumpulkan data, berupa informasi mengenai harga satuan bahan dan biaya hidup sehari-hari.
g. Mengumpulkan informasi umum lokasi sumber material (quarry) yang diperlukan untuk pekerjaan konstruksi.
h. Membuat laporan lengkap perihal pada butir a s/d h dan memberikan saran-saran yang diperlukan untuk pekerjaan survai
teknis selanjutnya.
Hasil dari survai pendahuluan dan pengumpulan data-data yang menunjang dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan dituangkan
dalam bentuk laporan Survai Pendahuluan.
Data Primer dan Sekunder

Data Primer
Data primer berisikan kondisi eksisting lokasi proyek, terdiri dari kondisi geometrik ruas yang
diantaranya panjang, lebar jalan, drainase dan bangunan pelengkap jalan serta foto kondisi
jalan dan peta lokasi proyek.
Data sekunder
Data sekunder yang di butuhkan terdiri dari :
a. Data Volume lalu lintas harian
b. Peta Jaringan Jalan
c. Peta Topografi Lokasi Proyek
d. Peta Tataguna Lahan
e. Data tanah/CBR
f. Data Hidrologi
g. Data harga satuan proyek konstruksi (HSPK).
Rekayasa Lalu Lintas

Untuk analisis lalu lintas pada ruas jalan yang didesain harus
diperhatikan faktor rekayasa alihan lalu lintas yang didasarkan pada
analisis secara jaringan dengan memperhitungkan proyeksi peningkatan
kapasitas ruas jalan yang ada atau pembangunan ruas jalan baru dalam
jaringan tersebut, dan pengaruhnya terhadap volume lalu lintas dan
beban terhadap ruas jalan yang didesain.
Analisis Geometrik Jalan dan Rekayasa Geoteknik
• Dimulai dengan menetapkan trase jalan menggunakan Peta topografi skala
1: 50.000 dilakukan perbesaran pada daerah yang akan dibuat Azimut
1:10.000 dan diperbesar lagi menjadi 1: 5.000, menjadi trace jalan
digambar dengan memperhatikan kontur tanah yang ada, sudut tikungan
dan jarak antar PI
Penghitungan Kelandaian Melintang
Untuk menentukan jenis medan dalam perencaan jalan raya, perlu diketahui
jenis kelandaian melintang pada medan dengan ketentuan :
1. Kelandaian dihitung tiap 50 m
2. Potongan melintang 100 m dihitung dari as jalan ke samping kanan dan
kiri
Perhitungan Alinemen Horizontal
Dengan Data yaitu :
• Kelas Jalan : III ( Kolektor)
• Klasifikasi medan: Dari tabel II.6 TPGJAK Tahun 1997
• Vr = 40 km/jam
• emax = 10 %
• en = 2 %
• Dari Tabel II.7 TPGJAK Tahun 1997
• Lebar perkerasan = 2 x 3,5 m
• Untuk emax = 10 %, maka fmax = 0,166
• Sumber: Buku Silvia Sukirman, Dasar-dasar perencanaan geometrik jalan atau
• menggunakan rumus:
Desain Tikungan
Perhitungan Lengkung Peralihan (Ls)
Selanjutnya melakukan perhitungan
c) Penghitungan Өs, Δc, dan Lc
Syarat tikungan jenis S-C-S
• Δc > 0° = 680 57’ 24,89” > 0°…………………….(ok)
• Lc > 20 m = 60,15 > 20 m……….……………..……(ok)
d) Perhitungan besaran-besaran tikungan
Kontrol perhitungan:
• 2 x Tt > L total
• 2 x 87,02 > 128,15
• 174,04 > 144,15 m.................... (Tikungan S – C – S bisa digunakan)
e) Penghitungan pelebaran perkerasan di tikungan
f) Penghitungan kebebasan samping
Maka diketahui dari hasil analisis pada tikungan pertama didapatkan
jenis SCS

Berikutnya dilakukan perhitungan stationing


Dan kontrol overlapping.

Gambar Lengkung Spiral-Circle-Spiral


Perhitungan Alinemen Vertikal
• Dari data elevasi tanah asli dilakukan penetapan elevasi rencana AS
jalan, selanjutnya melakukan
• Perhitungan Kelandaian memanjang
• Penghitungan Lengkung Vertikal

Rekayasa Geoteknik
Berdasarkan data hasil survey kondisi tanah dasar pada lokasi proyek
dengan mengambil nilai 90 % dari seluruh data CBR yang ada. Untuk
mendapatkan nilai Daya Dukung Tanah.
Perencanaan Tebal Perkerasan
• Tabel Nilai LEP, LEA, LET dan LER
Kemudian melakukan perhitungan Tebal Perkerasan
RAB, Skedul Pekerjaan, Gambar Kerja dan Metode Kerja

Rencana Anggaran Biaya


Schedule Pekerjaan
Gambar Kerja Struktur Atas dan Bawah Jalan

Gambar Susunan Perkerasan Gambar Typical Cross Section


Metode Kerja Pekerjaan Perencanaan Jalan
Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang baik, maka sebelumnya perlu dibuat suatu pendekatan
teknis agar dapat dilaksanakan secara sistematis dan praktis, sehingga tercapai sasaran efisiensi biaya, mutu dan waktu
kerja. maka di dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan akan menggunakan standar – standar perencanaan diantaranya
:
- SNI 19-9001:2001 ; Standar Nasional Indonesia tentang Sistem Manajemen Mutu ,
- NSPM No. 010 / PW / 2004 ; Pedoman Pengukuran Topografi untuk Pekerjaan Jalan dan Jembatan Buku 1 s/d Buku 4,
- SNI. 03-1743-1989 ; Standar Nasional Indonesia tentang Pemeriksaan Daya Dukung Tanah Dasar Dengan Dynamic Cone
Penetrometer,
- MKJI 1997 ; Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997,
- NSPM No. 038/TBM/1997 ; Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota,
- 02/M/BM/2018 ; Manual Desain Perkerasan Jalan,
- PD. T-05-2005-B ; Pedoman Teknik Perencanaan Tebal Lapis Tambah Perkerasan Lentur dengan Metode Lendutan,
- Pd T-14-2003 ; Standar Nasional Indonesia tentang Perencanaan Jalan Beton Semen,
- NSPM No. 008/T/BNKT/1990 ; Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan,
- Permen PU. No 19/PRT/M/2011 ; Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan,
- NSPM No. 028/T/BM/1995 ; Panduan Analisa Harga Satuan,
- Kepmen PU No. 257/KPTS/2004 ; Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Tentang Dokumen Pelelangan Standar,
- PP No. 34 Tahun 2006 ; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Jalan
Bangunan pelengkap jalan

Jenis-jenis bangunan pelengkap jalan adalah


rambu jalan, patok pengarah, patok kilometer, patok hektometer, pagar
pengaman, paku jalan, mata kucing, kerb, lampu pengatur lalu lintas,
lampu penerangan jalan, marka jalan, gorong-gorong, tembok penahan
tanah serta jembatan sederhana dengan bentang kurang dari 6 meter.
PCM (Pre Construction Meeting)
• PCM (Pre Construction Meeting) atau Rapat pra konstruksi atau rapat
persiapan pelaksanaan adalah rapat yang membahas keseluruhan
pelaksanaan pekerjaan termasuk menyatukan pengertian terhadap
seluruh isi Dokumen Kontrak dan membuat kesepakatan atas hal-hal
yang belum terdapat dalam dokumen tersebut.
PCM (Pre Construction Meeting)
Pelaksanaan K3

• Ruang Lingkup K3 Proyek Konstruksi


Dunia proyek merupakan salah satu sektor lapangan kerja tertinggi yang sering terjadinya kecelakan kerja. Oleh
sebab itu, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di proyek diperlukan beberapu Alat Pelindung Diri
(APD) yang disediakan bagi tenaga kerja proyek (Kuli Bangunan). Alat Pelindung Diri (APD) adılah suatu alat
yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sehagiun atau seluruh
tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan
tamu) tempat kerja. Penerapan prinsip K3 di proyek sangat perlu diperhatikan dalam pekerjaan konstruksi.
Pelaksana konstruksi harus mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip kerja sesuai ketentuan K3 di
lingkungan proyek.
Kelengkapan Administrasi K3
Setiap pelaksanaan pekerjaan kontruksi wajib memenuhi kelengkapan adminitrasi K3, meliputi :
1. Pendaftaran proyek ke departemen tenaga kerja setempat
2. Pendaftaran dan pembayaran asuransi tenaga kerja ( Astek )
Penyusunan Safety Plan
Safety Plan adalah rencana pelaksanaan K3 untuk proyek yang bertujuan agar dalam pelaksanaan nantinya proyek akan
aman dari kecelakaan sehingga menghasilkan pnduktivitas kerja yang tinggi. Safety Plan berisi :
1. Pembukaan yang berisi (gambaran proyek dan pokok perhitungan untuk kegiatan K3)
2. Resiko kecelakaan dan pencengahannya
3. Tata cara pengoperasian peralatan
4. Alamat Instansi terkait seperti (Rumah sakit, kantor Polisi, Depnaker dan Dinas kebakaran).
Perlengkapan K3 dalam Konstruksi
1. Safety Helmet
• Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang mengenai kepala secara langsung.
2. Safety Belt
• Safety belt berfungsi sebagai pelindung diri ketika pekerja bekerja berada di atas ketinggian.
3. Safety Shoes
• Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena benda tajam utau berat, benda
panas, cairan kimia dan sebagainya.
4. Sepatu Karet
• Sepatu karet (sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus untuk pekerja yang berada di area basah (becek
atau berlumpur). Kebanyakan sepatu karet di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau
berat, benda panus, cairan kimia, dsb.
5. Sarung Tangan
• Berfungsi sebagai alat pe indung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan
eedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan disesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
6. Masker
• Masker dapat berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara yang dihirup suaat bekerja ditempat
yang meiliki kualitas udara buruk (missal berdebu, beracun, dsb)
7. Tali pengaman
• Pada pekerjaan yang berada diketinggian, sangat memerlukan alat pelindung diri berupa tali pengaman ( safety
hamess. Alat pelindung diri ini digunakan jika bekerjaa pada ketinggian lebih dari 1,8 meter. Hal ini akan
melindungi pekerjaan agar terhibur dari potensi jatuh dari ketinggian.
8. Kaca Mata
• Pada pekerjaan pengelasan maupun pekerjauan permesinan perlu menggunakan pelindung mata. Hal ini untuk
melindung mata dari percikan api ataupun serpihan dari besi yang mengalami proses pengerjaan pemersinan,
9. Pelindung Wajah
• Berfungsi sebagi pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda).
Sosialisasi P3K
• TAHAPAN PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Konsultan merancang tahapan pelaksanaan pekerjaan
sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Studi Pendahuluan
• Penyusunan rencana kerja
• Penyusunan Rencana Mutu Kontrak
• Inventarisasi data & studi terdahulu
3. Survai Dan Penyelidikan Lapangan
• Survai pendahuluan
• Penyusunan Laporan Pendahuluan
• Survai topografi
• Survai inventarisasi jalan
• Survai hidrologi
4. Analisa Data
• Analisa data dan pemetaan topografi
• Analisa data tanah dan sumber material
• Analisa hidrologi
• Penyusunan laporan survey teknis
5. Perencanaan Teknis
• Geometrik Jalan
• Rencana Perkerasan Jalan
• Utilitas Umum & Drainase
• Perlengkapan Jalan
• Manajemen Lalu Lintas
6. Gambar Perencanaan Akhir
• Penyusunan gambar rencana
• Penyusunan Draft Laporan Akhir
7. Perkiraan Kuantitas dan Biaya
• Perhitungan volume pekerjaan fisik
• Penyusunan Laporan Rencana Anggaran Biaya
8. Dokumen Lelang dan Laporan Akhir
• Penyusunan spesifikasi teknis pekerjaan
• Penyusunan laporan dokumen Lelang
• Penyusunan Laporan Akhir
Pelaksanaan Kegiatan Perkerasan Jalan
Pelaksanaan Kegiatan Perkerasan Jalan
Pelaksanaan Quality Aspal

Anda mungkin juga menyukai