Anda di halaman 1dari 9

2.

PENDEKATAN, METODOLOGI, & PROGRAM KERJA

Dalam rangka melaksanakan pekerjaan “Pemutakhiran Peta Dasar Darmaraja” perlu


dilakukan pendekatan dan metodologi dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, sehingga pekerjaan
tersebut dapat berjalan dengan baik, efektif dan efesien serta dapat mencapai sasaran yang
diinginkan.
Untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan dengan hasil yang baik, maka sebelumnya perlu
dibuat suatu pendekatan teknis dan metodologi pelaksanaan pekerjaan agar dapat dilaksanakan
secara sistematis dan praktis, sehingga tercapai sasaran efisiensi biaya, mutu dan waktu kerja.
Maksud pendekatan teknis disini diantaranya adalah membuat pendekatan rencana
pelaksanaan pekerjaan, analisis kebutuhan personil dan jumlah man-month tenaga ahli serta
analisis kebutuhan peralatan berikut fasilitas-fasilitas lainnya.
Setelah rencana pelaksanaan pekerjaan tersusun tahap demi tahap termasuk analisis kebutuhan
personil serta peralatan dihitung seakurat mungkin, kemudian dapat disusun organisasi
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan kaitan-kaitan pekerjaan dan personil yang dibutuhkan sesuai
dengan tahapan masing-masing pekerjaan.

2.1. PENDEKATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Dengan penyusunan suatu tata laksana prosedur yang baik akan tercapai hasil yang optimal
berupa pekerjaan yang tepat waktu, mutu dan sesuai dengan maksud yang terkandung dalam
KAK. Tata laksana prosedur tersebut memperhatikan beberapa hal diantaranya organisasi
pelaksana, tata cara serta tahapan pelaksanaan, pemilihan metode yang tepat, peralatan yang
memadai, koordinasi, tugas dan tanggung jawab tenaga ahli, dan lokasi (kantor) pelaksanaan
pekerjaan.
a. Organisasi Pelaksana
Tim konsultan meliputi tenaga ahli dan tenaga pendukung yang mempunyai pengalaman
pada bidangnya masing-masing. Organisasi tim Konsultan pelaksana yang ditugaskan
dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

Laporan Teknis
2-1
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
b. Tata Cara Pelaksanaan (Sistem Prosedur)
Mempertimbangkan sifat dan jenis pekerjaan, tim konsultan dalam melaksanakan kegiatan
ini akan banyak menggunakan analisis pembahasan secara koordinatif antara tenaga ahli
pada setiap hasil kegiatannya atau temuan sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan ini.
Berdasarkan jenis kegiatan maka perlu diatur kedalam sistem prosedur dalam setiap langkah
pemrosesan agar dapat berjalan lebih efektif.

c. Koordinasi Pelaksanaan
Direktur Proyek yang dibantu oleh Ketua Tim, akan selalu melakukan fungsi koordinasi
intern dan ekstern dengan pihak terkait, sehingga sistem koordinasi akan dapat berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Disamping itu, secara khusus ketua Tim berkewajiban
melakukan koordinasi dalam upaya mengambil suatu kesimpulan terhadap hasil akhir dari
kegiatan studi ini.

d. Fungsi/Tugas dan Tanggung Jawab Pelaksanaan


Sesuai dengan ketersediaan tenaga ahli yang ada di dalam KAK, perlu dilakukan pembagian
tugas dan tanggungjawab masing-masing dari para tenaga ahli sesuai bidang keahliannya.
Disamping itu, jadwal penugasan yang tersedia dan tugas tenaga ahli perlu mendapatkan
perhatian, agar antara pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dan waktu yang tersedia
dapat dioptimalkan.

2.2. PENDEKATAN TEKNIS

2.2.1. Pendekatan
Dalam melaksanakan Pekerjaan “Pemutakhiran Peta Dasar Darmaraja” ini digunakan standar
pelaksanaan yang umum digunakan dan arahan dari pemberi pekerjaan. Standar pelaksanaan itu
disesuaikan dengan tujuan studi dan bobot pekerjaan.
Pendekatan teknis diperlukan guna menyelesaikan Aspek Teknis dan Non Teknis. Faktor non
teknis dalam hal ini faktor manajemen memegang peranan penting. Untuk menjamin kelancaran
dan keberhasilan pekerjaan ini maka pelaksanaannya akan diatur berdasarkan struktur organisasi
dan penugasan personil serta dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang memadai. Disamping itu
akan diciptakan hubungan kerja yang baik dan lancar dengan Pemberi Pekerjaan.

Laporan Teknis
2-2
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Pendekatan Teknis dan Metodologi Pelaksanaan ini disusun berdasarkan apa yang telah diuraikan
dalam TOR/KAK seperti rincian kegiatan pelaksanaan, ketentuan tenaga ahli yang dilibatkan,
syarat-syarat teknis pekerjaan, dan lain-lain.
Berpedoman pada ketentuan di atas maka Konsultan berusaha menjabarkan lebih detail dan lebih
rinci tentunya dalam format yang tersusun berdasarkan alur logika pelaksanaan pekerjaan studi
yang dipakai pada umumnya. Konsultan juga berusaha memahami dan mejelaskan secara struktur
dari konsep-konsep seperti yang tertuang dalam KAK sehingga diharapkan nantinya timbul
persamaan persepsi demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan “Pemutakhiran Peta Dasar
Darmaraja”.

2.2.2. Organisasi Dan Penugasan Personil


Tim konsultan untuk pekerjaan ini terdiri dari tenaga ahli yang berkualitas dan berpengalaman
dalam bidangnya, mengenal kondisi lapangan dan studi-studi yang pernah dilakukan pada
pekerjaan ini. Mengingat tim Konsultan merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu maka
penugasannya akan diatur sesuai dengan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan.

2.2.3. Hubungan Kerja


Konsultan bertugas melaksanakan pengumpulan data primer dan data sekunder dari lapangan
serta referensi dan informasi lainnya. Pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai dengan tugas yang
telah ditetapkan bagi masing masing tenaga ahli.
Guna menjamin kelancaran dan keberhasilan pekerjaan ini, Konsultan akan selalu berusaha
menjalin hubungan baik dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Sumedang
selaku Pemberi Tugas maupun dengan Direksi Pekerjaan/ Team Pengawas Pekerjaan yang akan
ditunjuk kemudian.

2.2.4. Pelaksanaan Pekerjaan


Pelaksanaan pekerjaan “Pemutakhiran Peta Dasar Darmaraja” akan didukung oleh Konsultan,
serta dalam pelasanaannya akan disediakan kantor lapangan. Kantor konsultan juga dilengkapi
dengan peralatan kerja utama untuk melaksanakan kegiatan ini, antara lain Softwares, Hardwares
dan peralatan penggambaran serta personil dengan jumlah dan kualifikasi yang sesuai dengan
kebutuhan.

Laporan Teknis
2-3
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Data/Informasi serta referensi yang akan dipergunakan dalam pekerjaan ini akan dikumpulkan
sesuai dengan bidang keahlian masing masing personil.

2.3. METODOLOGI
Metodologi pelaksanaan pekerjaan yang disajikan dalam bab ini merupakan garis besar rangkaian
langkah kerja yang akan dilaksanakan oleh Konsultan untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Tiap
tahap pekerjaan akan diberikan penjelasan secara garis besar. Beberapa tahap pekerjaan yang
dianggap penting dan terlalu komplek untuk dimuat dalam bab ini, disajikan dalam bab tersendiri
agar bab ini dapat disajikan secara ringkas untuk mempermudah dalam memahami alur rencana
pelaksanaan pekerjaan. Mengacu pada Kerangka Acuan Kerja, maka Metodologi Pekerjaan antara
lain meliputi :

A. METODE PEMETAAN

A.1. Pengadaan Peta Dasar

Data dasar berupa peta merupakan Peta Topografi atau Peta Rupabumi Indonesia
diharuskan mengacu pada Peta Dasar Nasional dengan norma yang sesuai dengan
Pasal 26 Peraturan pemerintan Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta
Rencana Tata Ruang.

A.2. Pengadaan Citra Satelit

Spesifikasi citra satelit yang digunakan sebagai bahan dasar dalam sub kegiatan
koordinasi dan sinkronisasi Penyusunan RRTR Kabupaten/Kota Pekerjaan
Pemutakhiran Peta Dasar Darmaraja Tahun Anggaran 2022 adalah dengan waktu
akuisisi data maksimal 2 (dua) tahun terakhir.

Laporan Teknis
2-4
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
A.3. Pekerjaan Lapangan

Tahap Pekerjaan ini disebut juga dengan pre-processing, tahapannya adalah


sebagai berikut :

1. Rejoining

2. Identifikasi dan Pengukuran titik control tanah

3. Identifikasi/ Komplesi data Lapangan

Pembuatan Model Permukaan Digital

1. Resampling

2. Sistem Proyeksi

3. Digital On Screen

Editing dan Kartografi

1. Text Entry

data-data hasil dari komplesi lapangan disatukan ke dalam peta 1 : 10000 dengan
aturan sesuai dengan standar peta 1 : 5000

2. Edge Matching

A.4. Garis Kontur

Garis kontur yang dihasilkan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1. Interval Kontur indeks skala 1 : 5000 adalah 10 meter

2. Interval kontur selang untuk skala 1 : 5000 adalah 2.5 meter

3. Untuk daerah relative datar diberi garis kontur bantu dengan interval setengah
dari interval kontur selang

4. Garis kontur tidak saling berpotongan

5. Garis kontur tidak terputus, kecuali untuk kontur bantu

Laporan Teknis
2-5
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
6. Garis kontur dengan elevasi yang sama tidak memotong sungai yang sama lebih
dari satu kali

7. Garis kontur tidak memotong garis tepi perairan

8. Pada lokasi perpotongan garis kontur dengan sungai maupun anak sungai maka
pola kontur cenderung menjorok ke arah hulu

9. Pada lokasi perpotongan garis kontur dengan garis punggung bukit, maka pola
kontur cenderung menjorok kearah hilir.

A.5. Survey Kelengkapan Lapangan

Survey kelengkapan lapangan dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :

 Melakukan pengumpulan nama rupabumi

 Verifikasi penutup lahan dan unsur rupabumi lainnya

Sedangkan kelengkapan lapangan diantaranya adalah :

 Surat perijinan lapangan, meliputi surat jalan dari pemberi pekerjaan

 Peta

 Peralatan GPS (Geodetik dan Handheld Map)

 Formulir Lapangan

 Formulir Verifikasi Penutup Lahan

 Kamera digital

Setelah semua dipersiapkan, maka dilakukan pertemuan antara pelaksana


pekerjaan dan pemberi pekerjaan untuk membahas persiapan lapangan sekaligus
persetujuan. Pengumpulan nama rupabumi untuk obyek yang berupa fasilitas
umum dan social dilaksanakan dengan mencatat nama dan data atributnya pada
formulir toponimi dan merekam posisi obyek menggunakan GPS Mapping untuk
mendapatkan posisi yang akurat.

Laporan Teknis
2-6
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
A.6. Entry data Lapangan

Kegiatan entry data lapangan merupakan kegiatan memasukkan dan mengolah


seluruh data yang telah didapatkan dari hasil survey lapangan dan toponimi ke
dalam atribut peta. Proses entry data lapangan, hasil survey lapangan tersebut
digabungkan untuk melengkapi peta manuskrip digital yang dihasilkan dari
tahapan ini, dapat melihat juknis dan survey kelengkapan lapangan dan entry data

A.7. Edgematching dan Penyelarasan Data

Proses Edge Matching dilakukan antar lembar citra yang bersebelahan agar
mendapatkan data yang berkesinambungan antar satu dengan yang lain. Apabila
lembar peta yang bersebelahan berada pada pekerjaan paket yang lain, maka
edgematching juga harus dilakukan antar paket pekerjaan dengan melakukan
koordinasi dengan pelaksana paket yang bersangkutan.

A.8. Validasi Topologi

Analisis spasial akan dapat dilakukan jika hubungan antar unsur rupabumi dapat
didefinisikan dengan membangun topologi. Hasil akhir dari pekerjaan ini harus
betul-betul menjamin bahwa data yang dihasilkan benar-benar bersih baik dari
aspek geometri maupun atribut serta bebas dari kesalahan-kesalahan topologi.

A.9. Digitasi Peta Citra

Proses digitasi untuk membentuk data vector dari data citra pada proses digitasi
dilakukan interpretasi terhadap objek-objek yang nampak dalam citra satelit.

 Unsur perairan menggambarkan jaringan sungai dan drainase, garis tepi


perairan yaitu garis batas daratan dan air yang menggenang, segmen garis
sungai harus terhubung satu dengan yang lainnya membentuk satu jaringan
yang bermuara pada satu titik,aliran sungai harus mengikuti kesesuaian
kontur.

Laporan Teknis
2-7
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
 Unsur gedung dan bangunan didigitasi satu per satu berdasarkan
kenampakan atapnya, gedung dan bangunan berhimpitan dan atapnya
saling menyatu dianggap satu blok rumah, gedung dan bangunan diberi
symbol dan nama, gedung dan bangunan yang tidak terdapat pada
informasi tepi hanya diberi nama tanpa symbol, batas persil tanah dibuat
sesuai kebutuhan.

 Jaringan jalan harus didigitasi dalam dua bentuk. Pertama sebagai dua garis
sejajar (jika lebar > 2.5 meter) sehingga membentuk blok jalan. Kedua
sebagai garis tunggal pada porosnya, poros jalan digunkan untuk
menggambarkan jaringan utilitas beserta dengn atributnya.

 Survey kelengkapan lapangan melakukan verifikasi lahan/hasil interpretasi


citra, pengecekan data atas administrasi, pengecekan unsur nama geografis
dan pendetailan dari peta Rupabumi.

A.10. Pembuatan Daftar Nama Rupabumi

Gasetir adalah daftar nama geografis yang dilengkapi dengan informasi tentang
jenis unsur, posisi dan lokasi dalam wilayah administrative, serta informasi lain
yang diperlukan.

B. TAHAPAN KEGIATAN
Adapun tahapan kegiatan dari pekerjaan ini antara lain sebagai berikut :
1. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja
2. Proses Pengadaan baran dan Jasa
3. Rencana Awal Pelaksanaan
4. Pelaksanaan Pekerjaan
5. Monitoring dan Evaluasi

Laporan Teknis
2-8
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
C. JADWAL KEGIATAN
: PEMUTAKHIRAN PETA DASAR DARMARAJA
TAHUN : 2022

BULAN-1 BULAN-2 BULAN-3 BULAN-4


NO URAIAN PEKERJAAN KETERANGAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
I. KEGIATAN A : PEKERJAAN PERSIAPAN
1.1 Kick Of Meeting
1.2 Persiapan Tim
1.3 Proses Pengadaan Barang dan Jasa
II. KEGIATAN B : KEGIATAN SURVEY
2.1 Pengumpulan Draft Peta Dasar
2.2 Survey Lapangan
2.3 Delineasi Peta
2.4 Rapat Teknis
III KEGIATAN C : PELAPORAN
4.1 Laporan Teknis
4.2 Album Peta 1 : 5000
4.3 External Harddisk
4.4 Monitoring Evaluasi

Laporan Teknis
2-9
PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Anda mungkin juga menyukai