Anda di halaman 1dari 24

DOKUMEN PENAWARAN

PROPOSAL TEKNIS

PEKERJAA
N
PERENCANAAN JALAN USAHA TANI KT SETIA
BAKTI DESA PANCA AGUNG

LOKASI KABUPATEN
BULUNGAN

TAHUN ANGGARAN
2023
Proposal

BAB – I
PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

1.1. PEMAHAMAN KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)
Secara keseluruhan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan lampiran kerja dan syarat dalam
Dokumen Pengadaan Pekerjaan Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia Bakti Desa Panca
Agung beserta Berita Acara Rapat Penjelasan (aanwizjing) cukup jelas dan mudah
dimengerti. KAK yang ada mampu memberikan gambaran peran, tanggung jawab konsultan
perencana serta tata cara melakukan penyusunan dokumen penawaran teknis dan
penawaran biaya yang diperlukan nantinya dapat disepakati sebagai panduan proses
pekerjaan pengawasan teknis lebih lanjut.

Pada dasarnya, isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan oleh Pemberi Tugas sudah
dapat merepresentasikan tujuan dari kegiatan ini. Namun demikian konsultan perlu
menganggap adanya beberapa point yang perlu untuk mendapatkan tanggapan mendasar
agar lebih mematangkan dalam memahami KAK yang ada. Supaya dapat mensinkronkan
antara pemberi kerja dan penyedia jasa konsultan.

1.2. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)
Secara keseluruhan Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan lampiran kerja dan syarat dalam
Dokumen Pengadaan Jasa Konsultan Perencana beserta Berita Acara Rapat Penjelasan
(aanwizjing) cukup jelas dan mudah dimengerti. KAK yang ada mampu memberikan
gambaran peran, tanggung jawab konsultan perencana serta tata cara melakukan
penyusunan dokumen penawaran teknis dan penawaran biaya yang diperlukan nantinya
dapat disepakati sebagai panduan proses pekerjaan perencanaan lebih lanjut. Pada
dasarnya, isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang diberikan oleh Pemberi Tugas sudah
dapat merepresentasikan tujuan dari kegiatan ini. Namun demikian konsultan perlu
menganggap adanya beberapa point yang perlu untuk mendapatkan tanggapan mendasar
agar dapat dihasilkan perencanaan yang terintegrasi dari semua aspek tinjauan dan
dihasilkannya perencanaan yang matang. Secara rinci pemahaman dan tanggapan Konsultan
terhadap KAK, terdiri dari :
Proposal

1.2.1. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap Latar Belakang


Pekerjaan
Pekerjaan Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia Bakti Desa Panca Agung yang akan
dilaksanakan adalah merupakan salah satu bentuk kebijakan dan program perencanaan
pembangunan dari Pemerintah Kabupaten Bulungan. Pemahaman terhadap Kerangka Acuan
Kerja (KAK) yang diberikan merupakan respon atas kejelasan teknis administratif dan juga
arah produk pekerjaan yang dimaksud. Dalam memahami KAK, konsultan mendasarkan pada
suatu framework/ kerangka kerja sehingga proses pemahaman ini memiliki dasar yang jelas,
logis, universal agar dapat dimengerti dan disepakati oleh banyak pihak. Secara garis besar,
secara umum maupun khusus latar belakang yang dijelaskan dalam KAK sudah dipahami
oleh konsultan.

1.2.2. Pemahaman dan Tanggapan Terhadap Maksud Dan


Tujuan
Maksud dilaksanakannya Pekerjaan Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia Bakti Desa Panca
Agung, untuk mengetahui gambaran rinci yang lebih detail dalam rangka pelaksanaan fisik
pasca detail desain ini. Adapun tujuan dari pekerjaan ini adalah menyediakan Gambar Detail
Pekerjaan Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia Bakti Desa Panca Agung yang lengkap
dengan perhitungan anggaran biaya atau Engineering Estimate (EE).

1.2.3. Pemahaman Terhadap Sasaran Kegiatan


Terselenggaranya kajian yang menyeluruh mengenai Pekerjaan Perencanaan Jalan Usaha
Tani KT Setia Bakti Desa Panca Agung baik dari segi Desain dan Estimasi
Biaya.

1.2.4. Pemahaman Terhadap Sumber Pendanaan dan Pejabat Pembuat


Komitmen
Pejabat Pembuat Komitmen adalah Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan. Dimana
pelaksanaan kegiatan ini dibiayai oleh APBD Kabupaten Bulungan Tahun Anggaran 2023.

1.2.5. Pemahaman Terhadap Jenis Kontrak


Jenis Kontrak yang tercantum didalam KAK sudah cukup jelas dan dapat dipahami oleh
konsultan dengan baik.
Proposal

1.2.6. Pemahaman Terhadap Lingkup, Lokasi Kegiatan, Data dan Fasilitas Penunjang Serta
Alih Pengetahuan
Lingkup Kegiatan yang tercantum didalam KAK sudah cukup jelas dan dapat dipahami oleh
konsultan dengan baik. Lokasi Pekerjaan Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia Bakti Desa
Panca Agung berlokasi di Kabupaten Bulungan.

1.2.7. Pemahaman Terhadap Pendekatan dan


Metodologi
Secara garis besar, Pendekatan dan Metodologi yang digunakan pada Pekerjaan
Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia Bakti Desa Panca Agung yang dijelaskan dalam KAK
sudah dipahami oleh konsultan.

1.2.8. Pemahaman Terhadap Jangka Waktu


Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia Bakti Desa Panca
Agung sebagaimana disebutkan didalam KAK adalah selama 30 (tiga puluh) hari kalender.
Dengan jangka waktu tersebut kami optimis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian
kegiatan yang ada.

1.2.9. Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli


Dalam KAK dicantumkan bahwa alokasi keterlibatan tenaga ahli adalah 30 (tiga puluh) hari
kalender, sehingga seluruh tenaga ahli akan terlibat pekerjaan mulai awal hingga akhir
pekerjaan. Kualifikasi dan Bidang Keahlian personil yang diuraikan dalam Kerangka Acuan
Kerja sudah sesuai dengan keperluan. Dan untuk memperoleh kualitas pekerjaan seperti
yang diharapkan, maka konsultan akan menugaskan personil perusahaan yang memiliki
kualifikasi yang memadai. Agar diperoleh hasil yang baik dari segi hasil maupun waktu, maka
diperlukan koordinasi yang baik pula. Oleh karena itu konsultan akan membuat job diskripsi
yang jelas bagi setiap personil yang akan melaksanakan pekerjaan.

1.2.10. Tanggapan Terhadap


Laporan
Laporan yang dihasilkan dari Pekerjaan Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia Bakti Desa
Panca Agung antara lain :
 Album Gambar Perencanaan A3
 Rencana Anggaran Biaya (RAB)
 Laporan Perencanaan
Proposal

BAB – II
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM
KERJA

Metoda merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Untuk
studi ini dipakai metoda Deskriptif yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada
saat ini. Metoda ini merupakan metoda input output bagi setiap komponen perancangan
yang berurutan dan saling ketergantungan mulai dari Kegiatan Persiapan, Pengumpulan
data, Analisis Data, Konsep Dasar Perencanaan dan Perencanaan Teknik (Pra Rencana dan
Pengembangan Rencana). Kedalaman dan implementasi Proses Perencanaan ini sangat
tergantung kepada kondisi dan sasaran yang diinginkan. Disamping itu juga digunakan
pendekatan kearah Perencanaan dengan “Metode Rapid Assement Judgement“ (Keputusan
Profesional) dimana penelaahan masalah dalam tempo singkat hanya dapat didekati secara
baik oleh tenaga profesional, dengan demikian penyusunan jadwal kegiatan pekerjaan
perencanaan dan jadwal keterlibatan personil merupakan landasan keberhasilan pekerjaan.
Berikut akan disampaikan pendekatan perancangan berdasarkan bagan alur pekerjaan yang
akan dilaksanakan dan pendekatan masing-masing profesi.
Proposal

PERSIAPAN

Rencana Kerja
Staffing
Organizing
Koordinasi
Budgeting

SURVEY

PENGUMPULAN DATA

DATA DATA
PRIMER SEKUNDER

HASIL SURVEY

Pengolahan Data

Tidak Akurat

Analisis Data Evaluasi Data

Tidak Akurat

Kajian & Perumusan Konsep Design

Diskusi Dengan
User/Owner

PENENTUAN

PENJABARAN
Proposal

2.1. URAIAN RENCANA KERJA


Rencana Kerja yang akan dilaksanakan untuk menyelesaikan Pekerjaan Perencanaan Jalan
Usaha Tani KT Setia Bakti Desa Panca Agung ini meliputi :
a. Persiapan
b. Inventarisasi data
c. Pembuatan Peta Rencana Kerja
d. Persiapan Personil dan Peralatan
e. Pembuatan Rencana Kerja
f. Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
g. Koordinasi dengan Instansi Terkait.
Pelaksanaan survey ini Konsultan mengamati kondisi lapangan dan permasalahan desain
yang mungkin timbul, dan berkonsultasi dengan pihak dari Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan untuk mendiskusikan segala hal yang bersangkutan dengan pekerjaan yang akan
ditangani. Sebelum melakukan kegiatan survey pendahuluan maka konsultan
mengumpulkan semua data yang berhubungan dengan lokasi rencana pekerjaan seperti
peta situasi, peta tata guna lahan dan dokumen pendukung lainnya. Studi pendahuluan
dilakukan pada area sekitar lokasi rencana Pekerjaan Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia
Bakti Desa Panca Agung.
 Tahap Persiapan
Di dalam tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan sebagai awal (inisiasi) dari
seluruh rangkaian kegiatan yang direncanakan. Hasil tahap persiapan ini akan sangat
mempengaruhi proses yang dilakukan dalam tahap selanjutnya. Secara umum
kegiatan utama di dalam tahap persiapan ini, yakni :
 Mobilisasi
 Koordinasi & Konfirmasi
 Persiapan data-data sekunder
 Survey Pendahuluan
Survey pendahuluan merupakan lanjutan dari hasil persiapan desain yang sudah
disetujui sebagai panduan pelaksanaan survey dilapangan yang meliputi kegiatan :
a. Studi literature
Pada tahapan ini Tim harus mengumpulkan data pendukung perencanaan baik
data sekunder maupun data laporan studi kelayakan (FS), laporan Studi Amdal,
dll.
Proposal

b. Pengumpulan Informasi
Pada tahapan ini Tim dituntut untuk mendapatkan informasi-informasi
menyangkut ruas jalan dan bangunan struktur yang ada, termasuk data
sekunder dari berbagai sumber yang relevan, hal ini dilakukan guna
menetapkan survey detail yang akan dilakukan selanjutnya.
c. Koordinasi dengan Instansi terkait
Tim melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait/unsur-unsur terkait pada
daerah perencanaan sehubungan dengan dilaksanakannya survey
pendahuluan.
d. Diskusi perencanaan lapangan
Tim bersama-sama melaksanakan survay dan mendiskusikannya dan membuat
usul perencanaan di lapangan bagian demi bagian sesuai dengan bidang
keahliannya masing-masing serta membuat sketsa dilengkapi catatan-catatan
dan kalau perlu membuat tanda di lapangan berupa patok serta dilengkapi
foto-foto penting dan identitasnya masing-masing yang akan difinalkan di
kantor sebagai bahan penyusunan laporan setelah kembali.
e. Mengidentifikasi kondisi perkerasan
Tim melakukan perkiraan secara umum tentang penanganan yang diperlukan
pada perkerasan eksisting sepanjang jalan rencana.
f. Mengidentifikasi Ruang Milik Jalan
Tim melakukan identifikasi terhadap lebar ruang milik jalan, dan perkiraan
kebutuhan pembebasan lahan.
g. Mengidentifikasi lokasi-lokasi yang memerlukan penanganan khusus
Tim mengidentifikasi dari awal sampai akhir proyek bilamana terdapat lokasi-
lokasi yang memerlukan penanganan khusus guna peningkatan keselamatan
jalan.

 Survey Detail
Untuk mengetahui secara rinci semua asumsi yang digunakan dalam tahap
perencanaan serta mendapat parameter penting bagi perencana, diperlukan
serangkaian studi detail pengumpulan data sebagai berikut :
Proposal

a. Survey Inventarisasi Kondisi Eksisting


Tujuan dan kegiatan ini adalah untuk mendapatkan data secara umum
mengenai kondisi eksisting. Pemeriksaan akan dilakukan dengan mencatat
kondisi setiap interval 200 m. Lingkup kegiatan inventarisasi jalan adalah
mencatat data jalan sebagai berikut :
1. Lebar perkerasan jalan eksisting (meter).
2. Jenis bahan perkerasan jalan eksisting.
3. Kondisi daerah di sisi kanan dan kiri jalan serta sarana
utilitas.
4. Data dicatat pada format Inventarisasi Jalan (Highway
Geometric
Inventory), per 200 meter.
5. Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan pada koridor
rencana jalan.
6. Foto ditempel pada format standar dengan mencantumkan hal-hal yang
diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto dan
tinggi petugas yang memegang nomor Stationing.
b. Survey Topografi
Pengukuran topografi ini bertujuan untuk mengumpulkan data koordinat dan
ketinggian permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan di dalam koridor
yang ditetapkan.Tata cara usaha pengukuran topografi menggunakan buku
panduan dari Direktorat Jenderal bina Marga yang berlaku. Kegiatan yang
dilakukan pada tahapan ini meliputi :
1. Titik Kontrol Tanah
a). Titik Kontrol Horizontal
 Pengukuran titik kontrol horizontal dilakukan dengan sistem
poligon.
 Titik ikat BM harus dijadikan sebagai titik poligon. Sisi poligon atau
jarak antara titik poligon maksimum 100 meter, diukur dengan
meteran atau dengan alat ukur secara optis ataupun elektronis.
 Patok-patok untuk titik-titik polygon adalah patok kayu,
sedangkan untuk patok-patok titik ikat adalah patok terbuat dari
beton.
 Sudut-sudut poligon diukur dengan alat ukur teodolit dengan
ketelitian baca dalam detik. Kesalahan sudut yang diperbolehkan
adalah 10 kali akar jumlah titik polygon (10”n), n adalah jumlah
titik poligon.
Proposal

 Kesalah azimut pengontrol tidak lebih dari 5 detik.


 Kesalahn sudut jarak setelah azimut dikoreksi tidak lebih dari
1/10000 dari jarak yang diukur.
 Pengamatan matahari dilakukan pada titik akhir pengukuran dan
untuk setiap interval  0,500 km di sepanjang trase jalan yang
diukur, Apabila pengamatan matahari tidak bisa dilakukan.
b). Titik Kontrol Vertikal
 Pengukuran ketinggian dilakukan dengan cara 2 kali
berdiri/pembacaan pergi–pulang.
 Pengukuran titik–titik tinggi dibuat setiap 20 m yang diikatkan
dengan titik tinggi yang sudah diketahui.
 Patok-patok untuk titik-titik polygon adalah patok kayu, sedang
patok untuk titik ikat adalah dari beton.
 Titik-titik ikat (BM) harus diukur sudutnya dengan alat yang sama
dengan alat pengukuran polygon, jaraknya diukur dengan pegas
(meteran)/jarak langsung.
 Pada setiap pengukuran sifat datar, pembacaan ketiga benangnya,
Benang Atas (BA), Benang Bawah (BB), Benang Tengah (BT) dalam
satuan milimeter, dan pembacaan harus dipenuhi 2BT = BA+BT.
 Dalam satu seksi pengukuran, harus dalam jumlah
slag/pengamatan yang genap.
c). Pengukuran Profil Melintang
 Pengukuran penampang melintang dilaksanakan selebar badan
jalan dan prasarana jalan.
 Pengukuran penampang melintang, titik yang diperhatikan adalah
tepi perkerasan, dasar dan atas gorong-gorong, tepi bahu jalan,
trotoar, utilitas, dasar dan permukaan selokan. Persyaratan
pengukuran penampang melintang seperti pada tabel dibawah
ini :
Proposal

Tabel : Persyaratan pengukuran penampang melintang jalan

Interval Interval
Lebar Koridor
Kondisi Jalan Baru Jembatan/longsoran
(m)
(m) (m)
Datar, landai, dan
75 +75 550
lurus
Pegunungan 75 + 75 25 25
50 (luar) + 100
Tikungan 25 25
(dalam)
Sumber : Pengukuran Topografi Untuk Jalan dan
Jembatan

 Untuk pengukuran penampang melintang harus digunakan alat


theodolit (apabila menggunakan alat konvensional).
d). Pengukuran Profil Memanjang
 Untuk pengukuran penampang memanjang pengukuran dilakukan
sesuai sumbu jalan yang telah ditetapkan oleh pemberi tugas.
 Peralatan yang dipakai untuk pngukuran adalah jenis Theodolit T0
atau alat ukur lain yang mempunyai ketelitian yang sama.
e). Pengukuran Pada perpotongan rencana trase jembatan dengan sungai
atau jalan (khusus) meliputi :
 Koridor pengukuran ke arah hulu dan hilir masing–masing
minimum 200 m dari perkiraan garis perpotongan atau daerah
sekitar sungai (hulu/hilir) yang masih berpengaruh terhadap
keamanan jembatan dengan interval pengukuran penampang
melintang sungai sebesar 25 meter.
 Koridor pengukuran searah rencana trase jembatan masing–
masing minimum 100 m dari garis tepi sungai/jalan atau sampai
pada garis pertemuan antara oprit jembatan dengan jalan dengan
garis interval pengukuran penampang melintang rencana trase
jalan sebesar 25 meter.
 Pada posisi lokasi jembatan interval pengukuran penampang
melintang dan memanjang baik terhadap sungai maupun jalan
sebesar 10 m, 15 m dan 25 m. Pengukuran situasi lengkap
menampilkan segala obyek yang dibentuk alam maupun manusia
disekitar persilangan tersebut.
Proposal

f). Pengukuran Situasi


 Patok–patok tersebut diberi tanda cat kuning dengan tulisan
merah yang diletakan disebelah kiri ke arah jalannya pengukuran.
 Pengukuran situasi dilakukan dengan dengan sistem tachimetri,
yang mencakup semua objek yang dibentuk oleh seperti rumah,
jembatan, gedung, pohon, pelindung jalan, pinggir selokan, letak
gorong–gorong bserta dimensi tiang listrik, tiang telepon, batas
sawah, batas kebun, arah aliran sungai, utilitas dan sebagainya.
 Pada awal proyek dilakukan pengukuran situasi sekitarnya yang
meliputi geometrik yang sudah ada.
 Lebar pengukuran 75 m ke kiri dan 75 m ke kanan dari rencana as
jalan.
 Tempat–tempat sumber material jalan yang terdapat disekitar
jalur jalan perlu diberi legenda/keterangan diatas peta dan foto.
g). Pemasangan Patok–patok
 Patok beton dibuat dengan ukuran 15x15x75 cm dan harus
dipasang pada awal/akhir 2 (dua) buah, 1 patok antara dan
berpotongan rencana jalan dengan sungai 2 buah seberang-
menyeberang.
 Patok beton tersebut harus ditanam kedalam tanah sepanjang
kurang Iebih 45 cm (yang kelihatan di atas tanah kurang lebih 20
cm).
 Patok (BM) diberi tanda BM dan Nomor Urut.
 Untuk memudahkan pencarian patok kembali, sebaiknya pada
pohon-pohon di sekitar patok diberi cat atau pita atau tanda-
tanda tertentu misalnya (nomor urut 12003).
 Patok polygon maupun patok stasion diberi tanda cat kuning
dengan tulisan hitam yang diletakkan di sebelah kiri ke arah
jalannya pengukuran.
 Khusus untuk profil memanjang titik–titiknya yang terletak di
sumbu jalan diberi paku yang dilingkari cat kuning sebagai tanda.
Proposal

h). Perhitungan dan Penggambaran


 Perhitungan koordinat polygon utama didasarkan pada titik-titik
ikat yang dipergunakan.
 Penggambaran titik-titik polygon harus didasarkan pada hasil
perhitungan koordinat, tidak boleh secara grafis.
 Gambar ukur yang berupa gambar situasi, potongan memanjang,
potongan melintang.
 Ketinggian titik detail harus tercantum dalam gambar ukur begitu
pula semua keterangan-keterangan yang penting.
c. Survey Lalu Lintas
Tujuan Survey lalu lintas adalah untuk mengetahui kondisi lalu lintas, kecepatan
kendaraan rata-rata, menginventaris jalan yang ada, serta menginventarisasi
jumlah setiap jenis kendaraan yang melewati ruas jalan tertentu dalam satuan
waktu, sehingga dapat dihitung lalu lintas harian rata-rata sebagai dasar
perencanaan jalan rencana.Survey lalu lintas meliputi kegiatan:
a) Survey volume kendaraan
Seluruh jenis kendaraan yang lewat baik dari arah depan maupun dari arah
belakang harus dicatat. Setiap lajur minimal 2 orang dengan peralatan yang
digunakan 1 orang 1 counter serta format survey yang telah ditentukan.
b) Pemilihan Lokasi Pos
 Lokasi pos harus mewakili jumlah lalu lintas harian rata-rata dari ruas
jalan tidak terpengaruh oleh angkutan ulang alik yang tidak mewakili
ruas (commuter traffic).
 Lokasi pos harus mempunyai jarak pandang yang cukup untuk kedua
arah, sehingga memungkinkan pencatatan kendaraan dengan mudah
dan jelas.
 Lokasi pos tidak dapat ditempatkan pada persilangan jalan.
c) Tanda Pengenal Pos
Setiap pos perhitungan lalu lintas rutin mempunyai nomor pengenal,
terdiri
dari satu huruf besar dan diikuti oleh tiga digit angka. Huruf besar A,B,dan
C memberikan identitas mengenai tipe kelas pos perhitungan.Tiga digit
angka berikutnya identik dengan nomor ruas jalan dimana pos-pos
tersebut terletak.Apabila pada suatu ruas jalan mempunyai pos
perhitungan lebih dari satu, maka kode untuk pos kedua, digit pertama
diganti dengan 4 dan seterusnya.Urutan pos hendaknya dimulai dari
kilometer kecil kearah kilometer besar pada ruas jalan tersebut.
Proposal

Contoh :
 Di ruas jalan 002 ada beberapa pos kelas A penulisan nomor posnya :
A002; A302; A402 sampai dengan A902.
 Di ruas jalan 157 ada beberapa pos kelas B, penulisan nomor posnya :
B157; B357; B457; sampai dengan B957.
 Di ruas jalan 057 ada beberapa pos kelas C, penulisan nomor posnya:
C057; C357; C457 sampai dengan C957.
d) Periode Perhitungan
 Pos Kelas A
Untuk Pos Kelas A perhitungan dilakukan dengan periode 40 jam
selama 2 hari, mulai pukul 06.00 pagi pada hari pertama dan berakhir
22.00 pada hari kedua.
Pembina jalan akan menginformasikan jadual perhitungan pada awal
Tahun Anggaran.
Apabila ada perubahan jadual, waktu survei akan ditentukan lebih
lanjut oleh pembina jalan yang bersangkutan.

 Pos Kelas B
Untuk pos kelas B, pelaksanaan perhitungan seperti pada pos kelas A.
Pelaksanaan perhitungan pada pos-pos kelas B sesuai jadual yang telah
ditentukan.
 Pos Kelas C
Perhitungan dilakukan dengan periode 16 jam mulai pukul 06.00 pagi
dan berakhir pada pukul 22.00 pada hari yang sama yang ditetapkan
untuk pelaksanaan perhitungan.
Proposal

e) Pengelompokan Kendaraan
Dalam perhitungan jumlah lalu lintas, kendaraan dibagi kedalam
10kelompok mencakup kendaraan bermotor dan kendaraan tidak
bermotor.

Golongan/
Jenis Kendaraan yang masuk kelompok ini adalah
Kelompo
k 1 Sepeda motor, skuter, sepeda kumbang dan kendaraan bermotor roda 3
2 Sedan, Jeep, dan Station Wagon
3 Opelet, Pick-up opelet, Suburban, Combi, Minibus
4 Pick-up, Micro Truck dan Mobil hantaran atau Pick-up Box
5a Bus kecil
5b Bus besar
6 Truk 2 sumbu
7a Truk 3 sumbu
7b Truk gandengan
7c Truk semi trailer
8 Kendaraan tidak bermotor, sepeda, beca, andong/dokar, gerobak sapi

Pengenalan ciri kendaraan :


1. Sepeda Kumbang: sepeda yang ditempeli mesin 75 cc (max)
2. Kendaraan bermotor roda 3 antara lain: bentor dan bajaj.
3. Kecuali Combi, umumnya sebagai kendaran penumpang umum
maximal 12 tempat duduk seperti mikrolet, angkot, minibus, pick-up
yang diberi penaung kanvas/ pelat dengan rute dalam kota dan
sekitarnya atau angkutan pedesan.
4. Umumnya sebagai kendaraan barang maximal beban sumbu
belakang 3,5 ton dengan bagian belakang sumbu tunggal roda
tunggal (STRT).
Proposal

5a. Bus Kecil adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan


tempat duduk antara 16 s/d 26 buah, seperti kopaja, metromini, elf
dengan bagian belakang sumbu tunggal roda ganda (STRG) dan
panjang kendaraan maximal 9 m dengan sebutan bus ¾.
5b. Bus Besar adalah sebagai kendaraan penumpang umum dengan
tempat duduk antara 30 s/d 50 buah, seperti bus malam, bus kota,
bus antar kota yang berukuran 12 m (+) dan STRG.
6. Truk 2 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan beban
sumbu belakang antara 5-10 ton (MST 5,8,10 dan STRG).
7a. Truk 3 sumbu adalah sebagai kendaraan barang dengan 3 sumbu
yang letaknya STRT dan SGRG (sumbu ganda roda ganda).
7b. Truk gandengan adalah sebagai kendaraan no. 6 dan 7 yang diberi
gandengan bak truk dan dihubungkan dengan batang
segitiga.Disebut juga Full Trailer Truck.
7c. Truk semi trailer atau truk tempelan adalah sebagai kendaraan yang
terdiri dari kepala truk dengan sumbu 2-3 sumbu yang dihubungkan
secara sendi dengan pelat dan rangka bak yang beroda belakang yang
mempunyai 2 atau 3 sumbu pula.

2.2 RENCANA KERJA SURVEY TOPOGRAFI


2.2.1. LINGKUP PEKERJAAN
Survey dan Pemetaan yang akan dilaksanakan adalah dengan menggunakan peralatan yang
berbasis teknologi digital. Secara umum pekerjaan survey topografi ini meliputi :
1. Pemasangan BM
2. Pengamatan GPS
3. Pengukuran Kerangka Utama/Poligon dengan Total Station
4. Pengukuran detail situasi
5. Pengolahan data dan penggambaran.
Proposal

2.2.2. PELAKSANAAN SURVEY


1. Persiapan
Pekerjaan persiapan dimulai dari penyiapan peralatan dan tim pelaksana berikut
pengorganisasian dan job description. Mobilisasi tim dilaksanakan pada
tanggal...........dan dilanjutkan dengan orientasi lapangan pada .................
Adapun tahap persiapan terdiri dari :
a. Persiapan peralatan baik jumlah maupun fungsinya
b. Mobilisasi tim
c. Orientasi lapangan
 Untuk mengetahui secara lebih detil tentang lokasi pekerjaan, seperti batas
areal, penggunaan lahan dan lain-lain
 Akses jalan menuju lokasi.
 Informasi tenaga kerja local
 Fasilitas umum yang terdekat seperti : ATM, Pasar, Listrik dan lain sebagainya
 Kebiasaan atau adat istiadat masyarakat setempat.

2. Pemasangan Bench Mark


Pemasangan bench mark dengan interval 2 km dipasang dimasing-masing ruas jalan,
untuk awal dan akhir pengukuran dibuat sepasang bench mark. Penamaan BM
disesuaikan dengan patok STA. Semua BM tersebut nantinya akan dilakukan
pengamatan GPS Geodetic. Spesifikasi bench mark yang kita pasang dilapangan adalah
sebagai berikut :
a. Paralon 4” panjang 80 cm di cor dan ditanam dengan bagian yang muncul
dipermukaan 20 cm.
b. Baut 12 cm dengan tanda silang diatasnya sebagai pusat BM
c. Besi beton Ø 8 mm sebagai rangka BM
d. Tulisan warna hitam dengan cat dasar warna kuning.

3. Pengukuran Titik Kontrol


Pengukuran titik kontrol dilakukan dengan menggunakan GPS Geodetic, pengukuran
GPS dilakukan mengingat areal yang diukur berupa rute memanjang, dimana faktor
kesalahan sudut sangat berpengaruh besar terhadap ketelitian peta.
Proposal

Metode pengukuran menggunakan metode static differensial dalam bentuk jaring,


dengan metode ini hasil pengamatan mempunyai ketelitian yang cukup u
ntuk pekerjaan perencanaan dan desin jalan.
Tahapan pekerjaan pengukuran GPS adalah sebagai berikut :
a. Pendefinisian Survey/Penetapan Tujuan Survey
Tujuan survey GPS pada pekerjaan ini adalah untuk mendapatkan koordinat
Geografis dan UTM yang teliti, yang nantinya akan digunakan untuk titik kontrol
proses pengolahan citra.
b. Perencanaan Pengukuran Dan Persiapan
Meliputi personil, peralatan (software dan hardware), material, transportasi,
komunikasi, dll.
c. Pengamatan
Pengamatan dilakukan selama 60-120 menit antar titiknya, tergantung jarak
baseline yang diamati.
d. Pengolahan data
Pengolahan data menggunakan software TGO (Trimble Geomatic office). Langkah
Pengolahan data GPS adalah sbb :
 Download dan editing data
 Hitung baseline satu persatu
 Cek akurasi dan misclosure
 Tetapkan titik referensi
 Adjusment terhadap titik ikat yang telah kita tentukan.

3.1. Penggambaran
Kegiatan penggambaran dalam hal ini dibagi dalam 2 tahapan :
a. Penggambaran draft lapangan
Penggambaran ini berisi plotting detil-detil alam hasil pengukuran dengan
koordinat sementara. Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi kesalahan lebih
dini disamping juga memudahan proses penggambaran digital.
b. Penggambaran Studio
Pada dasarnya proses penggambaran ini terdiri dari 4 bagian, yaitu
:
 Plotting, dilakukan setelah proses penghitungan (adjusment) selesai secara
keseluruhan. Dengan menggunakan Software Softdesk 8 Civil Survey,
proses ploting titik detail akan lebih mudah.
Proposal

 Pembentukan DTM, Proses ini dilakukan setelah proses ploting titik detail
dan penarikan garis break line selesai. Proses ini bertujuan untuk
membentuk model 3 dimensi yang dapat mewakili bentukareal
pengukuran. Termasuk dalam proses ini adalah penarikan garis kontur.
 Editing Katografi, Pada tahap ini proses penghalusan kontur dilakukan.
termasuk posisi titik-titik bor & soundir, bentuk kontur, simbol garis sungai
dan alur serta lay out peta itu sendiri.
Proposal

Pengukuran Topografi

Data Penunjang

S.Terestris (Poligon
& Situasi)

Seleksi data dan penentuan garis break line

Pembentukan DTM

Pembuatan garis kontur

Analisa kontur

Peta garis kontur

Editing Kartografi

PETA GARIS

Gambar : Sketsa Penentuan Posisi Polar


Proposal

BAB – III
ORGANISASI DAN RENCANA PENGGUNAAN TENAGA AHLI.

TENAGA AHLI
1. Surveyor : 1 Orang
Tugas utama Surveyor adalah bertanggung jawab pada hal-hal berikut :
 Merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan semua kegiatan dan
personil yang terlibat dalam pekerjaan ini sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan baik serta mencapai hasil yang diharapkan.
 Mempersiapkan petunjuk pelaksanaan kegiatan baik dalam pengumpulan data,
pengolahan, dan penyajian akhir dari hasil keseluruhan pekerjaan.
 Team Leader/Ketua Team bertanggung jawab terhadap produk yang dikerjakan
dan bertanggung jawab terhadap pemberi kerja.

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia Bakti Desa Panca Agung

OWNER DINAS
PERTANIAN KABUPATEN
BULUNGAN

Konsultan
PT. TIRTA PERSADA KONSULTAN

Surveyor
Anton Dhani Putranto, Amd
Pekerjaan : Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia Bakti Desa Panca Agung
Lokasi : Kec. Tanjung Selor
Sumber Dana : APBD Kabupaten Bulungan
Tahun Anggaran : 2023

30 HARI KALENDER
NO. KEGIATAN MINGGU KE KETERANGAN
1 2 3 4

A PERSIAPAN - Persiapan

B PENGAMBILAN DATA SURVEY - Pengambilan data dilapangan

- Penyusunan RAB
C PENGOLAHAN DATA PERENCANAAN - Gambar Perencanaan
- Penyusunan Spesifikasi Teknis

D PENYUSUNAN LAPORAN - Laporan Perencanaan


BENTUK KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
( DAFTAR PERSONIL )
Tenaga Ahli
( Personil Inti ) NAMA PERUSAHAAN : PT. TIRTA PERSADA KONSULTAN

Jumlah Orang
Nama Personil Perusahaan Tanaga Ahli Lokal/Asing Lingkup Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan
Bulan

Anton dhani Putranto, Amd PT. TIRTA PERSADA Lokal Teknik Sipil Surveyor Persiapan perencanaan meliputi pengumpulan data dan informasi 1 OB
KONSULTAN lapangan membuat interprestasi secara garis besar terhadap pedoman
persyaratan. Penyusunan Rencana ke lapangan untuk membuat
Konsep/Sketsa dari pengukuran guna mendapatkan data-data yang
dinginkan. Mengolah Data-data/evaluasi data untuk menarik kesimpulan
awal hasil pengolahan data. Penentuan design, penjabaran design
meliputi gambar design perencanaan, spesifikasi teknis dan dokumen
perencanaan. Memeriksa pekerjaan secara berkala, memberikan
penjelasan terhadap persoalan perencanaan yang timbul selama masa
pelaksanaan bersama tim kerja.
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Pekerjaan : Perencanaan Jalan Usaha Tani KT Setia Bakti Desa Panca Agung
Lokasi : Kec. Tanjung Selor
Sumber Dana : APBD Kabupaten Bulungan
Tahun Anggaran : 2023

JUMLAH JADWAL PENUGASAN PERSONIL


JUMLAH
NO URAIAN PEKERJAAN NAMA Durasi MAN- MINGGU KE KETERANGAN
ORANG
MONTH 1 2 3 4
A TENAGA AHLI
1. Surveyor Anton Dhani Putranto, Amd 1,00 1,00 1,00 TP

Jumlah Man-Month 1,00

Keterangan :
TP : Tugas Penuh
TTP : Tugas Tidak Penuh

Anda mungkin juga menyukai