Anda di halaman 1dari 29

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan laporan akhir pekerjaan
Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan karena Perubahan Struktur
Kode Perkiraan pada PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang ini dengan baik.

Laporan akhir ini merupakan rangkuman terhadap seluruh rangkaian kegiatan, yang
memuat uraian dan hasil pelaksanaan pekerjaan, modul materi dan laporan alih ilmu
pengetahuan teknologi. Dalam penyajian dan penyusunan laporan akhir pekerjaan Perbaikan
dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan karena Perubahan Struktur Kode
Perkiraan pada PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang ini mungkin masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dalam penyusunan
laporan akhir ini sangat diharapkan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pegawai pada Bagian Keuangan dan SIM
PERUMDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten Tangerang dalam pelaksanaan pekerjaan ini yang
telah banyak memberikan masukan dan saran substansi serta telah mempermudah kami
dalam memperoleh data yang berhubungan dengan pengolahan data selama pelaksanaan
pekerjaan ini berlangsung.

Demikian laporan akhir ini disampaikan semoga bermanfaat dan dapat dijadikan
sebagai refrensi lebih detail dalam proses pelaksanaan pekerjaaan sampai dengan selesai, dan
semoga pelaksanaan pekerjaan ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.

PT. MORBI DATA RISET INDONESIA

INDRA PURBO CAHYADI


Direktur
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Ruang Lingkup 1
1.3. Maksud Dan Tujuan 3
1.4. Sasaran 3
1.5. Waktu Pelaksanaan Kegiatan 3
1.6. Tempat Pelaksanaan Kegiatan 3
1.7. Keluaran 3
1.8. Uraian Pendekatan Teknis 3
BAB II RENCANA KERJA
2.1. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan 5
2.2. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan 7
2.3. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan 8
BAB III METODOLOGI
3.1. Perancangan Desain 9
3.2. Pembangunan Aplikasi 10
3.3. Metodologi Pengembangan Sistem 10
BAB IV HASIL ANALISA DAN IMPLEMENTASI SISTEM
4.1. Analisa Sistem 14
4.2. Perancangan Sistem 16
4.3. Penyesuaian Desain Sistem 16
4.4. Progress Pekerjaan 25
BAB V PENUTUP 26

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menangani aliran data keuangan dalam suatu perusahaan bukanlah sesuatu hal yang dapat
dianggap mudah dan sederhana. Semuanya harus dilakukan secara cermat dan teliti dalam
suatu system dan prosedur akuntansi sehingga aliran data keuangan bisa dilihat dan
diperhatikan dengan lebih jelas dan terperinci. Sistem aplikasi akuntansi keuangan yang
untuk sebagian orang hampir menggunakannya setiap hari jelas sangat merasakan fungsi
dan manfaatnya system aplikasi ini untuk mendukung kinerja mereka. Bahkan untuk saat ini
sistem akuntansi keuangan sangat diperlukan perusahaan sehingga harus dibuat dengan
teratur dan sebaik mungkin. Hal ini dilakukan agar informasi yang terdapat di dalamnya
bersifat akurat, tepat dan bisa dipercaya untuk meminimalisir kesalahan informasi. Selain
dari itu juga dapat memberikan perkiraan yang jelas tentang kemungkinan kondisi keuangan
ke depannya

Sehubungan dengan perkembangan perusahaan dan kebutuhan pengembangan system


akuntansi keuangan yang semakin meningkat maka menuntut PERUMDAM Tirta Kerta
Raharja Kabupaten Tangerang untuk melakukan penyesuaian dan perubahan terhadap
struktur kode perkiraan yang ada. Sebagai informasi, saat ini kondisi struktur kode perkiraan
yang ada saat ini sudah tidak dapat mengakomodir dan mendukung operasional kerja
perusahaan khususnya di Bagian Keuangan. Perubahan struktur kode perkiraan ini jelas
berdampak terhadap sistem aplikasi dan database serta sistem pelaporan. Hal ini
menjadikan pada saat proses pelaksanaan migrasi perlu dilakukan secara matang dan
terencana agar tidak sampai menyebabkan kehilangan data atau kesalahan informasi.

Pekerjaan Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan karena


Perubahan Struktur Kode Perkiraan ini diharapkan menjadikan PERUMDAM TKR Kabupaten
Tangerang secara kinerja menjadi lebih baik dan efektif yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kinerja pengelolaan perusahaan.

1.2. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pekerjaan Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan
karena Perubahan Struktur Kode Perkiraan pada PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang
yang akan dilaksanakan di PERUMDAM Kabupaten Tangerang adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan
Kegiatan perencanaan meliputi assesment terhadap kebutuhan system yang perlu dilakukan
perbaikan dan penyesuaian aplikasi dan sistm database serta inventarisasi permasalahan
yang sering muncul untuk kemudian didefinisikannya secara rinci. Hasil assessment tersebut
selanjutnya ditindaklanjuti dengan pembuatan rencana dan jadual pelaksanaan pekerjaan
yang isinya berupa tahapan pekerjaan yang akan dilakukan.

1 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


b. Perancangan
Dengan memahami system sebelumnya dan kriteria-kriteria sistem yang akan dilakukan
perbaikan dan penyesuaian, konsultan dapat membuat rancangan sistem dengan
memperhatikan hasil rekomendasi dari pengguna aplikasi. Selain dari itu, konsultan juga
perlu memperhatikan beberapa hal antara lain :
i. Kebutuhan Perusahaan
ii. Kebutuhan User/pengguna
iii. Kebutuhan Teknis

c. Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan pekerjaan meliputi perbaikan dan penyesuaian system yang sesuai dengan
hasil assesment kebutuhan user dan jadual yang telah direncanakan.

d. Uji Coba
Uji coba aplikasi perlu dilakukan untuk mengetahui apakah aplikasi yang dilakukan
perbaikan dan penyesuaian telah sesuai dengan kebutuhan dan bebas dari bug (error) atau
belum. Apabila hasil uji coba aplikasi yang dilakukan telah sesuai dengan kebutuhan dan
bebas dari bug (error) maka tahapan selanjutnya adalah implementasi yang diikuti dengan
training kepada user.

e. Implementasi
Implementasi pengembangan sistem dapat dilakukan apabila telah sesuai dengan rencana
kebutuhan perusahaan dan bebas dari bug (error). Implementasi selanjutnya diikuti dengan
training kepada user sehingga user dapat memanfaatkan fasilitas yang diberikan dengan
efektif dan efisien.

f. Evaluasi
Pada tahap ini, dilakukan evaluasi terhadap sistem yang telah selesai dikembangkan. Proses
evaluasi ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah sesuai karakteristik
yang ditetapkan dan tidak ada kesalahan yang terkandung didalamnya.

g. Pemeliharaan dan Garansi


Sistem yang dikembangkan harus mempunyai masa garansi selama 1 (satu) bulan, sehingga
jika terjadi masalah atau ditemukan keadaan yang tidak sesuai dengan rencana kebutuhan
yang telah disusun dapat segera ditangani.

h. Pelatihan Cara Pemakaian dan Data Entry


Faktor sumber daya manusia selaku pengelola sistem juga menjadi penentu optimalisasi dari
jalannya sistem, oleh karenanya perlu dilakukan pelatihan yang akan ditentukan kemudian.
Untuk administrator pelatihan dilakukan selama proses pengembangan.

i. Pembuatan Panduan
Untuk kepentingan operasional perlu dibuat panduan cara pengelolaan Sistem.

j. Spesifikasi Sistem Informasi


Spesifikasi system secara umum harus memenuhi kebutuhan – kebutuhan dibawah ini :

2 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


1) File Induk :
a. Umum dan Sekuritas
i. User
ii. Divisi/Seksi
iii. Wilayah/Cabang
iv. Kontak

2) Mapping Data Pelanggan Curah


3) Mapping Golongan Tarif Pelanggan (Integrasi dengan SIPT)
4) File Induk Saldo Awal
5) Transaksi :
a. Jurnal Akuntansi
i. Jurnal Utang yang harus dibayar (Voucher)
ii. Jurnal Pengeluaran Non Voucher
iii. Jurnal Pengeluaran Bank
b. Anggaran
i. Kartu Kendali

6) BKP Setoran Loket


7) Format Laporan / Dokumen Cetak

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud pelaksanaan kegiatan ini adalah :


1. Memberikan solusi dan atau jawaban berkaitan dengan rencana pengembangan aplikasi
system akuntansi keuangan kedepan dalam rangka terwujudnya integrasi system.
2. Mempermudah untuk mengetahui dan memantau serta mengevaluasi pengelolaan
keuangan perusahaan.

Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah :


1. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja system keuangan.
2. Tersedianya system database yang lebih tersturktur dan mampu mengakomodir
perkembangan perusahaan kedepan.

1.4. Sasaran

Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :


1. Terpenuhinya kebutuhan pengembangan aplikasi system informasi.
2. Kemudahan dalam system pelaporan dan pelayanan informasi.
3. Meningkatnya kualitas operasional dengan penerapan teknologi terkini.
4. Kemudahan dalam proses pengelolaan dan pengawasan data dan informasi untuk
kepentingan improvment.

1.5. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Waktu Pelaksanaan Pekerjaan Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi
Keuangan karena Perubahan Struktur Kode Perkiraan pada PERUMDAM TKR Kabupaten

3 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


Tangerang adalah 3 (tiga) bulan atau 90 hari kalender.

1.6. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Lokasi Kegiatan dilaksanakan di Kantor PERUMDAM Kabupaten Tangerang

1.7. Keluaran

Hasil yang akan dicapai adalah sebuah sistem aplikasi yang mampu mendukung proses binis
perusahaan dan berfungsi dengan baik dan optimal serta mampu mengakomodir perubahan
dan perkembangan bisnis perusahaan setelah dilakukan penyesuaian dan perubahan
terhadap kode perkiraan. Penyesuaian dan perbaikan aplikasi dilakukan mulai dari menu
input sampai dengan proses pelaporan berikut migrasi data.

1.8. Uraian Pendekatan Teknis


Uraian Pendekatan Teknis digunakan untuk identifikasi lingkup pekerjaan yang diminta,
pendekatan teknis kerja yang dibangun sesuai dengan KAK beserta hasil
keluaran/deliverable yang diberikan. Pendekatan Teknis yang dilakukan dalam
pengembangan sistem informasi dapat diuraikan sebagai berikut:

Uraian Pendekatan Teknis digunakan untuk identifikasi lingkup pekerjaan yang diminta,
pendekatan teknis kerja yang dibangun sesuai dengan KAK beserta hasil
keluaran/deliverable yang diberikan. Pendekatan Teknis yang dilakukan dalam
pengembangan sistem informasi dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Analisa Permasalahan
Pokok-pokok kegiatan yang dilakukan pada lingkup ini adalah menganalisa layanan-
layanan informasi yang sedang berjalan saat ini.

b. Analisa Sistem yang Berjalan


Kegiatan yang dilakukan pada lingkup ini adalah menganalisa data dan informasi
pengolahan data yang sedang berjalan, serta sistem-sistem lain yang saling terkait.

c. Menyiapkan Data dan Informasi


Data dan informasi yang disiapkan dalam pengembangan sistem ini dilakukan dengan
beberapa cara yaitu :
 Konsultansi / koordinasi / wawancara untuk mendapatkan data dan informasi yang
jelas mengenai sistem yang berjalan.
 Survey ke lapangan untuk mendapatkan data dan informasi yang valid dan sekaligus
klarifikasi data.
 Kepustakaan, menelaah pustaka dan referensi pendukung seperti dokumen strategi
perencanaan pengembangan sistem informasi, manual dan modul-modul sistem.

d. Perencanaan dan Perancangan Sistem


Dalam lingkup kegiatan ini dilakukan pelaksanaan perancangan seperti rancangan flow
diagram UML dan rancangan basis data.

4 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


e. Rancangan Aplikasi dan Kemampuan Program
Dalam perancangan aplikasi dan kegunaan program diantaranya berpedoman pada :
 Kemampuan dalam pemasukan data, perubahan data, penghapusan data,
manipulasi data dalam pengelolaan database.
 Aplikasi yang dikembangan bertujuan memberikan kemudahan pengolahan data.
 Aplikasi mampu memberikan keluaran hasil berupa laporan-laporan.

f. Implementasi Sistem
Ruang lingkup ini mempunyai kegiatan utama menyediakan program aplikasi berbasis
web dan melakukan pemasangan (instalasi) pada server yang digunakan.

g. Pelatihan dan Pendampingan


Ruang lingkup kegiatan ini adalah melaksanakan pelatihan dan pendampingan
implementasi penggunaan aplikasi di lingkungan PERUMDAM TKR Kabupaten
Tangerang.

5 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


BAB II
RENCANA KERJA

2.1. Tahap Pelaksanaan Pekerjaan

Rencana kegiatan dari seluruh pekerjaan Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem
Akuntansi Keuangan karena Perubahan Struktur Kode Perkiraan pada PERUMDAM TKR
Kabupaten Tangerang, perlu diuraikan sebagai bahan acuan dalam pelaksanaannya.
Perencanaan pekerjaan ini merupakan suatu tahap yang harus diperhatikan secara matang
dan benar. Untuk itu perlu disiapkan berbagai bentuk perencanaan dalam proses
pelaksanaan kegiatan seperti berikut :

a. Tahap Perencanaan (Planning Phase)


Impleme ntation Go-Live Support
Planning phase disebut juga sebagai tahap identifikasi kebutuhan. Kegiatan pada tahap ini
melibatkan pengidentifikasian kebutuhan akan sistem baru atau mengupgrade sistem yang
sudah berjalan. Data-data awal mengenai sistem, prosedur dan arsitektur sistem informasi
yang saat ini berjalan akan dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan pelaksana teknis
kegiatan serta personil yang ditunjuk yang dinilai memiliki kapabilitas dan pengetahuan
terhadap sistem atau proses yang selama ini berjalan. Hasil dari tahap ini adalah berupa
sebuah dokumen inventaris dan temuan yang berisi data-data dan informasi di lapangan.
Dalam tahap perencanaan ini akan melalui proses assesment atau persetujuan dari
pelaksana teknis kegiatan terlebih dahulu untuk berlanjut ketahap selanjutnya.

b. Tahap Analisis (Analysis Phase)

Pada tahap ini sistem analis mempelajari prosedur yang berlaku atau sistem yang selama ini
berjalan dan digunakan dalam di perusahaan. Tujuan utama tahap ini adalah
mengidentifikasi kebutuhan untuk suatu sistem yang baru atau hanya merubah sebagian
aspek tertentu. Data-data dari dokumen inventaris yang diperoleh dari tahap sebelumnya
dilakukan pengkajian ulang oleh sistem analis untuk dibuatkan rekomendasi mengenai hal-
hal apa saja yang perlu diperhatikan serta pembentukan struktur awal sistem informasi.
Hasil dari tahapan ini adalah dokumen rekomendasi dan rancangan struktur sistem
informasi yang telah mendapat persetujuan dari pelaksana teknis kegiatan dan disesuaikan
dengan kebutuhan (user requirement).

Pada dasarnya, tinggi rendahnya risiko keberhasilan proses pelaksanaan pekerjaan sangat
dipengaruhi oleh beberapa aspek, antara lain:

6 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


 Aspek Data - Semakin kompleks struktur, model, dan arsitektur data yang ingin
dipindahkan, semakin sulit mekanisme pemetaan dan pemindahannya, yang berarti
semakin tinggi resiko yang dihadapi.
 Aspek Teknologi - Semakin tersebar bentuk atau topologi perangkat keras dan
jaringan yang merupakan lokasi penyimpanan data, semakin sulit aktivitas pemetaan
data yang harus dilakukan, yang berarti akan mempertinggi risiko yang dihadapi.
 Aspek Manusia – Semakin banyak unsur manusia yang terlibat dalam aktivitas
pemasukan, pengorganisasian, pemeliharaan, dan pengawasan data, akan
meningkatkan potensi terjadinya kesalahan yang berpengaruh pada kualitas data
yang disimpan, yang berarti akan memperbesar risiko kesalahan yang terjadi.
 Aspek Kebijakan – Semakin tidak adanya kebijakan standar di departemen yang
selama ini dipergunakan sebagai acuan dalam proses pengelolaan data, semakin sulit
menentukan strategi yang tepat, yang berarti mempertinggi resiko implementasi.
dan lain sebagainya

Untuk memperkecil risiko yang ada, maka beberapa langkah harus dilakukan sebelum
proses dilakukan, yaitu:
 Melakukan kajian (assessment) terhadap arsitektur, struktur, dan sistem basis data
(database) yang dimiliki saat ini. Proses kajian akan sangat terbantu jika unit kerja
yang bersangkutan memiliki dokumen yang lengkap mengenai seluk beluk data
terkait. Inti dari kajian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara detail
mengenai tingkat integritas data, agar ketika migrasi dilakukan, data yang
dipindahkan adalah utuh dan menyeluruh.
 Mempelajari arsitektur, struktur, dan sistem basis data dari sistem baru yang akan
dituju dalam proses migrasi. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
mempelajarinya, seperti melalui: buku-buku referensi, pengalaman orang lain,
reference/technical manual, jurnal/artikel, dan lain sebagainya.
 Membandingkan kedua platform tersebut secara sungguh-sungguh (sistem lama
dengan sistem baru) dan lakukan proses kajian resiko (risk assessment). Jika konsep
atau sistem arsitektur data yang lama kurang lebih sama dengan yang baru, maka
nampaknya proses migrasi tidak terlampau sulit untuk dilakukan – dengan kata lain
berisiko rendah. Namun, jika sistem arsitektur data yang lama sangat berbeda
dengan yang baru, maka tingkat kompleksitas proses migrasi menjadi tinggi – yang
berarti pula akan mempertinggi risiko yang ada.
 Setelah serangkaian proses kajian tersebut dilakukan, tim yang bertanggung jawab
untuk menyelenggarakan proses migrasi harus mempersiapkan perencanaan yang
matang dan menyusun strategi aktivitas tersebut. Mengingat bahwa proses dan
mekanisme migrasi data membutuhkan teknik, metodologi, dan keahlian khusus,
maka disarankan bagi unit kerja untuk melibatkan pihak ketiga – dalam hal ini
konsultan atau vendor teknologi informasi – yang memiliki pengalaman dan
knowledge base terkait dengan kebutuhan ini.
 Berdasarkan metodologi yang telah teruji dan dimiliki maka unit kerja (dalam hal ini
tim pengembangan data) bersama-sama dengan konsultan secara langkah demi
langkah, fase demi fase, menjalankan metodologi tersebut demi suksesnya proses
migrasi yang dijalankan.

7 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


c. Tahap Desain (Design Phase)

Dalam tahap ini, pengembang sistem menuangkan hasil dari tahap sebelumnya (Analysis
Phase) ke dalam actual design atau spesifikasi sistem. Pengembangan sistem meliputi
tampilan input dan ouput untuk report, database dan computer process. Desain sistem
dibuat dalam beberapa versi sebagai alternatif pilihan bagi pemakai (user). Desain ini secara
terus atau berkesinambungan dikonsultasikan dan dikoordinasikan dengan pelaksana teknis
kegiatan untuk disepakati dan disetujui mana yang menjadi pilihan untuk pengembangan
pada tahap selanjutnya.

d. Tahap Implementasi (Implementation Phase)

Setelah tahap desain, selanjutnya dilakukan testing terhadap sistem, tahapan ini terdiri dari
beberapa prosedur yaitu :
 Coding
Dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu design tampilan aplikasi dan design
kode-kode aplikasi (programming). Tim desain grafis akan menyiapkan contoh
prototipe desain (desain interaktif yang selanjutnya akan dilakukan pemilihan oleh
Pelaksana Teknis Kegiatan, apabila dari contoh prototipe yang disediakan tidak
sesuai dengan yang harapkan maka akan dilakukan desain ulang. Di sisi lain,
programming akan membuat kode-kode dalam pemrograman pada pekerjaan
Pengembangan Sistem Informasi sesuai dengan kebutuhan aplikasi berdasarkan KAK.
 System Integration and Testing
Setelah proses coding, dilakukan berbagai test untuk melihat kemungkinan-
kemungkinan terdapat bugs (error). Sistem informasi dapat digunakan secara
bertahap atau langsung untuk menggantikan sistem yang lama. Pada tahap
implementasi inipun akan melalui proses assesmen atau persetujuan terlebih dahulu
untuk selanjutnya melalui proses pemeliharaan.

e. Tahap Bantuan Go Live (Go Live Support Phase)

Setelah semua phase di atas selesai, dilakukan go live support dalam kurun waktu tertentu.
Kemungkinan terdapat bugs (error) yang tidak teridentifikasi pada Implementation phase.

Dengan terselesaikannya kelima tahapan kerja diatas dengan baik, maka pekerjaan dapat
dilaporkan dan diserahterimakan kepada PERUMDAM Tirta Kerta Raharja Kabupaten
Tangerang. Laporan akan memuat dokumentasi lengkap pelaksanakan pekerjaan dengan
format dan isi yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh KAK.

2.2. Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan

Tim pelaksana merupakan tim penggerak yang akan mewujudkan dan


mengimplementasikan hasil dari rancangan konsultansi yang dimaksud. Untuk itu perlu
adanya pembentukan struktur tim yang baik dan solid, baik dari sistem kinerja maupun latar
belakang pendidikan maupun skill dan kemampuan personal yang akan mendukung kinerja
tim. Adapun struktur tim kerja yang kami bentuk adalah sebagai berikut :

8 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


a. Software Programmer :
Tugas dan tanggung jawab adalah:
 Melakukan perancangan pengembangan aplikasi Sistem Informasi.
 Melaksanakan pengembangan aplikasi Sistem Informasi.
 Melakukan koordinasi dengan Tim Internal PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang.
 Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Sistem
Informasi Manajemen PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang.

b. Assisten Software Programmer / Implementer :


Tugas dan tanggung jawab adalah:
 Bekerjasama dengan Software Programmer dalam hal pembangun aplikasi sehingga
system aplikasi yang dikembangkan dapat dipergunakan atau diimplementasikan
sesuai dengan kebutuhan user.
 Melakukan koordinasi dengan Tim Internal PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang.
 Melaksanakan setting, instalasi dan implementasi program aplikasi yang dibangun

2.3 Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

MINGGU
NO URAIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembuatan Rencana Kerja dan
1                        
Penyediaan Peralatan
2 Assessmen kondisi eksisting                        
Desain penyesuaian aplikasi sistem
3                        
informasi dan format laporan
Penyesuaian struktur database dan
4                        
sistem pelaporan
Penyesuaian modul aplikasi dan
5                        
pelaporan dengan struktur kode baru
Menyusuan manual prosedur dan proses
6                        
migrasi
Melakukan pengujian aplikasi sistem
7                        
informasi hasil penyesuaian
Melakukan pengujian dan pemeriksaan
8                        
terhadap sistem pelaporan
Melakukan perbaikan dan
9                        
penyempurnaan
Melakukan instalasi aplikasi sistem
10                        
informasi

9 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


BAB III
METODOLOGI

Pekerjaan Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan karena


Perubahan Struktur Kode Perkiraan pada PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang ini,
konsultan terlebih dahulu berkonsultasi dengan unit kerja terkait di PERUMDAM TKR
Kabupaten Tangerang tentang kebutuhan apa saja yang perlu diakomodir dalam
pelaksanaan pekerjaan ini. Pada bahasan ini akan disampaikan metodologi dan teknologi
yang akan digunakan dalam Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan
karena Perubahan Struktur Kode Perkiraan pada PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang.

3.1. Perancangan Desain

Sebelum dilakukan pemrograman aplikasi berupa source code dan tabel basis data,
dilakukan perancangan terhadap desain sistem yang akan dibangun. Sebagai standar dari
perancangan dan dokumentasi sistem ini kami menggunakan standar UML. Rancangan dan
dokumentasi ini akan dijadikan sebagai cetak dasar (blue print) dari sistem. Dokumentasi ini
ditujukan sebagai media komunikasi antara developer dengan klien. Segala kebutuhan klien,
permintaan klien dan struktur sistem sebelumnya kami tuangkan dalam dokumentasi ini
sebagai kontrol bagi developer dan juga klien untuk melihat apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan klien sebelum dilakukan proses produksi

Rancangan Desain Sistem akan mengacu pada konsep “Use Case Driven Object Model With
UML”. Merupakan pendekatan progamming secara object atau biasa disebut (Object
Oriented Programing). Rancangan desain sistem ini sendiri akan mengikuti standar UML
(Unified Modeling Language). Alasan pemilihan UML sebagai standar baku adalah karena
UML merupakan bahasa pemodelan yang sudah standar sehingga akan lebih mudah untuk
dilakukan pengembangan selanjutnya.

Perancangan desain dibagi menjadi beberapa tahap dan setiap tahap akan dikomunikasikan
dengan klien untuk mendapat persetujuan. Secara garis besar, proses perancangan desain
dapat dilhat pada ilustrasi diagram di bawah ini.

10 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


3.2. Pembangunan Aplikasi

Setelah didapatkan rancangan sistem, maka dilakukanlah pengembangan aplikasi berupa


penulisan source code program dan pembuatan object data berupa tabel database.
Pembangunan aplikasi ini mengikuti konsep dan pendekatan pola multitier dimana tampilan
pengguna, logika fungsi proses, penyimpanan data dan pengaksesan data akan
dikembangkan secara bagian terpisah. Pemisahan ini ditujukan agar bagian-bagian ini dapat
di-upgrade atau diganti secara terpisah mengikuti perubahan teknologi.

Keunggulan dari Konsep


1. Dengan menggunakan konsep-konsep seperti multitier architectural, MVC dan
lainnya akan membuat aplikasi lebih dinamis, tidak rentan terhadap perubahan, baik
berupa perubahan teknologi maupun perubahan logika atau proses bisnis.
2. Akan membuat pembangunan aplikasi menjadi lebih cepat dan mudah karena sudah
terpola.
3. Akan menjamin keamanan yang lebih baik karena pemisahan antara akses pengguna
secara langsung kepada basis data.

3.3. Metodologi Pengembangan Sistem

Dalam kegiatan ini kami menggunakan Metodologi Pembangunan Sistem Informasi


yang dikenal dengan nama ”Water Fall” Methodology dimana metodologi ini sudah
dikenal cukup lama dan diakui keandalannya.

Metodologi Waterfall akan kami gunakan terutama dalam menentukan struktur awal dan
main back-bone dari keseluruhan sistem informasi ini dengan maksud untuk mendapatkan
spektrum sistem informasi yang seluas-luasnya baik pada saat proses analisa maupun
keterbukaan aplikasi dalam kaitan kemudahan untuk berinteraksi dengan sistem lainnya
yang mungkin akan dikembangkan di masa yang akan datang dan tentu saja hal pemilihan
metode ini dimaksudkan agar memperingkas waktu pembangunan dan implementasi tanpa

11 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


mengurangi kualitas dari hasil akhirnya yang tetap harus mendasarkan kepada prinsip
berhasil guna dan berdaya guna secara maksimal.

Seperti yang terlihat pada gambaran di atas, metodologi pembangunan aplikasi waterfall
dibagi menjadi 5 (lima) tahapan pembangunan yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Requirements, atau biasa disebut sebagai proses analisa kebutuhan, pada tahap ini
dilakukan pengumpulan data-data dan informasi yang dibutuhkan dalam
pembangunan aplikasi yang dapat berupa :

 Data atau informasi dasar berupa data-data statistik kuantitatif


maupun kualitatif;
 Data atau informasi mengenai struktur proses yang selama ini digunakan baik
dalam bentuk manual maupun terdigitalisasi;
 Data atau informasi menganai hambatan atau permasalahan yang saat
ini timbul pada proses yang selama ini dijalankan;
 Kebutuhan dan harapan dari pengguna terhadap sistem mobile web yang akan
dibangun.

Dalam tahap ini pula dilakukan proses analisa dan pemetaan dari data-data dan
informasi yang telah didapat sehingga didapatkan gambaran yang jelas tentang
rencana pengembangan sistem informasi management PERUMDAM TKR Kabupaten
Tangerang, di samping itu pada tahap ini akan pula dilakukan pematangan
teknologi yang akan digunakan.

2. Design, dalam tahap ini semua data-data dan informasi disatukan menjadi satu
kesatuan yang utuh sehingga sudah akan mulai terlihat bentuk kasar dari
Pengembangan sistem informasi management PERUMDAM TKR Kabupaten
Tangerang yang akan dibuat, output yang dihasilkan dari tahap ini diantaranya
sebagai berikut :
 Desain struktur aplikasi;
 Desain Database;
 Desain proses kerja;
 Desain antarmuka (interface);

12 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


 Desain output;

3. Implementation, adalah tahap dimana proses pembangunan aplikasi mulai


dilakukan hingga pengembangan sistem informasi management PERUMDAM TKR
Kabupaten Tangerang siap digunakan dalam bentuk prototype.

4. Verification, dalam tahap ini pihak developer akan duduk beserta key-user untuk
melakukan serangkaian proses test dan simulasi terhadap prototipe yang telah
dibuat, output dari tahapan ini akan dipergunakan untuk melakukan perbaikan
dan modifikasi dan setelah itu barulah aplikasi siap digunakan.

5. Maintenance, adalah proses berkesinambungan untuk melakukan perbaikan-


perbaikan dan modifikasi terhadap sistem informasi yang telah dibuat

13 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


BAB IV
HASIL ANALISA DAN IMPLEMENTASI PROGRAM

Proses assesment kebutuhan telah dilaksanakan melalui koordinasi yang intensif dengan
Tim Teknis PERUMDAM Kabupaten Tangerang dan selanjutnya dilakukan proses analisa
dengan mengumpulkan data-data dan informasi mengenai sistem yang akan dibangun di
PERUMDAM Kabupaten Tangerang dan Implementasi Program serta digambarkan dengan
alur program.

4.1. Analisa Sistem


Analisis sistem adalah penguraian dari suatu Sistem informasi yang utuh ke dalam bagian -
baagian komponen sehingga dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan,
kesempatan, dan hambatan yang terjadi agar dapat dilakukan perbaikan sistem.

4.1.1. Analisis Kebutuhan


Dari proses analisis yang telah dilakukan pada sistem yang berjalan saat ini dalam
pengolahan data dilakukan semi manual sehingga dirasakan masih belum efektif dan efisien
dan belum interaktif serta belum adanya aplikasi khusus yang menangani tentang
pengolahan data yang cukup kompleksitasnya, sehingga perlu dibangun sebuah sistem
informasi atau aplikasi yang dapat mengakomodir proses pengolahan data yang efektif,
efisien serta dinamis dan lebih interaktif, maka salah satunya yaitu menggunakan teknologi
aplikasi yang berbasis web, agar staf pelaksana dalam melakukan pengolahan data dapat
dilakukan secara offline dan online dengan cepat.

4.1.2. Analisis Kebutuhan Fungsional


Dari hasil analisis sistem yang ada dapat disimpulkan apa saja kebutuhan fungsional dari
sistem yang akan dibangun. Secara umum Sistem Informasi harus memenuhi kebutuhan–
kebutuhan dibawah ini :

1) File Induk :
a. Umum dan Sekuritas
i. User
ii. Divisi/Seksi
iii. Wilayah/Cabang
iv. Kontak

2) Mapping Data Pelanggan Curah


3) Mapping Golongan Tarif Pelanggan (Integrasi dengan SIPT)
4) File Induk Saldo Awal
5) Transaksi :
a. Jurnal Akuntansi
i. Jurnal Utang yang harus dibayar (Voucher)
ii. Jurnal Pengeluaran Non Voucher
iii. Jurnal Pengeluaran Bank
b. Anggaran
i. Kartu Kendali

14 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


6) BKP Setoran Loket
7) Format Laporan / Dokumen Cetak

4.1.3. Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

Beberapa komponen yang dibutuhkan untuk dapat diimplementasikan antara lain:


1. Perangkat Komputer Client
2. Perangkat Komputer Server
3. Aplikasi Pendukung, Browser
4. Layanan internet Internasional dan Nasional.
5. Apache web server dan PostgreSQL.
7. Desain Tampilan Aplikasi User Friendly
8. Desain Tampilan Eye Ketching
9. Multi interface (LED, LCD, Smart Phone, Desktop, Laptop, Notbook, Ipad)

4.1.4. Modul, Sub Modul dan Action

NO MODUL SUB MODUL

1 Database
Desain Kode Perkiraan Baru
Penyusunan Kode Perkiraan Baru
Penyesuaian Kode Perkiraan lama ke baru
Pemeriksaan dan Pengujian Relasi Data
Migrasi Data ke Struktur Kode Perkiraan baru

2 Aplikasi
Review Modul-Modul Aplikasi Eksisting
Update/Penyesuaian Modul Aplikasi
mengikuti Struktur Kode Perkiraan baru
Melakukan Pengujian terhadap semua Form
Modul Aplikasi yang telah disesuaikan dengan
Struktur Kode Perkiraan yang baru (proses
create, read, update, dan delete)

3 Pelaporan
Review terhadap system pelaporan eksisting
Review sumber data untuk menampilkan
data laporan
Perbaikan dan Penyesuaian data untuk
system pelaporan
Pemeriksaan dan Pengujian Data yang
dikeluarkan dari Sistem Pelaporan Aplikasi

15 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


4.2. Perancangan Sistem

Perancangan sistem bertujuan untuk merealisasikan hasil analisis yang didapat.


Perancangan – perancangan yang menjadi bagian dari perancangan sistem antara lain
perancangan basisdata, proses dan antarmuka. Diantara perancangan sistem yang dilakukan
dalam pembuatan aplikasi penjadwalan pimpinan adalah sebagai berikut:

4.2.1. Flow Diagram

4.3. Penyesuaian Desain Sistem

Prototipe sistem yang dikonsultasikan dan disepakati bersama dengan Tim Teknis dan
Bagian Keuangan PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang kemudian dikembangkan menjadi
program aplikasi secara utuh. Perubahan dan penyesuaian kode perkiraan yang disusun
dilakukan pengujian mulai fungsi yang paling kecil sampai kepada keseluruhan fungsi sistem
berikut integrasi dan implementasinya.
4.3.1. Modul
Perubahan dan penyesuaian kode perkiraan yang disusun kemudian di terapkan pada
modul-modul aplikasi yang dibangun dengan bahasa pemograman PHP yaitu aplikasi open
source yang berbasiskan pada model MVC (Model, View, Controller). Maksud dari MVC ini
sendiri adalah memisahkan 3 hal pokok (basis data, tampilan intreface, dan logika aplikasi) di
dalam pembuatan aplikasi berbasis web ke dalam 3 bagian, yaitu bagian model untuk basis
data, bagian view untuk tampilan interface, dan bagian controller untuk logika aplikasi. Oleh
sebab itu framework ini cocok dipergunakan untuk merancang aplikasi arsip karena akan
lebih mudah dan cepat dalam membuat aplikasi arsip tersebut jika dibandingkan pembuatan
dengan cara coding secara manual.
4.3.2. Rancangan Database
Database sistem menggunakan model Relational Management Data Base System (RMDBS).
RDBMS dibuat dengan struktur tiga skema, yaitu: eksternal, konseptual dan internal.

16 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


Struktur lapisan ini mendefinisikan data-data pada tingkat yang berbeda. Skema Eksternal
mendefinisikan bagaimana pemakai mengakses dan melihat output dari RDBMS, bebas dari
bagaimana data disimpan atau diakses secara fisik. Akses dan manipulasi seperti ini
dilaksanakan dengan mempekerjakan bahasa query, seperti Structured Query Language
(SQL), bahasa standar yang diakui untuk RDBMS. Skema Konseptual yang mendefinisikan
model database relasional terdiri dari sekumpulan tabel yang dinormalisasi. Skema Internal
terdiri dari organisasi fisik dari data (mis. sekuensial, indeks sekuensial, langsung) dalam hal
struktur fisik data dan metode-metode pengaksesan dari sistem operasi komputer.
Perubahan dan penyesuian dilakukan khusus pada data dalam table kode perkiraan sperti
ditunjukkan dalam gambar dibawah ini
Tabel no_per

File Induk Kode Perkiraan Kode perkiraan akuntasi baru dengan format XX.XXX.XX, dimana
format tersebut telah disesuaikan dengan kebutuhan saat ini, yang sebelumnya format kode
perkiraan lama XX.XX.XX sudah tidak sesuai dengan kondisi saat ini.

4.3.3. Penyesuaian Tampilan Antar Muka

1. File Induk Saldo Awal


Saldo awal neraca telah disesuaikan mengikuti format kode perkiraan baru.

17 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


2. Mapping Pelanggan Air Curah

Kode perkiraan untuk keperluan mapping pelanggan air curah telah disesuaikan dengan
format kode perkiraan baru

3. Golongan Tarif Pelanggan


Golongan tarif pelanggan telah disesuaikan dengan format kode perkiraan baru

18 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


4. Transaksi Jurnal
Format seluruh transaksi jurnal telah di update dengan kode perkiraan baru

19 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


Laporan-Laporan Dari Sistim Akuntansi dengan Kode Perkiraan Baru

1. Voucher

Voucher dengan format kode perkiraan baru

2. BKP Setoran Loket

Buku Pembantu Setoran Loket telah di sesuaikan dengan format kode perkiraan baru

20 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


3. Kartu Kendali

Modul Kartu Kendali telah disesuaikan dengan format kode perkiraan baru

4. Laporan Buku Harian kas/Bank

Laporan Buku Harian Kas/Bank telah disesuaikan dengan format kode perkiraan

21 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


5. Laporan Buku Besar

Laporan Perkiraan Buku Besar telah disesuaikan dengan format kode perkiraan baru

22 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


6. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas telah disesuaikan dengan format kode perkiraan baru

23 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


7. Neraca

Laporan Neraca telah disesuaikan dengan format kode perkiraan baru

8. Laba/Rugi

Laporan Laba/Rugi telah disesuaikan dengan format kode perkiraan baru

24 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


4.3.4. Progress Pekerjaan

NO MODUL SUB MODUL PROGRESS


YES NO
1 Database
Desain Kode Perkiraan Baru 
Penyusunan Kode Perkiraan Baru 
Penyesuaian Kode Perkiraan lama ke baru 
Pemeriksaan dan Pengujian Relasi Data 
Migrasi Data ke Struktur Kode Perkiraan baru 

2 Aplikasi
Review Modul-Modul Aplikasi Eksisting 
Update/Penyesuaian Modul Aplikasi

mengikuti Struktur Kode Perkiraan baru
Melakukan Pengujian terhadap semua Form
Modul Aplikasi yang telah disesuaikan dengan

Struktur Kode Perkiraan yang baru (proses
create, read, update, dan delete)

3 Pelaporan
Review terhadap system pelaporan eksisting 
Review sumber data untuk menampilkan

data laporan
Perbaikan dan Penyesuaian data untuk

system pelaporan
Pemeriksaan dan Pengujian Data yang

dikeluarkan dari Sistem Pelaporan Aplikasi

25 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan


BAB V
PENUTUP

Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan karena Perubahan Struktur
Kode Perkiraan pada PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang merupakan bukti nyata
penerapan dan pemanfaatan teknologi informasi mutakhir untuk mengakomodasi
kebutuhan sarana pengelolaan keuangan di lingkungan PERUMDAM TKR Kabupaten
Tangerang, sarana analisa data serta pusat data dan informasi keuangan PERUMDAM TKR
Kabupaten Tangerang.

Kami bersyukur mendapatkan kepercayaan dan kesempatan untuk menjadi bagian dari
langkah maju PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang dalam mewujudkan peningkatan
kualitas pengelolaan data keuangan.

Kami juga menghaturkan terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang baik dari Tim Teknis
dan Bagian Keuangan PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang sehingga pelaksanaan
pekerjaan Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan karena
Perubahan Struktur Kode Perkiraan pada PERUMDAM TKR Kabupaten Tangerang ini dapat
berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti. Tahap demi tahap pekerjaan telah
kami laksanakan secara profesional dan taat jadwal tidak lain untuk dapat merealisasikan
maksud dan tujuan pekerjaan ini dengan baik dan benar.

Demikian laporan akhir pekerjaan Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi
Keuangan karena Perubahan Struktur Kode Perkiraan pada PERUMDAM TKR Kabupaten
Tangerang ini kami buat dengan sebenarnya dan penuh tanggungjawab.

26 | Perbaikan dan Penyesuaian Aplikasi Sistem Akuntansi Keuangan

Anda mungkin juga menyukai