Anda di halaman 1dari 13

Setelah membaca dan mempelajari Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pekerjaan Perencanaan Cor

Batu Bua I.
maka secara garis besar bisa kami simpulkan sebagai berikut :

1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA


Kerangka Acuan Kerja dimaksudkan sebagai petunjuk pelaksanaan bagi konsultan
Perencanaan secara umum yang memuat latar belakang, maksud tujuan dan sasaran
pelaksanaan kegiatan, garis besar lingkup pekerjaan serta informasi dasar lainnya
mengenai detail kegiatan dan pekerjaan yang akan dilaksanakan. Dan informasi-informasi
yang dimuat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) tersebut sudah lengkap sehingga dapat
kami pahami dengan baik.
Kerangka Acuan Kerja/KAK ini disusun sebagai acuan bagi setiap konsultan dalam rangka
mengikuti proses seleksi sederhana. Tanggapan dan Saran Kerangka Acuan Kerja (KAK)
dapat di mengerti dan dipahami secara jelas.

2. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL / FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK


a) Terhadap Syarat Teknis Pelaksanaan
- Fasilitas Pendukung/Tenaga Ahli yang dibutuhkan
Sesuai dengan Kerangka acuan Kerja, bahwa pengguna barang/jasa yang tidak
menyiapkan peralatan, material dan dana, maka kami pihak penyedia jasa
Konsultan bersedia menyediakan peralatan dan material yang akan dipergunakan
untuk Pekerjaan Perencanaan Cor Batu Bua I. Untuk komposisi personil serta
termasuk didalamnya susunan Tenaga Ahli dan Tenaga pendukung disesuaikan
dengan ketentuan yang tercantum dalam Kerangka acuan Kerja yang dikeluarkan
oleh Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Kabupaten Murung Raya. Semua
syarat-syarat personil dan Fasilitas pendukung pelaksanaan pekerjaan dapat
dipahami dan diterima oleh konsultan, penjelasan dan keterangan cukup jelas.

- Lingkup Pekerjaan
Dari persyaratan yang ada, serta lingkup dan keluaran cukup jelas

- Waktu Pelaksanaan
Terhadap waktu pelaksanaan selama 7 (Tujuh) Hari Kalender sudah cukup jelas.

b) Kesimpulan
Dari semua yang diuraikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perencanaan Cor Batu
Bua I dan penjelasan terhadap Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) pada saat rapat
penjelasan pekerjaan (Aanwijzing), kami menyimpulkan bahwa dapat melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan dalam dokumen pelelangan/
Pengadaan.
1. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
Untuk memperoleh suatu kualitas yang diharapkan (sistematis dan tepat guna) maka
diperlukan adanya Jasa Konsultasi Perencanaan Cor Batu Bua I sehingga tercapainya fungsi
yang optimal dari suatu konstruksi Pembangunan. Diharapkan dengan adanya kegiatan
Perencanaan ini didapatkan hasil pekerjaan yang memenuhi persyaratan dan kaidah-
kaidah teknis dan dapat diaplikasikan di lapangan sebagai bagian dari kegiatan
Perencanaan Cor Batu Bua I yang berkualitas untuk mendukung aktivitas masyarakat. Untuk
itu diperlukan seleksi umum guna menunjuk penyedia jasa konsultansi yang melakukan
Perencanaan teknis pekerjaan yang dimaksud.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Kerangka Acuan Kerja (KAK ) ini merupakan petunjuk bagi konsultan Perencana yang
memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultasi
Perencanaan Cor Batu Bua I, sehingga didapat hasil Perencanaan yang mencakup
Perencanaan teknik konstruksi, kualitas dan kuantitas pekerjaan pelaksanaan serta waktu
pelaksanaan yang sesuai dengan persyaratan teknis maupun peraturan lainnya yang telah
ditetapkan.

Perencanaan Cor Batu Bua I Tahun Anggaran 2023 di Puruk Cahu Kab. Murung Raya adalah
Perencanaan secara teknis jalan baik dari segi kualitas, kuantitas yang memenuhi
spesifikasi teknis yang dipersyaratkan.

Dalam penugasan ini diharapkan Konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung


jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai spesifikasi
dan standar teknis yang tercantum dalam KAK ini.

Tujuan utamanya adalah didapatkan hasil pekerjaan Jasa Konsultasi Perencanaan Cor Batu
Bua I yang dapat diaplikasikan dengan baik di lapangan sehingga pekerjaan teknis
dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang direncanakan
dan sedapat mungkin mendekati kondisi riil di lapangan serta tercapainya
pelaksanaan fisik yang tepat waktu, konstruksi yang baik dan dapat
dipertanggungjawabkan serta dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat khususnya
masyarakat sesuai yang diharapkan.
A. RUANG LINGKUP
Berdasarkan dokumen Kerangka Acuan Kerja, Ruang lingkup dari kegiatan perencanaan teknis
ini antara lain:
Lingkup Perencanaan Teknis:
1. Perencanaan harus menghasilkan perencanaan teknis rinci yang dituangkan kedalam
Peta/Gambar Pengukuran dan Perencanaan antara lain:
 Lay out bangunan
 Denah, gambar tampak (depan dan samping) dan potongan memanjang
 Potongan Melintang
 Gambar Detail
 Gambar Tipikal
 Gambar Prespektif
2. Penyiapan survey topografi dan potongan memanjang, serta penampang melintang
3. Pemeriksaan/pengukuran ketinggian (elevasi)
4. Penyiapan gambar-ganbar pada skala standar
Ketentuan mengenai gambar teknik:
1. Gambar teknik dibuat pada skala yang sesuai (skala 1:50, 1:20, 1:10, 1:5, sesuai
kebutuhan) dan detail yang cukup mewakili lokasi secara utuh, tipologi, cakupan dan skala
dari pekerjaan yang diusulkan, termasuk batas konstruksi yang akan dikerjakan oleh
pengguna jasa. Pembuatan visualisasi 3D (tida dimensi) bangunan minimal dari 2 (dua)
sudut pandang.
2. Gambar-gambar harus sesuai dengan usulan yang berlaku pada kondisi lapangan,
termasuk topografi, prasarana saat ini dan hal lain yang dikerjakan sesuai ciri-ciri alami.
Gambar ahrus menyajikan rencana ketinggian, penampang memanjang dan detail
konstruksi yang lengkap. Detail tipikal yang ada harus dibuat lengkap dan sesuai standar,
dan semua bagian yang tidak standar harus ditampilkan khusus secara detail. Gambar
harus menampilkan dengan jelas dimensi ketinggian, dan materi/bahan yang digunakan
dalam pekerjaan konstruksi.
Perhitungan:
Semua perhitungan yang diperlukan harus disiapkan untuk menentukan dan memutuskan
tipe, dimensi, dan skala serta pemecahan teknis yang diusulkan untuk masing-masing
komponen proyek-proyek sesuai dengan kriteria design dan SNI Bangunan Gedung
Negara.
Spesifikasi:
1. Detail spesifikasi harus disiapkan untuk tiap jenis pekerjaan. Sejauh memungkinkan
spesifikasi standar yang disetujui oleh instansi terkait harus digunakan. Spesifikasi tiap
jenis pekerjaan harus mencakup tidak kurang dari hal-hal sebagai berikut:
a. Diskripsi jenis pekerjaan.
b. Material yang digunakan
c. Metode kerja dan teknik konstruksi
d. Standar dan Metode Pengukuran
e. Pengetesan dan kontrol kualitas
2. Spesifikasi harus mewajibkan penyedia jasa konstruksi, apakah pemasok material,
pemasangan lengkap/bangunan, menyiapkan perhitungan khusus, spesifikasi dan
gambar-gambar tambahan yang diperlukan untuk operasi, pemeliharaan, modifikasi
dan pekerjaan yang tidak sesuai.
3. Spesifikasi mengacu pada standar spesifikasi yang berlaku pada perencanaan
bangunan gedung negara.
Volume Pekerjaan:
Volume pekerjaan untuk tiap jenis pekerjaan harus disiapkan dari perhitungan desain
gambar-gambar dan spesifikasi dalam format dan pada sebuah tingkatan rinci. Hal itu
harus ditinjau seteliti mungkin dan jumlah atau volume dari pekerjaan yang diperlukan
untuk masing-masing jenis pekerjaan.
Perkiraan Biaya:
Sebuah perkiraan biaya yang rinci untuk setiap komponen bangunan yang akan dilelang,
termasuk komponen kegiatan yang diperlukan dalam pelaksanaan guna mengurangi
gangguan terhadap pelayanan perkantoran dan kegiatan umum, harus disediakan. Sumber
ata dasar satuan harga harus disiapkan. Sumber data dasar satuan harga mengacu pada
standar keputusan Pemerintah Kabupaten Murung Raya SNI yang berlaku pada saat
pekerjaan dilaksanakan.
Ruang lingkup kegiatan yang disampaikan dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja tersebut
sudah sangat jelas dan padat. Ada baiknya kegiatan alih pegetahuan / diskusi juga menjadi
bagian ruang lingkup dari kegiatan ini. Karena hasil dari diskusi juga sangat berpengaruh
terhadap keluaran pekerjaan. Selain itu untuk berita acara/risalah diskusi juga merupakan
dokumen administrasi yang sangat penting, karena didalamnya termuat history dari desain
dan perubahan-perubahannya yang terjadi selama masa pelaksaan. Dari ruang lingkup yang
telah disampaikan konsultan akan menyampaikan secara detail pada subbab uraian detail
keluaran pekerjaan.
B. PENDEKATAN DAN METODOLOGI
Metodologi kegiatan Penyelenggaraan Infrastruktur pada Permukiman di Kawasan Strategis
sebagaimana yang disampaikan dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja sudah sesuai dengan
Sasaran kegiatan. Metodologi tersebut meliputi seluruh kegiatan mulai dari tahap persiapan,
survey dan pengumpulan informasi, dokumentasi hingga tersusunnya dokumen rencana
teknis, diuraikan sebagai berikut:
Persiapan
 Persiapan dasar berupa penyiapan secara administrasi, mobilisasi tim pelaksana,
penetapan pola pelaksanaan
 Menyusun Jadwal Pelaksanaan dan membuat Struktur Organisasi
 Persiapan teknis berupa penyiapan format pengumpulan data dan informasi serta
perangkat survey lainnya yang akan digunakan untuk kegiatan lapangan
 Persiapan penyiapan alat ukur yang memadai
Survey lapangan
Melakukan survey lapangan untuk megumpulkan data primer dan sekunder berkaitan
dengan penyusunan rencana teknis dan desain, meliputi antara lain:
 Survey lapangan untuk identifikasi dan inventarisasi data teknis yang diperlukan untuk
pekerjaan yang dilaksanakan.
 Penyediaan jasa diharuskan menyerahkan laporan, antara lain:
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Antara
- Draft Laporan Akhir
- Laporan Akhir
- Gambar Teknis
- Rencana SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi)
- Foto Survey/ Dokumentasi Lapangan
- Spesifikasi teknis
- Rencana Anggaran Biaya (RAB/EE)
Metodologi yang tertuang dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja tersebut diatas sudah tepat
sehingga tujuan dan sasaran dari kegiatan Penyelenggaraan Infrastruktur pada Permukiman di
Kawasan Strategis dapat tercapai seperti yang diharapan. Metodologi tersebut akan menjadi
dasar dari penyusunan metodologi pekerjaan yang akan dituangkan dalam dokumen usulan
teknis. Apabila dirasa perlu, konsultan akan menambahkan beberapa item guna lebih
menyempurnakan hasil dari pekerjaan. Hal yang perlu ditambahkan salah satunya adalah
terkait dengan alih pengetahuan/diskusi. Karena pada Metodologi yang telah disampaikan
tidak satupun yang membahas mengenai tahapan diskusi. Terutama diskusi antara penyedia
jasa dengan penguna jasa. Karena bagaimanapun juga keputusan suatu desain baik
perubahannya mutlak merupakan hak dari pemberi tugas.

C. KELUARAN
Keluaran kegiatan Penyelenggaraan Infrastruktur pada Permukiman di Kawasan Strategis
sebagaimana yang disampaikan dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja sudah sesuai dengan
Sasaran dan Ruang Lingkup kegiatan. Keluaran kegiatan Penyelenggaraan Infrastruktur pada
Permukiman di Kawasan Strategis antara lain:
1. Tahap Konsep Rencana Teknis
a. Konsep penyiapan rencana teknis dan uraian rencana kerja konsultan perencana.
b. Konsep skematik rencana teknis
c. Laporan data dan informasi lapangan
2. Tahap Pra Rencana Teknis
a. Gambar-gambar Pra Rencana
b. Perkiraan Biaya Pembangunan (EE)
c. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) atau spesifikasi teknis.
3. Tahap Pengembangan Rencana
a. Gambar pengembangan rencana arsitektur
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan
c. Draft rencana anggaran biaya (EE)
d. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) atau spesifikasi teknis.
4. Tahap Rencana Detail
a. Gambar rencana teknis bangunan lengkap
b. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS)
c. Bill of Quantity (BoQ)
d. Rencana Anggaran Biaya (RAB/EE)
e. Spesifikasi Teknis Bahan
5. Tersediannya Soft File seluruh laporan/produk baik berupa file word, excel, dan autocad.
Khusus spesifikasi teknik dan gambar selain dalam bentuk file word, excel, dan autocad,
juga dalam bentuk PDF yang telah ditandatangani. Seluruh laporan/produk, file PDF,
dokumentasi dan dokumen lainnya dicopy ke dalam Flash Disk kapasitas sebanyak 1 unit.

D. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu yang diberikan untuk melaksanakan pekerjaan ini sebagaimana yang telah
disampaikan dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja sudah mencukupi. Dalam dokumen KAK
penyedia jasa diberikan waktu selama 7 (Tujuh) hari kalender.

E. JADWAL TAHAPAN PELAKSANAAN


Jadwal dan tahapan pelaksanaan kegiatan yang disampaikan pada dokumen Kerangka Acuan
Kerja sangat detail dan jelas. Dengan jadwal yang terperinci tersebut penyedia jasa akan dapat
dengan mudah menyesuaikan rencana kegiatan sebagaimana yang diharapkan oleh pengguna
jasa. Konsultan akan menggunakan jadwal tersebut dan melakukan penyesuaian terhadap
metode dan program kerja yang telah disusun sehingga Program Kerja yang disusun oleh
penyedia jasa dapat berkesinambungan dengan jadwal yang diharapkan oleh Pengguna Jasa
sebagaimana yang tertuang dalam dokumen KAK.

F. LAPORAN
Pelaporan yang disyaratkan dalam dokumen Kerangka Acuan kerja sudah jelas. Dengan jenis
dan jadwal penyampaiannya sebagaimana yang tertuang dalam dokumen KAK, sistem
pelaporan yang dipersyaratkan sudah sangat sistematis, dimana dengan jadwal penyampaian
laporan yang padat selama masa pelaksanaan, progres dari pelaksanaan kegiatan dapat
dikendalikan dan pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang disediakan. Adapun
pelaporan yang harus disampaikan oleh penyedia jasa berdasarkan dokumen KAK antara lain:
- Laporan Pendahuluan
- Laporan Antara
- Draft Laporan Akhir
- Laporan Akhir Perencanaan
- Gambar Teknis
- Rencana SMKK (Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi)
- Spesifikasi teknis
- Soft Copy Laporan
Apabila merujuk pada ruang lingkup dan metodologi yang disampaikan dalam dokumen KAK
penyedia jasa juga perlu menyampaikan Bill Of Qunatity (BoQ) dan Engineering Estimate (EE)
guna melengkapi dokumen lelang pekerjaan Penyelenggaraan Infrastruktur pada Permukiman
di Kawasan Strategis.
G. ALIH PENGETAHUAN
Dalam dokumen Kerangka Acuan Kerja juga menyampaikan terkait kegiatan alih pengetahuan
kepada personil satuan kerja / pejabat Pembuat Komitmen. Kegiatan alih Pengetahuan ini
memang sangat diperlukan dalam setiap pekerjaan terutama pekerjaan perencanaan teknis.
Karena dengan adanya kegiatan ini progres dari pekerjaan dapat dikendalikan dengan baik.
Selain itu produk yang dihasilkan oleh penyedia jasa juga dapat terkontrol dan sesuai dengan
yang diharapkan oleh pengguna jasa. Mengingat pentingnya kegiatan ini maka sangat perlu
untuk memasukkan kegiatan alih pengetahuan / diskusi ini dalam Ruang lingkup dan
Metodologi kegiatan.
2.1. PENDEKATAN, METODOLOGI & PROGRAM KERJA
Untuk mencapai tujuan sesuai sasaran yang ditentukan di dalam kerangka Acuan Kerja maka
sebelum dibuat metode terperinci perlu ditentukan lebih dahulu prinsip-prinsip dasar dan
penyederhanaan pelaksanaan. Harus lebih dahulu dipastikan tujuan dan prinsip yang benar
sehingga keputusan yang akan diambil dapat mencapai sasaran. Tanpa hal ini maka program
yang dilaksanakan kemungkinan akan gagal dan tidak efisien selama pelaksanaannya
sehingga tujuan akhir tidak tercapai. Sangat diperlukan membuat identifikasi dan mengerti
ruang lingkup, pekerjaan yang akan dilaksanakan nantinya sebelum memutuskan metode
pelaksanaan yang diperlukan.

2.1.1. PENDEKATAN
Berdasar dari lingkup pekerjaan yang telah disampaikan melalui Kerangka Acuan Kerja agar
didapat hasil yang sesua dengan tujuan utama pekerjaan, maka dalam penyusunan desain ini
akan dilakukan metode :
1) Penyusunan team yang representatif dan kualitatif.
Menyadari akan singkatnya waktu yang tersedia kami berhati – hati didalam menugaskan
tenaga ahli yang kami miliki guna penanganan pekerjaan desain baik yang tergolong dalam
pekerjaan standard maupun Non standard.
Organisasi Team dipimpin oleh Team Leader mempunyai akses penuh terhadap sumber
daya yang dimiliki oleh Perusahaan menyangkut peralatan dan Personal, termasuk
didalamnya kewenangan meumutuskan permasalahan teknis dilapangan sebatas tuntutan
kontrak.
2) Identifikasi dan koordinasi kegiatan terhadap unsur – unsur yang terkait.
Pengenalan terhadap unsur – unsur terkait sebagai “Stake Holder” pada kegiatan
Perencanaan ini sangatlah diperlukan karena dengan pengenalan ini Team kami dapat
lebih cepat mengambil suatu lagkah – langkah pemecahan masalah yang timbul dengan
mengakomodir berbagai input / masukan pihak – pihak yang terakit didalam proses
perencanaan ini.
Selanjutnya Koordinasi yang rutin baik bersifat formal maupun informasi perlu dibangun
dan dilaksanakan. Koordinasi tersebut secara formal terkemas dalam kegiatan :
- Kegiatan Pengumpulan informasi dan data – data sekunder.
- Diskusi dan Pemaparan Hasil / Konsep Perencanaan.
- Asistensi Hasil Perencanaan kepada Pengguna Anggaran maupun unsur Teknis
terkait.
3) Pengenalan permasalahan
Pengenalan permasalahan sedini mungkin guna mempersiapkan tindakan antisipasi. Yang
kami maksudkan disini adalah kami akan melakukan survey pendahuluan secermat dan
sedetail mungkin sehingga dapat kami prediksikan permasalahan – permasalahan yang
mungkin timbul untuk kemudian kami informasikan kepada pengguna anggaran / unsur
teknis untuk dibicarakan dan dicarikan pemecahan terhadap masalah tersebut sehingga
didalam proses desain nantinya sudah dapat menjadi masukan – masukan baru.
4) “Quick Information” / aktif menggali informasi dan data terbaru.
Mendukung point “3” diatas sebagai wujud keaktifan didalam penangan perencanaan ini,
Identifikasi permasalahan saja kurang memenuhi kebutuhan, oleh karenanya secara
terjadwal dilakukan Koordinasi / pertemuan rutin dengan pengelola kegiatan (tim Teknis
proyek), guna menggali informasi baru disamping komunikasi informal yang dilakukan.
Mengingat jangka waktu kegiatan 15 (Lima Belas) hari kalender.
5) Studi Observasi
Studi ini berupa pengumpulan data untuk diolah dalam perancangan ini. Pada proses
pekerjaan perencanaan ini data yang dibutuhkan antara lain, diagram rancangan
kebutuhan ruang, satuan keperluan ruang sehingga didapatkan luas bangunan yang
dibutuhkan, dan penggunaan ruang.
6) Studi Literatur
Adalah kajian penulis atas referensi-referensi yang ada baik berupa buku maupun karya-
karya ilmiah yang berhubungan dengan pekerjaan perencanaan ini. Beberapa referensi
yang dibutuhkan untuk perancangan ini antara luasan kebutuhan yang dibutuhkan setiap
orang yang dibutuhkan untuk melakukan aktifitasnya disesuaikan dengan tingkat
pekerjaannya.
Studi literature juga dilakukan melalui internet untuk mencari literature mengenai contoh
bangunan kantor yang baik dan mampu diterapkan di Indonesia dan tentu saja
menyesuaikan dengan kondisi Indonesia.
7) Analisa data dan Perancangan
Pengolahan data dan analisa data yang kemudian digunakan sebagai masukan dalam
penghitungan secara manual dan dengan program simulasi bangunan seperti
Autodesk Ecotect Analysis maupun Design Builder untuk menganalisi kesesuaian suhu
dengan kebutuhan serta perancangan instalasi dengan program AutoCad.
8) Studi Bimbingan
Konsultan dalam proses perencanaan ini bersama pemberi tugas yang merupakan
pengguna merupakan sumber data dan masukan sebagai penyesuaian desain dengan
keinginan pengguna bangunan.

2.1.2. TERHADAP PERSONIL & FASILITAS PENDUKUNG


A. PERSONIL
Berdasarkan dokumen Kerangka Acuan Kerja personil yang disediakan oleh PPK sudah
sangat tepat. Dengan personil yang disediakan tersebut Penyedia Jasa dapat
melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagaimana yang diharapkan dalam Ruang lingkup dan
Metodologi kegiatan dalam dokumen KAK. Konsultan akan memposisikan personil-
personil yang berpengalaman dan terpilih dalam melaksanakan pekerjaan ini. Adapun
personil yang disediakan sesuai dengan dokumen KAK antara lain:
 1 (satu) orang Ketua Tim/Ahli Teknik Bangunan Gedung
 1 (satu) orang Tenaga Ahli Muda K3 Konstruksi
 1 (satu) orang Tenaga Pendukung Drafter
 1 (satu) orang Tenaga Pendukung Surveyor
 1 (satu) orang Tenaga Pendukung Administrasi/Op. Komputer

B. FASILITAS PENDUKUNG
Peralatan yang disediakan oleh pengguna jasa sebagaimana djelaskan dalam dokumen
kerangka acuan kerja sudah jelas dan dapat diterima dan dimanfaatkan dengan baik.
Berdasarkan dokumen KAK, Peralatan, material, personil, dan fasilitas yang disediakan
oleh pengguna jasa antara lain:
- Tim pemeriksa dan penerima hasil pekerjaan
- Ruang rapat/diskusi/pembahasan
- Fasilitas Operasional dan alat tulis perkantoran
- Apabila ada peralatan yang harus dibeli menggunakan pembiayaan dalam kegiatan ini
maka pada akhir penugasan, barang atau peralatan yang dibeli tersebut harus
diserahkan kepada pengguna jasa.
Konsultan akan menyusun fasilitas-fasilitas pendukung yang akan digunakan beserta
jadwal penggunaannya dalam subbab fasilitas dalam dokumen penawaran teknis ini.

Palangka Raya, 24 Februari 2023

Dibuat Oleh :
Penawar,
CV. CIPTA UTAMA DESIGN
Pusat Palangka Raya

PRODONLI ST., MT
Direktur

Anda mungkin juga menyukai