Anda di halaman 1dari 33

SPESIFIKASI TEKNIS

PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PADA PERMUKIMAN DI


KAWASAN STRATEGIS DAERAH KABUPATEN / KOTA

PEKERJAAN :
PERENCANAAN PEMBANGUNAN LANJUTAN KANTOR KELURAHAN
MUSAK

TAHUN ANGGARAN
2023

CV. CIPTA UTAMA DESIGN


Pusat Palangka Raya
1

BAB I

PENDAHULUAN

1. INFORMASI PROYEK
a. Lokasi : Puruk Cahu Kabupaten Murung Raya, berada di depan SMP Negeri 5,
Kota Puruk Cahu.
b. Izin Usaha : Memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) dengan Kualifikasi Usaha
Kecil [Kecil/Menengah/Besar], serta disyaratkan sub bidang klasifikasi/layanan Jasa
Desain Arsitektural (AR102) atau Jasa Arsitektural Gedung Hunian dan Non Hunian
(AR001) [sesuai dengan sub bidang klasifikasi/layanan SBU yang dibutuhkan.
Personil majerial yang dibutuhkan dalam kegiatan konstruksi ini minimal terdiri dari:
Nama
No. Jumlah/Keahlian Nama Pengalaman
Jabatan
1 Orang
Pelaksana Pelaksana Bangungan Doni
1 -
Lapangan Gedung/Pekerjaan Gedung Kurniawan
(TA022)
1 Orang Fauzan
2. Petugas K3 -
Sertifikat K3 Konstruksi Zakaria

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
2

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
3

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
4

c. Bangunan yang Direncanakan :

d. Kondisi Tapak Eksisting :

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
5

Berada di atas lahan yang terletak di persimpangan jalan di depan SMPN 5 Puruk Cahu.
Bangunan dimaksudkan untuk menjadi kantor baru kelurahan Musak.

Denah Site Struktur

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
6

BAB II

SPESIFIKASI TEKNIS

Pasal 1 PEKERJAAN PENDAHULUAN


A. Papan Nama Proyek
Kontraktor / Pemborong harus memasang Papan Nama Proyek sesuai dengan ketentuan yang
berlaku atas biaya Kontraktor / Pemborong.
B. Pekerjaan Pengukuran Dan Persiapan
Pembersihan Proyek
1) Lokasi kegiatan terlebih dahulu harus dibersihkan dari batu-batu, paku, besi, rumput, semak,
akar-akar pohon, hasil bongkaran bangunan dan sisa-sisa bongkaran.
2) Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih.
3) Segala macam sampah dan barang bongkaran harus dikeluarkan dari tapak proyek, dan tidak
dibenarkan untuk ditimbun di luar pagar proyek meskipun untuk sementara.
Pekerjaan Penyediaan Air Dan Daya Listrik untuk Bekerja
1) Air untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak
proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, tidak berbau, bebas dari debu, bebas dari
Lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang dapat merusak kualitas pekerjaan.
Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas dan
Direksi .
2) Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan sementara
PLN setempat selama masa pelaksanaan, dengan daya sekurang-kurangnya (minimum) 20
kVA. Penggunaan diesel untuk pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk
penggunaan sementara Daya listrik juga disediakan untuk Direksi Keet .
3) Segala biaya pemakaian daya listrik dan air di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor.
C. KEBERSIHAN DAN KESELAMATAN KERJA
1) Selama masa pekerjaan, Kontraktor / Pemborong harus senantiasa memelihara kebersihan
lokasi pekerjaan, setiap saat sampah-sampah pekerjaan selalu diangkut dan dikumpulkan di
suatu tempat yang telah ditentukan.
2) Kontraktor / Pemborong berkewajiban menyediakan air minum yang bersih, sehat dan
cukup di tempat pekerjaan untuk para pekerja dan personil yang terlibat dalam proyek.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
7

3) Kontraktor / Pemborong berkewajiban menyediakan dan memperhatikan kelengkapan K3


berdasarkan analisa Biaya K3 yang telah ditetapkan.
4) Dari permulaan hingga penyelesaian pekerjaan dan selama masa pemeliharaan, Kontraktor
/ Pemborong bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pekerja, bahan dan
peralatan teknis serta konstruksi yang diserahkan Pemberi Tugas. Dalam hal terjadinya
kerusakan-kerusakan, maka Kontraktor / Pemborong harus bertanggung jawab untuk
memperbaikinya.
5) Apabila terjadi kecelakaan, Kontraktor / Pemborong selekas mungkin memberitahukan
kepada Konsultan Pengawas dan mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban
kecelakaan itu.
6) Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga
Kerja Nomor 30/KPTS/1984 dan Kep-07/Men/1984 tanggal 27 Januari 1984 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 bagi Tenaga Kerja Borongan
Harian Lepas pada Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang melaksanakan proyek-
proyek Departemen Pekerjaan Umum, Pihak Kontraktor / Pemborong yang sedang
melaksanakan pembangunan / pekerjaan agar ikut serta dalam program ASTEK dan
memberitahukan secara tertulis kepada Pemimpin Proyek.

Tabel Perhitungan Besaran Iuran Asuransi dan Perizinan (Asuransi BPJS Ketenagakerjaan)

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
8

Pasal 2 PEKERJAAN TANAH


A. Umum
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat dan pengangkutan yang
dibutuhkan unuk menyelesaikan semua “Pekerjaan Tanah” seperti tertera pada gambar rencana
dan spesifikasi ini, termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
a. Pembersihan lahan.
b. Pengurugan dan Pemadatan
c. Pembuatan Bouwplank
d. Pengukuran dan Penggambaran kembali
B. Bahan Atau Material
Untuk pemasangan bouwplank menggunakan bahan :
a. Kayu jenis kruing atau setara, tebal 2 cm dan lebar 4 m.
b. Kaso 5/7 atau dolken berdiameter 8 –10 cm
C. Pelaksanaan
1. Pekerjaan Persiapan
a. Pada umumnya, tempat-tempat untuk bangunan dibersihkan. Sampah yang tertanam dan
material lain yang tidak diinginkan berada dalam daerah yang akan dikerjakan, harus
dihilangkan, atau dibuang dengan cara-cara yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Seluruh tanah bagian yang mengandung humus pada daerah yang akan dibangun harus
dibuang atau dikupas. Tebal lapisan yang akan dikupas sedalam 50 cm dari permukaan
tanah asli, termasuk pembersihan kembali dari sisa-sisa akar tanaman yang masih tertinggal.
b. Semua daerah urugan harus dipadatkan, baik urugan yang telah ada maupun terhadap
urugan yang baru. Tanah urugan harus bersih dari sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan
yang dapat menimbulkan pelapukan dikemudian hari.
c. Pengupasan dilakukan per blok, untuk mempermudah pengecekan kedalaman bagian yang
akan dikupas. Pekerjaan pengupasan di lapangan supaya memperhatikan patok-patok yang
telah ada. Tidak diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan berikutnya di atas seluruh atau
sebagian daerah yang strippingnya belum selesai. Pekerjaan ini dianggap sudah selesai
setelah disetujui oleh MK.
d. Pembuatan dan pemasangan patok dasar pelaksanaan (bouwpank) termasuk pekerjaan
Kontrakor dan harus dibuat dari kayu jenis Meranti atau setara dengan tebal 3 cm dengan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
9

tiang dari kaso 5/7 atau dolken berdiameter 8 – 10 cm dengan jarak 2 meter satu sama lain.
Pemasangan harus kuat dan permukaan atasnya rata dan sifat datar (waterpass).
e. Bahan-bahan bekas galian jalan dan strippingnya tidak boleh digunakan sebagai material
timbunan, tetapi dipindahkan ke kaveling sebelah area proyek atau tempat yang akan
ditentukan oleh MK, dimana tanah bekas galian-galian tersebut harus dirapikan dan
dipadatkan.
f. Segala pekerjaan pengukuran, persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.
g. Kontraktor harus menyediakan alat-alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur
yang berpengalaman.
 Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan melengkapi keterangan-keterangan mengenai peil tanah, letak
batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya oleh Konsultan
Pengawas atau perencana.
 Ketidak-cocokan yang mungkin terjadi anatara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Konsultan Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
 Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpass/theodolith.
 Kontraktor harus menyediakan waterpass atau theodolith beserta petugas yang
melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Konsultan Pengawas.
 Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas
segitiga phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
h. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda-tanda yang menyatakan as-
as dan atau level/peil-peil dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air
atau hujan.
i. Material timbunan harus didatangkan dari lokasi lain yang disetujui oleh MK. Bahan urugan
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 Tanah harus dibersihkan dan tidak mengandung akar, kotoran dan bahan organis
lainnya.
 Terlebih dahulu diadakan test dan hasilnya harus tertulis serta diketahui oleh MK.
 Penimbunan tanah dilakukan sampai peil yang ditentukan pada gambar rencana.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
10

j. Penimbunan baru dilaksanakan setelah tanah yang dikupas dipadatkan sampai 98%
kepadatan maximum compaction standard proctor.
k. Tanah yang digunakan untuk penimbunan adalah tanah yang gradasinya bagus serta bebas
dari humus/akar-akaran.
l. Pengukuran dan pemasangan bouwplank titik duga (peil + 0) ditentukan bersama-sama MK.
Patok-patok berukuran minimal 5/7 cm dan papan bouwplank 3/20 dengan panjang ukuran
lebih dari 4 m dan terbuat dari kayu kualitas baik. Papan patok harus keras dan tidak
berubah posisinya, tanda-tanda dan sumbu harus teliti dan jelas, dicat dengan cat menie.
m. Pemborong harus memasang dan mengukur secara teliti patok monumen (BM) pada lokasi
tertentu sepanjang proyek untuk memungkinkan perancangan kembali, pengukuran sipat
datar dari perkerasan atau penentuan titik dari pekerjaan yang akan dilakukan. Patok
monumen yang permanen harus dibangun di atas tanah yang tidak akan terganggu/di
pindahkan.
n. Untuk pekerjaan jalan Pemborong harus menentukan titik patok konstruksi yang
menunjukan garis dan kemiringan untuk lebar perkerasan, lebar bahu dan drainase saluran
samping sesuai dengan penampang melintang standar yang diberikan dalam gambar rencana
dan harus mendapat persetujuan MK sebelum memulai konstruksi. Jika terjadi perubahan
dari garis dan kemiringan, baik sebelum maupun sesudah penentuan patok perlu persetujuan
lebih lanjut.

2. Pekerjaan Galian
a. Seluruh lapangan pekerjaan harus diratakan atau digali dan semua sisa-sisa tanaman seperti
akar-akar, rumput-rumput dan sebagainya, harus dihilangkan.
b. Pekerjaan penggalian tanah, perataan tanah, harus dikerjakan lebih dahulu sebelum
kontraktor memulai pekerjaan. Pekerjaan galian tersebut disesuaikan dengan kebutuhannya
sesuai dengan peil-peil (level), pada lokasi yang telah ditentukan di dalam gambar, dan
mendapatkan persetujuan pengawas.
c. Daerah yang akan digali harus dibersihkan dari semua benda penghambat seperti, sampah-
sampah, tonggak bekas-bekas lubang dan sumur, lumpur, pohon dan semak-semak. Bekas-
bekas lubang dan sumur, harus dikuras airnya dan diambil Lumpur atau tanahnya yang
lembek, yang ada didalamnya. Pohon yang ada, hanya boleh disingkirkan setelah mendapat
persetujuan pengawas. Tunggak-tunggak pepohonan dan jalinan-jalinan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
11

akar harus dibersihkan dan disingkirkan sampai pada kedalaman + 1,5 m di bawah
permukaan tanah. Segala sisa dan kotoran yang disebabkan oleh pekerjaan tersebut, harus
disingkirkan dari daerah pembangunan oleh kontraktor, sesuai dengan petunjuk pengawas.

3. Pekerjaan Galian Pondasi


a. Galian untuk pondasi harus dilakukan menurut ukuran yang sesuai dengan peil-peil yang
tercantum dalam gambar Rencana Pondasi. Semua bekas-bekas pondasi bangunan lama,
jaringan jalan atau aspal, akar dan pohon-pohon dibongkar dan dibuang.
b. Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-lain yang
masih digunakan, maka secepatnya memberitahukan kepada pengawas atau kepada instansi
yang berwenang untuk mendapatkan petunjuk seperlunya. Kontraktor bertanggung jawab
atas segala kerusakan-kerusakan sebagai akibat dari pekerjaan galian tersebut.
c. Apabila ternyata penggalian melebihi kedalaman yang telah ditentukan, maka
kontraktor harus mengisi atau mengurug daerah galian tersebut dengan bahan-bahan
pengisian untuk pondasi yang sesuai dengan spesifikasi.
d. Kontraktor harus menjaga agar lubang-lubang galian pondasi tersebut bebas dari longsoran-
longsoran tanah di kiri dan kanannya (bila perlu dilindungi oleh alat-alat penahan tanah dan
bebas dari genangan air) sehingga pekerjaan pondasi dapat dilakukan dengan baik sesuai
dengan spesifikasi. Pemompaan, bila dianggap perlu, harus dilakukan dengan hati-hati agar
tidak mengganggu struktur bangunan yang sudah jadi.
e. Pengisian kembali dengan tanah (batuan) bekas galian, dilakukan selapis demi selapis dan
ditumbuk sampai padat. Pekerjaan pengisian kembali ini hanya boleh dilakukan setelah
diadakan pemeriksaan dan mendapat persetujuan pengawas dan bagian yang akan diurug
kembali harus diurug dengan tanah dan memenuhi sebagai tanah urug.
4. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan
Yang dimaksud adalah pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah dengan syarat khusus
dimana tanah hasil urugan ini akan dipergunakan sebagai pemikul beban.
a. Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran, sampah dan sebagainya.
b. Pelaksanaan pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan 15 cm material
lepas, dipadatkan sampai mencapai kepadatan maksimum dengan alat pemadat dan
mencapai peil permukaan yang direncanakan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
12

c. Material-material bahan urugan yang terletak pada daerah yang tidak memungkinkan untuk
dipadatkan dengan alat-alat berat, urugan dilakukan dengan ketebalan maksimum 10 cm
material lepas dan dipadatkan dengan mesin stamper.
d. Toleransi pelaksanaan yang dapat diterima untuk penggalian maupun pengurugan
adalah ± 10 mm terhadap kerataan yang ditentukan.
e. Untuk mencapai kepadatan yang optimal, bahan harus ditest di laboratorium, untuk
mendapat nilai standard proctor. Laboratorium yang memeriksa harus laboratorium resmi
atau laboratorium yang ditunjuk oleh Pengawas. Dengan bahan yang sama, material yang
akan dipadatkan harus ditest juga di lapangan dengan sistem “Field Density Test” dengan
hasil kepadatannya sebagai berikut
 Untuk lapisan yang dalamnya sampai 30 cm dari permukaan rencana, kepadatannya 95%
dari standard proctor.
 Untuk lapisan yang dalamnya lebih dari 30 cm dari permukaan rencana, kepadatannya
90% dari standard proctor.
Hasil test di lapangan harus tertulis dan diketahui oleh Pengawas. Semua hasil-hasil pekerjaan
diperiksa kembali terhadap patok-patok referensi untuk mengetahui sampai dimana kedudukan
permukaan tanah tersebut.
Bagian permukaan tanah yang telah dinyatakan padat, harus dipertahankan dan dijaga jangan
sampai rusak, akibat pengaruh luar dan tetap menjadi tanggung jawab kontraktor sampai dengan
masa pemeliharaan.
Pekerjaan pemadatan dianggap cukup, setelah mendapat persetujuan Pengawas.

f. Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam lapisan-lapisan yang rata
dalam ketebalan yang tidak melebihi 200 mm pada kedalaman gembur. Gumpalan-
gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus dicampur dengan cara
menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan yang kepadatannya sama. Setiap
lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa melalui pengujian
lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan berikutnya. Lapisan berikutnya
tidak boleh dihampar sebelum hasil pekerjaan lapisan sebelumnya mendapat persetujuan
dari Pengawas.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
13

Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki, lapisan tersebut
harus diulang kembali pekerjannya atau diganti, dengan cara-cara pelaksanaan yang telah
ditentukan, guna mendapatkan kepadatan yang dibutuhkan.
Jadwal pengujian akan ditentukan atau ditetapkan oleh Perencana atau
Pengawas. Pengujian diadakan minimum setiap 25 m2. Biaya pengujian ditanggung oleh
Kontraktor. Setelah pemadatan selesai, kelebihan tanah urugan harus dipindahkan ketempat
yang ditentukan oleh Pengawas. Ketinggian (peil) disesuaikan dengan gambar.

g. Sarana-sarana darurat
Kontraktor harus mengadakan drainage yang sempurna setiap saat. Ia harus membangun
saluran-saluran, memasang parit-parit, memompa dan atau mengeringkan drainage.

5. Pengurugan Pasir
a. Bahan urugan pasir adalah pasir urug atau pasang sesuai dengan kebutuhan.
b. Pasir urug harus bebas dari kotoran dan biji-bijian yang dapat tumbuh.
c. Urugan pasir digunakan untuk menguatkan lapisan tanah dibawah pondasi dan lantai.
d. Pemadatan pasir urug menggunakan handpress atau stamper dan dengan penyiraman
secukupnya.
e. Pengukuran ketebalan pasir yang dilakukan setelah pasir direndam air dan dipadatkan.

6. Pembuangan Material Hasil Galian


a. Pembuangan material hasil galian menjadi tanggung jawab kontraktor. Material hasil
galian harus dikeluarkan paling lambat dalam waktu 1 x 24 jam, sehingga tidak
mengganggu penyimpanan material lain.
b. Material dari hasil galian tersebut atas persetujuan pengawas telah diseleksi bagian-bagian
yang dapat dimanfaatkan sebagai material timbunan dan urugan. Sisanya harus dibuang ke
luar site atau tempat lain atas persetujuan pengawas.4
Pasal 3 PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH
A. LINGKUP PEKERJAAN
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dalam gambar atau disebutkan dalam spesifikasi ini dengan
hasil yang baik dan sempurna.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
14

2. Pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu belah/batu kali dan bagian-bagian lain yang
dianggap perlu.

B. PERSYARATAN BAHAN
1. Batu belah/batu kali dari jenis yang keras tidak keropos, adalah batu besar yang dibelah-
belah menjadi ukuran normal dan harus memenuhi P.U.B.I. (NI-3-1970).
2. Semen portland harus memenuhi NI - 18.
3. Pasir harus memenuhi NI - 3 pasal 14 ayat 2.
4. Air harus memenuhi PBVI - 1982 pasal 9.

C. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Pondasi tersebut harus dipasang dengan campuran 1 pc : 5 pasir.
2. Pasangan batu belah tersebut harus di kerjakan dengan cara yang terbaik yang dikenal disini
, batu kali harus keras dengan permukaan kasar tanpa cacat atau retak .
3. Setelah pasangan batu belah/batu kali tersebut mencapai 24 jam baru diperbolehkan
melakukan pekerjaan lanjutan.
4. Pekerjaan pemasangan batu kali dilaksanakan sesuai dengan ukuran dan bentuk -bentuk
yang di tunjukan dalam gambar. Tiap-tiap batu harus dipasang penuh dengan adukan
sehingga semua hubungan batu melekat satu dengan yang lainnya dengan sempurna, semua
batu harus di pasang diatas lapisan adukan dan di cetak di tempatnya sehingga tegak.adukan
harus mengisi penuh rongga-rongga antara batu untuk mendapatkan masa yang kuat dan
integral.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
15

Pasal 4 PEKERJAAN BETON


A. Lingkup Pekerjaan
1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantuan lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, untuk mendapatkan hasil yang baik
dan sempurna.
2) Pekerjaan ini meliputi beton pondasi, beton sloof, beton balok, lantai beton halaman yang
dimaksudkan termasuk pekerjaan besi beton dan pekerjaan bekisting/acuan, dan semua
pekerjaan beton yang bukan struktur, seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
B. Standard
Beton memenuhi persyaratan seperti yang telah ditentukan dalam. SNI 03 –6380 – 2000 ,
spesifikasi perbaikan beton dengan mortar epoksi.
C. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Mutu Beton.
Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai mutu
karakteristik minimal, sebagai berikut :
a. Sloof Beton : K-175
b. Kolom dan Balok : K-175
c. Plat Lantai Halaman : K-125
d. Kolom : K-175
e. Adukan Beton.
Adukan beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini menggunakan campuran
beton konvensional yang diawasi oleh Konsultan Pengawas.
2) Pembesian
a) Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan kait-
kait dan pembuatan sengkang (ring)
b) Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengan gambar konstruksi.
c) Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak berubah
tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai kerja dengan
memasang selimut beton tebal 4 cm.

3) Pekerjaan Bekisting

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
16

Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan
dalam gambar. Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatanperkuatan
cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan tetap pada kedudukan selama
pengecoran. Bekisting harus rapat dan tidak bocor permukaanya, bebas dari kotoran seperti
serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya, agar mudah pada saat
dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
D. Pengecoran Beton
Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan melakukan pemeriksaan
ukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
E. Pekerjaan Acuan/Bekisting
1) Acuan harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditetapkan/yang
diperlukan dalam gambar.
2) Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan, sehingga cukup kokoh dan
dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama pengecoran dilakukan.
3) Acuan harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran (serbuk gergaji),
potongan kayu, tanah/lumpur dan sebagainya, sebelum pengecoran dilakukan dan harus
mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
4) Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameter
kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm.
5) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat.
Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harus diperhatikan.
F. Kontraktor dan Kualifikasi Pelaksana/Kontraktor :
1) Pelaksana / Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan
berakhirnya masa pelaksanaan sesuai dengan keahlian.
2) Pekerjaan harus dilakukan tenaga-tenaga ahli pada bidangnya. Pelaksana / Kontraktor harus
qualified, minimum STM 3 (tiga) tahun pengalaman kerja.
3) Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan syarat-
syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yang berlaku.
4) Kontraktor wajib mengikuti isi kontrak yang akan disusun kemudian dengan pemilik, baik
mengenai hal-hal pembayaran maupun hal teknis dan non teknis lainnya.
5) Kontraktor harus menempatkan site manager dan wajib hadir selama pekerjaan berjalan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
17

G. Syarat-syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan :


1) Bahan baru didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak bercacat.
Bebarapa bahan tersebut harus masih di dalam kotak/kemasan aslinya yang masih bersegel
dan berlebel pabriknya.
2) Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab dan
bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.
3) Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya.
4) Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan penyimpanan.
Bila ada kerusakan, menjadi tanggung jawab kontraktor.
H. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan :
1) Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah
pengecoran.
2) Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain.
3) Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak
mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.
4) Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan air terus
menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih
5) Jika terjadi cuaca buruk, maka pihak kontraktor wajib menyediakan terpal untuk menutupi
beton setelah di cor.
6) Proses maksimal pengecoran untuk beton segar adalah 4 jam, apabila melebihi dari waktu
tersebut beton segar tersebut tidak dapat dipergunakan lagi.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
18

Pasal 5 PEKERJAAN PASANGAN DINDING


A. Bahan

a. Semua batako yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar ukurannya,
mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar rencana.
b. Semua batako yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata merah yang
akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan
Direksi.
c. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan batako mengikuti ketentuan
peraturan pekerjaan beton
d. Minimal umur batako yang digunakan adalah 1 bulan (4 minggu) dari waktu percetakan
batako untuk menjamin tingkat kekuatan batako.

B. Pelaksanaan pemasangan batako :


a. Batako yang dipakai harus batako utuh yang tanpa cacat, kecuali pada sudut-sudut
pertemuan dapat dipakai batu bata potongan dengan ukuran yang semestinya.
b. Bila dalam pasangan terdapat bata cacat bata ini harus diganti atas beban pelaksana.
c. Semua sambungan antar batako harus terisi penuh oleh adukan dengan jarak siar yang
seragam.
d. Jarak siar batu batako rata - rata 12,5 mm dengan toleransi 2,5 mm.
e. Dalam 1 hari pasangan Batako tidak boleh lebih tinggi dari 1 m.
f. Pengakhiran pasangan itu harus dibuat bertangga menurun dan tidak bergigi untuk untuk
menghindari retak kemudian hari.
g. Pasangan batako diatas kusen atau bidang terbuka lainnya harus dipasang berdiri (
Pasangan Rolag ).
h. Baik tertera dalam gambar atau tidak, tembok bata harus diperkuat dengan kolom atau ring
beton praktis pada luas paling besar 12 m2 atau paling jauh setiap jarak 4 m1.
i. Pada tempat yang akan terdapat rangka kayu atau Kusen, Pasangan bata hendaknya
ditinggalkan sampai kusen tersebut terpasang dengan baik.
j. Semua angker - angker kusen dan lain - lain harus ditunjukkan dulu kepada Konsultan
Pengawas dan Direksi sebelum pekerjaan dilanjutkan. Alur-alur tersebut harus diisi penuh

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
19

dengan adukan dan angker - angker ditanam dengan beton campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Krk
didalam tembok.
k. Semua pasangan harus rapi, rata, baik horisontal maupun vertikal. Penjepitan dengan
benang harus dilakukan tiap-tiap jarak tidak lebih dari 30 cm. Semua pertemuan agak
lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.
l. Semua pasangan harus dilindungi dari sinar matahari langsung dan pasangan baru harus
selalu dibasahi selama 3 hari dengan karung basah, atau alat pembasah lainnya.

C. Hasil Akhir yang Dikehendaki :

a. Pasangan dinding batako yang tegak lurus ke atas, tidak melengkung secara vertikal
maupun horizontal.
b. Susunan batako yang saling menyangga, garis nat secara vertikal tidak bersambung,
melainkan terputus-putus (seperti metode pasangan bata).
c. Garis nat terjaga, kemiringan dinging terjaga dan tetap datar.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
20

Pasal 6 PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN


A. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan plesteran pada seluruh dinding batako, kolom pagar,
drainase dan kastin.
B. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan syarat dalam:
a. NI – 2 – 1971
b. NI – 3 – 1970
c. NI – 8 – 1974
C. Bahan-bahan
a. Pasir
Pasir yang dipakai harus kasar, tajam, bersih dan bebas dari tanah liat, lumpur atau
campuran-campuran lain sesuai dengan:
 NI – 3 Pasal 14
 NI – 2 Pasal 3.3
b. Protland Cement
Portland Cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan
dalam zak yang tertutup seperti yang disyaratkan dalam NI – 8. Jenis semen yang dipakai
dalam pekerjaan yaitu semen merk conich atau setara.
c. Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan untuk pekerjaan beton (lihat
pasal sebelumnya)
D. Pelaksanaan
 Plesteran dinding biasa selain dinding kedap air digunakan campuran 1 Pc: 5 Ps : air
secukupnya.
 Plesteran dinding kedap air (trasraam) digunakan campuran 1 PC : 2 PS untuk plesteran
dari dinding dan cor lantai drainase. Plesteran dinding kedap air (trasraam) digunakan
campuran 1 PC : 2 PS untuk plesteran seluruh dinding luar yang tidak terlindung
overstek dan plesteran beton atau plesteran sudut.
 Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan sesuai
dengan petunjuk dan persetujuan Perencana/Pengawas, dan Persyaratan tertulis dalam
Uraian dan Syarat pekerjaan ini.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
21

 Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau pasangan
dinding batu bata telah disetujui oleh Perencana/Pengawas sesuai Uraian dan
Persyaratan Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.
 Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam gambar
Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan mengenai ukuran
tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
 Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran dalam volume, cara
pembuatannya menggunakan mixer selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
 Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan instalasi
pipa listrik dan plumbing untuk seluruh bangunan.
 Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa bekisting
dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas
pengikar bekisting atau form tie harus tertutup aduk plesteran.
 Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan difinish
dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan plesterannya).
 Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai spesi kedap
air.
 Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya diberi alur-
alur garis horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan yang lebih baik
terhadap bahan finishingnya kecuali untuk yang menerima air.
 Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M, dipasang tegak dan menggunakan
keping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan dinding.
 Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom yang
dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar. Tebal plesteran
minimum 2,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam untuk
membantu dan memperkuat daya lekat dari plesterannya pada bagian pekerjaan yang
diizinkan Perencana/PENGAWAS.
 Untuk permukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau cembung
bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Kontaktor
berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan kontraktor.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
22

 Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak


terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan
melindungi dari terik panas matahari langsung dengan bahan-bahan penutup yang bisa
mencegah penguapan air secara cepat.
 Jika terjadi keretakan sebagati akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran harus
dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh
Perencana/Pengawas dengan biaya atas tanggungan Kontraktor.
 Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Kontraktor harus selalu menyiram
dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali setiap hari.
 Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum difinish, Kontraktor
wajib memelihara dan menjaganya terhadap kerusakan-kerusakan dan pengotoran
bahan lain. Setiap kerusakan yang terjadi menjadi tanggung jawab kontraktor dan wajib
diperbaiki.
 Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran berumur
lebih dari 2 (dua) minggu.
 Naad pertemuan kosen dengan dinding, setiap pertemuan kosen dengan dinding harus
diberi naad lebar 0,8 cm naad harus lurus dan rata.
 Naad/tali air pada listrik untuk setiap bidang/lisplank yang kena air hujan supaya diberi
naad/tali air untuk memutuskan rambatan air hujan tersebut.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
23

Pasal 7 Pekerjaan Acian


A. Ruang Lingkup
Bagian ini meliputi seluruh pekerjaan acian pada seluruh dinding batako, kolom pagar,
drainase dan kastin.
B. Bahan-bahan
a. Protland Cement
Portland Cement yang dipakai harus baru, tidak ada bagian-bagian yang membatu dan
dalam zak yang tertutup seperti yang disyaratkan dalam NI – 8. Jenis semen yang dipakai
dalam pekerjaan yaitu semen merk conich atau setara.
b. Air
Air yang digunakan untuk adukan dan plesteran sama dengan untuk pekerjaan beton (lihat
pasal sebelumnya)
C. Metode Pelaksanaan
a. Plesteran halus adalah untuk semua permukaan pasangan Barako sesuai dengan gambar
rencana.
b. Ketebalan minimal 1 cm. Jika ketebalan melebihi 3 cm, maka diharuskan menggunakan
Kawat Ayam yang diikatkan ke permukaan pasangan Batu yang bersangkutan untuk
memperkuat daya lekat plesteran.
c. Untuk permukaan yang datar, batas toleransi pelengkungan atau pencembungan bidang
tidak boleh melebihi 5 mm, untuk setiap jarak 2 M.
d. Kelembaban Plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung dengan wajar, tidak
secara tiba – tiba. Hal ini dilaksanakan dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindunginya dari terik matahari langsung dengan bahan penutup yang
dapat mencegah penguapan Air secara cepat. Pembasahan tersebut adalah selama 7 hari
setelah pengacian selesai, Kontraktor harus selalu menyiram dengan Air Sekurang
kurangnya dua kali sehari sampai jenuh. Jika terjadi keretakan, Kontraktor harus
membongkar dan memperbaiki sampai hasilnya di nyatakan di terima
MK/Perencana/Pemberi Tugas.
e. Tidak Dibenarkan pekerjaan Finishing permukaan Plesteran berumur lebih dari dua ( 2 )
minggu.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
24

Pasal 8 Pekerjaan Keramik


A. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya
untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.
2) Pemasangan lantai keramik ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan
dalam gambar, berikut step-nosing tangga.
B. Persyaratan Bahan
Menggunakan keramik menggunakan ukuran 60 x 60 atau sesuai gambar.
C. Metode Pelaksanaan
1) Keramik yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, bentuk dan ukuran
masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang gompal, retak maupun cacat.
2) Pekerjaan pemasangan lantai keramik tile bisa dimulai dan dilaksanakan apabila kontraktor
pelaksana telah membawa contoh-contoh keramik dan telah disetujui.
3) Sebelum pemasangan keramik tile untuk Toilet (lantai dasar), terlebih dahulu dipasang pasir
urug, minimal setebal 10 cm, tanah telah dipadatkan, selanjutnya dibuat lantai kerja minimal
tebal 5 cm campuran 1:3:5.
4) Pemotongan keramik harus dilakukan dengan menggunakan mesin potong bekas potongan
harus digerindas dan diampelas sampai halus dan rata.
5) Perlu dihindari pemotongan keramik yang < 1/2 x lebar/ panjang ukuran standar.
6) Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (Tidak mengandung
asam alkali) sampai jenuh.
7) Adukan pasangan/ pengikat dengan adukan campuran 1Pc:3Ps dan ditambah bahan perekat.
i. Bahan pengisi adalah grout semen berwarna yang sesuai dengan warna keramik yang

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
25

Pasal 9 Pekerjaan Besi dan Aluminium


A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan besi dan aluminium meliputi pekerjaan dan pemasangan seluruh pekerjaan besi
pagar railing tangga dan teralis jendela.
B. Bahan
Bahan yang digunakan adalah baja fy 249 dengan bentuk dan ukuran yang disesuaikan
dengan gambar rencana.
C. Metode Pelaksanaan
Semua pekerjaan harus sesuai dengan gambar rencana dan pemasangannya harus rapi.

Pasal 10 Pekerjaan Plafon


A. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta pemasangan langit-langit
gypsum board dengan rangka besi hollow 4x4 cm tebal 0.9 mm, yang dipasang pada ruang-
ruang rawat inap, koridor, termasuk juga kamar mandi (daerah basah lainnya) atau
disebutkan dalam gambar.
B. Bahan-bahan
a) Gypsum Board
Gypsum board yang dipakai adalah merk Jayaboard dengan ukuran 120 x 240 cm, tebal 9
mm. Finishing Gypsum Board dicat sesuai dengan Pasal PEKERJAAN CAT, juga harus
memiliki daya tahan terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit.
b) Rangka Langit-langit
Rangka langit-langit menggunakan besi hollow 4x4 cm dan 2x2 cm. Rangka hollow di
pasang dengan modular 60x60 cm untuk plafond datar sedangkan untuk drop ceilling
mengikuti pola gambar.
C. Metode Pelaksanaan
a) Pekerjaan rangka langit-langit Gypsum Board
 Rangka langit-langit gypsum menggunakan rangka hollow 4x4 cm dengan bentuk,
ukuran dan pola pemasangan sesuai dengan gambar dan harus sesuai tata cara dan
teknis pemasangan dari pabriknya.
 Batang-batang hollow untuk rangka langit-langit dipasang rata sesuai ukuran yang
telah ditentukan. Batang hollow yang dipasang di pasangan bata harus di fiser masuk
dalam tembok sedalam 5 cm. Pada sambungan antar modul dilas dan di sekru dan

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
26

sebagainya yang telah diseleksi dengan baik, lurus, rata, tidak ada bagian yang bengkok
atau melengkung, atau cacat-cacat lainnya, dan tidak disetujui oleh Pengawas.
 Seluruh rangka langit-langit digantungkan pada pelat beton dan atau atap dengan
menggunakan penggantung dari logam galvanized suspension / kawat seng BWG 14
yang dapat diatur ketinggiannya dan dibuat sedemikian rupa sehingga seluruh rangka
dapat melekat dengan baik dan kuat pada pelat beton dan tidak dapat berubah-ubah
bentuk lagi.
 Setelah seluruh rangka langit-langit terpasang, seluruh permukaan rangka harus rata,
lurus dan waterpass, tidak ada bagian yang bergelombang dan batang-batang rangka
harus saling tegak lurus.
 Rangka tersebut mempertimbangkan beban mechanical electrical equipment yang
terletak di plafon.
b. Pekerjaan langit-langit Gypsum Board
 Bahan penutup langit-langit yang digunakan adalah gypsum board dengan ukuran
sesuai dengan gambar.
 Gypsum board yang dipasang adalah gypsum board yang telah dipilih dengan baik,
bentuk dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau
cacat-cacat lain dan telah mendapat persetujuan dari Pengawas.
 Gypsum board dipasang dengan cara pemasangan sesuai dengan gambar untuk itu dan
setelah gypsum board terpasang, bidang permukaan langit-langit harus rata, lurus,
waterpas dan tidak bergelombang dan sambungan antara unit-unit gypsum board harus
tidak kelihatan.
 Finishing gypsum adalah cat emulsi, warna akan ditentukan kemudian.
 Semua sambungan antar gypsum board didempul dengan bahan tertentu sesuai tatacara
dan teknis dari pabrik. Sambungan gyspum harus didempul dan compound sehingga
rata menutupi sambungan tanpa ada retakan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
27

Pasal 11 Pekerjaan Kaca


A. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi seluruh pergantian kaca jendela lantai 1 dan lantai 2.
B. Bahan-bahan
Kaca yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah kaca polos dengan ketebalan 5 mm.
C. Metode Pelaksanaan
 Pekerja pemasangan kaca haruslah orang yang telah memiliki pengalaman dalam bahan dan
sistem pemasangan kaca. Pergunakan alat dan per lengkapan yang di rekomendasikan oleh
pabrik kaca.
 Ukurlah semua bukaan dan potonglah kaca dengan tepat agar cocok dengan setiap bukaan
dengan kelonggaran pada tepi-tepi yang disyaratkan.
 Berilah primer pada permukaan bingkai untuk menerima panel kaca sesuai dengan
rekomendasi dari pabrik, dengan memakai primer yang direkomen-dasikan.
 Pasanglah setting blocks pada posisi kira-kira seperempat dari sill. Gunakanlah block
dengan ukuran yang memadai untuk menyangga kaca sesuai dengan rekomendasi dari
pabrik.
 Berilah ruang / spasi untuk kaca ter hadap pengakhiran kecuali terdapat gasket dan tape
yang kontinyu, dengan minimum 2 (dua) perenggang / pem batas pada setiap sisi dari kaca.
Berikan sealant dengan ketebalan yang sama dengan kaca atau sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar. Berikan ju mlah yang dibutuhkan untuk jepitan minimum 9 mm pada kaca
pada ke 4 sisi-sisinya.
 Pada keadaan terpasang bila ditutup dan dibuka, kaca-kaca tidak boleh bergetar yang
menandakan kurang sempumanya pemasangan seal disekeliling kaca.
 Selain tidak boleh bergetar, pemasangan seal harus dapat menjamin bahwa tidak akan terjadi
kebocoran yang diakibatkan oleh air hujan dan udara luar.
 Pemasangan panel kaca sebaiknya dilakukan dari arah dalam bangunan, untuk memudahkan
penggantian.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
28

Pasal 12 Pekerjaan Pengecatan


A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan, tenaga kerja
dan bahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya, sesuai
dengan gambar rencana dan Spesifikasi Teknis ini. Kecuali ditentukan lain, semua
permukaan eksterior dan interior harus dicat dengan standard pengecatan minimal 2 (dua)
kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat akhir.

B. Standar
1) Steel Structure Painting Council (SSPC).
2) Swedish Standard Institution (SIS).
3) British Standar (BS).
4) Petunjuk Pelaksanaan dari pabrik pembuat cat yang digunakan.
C. Bahan-bahan
Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau yang setara :
 Avitex Alkali untuk permukaan plesteran, beton, gypsum dan semen berserat.
Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau yang setara :
• Avitex Emulsion untuk permukaan plesteran, beton, gypsum dan panel semen berserat.
D. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Umum
 Semua peralatan gantungan dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesan
mesin, plat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yang berhubungan langsung
dengan permukaan yang akan dicat harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelum
pelaksanaan persiapan permukaan dan pengecatan dimulai.
 Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang tersebut.
 Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan atau
pelaksanaan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan memakai kain
bersih dan zat pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan mempunyai titik
nyala di atas 38o C.
 Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga debu
dan pencemar lain yang berasa dari proses pembersihan tersebut tidak jatuh di atas
permukaan cat yang baru dan basah.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
29

 Pengecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimall (dalam keadaan cat kering),
sesuai ketentuan berikut :
 Permukaan interior plesteran, beton, gypsum dan panel semen berserat.
Cat dasar : 2 (dua) lapis Alkali Resisting Primer/Alkali Sealer Resistant.
Cat akhir : 2 (dua) lapis Vinyl Acrylic Emulsion/Acrylic Emulsion
 Permukaan eksterior plesteran, beton dan panel semen berserat.
Cat dasar : 2 (dua) lapis Alkali Resisting Primer/Alkali Sealer Resistant.
Cat akhir : 2 (dua) lapis Vinyl Acrylic Emulsion/Acrylic Emulsion
 Tebal lapisan cat
Tebal lapisan cat dalam keadaan kering harus sesuai dengan standard dari pabrik
pembuat cat yang dipilih untuk digunakan
2) Permukaan Plesteran dan Beton
 Permukaan plesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah sedikitnya selang waktu 4
(empat) minggu untuk mongering di udara terbuka. Semua pekerjaan plesteran atau
semen yang dicat harus dipotong dengan tepi-tepinya bersambung menjadi rata dengan
plesteran sekelilingnya.
 Permukaan plesteran yang akan dicat harus dipersiapkan dengan menghilangkan bunga
garam kering, bubuk besi kapur, debu, lumpur lemak minyak, aspal, adukan yang
berlebihan dan tetesan- tetesan adukan.
 Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan plesteran dibasahi secara
menyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat
dicapai dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan mempersiapkan selang
waktu dari saat penyemproten hingga air dapat diserap.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
30

Pasal 13 Pekerjaan Seni


A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan seni meliputi pemasangan fasad depan serta pemasangan lampu roll
untuk plafon drop celling.
B. Bahan
 Fasad depan menggunakan baja hollow yang di las sedemikian rupa menyesuaikan
gambar rencana.
 Lampu roll yang digunakan untuk drop celling adalah PHILIPS DLI LED STRIP HV
LED STRIP 31086 4,6W/M 50M 4,6 W 4,6W WATT atau setara.
C. Metode Pelaksanaan
 Pengerjaan fasad harus dibentuk sedemikian rupa dengan memperhatikan gambar
rencana.
 Pemasangan lampu roll dilakukan serapi mungkin mengikuti gambar rencana.

Pasal 14 Pekerjaan Penambalan Atap


A. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan penambalan atap meliputi seluruh material dan proses penambalan atap
sesuai dengan titik kebocoran.
B. Bahan
Bahan yang digunakan untuk penambalan atap ini yaitu lakban seng dengan merk no drop
tape.
C. Metode Pelaksanaan
 Permukaan atap yang bocor harus di amplas terlebih dahulu menggunakan amplas no.
200.
 Permukaan atap yang bocor harus di tambal menggunakan lakban seng dengan panjang
minimal 7 cm, dan di tempel serapat serta serata mungkin ke permukaan atap.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
31

Pasal 15 Pekerjaan Akhir


A. Pekerjaan Pembersihan Akhir
Pembersihan Lokasi Kegiatan

Semua bahan sisa atau bahan yang tidak dimanfaatkan lagi digedung ini agar dibersihkan dan
dihilangkan keluar dari area pekerjaan sehingga tidak ada satupun menjadi kotoran.

B. Asbuilt Drawing

Setelah pekerjaan dianggap selesai maka kontraktor harus membuat backup data akhir dan
dibuatkan gambar Asbuilt Drawing atau Gambar sesuai Hasil Pekerjaan dilapangan.

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design
32

PENUTUP

Hal-hal yang belum ditetapkan atau tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini, jika dianggap perlu
akan disampaikan kemudian dengan berpedoman kepada Peraturan yang berlaku.

Puruk Cahu, Maret 2023

Menyetujui/ Mengetahui : Dibuat Oleh :

Pejabat Pembuat Komitmern (PPK) Konsultan Perencana:


Kabupaten Murung Raya CV. CIPTA UTAMA DESIGN
Selaku Pengguna Anggaran Pusat Palangka Raya

ELKA LURIDA MAGAT, S.T PRODONLI, ST., MT


NIP. 19840325 201503 2 003 Direktur

Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS) / Spesifikasi Teknis


Perencanaan Pembangunan Lanjutan Kantor Kelurahan Musak
CV. Cipta Utama Design

Anda mungkin juga menyukai