1
SPESIFIKASI TEKNIS
Pemasangan Timbal untuk Pembangunan Ruang CT-SCAN
BAB I
PENDAHULUAN
PASAL 1
PENJELASAN UMUM MENGENAI LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup Pekerjaan yang dimaksud dalam uraian ini adalah membangun dan mengadakan Sarana
dan Prasarana Fisik Pembangunan limbah B3 Rumah Sakit Pratama Nias Utara
PASAL 2
PERATURAN TEKNIS YANG DIPERGUNAKAN
2.1. Berlaku dan mengikat dalam Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini adalah :
Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi
persyaratan-persyaratan teknis Gedung Negara dan peraturan peraturan setempat
lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan yaitu :
Standar-standar yang berlaku
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung.
c. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 9/KPTS/M/2006 tentang Persyaratan
Teknis dan Bangunan.
d. Undang-undang Republik Indonesia Nomor : 18 Tahun 1999, Tanggal 7 Mei 1999,
tentang Undang-undang Jasa Konstruksi.
e. Peraturan Pemerintah Nomor : No. 70 tahun 2012, tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintahbeserta penjelasannya;
f. Peraturan Pemerintah Nomor : 29 Tahun 2000, tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi;
g. Peraturan Pemerintah Nomor : 30 Tahun 2000, tentang Penyelenggaraan Pembinaan
Jasa Konstruksi;
3
SPESIFIKASI TEKNIS
Pemasangan Timbal untuk Pembangunan Ruang CT-SCAN
b. Apabila ada persyaratan yang tidak lazim dilaksanakan atau bila dilaksanakan akan
menimbulkan bahaya, maka Pemborong diwajibkan untuk mengadakan perubahan
seperlunya dengan terlebih dahulu memberitahukan secara tertulis kepada
Direksi/Pengawas Pekerjaan.
c. Apabila ada perubahan pada gambar atau ukuran antara gambar ukuran kecil dan
gambar detail atau ada perbedaan antara Bestek (RKS) dengan gambar maka yang
berlaku adalah menurut urutan-urutan yang menentukan di bawah ini :
- Bestek (RKS)
- Gambar dengan skala yang lebih besar
- Keputusan Direksi/Pengawas Pekerjaan
d. Pelaksanaan Pembangunan proyek diselenggarakan secara lengkap termasuk
mendatangkan, mengangkut dan mengerjakan semua bahan-bahan yang diperlukan,
menyediakan tenaga kerja berikut pengawasan dan hal-hal lain yang dianggap perlu.
e. Pemborong diwajibkan menangani semua keperluan yang dibutuhkan untuk menunjuk
penyelesaian dan pelaksanaan secara cepat, baik dan lengkap.
f. Di dalam pelaksanaan pekerjaan, misalnya pekerjaan beton bertulang, konstruksi
baja, konstruksi kayu dan pekerjaan struktur lainnya disamping pekerjaan pengolahan
tanah, baik menurut perhitungan dan gambar-gambar konstruksi yang disediakan oleh
Direksi jika diduga terdapat kekurangan, maka Pemborong diwajibkan mengadakan
Konsultasi dengan Direksi/Pengawas sebelum melaksanakan pekerjaan.
g. Pihak Pemborong dianggap telah mempertimbangkan semua resiko yang mungkin
terjadi dan memperhitungkan di dalam harga penawaran.
h. Tanah dan lahan untuk pembangunan ini diserahkan kepada Pemborong dalam
keadaan pada saat seperti penjelasan/peninjauan lapangan.
i. Pemborong harus menjaga ketertiban selama pekerjaan dilaksanakan, sehingga
lingkungan sekitarnya menjadi tertib, misalnya pelaksanaan pekerjaan pada malam
hari, Pemborong harus meminta persetujuan kepada Direksi/Pengawas terlebih
dahulu.
j. Pekerjaan harus diserahkan dengan lengkap, selesai dengan sempurna kepada
Pemberi Tugas/Direksi termasuk perbaikan-perbaikan yang timbul sebagai akibat
pelaksanaan pada lingkungan pembangunan termasuk pembersihan.
Setelah disetujui maka Time Schedule dimaksud diserahkan kepada Direksi Pekerjaan
berupa salinan. Sedangkan cetakan aslinya harus selalu terpampang di Kantor Proyek dan
merupakan lampiran Dokumen Kontrak.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Pemborong telah menyerahkan Request Pekerjaan
beserta Shop Drawing kepada Konsultan Perencana untuk dimintai persetujuannya.
Konsultan Pengawas setelah mempelajari usulan tersebut dengan memperhatikan
gambar-gambar rencana, RKS dan lain-lain, baru memberikan persetujuan kepada
Pemborong untuk segera dilaksanakan
Pemborong harus melaksanakan pekerjaan, mendatangkan bahan-bahan dan alat bantu
sesuai dengan rencana kerja kecuali jika terpaksa menyimpang karena sesuatu hal yang
harus dipertimbangkan, maka terlebih dahulu harus disetujui oleh Direksi.
Rencana Kerja ini akan dipakai Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas sebagai dasar untuk
menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan kemajuan, keterlambatan dan
penyimpangan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pemborong.
5
SPESIFIKASI TEKNIS
Pemasangan Timbal untuk Pembangunan Ruang CT-SCAN
BAB II
PEKERJAAN PERSIAPAN
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
(..................instansi..............................)
LOGO DINAS Alamat :……………………………………….
Nama Pekerjaan : …………………………………………………………………………………
75 cm
120 cm
6
SPESIFIKASI TEKNIS
Pemasangan Timbal untuk Pembangunan Ruang CT-SCAN
4. Pengukuran sudut siku-siku dengan prisma atau benang secara azas segi tiga
phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang telah disetujui oleh
Direksi Lapangan;
5. Instalasi-instalasi yang sudah ada dan masih berfungsi harus diberi tanda yang jelas
dan dilindungi dari kerusakan-kerusakan yang mungkin terjadi akibat pekerjaan
proyek ini, dan untuk itu harus dicantumkan dalam gambar pengukuran seperti
disebutkan dalam pengukuran sesuai dengan ayat (1) pasal ini. Kontraktor
bertanggung jawab atas segala kerusakan akibat pekerjaan yang sudah
dilaksanakannya;
6. Gambar pengukuran tapak proyek harus mendapat persetujuan/pengesahan dari
Direksi Lapangan, yang meliputi antara lain :
- System koordinat, sesuai ketentuan gambar;
- Peil setiap titik simpul koordinat dan transisi dengan interval 0,25 m (tinggi)
- Rencana Kantor Direksi, Kantor Pemborong, tempat simpan bahan terbuka, tempat
simpan bahan tertutup, los kerja, sumber air.
1.7. LAPORAN-LAPORAN
Kontraktor harus menbuat catatan-catatan berupa laporan harian yang memberikan
gambaran dan catatan singkat dan jelas mengenai :
8
SPESIFIKASI TEKNIS
Pemasangan Timbal untuk Pembangunan Ruang CT-SCAN
Setiap laporan harian pada hari dan tanggal yang sama diperiksa dan disetujui
kebenarannya oleh Pengawas Harian dari Konsultan Pengawas. Perselisihan mengenai
hal ini mengakibatkan pekerjaan dihentikan untuk diadakan opname. Dan berdasarkan
laporan harian ini, oleh kontraktor disusun laporan mingguan yang minimal berisikan :
Jumlah hasil pekerjaan yang diperoleh dalam waktu 1 (satu) minggu serta
perbandingannya dengan schedule yang disepakati;
Prestasi fisik yang dicapai, dibandingkan dengan program, dan dibandingkan
dengan minggu sebelumnya dalam suatu curva “S”;
Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga, bahan dan peralatan serta
rencana penanggulangannya;
Instruksi-instruksi, tegoran-tegoran dan sebagainya yang telah diterima oleh
Kontraktor dari Pemberi Tugas, Direksi dan Konsultan pengawas dan solusinya.
1.9. S I T U AS I
1. Hal mana pembangunan/perbaikan/pemeliharaan akan diserahkan kepada pelaksana
sebagaimana adanya pada waktu rapat penjelasan, untuk itu para calon Pemborong
9
SPESIFIKASI TEKNIS
Pemasangan Timbal untuk Pembangunan Ruang CT-SCAN
wajib meneliti situasi medan terutama bangunan, sifat dan luasnya pekerjaan dan hal
lain yang berpengaruh terhadap harga penawaran;
2. Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk klaim
dikemudian hari;
3. Dalam rapat penjelasan akan ditunjukan dimana pekerjaan akan dilaksanakan.
2.1.Dokumentasi Pekerjaan
Foto dokumentasi dilakukan dengan setiap perkembangan pekerjaan.Dibuat dalam
satu lembar kertas F4 terdiri dari:
Dokumentasisedang dikerjakan
10
SPESIFIKASI TEKNIS
Pemasangan Timbal untuk Pembangunan Ruang CT-SCAN
- dilampiri dengan laporan harian pekerjaan dan lain-lain yang dianggap perlu yang
berhubungan dengan administrasiproyek
- dokumentasi dilampiri dengan laporan pekerjaan yang disusun oleh kontraktor dan
yang ditandatangani oleh pengawas lapangan untuk diserahkan sebagai lampiran
administrasi dalam proses pemeriksaan lapangan maupun dalam proses
pembayaran penagihan pekerjaan.
11
SPESIFIKASI TEKNIS
Pemasangan Timbal untuk Pembangunan Ruang CT-SCAN
BAB III
PASAL 1
PEKERJAAN DAUN PINTU
A. UMUM
1. LINGKUP PEKERJAAN
a. Pintu kayu panil.
b. Pintu rangka kayu dengan penutup teakwood dilapisi bahan plastic
laminated untuk toilet.
c. Penyediaan kisi/louver untuk aliran udara untuk toilet.
d. Penyediaan 'vision panel' dari kaca pada pintu tertentu.
e. Penyediaan lubang dan perkuatan-perkuatan untuk Ironmongery.
f. Pekerjaan Kosen Kayu, yaitu kosen pintu dan daun pintu.
2. Contoh Bahan.
Semua bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan untuk disetujui Direksi dan
Perencana.
3. RANGKA KAYU.
a. Kayu yang digunakan seluruh pekerjaan pintu panel adalah kayu Kamper
Samarinda mutu terbaik.
b. Mutu dan kualitas kayu yang dipakai sesuai persyaratan dalam NI-5, (PPKI
tahun 1961) dan persyaratan lain yang tertulis dalam bab material kayu.
c. Kayu yang dipakai harus cukup tua, lurus, kering dengan permukaan rata,
bebas dari cacat seperti retak-retak, mata kayu dan cacat lainnya.
12
SPESIFIKASI TEKNIS
Pemasangan Timbal untuk Pembangunan Ruang CT-SCAN
5. PELAKSANAAN
PASAL 2
FINISHING DINDING KALSIBOARD
A. LINGKUP PEKERJAAN
1. Bagian ini meliputi pengadaan tenaga, bahan, peralatan serta pemasangan partisi
Kalsinoard dengan rangka metal stud ex. Jayaboard dan pekerjaan lain yang
sesuai dengan detail yang dinyatakan dalam gambar dan atas petunjuk Konsultan
Pengawas.
2. Kalsinoard dipasang pada Satu sisi rangkanya dan dipasang tegak lurus dari lantai
sampai setinggi plafond (rapat dengan plafond).
3. Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan jenisnya, namun sebelum
dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi Tugas untuk
menentukan warna yang akan dipakai.
4. Sistem Pemasangan Partisi Rangka Hollow terdiri dari pemasangan satu atau
beberapa lembar papan Kalsinoard yang dipasang pada rangka Hollow tahan
karat dengan menggunakan skrup. Rangka yang digunakan adalah Rangka Boral
Metal System (BMSys) yang memproduksi rangkaian system dinding partisi rangka
metal secara menyeluruh, termasuk system partisi ringan (non load bearing) dan
system partisi pemikul beban (load bearing). Beberapa komponen BMS, termasuk
wall stud dan wall track diperkuat dengan menggunakan lekukan.
B. PERSYARATAN BAHAN
1. Kalsiboard
Kalsiboard yang dipakai adalah merk Jayaboard dengan ketebalan 4 mm.
Finishing gypsum dicat sesuai dengan Pasal PEKERJAAN CAT, juga harus
memiliki daya tahan terhadap bahaya kebakaran minimal 60 menit.
2. Rangka Partisi
Rangka partisi menggunakan Hollow Uk. 40.40.2. Apabila ada yang memakai
rangka kayu di tempat tertentu, seluruh rangka kayu harus diserut hingga lurus
dan di-treatment dengan bahan anti rayap. Ukuran dan Tipe sesuai gambar.
Ketebalan partisi adalah 100 mm. Sistem Pemasangan Partisi Rangka Metal
Jayaboard terdiri dari pemasangan satu atau beberapa lembar papan gipsum
Jayaboard yang dipasang pada rangka metal tahan karat dengan menggunakan
skrup. Rangka yang digunakan adalah Rangka Boral Metal System (BMSys) yang
memproduksi rangkaian system dinding partisi rangka metal secara menyeluruh,
termasuk system partisi ringan (non load bearing).
14
SPESIFIKASI TEKNIS
Pemasangan Timbal untuk Pembangunan Ruang CT-SCAN
C. PERSYARATAN PELAKSANAAN
PASAL 3
PELAPISAN TIMBAL
A. LINGKUP PEKERJAAN
Sesuai Dengan Permenkes No. 24 Tahun 2020 Tentang Dinding Ruang CT-SCAN ,Konstruksi
dinding bata merah dengan ketebalan 25 cm (dua puluh lima sentimeter) dan kerapatan
jenis 2,2 g/cm (dua koma dua gram per sentimeter kubik), atau beton dengan ketebalan
20 cm (dua puluh sentimeter) atau setara dengan 2 mm (dua milimeter) timah hitam
(Pb), sehingga tingkat radiasi di sekitar ruangan pesawat sinar-X tidak melampaui Nilai
B. PERSYARATAN BAHAN
15
SPESIFIKASI TEKNIS
Pemasangan Timbal untuk Pembangunan Ruang CT-SCAN
C. PERSYARATAN PELAKSANAAN
2. Tahap pemotongan. Sebelum melakukan tahap ini anda harus terlebih dahulu memahami
kriteria Timbal. Timbal umum nya diproduksi per roll, untuk 1 roll Timbal dapat
digunakan untuk luas 5m persegi karena ukuran 1 roll Timbal umum nya adalah 0,6 x 9,5
meter. Oleh karena itu apabila tinggi ruangan anda berkisar 3m, 1 roll Timbal dapat
dipotong menjadi 3 bagian. Untuk cara pemotongannya menggunakan pisau cutter, untuk
potongan pertama ukuran nya dilebihkan sedikit dari tinggi dinding. Misalkan tinggi
dinding 3m maka ukuran untuk panjang Timbal yang dipotong adalah 3,1m. Potongan
pertama ini akan menjadi acuan untuk potongan kedua dan seterusnya.
3. setelah Timbal dipotong, baluti bagian belakang Timbal dengan lem Timbal. untuk cara
pelumasannya agar lebih cepat gunakan roll kuas untuk cat. pastikan seluruh bagian
Timbal terbalut lem, jika tidak akan mengakibatkan gelembung pada saat pemasangan.
4. Setelah proses pengeleman selesai Timbal siap dipasang. pemasangan dimulai dari
bagian sudut dinding, pada langkah pemasangan pertama lot terlebih dahulu, marking
dengan menggunakan pulpen agar Timbal terpasang lurus. Jangan lupa untuk memotong
Timbal yang lebih pada bagian atas dan bawah dinding
16