(RKS)
PROGRAM
PEMBANGUNAN/RENOVASI/REHABILITASI/RESTORASI/REDESAIN *)
RUANG PRAKTEK SISWA (RPS)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PUSAT KEUNGGULAN (SMK-PK)
SMK XXXXXXXXXXXXXXX
KAB/KOTA...................
PROVINSI....................
KOMPETENSI KEAHLIAN
.........................................
TAHUN 2023
Pasal 1
LINGKUP PEMBANGUNAN
1. Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Pembangunan adalah pekerjaan
“Pembangunan/renovasi/rehabilitasi/restorasi/redesain Ruang Praktek Siswa (RPS)”.
Termasuk didalamnya meliputi pekerjaan :
a. Pekerjaan Persiapan.
b. Pekerjaan Konstruksi (struktur bangunan, arsitektur dan mekanikal elektrikal) termasuk
interior dan pengadaan mebelairnya sebagai kelengkapan gedung sesuai fungsinya.
c. Pekerjaan perawatan, selama jangka waktu pemeliharaan, termasuk bangunan yang
tidak terpakai, sampah, kerusakan-kerusakan atau hal –hal yang merupakan akibat dari
pekerjaan Tim Pelaksana Pembangunan.
d. Pekerjaan lain yang tercantum ataupun yang dimaksudkan dalam gambar-gambar dan
Spesifikasi Teknis.
Perincian bagian pekerjaan yang dilaksanakan didasarkan pada gambar rencana, BQ dan
RKS yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari rencana kerja dan syarat-syarat ini.
2. Pekerjaan meliputi:
Pengelolaan pekerjaan yang dilakukan oleh pihak Tim Pelaksana Pembangunan antara lain
mendatangkan semua bahan, pengerahan tenaga kerja, mengadakan alat bantu dan
sebagainya. Baik pengadaannya langsung atau tidak langsung termasuk dalam usaha
penyelesaian dan penyerahan pekerjaan dalam keadaan sempurna dan lengkap.
Termasuk pekerjaan yang tidak ditentukan dengan jelas dalam persyaratan teknis dan
gambar, tetapi masih dalam lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan
petunjuk Tim Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan.
6. Tim Pelaksana Pembangunan dibantu oleh Tim Perencana dan Pengawas Pembangunan
harus menyiapkan gambar detail pelaksanaan (shop drawing) yang telah disesuaikan
dengan kondisi lapangan. Gambar ini sebagai penjelas secara detail mengenai pekerjaan
khusus/spesifik yang belum tercakup lengkap dalam gambar kerja.
8. Ukuran-Ukuran:
a. Ukuran-ukuran patokan dan ukuran tinggi telah ditetapkan seperti dalam gambar.
b. Jika terdapat perbedaan antara ukuran yang tertera didalam gambar utama dengan
ukuran yang tertera di dalam gambar detail, maka yang mengikat adalah ukuran yang
berada di dalam gambar skala besar. Namun kejadian tersebut harus dilaporkan
segera kepada Tim Perencanaan dan Pengawasan untuk mendapat persetujuan yang
akan dilaksanakan.
c. Pengambilan dan pemakaian ukuran-ukuran yang keliru sebelum dan selama
pelaksanaan pekerjaan ini adalah menjadi tanggung jawab Tim Perencana dan Tim
Pelaksana Pembangunan sepenuhnya.
d. Sebagai patokan/ukuran pokok + 0.00 diambil petunjuk yang diadakan di lapangan,
yaitu pada ketinggian lantai +.0.20 dari muka tanah.
e. Penetapan ukuran dan sudut-sudut siku senantiasa dijaga dan diperhatikan
ketelitiannya dengan mempergunakan waterpass dan alat ukur lainnya yang
diperlukan.
Pasal 2
PERATURAN TEKNIS BANGUNAN YANG DIGUNAKAN
Kecuali ditentukan lain dalam RKS ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan tersebut
dibawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya.
Pasal 3
PEKERJAAN PERSIAPAN
Pasal 4
PEKERJAAN TANAH/URUGAN
Pasal 5
PEKERJAAN PONDASI
5.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengerjaan seluruh bangunan, terdiri dari :
5.1.1. Pondasi plat tapak beton bertulang
5.1.2. Pondasi pasangan batu kali/batu belah
5.1.3. Pondasi batu bata
5.1.4. Pasangan cerucuk kayu atau bambu
6.2. Bahan
6.2.1. Semen
- Digunakan Portland Cement sesuai dengan persyaratan SNI 2049:2015
tentang Semen Portland.
- Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu
zak semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan
campuran.
- Semua semen yang akan dipakai harus dari satu produk yang sama
(tidak diperkenankan menggunakan bermacam - macam jenis/produk
semen untuk suatu konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan
baru dan asli, dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih
disegel dan tidak pecah.
- Penyimpanan harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat
yang lembab agar semen tidak mengeras. Tempat penyimpanan semen
harus ditinggikan 30 cm dan tumpukan paling tinggi 15 lapis. Setiap
semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah ada
agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
6.2.3. Kerikil
- Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik, serta
mempunyai gradasi dan kekerasan sesuai yang disyaratkan .
- Penimbunan kerikil dengan pasir harus dipisahkan agar kedua jenis
material tersebut tidak tercampur untuk menjamin adukan beton dengan
komposisi material yang tepat.
6.2.4. Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak, asam alkali,
garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak
beton atau baja tulangan. Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang
layak diminum.
Pasal 7
PEKERJAAN DINDING
Pasal 8
PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN
Jenis Plesteran :
8.2.3. Plesteran Kedap Air adalah campuran 1 PC : 3 PS. Aduk plesteran ini untuk :
Menutup semua permukaan dinding pasangan pada bagian luar/tepi luar
bangunan.
Semua bagian dan keseluruhan permukaan dinding pasangan yang
diisyaratkan harus kedap air seperti tercantum dalam Gambar Kerja
hingga ketinggian 150 cm dari permukaan lantai.
Semua permukaan bata di bawah permukaan tanah hingga ketinggian
sampai 20 cm dari permukaan lantai, terkecuali ditentukan lain dalam
Gambar Kerja.
8.3.6. Pekerjaan plesteran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan penutup atap
selesai dipasang dan setelah pipa-pipa listrik selesai dipasang.
8.3.7. Pekerjaan plesteran kedua berupa acian semen (PC)
Pasal 9
PEKERJAAN DINDING KERAMIK
Pasal 10
PEKERJAAN LANTAI
10.1. Lingkup Pekerjaan
Pemasangan lantai dibuat untuk semua bagian lantai ruangan, kamar mandi/WC,
selasar depan dan keliling bangunan, plint lantai dan sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar. Pekerjaan lantai terdiri dari :
10.1.1. Lantai beton tumbuk atau beton rabat atau rabat kerikil pada emperan
samping kiri kanan, belakang dan depan bangunan.
10.1.2. Homogenius Tile/Granit tile/ Keramik polos/bermotif ukuran 60x60, 40x40,
30x30 atau sesuai gambar, pada seluruh ruang
10.1.3. Keramik kulit jeruk/ anti slip atau tegel wafel/galar pada kamar mandi/WC
serta teras/selasar
10.1.4. Plint lantai setinggi 10 cm, dipasang dengan ukuran dan jenis keramik yang
sama.
10.2.4. Waterproofing
Pemberian lapisan waterproofing diberikan pada lantai dan dinding bagian
dalam bangunan kamar mandi (WC). Perlu diperhatikan bahwa material
waterproofing menggunakan produk buatan dalam negeri yang mempunyai
kualitas 1 setara Sika Waterproofing.
10.3.4. Pemasangan
- Lantai beton tumbuk dipasang dengan ketebalan sesuai gambar . Adukan
perekat lantai dipakai 1 Pc : 3 Ps : 5 Kr.
- Alas dari lantai keramik adalah beton tumbuk dengan ketebalan 5 cm, dan
dibawahnya adalah pasir setebal 10 cm.
- Pada lantai KM/WC, dibawah lantai keramik harus diberi waterproofing
dahulu. Permukaan lantainya dimiringkan 1 % ke arah floor drain.
- Pola pemasangan keramik harus sesuai dengan gambar dan petunjuk Tim
Perencanaan dan Pengawasan.
- Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus sesuai
dengan petunjuk Tim Perencanaan dan Pengawasan.
- Lantai keramik yang terpasang harus datar dan waterpass.
- Setelah 3 x 24 jam pemasangan lantai keramik selesai, pada bagian siar –
siar juga harus diisi dengan adukan semen cair hingga benar - benar
penuh agar tidak terdapat rongga-rongga dibawah lantai keramik yang
dapat melemahkan konstruksi. Pengisian siar harus dilakukan dengan
rapi. Siar – siar semen cair harus dibersihkan segera secara hati – hati
dengan mempergunakan sikat kuningan serta larutan air keras yang tepat
ukurannya.
- Pekerjaan yang telah selesai tidak boleh ada yang retak, noda dan cacat-
cacat lainnya. Apabila terjadi cacat pada lantai, maka bagian cacat
tersebut harus dibongkar sampai berbentuk bujur sangkar dan pasangan
baru harus rata dengan sekitarnya. Hasil pasangan akhir harus rata tidak
bergelombang dan waterpass.
- Selama masa pengerasan 3 x 24 jam setelah bahan lantai dipasang,
bidang lantai tidak boleh dipergunakan, diinjak atau diberi beban apapun.
Pasal 11
PEKERJAAN LANGIT-LANGIT
Pasal 12
PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
Pasal 13
PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG
Pasal 14
PEKERJAAN RANGKA ATAP
14.3.5 Lisplank dibuat dari papan lebar sesuai gambar. Pemasangannya dipakukan
langsung pada usuk atau kaso. Pemasangan harus rapi dan lurus. Apabila
dijumpai pemasangan yang tidak lurus, maka bagian tersebut harus
dibongkar dan diperbaiki kembali atas beban Tim Pelaksana Pembangunan
Pasal 15
PEKERJAAN PENUTUP ATAP
15.1. Lingkup Pekerjaan
Bagian pekerjaan yang dilaksanakan adalah menutup semua bidang atap bangunan
dan sesuai yang ditunjukan dalam gambar.
Pasal 16
PEKERJAAN SANITAIR.
Pasal 17
PEKERJAAN PEMIPAAN DAN PERLENGKAPAN SANITASI
Pasal 18
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
18.2.8. Bola lampu pijar, TL (Tube Lamp) dan armaturnya adalah produksi dalam
negeri yang baik, dengan syarat-syarat berikut :
Lampu TL
Body dari plat besi, tebal minium 0.9 mm, dicat putih didepan, abu-abu
dibelakang.
Balast produksi dalam negeri atau sejenisnya
Stater produksi dalam negeri atau sejenisnya
Fitting
Bagi TL 20 W/220 V besarnya 2,5 micro F + 10 %
Pengkabelan didalam harus disolder
Kap produksi lokal atau sekualitas
18.2.9. Sekering BOX yang dilengkapi fuse, switch untuk pembagian group
pemasangan instalasi listrik, Produksi dalam negeri (nasional) atau
sekualitas, dengan arde (pentanahan) dari kabel B.C.
Macam-macam switch/oulet yang digunakan untuk tegangan 220 volt
adalah:
Plug dan socket 1 phase untuk power
Pole : 1 Phase + Neutral + Earth
Tegangan : 220 volt, 1 phase, 50 hz
Rating arus : minimum 25 ampere
Proteksi : soket dengan tutup dan plug locking
Type : Pemasangan di luar diberi landasan kayu
Sekering BOX
Main Panel terdapat pada panel pertama menerima daya dari gardu
induk PLN ataupun Genset.
Bahan : Rangka profil 30 mm
Cover : Besi plat 2 mm
Module : Minimum (30 x 40) tinggi maksimum 175 cm
Potongan : Puc Standing kuat tdak bergetar
Warna : Abu-abu
Pasal 19
PEKERJAAN PENGECATAN
Pasal 20
PEKERJAAN FINISHING
Pasal 21
PEKERJAAN ADMINISTRASI
21.2. Tim Pelaksana Pembangunan dibantu Tim Perencana dan Pengawas harus
membuat as built drawing untuk kepentingan laporan dan arsip sekolah. As built
drawing adalah gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan
yang harus diselesaikan maksimal 4 minggu setelah serah terima pekerjaan untuk
pertama kali, dalam bentuk buku.
21.3. Rencana kerja dan syarat-syarat ini menjadi pedoman dan harus ditaati oleh
semua pihak yang terlibat dalam melaksanakan pekerjaan ini.