JAKARTA
PEKERJAAN
PEMBANGUNAN DERMAGA DAN KOLAM LABUH
PLAZZA KABUPATEN PULAU PRAMUKA
KABUPATEN ADMINISTRATIF
KEPULAUAN SERIBU
BAB I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM
1. PENDAHULUAN
Persyaratan Teknis Umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara
umum berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan.
Bagian pekerjaan yang diungkapkan dalam satu atau lebih dari dokumen berikut
dibawah ini.
• Gambar-gambar pelelangan / pelaksanaan.
• Rencana Kerja dan Syarat-syarat pelaksanaan.
• Perincian volume.
• Berita acara rapat penjelasan.
Dalam hal dimana ada bagian dari persyaratan teknis umum ini tidak mencakup
salah satu bagian yang disebutkan di atas bisa diterapkan, maka bagian dari
persyaratan teknis umum tersebut dianggap tidak berlaku.
2. LINGKUP PEKERJAAN
Page 1
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
3. REFERENSI
Dalam hal ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak termasuk
dalam persyaratan teknis umum / khusus. Maka atas bagian pekerjaan tersebut
Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus mengajukan salah satu dari
persyaratan-persyaratan berikut ini guna disepakati oleh Konsultan Pengawas /
Konsultan Perencana untuk disepakati sebagai pedoman persyaratan teknis :
1. Standard / Normalisasi / Kode / Pedoman yang dapat diterapkan pada bagian
pekerjaan bersangkutan, yang dikeluarkan oleh instansi / Institusi / Asosiasi Profesi
/ Asosiasi Produsen / Lembaga Pengujian Nasional dari negara
lain, sejauh hal tersebut diperoleh kesepakatan dengan Konsultan Pengawas.
2. Brosur teknis dari produsen yang di dukung sertifikat dari lembaga pengujian
yang diakui Badan Nasional / Internasional.
4. PEMAKAIAN UKURAN
Page 2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 3
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
9. FASILITAS LAPANGAN
a. Pelaksana Pekerjaan / Pemborong harus menyediakan atas biaya sendiri
fasilitas-fasilitas penunjang yang dibutuhkan didalam pelaksanaan dan
menyelesaikan pekerjaan, antara lain :
• Kantor Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
• Kamar mandi dan WC lengkap dengan septic-tank untuk kebutuhan para
pekerja Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
• Ruangan-ruangan lainnya seperti gudang bahan-bahan, tempat-tempat kerja dll.
Page 4
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Pekerjaan bangunan yang disediakan harus kuat, cukup luas sesuai dengan
kebutuhannya dan dilaksanakan sesuai dengan gambar bestek, bersih, dan
lengkap dengan peralatannya dan harus dengan persetujuan Konsultan Pegawas.
Semua biaya untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk dalam harga
penawaran.Setelah diselesaikannya pekerjaan, bahan-bahan bekas fasilitas
penunjang tersebut tetap merupakan milik Pemberi Tugas.
b. Pelaksana Pekerjaan/Pemborong harus menyediakan atas biayanya sendiri
fasilitas -fasilitas pembantu untuk melaksanakan pekerjaan, seperti :
• Listrik Kerja :
Untuk melaksanakan pekerjaan, keamanan dan penerangan didalam
bangunan-bangunan sementara, halaman-halaman dan tempat-tempat
pekerjaan yang dianggap perlu.
• Air bersih :
Yang sesuai untuk kebutuhan, baik untuk pelaksanaan pekerjaan, air minum dll.
• Alat-alat P3K :
Harus lengkap guna keperluan pertolongan pertama pada kecelakaan dan harus
selalu berada ditempat pekerjaan.
• Direksi keet & Bedeng :
Di dalam pelaksanaan pekerjaan ini kontraktor pelaksana wajib menyiapkan
direksi keet dan gudang kerja sendiri di lahan yang telah di siapkan.
Page 5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 6
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
e. Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung
pada pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk disimpan didalam site.
f. Tidak diperkenankan :
1. Buruh menginap ditempat pekerjaan kecuali dengan izin Konsultan
Pengawas. Bila izin khusus tersebut diberikan, maka Pelaksana Pekerjaan /
Pemborong tetap bertanggung-jawab atas kemungkinan kerugian-kerugian
apapun yang disebabkan oleh buruh yang menginap tersebut.
2. Memasak di tempat pekerjaan kecuali atas izin Konsultan Pengawas.
3. Memberikan izin masuk kepada penjual-penjual makanan, buah-buahan,
minuman, rokok dsb.
4. Tanpa seizin petugas keamanan proyek, kepada siapapun terkecuali petugas
dari Konsultan Pengawas, tidak dibenarkan untuk keluar masuk secara bebas ke
lapangan. (Catatan: semua tamu proyek yang mendapat izin dari Konsultan
Pengawas harus diberi tanda pengenal yang disediakan oleh Pelaksana
Pekerjaan / Pemborong).
5. Melanggar peraturan lain mengenai penertiban yang akan dikeluarkan oleh
Konsultan Pengawas pada waktu pelaksanaan.
6. Pekerja-pekerja diwajibkan memakai tanda pengenal. Pembuatan tanda
pengenal atas beban Pelaksana Pekerjaan / Pemborong.
g. Pengaturan mengenai penertiban dan pengamanan site harus
dikoordinasikan dengan bagian security bersama-sama dengan Konsultan Pengawas pada
waktu pelaksanaan akan dimulai.
Page 7
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
b. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari sesudah menerima instruksi tertulis dari
Konsultan Pengawas / Pemberi Tugas masih belum ada tanda adanya
perubahan yang berarti atau belum dilaksanakan instruksi termaksud,
maka Konsultan Pengawas akan mengeluarkan peringatan tertulis.
Apabila dalam 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya peringatan tertulis,
masih belum ada perubahan yang berarti maka Konsultan Pengawas
dapat mengambil tindakan dengan tidak mempertimbangkan alasan-alasan
Page 8
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 9
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 11
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 13
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 16
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 17
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 18
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
BAB II
PERSYARATANTEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR
Pasal 1
PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN TANAH
I. LINGKUP PEKERJAAN
a. Galian struktur merupakan penggalian tanah untuk bangunan struktur, sesuai dengan
batasan pekerjaan sebagaimana dijelaskan di sini atau sebagaimana tampak pada
gambar. Pekerjaan galian yang dijelaskan dengan pasal-pasal lain dalam spesifikasi ini
tidaklah digolongkan sebagai galian struktur.
b. Pekerjaan galian ini mencakup pengurugan kembali dengan material yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas dan dipadatkan sesuai persyaratan, berikut pembuangan
bahan-bahan sisa, dan semua bahan dan peralatan lainnya untuk menghindarkan galian
dari genangan air tanah dan air permukaan.
c. Penyediaan tenaga kerja, bahan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tanah yang sesuai dengan
gambar-gambar dan spesifikasi.
b. Pengawasan
Selama pelaksanaan pekerjaan tanah ini, Kontraktor harus diwakili oleh seorang
pengawas ahli yang sudah berpengalaman dalam bidang pekerjaan penggalian /
pengurugan, yang mengetahui semua aspek pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai
kontrak.
Page 1
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
d. Air Tanah
Bila air tanah muncul ketika sedang dilakukan galian struktur, maka kontraktor harus
segera mengambil langkah-langkah untuk mencegah air menggenangi galian dan
alas struktur.
Bila galian terjadi pada tanah yang mengandung air permukaan, maka air ini tidak
merupakan air tanah dan akan dianggap sebagai kewajiban kontraktor untuk
menanggulanginya sesuai spesifikasi ini, sehingga tidak akan ada tambahan
pembayaran.
Bila tinggi muka air di atas elevasi dasar galian, maka harus digunakan cofferdam
yang kedap air. Bila diminta, kontraktor harus menunjukkan gambar mengenai
metoda pembuatan cofferdam yang dipakainya kepada Konsultan Pengawas untuk
disetujui. Cofferdam atau palung untuk pembuatan pondasi, secara umum, harus
dibuat di bawah dasar alas pondasi dan dibuat sedapat mungkin kedap air.
Umumnya, dimensi interior cofferdam itu harus sedemikian rupa sehingga
memberikan cukup kebebasan untuk pembuatan acuan (form) dan pemeriksaannya,
dan memudahkan proses pemompaan air keluar.
Bila menurut Konsultan Pengawas, keadaan tidak memungkinkan untuk
mengeringkan galian sebelum membuat alas pondasi, Konsultan Pengawas dapat
memerintahkan pembuatan lapisan beton penutup dengan ukuran tertentu, dan
Page 2
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
e. Pembuangan Humus
Sebelum mulai pekerjaan penggalian, lapisan humus dan rumput harus dibersihkan,
harus bebas dari sisa-sisa tanah bawah (subsoil), bekas-bekas pohon, akar-akar,
batu-batuan, semak-semak atau bahan-bahan lain.
Humus yang didapat dari pengupasan tersebut harus dibuang ketempat yang sudah
ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
Page 3
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page 4
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Konsultan Pengawas. Semua material yang berlebih dari yang dibutuhkan pada pasal ini
harus dipergunakan untuk membentuk dasar timbunan .
Bahan Urugan
o Bahan urugan yang dipakai adalah tanah merah atau pasir urug darat yang
memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan. Lokasi sumber jenis bahan
urugan tersebut di atas, harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Tanah bekas galian pada umumnya tidak boleh dipakai lagi untuk bahan urugan,
kecuali apabila tanah tersebut memenuhi persyaratan sebagai bahan urugan
dan mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.
o Semua bahan urugan, harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas,
baik mengenai kualitas bahan maupun sumber bahan itu sendiri sebelum
dibawa atau digunakan di-dalam lokasi pekerjaan.
o Bahan urugan yang mengandung tanah organis, akar-akaran, sampah, dan
lain-lain, tidak boleh dipergunakan untuk urugan. Bahan-bahan seperti ini harus
dipindahkan dan ditempatkan pada daerah pembuangan yang disetujui atau
ditunjuk oleh Konsultan Pengawas.
o Daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari humus dengan cara stripping
setebal 30 cm.
Pengurugan
o Lapisan tanah lunak (lumpur) yang ada harus dihilangkan dengan dikeruk,
sebelum pekerjaan pengurugan dimulai. Pada saat pengerukan dan
pengurugan, daerah ini harus dikeringkan.
o Tidak boleh dilakukan pengurugan atau pemadatan selama hujan deras. Jika
permukaan lapisan yang sudah dipadatkan tergenang oleh air, Kontraktor harus
membuat alur-alur pada bagian teratas untuk mengeringkannya sampai
mencapai kadar air yang benar dan dipadatkan kembali.
o Ketinggian pengurugan setelah dipadatkan harus mencapai elevasi sesuai yang
tercantum didalam gambar kerja.
b. Pekerjaan Pemadatan
Kontraktor harus bertanggung jawab atas ketepatan penempatan dan pemadatan
bahan - bahan urugan dan juga memperbaiki kekurangan - kekurangan akibat
pemadatan yang tidak cukup.
Page 5
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Kontraktor harus menentukan jenis ukuran dan berat dari alat yang paling sesuai
untuk pemadatan bahan urugan yang ada. Alat-alat pemadatan ini harus mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap lapisan
maksimum 30 cm dan dipadatkan sampai mencapai paling sedikit 90% (modified
proctor) dari kepadatan kering maksimum seperti yang ditentukan dalam AASHTO
T99.
Pasal 2
PEKERJAAN STRUKTUR BETON
I. PERSYARATAN KHUSUS MUTU DAN BAHAN BETON
a. Mutu Beton
Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai mutu
karakteristik minimal, sebagai berikut :
Mutu beton untuk K-250.
Mutu beton untuk K-300.
Seluruh beton untuk lantai kerja adalah beton rabat dengan campuran 1pc : 3ps : 3kr
(Mutu beton untuk K-175).
Kelas dan mutu dari beton harus sesuai dengan standar Beton Indonesia NI-2 PBI-l971.
Bilamana tidak ditentukan lain kuat tekan dari beton adalah selalu kekuatan tekan hancur
dari contoh kubus yang bersisi 15 (1 0,06) cm diuji pada umur 28 hari.
Kriteria untuk menentukan mutu beton adalah persyaratan bahwa hasil pengujian
benda-benda uji harus memberikan hasil 'bk (kekuatan tekan beton karakreristik yang
lebih besar dari yang ditentukan di dalam tabel PBI. 1971.
b. Baja Tulangan
Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai dengan standard
Indonesia untuk beton NI-2, PBI-l971 atau ASTM Designation A-15, dan harus disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor, surat keterangan tentang
pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang disediakan, sesuai dengan
persyaratan mutu untuk setiap bagian konstruksi seperti tercantum di dalam gambar
rencana.
Page 6
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat, minyak,
gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi daya lekat antara
baja tulangan dengan beton.
Mutu baja tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini adalah
sebagai berikut :
Mutu baja tulangan s/d 8 mm adalah BJTP 24.
Mutu baja tulangan ≥ 16 mm adalah BJTD 32
c. Cetakan (Bekisting)
Bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai multiplex tebal max 12 mm
dengan salah satu bagian permukaannya berlapis filem standar pabrik
pembuatnnya. Bekisting dari multiplex tersebut harus diperkuat dengan rangka kayu
meranti ukuran 5/7, untuk mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna,
atau dari bahan lain yang disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Steiger (penyangga) untuk cetakan/bekisting harus dari pipa-pipa besi (scaffolding)
atau kayu yang kuat dan tidak diperkenankan memakai bambu karena licin dan
berbahaya.
d. Water stop
Water stop harus dipasang di setiap penghentian pengecoran untuk bagian-bagian yang
harus kedap air, yang antara lain pelat dak atap, lantai toilet, groundtank/reservoar dan
tempat-tempat basah lainnya sesuai dengan gambar kerja.
Water stop yang digunakan adalah SIKA Water Bars, V type untuk "cold joint" atau
setaraf dengan minimum lebar 20 cm.
e. S e m e n
Semua semen harus Cement Portland yang disesuaikan dengan persyaratan dalam
Peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type 1 atau standard
Inggris BS 12.
Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah TIGA RODA, GRESIK,
HOLCIM serta memenuhi persyaratan NI-8.
Pemilihan salah satu merk semen adalah mengikat dan dipakai untuk seluruh
pekerjaan.
Page 7
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
f. Pasir
Jenis pasir yang dipakai untuk pekerjaan bangunan ini adalah Pasir alam yaitu pasir yang
dihasilkan dari sungai atau pasir alam lain dengan persetujuan Pengawas/Direksi.
Kontraktor harus bertanggung jawab atas kualitas tiap jenis dari semua bahan
sumber-sumber pasir alam yang dipakai dalam pekerjaan pembuatan beton Readymix
maupun konvensional.
Pasir harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan kecil dan lunak dari tanah
liat, mika dan hal-hal yang merugikan dari substansi yang merusak, jumlah prosentase
dari segala macam substansi yang merugikan beratnya tidak boleh lebih dari 5% berat
pasir.
Pasir harus mempunyai 'modulus kehalusan butir' antara 2 sampai 32 atau jika diselidiki
dengan saringan standard harus sesuai dengan standard Indonesia untuk beton atau
dengan ketentuan sebagai berikut :
Saringan no. Persentase satuan timbangan tertinggal di saringan
4 0 - 15
8 6 - 15
16 10 - 25
30 10 - 30
50 15 - 35
100 12 - 20
PAN 3 -7
Jika persentase satuan tertinggal dalam saringan no. 16 adalah 20 persen atau kurang,
maka batas maksimum untuk persentase satuan dalam saringan no. 8 dapat naik sampai
20 persen.
Page 8
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Agregat kasar harus berbentuk baik, keras, padat, kekal dan tidak berpori.
Besarnya persentase dari semua substansi yang merusak tidak boleh mencapai tiga
persen dari beratnya.
Apabila kadar lumpur melampaui 1%, maka agregat kasar harus dicuci.
Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara 5 mm, sampai 25
mm dan harus memenuhi syarat-syarat dengan semua ketentuan-ketentuan yang
terdapat di NI-2 PBI-l971.
h. A i r
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi /mortar dan spesi injeksi harus
bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah, garam dan kotoran-kotoran
lainnya dalam jumlah yang dapat merusak. ketentuan-ketentuan yang ada di dalam
PBI-l971 untuk bahan campuran beton.
i. Bonding Agent
Dipergunakan pada elemen-elemen beton yang harus disambungkan/dicor secara
terputus, untuk mendapatkan sistem struktur yang kokoh sesuai dengan desain dan
perhitungannya.
Bonding Agent yang digunakan adalah NITOBOND PVA cm7 produk Fosroc atau setaraf
yang dicampur dengan air dan semen.
Cara pemakaiannya harus sesuai dengan petunjuk pabrik.
j. Admixture
Admixture dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk mempercepat pengerasan
beton. Bahan admixture yang dipakai adalah CONPLAST P.211 merk Fosroc atau setara,
dengan takaran 0.8% dari berat semen atau setaraf.
Takaran yang lain dapat digunakan untuk mendapatkan kekuatan maksimal dengan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Page 9
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
bentuk yang tidak dapat diterima dalam segi apapun dan Kontraktor harus dengan
segera mengambil bentuk yang diafkir dan menggantinya atas bebannya sendiri.
Konstruksi Cetakan :
Semua cetakan harus betul-betul teliti, kuat dan aman pada kedudukannya sehingga
dapat dicegah pengembangan atau lain gerakan selama dan sesudah pengecoran
beton.
Permukaan bahan cetakan (multipleks) yang berlapis filem / permukaan bahan licin
seperti pernis/plastik, menghadap pada bagian dalam dengan maksud mencegah
secara efektif lekatnya beton pada cetakan dan akan memudahkan melepas cetakan
beton.
Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baik dan kuat
sehingga tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.
Page
10
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
c. Selimut Beton
Penempatan besi beton di dalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau dasar
cetakan, serta harus mempunyai jarak tetap untuk setiap bagian-bagian konstruksi.
Apabila tidak ditentukan di dalam gambar rencana, maka tebal selimut beton untuk satu
sisi pada masing-masing konstruksi adalah sebagai berikut :
Balok sloof dan footplat = 4,00 cm
Kolom = 4,00 cm
Balok = 3,00 cm
Pelat beton = 1,50 cm
e. Pekerjaan Sparing
Bahan-bahan material sparing, letak-letak dan posisi sparing harus sesuai dengan
gambar kerja dan tidak boleh mengurangi kekuatan struktur.
Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan, bila tidak ada dalam gambar, maka
Kontraktor harus mengusulkan dan minta persetujuan dari Konsultan Pengawas.
Page
11
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Bilamana sparing (pipa, dll.) berpotongan dengan baja tulangan, maka baja tulangan
tersebut tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
Semua sparing-sparing (pipa) harus dipasang sebelum pengecoran dan harus
diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.
Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan terisi beton waktu pengecoran.
Page
12
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
atau kekuatan dan kontraktor tidak berhak atas claim yang disebabkan perubahan
yang demikian.
h. Pengangkutan Beton
Cara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan beton (readymix dan
konvensional) harus sedemikian rupa dan Kontraktor harus memperhitungkan jarak
maupun jumlah waktu pengiriman bahan beton readymix ke tempat pekerjaan sehingga
beton dengan komposisi dan kekentalan yang diinginkan dapat dibawa ke tempat
pengecoran tanpa adanya pemisahan dan kehilangan bahan yang menyebabkan
perubahan nilai slump.
i. Pengujian Konsistensi Beton dan Benda-Benda Uji Beton (Readymix dan Konvensional).
Banyaknya air yang dipakai untuk beton harus diatur menurut keperluan untuk
menjamin beton dengan konsistensi yang baik dan untuk menyesuaikan variasi
Page
13
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
kandungan lembab atau gradasi (perbutiran) dari agregat waktu masuk dalam mesin
pengaduk (mixer). Penambahan air untuk mencairkan kembali beton padat hasil
pengadukan yang terlalu lama atau yang menjadi kering sebelum dipasang sama
sekali tidak diperkenankan.
Keseragaman konsistensi beton untuk setiap kali pengadukan sangat perlu.
Nilai slump dari beton (pengujian kerucut slump), tidak boleh kurang dari 8 cm dan
tidak melampaui 12 cm, untuk segala beton yang dipergunakan.
Semua pengujian harus sesuai dengan NI-2 PBI-l971. Konsultan Pengawas berhak
untuk menuntut nilai slump yang lebih kecil bila hal tersebut dapat dilaksanakan dan
akan menghasilkan beton kerkualitas lebih tinggi atau alasan penghematan.
Kekuatan tekan dari beton harus ditetapkan oleh Konsultan Pengawas melalui
pengujian biasa dengan kubus 15 x 15 x 15 cm dibuat dan diuji sesuai dengan NI-2
PBI- l971.
Pengujian slump akan diadakan oleh Konsultan Pengawas sesuai NI-2 PBI-l971.
Kontraktor harus menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk mengerjakan
contoh-contoh pemeriksaan yang representatif.
Pasal 3
PEKERJAAN PONDASI BATU BELAH
I. LINGKUP PEKERJAAN
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dalam gambar atau disebutkan dalam spesifikasi ini
dengan hasil yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pasangan pondasi batu belah/batu kali dan bagian-bagian lain yang
dianggap perlu.
Page
14
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Pasal 4
PEKERJAAN TIANG PANCANG
I. LINGKUP PEKERJAAN
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan seperti dalam gambar atau disebutkan dalam spesifikasi ini dengan hasil yang baik dan
sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi pemasangan tiang pancang dan bagian-bagian lain yang dianggap perlu.
Page
15
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
b. Rencanakan final set tiang pancang untuk menentukan pada kedalaman dimana
pemancangan tiang dapat dihentikan, berdasarkan data tanah dan data jumlah
pukulan terakhir (final set).
c. Rencanakan urutan pemancangan, dengan pertimbangan kemudahan manuver alat.
Lokasi stock material agar diletakkan dekat dengan lokasi pemancangannya.
d. Tentukan titik pancang dengan theodolith dan tandai dengan patok.
Page
16
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
3. Proses Pemancangan
a. Alat pancang ditempatkan sedemikian rupa sehingga ashammer jatuh pada patok titik
pancang yang telah ditentukan.
b. Tiang diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap tiang.
c. Tiang didirikan disamping “driving lead” dan kepala tiang dipasang pada helmet
yang telah dilapisi kayu sebagai pelindung dan pegangan kepala tiang.
d. Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok pancang yang telah
ditentukan.
e. Penyetelan vertikal tiang dilakukan dengan mengatur panjang “backstay’ sambal
diperiksa dengan waterpass sehingga diperoleh posisi yang betul -betul vertikal.
f. Sebelum pemancangan dimulai, bagian bawah tiang diklem dengan ‘center gate”
pada dasar “driving lead” agar posisi tiang tidak bergeser selama pemancangan,
terutama untuk tiang batang pertama.
g. Pemancangan dimulai dengan mengangkat dan menjatuhkan hammer secara kontinyu
ke atas helmet yang terpasang diatas kepala tiang.
h. Pemancangan dapat dihentikan sementara untuk penyambungan batang berikutnya bila
level kepala tiang telah mencapai level muka tanah sedangkan level tanah keras yang
diharapkan belum tercapai.
i. Melaksanakan kalendering pada saat hampir mendekati top pile yang disyaratkan,
Final Set 3 cm untuk 10 pukulan terakhir, atau bisa dilihat dari data bore log.
j. Pemancangan tiang dapat dihentikan (selesai) bila ujung bawah tiang telah mencapai
lapisan tanah keras / final set yang ditentukan.
h. Pemotongan tiang pancang pada cut off level yang ditentukan sesuai shop drawing
Page
17
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Pasal 5
PEKERJAAN PEMASANGAN RUBBER FENDER
I. LINGKUP PEKERJAAN
Rubber Fender di pasang dengan tujuan untuk menghindari benturan keras kapal / perahu disaat
bersandar / merapat di dermaga.
Pemasangan (Install) Rubber Fender di dalam kontruksi dermaga adalah Pemasangan Rubber
Fender V.
Rubber Fender V adalah Rubber Fender yang paling banyak penggunaannya di dermaga di
Indonesia, karena model yang simple dan pemasangan nya yang mudah.
Page
18
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page
19
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
c. Anchor Bolt Fender V yang umum adalah bentuk Anchor Bolt model J terdiri dari :
1. selongsong (Anchor) yang tertanam pada didinding dermaga bentuk J
2. Baut Fender posisi mengapit rubber fender
3. Ring Baut dengan bentuk menyesuaikan letak lubang pada fender
d. Dinding dermaga baru sebelum dilakukan pengecoran, selongsong (anchor fender) dilas pada tulangan
dinding dermaga jarak antar anchor (selongsong) disesuaikan dengan jarak antar lubang fender (sesuai dengan
tipe fender), dalam hal ini dibutuhkan mal dari manufacture rubber fender
Pasal 6
PEKERJAAN PEMASANGAN BOLLARD / BESI TAMBATAN KAPAL
I. LINGKUP PEKERJAAN
Bollard (bolder, besi cor tambatan kapal) sebagai komponen dalam konstruksi dermaga selain
rubber fender, memilik peranan yang penting sebagai bagian dari alat yang membantu proses
kapal sandar.
Page
20
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
Page
21
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
a. Pemasangan atau instalasi Bollard menggunakan angkur / anchor bolt dengan material
besi lapisan galvanis.
b. Bollard yang digunakan terbuat dari baja cor (cast steel) kualitas kelas 3-SC46 (sesuai JIS
G5101) dan mampu menahan beban kerja 25 Ton. Pada umumnya lubang anchor bolder
memiliki sedikit sekali toleransi antara 1 mm sampai dengan 3 mm sehingga pemasangan
anchor harus presisi agar bollard dapat terpasang nantinya.
c. Untuk memastikan posisi pemasangan anchor bollard yang tepat maka digunakan bollard
itu sendiri sebagai template yang dipasang setelah pemasangan besi beton. Setelah
bollard terpasang kuat bari dilaksanakan pengecoran beton.
Pasal 7
PEKERJAAN GAPURA
I. LINGKUP PEKERJAAN
Gapura pada pekerjaan ini, adalah sebagai pintu masuk ke dermaga dan kolam labuh
plaza kabupaten, serta menunjukkan identitas lokasi.
Gapura ini dirancang menggunakan pipa besi dengan konstruksi sesuai gambar rencana.
Page
22
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
b. Pile cap beton bertulang, uk. 2950x2950x80 (49.31 kg besi + bekesting), mutu beton fc' 41
Mpa setara K-300 Kg/Cm2
c. Tiang gapura dengan pekerjaan kolom struktur dengan pasangan dinding bata dan
plesteran acian serta finishing cat tembok
d. Balok gapura menggunakan pipa besi ukuran 4” dan 3”, finishing cat besi
e. Papan nama gapura menggunakan plat besi berlubang, tebal 2 mm, dengan lubang 10
mm, finishing cat besi
f. Redaksi / Huruf, menggunakan plat besi stainless, dengan desain sesuai rencana
Pasal 8
LAIN – LAIN
I. Hal- hal yang timbul pada pelaksanaan yang memerlukan penyelesaian di lapangan akan
dibicarakan dan diatur oleh Konsultan Pengawas dan Penyedia Jasa, bila diperlukan akan
dibicarakan bersama Konsultan Perencana.
II. Sebelum penyerahan pertama, Penyedia Jasa wajib meneliti semua bagian pekerjaan yang
belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus bersih dan semua barang yang
tidak berguna disingkirkan dari proyek.
III. Meskipun telah ada Pengawas dan unsur- unsur lainnya, semua penyimpangan dari
ketentuan gambar kerja dan bestek menjadi tanggungan pelaksana, untuk itu Pelaksana
harus menyelesaikan pekerjaan sebaik mungkin.
Page
23
Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis ( RKS )
Pekerjaan Pembangunan Dermaga dan Kolam Labuh Plazza Kabupaten Pulau Pramuka
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
BAB
PENUTUP
PENSONG BENNY,SE,Msi
ROBERT EDWARD ST,MM Direktur Utama
NIP. 196910221990121001