Anda di halaman 1dari 8

Evaluasi Test Beton ( ACI 318_02 )

ByBudi Suanda

FEB 10, 2011 ACI, ACI 308_02, Benda Uji Beton, beton, evaluasi, Evaluasi Mutu Beton,
Evaluasi Penerimaan Mutu Beton, Frekuensi Test Beton, Mutu Beton Rendah,
Penerimaan Mutu Beton, Test Beton

Sering terjadi perbedaan pendapat dan cara dalam


mengevaluasi mutu beton pada proyek antara pihak yang terlibat dalam proyek.
Kadang perbedaan terletak pada aturan / code yang digunakan. Namun ada juga
perbedaan dikarenakan ketidaktahuan sehingga setiap hasil test dirata-rata lalu
dibandingkan dengan mutu rencana. Padahal evaluasi mutu beton berdasarkan ACI
318_02 merupakan cara yang mudah dan praktis. Di samping memberikan pedoman
awal mengenai penurunan mutu beton. Berikut cara evaluasi mutu beton hasil
terjemahan bebas dari ACI 318_02.

Frekuensi Pelaksanaan Tes

Menurut ACI 318_02, frekuensi minimum untuk pengambilan sampel test kekuatan
didasarkan atas dua kriteria yaitu kriteria per hari dan per proyek. Secara mudah,
letak perbadaan kedua kriteria ini adalah pada jumlah tes yang dapat dihasilkan oleh
suatu pekerjaan di proyek atau besar kecilnya proyek. Aturan ini hanya berlaku
untuk suatu mutu beton saja. Dua kriteria yang dimaksud disimpulkan sebagai
berikut;

1. Jumlah Minimum Test Kekuatan Per hari (5.6.2.1):

 Satu kali per hari,


 Satu kali tiap 150 kubik yard (114,68 m3) dari beton yg dicor,
 Satu kali untuk tiap 5000 ft persegi (464,5152 m2) dari luas permukaan pelat
dan dinding yg dicor.

(diambil nilai yang terbesar dari tiga point di atas)

2. Jumlah Minimum Test Kekuatan Per Proyek (5.6.2.2):

 Lima test kekuatan dari lima truk mixer yang dipilih secara acak atau
 Dari tiap mixer jika kurang dari lima truk mixer.

Langkah awal untuk mulai menentukan frekuensi pelaksanaan tes adalah dengan
mendata volume pengecoran, elemen struktur yang dicor dan rencana pengecoran
harian. Data tersebut dikelompokkan berdasarkan mutu beton karena evaluasi beton
dilakukan pada tiap mutu beton. Langkah kedua adalah dengan menghubungkan
data tadi dengan kriteria pertama (kriteria per hari). Jika dengan data tersebut
didapatkan jumlah / frekuensi tes kekuatan adalah lebih dari lima kali, maka
digolongkan ke dalam kriteria pertama (per hari). Namun, jika sama dengan lima
atau kurang maka digolongkan ke dalam kriteria kedua (per  proyek). Untuk volume
dari suatu mutu beton dalam suatu proyek yang kurang dari 50 kubik yard (38,23
m3) maka test kekuatan tidak dibutuhkan jika bukti atas kekuatan yg memuaskan
telah diijinkan dan disetujui oleh pengawas gedung (5.6.2.3). Contoh 1 dan 2 akan
memberikan gambaran yang lebih jelas.

Suatu tes kekuatan merupakan rata-rata kekuatan dua silinder yang dibuat dari
sampel yang sama dan dites pada umur 28 hari atau pada umur yang direncanakan
untuk menentukan f’c (5.6.2.4). Sampel tersebut diambil berdasarkan “Method of
Sampling Freshly Mixed Concrete”(ASTM C 172) dan dicetak serta dirawat dalam
laboratorium sesuai dengan “Practice for Making and Curing Concrete Test
Speciment in the Filed”(ASTM C 31) dan dites sesuai dengan “Test Method for
Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimens”(ASTM C 39) (5.6.3.1 dan
5.6.3.2)

Harus dicatat bahwa secara normal, jumlah total silinder yang dicetak tidak akan
melebihi aturan jumlah minimum untuk penerimaan kekuatan akhir. Namun, jumlah
total untuk suatu proyek dapat termasuk silinder tambahan sebagai informasi (test
umur 7 hari) awal kekuatan beton untuk pembongkaran bekisting, ditambah satu
atau dua untuk cadangan. Sehingga untuk tiap test kekuatan, untuk memenuhi
kebutuhan di atas dan unsur kehati-hatian, dapat terdiri atas 6 silinder dengan
rincian 2 silinder untuk tes 28 hari atau umur yang direncanakan untuk menentukan
f’c, 2 silinder untuk tes kekuatan beton saat bongkar bekisting dan 2 silinder untuk
cadangan jika ada silinder yang rusak atau hasil tes menyimpang.

Penerimaan Beton

Hasil tes suatu mutu beton akan dianggap memuaskan bila kedua kriteria di bawah
dipenuhi (5.6.3.3) :

A. Semua rata2 dari tiga hasil test kekuatan yang berurutan harus paling sedikit
sama dengan mutu beton yang disyaratkan, f’c

B. Tidak ada satu hasil test kekuatan (rata2 kekuatan dari paling sedikit dua silinder
dari satu truk mixer),

1. Di bawah f’c lebih dari 500 psi (3,447 MPa) untuk f’c = 5000 psi (34,474 MPa)
atau kurang
2. Di bawah f’c lebih dari 0,10f’c , untuk f’c di atas 5000 psi (34,474 MPa).

(butir B.2 adalah tambahan pada ACI 318_02 yang lebih memberi tekanan pada
kontrol kualitas pada beton mutu tinggi.).
Contoh 3 dan 4 akan memberikan gambaran yang lebih baik.

Benda uji yang dirawat di lapangan

Jika diperlukan oleh pengawas bangunan, hasil tes dari silinder yang dirawat di
dalam kondisi lapangan harus disediakan (5.6.4.1). Perawatan benda uji tersebut
sama dengan kondisi lapangan, dicetak pada waktu yang sama dan dari sumber
sampel yang sama pula dengan benda uji yang dirawat di dalam laboratorium
(5.6.4.2 dan 5.6.4.3). Prosedur untuk perlindungan dan perawatan beton harus
ditingkatkan jika kekuatan benda uji yang dirawat di lapangan yang dites pada umur
yang direncanakan untuk menentukan f’c kurang dari 85 persen terhadap benda uji
yang dirawat di dalam laboratorium. Batasan 85 persen tidak digunakan jika
kekuatan benda uji yang dirawat di lapangan melampaui f’c lebih dari 500 psi atau
3,447 MPa (5.6.4.4)

Penyelidikan atas Hasil test kekuatan yang rendah

Jika terdapat hasil tes untuk benda uji yang dirawat di laboratorium di bawah f’c lebih
dari nilai seperti yang diberikan dalam 5.6.3.3.B atau jika hasil test terhadap silinder
yang dirawat di lapangan menunjukkan penurunan perlindungan dan perawatan
(lihat 5.6.4.4), langkah2 harus diambil untuk meningkatkan rata-rata hasil tes
kekuatan dan menjamin kapasitas beban struktur tidak membahayakan (5.6.3.4 dan
5.6.5.1). Jika persyaratan 5.6.3.3.B tidak dipenuhi dan hasil perhitungan
menunjukkan pengurangan kapasitas beban yang signifikan, dapat diijinkan untuk
melakukan test core drill pada area yang dimaksudkan tersebut sesuai dengan
“Method of  Obtaining and testing Drilled Cores and Sawed Beams Concrete” (ASTM
C 42). Dalam berbagai kejadian, tiga cores (benda uji bor) diambil untuk masing-
masing test kekuatan yang hasilnya dibawah nilai yang diberikan pada 5.6.3.3.B.

Benda uji bor tersebut disiapkan untuk dibawa dan disimpan dengan menghilangkan
air sisa pengeboran dari permukaannya. Benda uji tersebut disimpan dalam tas
kedap air dengan segera setelah pengeboran dan harus dites dalam waktu 48 jam
hingga 7 hari kecuali disetujui oleh perencana profesional yang terdaftar (5.6.5.3)

Hasil test benda uji bor akan dianggap memadai secara struktural  jika rata-rata dari
tiga benda uji bor adalah minimal 85 persen dari f’c dan tak ada satupun kurang dari
75 persen dari f’c (5.6.5.4). Jika tidak terpenuhi dan kemampuan struktur
meragukan, maka pihak yang bertanggung jawab diijinkan untuk meminta evaluasi
kekuatan sesuai dengan Bagian 20 (Strength Evaluation of Existing Structures)
untuk bagian yang dimaksud dalam struktur atau dengan mengambil tindakan lain
yang sepatutnya.

Contoh 1 – Frekuensi Pelaksanaan Tes

Suatu proyek dengan volume pengecoran adalah 200 yd3 (153 m3) per hari selama
7 hari, dibawa oleh truk mixer yang berkapasitas 10 yd3 (7,65 m3). Tentukan jumlah
silinder yang diperlukan!

Perhitungan dan Pembahasan

1. Total beton yg dicor di proyek adalah = 200 (7) = 1400 yd3 = 1070 m3

2. Jumlah truk yg dibutuhkan adalah = 1400 / 10 = 140 bh

3. Jumlah truk yg disyaratkan untuk diambil sampelnya per hari = 200 / 150 = 1.3
(diambil 2)

4. Jumlah truk yg dibutuhkan untuk diambil sampelnya per proyek = 2 (7) = 14

5. Total jumlah silinder yg dibutuhkan untuk dicetak untuk proyek = 14 (2


silinder/test) = 28 (minimum)

6. Jumlah test kekuatan yang dibutuhkan untuk dicetak adalah lebih besar dari lima
(14 test), sehingga masuk kategori proyek besar yang mengikuti aturan 5.6.2.1

Contoh 2 –  Frekuensi Pelaksanaan Tes


Tentukan jumlah minimum silinder test yg harus dicetak untuk memuaskan aturan
frekuensi  minimum sampling untuk test kekuatan. Beton yang dicor dalam area
pelat seluas ukuran 100 ft x 75 ft x 7,5 in (30,48 x 22,86 x 0,19 m). Dan dibawa oleh
truk mixer yang berkapasitas 10 yd3.

Perhitungan dan pembahasan

1. Total luas area pelat yg dicor adalah = 100 x 75 = 7500 ft2 = 697 m2.

2. Total beton yg dicor dalam proyek ini = 7500 x 7.5 x 1/12 x 27 = 174 yd3 = 133
m3

3. Total jumlah truk yg dibutuhkan = 174 / 10 = 18

4. Jumlah truk yg diambil sampelnya yg dibutuhkan adalah = 174 / 150 = 1.2


dibulatkan 2 (5.6.2.1.b)

=  7500 / 5000 = 1.5 dibulatkan (5.6.2.1.c)

5. Mengacu pada aturan 5.6.2.1, hanya menghasilkan 2 tes kekuatan (4 silinder tes),
sehingga tergolong dalam kategori proyek kecil. Sehingga berdasarkan aturan
5.6.2.2, dari 18 truk mixer diambil 5 sampel tes kekuatan secara acak (10 silinder
test).

Contoh 3 –   Penerimaan Beton

Berikut data test kekuatan dari 5 truk mixer beton. Untuk masing-masing truk mixer,
dua silinder dicor dan ditest pada umur 28 hari. Kekuatan beton yg disyaratkan
adalah 4000 psi. Tentukan penerimaan beton didasarkan pada kriteria kekuatan
5.6.3.3.

Test Silinder 1 Silinder 2 Rata-rata (psi)  Rata2 tiga hasil test yg


(psi) (psi)   berurutan (psi) 
 
syarat min = f’c-500 psi =
3500 psi Syarat min. = f’c = 4000 psi
1 4110 4260 4185 –
2 3840 4080 3960 –
3 4420 4450 4435 4193
4 3670 3820 3745 4047
5 4620 4570 4595 4258
Perhitungan dan pembahasan

Rata2 dua silinder dari masing2 truk mixer menghasilkan satu nilai hasil test
kekuatan. Walaupun ada hasil test yang kecil yaitu 3745 psi yang lebih rendah dari
f’c = 4000 psi, beton dipertimbangkan untuk diterima karena tidak berada di bawah
500 psi dari nilai yg disyaratkan (4000-500 = 3500 psi). Kriteria kedua didasarkan
atas rata2 tiga hasil test yg berurutan, dipenuhi oleh rata2 tiga hasil test yg ada. Nilai
4193 adalah rata2 dari tiga hasil test yg berurutan pertama : (4185+3960+4435)/3 =
4193 psi. Rata2 tiga hasil test yg berurutan kedua dihitung sebagai berikut:
(3960+4435+3745)/3 = 4047 psi dan begitu seterusnya. Jadi berdasarkan aturan
kriteria penerimaan untuk kekuatan beton, lima hasil test kekuatan dapat diterima.

Contoh 4  –  Penerimaan Beton

Berikut data test kekuatan dari 5 truk mixer beton. Untuk masing-masing truk mixer,
dua silinder dicor dan ditest pada umur 28 hari. Kekuatan beton yg disyaratkan
adalah 4000 psi. Tentukan penerimaan beton didasarkan pada kriteria kekuatan
5.6.3.3.

Test Silinder Silinder Rata-rata (psi)  Rata2 tiga hasil test yg


1  2    berurutan (psi) 
     
syarat min = f’c-500 psi =
(psi) (psi) 3500 psi Syarat min. = f’c = 4000 psi
1 3620 3550 3585  
2 3970 4060 4015  
3 4080 4000 4040 3880*
4 4860 4700 4780 4278
5 3390 3110 3250** 4023
* Rata-rata 3 hasil test yg berurutan, di bawah f’c

**    Satu hasil test berada di bawah lebih dari 500 psi terhadap nilai yg disyaratkan,
f’c

Perhitungan dan pembahasan

Terlihat 3250** psi lebih rendah dari 3500 psi (4000-500 psi), dan 3880* lebih rendah
dari f’c yakni 4000 psi. Menunjukkan beton tidak dapat diterima. Alasan utama hasil
test beton yg rendah adalah (1) Pengambilan sampel dan pengetesan yang salah (2)
Pengurangan kualitas beton karena produksi yang keliru, penambahan terlalu
banyak air ke dalam beton karena keterlambatan pengecoran atau permintaan 
beton dengan slump tinggi.

(Terjemahan ACI 318_02)

Anda mungkin juga menyukai