Anda di halaman 1dari 58

HAL-HAL YANG YANG HARUS

DIPERHATIKAN SEBELEUM MEMBUAT


PERENCANAAN CAMPURAN BETON :

1. Mutu beton yang disyaratkan dan jenis benda uji


2. Kondisi lingkungan struktur
3. Diameter maksimum agregat
4. Jenis semen yang disyaratkan
5. Nilai slump yang disyaratkan dan waktu pengangkutan, temperature
udara, kecepatan angin dan jenis struktur, dan metode pengecoran
5.1 Sump lost
5.2 Slump on site
5.3 Slump design

6. Kemampuan quality control dan deviasi standar rencana


7. Benda uji kubus atau silinder
TATA CARA
PEMBUATAN RENCANA CAMPURAN
BETON NORMAL

SNI 03-2834-2000
ACUAN
• SNI 03-1750-1990, Mutu dan Cara Uji Agregat Beton
• SNI 15-2049-1994, Semen Portlantd
• SNI 03-2914-1992, Spesifikasi Beton Tahan Sulfat
• SNI 03-2915-1992, Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air
• American Concrete Institute (ACI) -1975, Building Code
Requirement for Reinforced Concrete
• British Standard Institution (BSI) – 1973, Specification for
Aggregates from Natural Sources for Concrete, (Including
Granolitic), Part 2 Metric Unit
• Departement of The Environment (DOE) 1975, Design of
Natural Concrete Mixes Building Research Establishment
Maksud & Tujuan
• Maksud: untuk digunakan sebagai salah satu
acuan bagi para perencana & pelaksana dalam
merencanakan proporsi campuran beton

• Tujuan: untuk mendapatkan proporsi


campuran yang dapat menghasilkan mutu
beton sesuai dengan rencana
Ruang lingkup
• Tata cara ini meliputi :
• - persyaratan-persyaratan umum
• - ketentuan-ketentuan teknis
• perencanaan proporsi campuran beton tanpa
menggunakan bahan tambahan
deskripsi

Pengertian istilah-istilah dalam


perencanaan proporsi campuran
beton
Beton normal
• - mempunyai berat isi 2200 - 2500 kg/m3

• - menggunakan agregat alam


• (dipecah atau tanpa dipecah)

• - tidak menggunakan bahan tambahan


Agregat halus & kasar
• Agregat halus adalah pasir (alami atau buatan)
dgn ukuran butir maks. 5,0 mm

• Agregat kasar adalah kerikil atau batu pecah


dgn ukuran butir antara 5-40 mm
fc’ & fcr’
• Kuat tekan beton yg disyaratkan ( fc’ ) adalah
kuat tekan yang ditetapkan oleh perencana
struktur (benda uji silinder diameter 150 mm, tinggi 300
mm)

• Kuat tekan beton yg ditargetkan ( fcr’ ) adalah


kuat tekan rata-rata yg diharapkan dapat
dicapai yang besarnya lebih dari fc’
Kadar air bebas
• Adalah jumlah air yang dicampurkan ke dalam
beton untuk mencapai konsistensi tertentu,
tidak termasuk air yang diserap oleh agregat
Faktor air semen
• Adalah angka perbandingan antara berat air
bebas dan berat semen dalam beton
Slump
• Adalah salah satu ukuran kekentalan adukan
beton dinyatakan dalam mm ditentukan
dengan alat kerucut Abram
Deviasi Standar
Deviasi Standar (Variabilitas) adalah suatu besaran yang menyatakan rata-rata
penyimpangan mutu beton dari sejumlah benda uji (data test) dibandingkan dgn
rata-rata mutu beton yg bisa dicapai
Persyaratan umum

1. Proporsi camp beton harus memenuhi syarat


- kemudahan pekerjaan
- keawetan
- kuat tekan
- ekonomis
- performa ( penampakan secara visual )

2. Beton yg dibuat harus menggunakan bahan agregat


normal tanpa bahan tambahan
Bahan utk perencanaan & trial mix

• Bahan yg digunakan dalam perencanaan harus


mengikuti persyaratan sbb :
• - bila pada bagian pekerjaan konstruksi yg berbeda
akan digunakan bahan yg berbeda maka setiap
proporsi campuran yg akan digunakan harus
direncanakan secara terpisah

• - bahan untuk campuran coba harus mewakili bahan


yang akan digunakan dalam pekerjaan yang diusulkan
PERENCANAAN CAMPURAN

• Harus dipenuhi persyaratan berikut


• 1. Perhitungan perencanaan campuran beton harus
didasarkan pada data sifat-sifat bahan yang akan
dipergunakan dalam produksi beton

• 2. Susunan campuran beton yang diperoleh dari


perencanaan ini harus dibuktikan melalui campuran
coba yang menunjukkan bahwa proporsi tersebut
dapat memenuhi kekuatan beton yg disyaratkan
Petugas & penanggung jawab

• Nama-nama petugas pembuat, pengawas dan


penanggung jawab hasil pembuatan rencana
campuran beton normal harus tertulis dengan
jelas dan dibubuhi paraf atau tanda tangan,
beserta tanggalnya
Ketentuan-ketentuan teknis

• Pemilihan proporsi campuran beton


• 1. Rencana camp beton ditentukan berdasarkan
hubungan antara kuat tekan dan fas
• 2. Untuk beton dgn nilai fc’ > 20 MPa proporsi
campuran coba serta pelaksanaan produksinya harus
didasarkan pada penakaran berat
• 3. Untuk beton dgn nilai fc’ hingga 20 MPa
pelaksanaan produksinya boleh menggunakan
penakaran volume
Syarat mutu bahan
• Air harus memenuhi ketentuan yg berlaku

• Semen harus memenuhi SII 0013-81 tentang


mutu dan cara uji semen portland

• Agregat harus memenuhi SII 0052-80 tentang


mutu dan cara uji agregat beton
Perhitungan proporsi campuran

• 1. Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan fcr’


dihitung dari :
• fcr’ = fc’ +1,64 s
• dimana:
• fc’ adalah kuat tekan beton yg disyaratkan, MPa
• 1,64 adalah tetapan statistik yg nilainya tergantung
pada presentase hasil uji yg lebih rendah dari fc’,
dalam hal ini diambil 5 %
• s adalah deviasi standar, MPa
Perhitungan deviasi standar s
• Deviasi standar yg didapat dari pengalaman di
lapangan selama produksi beton :
• s =  [ { (xi-x)2 } / (n-1) ]
• xi = kuat tekan beton yg didapat dari masing-
masing benda uji
• x = xi / n
• n = jumlah nilai hasil uji, yg harus diambil minimum
30 bh (satu hasil uji adalah nilai uji rata-rata dari 2
buah benda uji)
Kurva distribusi normal kekuatan tekan beton

• Nilai k
• % cacat 10 % --> k=1,28
• % cacat 5 % --> k=1,64
• % cacat 2,5 % --> k=1,96
• % cacat 1 % --> k=2,33
Data hasil uji yg akan digunakan untuk menghitung
standar deviasi

1. Harus mewakili bahan-bahan prosedur pengawasan mutu


& kondisi produksi yg serupa dg pekerjaan yang diusulkan
2. Mewakili kuat tekan beton yg disyaratkan yg nilainya
dalam batas  7 MPa dari nilai fc’ yg ditentukan
3. Paling sedikit terdiri dari 30 hasil uji yg berurutan atau dua
kelompok hasil uji berurutan yg jumlahnya min 30 hasil uji
Lanjutan : Data hasil uji yg akan digunakan untuk menghitung

standar deviasi

4. Bila suatu produksi beton tidak mempunyai data hasil uji


yg memenuhi persyaratan, tetapi hanya ada sebanyak 15
s/d 29 hasil uji yg berurutan, maka nilai deviasi standar
adalah perkalian deviasi standar yg dihitung darai data
hasil uji tersebut dengan faktor pengali dari tabel 1

5. Bila data uji lapangan untuk menghitung deviasi standar


yang memenuhi persyaratan tidak tersedia, maka kuat
tekan rata-rata yang ditargetkan fcr’ harus diambil tidak
kurang dari (fc’ + 12) MPa
Tabel 1. faktor pengali untuk deviasi standar bila data hasil uji
yang tersedia kurang dari 30
CARA MENILAI TINGKAT PENGENDALIAN MUTU
PEKERJAAN BETON

- memuaskan s=2,8 MPa


- sangat baik s=3,5 MPa
- baik s=4,2 MPa
- cukup s=5,6 MPa
- jelek s=7,0 MPa
- tanpa kendali s=8,4 MPa
FAKTOR AIR SEMEN
FAS yg diperlukan untuk mencapai kuat tekan rata-rata
yg ditargetkan didasarkan :

1. Hubungan kuat tekan dan fas yg diperoleh dari penelitian


lapangan sesuai dgn bahan dan kondisi pekerjaan yg
diusulkan. Bila tidak tersedia data hasil penelitian sebagai
pedoman dapat dipergunakan tabel 2 dan grafik 1 atau 2

2. Untuk lingkungan khusus, fas maksimum harus memenuhi


ketentuan SK SNI spesifikasi beton tahan sulfat dan beton
kedap air (tabel 3,4,5)
Penentuan slump
• Slump ditetapkan sesuai dengan kondisi
pelaksanaan pekerjaan agar diperoleh beton
yang mudah dituangkan, dipadatkan, dan
diratakan
Nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton
Besar butir agregat maksimum

• Besar butir agregat maksimum tidak boleh


melebihi :

• 1. Seperlima jarak terkecil antara bidang-


bidang samping dari cetakan
• 2. Sepertiga dari tebal pelat
• 3. Tiga perempat dari jarak bersih minimum
diantara batang-batang atau berkas-berkas
tulangan
Perhitungan kadar air bebas

Kadar air bebas ditentukan sebagai berikut:


1. Agregat tak dipecah dan agregat dipecah
dipergunakan nilai-nilai pada tabel 6
2. Agregat campuran (tak dipecah dan dipecah)
dihitung menurut rumus berikut
2/3 Wh + 1/3 Wk
Wh = perkiraan jumlah air untuk agregat halus
Wk = perkiraan jumlah air untuk agregat kasar pada tabel 6
BERAT JENIS RELATIF AGREGAT

SEBAGAI BERIKUT :

1. Diperoleh dari data hasil uji atau bila tidak tersedia


dapat dipakai nilai di bawah ini :
- agregat tak dipecah = 2,6 gr/cm3
- agregat dipecah = 2,7 gr/cm3

2. Berat jenis agregat gabungan dihitung sbb:


BJ agg = {(% agg halus) x (BJ agg halus) + (% agg
kasar) x (BJ agg kasar)}
Perhitungan proporsi campuran beton

• Proporsi campuran beton (semen, air, agregat


halus dan agregat kasar) harus dihitung dalam
kg per m3 adukan
KOREKSI KOMPOSISI
 Apabila agregat tidak dalam keadaan jenuh kering permukaan, proporsi
campuran harus dikoreksi terhadap kandungan air dalam agregat

 Koreksi proporsi campuran harus dilakukan thd kadar air dalam agregat
paling sedikit minimum satu kali dalam sehari dan dihitung menurut
rumus sbb:
RUMUS KOREKSI KOMPOSISI

1. Air = B - (Ck-Ca)xC/100
- (Dk-Da)xD/100
2. Agg halus = C+(Ck-Ca)xC/100
3. Agg kasar = D+(Dk-Da)xD/100

DIMANA :
B= jumlah air (kg/m3)
C= jumlah agregat halus (kg/m3)
D= jumlah agg kasar (kg/m3)
Ca= absorpsi air pada agregat halus (%)
Da= absorpsi air pada agregat kasar (%)
Ck= kandungan air dlm agg halus (%)
Dk= kandungan air dlm agg kasar (%)
Contoh perhitungan
• Rencana campuran beton untuk perkerasan
jalan dengan data-data sbb:
• - fc’ = 40 MPa
• - s = 5 MPa (k=1,64)
• - slump = 50 mm
• - semen tipe I
• - agregat halus : alami
• - agregat kasar : batu pecah
• - benda uji : silinder
Hasil uji lab & lapangan
hasil sieve analysis :
DATA MATERIAL BETON

Ukuran
Ayakan Pasir Kerikil
( mm ) ( % lolos ) ( % lolos )
38 -- 100
19 -- 100
9.6 95.15 33.58
4.8 92.18 12.06 Pasir Kerikil
2.4 78.90 4.63 Absorpsi 1.8% 3%
1.2 60.18 3.01 Hasil Uji di BJ SSD 2.52 2.60
Lab
0.6 42.79 1.99 BV Lepas 1.35 kg/litr 1.42 kg/liter
0.3 27.48 0.91 Hasil Uji
Lapangan Kadar Air 1.0% 2.0%
0.15 11.76 --
Urutan pembuatan rancangan campuran
beton
• 1. Mencari faktor air semen (1-8)
• 2. Mencari kadar air bebas (9-11)
• 3. Hitung kadar semen (12-15)
• 4. Mencari berat isi beton basah
– (16-19)
• 5. Menghitung kadar agregat
– ( 20 s/d 22)
• 6. Proporsi campuran dlm BERAT
• 7. Koreksi nilai air agregat
• 8. Proporsi campuran dlm VOLUME
1. MENCARI FAS :
Daftar isian (formulir) perencanaan campuran beton

NO U R A I A N TA BEL / GRA FIK N I L A I


/ PERHITUNGA N
1 Kuat tekan yang Ditetapkan 40 N/mm2
disyaratkan pada 28 hari
Bagian cacat 5%
2 Deviasi standar ayat 3.3.1 5 N/mm2 atau
tanpa data
tabel 1
3 Nilai tambah 1,64x5=8,2 N/mm2
(margin)
4 Kekuatan rata-rata ayat 3.3.2 40+8,2 = 48,2 N/mm2
yg ditargetkan
5 Jenis semen ditetapkan tipe I
6 Jenis agregat :
kasar batu pecah
halus batu tak dipecahkan
7 Faktor air semen tabel 2 0,41
grafik 1 atau 2
8 FA S maks ayat 3.3.2 0,60
tabel 3,4,5

FA S dipilih yang nilainya terkecil dari isian no 7 dan 8


sehingga digunakan FA S = 0,41
Tabel 2. Perkiraan kuat tekan (N/mm2) beton dgn FAS 0,5 dan jenis semen, agregat

kasar, agregat halus yang dipakai di Indonesia

• Ctt : 1 N/mm2 = 1 MN/m2 = 1 Mpa


• Kuat tekan silinder = 0,83 kuat tekan kubus
Grafik 1. Hubungan antara kuat tekan & FAS (silinder)
Tabel 3. Persyaratan jumlah semen minimum dan FAS maksimum untuk
berbagai macam pembetonan dalam lingkungan khusus
2. Mencari kadar air bebas :

daftar isian perencanaan campuran beton


NO U R A I A N TA BEL / GRA FIK N I L A I
/ PERHITUNGA N
9 Slump Ditetapkan 50 mm
ayat 3.3.3

10 Ukuran agregat ditetapkan 19 ~ 20 mm


maksimum ayat 3.3.4

11 kadar air bebas tabel 6 190 kg/m3


ayat 3.3.5
Tabel 6. Perkiraan kadar air bebas (kg/m3) yang dibutuhkan untuk
beberapa tingkat kemudahan pengerjaan adukan beton
3. Menghitung kadar semen

Daftar isian perencanaan campuran beton

NO U R A I A N TA BEL / GRA FIK N I L A I


/ PERHITUNGA N
12 Jumlah semen 11 : 8 atau 190/ 0,41=463 kg/m3
11 : 7

13 Jumlah semen ditetapkan


maksimum ayat 3.3.4

14 Jumlah semen ditetapkan 325 kg/m3 (pakai bila


minimum ayat 3.3.2 lebih besar dari 12,
tabel 3,4,5 lalu hitung 15)

15 Faktor air semen -


yang disesuaikan

Jadi jumlah semen = 463 kg/m3


4. Mencari berat isi beton basah

Daftar isian perencanaan campuran beton


NO U R A I A N TA BEL / GRA FIK N I L A I
/ PERHITUNGA N
16 Susunan besar butir Grafik 3 s/d 6 daerah gradasi
agregat halus susunan butir 3

17 Persen agregat Grafik 10 s/d 12 29 persen (grafik 11


halus dan cara grafis)

18 berat jenis relatif 2,66 (diketahui)


agregat diketahui / dianggap
(kering permukaan)

19 berat jenis beton grafik 13 2410 kg/m3

Berat jenis beton = 2410 kg/m3


Tabel batas susunan besar butir pasir (grafik
3 s/d 6)
Tabel batas susunan besar butir agregat gabungan
( grafik 7-9 )
Grafik 11. Persentase jumlah pasir yang dianjurkan untuk
daerah susunan butir no 1,2,3 dan 4

• Ukuran butir agg maks 20 mm


• slump 50 mm
Grafik 13. Perkiraan berat jenis beton basah yang
dimampatkan secara penuh (BJ agg gabungan, SSD)
5. Menghitung kadar agregat

Daftar isian perencanaan campuran beton

NO URA IA N TA BEL / GRAFIK NILA I


/ PERHITUNGAN
20 Kadar agregat 19 - (12+13) 2140-190-463=1757
gabungan kg/m3

21 kadar agregat halus 17 x 20 (29/100) x 1757 kg/m3


= 510 kg/m3

22 kadar agregat kasar 20-21 1757-510 = 1247 kg/m3


Rumus utk menghitung kadar agregat

• Kadar agg halus =


– (% agg halus/100)x kadar agregat
• Kadar agg kasar = kadar agregat - kadar ag halus
Proporsi campuran dalam berat

• Proporsi campuran tiap m3 adalah (sebelum dikoreksi


thd nilai air agregat):

• - Semen = 463 kg
• - Air = 190 kg (liter)
• - agg halus = 510 kg
• - agg kasar = 1.247 kg
Pengaruh kadar air terhadap volume pasir (bulking factor)

13
PROPORSI CAMPURAN BETON
KOMPOSISI ADUKAN Se me n Air Agg halus Agg kasar
Komposisi Se be lum 463 190 510 1247
dlm BERAT kore ksi
(kg/m3) se te lah 463 206 506 1235
kore ksi nilai
air agre gat

Pe rbandingan BERAT 1 0.44 1.09 2.67


komposisi se be lum 370 206 375 870
dlm VOLUME kore ksi
(lite r / m3) se te lah 370 206 424 870
kore ksi thd
bulking
Pe rbandingan VOLUME 1 0.56 1.15 2.35
Proporsi campuran beton ?
• Contoh komposisi campuran beton per m3 fc’
40 MPa, utk perkerasan jalan :

• Semen = 463 kg
• Air = 190 liter
• Pasir = 510 kg
• Batu pecah = 1.247 kg

Anda mungkin juga menyukai