M = 1,64 x s r ;
Dengan
M adalah nilai tambah
1,64 adalah tetapan statistic yang nilainya tergantung pada persentase kegagalan hasil uji
sebesar maksimum 5 %
S r adalah deviasi standar rencana
► Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan dihitung menurut rumus berikut:
fcr = f , c + M
fcr = f , c + 1,64 s r
7. Persyaratan Pemilihan Air Semen
Faktor air semen yang diperlukan untuk mencapai kuat tekan rata-rata yang ditargetkan
didasarkan:
a. Hubungan kuat tekan dan factor air semen yang diperoleh dari penelitian lapangan
sesuai dengan bahan dan kondisi pekerjaan yang diusulkan. Bila tidak tersedia data
hasil penelitian sebagai pedoman dapat dipergunakan tabel 2 dan grafik 1 atau 2;
b. Untuk lingkungan khusus, faktor air semen maksimum harus memenuhi SNI 03-
1915-1992 tentang spesifikasi beton tahan sulfat dan SNI 03-2914-1994 tentang
spesifikasi beton bertulang kedap air, (tabel 4,5,6)
8. Persyaratan Slump
Slump ditetapkan sesuai dengan kondisi pelaksanaan pekerjaan agar diperoleh beton
yang mudah dituangkan, didapatkan dan diratakan.
9. Persyaratan Besar Butir Agregat Maksimum
Besar butir agregat maksimum tidak boleh melebihi:
a. Seperlima jarak terkecil antara bidang-bidang samping dari cetakan
b. Sepertiga dari tebal pelat
c. Tiga perempat dari jarak bersih minimum di antara batang-batang atau berkas-berkas
tulangan
10. Persyaratan Kadar Air Bebas
Kadar air bebas ditentukan sebagai berikut:
a. Agregat tak dipecah dan agregat dipecah digunakan nilai-nilai pada table 2 dan grafik
1 atau 2;
b. Agregat campuran (tak dipecah dan dipecah), dihitung menurut rumus berikut:
2 1
Wh + Wk
3 3
Dengan:
W h adalah perkiraan jumlah air untuk agregat halus
W k adalah perkiraan jumlah air untuk agregat kasar pada Tabel 3
Tabel 2
Perkiraan kekuatan tekan (MPa) beton dengan
Factor air semen, dan agregat kasar yang biasa dipakai di Indonesia
Grafik 1
Hubungan antara kuat tekan dan daktor air
semen
(benda uji berbentuk silinder diameter 150
mm, tinggi 300 mm)
FAKTOR AIR SEMEN
Grafik 2
Hubungan antara kuat tekan dan factor air
semen
(benda uji berbentuk kubus 150 x 150 x 150
mm)
Tabel 3
Perkiraan kadar air bebas (Kg/m3) yang dibutuhkan untuk
beberapa tingkat kemudahan pengerjaan adukan beton
Catatan :
koreksi suhu udara :
Untuk suhu di atas 25 oc, setiap kenaikan 5 oc harus ditambah air 5 liter per m2 adukan beton.
Tabel 4
Persyaratan jumlah semen minimum dan factor air semen maksimum untuk berbagi
Macam pembetonan dalam lingkungan khusus
Lokasi Jumlah Semen Nilai Faktor Air-
--- minimum Semen Maksimum
Per m 3 beton (kg)
Beton di dalam ruang bangunan:
a. keadaan keliling non-korosif 275 0,60
b. keadaan keliling korosif
disebabkan oleh kondensasi
atau uap korosif 325 0,52
Beton di luar ruangan bangunan:
a. tidak terlindung dari hujan dan
terik matahari langsung 325 0,60
b. terlindung dari hujan dan terik
matahari langsung 275 0,60
Beton masuk ke dalam tanah:
a. mengalami keadaan basah dan
kering berganti-ganti 325 0,55
b. mendapat pengaruh sulfat dan
alkali dari tanah Lihat Tabel 5
Beton yang kontinu berhubungan:
a. air tawar
b. air laut Lihat Tabel 6
Kadar Konse ntra si Sulfa t Kand un ga n seme n Factor 3 0,5-1 1,9-3,1 1,2-2,5 Tipe l
ganguan Sebag ai SO3 minimum ukuran nominal air
sulfat agregat maksimum semen
Pozolan
(Kg/M 3 ) (15-40% )
Dalam tanah Sulfat Tipe atau 340 380 430 0,45
Total SO 3 (SO3 )
SO3 dalam Dalam semen Semen
(%) campu ra n air Portland
Air : Tanah 40 mm 20 mm 10 mm
Pozolan
Tanah = g/l
2: l g/l Tip ell
1 Kuran g Kuran g Kuran g Tipe l atau Tipe 290 330 380 0,50
dari 0,2 dari 1,0 dari 0,3 dengan
atau
V
tanpa 80 300 350 0,50 4 1,0-2,0 3,1-5,6 2,5-5,0 Tip ell
Pozola n atau Tipe 330 370 420 0,45
(15-4 0% )
2 0,2-0,5 1,0-1,9 0,3-1,2 Tipe l V
dengan 5 Lebih Lebih Lebih Tip ell
atau dari 2,0 dari 5,6 dari 5,0 atau Tipe
tanpa 290 330 350 0,50
Pozola n V 330 370 420 0,45
(15-4 0% ) Lapisan
Tipe l
Pozola n pelindung
(15-4 0% )
atau 270 310 360 0,55 Tabel 5
Seme n
Portland Ketentuan untuk beton yang berhubungan
Pozola n
Tip ell
dengan
atau Tipe 250 290 340 0,55 air tanah yang mengandung sulfat
V
Tabel 6
Ketentuan minimum untuk beton bertulang
kedap air
Jenis beton Kondisi Factor air semen Tipe seme n Kandungan
lingkungan yang maksim u m semen minimum
berhu b un ga n (kg/m 3 )
dengan Ukura n nomin al
Maksim um
agreg at
40 mm 20 mm
Air tawa r 0,50 Tipe – V 280 300
1) air
2) agregat halus
3) agregat kasar
= B – (Ck-Ca) x C/100 – (Dk –Da) x D/100;
= C + (Ck-Ca) x C/100;
= D + (Dk-Da) x D/100
Dengan:
B adalah jumlah air
C adalah jumlah agregat halus
D adalah jumlah agregat kasar
Ca adalah absorpsi air pada agregat halus (%)
Da adalah absorpsi agregat kasar (%)
Ck adalah kandungan air dalam agregat halus (%)
Dk adalah kandungan air dalam agregat kasar (%)
CARA PENGERJAAN
1. Menentukan perhitungan deviasi standar (S)
2. Menentukan nilai tambah margin (m)
3. Menentukan kuat tekan beton yang disyaratkan fc pada umum 28 hari
4. Menentukan kuat tekan rata-rata perlu (f ’cr)
5. Menentukan jenis semen
6. Menentukan jenis agregat kasar dan halus
7. Menentukan faktor air semen
8. Menentukan nilai slump
9. Menentukan besar butir agregat maksimum
10. Menentukan kebutuhan air
11. Menentukan jumlah semen Portland
12. Menentukan perbandingan berat agregat halus terhadap agregat campuran
13. Menentukan berat jenis agregat campuran
14. Menentukan perkiraan berat beton
15. Menentukan berat agregat campuran
16. Menentukan berat agregat halus yang diperlukan
17. Menentukan berat agregat kasar
METODE PERENCANAAN CAMPURAN
BETON (MIX DESIGN)
1. American Concrete Institute (ACI)
2. Grading Curve Method (Road Note no 4)
3. Portland Cement Association (PCA)
4. SK SNI T-15-1900-03 adopsi dari cara Depsrtment of
Environment (DoE), Building Research Establishment, British