butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral lainnya baik berupa hasil alam
maupun buatan. Berat isi agregat adalah perbandingan antara berat dan
bentuk butir dan susunan butirnya. Berat volume merupakan berat yang
yang akan dikirim. Perhitungan tersebut berdasar pada kondisi dimana berat
aktual barang kecil / ringan akan tetapi memakan tempat (volume besar). Jadi
meskipun berat jenis suatu benda sama namun tidaklah mutlak berat benda itu
sama.
Syarat- syarat yang harus dipenuhi oleh agregat adalah sebagi berikut :
1. Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil dari
disintegrasi dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari
pecahan batu. Pada umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah
agregat dengan ukuran butir lebih besar dari 5 mm sesuai dengan syarat-
berdasarkan berat keringnya), yang dimaksud dengan lumpur dalam hal ini
adalah bagian dari agregat yang lolos saringan no. 0,063 mm. Apabila kadar
4. Agregat kasar tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat merusak beton
5. Kekerasan dari butir agregat kasar diperiksa dengan bejana penguji dari
Rudeloff dengan beban uji seberat 20 ton dan harus dapat memenuhi
a. Tidak terjadi pembekuan sampai fraksi 9,5 – 1,9 mm lebih dari 24%
terhadap berat.
atau mesin Los Angeles beratnya tidak boleh melebihi 50% berat
keseluruhan.
6. Agregat kasar harus terdiri dari butir-butir yang bervariasi besarnya dan bila
bidang samping dari cetakan, 1/3 dari tebal pelat atau 3/4 dari jarak bersih
batasan ini boleh dengan seizin ahli, cara-cara pengecoran apabila tidak
agregat adaalah :
Agregat ringan mempunya berat isi 1100 gr/cm 3 atau kurang dari
4.2.1 Maksud
Perbandingan antara berat dan volume (termasuk pori- pori antar butir)
4.2.2 Peralatan
a. Neraca Ohaus
b. Jangka sorong
d. Kuas
e. Batang pemadat
g. Splitter
h. Sekop
a. Agregat Kasar
b. Agregat Halus
(V).
mm sebanyak 25 kali.
kali.
Dimana :
4.2.6 Pelaporan
dibelakang koma.
Analisis Data
Analisis Data
A. Volume Mold
Rumus
Volume Mold = πr2t
Dimana :
jari - jari mold
r =
(cm3)
kedalaman mold
t =
(cm3)
Mold Kasar
- Sampel I (Satu)
x 17.3
Volume Mold = 3.14 x 7.70
0
= 3220.75 cm3
60,0 x 17.0
Volume Mold = 3.14 x
6 0
= 3206.00 cm3
Mold Halus
- Sampel I ( Satu)
x x 16.4
Volume Mold = 3.14 7.85
0
= 3172.15 cm3
x x 16.2
Volume Mold = 3.14 7.60
0
= 2938.13 cm3
Dimana :
- Sampel II ( Dua )
Padat
- Sampel I ( Satu)
- Sampel II (Dua)
- Sampel II ( Dua )
Padat
- Sampel I ( Satu )
- Sampel II ( Dua )
- Sampel I ( Satu )
C. Berat Isi Agregat 5700
Berat Isi Agregat =
3220.75
Rumus : = 1.77 gr/cm³
C
Berat Isi Agregat =
- Sampel II ( Dua ) D
Dimana
5030
C = Berat
BeratAgregat ( Gram=)
Isi Agregat
D = Volume Container ( Cm³ ) 3206
= 1.57 gr/cm³
1. Batu Pecah 1 - 2 ( Agregat Kasar )
Lepas
- Sampel I ( Satu )
5480
Berat Isi Agregat =
3220.75
= 1.70 gr/cm³
- Sampel II ( Dua )
4860
Laboratorium Bahan
Berat dan Struktur
Isi Agregat = Beton
3206
Jurusan Sipil Fakultas Teknik
=
Universitas Bosowa Makassar IV1.52
-14
gr/cm³
3. Pasir ( Agregat Halus )
Lepas
- Sampel I ( Satu )
4540
Berat Isi Agregat =
3172.15
= 1.43 gr/cm³
- Sampel II ( Dua )
4688
Berat Isi Agregat =
2938.13
= 1.60 gr/cm³
Padat
- Sampel I ( Satu )
5060
Berat Isi Agregat =
3172.15
= 1.60 gr/cm³
- Sampel II ( Dua )
5240
Berat Isi Agregat =
2938.13
= 1.78 gr/cm³
Padat
Berat Isi Rata-rata = 1.60 + 1.78
2
= 1.69 gr/cm³
LEPAS
PADAT
Mold I II
Diameter (cm) 15.4 15.5
Tinggi (cm) 17.3 17
Berat (gram) 7155 7920
LEPAS
PADAT
Mold I II
Diameter (cm) 15.7 15.2
Tinggi (cm) 16.4 16.2
Berat (gram) 7660 7610
agregat kasar dan halus yang paling besar yaitu berat agregat dengan
metode ditusuk. Berat isi agregat kasar yang didapat sebesar 1.63
gram/cm3. sedangkan berat isi agregat halus yang didapat sebesar 1.62
4.6.2 Saran
dengan lebih cermat dan teliti, sehingga hasil yang didapatkan valid dan
4.7 Dokumentasi