Anda di halaman 1dari 63

PLATE GIRDER

( BALOK PELAT BERDINDING PENUH )

1. PENDAHULUAN
Pelat girder adalah suatu balok besar / tinggi yang dibuat dari susunan
elemen2 pelat yang disatukan dengan alat penyambung untuk mendapatkan
susunan bahan yang lebih effisien dibanding yang diperoleh dengan balok
tempa (rolled beam)
Plat sayap

Plat badan

Stiffner

Paku keling
6 plat
4 plat

Bentang tengah

Sambungan dari 3 plat ke 4 plat Sambungan dari 2 plat ke 3 plat

Bentang tepi
Corrugated Web Girder
Alat penyambung untuk plate girder sekarang banyak digunakan sambungan
las, namun untuk penyambungan di lapangan sering dilakukan dengan sambungan
baut.
Pada jembatan jalan raya, pada bentang kurang dari ± 24 m jembatan balok
biasa dapat digunakan. Namun untuk bentang > 24 m penggunaan plate girder
akan lebih ekonomis.
Untuk jembatan Kereta Api / beban berat, bentang plate girder yang dicapai
akan lebih kecil.
Umumnya plate girder digunakan untuk jembatan KA pada bentang 15
m sampai dengan 40 m, sedangkan untuk jembatan jalan raya pada bentang
24 sampai dengan 46 m, namun untuk jembatan yang menerus, bentang
yang dapat dicapai lebih besar yaitu ± 61 m.
Pada bangunan gedung baja, plate girder dipakai untuk balok yang
mendapat beban yang berat, bentang-bentang besar ataupun pada balok
pendukung crane dan sebagainya.

Plate Girder sebenarnya adalah “balok tinggi”, yang mempunyai


ukuran hc / tw > λr atau badan balok ramping.
r = 2550 /  fy , dimana fy dalam Mpa
PENGAKU / STIFFENER
Untuk memperkecil bahaya lipat pelat badan, maka diberikan pengaku/stiffener. Agar
konstruksi sederhana, maka stiffener di tempatkan pada gelagar-gelagar
melintangnya. Namun bila diperlukan, stiffener dapat ditempatkan lagi diantaranya.
Denah Pembalokan :

2,50 m

2,50 m

2,50 m

2,50 m

Diafragma Plate Girder

5,25 m 5,25 m 5,25 m 5,25 m


( Local buckling pelat sayap )
√Iy’y’ / A’

Anda mungkin juga menyukai