Anda di halaman 1dari 38

Perencaan Plat Lantai

Plat Lantai

1. Plat beton bertulang adalah struktur yang dibuat dari


beton bertulang dengan bidang yang arahnya
horizontal, dan beban yang bekerja tegak lurus pada
bidang struktur tersebut
2. Plat beton bertulang ini sangat kaku dan arahnya
horizontal, sehingga pada bangunan gedung, plat ini
berfungsi sebagai diafragma/unsur pengaku
horizontal yang sangat bermanfaat untuk mendukung
ketegaran balok portal
Jenis Plat Lantai

1. One way slab


bentang panjang (l) Pelat disebut pelat 1
>= 2 arah (arah x) karena
bentang pendek (b)
pelat menumpu balok
B1 dan B3 (2 sisi). B2
dan B4 menumpu
beban yg sangat kecil.

Tulangan utama
dipasang pada arah x
dan pada arah y hanya
sebagai tulangan
pembagi
Jenis Plat Lantai

Karakteristik One way slab


bentang panjang (l)
>= 2 1) Lempengan satu arah didukung oleh balok hanya di 2
bentang pendek (b) sisi.
2) Rasio panel bentang lebih panjang (L) dengan panel
bentang lebih pendek (B) adalah sama atau lebih besar
dari 2. Dengan demikian, L / B> = 2.
3) Penguat utama disediakan hanya dalam satu arah
untuk pelat satu arah.
4) Pelat satu arah akan berperilaku dengan cara yang
sama dengan balok penyangga.

Contoh Penerapan One Way Slab: Umumnya semua plat


lantai Cantilever adalah lempengan satu arah. Balkon dan
teras adalah contoh praktis slab satu arah.
Jenis Plat Lantai

2. Two way slab


bentang panjang (l) Pelat disebut pelat 2
<2 arah (arah x dan y)
bentang pendek (b)
karena pelat
menumpu balok B1,
B2, B3 dan B4
(menumpu 4 sisi).

Tulangan utama
dipasang pada arah x
dan y yang besarnya
sama dengan momen-
momen setiap arah
yang timbul
Jenis Plat Lantai

2. Two way slab


bentang panjang (l)
<2 1. Slab dua arah didukung oleh balok di keempat sisi.
bentang pendek (b) 2. Rasio panel bentang lebih panjang (L) dengan
panel bentang lebih pendek (B) kurang dari 2 Jadi,
L / B <2.
3. Penguat utama disediakan di kedua arah untuk
slab dua arah.
4. Pelat dua arah didistribusikan secara merata dan
akan mengurangi pembengkokan struktur.

Contoh penerapan Two Way Slab : Jenis pelat ini digunakan


dalam membangun lantai gedung bertingkat dimana terdapat
balok di semua sisi plat lantai.
Perencanaan Plat Lantai

Peraturan yang dapat digunakan dalam merencanakan plat lantai:


1. Standar tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan
gedung (SNI 03-2847-2002).
2. Pedoman perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung
(PPURG 1987).
3. Grafik dan tabel Perhitungan Beton Bertulang
4. Memperhatikan beberapa ketentuan dan persyaratan
perencanaan.
Perencanaan Plat Lantai

Ketentuan tersebut adalah


1. Panjang bentang (L) Pasal 10.7 SNI 03-2847-2002.
a. Plat yang tidak menyatu dengan struktur
pendukung

b. Plat yang menyatu dengan struktur pendukung


Perencanaan Plat Lantai

Ketentuan tersebut adalah:


2. Tebal minimum plat (h)
Pasal 11.5 SNI 03-2847-
2002
a. Plat satu arah (Pasal
11.5.2.3 SNI 03-2847-
2002), tebal minimum:
Perencanaan Plat Lantai

Ketentuan tersebut adalah:


2. Tebal minimum plat (h) Pasal 11.5 SNI 03-2847-2002
b. Plat dua arah (Pasal 11.5.3 SNI 03-2847-2002), tebal minimum:
minimal plat bergantung pada αm = α rata-rata, α adalah rasio
kekakuan lentur penampang balok terhadap kekakuan lentur plat
dengan rumus berikut :

dengan β = rasio
bentang bersih
plat dalam arah
memanjang dan
memendek.
Perencanaan Plat Lantai

Ketentuan tersebut adalah:


3. Tebal selimut beton minimal (Pasal 9.7.1 SNI 03-2847-2002)
a. Untuk baja tulangan D ≤ 36
Tebal selimut beton ≥ 20 mm
b. Untuk baja tulangan D44-D56
Tebal selimut beton ≥ 20 mm 40 mm

4. Jarak bersih antar tulangan s (Pasal 9.6.1 SNI 03-2847-2002)


S ≥ D dan s ≥ 25 mm
Perencanaan Plat Lantai

5. Jarak maksimal antar tulangan (as ke as)


a. Tulangan Pokok :
Plat 1 arah : s ≤ 3.h dan s ≤ 450 mm (pasal 12.5.4)
Plat 2 arah : s ≤ 2.h dan s ≤ 450 mm (pasal 15.3.2)
b. Tulangan Bagi
s ≤ 5.h dan s ≤ 450 mm (Pasal 9.12.2.2)
6. Luas Tulangan minimal Plat
a. Untuk fy = 240 Mpa, Maka As ≥ 0,0025.b.h
b. Untuk fy = 320 Mpa, Maka As ≥ 0,0020.b.h
c. Untuk fy = 400 Mpa, Maka As ≥ 0,0018.b.h
d. Untuk fy ≥ 400 Mpa, Maka As ≥ 0,0014.b.h
Perencanaan Plat Lantai Metode 1

1. Perhitungan Penulangan
Perhitungan penulangan ini diambil dari momen-momen yang
menentukan dan dapat mewakili penulangan secara keseluruhan. Untuk
melakukan perhitungan penulangan plat terlebih dahulu ditentukan ρ
dari Mu 2 / bd2 dan ρ harus memenuhi syarat yaitu ρmin < ρ < ρmaks .
Jika ternyata ρ yang ada < ρmin maka digunakan ρmin dan bila ρ > ρmaks
maka harus redesain plat. Kemudian dicari luas tulangan dengan rumus
As = ρ.b.d dan ditentukan berapa diameter dan jumlah tulangan.
Perencanaan Plat Lantai

Denah Plat Lantai


Perencanaan Plat Lantai

2. Data Teknis:
a. Lx (bentang Panjang) = 3,15 m
b. Ly (bentang pendek) = 3,00 m
c. Ukuran Balok=
b = 0,20 m Berat jenis beton = 24 KN/m3
h = 0,30 m Berat jenis Keramik = 22 KN/m3
Tebal Keramik (tk) = 0,02 m Berat jenis spesi = 20 KN/m3
Tebal Spesi (ts) = 0,03 m Berat Plafond+penggantung = 0,18 KN/m3
Mutu Beton (fc') = 20 mpa
Mutu Baja BJ 37(fy) = 240 mpa
Perencanaan Plat Lantai

3. Menentukan Tebal Plat


Perencanaan Plat Lantai

3. Menentukan Tebal Plat


Perencanaan Plat Lantai

4. Analisa Pembebanan
Perencanaan Plat Lantai

5. Menghitung momen yang bekerja


Perencanaan Plat Lantai

6. Menghitung kebutuhan tulangan


a. Tulangan Lapangan Arah -X
Perencanaan Plat Lantai

6. Menghitung kebutuhan tulangan


b. Tulangan Lapangan Arah -Y
Perencanaan Plat Lantai

6. Menghitung kebutuhan tulangan


c. Tulangan Tumpuan Arah -X
Perencanaan Plat Lantai

6. Menghitung kebutuhan tulangan


d. Tulangan Tumpuan Arah -Y
Penggambaran Plat Lantai

Tulangan Tumpuan arah X

Tulangan Tumpuan arah Y

Tulangan Lapangan arah Y

Tulangan Lapangan arah X


Perencanaan Plat Lantai Metode 2

Metode yang ke 2 dibuat untuk menyederhanakan proses


perhitungan sehingga metode ini menggunakan berbagai
pendekatan.
1. Menentukan properti material dan dimensinya
2. Menentukan tebaal plat
3. Menghitung pembebanan plat lantai
4. Menentukan koefisien momen pada plat
5. Menentukan Luas tulangan
Perencanaan Plat Lantai Metode 2

1. Menentukan properti material dan dimensinya

6000 mm

4000 mm
Perencanaan Plat Lantai Metode 2

2. Menentukan tebal plat lantai


• Berdasarkan pengalaman, tentukan tebal plat lantai 120/150/200
dst
• Periksa korelasinya dengan jumlah tulangan yang dihasilkan
• Untuk saran minimal tebal plat lantai 120 mm
• Apabila 120 cm tebal plat, maka d (tinggi efektif) = 120-20 (selimut
beton) = 100mm
Perencanaan Plat Lantai Metode 2

3. Menghitung pembebanan plat lantai


• Pembebanan plat lantai sangat tergantung dengan peruntukan
penggunaan lantai.
• Lantai dengan finishing acian akan berbeda beratnya dengan
finishing granit, marmer dsb
• Lantai untuk ruang tempat tinggal dengan ruang rapat atau aula
memiliki berat yang berbeda
• Beban yang terjadi berupa beban mati dan beban hidup
Perencanaan Plat Lantai Metode 2

3. Menghitung pembebanan plat lantai


• Beban Hidup disesuaikan dengan fungsi ruangan. Berikut tabel beban hidup pada lantai
gedung

• Dipilih beban hidup 250 kg/m2 untuk lantai ruang kantor


Perencanaan Plat Lantai Metode 2

3. Menghitung pembebanan plat lantai


Jenis bahan/beban BJ/ berat

Beban hidup RT 200 kg/m2

Beban hidup kantor/toko 250 kg/m2

Beban mati beton bertulang 2400 kg/m3

Beban mati pasangan bata 1700 kg/m3

Beban mati kayu 1000 kg/m3

• Beban Mati yaitu berat sendiri lantai + spesi + finishing.


• Sebagai contoh: dengan ketelabalan plat 120 mm, maka berat sendiri = 0,12
*2400 kg/m3 = 288 kg/m2
• Beban spesi+finishing biasanya diambil 100 s/d 125 kg/m2
• Maka total beban mati = 288 + 125 = 413 kg/m2
Perencanaan Plat Lantai Metode 2

4. Menentuka koefisien momen pada plat


Q dead = 413 kg/m2
Q live = 250 kh/m2

• Pada contoh ini diambil plat bentang tengah (Kombinasi)


(4 sisi terjepit elastis) dengan K = 1,5
• Dicocokkan ke tabel II maka diperoleh nilai x
Perencanaan Plat Lantai Metode 2

5. Menentukan Luas tulangan


Perencanaan Plat Lantai Metode 2

6. Menentukan Tulangan
Perencanaan Plat Lantai

Gambar rencana pelat lantai


Perencanaan Plat Lantai
Gambar rencana pelat lantai
Tumpuan dan Lapangan
Tumpuan dan Lapangan
Gambar Perencanaan Tangga

Anda mungkin juga menyukai