Anda di halaman 1dari 11

Kesiapan dan Strategi … (Aditya/ hal.

149-158)

Pengembangan Media Pembelajaran Animasi Interaktif Berbasis Adobe Animate


Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Kelas X Program Keahlian Teknik
Konstruksi Dan Properti di SMK Negeri 2 Depok Sleman

A D R Putri 1, W R Prihadi 1,
1
Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Teknik, Univeristas Negeri Yogyakarta
Email: hanna.nursanti14@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran animasi interaktif mata pelajaran mekanika teknik
berbasis adobe animate di Program Keahlian Teknik Konstruksi dan Properti. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian Research & Development (R&D) dengan model pengembangan 4D S. Thiagarajan, dengan 4 tahap
pengembangan yaitu: (1) Define merupakan tahap analisis awal, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas
dan penentuan tujuan pembelajaran; (2) Design adalah tahap penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format
media dan desain awal media; (3) Development adalah tahap penilaian ahli dan tahap uji coba rancangan produk
ke pengguna; (4) Disseminate merupakan tahap penerapan media kepada pengguna, pengemasan dan
penyebaran media kepda pengguna. Penilaian pengguna dilakukan pada siswa kelas X1 DPIB DAN KGSP
SMKN 2 Depok sebanyak 42 responden. Hasil penelitian menunjukkan pada tahap Define dilaksanakan analisis
meliputi analisis awal, analisis siswa, analisis konsep, analisis tugas dan tujuan pembelajaran. Pada tahap Design
dilaksanakan pemilihan media, pemilihan format media dan desain awal media. Pada tahap Develop
dilaksanakan penilaian media oleh ahli dan pengguna, yaitu: (1) Ahli materi memberikan skor 60 dari skor
maksimal 80 dan masuk dalam kategori “Layak” (2) Ahli media memberikan skor 105 dari skor maksimal 128
dan masuk dalam kategori “Sangat Layak” (3) Pengguna yaitu peserta didik memberikan skor 4027 dari skor
maksimal 4704 dan masuk dalam kategori “Sangat Layak”. Pada tahap Disseminate dilakukan pengemasan dan
penyebaran media kepada pengguna melalui Google Drive.

Kata kunci: Adobe Animate, media pembelajaran, mekanika teknik, model pengembangan 4D.

ABSTRACT

This study aims to develop interactive animation learning media for adobe animate-based engineering
mechanics subjects in the Construction and Property Engineering Expertise Program. This research is a type of
Research & Development research with S. Thiagarajan 4D development model, with 4 stages of development,
namely: (1) Define is the initial analysis stage, student analysis, concept analysis, task analysis and
determination of learning objectives; (2) Design is the stage of preparing tests, media selection, media format
selection and initial media design; (3) Development is the expert assessment stage and the product design trial
stage to users; (4) Disseminate is the stage of applying media to users, packaging and distributing media to
users. The data were processed using descriptive analysis techniques and the scale used was a modified four-
scale Likert scale. The results showed that at the Define stage, the analysis included initial analysis, student
analysis, concept analysis, task analysis and learning objectives. At the Design stage, media selection, media
format selection and media initial design are carried out. At the Develop stage, media assessments are carried
out by experts and users, namely: (1) Material experts give a score of 60 out of a maximum score of 80 and fall
into the "Decent" category (2) Media experts give a score of 105 out of a maximum score of 128 and fall into the
"Very Decent" category (3) Users, namely students, gave a score of 4027 from a maximum score of 4704 and
were included in the “Very Decent” category. At the Disseminate stage, the media is packaged and distributed
to users via Google Drive.

Keywords: 4D development model, Adobe Animate, engineering mechanics, learning Media.

PENDAHULUAN tujuan untuk membentuk sumber daya


Sekolah Menengah Kejuruan adalah manusia berkualitas, berdaya saing tinggi
salah satu satuan pendidikan yang memiliki dan siap kerja. Dengan banyaknya SMK

JPTS, Vol. xx No. x, Juni 2022 1


Pengembangan Modul Pembelajaran (N H Sukmantari/ hal. xx-xx)

yang didirikan di Indonesia berdampak diketahui bahwa tingkat pemahaman


pada peningkatan kualitas untuk peserta didik mengenai materi mekanika
menciptakan daya saing yang tinggi teknik masih cukup kurang. Ini dikarenakan
termasuk untuk kelompok teknologi dan bahan ajar yang diajarkan hanya
rekayasa. Untuk provinsi Yogyakarta juga menggunakan powerpoint sehingga kurang
sangat banyak didirikan Sekolah Menengah menarik perhatian siswa untuk memahami
Kejuruan, salah satunya adalah SMK pembelajaran.
Negeri 2 Depok yang terletak di kabupaten
Selain pengamatan saat Praktek
Sleman. SMK ini memiliki 10 program
Kependidikan (PK), juga dilakukan
keahlian salah satunya adalah program
pengamatan dengan mengggunakan
keahlian teknik konstruksi dan properti.
kuesioner google form yang diupload di
Program keahlian ini memiliki dua
google classroom dengan jumlah responden
kompetensi keahlian diantaranya
sebanyak 72 siswa. Kuesioner ini
kompetensi keahlian dengan masa studi 4
merupakan pengamatan tentang
tahun yaitu Konstruksi Gedung Sanitasi dan
ketertarikan siswa dengan media
Perawatan (KGSP), sedangkan untuk masa
pembelajaran seperti apa yang mereka sukai
studi 3 tahun yaitu kompetensi keahlian
dan pahami ketika belajar mekanika teknik.
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Kuesioner ini terdiri dari 5 pertanyaan, dan
(DPIB). Secara kognitif, afektif maupun
disetiap pertanyaan diberikan 3 pilihan
psikomotorik siswa SMKN 2 Depok adalah
yaitu video interaktif, modul atau buku
siswa – siswi terbaik yang ada di DIY,
paket. Dari kuesioner ini diketahui bahwa
dikarenakan SMK N 2 Depok merupakan
sebesar 56,08% siswa memilih video
SMK terbaik yang ada di DIY.
interaktif, 41,96% memilih modul dan
Agar kegiatan pembelajaran bisa 1,94% memilih buku paket. Berdasarkan
menjadi efektif dan efisien diperlukan suatu kuisioner tersebut, diperlukan sebuah media
alat bantu yang dapat menunjang kegiatan berbasis video interaktif untuk menopang
pembelajaran. Alat bantu ini disebut alat kegiatan belajar yang diinginkan siswa.
pembelajaran. Salah satu alat pembelajaran Salah satu software yang mendukung dalam
yang digunakan dalam kegiatan pembuatan media pembelajaran interaktif
pembelajaran disebut media pembelajaran, ini adalah adobe animate, sehingga media
yang saat ini diperlukan untuk mendorong dibuat menggunakan software tersebut.
motivasi siswa untuk memahami
Berdasarkan latar belakang yang
pembelajaran. Sadiman dkk (2011: 62)
telah disebutkan, maka dapat ditentukan
menyebutkan media pembelajaran ialah
rumusan masalah penelitian ini adalah
pesan yang bisa memicu nalar, atensi, dan
sebagai berikut: (1) Bagaimana proses
perasaaan peserta didik yang disalurkan
pengembangan media pembelajaran mata
dari pengirim ke penerima berikutnya dari
pelajaran mekanika teknik kelas X
proses ini hendak terjalin proses belajar dan
Kompetensi Keahlian DPIB dan KGSP
menguasai modul atau materi.
SMK N 2 Depok? (2) Bagaimana hasil
Berlandaskan pada pengamatan pengembangan media pembelajaran
selama Program Praktek Kependidikan animasi interaktif mata pelajaran mekanika
(PK) di SMK Negeri 2 Depok dapat teknik berbasis adobe animate kelas X

2 JPTS, Vol. III No. 1, Juni 2022


Pengembangan Modul Pembelajaran (N H Sukmantari/ hal. xx-xx)

Kompetensi keahlian DPIB dan KGSP struktur dan pengaruh beban yang bekerja
SMK N 2 Depok? Berdasarkan rumusan pada struktur tersebut. Dalam mekanika
masalah tersebut, tujuan penelitian ini teknik, materi yang dipelajari mengenai
adalah mengembangkan media konstruksi sebuah bangunan, meliputi
pembelajaran animasi interaktif mata aspek konstruksi ataupun aspek
pelajaran mekanika teknik berbasis adobe perhitungan dari konstruksi yang
animate kelas X Kompetensi keahlian DPIB diterapkan pada bangunan (Sucahyo, 2006:
dan KGSP SMK N 2 Depok dan 6).
mengetahui hasil pengembangan media Pytel, A & Kiusalaas, J (2010 : 2)
pembelajaran animasi interaktif mata menyatakan bahwa mekanika merupakan
pelajaran mekanika teknik berbasis adobe cabang dari ilmu fisika yang menekuni
animate kelas X Kompetensi keahlian DPIB tentang pengaruh yang diberikan gaya
dan KGSP SMK N 2 Depok. ketika mengenai benda, baik yang diam
maupun bergerak. Mekanika teknik
Adobe animate merupakan suatu
merupakan ilmu yang membahas tentang
perangkat lunak komputer atau suatu
prinsip-prinsip mekanika untuk desain
aplikasi yang berfungsi untuk mengolah
berbagai jenis konstruksi. Tujuan utama
program dan menghasilkan karya yang
dari ilmu mekanika ialah agar peserta didik
berhubungan dengan animasi. Pemilihan
mampu menerapkan ilmu mekanika yang
adobe animate didasarkan pada pemilihan
sudah dipelajari guna memecahkan
media yang akan dikembangkan penulis,
masalah-masalah yang berkaitan dengan
pada tahap awal penelitian siswa lebih
ilmu struktur.
tertarik menggunakan media pembelajaran
berbasis video interaktif. Sehingga penulis Dalam pelaksanaannya penelitian
tertarik untuk mendesain media pengembangan ini menerapkan Model
pengembangan berbasis video interaktif pengembangan Four D (4D). Model
yang didalamnya memuat materi dan pengembangan Four D dikembangkan oleh
penjelasan contoh soal yang dapat S. Thiagarajan (1974) yang bermaksud
digunakan siswa secara mandiri saat untuk mengembangkan perangkat
kondisi pandemi seperti sekarang ini. pembelajaran contohnya adalah media yang
akan digunakan oleh pendidik atau guru.
Asyhar (2012: 187) menyebutkan
Model pengembangan 4-D terdiri atas
adobe animate memiliki beberapa kelebihan
empat tahapan, yaitu: (1) define atau
dibandingkan aplikasi lain. Kelebihannya
pendefinisian; (2) Design atau perancangan;
anatara lain dapat memuat animasi bergerak
(3) Develop atau pengembangan: (4)
(motion tween), fitur merubah bentuk
Dissemination atau penyebaran. Penulis
(shape tween) dan kemampuan mengubah
memilih menggunakan model 4-D
transparansi warna (color effect tween) dan
dikarenakan model ini lebih sederhana dan
hasil akhir mudah dikonversi kedalam
tahapan pengembangannya tersusun secara
beberapa format penyimpanan yang mudah
sistematis dan tahapan-tahapan ini bisa
digunakan.
dilakukan dalam penelitian. Selain itu
Mekanika teknik adalah ilmu pemilihan model ini disesuaikan dengan
pengetahuan yang membahas tentang ilmu keterbatasan waktu, biaya dan kondisi

JPTS, Vol. III No. 1, Juni 2021 3


Pengembangan Modul Pembelajaran (N H Sukmantari/ hal. xx-xx)

pandemi yang tidak memungkinkan Tahap kedua Design (desain) merupaja


penelitian yang lebih jauh seperti kegiatan tahapan mendesain suatu produk yang
tatap muka. Beberapa model penelitian mana Langkah ini pastinya setelah memilih
yang lain membutuhkan waktu yang lebih tipe media yang akan dipakai. Terdapat
lama dikarenakan ada banyak tahapan yang berbagai macam jenis media pembelajaran,
harus dilakukan dan membutuhkan waktu tetapi yang harus dirancang secara
untuk mengevaluasi. sederhana dan tetap menarik. Berikut
beberapa proses perancangan media
METODE pembelajaran yang diterapkan yaitu (1)
Jenis Penelitian Menyusun konsep media yang akan
Penelitian dan pengembangan dikembangkan, (2) mencari berbagai
penelitian media pembelajaran animasi sumber materi yang sesuai dan
interktif mata pelajaran mekanika teknik mengelompokkannya menjadi satu, (3)
berbasis adobe animate kelas X Kompetensi Menyusun materi pembelajaran, (4)
keahlian DPIB dan KGSP SMK Negeri 2 menciptakan susunan (layout)
Depok adalah R&D (research and pembelajaran. Tahap Develop (tahap
development) atau penelitian dan pengembangan) yaitu tahap yang memiliki
pengembangan. Yang digunakan adalah 4D tujuan untuk mengembangkan media
yang terdiri dari 4 tahap Define, Desain, pembelajaran, media pembelajaran tersebut
Development dan Disseminate merupakan media yang sesuai dengan
Metode penelitian ini merupakan rancangan yang telah dibuat. Pembuatan
metode penelitian dengan mengembangkan produk ini
produk yang dibuat dan akan diuji terlebih meupakan pembuatan
dahulu sebelum produk tersebut prototype yang mana membutuhkan proses
disebarluaskan. Produk yang dapat pengujian berupa penilaian yang dilakukan
dihasilkan berupa media, atau perangkat oleh beberapa orang ahli dan pengguna
pembelajaran lainnya. Jenis produk yang produk. Jika penilaiaan produk tersebut
dihasilkan pada penelitian ini adalah media mendapatkan hasil yang baik dan
pembelajaran. dinyatakan lolos maka akan dilanjutkan
Penelitian ini mengacu pada untuk tahap selanjutnya yaitu tahap
pengembangan model 4D (four-D) oleh disseminate atau tahap penyebaran dimana
Thiagarajan. Model penelitian dan kegiatan menyebarkan produk akhir yang
pengembangan ini terdiri atas empat tahap telah melalui berbagai proses pengujian,
pokok, yaitu: (Thiagarajan 1974:5) define, tahap ini merupakan tahap final dalam
design, develop, and disseminate. Define penelitian R&D
(tahapan Pendefinisian) merupakan tahap
awal yang dilakukan pada tahap ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
mengidentifikasi masalah dan Hasil penelitian dapat ijabarkan
mengumpulkan berbagai informasi yang sebgai berikut:
ada pada mata kuliah yang akan diteliti 1. Define (Pendefinisian)
yaitu praktikum Geomatika II. Informasi Pada tahap pendefinisian terdapat
yang diperoleh pada Langkah ini berupa bebrapa proses :
silabus , materi kurikulum, lembar kerja a. Front end Analysis (analisis awal)

4 JPTS, Vol. III No. 1, Juni 2022


Pengembangan Modul Pembelajaran (N H Sukmantari/ hal. xx-xx)

Kegiatan analisis awal ini diperoleh pendemi Covid-19, menggunakan


dari kegiatan observasi dan penjelasan platform Google Classroom, Whatsapp
dari guru pengampu mata pelajaran Grup dan Zoom.
mekanika teknik kompetensi keahlian d. Task Analysis (Analisis Tugas)
KGSP dan DPIB SMKN 2 Depok. Pada tahap analisis tugas diketahui
Dalam kegiatan observasi dan praktik bahwa siswa kelas X DPIB dan KGSP
kependidikan ditemukan bahwa tidak SMKN 2 Depok pada kegiatan
tersedianya media pembelajaran yang pembelajaran diberikan tugas disetiap
layak bagi siswa untuk digunakan selesai pertemuan. Tugas-tugas yang
dalam pembelajaran daring sehingga diberikan berupa tugas analisis dan
perlu menciptakan pembelajaran yang disesuai dengan capaian pembelajaran
efektif dan efisien dalam pembelajaran di setiap pertemuan. Tugas analisis ini
daring. mengarahkan siswa untuk mampu
b. Learner Analysis (analisis peserta memecahkan dan menalar
didik) permasalahan yang berkaitan dengan
Peserta didik kelas X kompetensi konstruksi balok sederhana.
keahlian DPIB dan KGSP SMK N 2 e. Specifying Instructional Object
Depok kesulitan dalam memahami (Perumusan Tujuan Pembelajaran )
mata pelajaran mekanika teknik dimana Setelah tahap analisis awal dan analisis
sebagaian besar materi adalah hitungan siswa, analisis konsep dan analisis
dan analisis. Analisis kondisi siswa tugas maka selanjutnya menetapkan
dalam kegiatan ini dilakukan dengan tujuan pembelajaran, tujuan
pengamatan dengan mengggunakan pembelajaran disesuaikan dengan
kuesioner google form yang diupload Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
di google classroom dan banyak Dasar (KD).
responden (siswa) adalah 72
responden. Kuesioner ini merupakan 2. Design (Perancangan)
pengamatan tentang ketertarikan siswa Pada tahap perancangan terdapat
dengan media pembelajaran seperti apa beberapa proses:
yang mereka sukai dan pahami ketika a. Criterion – test Construction
belajar mekanika teknik. (Penyusunan Tes)
c. Consept Analysis (analisis konsep) Waktu penelitian yang singkat tidak
Tahap analisis konsep pada penelitian memungkinkan untuk melakukan tes
ini adalah mengatahui konsep dengan subjek uji, sehingga tahap
pembelajaran mekanika teknik di kelas penyusunan tes tidak dilakukan dan hal
X KGSP dan DPIB SMKN 2 Depok. ini masuk dalam keterbatasan
Konsep pembelajaran mekanika teknik penelitian. Untuk informasi mengenai
menggunakan sistem penjadwalan, kemampuan peserta didik diperoleh
dimana dilakukan 2 jam pelajaran yaitu selama dilakukannya praktik
2 x 45 menit dihari selasa untuk kelas kependidikan, berupa kegiatan belajar
X KGSP dan 2 x 45 menit dihari rabu mengajar mata pelajaran mekanika
untuk kelas X DPIB. Pembelajaran teknik kelas X kompetensi keahlian
dilakukan secara daring karena DPIB dan KGSP SMKN 2 Depok

JPTS, Vol. III No. 1, Juni 2021 5


Pengembangan Modul Pembelajaran (N H Sukmantari/ hal. xx-xx)

meliputi penilaian tugas, tanya jawab


dan ujian semester.
b. Media Selecion (Pemilihan Media)
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan
disesuaikan dengan model
pembelajarannya, maka dipilihlah
media pembelajaran animasi interaktif
yang mampu menciptakan
Gambar 2. Tampilan Halaman Awal
pembelajaran yang interaktif dan juga
membantu pemahaman siswa dalam
mempelajari materi mekanika teknik.
Dengan penggunaan media
pembelajaran animasi interkatif
berbasis adobe animate diharapkan
akan menarik minat siswa dalam
pembelajaran dan pemahaman siswa
terhadap materi mekanika teknik Gambar 3. Tampilan Halaman Utama
meningkat, sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai.
c. Format Selection (Pemilihat format/
Bentu)
Pemilihan format media pembelajaran
diselaraskan dengan isi dan tujuan dari
pembuatan media pembelajaran. Media
pembelajaran dibuat untuk
memudahkan siswa untuk memahami Gambar 4. Tampilan Halaman Materi
materi yang diajarkan sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Media
pembelajaran yang dikembangkan
terdiri dari beberapa bagian, dan setiap
bagian memiliki isi tampilan yang
berbeda-beda. Bagian-bagian tersebut
antara lain opening scane, materi,
latihan soal, dan closing.
Gambar 5. Tampilan Halaman Latihan
d. Initial Design (Desain Awal)
Desain awal dikembangkan setelah
3. Develop (Pengembangan)
dilakukan pemilihan media dan
pemilihan format media pembelajaran
berbasis adobe animate. Pada tahap pengembangan terdapat
beberapa proses:

a. Validasi Ahli Materi

6 JPTS, Vol. III No. 1, Juni 2022


Pengembangan Modul Pembelajaran (N H Sukmantari/ hal. xx-xx)

Validasi terhadap media pembelajaran No Rentang Skor Kategori


yang dikembangkan dilakukan oleh
dosen ahli materi dan dosen ahli media X > Mi + 1,5 X > 65
1 Sangat Layak
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Sbi
Perencanaan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta. Dosen Mi < X ≤ Mi + 50 < X ≤
2 Layak
validasi materi dan media mengisi 1,5 Sbi 65
lembar penilaian media pembelajaran
Mi – 1,5 Sbi < 35 < X ≤ Kurang
dan ini akan menjadi data yang akan 3
X ≤ Mi 50 Layak
diolah.
X ≤ Mi – 1,5 X ≤ 35
Tabel 6. Hasil Penilaian Kelayakan Media 4 Tidak Layak
Pembelajaran oleh Ahli Materi Sbi

No Hasil Penilaian Skor

Jumlah skor kelayakan Berdasarkan hasil penilaian ahli materi


1 media pembelajaran oleh 60 terhadap aspek materi dengan jumlah skor
ahli materi (x) (x) adalah 60 termasuk dalam rentang skor
50 < X ≤ 65 atau dalam kategori “Layak”.
Jumlah butir penilaian
2 media pembelajaran oleh 20
ahli materi
3 Skor maksimal 80

4 Skor minimal 20

5 Gambar 6. Uji Signifikansi Skor Kelayakan Ahli


Skor minimal ideal 20
Materi
6 Skor maksimal ideal 80 b. Validasi Ahli Media
1
Mi = (skor maksimal Validasi ahli media dilakukan oleh dosen
7 2 50
ahli dibidangnya yaitu Dr. Nuryadin Eko
ideal + skor minimal ideal)
Raharjo, M.Pd. Penilaian pengembangan media
1
8 Sbi = (skor maksimal pembelajaran dilakukan dengan menggunakan
6 10
ideal – skor minimal ideal) angket dengan skala likert 1-4 dengan jumlah
pertanyaan adalah 32 butir indikator dari 6

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat aspek penilaian yaitu: Tujuan, visual, audio,
diketahui bahwa kelayakan materi yang penggunaan, manfaat dan desain interface.
dikembangkan seperti pada tabel berikut: Tabel 8. Hasil Penilaian Kelayakan Media
Tabel 7. Konversi Skor Kelayakan Ahli Materi Pembelajaran oleh Ahli Media

JPTS, Vol. III No. 1, Juni 2021 7


Pengembangan Modul Pembelajaran (N H Sukmantari/ hal. xx-xx)

No Hasil Penilaian Skor Berdasarkan hasil penilaian ahli media


terhadap aspek media dengan jumlah skor
Jumlah skor kelayakan media (x) adalah 105 termasuk dalam rentang skor
1 pembelajaran oleh ahli media 105
(x)
X > 104 atau dalam kategori “Sangat
Layak”.
2 Jumlah butir penilaian media
32
pembelajaran oleh ahli media

3 Skor maksimal 128

4 Skor minimal 32

5 Skor minimal ideal 32

6 Skor maksimal ideal 128 Gambar 7. Uji Signifikansi Skor Kelayakan Ahli
Media
1
7 Mi = (skor maksimal ideal
2 80
+ skor minimal ideal) c. Respon Pengguna
1
8 Sbi = (skor maksimal ideal Data yang diperoleh akan diolah dengan
6 16
skala likert 4-1. Ada 6 aspek yang dinilai
– skor minimal ideal)
dalam uji kelayakan media terhadap
pengguna antara lain aspek materi, manfaat,
penggunaan, kesesuaian media, visual dan
Dari hasil perhitungan tersebut, dapat audio. Jumlah sampel atau responden yang
diketahui bahwa kelayakan media yang digunakan adalah sebanyak 42 responden
dikembangkan seperti pada tabel berikut:
atau siswa.
Tabel 9. Konversi Skor Kelayakan Ahli Media
Tabel 10. Hasil Penilaian Kelayakan Media
Pembelajaran oleh Pengguna
No Rentang Skor Kategori
No Hasil Penilaian Skor
X > Mi +
1 X > 104 Sangat Layak
1,5 Sbi Jumlah skor kelayakan
1 media pembelajaran oleh 4027
Mi < X ≤ pengguna (x)
80 < X ≤
2 Mi + 1,5 Layak
104 Jumlah butir penilaian
Sbi 2 media pembelajaran oleh 1176
pengguna
Mi – 1,5
56 < X ≤ Kurang
3 Sbi < X ≤ 3 Skor maksimal 4704
80 Layak
Mi
4 Skor minimal 1176
X ≤ Mi –
4 X ≤ 56 Tidak Layak 5 Skor minimal ideal 1176
1,5 Sbi

6 Skor maksimal ideal 4704

8 JPTS, Vol. III No. 1, Juni 2022


Pengembangan Modul Pembelajaran (N H Sukmantari/ hal. xx-xx)

No Hasil Penilaian Skor Layak”.

1
7 Mi = (skor maksimal
2 2940
ideal + skor minimal ideal)

1
8 Sbi = (skor maksimal
6 588
ideal – skor minimal ideal)
Gambar 8. Uji Signifikansi Skor Kelayakan
Pengguna

Dari hasil perhitungan tersebut, dapat


diketahui bahwa kelayakan media yang
dikembangkan seperti pada tabel berikut: SIMPULAN
Tabel 11. Konversi Skor Kelayakan Pengguna
Sesuai dengan penelitian yang telah
No Rentang Skor Kategori
dilakukan, dapat disimpulkan sebagai
X > Mi + Sangat berikut. Pengembangan produk ini
1 X > 3822 menggunakan metode penelitian Research
1,5 Sbi Layak
and Development (R&D) dengan empat
Mi < X ≤ tahapan yaitu 4D oleh Thiagarajan sebagai
2940 < X berikut. Define, yaitu Tahap ini
2 Mi + 1,5 Layak
≤ 3822 menghasilkan kebutuhan penjelasan dari
Sbi
pemetaan untuk pembuatan modul
Mi – 1,5 pembelajaran penggunaan ArcGIS Online
2058 < X Kurang dalam penyebaran peta SMK Program
3 Sbi < X ≤
≤ 2940 Layak Keahlian DPIB di DIY, dalam pembuatan
Mi
peta sebaran ini tidak hanya dapat membuat
X ≤ Mi – Tidak peta sebaran SMK saja, tetapi masih banyak
4 X ≤ 2058 untuk pembuatan peta sebaran lainnya. Ada
1,5 Sbi Layak
lima tahapan di dalamnya, yaitu (1) analisis
awal (fornt-end analysis), (2) analisis
peserta didik (learner analysis), (3) analisis
Berdasarkan hasil penilaian pengguna tugas (task analysis), (4) analisis konsep
terhadap aspek media dengan jumlah skor (concept analysis), dan (4) spesifikasi objek
(x) adalah 4027 termasuk dalam rentang instruksional (specifying instructional
skor X > 3822 atau dalam kategori “Sangat objectives). Tahap Design yaitu
menjelaskan tentang spesifikasi produk
yaitu modul pembelajaran penggunaan
ArcGIS Online dalam pembuatan peta
penyebaran SMK Program Keahlian DPIB
di DIY. Modul ini membahas tentang cara
membuat peta penyebaran letak-letak

JPTS, Vol. III No. 1, Juni 2021 9


Pengembangan Modul Pembelajaran (N H Sukmantari/ hal. xx-xx)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Perlu pengujian lebih lanjut terkait efektivitas
Program Keahlian DPIB yang ada di dan efisiensi ketika pembelajaran dalam
Daerah Istimewa Yogyakarta. Media modul menerapkan modul pembelajaran penyebaran
pembelajaran ini diketik dengan aplikasi peta SMK Program Keahlian DPIB di DIY
menggunakan ArcGIS Online.
Microsoft Word dengan menggunakan
kertas B5 (17,6 cm x 25 cm). Modul
pembelajaran ini diketik menggunakan
DAFTAR RUJUKAN
huruf berjenis Arial dengan ukuran 11 dan
spasi antar baris 1,5 agar pembaca dapat
Arikunto, S (2013). Prosedur Penelitian
mudah dalam membaca tulisan/ teks dalam
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
modul pembelajaran. Selanjutnya tahap Rineka Cipta.
Develop, tahap ini terdiri dari dua tahapan
yaitu: (1) validasi/ penilaian produk oleh ArcGIS. (2020). ArcGIS Online.
https:/services.arcgisonline.com. 27
ahli materi dan ahli media; (2) uji Juni 2020.
kelayakan oleh pengguna yaitu mahasiswa.
Dari penilaian ahli materi, ahli media dan Asyhar, Rayandra (2012). Kreatif
Pengembangan Media
kelayakan oleh pengguna yaitu mahasiswa
Pembelajaran. Jakarta: Referensi
dapat ditunjukkan dengan produk atau Jakarta.
media modul pembelajaran penyebaran peta
SMK Program Keahlian DPIB di DIY Depdiknas (2009). Permendiknas No. 28
Tahun 2009, tentang Standar
menggunakan ArcGIS Online yaitu “Sangat
Kompetensi Kejuruan Sekolah
Layak” dengan ketentuan penilaian ahli Menengah Kejuruan (SMK)/
materi sebesar 3,93 dengan kategori Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK).
“Layak”, ahli media sebesar 4,77 dengan
Emzir (2015) Metodologi Penelitian
kategori “Sangat Layak”, dan uji kelayakan
Pendidikan Kuantitatif dan
pengguna sebesar 4,23 dengan kategori Kualitatif. Jakarta: PT. Raja
“Sangat Layak”. Dan yang terakhir Grafindo Persada.
Disseminate, pada tahap ini yaitu dilakukan
Firdausi, Arif. Rifai & Barnawi (2012). Profil
dengan menyebarluaskan yaitu
mendistribusikan kedalam jumlah terbatas Guru SMK Professional. Yogyakarta:
kepada dosen dan mahasiswa . Atau dengan Ar-Ruz Media
membagikan modul pembelajaran dengan Martubi (2009). Peningkatan Prestasi
format soft file melalui Whats App serta Belajar Matematika Lanjut Melalui
mengunggah modul pembelajaran pada Pembelajaran menggunakan Modul
website lainnya. dan Lembar Kerja dengan Soal
Dalam pembuatan modul pengembangan Latihan Berjenjang. Jurnal
penyebaran peta SMK Program Keahlian DPIB Pendidikan Teknologi Kejuruan,
di DIY menggunakan ArcGIS Online masih
volume 18 nomor 1 halaman 85-102
banyak kekurangan serta kelemahan. Produk Sugiyono, (2015). Metode Penelitian
modul pembelajaran penyebaran peta SMK Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Program Keahlian DPIB di DIY menggunakan Kualitatif, dan R&D. Bandung:
ArcGIS Online dapat dikembangkan lebih ALFABETA.
lanjut, yang dapat diharapkan dapat menambah Sudira. Putu (2018). Metodologi Pembelajaran
manfaat lain yang lebih positif dari produk ini. Vokasional Abad XXI Inovasi, Teori,

10 JPTS, Vol. III No. 1, Juni 2022


Pengembangan Modul Pembelajaran (N H Sukmantari/ hal. xx-xx)

dan Praksis, Universitas Negeri


Yogyakarta; UNY Press.
Thiagarajan, S., Semmel, D.D., &
Semmelpp, M.I, (1974).
Instructional Develop for Training
Teachers of Exceptional Children.
Minnesotta: U.S. Office of
Education

JPTS, Vol. III No. 1, Juni 2021 11

Anda mungkin juga menyukai