Anda di halaman 1dari 17

PENGEMBANGAN INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN CAD SEBAGAI

PENUNJANG PERKULIAHAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DAN


PEMBELAJARAN SMK JURUSAN BANGUNAN

JURNAL

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
yang di ampu oleh Dosen Firman Aziz, M.Pd.

Oleh
R. Hafid Hadiansyah
NIM : 1703735

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018
PENGEMBANGAN INOVASI MEDIA PEMBELAJARAN CAD SEBAGAI
PENUNJANG PERKULIAHAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN DAN
PEMBELAJARAN SMK JURUSAN BANGUNAN

R. Hafid Hadiansyah
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung
Alamat Pos-el : Habaek44@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) perancangan media pembelajaran
Computer Aided Design (CAD) untuk Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) Universitas
Pendidikan Indonesia, (2) CAD untuk menghasilkan media pembelajaran yang layak, (3)
menentukan apakah desain media pembelajaran CAD dapat meningkatkan kompetensi
mahasiswa di Pendidikan Teknik Bangunan.
Perancangan media pembelajaran dilakukan di Fakultas Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan (FPTK) yang diberikan dalam bentuk media pembelajaran video yang
diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan metode
penelitian. Kriteria keberhasilan penelitian ini mengacu pada keberhasilan penerapan
pengujian produk. Keberhasilan termasuk indikator proses dan hasil: (1) itu sesuai dengan
aspek substansi pembelajaran, aspek media dan aspek instruksional, (2) Cocok untuk
digunakan sebagai media pembelajaran, (3) siswa SMK menerima sebagai produk
inovatif dalam pembelajaran, (4) dapat membantu siswa Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dalam belajar lebih efektif dan efisien.
Kesimpulan dari penelitian ini meliputi: (1) Desain CAD media pembelajaran
untuk PTB dan SMK dilakukan sesuai dengan prosedur, (2) produk media dari
pembelajaran Media CAD layak untuk digunakan di PTB UPI dan SMK Teknik Gambar
Bangunan, (3) Produk media pembelajaran CAD dapat meningkatkan kompetensi
mahasiswa pada PTB dan siswa SMK Konstruksi Bangunan

Kata kunci: Pembelajaran multimedia, CAD, media pembelajaran


ABSTRACT

The objectivesof this study are; (1) designing instructional media Computer Aided
Design (CAD) for Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) Indonesian university of
education and Vocational High School (SMK) Building Construction Department, (2) to
produce a viable medium of learning CAD, (3) determine whether the CAD design of
learning media can improve the competence of students in PTB and vocational students
Building Construction Department.

The designing of instructional Media is made at faculty of technical and


vocational education (FPTK) given in the form of video instructional media learning is
needed. The method used in this research is the development of research methods.
Criteria for success of this study refers to the successful implementation of product
testing. The success include process and outcome indicators: (1) it is compliance with
aspects of the substance of learning, aspects of media and instructional aspects, (2) It fits
for use as a medium of learning, (3) vocational students receive as an innovative product
in the learning, (4) it can help Vocational High School students (SMK) in learning more
effective and efficient.

The conclusion of this study include: (1) CAD design of instructional media for
PTB and SMK is carried out in accordance with the procedures, (2) media products of
CAD Learning Media is worth to use in PTB UPI and SMK Building Construction
Department, (3) CAD instructional media products can increase the competence of
student at PTB and vocational students Building Construction Department.

Keywords: Multimedia learning, CAD, instructional media


PENDAHULUAN

Dewasa ini pembangunan infrastruktur di indonesia yang berjalan begitu pesan


hal ini bisa kita lihat dan rasakan di sekitar kita. Di Bandung sendiri banyak sekali proyek
hunian yang sedang berjalan. Pertumbuhan bisnis property ini seharusnya menjadi
peluang bagi para lulusan SMK Jurusan Teknik Gambar Bangunan untuk mengisi
kebutuhan perusahaan dalam hal tenaga ahli gambar ( Drafter). Jika kita mencari di
mesin pencarian laman Google.com dengan kata kunci “lowongan kerja drafter tahun
2017” maka akan muncul 1.330.000 laman yang memuat informasi pekerjaan sebagai
seorang Drafter di berbagai wilayah di Indonesia.

Satyo Soemantri Bradjonegoro, pimpinan tim peneliti untuk The Education Sector
Analytical and Capasity Development Partnership mengatakan, secara umum dunia kerja
memang belum puas dengan kompetensi lulusan indonesia (Ahmad, 2016). Kurangnya
kompetensi siswa SMK menjadi indikator bahwa terdapat kesulitan belajar yang dialami
oleh siswa SMK. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis dari hasil tes tulis yang
dilakukan hanya 7 dari 62 siswa yang mendapat nilai melebihi KKM dan sisanya dibawah
KKM. Hal sama juga ditunjukan dari hasil tes praktik 80% siswa mampu menyelesaikan
tugas yang diberikan namun waktu penyelesaian masih melebihi waktu yang ditentukan
dan dalam mengerjakan sisw masih belum bisa mengerjakan secara mandiri.

Menurut (Hartoyo, 2009) faktor yang diprediksi mempengaruhi prestasi siswa


adalah: bahan ajar, media pembelajaran, kemampuan siswa, semangat dan motivasi
belajar siswa, kemampuan guru dan strategi pembelajarn yang diterapkan guru. pelajaran
CAD (menggambar dengan perangkat lunak). Kesulitan yang dialami siswa biasanya
mengenai kegunaan dari perintah yang ada pada AutoCAD karena begitu banyaknya
fungsi yang ada pada program komputer ini dan juga pemahaman terhadap gambar teknik
siswa masih kurang. Namun pada kenyataannya siswa harus mencari sumber belajar
sendiri sehingga terdapat sebagian siswa yang mengeluh kebingungan dengan materi
yang diajarkan.
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki potensi yang amat besar untuk membuat
pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna untuk pembelajarn usia dewasa,
seperti mereka yang sedang belajar di perguruan tinggi atau pelatihan untuk memasuki
dunia kerja (Sani, 2015). Namun pada kenyataannya modul AutoCAD yang ada masih
belum bisa mendukung terlaksananya model pembelajaran berbasis proyek.

Dengan pengembangan modul juga diharapkan siswa dapat memahami dan


mempunyai kompetensi dalam menggambar lebih baik dari sebelumnya karena modul
yang dikembangkan lebih menekankan pada bagaimana membuat gambar kerja seperti,
denah, potongan, dan tampak. Kehadiran modul juga diharapkan bisa memancing potensi
siswa untuk lebih mengembangkan pengetahuannya tentang menggambar dengan
AutoCAD dan siswa bisa belajar secara mandiri.

Menurut (Hartoyo, 2009) faktor yang diprediksi mempengaruhi prestasi siswa


adalah: bahan ajar, media pembelajaran, kemampuan siswa, semangat dan motivasi
belajar siswa, kemampuan guru dan strategi pembelajaran yang diterapkan guru.

Pakar pendidikan mengidentifikasikan hal-hal yang dapat mempengaruhi hasil


belajar adalah faktor yang berasal dari dalam siswa dan faktor yang berasal dari luar diri
siswa. Suharsimi Arikunto (1990:20) berpendapat bahwa: “Faktor–faktor yang
mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan atas dua jenis yaitu sumber dari dalam diri
manusia yang belajar, yang disebut sebagai faktor internal, dan faktor yang bersumber
dari luar diri manusia yang belajar, yang disebut faktor eksternal.

Kondisi pembelajaran CAD (computer Aided Design) menggambar bangunan


gedung menggunakan program aplikasi komputer di berbagai jenjang pendidikan
(Perguruan tinggi, SMK Bangunan dan pendidikan vokasi yang relevan) membutuhkan
perhatian khusus. CAD merupakan dasar pengetahuan dalam kompetensi menggambar
teknik. Materi ini harus dikuasai oleh semua peserta didik yang mempelajari bidang
teknik bangunan. Pembelajaran CAD dilaksanakan dengan dibagi menjadi tiga kelompok.
Pembagian kelompok ini menyebabkan efisiensi pembelajaran menjadi berkurang. Dosen
diharuskan mengajar/asistensi sebanyak tiga kali dalam satu minggu dengan materi yang
sama. Banyaknya jumlah pertemuan sebenarnya bukan masalah utama bagi dosen, namun
penyampaian materi yang sama dan berulang-ulang sering kali dirasakan sebagai
pemborosan waktu dan tenaga. Dari hasil pengalaman tersebut muncul sebuah
gagasan/ide untuk merancang media pembelajaran yang berupa video pembelajaran untuk
mendukung perkuliahan CAD.

Dengan dukungan media pembelajaran CAD, dosen dapat menyampaikan materi


ajar yang sama dengan memutar video pembelajaran yang sudah disiapkan sebelumnya
disamping penyampaian materi tambahan yang tetap disampaikan dalam pembelajaran
berupa motivasi dan penekanan-penekanan kembali pada hal-hal penting yang harus
diingat mahasiswa sehingga mahasiswa benar-benar memahami materi yang telah
disampaikan. Media pembelajaran ini dapat dilihat dalam bentuk VCD dan dapat
digunakan berkali-kali sesuai kebutuhan, selain itu materinya juga dapat diseragamkan
tanpa mengurangi sedikitpun materi yang akan disampaikan disetiap kelasnya. Akan
tetapi dapat ditambahkan sesuai dengan

perkembangan materi yang ada dengan media konvensional. Kegiatan belajar


mengajar ditentukan oleh dua faktor yang berasal dari dalam siswa dan faktor yang
berasal dari luar diri siswa. Faktor luar terdiri dari lingkungan dan instrumental (bahan
pelajaran, pengajar, media pembelajaran, sarana dan fasilitas pembelajaran dan
administrasi), sedangkan faktor dalam dipengaruhi oleh fisiologi dan psikologi.

Salah satu upaya eksternal untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar
mahasiswa terhadap materi pelajaran adalah melalui penggunaan media pembelajaran
berupa video. Video pembelajaran CAD merupakan salah satu alat bantu pembelajaran
yang dapat dimanfaatkan untuk memperjelas pembelajaran. Materi ajar yang akan
disampaikan itu bisa disiapkan dirumah dan bisa diputar kembali saat proses
pembelajaran. Hal ini lebih efisien, interaktif dan komunikatif sehingga dapat
menumbuhkan sikap positif pada peserta didik.

LANDASAN TEORI

Perancangan

Perancangan menurut bahasa latin “designose’’ memotong dengan gergaji atau


tindakan menakik untuk memberi tanda. Maksudnya untuk memberi citra pada objek
tertentu. Perancangan dalam bahasa perancis “designare” menandai, memisahkan.
Maksudnya menghilangkan kesimpangsiuran, sedangkan dalam bahasa inggris “design”
memikirkan, menggambarI rencana, menyusun bagian-bagian menjadi sesuatu yang baru.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 : 927) rancang adalah “konsep”,
merancang adalah “mengatur segala sesuatu sebelum bertindak mengerjakan atau
melakukan sesuatu, dan perancangan adalah “proses’’cara perbuatan merancang.

Definisi mengenai perancangan system ialah: “Desain sistem yang menentukan


bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti di selesaikan, tahap ini
menyangkut mengkonfirmasikan dari komponen – komponen perangkat lunak dan
perangkat keras dari suatu system sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar – benar
memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir analisis sistem”.
(George M.Scott, 1991:1)

Media pembelajaran

Kata media adalah bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa Latin
medius yang berarti tengah. Dalam bahasa Indonesia kata medium dapat diartikan sebagai
antara atau sedang. Association of Education and Communication Technology (AECT,
1997) mendefinisikan bahwa “Media adalah segala bentuk yang dapat digunakan untuk
menyalurkan informasi” (Sri Anitah, 2008:1)

adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai
tujuan proses pembelajaran.

Secara lebih khusus, tentang manfaat media, Kemp dan Dayton


mengindentifikasikan dalam Hamdani (2011:73)

1) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan.


2) Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
3) Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4) Efisien dalam waktu dan tenaga.
5) Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
6) Memungkinkan proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
7) Media dapat menumbuhkan sikap positif terhadapa materi dan proses belajar.
8) Mengubah peran guru kearah yang lebih positif
AutoCAD

AutoCAD adalah perangkat lunak komputer CAD untuk menggambar 2 dimensi


dan 3 dimensi yang dikembangkan oleh Autodesk. Keluarga produk AutoCAD, secara
keseluruhan, adalah software CAD yang paling banyak digunakan di dunia. AutoCAD
digunakan oleh insinyur sipil, land developers, arsitek, insinyur mesin, desainer interior
dan lain-lain.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian gabungan dari beberapa Metode penelitian yang dilaksanakan


secara bertahap sesuai dengan tahapan pelaksanaannya. Metode pengembangan
(Research and Development), menggunakan model prosedural yang bersifat deskriptif
yang dilaksanakan pada tahap awal dengan mengembangkan media pembelajaran CAD.
Tahap berikutnya adalah metode action research, merupakan penerapan media dengan
berbagai model pembelajaran yang disesuaikan dengan media CAD. Selanjutnya tahap
survey yang dilaksanakan secara kuantitatif sebagai justifikasi penggunaan media di
masyarakat/institusi pendidikan dengan beberapa pendekatan. Penelitian evaluasi
keterlaksanaan pembelajaran dimungkinkan dilaksanakan jika dianggap perlu, sampai
dengan pengembangan lebih lanjut media dengan revisi-revisi yang didapat dari
penelitian survey dan evaluasi yang telah terlaksana.

1. Model Pengembangan

Model Pengembangan yang dipakai adalah model prosedural yaitu model yang
bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk
menghasilkan produk atau suatu cara untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data dengan kata-kata dengan sejelas-jelasnya
yang mana data telah terkumpul sebagaimana adanya.

2. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini diperlukan prosedur kerja yang sistematis dan terarah sehingga
diharapkan dapat terencana dengan baik dan jelas.
a. Pengkajian Mata Pelajaran, Pengkajian Penggunaan Jenis Media dan
pengkajian Perangkat Pembuatan Media.

Pengkajian mata pelajaran merupakan kegiatan menentukan topik atau materi


yang di pilih nantinya yang akan di sampaikan kepada pengguna. Pemilihan materi
meliputi kegiatan mengetahui kurikulum yang berlaku, membuat peta materi
berdasarkan kurikulum, dan silabus. Penggunaan jenis media pembelajaran ini
nantinya dengan komputer. Pengkajian perangkat pembuatan media yaitu seperangkat
alat yang digunkan untuk membuat pembelajaran dengan pembuatan objek multimedia
dilakukan dengan menggunakan hardware dan software berbasis multimedia.

b. Membuat Storyboard

Pada tahapan pembuatan Storyboard di maksud agar dapat menentukan materi ajar
yang akan digunakan, Selanjutnya menentukan objek multimedia yang akan
digunakan, serta menentukan bentuk atau hasil video pembelajaran yang diinginkan.
c. Pengumpulan Objek Rancangan
Tahapan pengumpulan objek yang akan digunakan berdasarkan konsep dan
rancangan. Pada tahapan ini pengumpulan
objek dapat dilakukan berupa:
1) Pembuatan Teks
2) Pembuatan Grafis
3) Pengambilan Gambar
4) Pengumpulan Suara
5) Animasi
d. Perancangan Video Pembelajaran

Dalam perancangan video pembelajaran, ada 3 tahapan yang akan dilalui, tahap
tersebut antara lain :

1) Tahap Awal
Tahap ini berupa pengumpulan gambar dan perekaman video dari komputer.
2) Tahap pengeditan
Merupakan langkah memanipulasi file video digital dalam komputer sesuai
keperluan.
3) Finishing.
Merupakan langkah akhir setelah proses editing telah selesai dengan sempurna.

e. Uji Coba

Uji coba model atau produk merupakan bagian yang sangat penting dalam
penelitian pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba
model atau produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak
digunakan atau tidak. Uji coba model atau produk juga melihat sejauh mana produk
yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan.

3. Evaluasi
a. Desain Evaluasi Produk

Desain evaluasi produk di lakukan untuk mengetahui kelemahan - kelemahan


produk yang di kembangkan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan terhadap
produk media pembelajaran berbasis video yang akan di terapkan pada pembelajaran
AutoCAD. Dalam tahap ini akan terdapat model evaluasi multimedia yang dilakukan
dengan cara:

1) Evaluasi formatif (formatif evaluation) Dalam evaluasi formatif, ada dua hal yang
perlu dilakukan yaitu:
a) Alpha testing
Untuk pengujian alpha, dilakukan oleh ahli substansi, ahli instruksional dan
ahli media. Hasil dari evaluasi yang telah dilakukan sebagai dasar untuk
melakukan revisi pertama.
b) Beta testing
Untuk pengujian beta, dilakukan pada siswa yang memiliki kemampuan
rendah, sedang, dan tinggi. Dalam uji beta ini dilakukan dengan uji terbatas dan
uji lapangan. Hasilnya untuk melakukan revisi akhir.
2) Evaluasi sumatif (sumatif evaluation)
Dalam evaluasi sumatif, dilakukan terhadap pengguna produk media ini dan di
ujikan kepada siswa dengan menerapkan model pembelajaran. Evaluasi sumatif
dilakukan untuk mengukur efektivitas pembelajaran.

b. Jenis Data

Penelitian ini menghasilkan data kuantitatif yang kemudian di ubah menjadi data
kualitatif. Setelah produk media pembelajaran selesai dirancang, selanjutnya
dilakukan uji coba pada media pembelajaran ini, sehingga kualitas Produk yang
dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.

Analisis Data

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan model diskriptif. Diskriptif digunakan


untuk menganalisis data dengan mendiskripsikan atau menggambarkan data dengan
kata – kata yang sejelas jelasnya. Data yang terkumpul di dalam instrument penelitian
akan di analisis sehingga mendapatkan data yang valid dan reliable. Dalam penelitian
ini terdapat krteria penilitian yang dilakukan pada tahap akhir. Menurut (Sukarjo, dkk.,
2005 : 214)

1. Uji Validitas

Uji Validitas ini digunakan untuk mengetahui apakah butir-butir yang


diujicobakan dapat digunakan untuk mengukur keadaan responden yang sebenarnya.
Untuk uji coba validitas digunakan rumus Product Moment angka kasar dari
(Suharsimi Arikunto, 2010 :72)

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen cukup dapat
dipercaya sebagai alat pengumpul data sehingga bisa berfungsi sebagai alat untuk
mengungkap data yang dipercaya. Sebelum sampai pada perhitungan rumus alpha,
terlebih dahulu dicari varian butir item, yaitu menggunakan rumus (Suharsimi
Arikunto, 2010:238 - 241)
3. Uji Terbatas

Pengujian terbatas adalah cara memperoleh data dari uji kelompok kecil sebagai
pengguna produk. Uji terbatas dilakukan dengan interview ( wawancara).

PEMBAHASAN

Pembahasan hasil penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran dan


kejelasan serta pemahaman hasil yang di peroleh dalam penelitian yang telah dilakukan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di jelaskan pada pembahasan
berikut:

1. Pembahasan Perancangan video

Tahap pertama adalah mencari potensi dan masalah, didalamnya mencakup


pengkajian perangkat pembuatan media, pengkajian materi dan penggunaan jenis media.
Dari hasil tahap ini dapat di ketahui untuk pengkajian materi video landasan atau acuan
menggunakan silabus dan kurikulum SMK, agar nantinya materi video sesuai dengan
yang diberikan kepada pengguna video. Tahap kedua adalah desain produk yang terdiri
dari pembuatan Storyboard, pengumpulan objek pendukung media dan pembuatan media.
Tahap ketiga adalah tahap validasi yang merujuk pada penilaian tim ahli antara lain ahli
media, ahli subtansi, ahli instruksional dan tanggapan pengguna produk melalui uji
terbatas dan uji lapangan yang merujuk pada mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik
Bangunan

2. Pembahasan Hasil Perancangan Video

Setelah produk video dibuat selanjutnya produk video di uji cobakan, uji coba
dilakukan dengan tiga tahap yaitu: uji ahli, uji terbatas dan uji lapangan. Adapun
pembahasan yang akan dibahas sebagai berikut:

a. Pembahasan Uji ahli


Setelah dianalisis untuk ahli media memberikan nilai 89,58. Untuk ahli subtansi
memberikan nilai 90. Untuk ahli Instruksional memberikan nilai 90. Maka dalam
pengujian dari uji ahli sudah bisa di katakan valid karena skor mereka lebih dari 70%.
Hasil tersebut diatas, dapat diketahui bahwa produk video layak digunakan dalam
pembelajaran baik ditinjau dari segala semua aspek – aspek yang di nilai pada para uji
ahli

b. Pembahasan Uji terbatas

Dari hasil wawancara dari 4 mahasiswa kelas PTB A dan B dan 1 asisten Dosen
menyatakan video pembelajaran dapat membantu dalam mata pelajaran AutoCAD.

c. Pembahasan Uji Lapangan

Dapat di ketahui bahwa video pembelajaran dari segi aspek tampilan menarik
sebesar 90,5 %, kejelasan sound 90,5 %, mudah di operasikan 92 %, tersedia alat – alat
pendukung 84 %, efisien dan efektif 85,5 %, kesesuaian materi 85,5 %, runtut dan jelas
72,5 %, kemauan belajar 92 %, dan yang terakhir peningkatan perhatian 84,8%. Di
ketahui bahwa pada hasil video pembelajaran ini untuk kelemahannya adalah pada
runtut dan penjelasan pada materi video. Untuk kelebihannyaa adalah pada aspek mudah
di operasikan.

3. Kelayakan Pwerancangan Video pada mata pelajaran AutoCAD.


Berdasarkan hasil analisa uji ahli, uji terbatas, uji lapangan, dan wawancara pada
penelitian perancangan video dapat diketahui bahwa video pembelajaran yang dibuat
peneliti layak digunakan pada mata pelajaran AutoCAD . Video pembelajaran yang
dibuat peneliti dapat membantu siswa sebagai media pembelajaran AutoCAD.

SIMPULAN

1. Perancangan media pembelajaran CAD telah terlaksana berdasarkan kriteria


kualitas media pembelajaran yang baik
2. Hasil perancangan media pembelajaran CAD layak digunakan pada Mata Kuliah
CAD 2D.
3. Hasil perancangan media pembelajaran CAD dapat meningkatkan kompetensi
mahasiswa pada mata kuliah CAD 2D.
4. Perancangan video pembelajaran CAD dapat membantu siswa SMK dalam
memahami materi dengan baik.
5. Media pembelajaran CAD dengan model-model Pembelajaran dapat
memperbaiki atau meningkatkan: hasil belajar dengan ketuntasan belajar yang
diperoleh dari nilai kompetensi siswa, efektivitas pembelajaran dengan adanya
peningkatan dari setiap siklus baik dari ranah afektif maupun psikomotorik.
6. Terdapat perbedaan hasil belajar kognitif siswa SMK yang diajar menggunakan
metode berbasis video pembelajaran dengan konvensional mata pelajaran autocad.

Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian ini, maka dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut :

a) Perkembangan teknologi multimedia telah memberikan pengaruh besar


dalam bidang pendidikan, sehingga hal tersebut harus direspon oleh para
pendidik (guru/dosen) dengan carabmenciptakan berbagai macam media
pembelajaran yang baru, menarik,dan efisien.
b) Bagi peneliti R&D selanjutnya peneliti harap memperhatikan langkah –
langkah dalam proses perancangan, sehingga tujuan perancangan dalam
media dapatt tepat menyelesaikan permasalahan yang diteliti.
c) Bagi pembaca atau peneliti selanjutnya peneliti harapkan dapat
memperbaiki dan juga mengembangkan model video pembelajaran seperti
ini karena video pembelajaran ini di kira masih kurang sempurna sebagai
media pembelajaran.
d) Penelitian ini di butuhkan alat pendukung yang memadai dan waktu
pengujian dalam pembuatan video pembelajaran yang tepat dan valid.
Sehingga sangat dibutuhkan persiapan yang matang agar tidak terjadi
pemborosan waktu dan biaya.
e) Mata pelajaran AutoCAD membutuh keahlian khusus untuk
mempelajarinya jadi video pembelajaran untuk sekarang sangat di
butuhkan sekali untuk membantu sebagai media pembelajaran AutoCAD
f) Bagi peneliti selanjutnya perhatikan durasi dan materi video pembelajaran
yang di buat, sebagai acuan durasi dan materi video gunakan silabus agar
tidak terjadi kesalahan dalam perancangan nanti.

DAFTAR PUSTAKA
Ena, Ouda Teda. (2001). Membuat media pembelajaran interaktif dengan piranti lunak
presentasi. Yogyakarta: Indonesia Language and Culture Intensive Course
Universitas Sanata Darma.
Enterprise, Jubile. (2008). Teknik membuat videotutorial dengan camtasia studio 5.0.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Gagne, R. M. & Briggs, L.J.(1979). Principles of instructional design. New York: Holt,
Rinehart and Winston.

Henson, K.T & Eller, B.F.(1999). Educational psychology for effective teaching. Boston:
Wadsworth Publishing Company.

Klein, S.B.(2002). Learning principles and applications. New York: Mc. GrawHill.

Lakoro, Rahmatsyam. (2004). Iklan dan Fungsi media yang terlupakan.


http://www.its.ac.id/personal/show_publikasi.php?id=710

Leahy, W., & Sweller, J. (2010). The effect of length of auditory instructions on the
modality effect: The transitory information effect. The paper

presented at the 4th International Cognitive Load Theory Conference, 22-25 November
2010, Hong Kong and Macau.

Mayer, R. E., Hegarty, M., Mayer, S., & Campbell, J. (2005). When static media promote
active learning: Annotated illustrations versus narrated animations in multimedia
instruction. Journal of Experimental Psychology: Applied, 11, 256–265.

Mayer, R. E. (2009). Multimedia learning (2nd Ed.). New York, NY: Cambridge
University Press.

Mouli, G.J.(1973). Psychology for effective teaching (3rd ed). New York: Holt, Rinehart
and Winston
Oemar Hamalik.(2008). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Oemar Hamalik.(2004). Psikologi belajar dan mengajar. Bandung: Sinar Baru


Algesindo.

Purwanto.(2004). Psikologi pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Rumberger, Russell W. , & Palardy, Gregory J. (2005). Test Scores,Dropout Rates, and
transfer Rates as Alternative Indicators of High School Performance,
AmericanEducational Research Journal volume 42, Number 1-Spring 2005

Saiful Bahri Djamarah. (1994). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Siaahan, S. (2007). Media Pembelajaran : Pemahaman dan Pemanfaatannya
Dalam Kegiatan Pembelajaran. Jurnal teknodik 20 : 73-98

Slava Kalyuga (2011). Effects of information transiency in multimedia learning,


International Journal of Procedia - Social and Behavioral Sciences 30 (2011) 307 –
311. www.sciencedirect.com

Slameto.(2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka


Cipta.

Sopah, D.(2000). Pengaruh model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap hasil
belajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 022 tahun ke-5 Maret: 121-137.

Sudarwan Danim.(2002). Inovasi pendidikan: dalam upaya peningkatan profesionalisme


tenaga kependidikan. Bandung: Angkasa

Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta

Luthfa, P. S. (2010). Pengertian dan Sejarah AutoCad. 12 Mei 2018 dari


http://kakangprabudarma.blogspot.co m/2010/10/sejarahautocad.html

Kurniadi, J. Y. (2012). Perancangan Media Pembelajaran Cad Kopetensi Dasar


Menggambar Bangunan

Faisal, S. ( 1981). Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya : Usuna Offset
Printing
Satoto E.N. dan Nuryadin ER. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Project
Based Learning pada Mata Kuliah Computer Aided Design. JPTK, volume 21
nomer 4

Anda mungkin juga menyukai