JURNAL
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
yang di ampu oleh Dosen Firman Aziz, M.Pd.
Oleh
R. Hafid Hadiansyah
NIM : 1703735
R. Hafid Hadiansyah
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung
Alamat Pos-el : Habaek44@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) perancangan media pembelajaran
Computer Aided Design (CAD) untuk Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) Universitas
Pendidikan Indonesia, (2) CAD untuk menghasilkan media pembelajaran yang layak, (3)
menentukan apakah desain media pembelajaran CAD dapat meningkatkan kompetensi
mahasiswa di Pendidikan Teknik Bangunan.
Perancangan media pembelajaran dilakukan di Fakultas Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan (FPTK) yang diberikan dalam bentuk media pembelajaran video yang
diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengembangan metode
penelitian. Kriteria keberhasilan penelitian ini mengacu pada keberhasilan penerapan
pengujian produk. Keberhasilan termasuk indikator proses dan hasil: (1) itu sesuai dengan
aspek substansi pembelajaran, aspek media dan aspek instruksional, (2) Cocok untuk
digunakan sebagai media pembelajaran, (3) siswa SMK menerima sebagai produk
inovatif dalam pembelajaran, (4) dapat membantu siswa Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) dalam belajar lebih efektif dan efisien.
Kesimpulan dari penelitian ini meliputi: (1) Desain CAD media pembelajaran
untuk PTB dan SMK dilakukan sesuai dengan prosedur, (2) produk media dari
pembelajaran Media CAD layak untuk digunakan di PTB UPI dan SMK Teknik Gambar
Bangunan, (3) Produk media pembelajaran CAD dapat meningkatkan kompetensi
mahasiswa pada PTB dan siswa SMK Konstruksi Bangunan
The objectivesof this study are; (1) designing instructional media Computer Aided
Design (CAD) for Pendidikan Teknik Bangunan (PTB) Indonesian university of
education and Vocational High School (SMK) Building Construction Department, (2) to
produce a viable medium of learning CAD, (3) determine whether the CAD design of
learning media can improve the competence of students in PTB and vocational students
Building Construction Department.
The conclusion of this study include: (1) CAD design of instructional media for
PTB and SMK is carried out in accordance with the procedures, (2) media products of
CAD Learning Media is worth to use in PTB UPI and SMK Building Construction
Department, (3) CAD instructional media products can increase the competence of
student at PTB and vocational students Building Construction Department.
Satyo Soemantri Bradjonegoro, pimpinan tim peneliti untuk The Education Sector
Analytical and Capasity Development Partnership mengatakan, secara umum dunia kerja
memang belum puas dengan kompetensi lulusan indonesia (Ahmad, 2016). Kurangnya
kompetensi siswa SMK menjadi indikator bahwa terdapat kesulitan belajar yang dialami
oleh siswa SMK. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis dari hasil tes tulis yang
dilakukan hanya 7 dari 62 siswa yang mendapat nilai melebihi KKM dan sisanya dibawah
KKM. Hal sama juga ditunjukan dari hasil tes praktik 80% siswa mampu menyelesaikan
tugas yang diberikan namun waktu penyelesaian masih melebihi waktu yang ditentukan
dan dalam mengerjakan sisw masih belum bisa mengerjakan secara mandiri.
Salah satu upaya eksternal untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar
mahasiswa terhadap materi pelajaran adalah melalui penggunaan media pembelajaran
berupa video. Video pembelajaran CAD merupakan salah satu alat bantu pembelajaran
yang dapat dimanfaatkan untuk memperjelas pembelajaran. Materi ajar yang akan
disampaikan itu bisa disiapkan dirumah dan bisa diputar kembali saat proses
pembelajaran. Hal ini lebih efisien, interaktif dan komunikatif sehingga dapat
menumbuhkan sikap positif pada peserta didik.
LANDASAN TEORI
Perancangan
Media pembelajaran
Kata media adalah bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa Latin
medius yang berarti tengah. Dalam bahasa Indonesia kata medium dapat diartikan sebagai
antara atau sedang. Association of Education and Communication Technology (AECT,
1997) mendefinisikan bahwa “Media adalah segala bentuk yang dapat digunakan untuk
menyalurkan informasi” (Sri Anitah, 2008:1)
adalah alat bantu yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai
tujuan proses pembelajaran.
METODOLOGI PENELITIAN
1. Model Pengembangan
Model Pengembangan yang dipakai adalah model prosedural yaitu model yang
bersifat deskriptif, menunjukkan langkah-langkah yang harus diikuti untuk
menghasilkan produk atau suatu cara untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data dengan kata-kata dengan sejelas-jelasnya
yang mana data telah terkumpul sebagaimana adanya.
2. Prosedur Pengembangan
Penelitian ini diperlukan prosedur kerja yang sistematis dan terarah sehingga
diharapkan dapat terencana dengan baik dan jelas.
a. Pengkajian Mata Pelajaran, Pengkajian Penggunaan Jenis Media dan
pengkajian Perangkat Pembuatan Media.
b. Membuat Storyboard
Pada tahapan pembuatan Storyboard di maksud agar dapat menentukan materi ajar
yang akan digunakan, Selanjutnya menentukan objek multimedia yang akan
digunakan, serta menentukan bentuk atau hasil video pembelajaran yang diinginkan.
c. Pengumpulan Objek Rancangan
Tahapan pengumpulan objek yang akan digunakan berdasarkan konsep dan
rancangan. Pada tahapan ini pengumpulan
objek dapat dilakukan berupa:
1) Pembuatan Teks
2) Pembuatan Grafis
3) Pengambilan Gambar
4) Pengumpulan Suara
5) Animasi
d. Perancangan Video Pembelajaran
Dalam perancangan video pembelajaran, ada 3 tahapan yang akan dilalui, tahap
tersebut antara lain :
1) Tahap Awal
Tahap ini berupa pengumpulan gambar dan perekaman video dari komputer.
2) Tahap pengeditan
Merupakan langkah memanipulasi file video digital dalam komputer sesuai
keperluan.
3) Finishing.
Merupakan langkah akhir setelah proses editing telah selesai dengan sempurna.
e. Uji Coba
Uji coba model atau produk merupakan bagian yang sangat penting dalam
penelitian pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba
model atau produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak
digunakan atau tidak. Uji coba model atau produk juga melihat sejauh mana produk
yang dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan.
3. Evaluasi
a. Desain Evaluasi Produk
1) Evaluasi formatif (formatif evaluation) Dalam evaluasi formatif, ada dua hal yang
perlu dilakukan yaitu:
a) Alpha testing
Untuk pengujian alpha, dilakukan oleh ahli substansi, ahli instruksional dan
ahli media. Hasil dari evaluasi yang telah dilakukan sebagai dasar untuk
melakukan revisi pertama.
b) Beta testing
Untuk pengujian beta, dilakukan pada siswa yang memiliki kemampuan
rendah, sedang, dan tinggi. Dalam uji beta ini dilakukan dengan uji terbatas dan
uji lapangan. Hasilnya untuk melakukan revisi akhir.
2) Evaluasi sumatif (sumatif evaluation)
Dalam evaluasi sumatif, dilakukan terhadap pengguna produk media ini dan di
ujikan kepada siswa dengan menerapkan model pembelajaran. Evaluasi sumatif
dilakukan untuk mengukur efektivitas pembelajaran.
b. Jenis Data
Penelitian ini menghasilkan data kuantitatif yang kemudian di ubah menjadi data
kualitatif. Setelah produk media pembelajaran selesai dirancang, selanjutnya
dilakukan uji coba pada media pembelajaran ini, sehingga kualitas Produk yang
dikembangkan betul-betul teruji secara empiris.
Analisis Data
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrumen cukup dapat
dipercaya sebagai alat pengumpul data sehingga bisa berfungsi sebagai alat untuk
mengungkap data yang dipercaya. Sebelum sampai pada perhitungan rumus alpha,
terlebih dahulu dicari varian butir item, yaitu menggunakan rumus (Suharsimi
Arikunto, 2010:238 - 241)
3. Uji Terbatas
Pengujian terbatas adalah cara memperoleh data dari uji kelompok kecil sebagai
pengguna produk. Uji terbatas dilakukan dengan interview ( wawancara).
PEMBAHASAN
Setelah produk video dibuat selanjutnya produk video di uji cobakan, uji coba
dilakukan dengan tiga tahap yaitu: uji ahli, uji terbatas dan uji lapangan. Adapun
pembahasan yang akan dibahas sebagai berikut:
Dari hasil wawancara dari 4 mahasiswa kelas PTB A dan B dan 1 asisten Dosen
menyatakan video pembelajaran dapat membantu dalam mata pelajaran AutoCAD.
Dapat di ketahui bahwa video pembelajaran dari segi aspek tampilan menarik
sebesar 90,5 %, kejelasan sound 90,5 %, mudah di operasikan 92 %, tersedia alat – alat
pendukung 84 %, efisien dan efektif 85,5 %, kesesuaian materi 85,5 %, runtut dan jelas
72,5 %, kemauan belajar 92 %, dan yang terakhir peningkatan perhatian 84,8%. Di
ketahui bahwa pada hasil video pembelajaran ini untuk kelemahannya adalah pada
runtut dan penjelasan pada materi video. Untuk kelebihannyaa adalah pada aspek mudah
di operasikan.
SIMPULAN
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian ini, maka dapat
dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut :
DAFTAR PUSTAKA
Ena, Ouda Teda. (2001). Membuat media pembelajaran interaktif dengan piranti lunak
presentasi. Yogyakarta: Indonesia Language and Culture Intensive Course
Universitas Sanata Darma.
Enterprise, Jubile. (2008). Teknik membuat videotutorial dengan camtasia studio 5.0.
Jakarta: Elex Media Komputindo.
Gagne, R. M. & Briggs, L.J.(1979). Principles of instructional design. New York: Holt,
Rinehart and Winston.
Henson, K.T & Eller, B.F.(1999). Educational psychology for effective teaching. Boston:
Wadsworth Publishing Company.
Klein, S.B.(2002). Learning principles and applications. New York: Mc. GrawHill.
Leahy, W., & Sweller, J. (2010). The effect of length of auditory instructions on the
modality effect: The transitory information effect. The paper
presented at the 4th International Cognitive Load Theory Conference, 22-25 November
2010, Hong Kong and Macau.
Mayer, R. E., Hegarty, M., Mayer, S., & Campbell, J. (2005). When static media promote
active learning: Annotated illustrations versus narrated animations in multimedia
instruction. Journal of Experimental Psychology: Applied, 11, 256–265.
Mayer, R. E. (2009). Multimedia learning (2nd Ed.). New York, NY: Cambridge
University Press.
Mouli, G.J.(1973). Psychology for effective teaching (3rd ed). New York: Holt, Rinehart
and Winston
Oemar Hamalik.(2008). Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem.
Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Rumberger, Russell W. , & Palardy, Gregory J. (2005). Test Scores,Dropout Rates, and
transfer Rates as Alternative Indicators of High School Performance,
AmericanEducational Research Journal volume 42, Number 1-Spring 2005
Saiful Bahri Djamarah. (1994). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Siaahan, S. (2007). Media Pembelajaran : Pemahaman dan Pemanfaatannya
Dalam Kegiatan Pembelajaran. Jurnal teknodik 20 : 73-98
Sopah, D.(2000). Pengaruh model pembelajaran dan motivasi berprestasi terhadap hasil
belajar. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 022 tahun ke-5 Maret: 121-137.
Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta
Faisal, S. ( 1981). Dasar dan Teknik Menyusun Angket. Surabaya : Usuna Offset
Printing
Satoto E.N. dan Nuryadin ER. (2013). Pengembangan Model Pembelajaran Project
Based Learning pada Mata Kuliah Computer Aided Design. JPTK, volume 21
nomer 4