Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah sebagai
pelengkap nilai Mata Kuliah Mekanika Tanah , terimakasih kepada dosen pengajar
Mata Kuliah Mekanika Tanah yang telah mengajarkan beberapa materi sehingga
dapat dituliskan dalam sebuah makalah yang sederhana ini. Sekian
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
........................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1
DAFTAR ISI ............................................................................................................. 2
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah :
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Tanah
Tanah di alam terdiri dari campuran butiran-butiran mineral dengan atau
tanpa kandungan bahan organik. Butiran-butiran tersebut dapat dengan mudah
dipisahkan satu sama lain dengan kocokan air. Material ini berasal dari pelapukan
batuan, baik secara fisik maupun kimia. Sifat-sifat teknis tanah, kecuali oleh sifat
batuan induk yang merupakan material asal, juga dipengaruhi oleh unsur-unsur luar
yang menjadi penyebab terjadinya pelapukan batuan tersebut.
Tanah terdiri dari 3 komponen, yaitu udara, air, dan bahan padat. Udara
dianggap tidak mempunyai pengaruh teknis, sedangkan air sangat mempengaruhi
sifat-sifat teknis tanah. Ruang di antara butiran-butiran, sebagian atau seluruhnya
dapat terisi oleh air atau udara. Bila rongga tersebut terisi air seluruhnya, tanah
dikatakan dalam kondisi jenuh. Bila rongga terisi udara dan air, tanah pada kondisi
jenuh sebagian (partially saturated). Tanah kering adalah tanah yang tidak
mengandung air sama sekali atau kadar airnya nol.
Sampai sekarang ini hasil uji sondir dipakai untuk tujuan-tujuan seperti di
bawah ini :
1). Evaluasi kondisi tanah bawah pemukaan di lapangan, atau stratigrafi
(menduga struktur lapisan tanah bawah permukaan), klasifikasi lapisan
tanah (menduga jenis-jenis tanah di bawah permukaan), kekuatan lapisan-
lapisan tanah, kedalaman lapisan keras dan lain-lain.
2). Menentukan lapisan tanah yang harus dibuang dan diganti dengan tanah yang
lebih baik lalu dipadatkan serta kontrol pemadatan.
3). Perencanaan fondasi, baik fondasi dangkal maupun tiang pancang dan
perhitungan settlement.
4). Perencanaan lereng dan timbunan dan lain-lain.
5
Keterbatasan uji sondir yang paling jelas adalah jika konus bertemu dengan
butir batu yang cukup besar atau pasir padat akan menunjukkan tekanan
6
konus yang cukup besar dan bahkan tidak dapat diteruskan, seolah-olah pada
kedalaman tersebut terdapat lapisan tanah keras atau pasir padat yang luas dan
merata. Selain hal tersebut, kalau dijumpai lapisan keras dan uji sondir
menunjukkan tekanan yang besar, uji sondir terhenti, dan dapat dikatakan bahwa
pada kedalaman tersebut dijumpai lapisan keras; tetapi tidak dapat memberi
informasi berapa tebal lapisan tersebut; apa jenis batuan lapisan keras tersebut; dan
apakah di bawah lapisan keras tersebut terdapat lapisan tanah yang terus keras atau
ada lapisan lunak.
asli dengan memasukkan tabung sampler ke dalam tanah. Di dalam lubang dapat
juga dilakukan uji penetrasi dengan alat pocket penetrometer.
• Pondasi setempat
• Pondasi penerus Pondasi pelat
Metode lain adalah metode seismic. Baik metode ‘seismic dalam’ ( refleksi )
maupun ‘seismic dangkal’ ( refraksi ), keduanya bisa menjadi sangat urgen dalam
menentukan daerah tanah dengan porositas dan permeabilitas yang baik atau buruk.
Jika mayoritas porositas batuan dari daratan tanah buruk, maka daya serap tanah
terhadap air juga buruk, sehingga bisa diasumsikan daerah tersebut sudah tak layak
lagi untuk dijadikan tempat tinggal yang aman. Karena, jika tibatiba curah hujan
deras yang tinggi melanda, maka daerah tersebut tidak bisa menampung air secara
massif. Selanjutnya, tinggal menunggu daerah tersebut untuk longsor. Ini terbukti
pada daerah-daerah yang terkena bencana longsor, dimana daya serap air yang
rendah membuat batuan pembentuk tanah tersebut tidak kuat menahan angka curah
hujan yang tinggi.
Selain itu ada lagi metode geolistrik, yang dengan cara ini, kita bisa
melakukan determinasi terhadap keberadaan jalur-jalur air bawah tanah. Sehingga
daerah yang dekat dengan jalur ini dan kebetulan struktur tanahnya rawan bisa
dihindari, karena daerah daratan jenis ini juga mengandung potensi bencana
longsor.
Begitu juga peranannya dalam meminimalisir efek gempa bumi. Gempa bumi
memang tak dapat dicegah, tapi efeknya merusaknya dapat kita antisipasi dengan
ilmu-ilmu geofisika. Baik gempa vulkanik maupun tektonik, keduanya bisa
mempunyai daya hancur yang besar. Gempa vulkanik bahkan bisa diperkirakan
waktu kejadiannya dengan melakukan perhitungan statistic terhadap frekuensi
kejadian. Gempa jenis ini juga bisa diidentifikasi terlebih dahulu sebelum terjadi
gempa besarnya dengan metode micro gravity.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
• Geoteknik adalah suatu bagian dari cabang ilmu Teknik Sipil. Didalamnya
diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan
hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri
diatasnya.
• Penyelidikan tanah dilakukan untuk mengetahui jenis pondasi yang akan
digunakan untuk konstruksi bangunan, selain itu dari hasil penyelidikan
tanah dapat ditentukan perlakuan terhadap tanah agar daya dukung dapat
mendukung konstruksi yang akan dibangun. Penyelidikan tanah yang
dilakukan di lapangan yaitu Sondir (DCP), pengeboran tanah, pengujian
Standard Penetration Test (SPT) dan lain-lain.
• Geofisika harus mempelajari ilmu geoteknik karena metode geofisika
banyak berhubungan dengan konstruksi seperti pembuatan bendungan maka
dilakukan kegiatan geofisika untuk menentukan pondasi bendungan dan
menentukan besar kekuatan batuan dasar dan lainnya.