Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN JOBSHEET PEMBUATAN POLA GAMIS SECARA

DIGITAL DI KELAS XII BUSANA 1 DI SMK NEGERI 2 JOMBANG

Mei Rizka Fauziah Darmadi1), Lutfiyah Hidayati2)


Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
1, 2)

Kampus Ketintang, Jl. Ketintang, kec. Gayungan, Surabaya 60231


e-mail: mei.17050404049@mhs.unesa.ac.id1), lutfiyahhidayati@unesa.ac.id2)

ABSTRAK— Jobsheet merupakan suatu media cetak yang pendidikan yang berkualitas[2]. Tujuan SMK adalah
berisi seperangkat pengarahan dan gambar sebagai pedoman membentuk peserta didik agar memiliki keterampilan kerja
pelaksanaan kegiatan pembelajaran praktik. Tujuan dan potensi yang memadai sesuai tuntutan lapangan kerja[3].
penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: 1)tingkat Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang makin
kelayakan jobsheet pembuatan pola gamis secara digital, dan berkembang juga membuat peserta didik dituntut untuk selalu
2)hasil belajar peserta didik pada pembuatan pola gamis mengembangkan potensi diri agar mampu beradaptasi[3].
secara digital menggunakan jobsheet di SMK Negeri 2 Potensi peserta didik dapat berkembang karena peran
Jombang. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan penting seorang pendidik dalam proses pembelajaran[3].
dengan model ADDIE yang terdiri atas analysis (analisis), Untuk menyongsong revolusi industri 4.0 atau cyber physical
design (desain), development (pengembangan), system dan masa mendatang, proses pembelajaran memberi
implementation (implementasi), dan evaluation (evaluasi). ruang untuk berkembangnya keterampilan abad XXI, yaitu
Penelitian dilakukan pada bulan Oktober hingga November kreatif, inovatif, berpikir kritis, pemecahan masalah,
2020 di SMK Negeri 2 Jombang, tepatnya pada semester kolaboratif, dan komunikatif[3]. Teknologi informasi dan
gasal tahun ajaran 2020/2021. Populasi sekaligus sampel komunikasi yang makin besar merupakan salah satu tuntutan
penelitian ini adalah peserta didik kelas XII tata busana 1 abad XXI yang diimplementasikan disemua materi ajar selaras
sebanyak 25 peserta didik. Metode pengumpulan data dengan perkembangan teknologi di industri[4].
menggunakan 1) penilaian kelayakan oleh ahli materi dan Peningkatan peran teknologi dalam industri
ahli bahasa terhadap jobsheet pembuatan pola gamis secara merupakan salah satu forces penting, hal ini karena industri
digital, dan 2) tes kinerja pembuatan pola gamis secara tidak hanya berkompetisi dipasar lokal namun juga di pasar
digital. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah global. Industri garmen memberikan kontribusi persentase
angket validasi oleh ahli materi serta ahli bahasa dan tes yang tinggi dalam total pendapatan Negara[5]. Sektor ini
kinerja peserta didik. Teknik analisis data yang digunakan merupakan salah satu eksportir utama bagi banyak Negara
adalah deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menyatakan: berkembang termasuk di Indonesia, pada tahun 2019 sektor ini
1)tingkat kelayakan jobsheet pembuatan pola gamis secara berkontribusi 11% terhadap total ekspor manufaktur dan 5%
digital mencapai 93,7% dengan kriteria sangat layak, dan terhadap total ekspor dengan 5,2 juta pekerja[6]. Seiring
2)hasil belajar peserta didik mencapai ketuntasan 100% yang berjalannya waktu permintaan pasar terhadap industri garmen
mana telah melampaui kriteria ketuntasan yang berlaku, yaitu semakin meningkat, agar tetap kompetitif dan bertahan di
70 pada kompetensi pembuatan pola gamis secara manual pasar global industri garmen manufaktur yang
dan digital. terdesentralisasikan menantikan solusi perangkat lunak yang
berbeda untuk mensistematisasikan proses dan mengatasi
tantangan pasar[7][5]. Pembuatan pola adalah salah satu
Kata Kunci: pembuatan-pola, digital, jobsheet. langkah paling awal dalam perkembangan garmen[8]. Setelah
dilakukan penelitian ekstensif pembuatan pola mengambil
langkah revolusioner dari kustomisasi ke standardisasi, untuk
I. PENDAHULUAN mencapai tujuan tersebut diperlukan teknologi berbasis
komputer[8].
Pendidikan memiliki peran penting dalam Komputer digunakan oleh perusahaan pakaian sejak
mencerdaskan generasi bangsa. Pendidikan merupakan usaha awal 1980-an[8]. Computer Aided Design (CAD) menjadi alat
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan yang sangat berharga bagi pembuat pola karena dapat
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan menghemat waktu dan fail digital yang lebih tahan lama[8].
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, Pembuatan pola dapat berupa proses 2D dan 3D, software
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, CAD canggih yang digunakan adalah Lectra, Accumark,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Gerber, Optitex, Tukatech, Richpeace dan lain-lain[8].
bangsa, dan Negara[1]. Adanya CAD mendukung kemajuan dalam pembuatan pola di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan banyak bidang, diantaranya adalah: 1) mengurangi
salah satu daya upaya pemerintah dalam meningkatkan
kesenjangan desainer dan pembuat pola, 2) penetapan biaya hanya bisa dilakukan ketika pembelajaran tatap muka terbatas.
(costing), 3) optimasi pembuatan marker[9]. Peneliti menggunakan jobsheet untuk menyampaikan materi
Hasil riset mengenai keefektifan software pembuatan pembuatan pola gamis secara digital. Alasannya karena
pola yang dilakukan oleh Archana Puri dengan kajian terhadap jobsheet merupakan media yang sederhana dan ringkas,
data primer maupun sekunder menunjukkan bahwa platform sehingga diharapkan tepat untuk menjadi acuan pembuatan
digital dapat berperan penting dalam pengembangan pakaian pola secara digital ketika pelaksanaan kegiatan pembelajaran
jadi. Penelitian menunjukkan CAD lebih unggul dibandingkan praktik di sekolah.
metode manual, data ini diperoleh melalui ekperimen pada 3 Jobsheet merupakan suatu media cetak yang berisi
model garmen berbeda yang telah dipilih berdasarkan pedoman keterampilan dan gambar untuk menyelesaikan suatu
kesederhanaan hingga kompleksitas[9]. job guna mendukung pendidik dalam pengajaran
Mata pelajaran busana industri mulai diberikan pada keterampilan[13]. Jobsheet juga dilengkapi dengan lembar
peserta didik sejak diterapkannya kurikulum 2013 revisi tahun evaluasi sehingga peserta didik dapat mengukur kemampuan
2017, yang ditujukan agar peserta didik memiliki pengalaman setelah menggunakan media ini[14].
untuk menjadi tenaga industri kreatif fashion. Diterapkannya Penggunaan jobsheet sebagai media memberikan
kurikulum 2013 revisi juga memungkinkan untuk memperluas banyak keuntungan dalam proses pembelajaran, diantaranya
kemampuan peserta didik dalam keterampilan abad XXI adalah: 1) dapat mengurangi pemaparan yang tidak perlu, 2)
dengan menggabungkan teknologi digital[4]. dapat membangun rasa percaya diri peserta didik, 3)
Proses pembuatan pola pada mata pelajaran busana memungkinkan pembelajaran berkelompok dengan tugas yang
industri terdapat dua sistem, yakni secara manual dan berbeda pada setiap peserta didik, 4) merupakan pemantapan
digital[10]. Pembuatan pola secara manual dan digital sama yang sangat baik untuk membentuk kompetensi kerja dalam
baik pada hasil jadi busana, yang membedakan keduanya industri, 5) dapat meningkatkan hasil belajar[13]. Akan tetapi,
adalah dari efisiensi waktu[11]. Pembuatan pola secara digital jobsheet juga memiliki beberapa kekurangan, diantaranya
menggunakan CAD Richpeace dengan media komputer adalah: 1) sulit menampilkan gerak, 2) biaya percetakan lebih
sehingga memiliki waktu yang lebih efisien dibandingkan mahal, 3) proses percetakan yang memakan waktu, 4) setiap
secara manual[11]. unit dalam jobsheet harus disusun seefisien mungkin agar
Berdasarkan hasil observasi peneliti pada bulan tidak membosankan peserta didik, 5) jobsheet akan mudah
Agustus 2020, SMK Negeri 2 Jombang belum menerapkan rusak dan hilang apabila tidak dirawat dengan baik[15].
sistem pembuatan pola secara digital. Sedangkan, pada Jobsheet yang dirancang sederhana dan ringkas
kurikulum 2013 disebutkan bahwa adanya kebutuhan pola mampu mempermudah peserta didik dalam melakukan
digital sesuai kebutuhan dunia industri masa kini[10]. Hasil kegiatan praktik tanpa harus terlalu sering memperoleh
riset terdahulu dilakukan oleh Annisa kusumawardhani di instruksi guru, hal ini karena di dalam jobsheet sudah memuat
SMK Negeri 2 Jombang pada bulan Oktober 2020 mengenai teori dan prosedur pengerjaan praktik[13][16]. Sehingga dapat
program richpeace digital grading system (RP-DGS) yang mengaktifkan peserta didik, melatih kemandirian belajar, dan
diterapkan pada mata pelajaran pembuatan busana industri. membantu peserta didik mengembangkan keterampilan[17].
Berdasarkan hasil wawancara dengan Annisa media yang Karakteristik jobsheet yang mudah dipahami, dibaca,
digunakan pada penelitian tersebut berupa handout yang dan dikerjakan dapat meningkatkan penguasaan peserta didik
diterapkan pada kompetensi dasar pembuatan pola rok secara terhadap materi[15][18]. Jobsheet dapat dikatakan baik
manual dan digital dengan sistem grading[12]. apabila telah memenuhi kriteria kelayakan dari segi bahasa
Peserta didik SMK Negeri 2 Jombang memerlukan maupun materi. Jobsheet pembuatan pola secara digital ini
kompetensi dalam pembuatan pola digital dengan diharapkan mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran
menggunakan software CAD Richpeace dengan harapan sehingga hasil belajar peserta didik di SMK keahlian tata
ketika lulus peserta didik memiliki wawasan sebelum terjun busana dapat meningkat.
dalam dunia industri masa kini. Adanya permasalahan tersebut Hasil riset terdahulu mengenai pengembangan
mendukung peneliti untuk menindaklanjuti penelitian yang jobsheet sebagai media pembelajaran dilakukan oleh Ade
dilakukan oleh Annisa dengan menerapkan kompetensi dasar Triana di kelas X BBT SMK Negeri 1 Madiun khususnya
pembuatan pola gamis secara manual dan digital dengan pada mata pelajaran praktik kerja batu, menyatakan bahwa
sistem grading. Peneliti menambahkan marker sebagai materi pengembangan jobsheet yang digunakan layak diterapkan
dengan harapan peserta didik memiliki wawasan lebih luas dalam pembelajaran dengan persentase mencapai 77,23% dan
mengenai pembuatan pola secara digital mulai dari pembuatan hasil belajar peserta didik mencapai 78,4% dengan kriteria
rok, gamis, grading hingga marker. Pada penelitian ini baik[13]. Penelitian yang dilakukan oleh Suryanti Aswad di
pembuatan pola gamis dan grading secara digital SMK II PIRI Yogyakarta dalam KD pembuatan pola dasar
menggunakan software richpeace design grading system(RP- celana membuktikan bahwa jobsheet mampu meningkatkan
DGS) dan pembuatan marker pola menggunakan richpeace kompetensi peserta didik. Data ini diperoleh setelah melewati
garment marker system (RP-GMS). 2 siklus pembelajaran, pada siklus I hasil belajar peserta didik
Berdasarkan hasil observasi peneliti mayoritas dirasa masih belum mencapai target. Pada siklus II
peserta didik di kelas XII busana 1 tidak memiliki laptop, ditambahkan jobsheet sebagai media pembelajaran, dan hasil
sehingga pembelajaran praktik pembuatan pola secara digital belajar peserta didik mencapai ketuntasan klasikal 100%[19].
Hasil riset terdahulu mengenai jobsheet juga dilakukan oleh mengidentifikasi bagian pokok materi yang diajarkan dan
Risa Dwi Lestari pada kompetensi pembuatan saku passepoile disusun secara sistematik. Pada tahap ini peneliti juga
di SMK Negeri Purworejo. Hasil penelitian menunjukkan berkonsultasi pada guru pengajar mata pelajaran busana
peningkatan pada siklus II sebesar 15,07% menjadi 88,94 industri. Pada tahap tujuan pembelajaran, akan dilakukan
dengan ketuntasan klasikal 100%. Data tersebut membuktikan perumusan indikator tujuan pembelajaran yang mengacu pada
bahwa model pembelajaran langsung dengan jobsheet dapat kompetensi dasar (KD), silabus, dan RPP materi pembuatan
meningkatkan hasil kompetensi peserta didik[20]. Penelitian gamis secara digital kelas XII SMK keahlian tata busana.
terdahulu dilakukan oleh Putu Kartika Widya Swari dkk pada Selanjutnya, tujuan pembelajaran akan digunakan sebagai
mata pelajaran pemrograman web, yang menyatakan bahwa kerangka awal dalam penyusunan jobsheet.
hasil belajar peserta didik mencapai ketuntasan klasikal 100%, Peneliti melakukan empat langkah dalam tahap
hal ini membuktikan bahwa diterapkannya jobsheet mampu desain, yaitu: 1) menyusun bahan ajar dengan mengkaji
meningkatkan hasil belajar pemrograman web peserta didik di KIKD, dan indikator, 2) membuat flowchart jobsheet (tampak
sekolah tersebut[21]. pada diagram 1), 3) mengumpulkan materi dan gambar, 4)
Berdasarkan latar belakang di atas tujuan penelitian merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi
ini dilakukan untuk: 1) mengetahui tingkat kelayakan jobsheet pembelajaran.
yang diterapkan pada peserta didik kelas XII busana 1 SMK
Negeri 2 Jombang pada pembuatan pola gamis secara digital, Cover
2) mengetahui hasil belajar peserta didik pada pembuatan pola
gamis secara digital menggunakan jobsheet di SMK Negeri 2 Petunjuk jobsheet
Jombang. Materi jobsheet
KD
Tool dasar RP-DGS
II. METODE
Tujuan pembelajaran
Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan Tool dasar RP-DGS yang
sering digunakan Keselamatan kerja
pengembangan. Metode penelitian pengembangan adalah
(lebih rinci)
metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk Teori singkat
tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut[22]. Setting Dasar RP-DGS
Model ADDIE dipilih peneliti sebagai metode Alat dan bahan
pengembangan. Model ini dikembangkan oleh Dick and Carry Setting Dasar RP-GMS
Langkah kerja
yang biasa digunakan untuk berbagai pengembangan produk Prosedur pembuatan pola
pembelajaran[23]. Model ADDIE terdiri dari lima langkah, busana gamis secara digital
yaitu: 1) analysis (analisis), 2) design (desain), 3) development
(pengembangan), 4) implementation (implementasi), 5)
evaluation (evaluasi). Mempersiapkan ukuran
Tahapan analisis meliputi beberapa hal yang perlu Analisis desain
Langkah kerja pembuatan pola
dilakukan, yaitu: 1) analisis kinerja, 2) analisis peserta didik, Grading pola
3) analisis fakta, konsep, prinsip, dan prosedur, 4) analisis Marker pola
pembelajaran [24]. Pada tahap analisis kinerja akan dicari
permasalahan dasar dalam proses pembelajaran di sekolah. Diagram 1. Flowchart jobsheet pembuatan pola secara
Peneliti menemuakan beberapa hal di lapangan, antara lain: 1) digital
berdasarkan kurikulum 2013 revisi peserta didik memerlukan
kompetensi pembuatan pola secara digital sebelum terjun ke Proses pengembangan jobsheet dilakukan peneliti
dunia industri, 2) pembuatan pola secara digital pada mata dengan tahapan sebagai berikut: 1) membuat perangkat
pelajaran busana industri baru diterapkan. Pada tahap analisis pembelajaran yang mendukung penggunaan jobsheet sesuai
peserta didik, peneliti menelaah karakteristik peserta didik tujuan pembelajaran seperti silabus, RPP, dan materi
guna mengenal kemampuan yang beragam. Ketika pembelajaran, 2) membuat jobsheet sesuai dengan tujuan
mengembangkan bahan ajar yang digunakan, hasil analisis pembelajaran, 3) melakukan penilaian kelayakan oleh ahli
peserta didik digunakan sebagai acuan. Berdasarkan materi dan ahli bahasa terhadap jobsheet, dan 4) melakukan
wawancara dengan peserta didik dan guru SMK Negeri 2 revisi pada jobsheet sesuai saran para ahli.
Jombang, pembuatan pola digital merupakan materi ajar yang Jobsheet pembuatan pola secara digital ini dibuat
baru dilaksanakan. Berdasarkan analisis tersebut peneliti ingin dengan bantuan aplikasi yang mendukung antara lain,
melakukan penelitian pengembangan jobsheet khususnya pada Microsoft word, Corel draw, CAD Richpeace(RP-DGS dan
KD pembuatan pola gamis secara digital bagi peserta didik RP-GMS). Langkah dalam pembuatan jobsheet diantaranya
kelas XII SMK keahlian tata busana, guna menunjang adalah: 1) membuat cover jobsheet menggunakan aplikasi
pembelajaran secara mandiri dengan atau tanpa bantuan guru. Corel draw, 2) membuat pola secara digital menggunakan
Pada tahap analisis fakta, konsep, prinsip dan prosedur, aplikasi CAD Richpeace(RP-DGS dan RP-GMS), setiap
peneliti mengidentifikasi materi ajar agar relevan dengan langkah pembuatan pola digital peneliti melakukan tangkapan
pengembangan bahan ajar. Analisis ini bertujuan untuk
layar yang nantinya akan dimasukkan dalam jobsheet (tampak hingga November, semester gasal tahun ajaran 2020\2021
pada gambar 3.1), 3) menyusun jobsheet menggunakan dengan 25 peserta didik kelas XII busana 1. Ketika
Microsoft word berdasarkan komponen yang tampak pada dilaksanakan penelitian SMK Negeri 2 Jombang sedang
diagram 1 (tampak pada gambar 3.2), 4) menggabungkan menerapkan pembelajaran tatap muka terbatas, sehingga
cover yang telah dibuat dengan isi jobsheet yang selesai dalam 1 kelas dibagi menjadi 4 gelombang.
tersusun(tampak pada gambar 3.3). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
angket kelayakan ahli materi dan ahli bahasa. Hasil rating
isian validator dihitung dengan rumus sebagai berikut[25].

Gambar 3.1 Pembuatan pola secara digital


menggunakan aplikasi CAD Richpeace Keterangan :
HR = hasil rating jawaban validator
∑ validator = jumlah total nilai tertinggi validator
∑ jawaban validator = jumlah total jawaban validator

TABEL I
KRITERIA BOBOT PENILAIAN KELAYAKAN [25]

Nilai Kriteria
81%-100% Sangat layak
Gambar 3.2 Penyusunan jobsheet menggunakan 61%-80% Layak
Microsoft word 41%-60% Cukup
21%-40% Tidak layak
0%-20% Sangat tidak layak

Hasil rating penilaian kelayakan oleh para ahli


diinterprestasikan pada tabel I sehingga media dapat
dikategorikan layak apabila mendapat persentase ≥ 61% [25].
Analisis data yang digunakan pada hasil belajar
peserta didik adalah analisis deskriptif kuantitatif, hasil belajar
Gambar 3.3 Penggabungan cover dan isi jobsheet peserta didik dihitung dengan rentang 0-100. Analisis hasil
menggunakan Microsoft word belajar peserta didik dengan tes kinerja menggunakan rumus
sebagai berikut[26].
Jobsheet yang telah dibuat selanjutnya masuk dalam
tahap penilaian kelayakan oleh ahli materi dan ahli bahasa.
Selanjutnya, dilakukan revisi pada jobsheet pembuatan pola
gamis secara digital sebagai evaluasi peneliti sesuai saran-
saran perbaikan dari para ahli agar media pembelajaran
menjadi lebih sempurna. Hasil belajar peserta didik dapat dikatakan tuntas
Pada tahap implementasi dalam kelas peserta didik apabila memenuhi KKM yang berlaku di SMK Negeri 2
akan masuk dalam kegiatan awal, yaitu apersepsi dan Jombang, yaitu ≥ 70.
mengomunikasikan garis besar pembuatan pola secara digital.
Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan inti, yaitu guru III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
membimbing peserta didik untuk membuat pola gamis secara
digital dengan bantuan jobsheet. Pada akhir pembelajaran guru A. Hasil Penelitian
melakukan kuis secara lisan untuk mengecek tingkat
Penelitian yang telah dilaksanakan dengan
pemahaman peserta didik. Ketika proses membuat pola secara
menggunakan 25 peserta didik dari kelas XII Busana 1 sebagai
digital peserta didik diminta untuk melakukan tangkapan layar
subjek uji coba di SMK Negeri 2 Jombang dalam penelitian
pada setiap langkah pengerjaan yang disusun pada Microsoft
pengembangan dan penerapan jobsheet pembuatan pola secara
word yang nantinya akan digunakan sebagai bahan evaluasi
digital, diperoleh hasil meliputi: 1) tingkat kelayakan jobsheet
peserta didik dan guru, tahap evaluasi ini bertujuan untuk
pembuatan pola gamis secara digital, dan 2) pengaruh dari
mengetahui ketercapaian pengembangan jobsheet.
diterapkannya jobsheet terhadap prestasi belajar peserta didik.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2
1. Tingkat Kelayakan Jobsheet
Jombang, yang beralamat di Jl. Bupati RAA Soeroadiningrat
Proses penilaian kelayakan jobsheet perlu
No. 06 Jombang Jawa Timur, 61411 pada bulan Oktober
dilakukan untuk mengetahui dan memastikan bahwa
jobsheet yang dirancang memiliki isi yang sesuai dengan
materi dan tujuan pembelajaran[18]. Penilaian kelayakan
pada penelitian ini dilakukan dalam 2 tahap oleh ahli
materi dan ahli bahasa, agar jobsheet memiliki mutu teknis
yang baik dan layak untuk diterapkan dalam pembelajaran.
Ahli bahasa dan ahli materi pada penelitian ini adalah dua
orang guru pengajar mata pelajaran busana industri di
SMK Negeri 2 Jombang. Aspek yang dinilai dari segi
materi meliputi: 1) relevansi, 2) keakuratan, 3)
kelengkapan sajian, 4) konsep dasar materi, dan 5)
kesesuaian sajian dengan tuntutan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik. Berdasarkan dari pengolahan
uji kelayakan oleh ahli materi diperoleh data sebagai
berikut. Diagram 3. Hasil uji kelayakan materi tahap 2

Berdasarkan diagram 3, dapat diketahui hasil uji


kelayakan dari ahli materi menunjukkan terdapat 10 aspek
yang memperoleh nilai 5 dan 4 aspek memperoleh nilai 4.
Berdasarkan hasil uji kelayakan tahap 2, nilai total yang
didapat dari ahli materi adalah 66 dan jika dihitung hasil
ratingnya adalah sebagai berikut.

Berdasarkan hasil tersebut ahli materi


mengemukakan bahwa materi pada jobsheet telah sesuai
Diagram 2. Hasil uji kelayakan materi tahap 1 dan prosedur pengerjaan pembuatan pola secara digital
sudah jelas, sehingga peserta didik dapat lebih mudah
Berdasarkan diagram 2, dapat diketahui hasil uji memahami materi.
kelayakan dari ahli materi menunjukkan terdapat 2 aspek Pada penilaian kelayakan bahasa, aspek yang dinilai
yang memperoleh nilai 5, 8 aspek memperoleh nilai 4, dan meliputi: 1) konsistensi, 2) format, 3) organisasi, 4) daya
4 aspek memperoleh nilai 3. Berdasarkan hasil uji tarik, 5) ukuran huruf, dan 6) pengggunaan spasi kosong.
kelayakan tahap 1, nilai total yang didapat dari ahli materi Pengolahan uji kelayakan oleh ahli bahasa terhadap
adalah 54 dan jika dihitung hasil ratingnya adalah sebagai jobsheet pembuatan pola secara digital memperoleh data
berikut. sebagai berikut.

Pada proses penilaian kelayakan ahli materi


memberikan beberapa saran perbaikan, diantaranya
adalah: 1) menambahkan prosedur pemberian bayangan
cermin pada kampuh pola, 2) menambahkan prosedur cara
mencetak hasil pola yang telah dibuat, 3) menambahkan
prosedur pemberian identitas pola sebelum lanjut pada
marker, 4) prosedur pembuatan marker kurang terperinci.
Berdasarkan saran tersebut peneliti melakukan revisi
terhadap jobsheet, kemudian peneliti mengoreksikan Diagram 4. Hasil uji kelayakan bahasa tahap 1
kembali kepada ahli materi sehingga diperoleh data
sebagai berikut. Berdasarkan diagram 4, dapat diketahui hasil uji
kelayakan dari ahli bahasa menunjukkan terdapat 1 aspek
yang memperoleh nilai 5, 7 aspek memperoleh nilai 4, 4
aspek yang memperoleh nilai 3, 2 aspek yang memperoleh
nilai 2, dan 1 aspek yang memperoleh nilai 1. Berdasarkan
hasil uji kelayakan tahap 1, nilai total yang didapat dari
ahli bahasa adalah 50 dan jika dihitung hasil ratingnya mengumpulkan pekerjaan yang telah dibuat berupa word
adalah sebagai berikut. dan format dgs. Hasil belajar peserta didik pada pembuatan
pola secara digital dengan jobsheet tampak pada diagram 6
sebagai berikut.

Pada proses penilaian kelayakan ahli bahasa


memberikan beberapa saran dan perbaikan, diantaranya
adalah: 1) memperhatikan konsistensi jarak spasi, 2)
memperhatikan penomoran pada bab maupun sub bab, 3)
cover kurang menarik. Berdasarkan saran tersebut peneliti
melakukan revisi terhadap jobsheet, kemudian peneliti
mengoreksikan kembali kepada ahli bahasa sehingga
diperoleh data sebagai berikut:

Diagram 6. Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran


pola gamis digital dengan jobsheet

Berdasarkan diagram 6, dapat diketahui hasil belajar


peserta didik menunjukkan terdapat 5 orang yang
memperoleh nilai 90, 11 orang yang memperoleh nilai 85,
8 orang memperoleh nilai 80, dan 1 orang memperoleh
nilai 75. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran
busana industri di SMK Negeri 2 Jombang adalah 70,
berdasarkan pemaparan di atas maka dari 25 peserta didik
seluruhnya dalam kriteria tuntas atau dalam persertase
Diagram 5. Hasil uji kelayakan bahasa tahap 2 100%.
Berdasarkan diagram 5, dapat diketahui hasil uji B. Pembahasan
kelayakan dari ahli bahasa setelah direvisi menunjukkan 1. Tingkat Kelayakan Jobsheet Pembuatan Pola Gamis
terdapat 10 aspek yang memperoleh nilai 5 dan 5 aspek Digital
memperoleh nilai 4. Berdasarkan hasil tersebut ahli bahasa Pengembangan jobsheet pembuatan pola gamis
mengemukakan bahwa jobsheet telah sesuai dan layak. secara digital pada penelitian ini telah melalui proses
Nilai total yang didapat dari ahli bahasa adalah 70 dan jika penilaian kelayakan dengan kriteria sangat layak. Hal ini
dihitung hasil ratingnya adalah sebagai berikut. menunjukkan bahwa jobsheet telah memiliki mutu teknis
yang baik, sejalan dengan pendapat Musfiqon bahwa
kualitas suatu media dapat mempengaruhi tingkat
ketersampaian materi pembelajaran kepada peserta
didik[18]. Jobsheet disusun sedemikian rupa agar mampu
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat memenuhi kebutuhan, dalam arti peserta didik dapat
diketahui hasil penilaian kelayakan jobsheet adalah sebagai belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing
berikut: 1) penilaian kelayakan oleh ahli materi pada tahap dengan harapan semua peserta didik dapat menguasai
1 memperoleh rating 77,1% dengan kriteria layak dan pada materi pelajaran yang diajarkan[15].
tahap 2 memperoleh rating 94,2% dengan kriteria sangat Jobsheet pada penelitian ini telah melalui tahap
layak, 2) penilaian kelayakan oleh ahli bahasa pada tahap 1 revisi sesuai saran dan perbaikan dari para ahli, hal ini
memperoleh rating 66,6% dengan kriteria layak dan pada sejalan dengan pendapat Nunuk Suryani dkk bahwa revisi
tahap 2 memperoleh rating 93,3 % dengan kriteria sangat media pembelajaran perlu dilakukan guna mendapatkan
layak. Jika diambil rata-ratanya maka tingkat kelayakan media yang lebih sempurna sesuai kebutuhan guru dan
jobsheet pembuatan pola gamis secara digital pada tahap 1 peserta didik[18]. Jobsheet yang baik dan telah sesuai dari
mencapai 71,8% dengan kriteria layak dan pada tahap 2 segi materi dan bahasa dapat mempermudah peserta didik
setelah direvisi mencapai 93,7 % dengan kriteria sangat dalam pembelajaran praktik, sehingga pembelajaran lebih
layak. terarah. Jobsheet juga berisi petunjuk dan gambar
2. Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Membuat Pola Gamis mengenai langkah kerja yang berkaitan dengan materi ajar,
Digital Dengan Jobsheet yang dapat melatih peserta didik untuk bekerja dan belajar
Tahap evaluasi dilakukan terhadap peserta didik secara mandiri baik individual maupun kelompok, jobsheet
melalui tes kinerja, di mana peserta didik diminta untuk dinilai mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran
sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat[25] IV. KESIMPULAN
[26]. Penelitian mengenai pengembangan jobsheet pembuatan
Penelitian pengembangan jobsheet ini hasilnya telah pola digital di kelas XII Busana 1 SMK Negeri 2 Jombang,
sesuai dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh Ade maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Triana yang telah berhasil mengembangkan jobsheet 1. Tingkat kelayakan jobsheet pembuatan pola secara digital
pembelajaran praktik kerja batu dengan tingkat kelayakan setelah direvisi mendapat rata-rata persentase 93,7%
sebesar 77,23% dengan kriteria layak, dan penelitian dengan kriteria sangat layak berdasarkan penilaian
pengembangan ini juga hasilnya telah sesuai dengan kelayakan oleh ahli materi dan ahli bahasa.
penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Agustynus 2. Hasil belajar peserta didik dengan menggunakan jobsheet
yang telah berhasil mengembangkan jobsheet praktikum pada kompetensi pembuatan pola secara digital mencapai
instalasi motor listrik dengan tingkat kelayakan sebesar ketuntasan belajar klasikal 100% melebihi ketuntasan
83,30% dengan kriteria sangat layak[13][27]. Jobsheet belajar klasikal yang berlaku di sekolah tersebut.
yang telah memenuhi kriteria kelayakan dari segi materi
maupun bahasa dinilai tepat untuk diterapkan dalam
pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih terarah
DAFTAR PUSTAKA
dan berujung meningkatnya efektivitas pembelajaran.
2. Hasil Belajar Peserta Didik Dalam Membuat Pola Gamis [1] UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Digital Dengan Jobsheet Nasional. Departemen Pendidikan Nasional, viewed 6
Berdasarkan analisis deskriptif kuantitatif hasil Oktober 2021.
belajar peserta didik kelas XII busana 1 pembelajaran [2] Kurniawan, Rezki, dan Hansi Effendi. (2020).
pembuatan pola gamis secara digital menunjukkan Pengembangan Jobsheet Mata Pelajaran Instalasi Motor
pencapaian nilai yang baik, yaitu mencapai ketuntasan Listrik untuk Kelas XI TITL. Padang: Universitas Negeri
klasikal 100% di atas standar ketuntasan minimal yang Padang, JTEV(Jurnal Teknik Elektro dan Vokasional),
berlaku di SMK Negeri 2 Jombang. Nilai tertinggi yang Vol. 06, No. 01 page 35-41, 2020. ISSN:2302-3309.
diperoleh peserta didik adalah 90 dari 100, hal ini [3] Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
membuktikan bahwa peserta didik dapat menguasai Indonesia Nomor 34 Tahun 2018 tentang Standar
pelajaran yang telah diberikan dengan mendapat nilai Nasional Pendidikan Sekolah Menengah
maksimal melalui pemanfaatan jobsheet[28]. Hasil riset Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan. Departemen
terdahulu dilakukan oleh Annisa Kusumawardhani dengan Pendidikan Nasional, viewed 7 Oktober 2021.
hasil belajar mencapai ketuntasan klasikal 90,7% dengan [4] N. Fitrihana, “Urgensi Literasi Komputer Pada
nilai tertinggi 89,28 dari 100, hal ini membuktikan bahwa Pembelajaran di SMK Tata Busana Untuk Menyiapkan
penelitian ini mampu meningkatkan hasil belajar peserta Generasi Emas Indonesia,” dalam seminar nasional,
didik di SMK Negeri 2 Jombang sebesar 9,3%. Yogyakarta, Indonesia, 2016, hal. 318-333.
Berdasarkan observasi peneliti dan hasil belajar peserta [5] Geetika, Varshneya et al., 2019 (Nov): Comparison of
didik jobsheet mampu meningkatkan minat peserta didik Different Levels of Product Development and Marker
dalam pembelajaran pola karena materi pola digital ini Making.
merupakan kompetensi yang baru diterapkan di SMK [6] D. Pane, Bappenas, dan D. Pasaribu. (Agustus, 2020).
Negeri 2 Jombang, selain itu pola digital ini merupakan Indonesia’s Garment Industry in Crisis. Disampaikan
kompetensi yang diperlukan peserta didik dalam dunia dalam East Asia Forum. [Online]. Tersedia:
industri masa kini. Penerapan jobsheet pada pembuatan https://www.eastasiaforum.org/2020/08/10/indonesias-
pola secara digital dinilai mampu merangsang peserta garment-industry-in-crisis/ .
didik untuk belajar secara mandiri, di mana peserta didik [7] Kumar, Seema. (2012). Significance of Digital Platform
tidak hanya menerima instruksi dari guru, melainkan lebih in Apparel Product Development for Exports, JM
aktif melakukan kegiatan belajar untuk mengelola sendiri International Journal of Management Research, Vol.02,
pencapaian belajar yang perlu dikuasai, jobsheet juga berisi No.06 page 407-424, 2012.
pedoman atau petunjuk kerja yang didukung dengan [8] Anderson, Kim. (September, 2005). Pattern making: Past
peralatan yang menunjang kegiatan pembelajaran, to Present. [Online]. hal.1-8. Tersedia:
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai[17][29]. http://www.techexchange.com/library/Patternmaking%20-
Berdasarkan ketuntasan hasil belajar peserta didik yang %20Past%20to%Present.pdf .
mencapai 100% membuktikan bahwa jobsheet pembuatan [9] Puri, Archana. (September, 2013). Efficacy of Pattern
pola gamis secara digital di SMK Negeri 2 Jombang Making Software in Product Development. International
mampu menghasilkan prestasi belajar peserta didik yang Journal of Advanced Quality Management. [Online]. 1(1),
baik dan sangat baik. Prestasi belajar di sini berfungsi hal. 21-39. Tersedia: http://management.cloud-
sebagai indikator keberhasilan serta umpan balik guru, journals.com/index.php/IJAQM/article/view/Mgmt-63 .
sehingga dapat diketahui apakah diperlukan remidi atau [10] Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
bimbingan terhadap peserta didik di sekolah tersebut. Menengah Nomor 330/D.D5/KEP/KR/2017 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Muatan Nasional (A), Muatan Kewilayahan (B), Dasar [20] Lestari, Risa Dwi. “Penerapan Model Pembelajaran
Bidang Keahlian (C2), dan Kompetensi Keahlian (C3). Langsung Dengan Media Jobsheet Untuk meningkatkan
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kompetensi Pembuatan saku Passepoile Di SMK Negeri
viewed 7 oktober 2021. Purworejo,” Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
[11] Sukmawati, “Pengembangan Model Pelatihan Pembuatan Yogyakarta, Indonesia, 2012.
Pola Busana Menggunakan CAD (Computer Aided [21] P. Kartika Widya Swari, I Made Agus Wirawan, dan I
Design) System Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Made Gede Sunarya, (2015). Penerapan Model
SMK Tata Busana Di Kabupaten Gowa,” tesis magister, Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based
Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar, Indonesia, Learning) Berbantuan Jobsheet Untuk Meningkatkan
2019. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pemrograman
[12] Kusumawardhani, Annisa. (2021). Penerapan Program Web Di Kelas X TKJ 4 SMK Negeri 3 Singaraja.
Richpiece Digital Grading System (RP-DGS) Pada Mata Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha, Kumpulan
Pelajaran Pembuatan Busana Industri Kelas XII Tata Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika
Busana 3 SMK Negeri 2 Jombang. Surabaya: Universitas (KARMAPATI), Vol. 4, No. 3, Maret 2015. ISSN: 2252-
Negeri Surabaya, e-journal.unesa, Vol. 10, No. 3 page 1- 9063.
8, Oktober 2021. [22] Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:
[13] Triana, Ade. (2016). Pengembangan Jobsheet Pada Mata Alfabeta, Indonesia, 2013.
Pelajaran Praktik Kerja Batu Untuk Siswa Kelas XI BBT [23] Handayani, Windi. (2020). Pengembangan E-Modul
SMK Negeri 1 Madiun. Surabaya: Universitas Negeri Pembuatan Pola Blus bagi Siswa Kelas X SMK Keahlian
Surabaya, e-journal.unesa, Vol. 3, No.3 page 28-36, Juni Tata Busana. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, e-
2016. ISSN:2252-5122. journal.unesa, Vol.9, No.3 page 60-69, November 2020.
[14] Rini, W. dan Iga S. (Agustus, 2018). Development of ISSN: 2303-176X.
Product-Based Jobsheet as Instructional Media in [24] Hari Cahyadi, RA. (Juni, 2019). Pengembangan Bahan
Vocational Education. Journal of Educational Science Ajar Berbasis ADDIE model. [Online]. hal.35-43.
and Technology. [Online]. 4(2), hal. 119-125. Tersedia: Tersedia:
https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ . https://Halaqa.3:1.doi:10.21070/halaqa.v3i1.2124.
[15] Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, edisi ke-17, Jakarta: [25] Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel
Rajawali Pers, Indonesia, 2014. Penelitian, Bandung: Alfabeta, Indonesia, 2013.
[16] Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif [26] Panduan Penilaian Kinerja, Pusat Penilaian Pendidikan,
Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, Jakarta, Indonesia, hal15.
Indonesia, 2012. [27] Agustynus, Muhammad. (2018). Pengembangan Jobsheet
[17] Putri, Sri Na’ima, “Pengembangan Media Jobsheet Praktikum Berbantuan EKTS Pada mata Pelajaran
Pembuatan Busana Wanita (blus) Di Lembaga Kursus dan Instalasi Motor Listrik Di SMKN 1 Pungging Mojokerto.
Pelatihan Mandiri Kabupaten Boyolali,” Skripsi, Fakultas Surabaya: Universitas Negeri Surabaya, e-journal.unesa,
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Vol.07, No.03 page 285-289, Mei 2018. ISSN: 2252-
Sarjanawiyata Tamansiswa, Indonesia, 2019. 5017.
[18] N. Suryani, A. Setiawan, dan A. Putria, Media [28] Bahri syamsul, Azwan, Djamarah, Strategi Belajar
Pembelajaran Inovatif Dan Pengembangannya, Bandung: Mengajar, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2006.
Rosdakarya, Indonesia, 2018. [29]Utami, Pipit. (Agustus, 2017). Perencanaan Program
[19] Aswad, Suryanti, “Peningkatan Hasil Belajar Pembuatan Pembelajaran Praktikum. Disampaikan dalam PPM
Pola Dasar Celana Wanita Menggunakan Metode CIRC (Optimalisasi Pengelolaan Laboratorium (laboratory
Berbantuan Jobsheet dan Powerpoint di SMK II Piri management) untuk Meningkatkan Kinerja Pengelola dan
Yogyakarta,” Skripsi, Fakultas Teknik, Universitas Pengguna Laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan).
Negeri Yogyakarta, Indonesia, 2017. [Online]. Tersedia: http://staffnew.uny.ac.id .

Anda mungkin juga menyukai