Anda di halaman 1dari 14

DEVELOPMENT OF LOCAL HISTORY LEARNING E-

MODULE ROLE of dr. MOHAMMAD SALEH IN


STRUGGLING INDONESIAN INDEPENDENCE
IN PROBOLINGGO USING THE
ADDIE MODEL
Iin Purwatiningsih1, Mohammad Na’im 2, Sumarjono 3
123
Universitas Jember
Email: Iinpurwatiningsih92@gmail.comi

Abstract
Learning in the era of the industrial revolution 4.0 brings to a time that prioritizes
the use of technology, including in the school environment. It aims to keep paying
attention to aspects of efficiency and effectiveness of learning. So that the
selection of the right media is a wise step that must be considered by educators to
keep it up to date. One of them is the use of e-module media. The purpose of this
research is to produce a validated local history e-module. The research and
development procedure uses the ADDIE model which consists of 5 stages,
namely: (1) Analysis; (2) Design; (3) Develop; (4) Implementation and (5)
Evaluation. The results of the material expert validation test were 81.3% with
"good" qualifications, 94% linguist validation with "very good" qualifications and
81.6% media design expert validation with "good" qualifications. The
development of this local history e-module is expected to optimize history
learning. The benefit of this research is related to the local history e-module
ADDIE model.
Keywords: Development, E-module, ADDIE model, Local History

ISSN No.
Volume , Issue
2022
PENDAHULUAN
Pendidikan di Indonesia saat ini telah banyak dipengaruhi oleh revolusi industri
4.0 yakni teknologi, informasi dan komunikasi serta mengubah proses kegiatan
pembelajaran mengarah kepada perkembangan secara portabel yang berpusat pada
peserta didik dan multi-platform (Syahrial dkk, 2019:2099). Teknologi saat ini
mengalami kemajuan serta perkembangan yang pesat, disamping itu media
pembelajaran juga mengalami perkembangan dengan berbagai kemajuan akibat dari
kemudahan tersebutlah kegiatan belajar mengajar menjadi menarik dan menyenangkan
(Priyonggo, dkk dalam Kamalasari dkk, 2019:61). Peserta didik diharapkan memiliki
kemampuan “sustainable learning”, agar dapat bertahan dalam era yang kaya mengenai
informasi, media dan sumber belajar (Kristanti dkk, 2019:79). Disamping memperbaiki
kualitas pendidikan, Indonesia juga berperang melawan hambatan-hambatan yang ada
(Anugrahana, 2020:286). Hambatan yang dimaksud yakni hambatan dalam pendidikan.
Presiden Joko Widodo resmi memutuskan mata rantai Corona Virus yang menjadi
hambatan dalam pendidikan dimana hal tersebut juga menjadi bencana nasional. Hal itu
ditetapkan dalam Keppres Nomor 12 Tahun 2020 mengenai Penetapan Bencana
Nonalam Penyebaran Covid-19 menjadi Bencana Nasional. Wabah Corona (Covid-19)
telah menjangkiti sekitar 215 negara di muka bumi, sehingga hal tersebut dapat
memunculkan berbagai macam hambatan terlebih dalam dunia pendidikan (Sadikin dan
Hamidah, 2020:215). Indonesia sebisa mungkin memotong mata rantai penyebaran
Covid-19 dengan cara menerapkan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan
mematuhi protokol kesehatan. Hal pertama yang harus dipatuhi ialah meminimalisir
adanya kerumunan karena Corona bisa menular melalui transmisi udara dan transmisi
permukaan benda. Akibat dari hal tersebut Indonesia melalui Sekjen Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2020 mengeluarkan Pedoman
Penyelenggaraan Belajar dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Disease (Covid 19) (Anugrahana, 2020:283). Dalam pedoman itu tertulis beberapa
pedoman pelaksanaan belajar dari rumah dan panduan kegiatan pembelajaran saat
satuan pendidikan kembali beroperasi, sehingga untuk memutus mata rantai

ISSN No.
Volume , Issue
2022
penyebaran Covid-19 semua kegiatan belajar mengajar diberlakukan sistem
pembelajaran daring.
Namun, di sisi lain, akibat adanya pembelajaran daring membuat pendidik agar
menyiapkan media pembelajaran yang bisa digunakan dalam jarak jauh. Pembelajaran
daring adalah sistem kegiatan belajar mengajar yang memakai jaringan internet
dengan aksesibilitas, konektivitas, fleksibilitas, dan mampu untuk menimbulkan
macam-macam jenis hubungan (interaksi) pembelajaran (Sadikin dan Hamidah,
2020:216). Pembelajaran ini lebih efisien daripada pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran daring untuk sementara digunakan selama pandemi belum selesai.
Keterampilan utama yang harus dikuasai guru ketika akan melakukan pembelajaran
daring ialah keterampilan dalam menguasai informasi dan teknologi (Wijaya dkk,
2016:277). Pembelajaran jarak jauh yaitu jenis pendidikan yang memiliki ciri-ciri
terpisahnya fisik siswa dengan pendidik, program instruksional yang sudah diatur,
dilakukan komunikasi dua arah dan adanya teknologi (Heinich, R dkk, 1993:286).
Keuntungan dari pembelajaran ini yakni bisa dilakukan fleksibel tanpa terhalang waktu
dan tempat dengan syarat media yang dipakai juga mendukung kegiatan pembelajaran.
Tantangan klasik pembelajaran sejarah secara umum ialah kurang diminati siswa,
berorientasi pada hafalan dan kurang menyenangkan (Sayono, 2013:09). Pembelajaran
sejarah lokal yang dihadapi pendidik ialah sumber sejarah yang terbatas, waktu yang
terbatas, dan kurangnya kreativitas dalam memberikan fasilitas kepada siswa dan yang
paling utama ialah rendahnya literasi budaya lokal. Selain itu kesadaran sejarah lokal
menjadi rendah karenakan minimnya buku yang dibutuhkan tidak tersedianya bahan
ajar lokal dan tidak ada rendahnya upaya pendidik, lembaga serta masyarakat sekitar
dalam memadukan sejarah lokal kedalam pembelajaran (Krismawati, 2018-357). Selain
itu juga sedikitnya penggunaan teknologi berupa e-modul yang digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar terutama sejarah, dimana menurut siswa buku yang ada sudah
tidak menarik ketika digunakan belajar (Na’im & Sumardi 2017:3583). Sehingga
dibutuhkan sebuah media yang bisa mengembalikan minat belajar peserta didik.

ISSN No.
Volume , Issue
2022
Pembuatan e-modul nantinya dibuat dengan menggunakan aplikasi Flip PDF
Proffesional dimana bisa melakukan koversi melalui PDF, Microsoft Office, Open
Office ke HTML5 dan katalog interakif. Kelebihan aplikasi Flip PDF Professional
adalah: (1) Aplikasi mudah digunakan, (2) Tidak perlu melakukan coding, (3) Tersedia
berbagai fitur kuis interaktif, (4) Gratis, (5) Dapat menambahkan Video, audio, gambar,
dan animasi (6) Menampilkan e-modul yang menarik dan interaktif, (7) Pembaca tidak
perlu untuk menginstal aplikasi untuk membaca e-modul karena telah tersedia dalam
bentuk HTML5, (8) Pengguna dapat menggunakan Komputer, Laptop, Tablet dan HP
Android, iOS dan Windows. Hal inilah yang menjadi pertimbangan peneliti untuk
menggunakan aplikasi Flip PDF Proffesional.
Berdasarkan analisis performansi peserta didik, permasalahan yang ditemukan
dalam pembelajaran sejarah yaitu: (1) 85% Pendidik mengembangkan materi
pembelajaran hanya dari LKS; (2) 94% Pendidik hanya menggunakan buku LKS
sebagai bahan ajar; (3) 71% Metode pembelajaran yang digunakan ialah ceramah; (4)
78% Metode pembelajaran yang digunakan pendidik kurang menyenangkan; (5) 93%
Media pembelajaran yang digunakan masih media visual; (6) 84% Media pembelajaran
yang digunakan pendidik kurang menarik.
Selanjutnya peneliti melakukan analisis kebutuhan yang diperoleh dari angket
serta wawancara kepada pendidik dan peserta didik di SMAN 2 Probolinggo, SMAN 3
Probolinggo dan SMAN 4 Probolinggo terdapat permasalahan nyata di sekolah dan
kebutuhan sekolah bahwa perlu dikembangkannya buku penunjang yakni modul. Hasil
penelitian kebutuhan peserta didik pada tiga sekolah tersebut yaitu, (1) 83% Peserta
didik menganggap materi sejarah lokal sangat menarik, (2) 74% Peserta didik jika tidak
mengikuti pelajaran sejarah terdapat rasa penyesalan, (3) 64% Peserta didik senang
dengan pembelajaran sejarah, (4) 59% Peserta didik menganggap materi Sejarah Lokal
tentang Peran dr. Mohamad Saleh dalam memperjuangkan kemerdekaan di Indonesia
mudah dimengerti, (5) 76% Peserta didik termotivasi untuk belajar sejarah lokal dan, (5)
73% Peserta didik menganggap pembelajaran Sejarah Lokal tentang Peran dr.
Mohamad Saleh dalam memperjuangkan kemerdekaan di Indonesia mendorong untuk
belajar mandiri.

ISSN No.
Volume , Issue
2022
Pemilihan model pengembangan disesuaikan dengan karakteristik produk
pengembangan yang akan dibuat. Model ADDIE merupakan kegiatan mengembangkan
analisis, desain, mengembangkan, implementasi dan evaluasi (ADDIE) membentuk
proses dasar yang mendasari yang perbedaan komponen desain pembelajaran terlepas
dari model yang dipakai (Gustafson & Branch, 1997: 74). Pemilihan model ADDIE
dilakukan karena sesuai dengan solusi alternative dalam pembelajaran yang ada.
Pemilihan model yang cerdas dan tepat dapat menciptakan hasil yang efektif (Allen,
2006:431) selain itu model ADDIE berguna untuk kerangka kerja konseptual dalam
merancang dan melakukan pengembangan modul berbasis web (Singh, 2009:86) serta
menciptakan sebuah produk dengan menerapkan proses ADDIE akan menjadi cara yang
efesien.
Menjawab permasalahan diatas maka dilakukan pengembangan e-module sejarah
lokal dengan model ADDIE sebagai alternatif solusi pemecahan masalah. e-module
dipilih karena; (1) E-modul yang diterapkan dalam lingkungan e- learning terbukti lebih
efektif (Hees & Greer, 2016: 277); (2) 84% dari responden merasa modul dapat
digunakan sebagai bahan ajar alternative (Mahalakshmi and Krishnan, 2012:78); (2)
Hasil perancangan dan implementasi e-modul yang telah dikembangkan dapat
diterapkan dan hasil persentase siswa yang memberikan tanggapan sangat baik (Prasetya
(2021:70). (3) E-Modul layak digunakan dan dapat memberikan kontribusi positif
terhadap peningkatan keterampilan dan kompetensi peserta didik sebagai media
pembelajaran (Hadi, Kuntjoro, Sumarni, 2017:154).
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka perlu
dikembangkan media pembelajaran sejarah berbasis e-module sejarah lokal peran dr.
Mohammad Saleh dalam memperjuangkan kemerdekaan di Probolinggo menggunakan
model ADDIE. Adapun tujuan pengembangan media ini, yaitu menghasilkan produk
yang tervalidasi ahli berupa media e-module sejarah lokal peran dr. Mohammad Saleh
dalam memperjuangkan kemerdekaan di Probolinggo menggunakan model ADDIE
dengan menggunakan model ADDIE pada mata pelajaran sejarah kelas XI SMA.

ISSN No.
Volume , Issue
2022
METODE PENGEMBANGAN
Desain penelitian dan pengembangan yang dilakukan dalam mengembangkan e-
module sejarah lokal peran dr. Mohammad Saleh dalam memperjuangkan kemerdekaan di
Probolinggo menggunakan model ADDIE yang dikembangkan oleh Gustafson and
Branch.. Model pengembangan ini terdiri atas 5 tahapan dintaranya yaitu: (1) Analysis; (2)
Design; (3) Develop; (4) Implementation and (5) Evaluation. Metode pengumpulan data
meliputi observasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kuliatatif
dan kuantitatif. Teknik analisis data kulitatif digunakan pengembang berupa observasi,
dokumentasi, dan saran ahli terhadap e-module. Sedangkan teknik analisis kuantitatif digunakan
pengembang untuk menilai validasi ahli terhadap kualitas e- module. Berikut merupakan rumus
yang digunakan pengembang untuk menghitung hasil angket validasi ahli terhadap e-module:

Keterangan:
P : persentase
∑X : jumlah keseluruhan jawaban responden
∑Xi : jumlah keseluruhan nilai ideal dalam 1 item
100% : konstanta
(Cohen, Manion, & Morrison, 2018:561)

Kualitas kelayakan produk e-module dapat dilihat dari kriteria kelayakan hasil validasi
dapat disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 1. Kelayakan Produk

Tingkat efektivitas media diukur melalui data hasil nilai pre-tset dan post-test
peserta didik sebelum dan sesudah penggunaan media e-modul pembelajaran.
berdasarkan nilai pre test dan post test inilah pengembang dapat melakukan proses
perhitungan menggunakan rumus efektivitas relative.

ISSN No.
Volume , Issue
2022
Eta Kuadrat =

Keterangan :
T : Nilai T
N : jumlah sampel (Pallant 2003:181).

HASIL
HASIL VALIDASI
1. Hasil Validasi Ahli Materi
No. Aspek Penilaian Skor
Penilaian

1. Ketepatan KI dan KD dengan judul modul 4


2. Ketepatan prosedur penulisan analisis tujuan 4
3. Kebenaran substansi isi e-modul 4
4. Ketepataan struktur kerangka untuk menggambarkan 4
langkah procedural dalam mempelajari e-modul
5. Ketepataan memilih bahan/materi yang sesuai untuk 4
penyusunan e-modul
6. Keruntutan kronologis waktu dalam materi 5
7. Ketepatan pemilihan gambar sebagai media untuk 4
memperjelas materi
8. Ketepatan uraian materi pada kegiatan pembelajaran I 4
9. Ketepatan sajian materi pada kegiatan pembelajaran I 4
10. Ketepatan uraian materi pada kegiatan pembelajaran II 4
11. Ketepatan sajian materi pada kegiatan pembelajaran II 4
12. Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran 4
13. Kesesuaian latihan untuk memandu peserta didik dalam 4
menguji penguasaan dan pemahaman terhadap materi
14. Kemampuan umpan balik untuk menuntun peserta 4
didik pada jawaban yang benar
15. E-Modul meningkatkan motivasi peserta didik untuk 4
membaca
SKOR TOTAL 61

Tabel 4.2 Komentar dan saran ahli bidang studi


No Komentar dan saran
1 e-modul sudah baik

ISSN No.
Volume , Issue
2022
61
P=
75
×100%= 81,3%

Tabel 4.6 Komentar dan saran ahli Desain Pembelajaran


No Komentar dan saran
1. Jenis tulisan pada judul “peran…..” tolong diganti karena menganggu
2. Penulisan sumber pada setiap gambar perlu dicantukan alamat
linknya bukan hanya blogspot.com. Contoh (cendekia.blogspot.com)

Berdasarkan analisis data ahli desain pembelajaran didapatkan hasil penilaian tentang
kelayakan poduk yang dikembangkan. Maka, hasil yang diperoleh untuk e-modul
Pengembangan Pembelajaran Sejarah Lokal Peran dr. Mohammad Saleh Dalam
Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia Di Probolinggo Menggunakan Model
ADDIE.adalah :

49
P=
60
×100%= 81,6%

Hasil validasi akhir dari ahli desain pembelajaran adalah 81,6%. Apabila dirumuskan
dalam tabel kelayakan maka e-modul Pengembangan Pembelajaran Sejarah Lokal Peran
dr. Mohammad Saleh Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia Di Probolinggo
Menggunakan Model ADDIE masuk dalam kategori sangat baik dan tidak perlu direvisi.

ISSN No.
Volume , Issue
2022
2. Hasil Validasi Ahli Bahasa
No. Aspek Penilaian Skor Penilaian

1. Kejelasan bahasa yang digunakan. 5


2. Ketepatan penggunaan kata dalam tiap kalimat. 4
3. Keefektifan kalimat. 4
4. Kejelasan organisasi pesan. 5
5. Ketepataan penggunaan kaidah bahasa. 4
6. Keruntutan dan keterpaduan antar kalimat. 5
7. Kemampuan mendorong minat baca. 5
8. Kemampuan memotivasi pesan atau informatif. 5
9. Ketepatan penggunaan bahasa dengan 5
pemahaman pembaca.
10. Ketepatan penggunaan bahasa dalam bab dan 5
sub bab.
Total 47

Tabel 4.10 Komentar dan saran ahli bahasa


No Komentar dan saran
1. Perlu diperhatikan penggunaan preposisi di pengunaan spasi
2. Perlu diperhatikan penggunaan preposisi di pengunaan hurup capital
3. penggunaan dr. memakai titik

Berdasarkan analisis data ahli bahasa didapatkan hasil penilaian tentang kelayakan poduk
yang dikembangkan. Maka, hasil yang diperoleh untuk e-modul Pengembangan
Pembelajaran Sejarah Lokal Peran dr. Mohammad Saleh Dalam Memperjuangkan
Kemerdekaan Indonesia Di Probolinggo Menggunakan Model ADDIE.adalah :

47
P=
50
×100%= 94%
Keterangana:
P : persentasea
Σx : jumlah keseluruhanajawaban responden
Σxi : jumlah keseluruhananilai ideal dalama1 item
100% : konstantaa
Tabel 4.11 Kelayakan Produk

ISSN No.
Volume , Issue
2022
Hasil validasi akhir dari ahli desain pembelajaran adalah 94%. Apabila dirumuskan
dalam tabel kelayakan maka e-modul Pengembangan Pembelajaran Sejarah Lokal Peran
dr. Mohammad Saleh Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia Di Probolinggo
Menggunakan Model ADDIE masuk dalam kategori sangat baik dan tidak perlu direvisi.

Hasil Uji Coba Pengguna


1. Uji Coba Pengguna Pendidik
No . Aspek penilaian Skor
penilaian
1. Ketepatan judul dengan materi yang dibahas 5
2. Ketepatan materi dengan tujuan pembelajaran 4
3. Keruntutan kronologis cerita 5
4. Ketepatan ilustrasi gambar dengan materi 5
5. Ketepatan tata bahasa yang digunakan 5
6. Desain e-modul 4
7. Pemilihan font tata tulis 4
8. Penlitihan ukuran font 4
9. Kemampuan pemberian informasi penting dan 5
baru
Total 41

47
P=
50
×100%= 94%

Hasil analisis data pada uji pengguna terhadap e-modul Pembelajaran Sejarah Lokal
Peran dr. Mohammad Saleh Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia Di
Probolinggo Menggunakan Model ADDIE adalah sebesar 94%.

ISSN No.
Volume , Issue
2022
2. Uji Coba Kelompok Kecil

Berdasarkan tabel 4.20 didapatkan nilai uji t sebesar 15.751 (df=8) dan nilai signifikansi 0,00.
Angka signifikansi lebih kecil dari nilai ambang batas taraf kepercayaan 5 % (0,00 < 0,05).
Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pre test
dan post test pada subyek kelompok kecil. Ini menujukkan terdapat pengaruh yang bermakna
antara pre test dan post test.
2
t
Eta Kuadrat = 2
t + N −1
15.7512
=
15.7512+ 9−1
= 0,96
Keterangan :
T : Nilai T
N : jumlah sampel (Pallant 2003:18).

Sumber : Cohen (Pallant 2993:184)


Hasil dari nilai keefektifan relatif dari penggunaan e-modul Pembelajaran Sejarah Lokal
Peran dr. Mohammad Saleh Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia Di
Probolinggo sebesar 0,96%. Jika dikategorikan dalam kategori kefektivan hasil menunjukkan
dalam large effect. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan e-
modul Pembelajaran Sejarah Lokal Peran dr. Mohammad Saleh Dalam Memperjuangkan
Kemerdekaan Indonesia Di Probolinggo dapat membuat pembelajaran Sejarah menjadi
efektif.

ISSN No.
Volume , Issue
2022
3. Uji Coba Kelompok Besar

Berdasarkan Tabel 4.25, didapatkan nilai t uji sebesar 24,205 (df=33) dan nilai signifikansi
0,00. Angka signifikansi lebih kecil dari nilai ambang batas taraf kepercayaan 5% (0,00 <
0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan antara
nilai Pre Test dan Post Test pada subyek kelompok besar. Hasil dari nilai rata-rata yang
telah di analisis dari uji. Kelompok besar di atas dengan menggunakan pengembangan e-
modul Sejarah Pembelajaran Sejarah Lokal Peran dr. Mohammad Saleh Dalam
Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia Di Probolinggo harus diukur keefektivan
pembelajaran sejarah dengan menggunakan rumus efektivitas relatif yang telah ada.
Berikut rumus efektivitas relatif yang digunakan.
2 2
t 24.205
Eta Kuadrat = 2 =
t + N −1 24.2052+ 34−1
= 0,94
Keterangan :
T : Nilai T
N : jumlah sampel (Pallant 2003:18).

Sumber : Cohen (Pallant 2993:184)


Hasil dari nilai keefektifan relatif dari penggunaan e-modul Pembelajaran Sejarah Lokal
Peran dr. Mohammad Saleh Dalam Memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia Di
Probolinggo sebesar 0,94%. Jika dikategorikan dalam kategori kefektivan hasil menunjukkan
dalam Large Effect. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan e-
modul Pembelajaran Sejarah Lokal Peran dr. Mohammad Saleh Dalam Memperjuangkan
Kemerdekaan Indonesia Di Probolinggo dapat membuat pembelajaran Sejarah menjadi
efektif.

ISSN No.
Volume , Issue
2022
KESIMPULAN DAN SARAN
E-modul pembelajaran materi sejarah lokal telah tervalidasi ahli dan layak untuk
digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran sejarah. Hasil validasi ahli
materi, desain dan bahasa menunjukkan: (1) nilai 81,3% berkategori “Baik”, (2) nilai
81,6% berkategori “Baik”, (3) nilai 94% berkategori “Sangat Baik”. Hasil uji coba
kelompok kecil dan uji coba lapangan menunjukkan: (1) nilai 75,3 % menunjukkan
tingkat efektivitas dengan kategori “Tinggi”, (2) nilai 71,3% menunjukkan tingkat
efektivitas dengan kategori “Tinggi”. Media e-module pembelajaran yang telah
dikembangkan dapat meningkatkan hasil belajar sejarah peserta didik kelas XI SMA.
adapun saran-saran pemanfaatan materi lokal peran dr. Mohammad Saleh mungkin bisa
ditambahkan materi dari ebberapa versi yang berbeda. pendidik perlu memahami
karakteristik peserta didik (karakteristik umum, khusus) agar dapat menentukan media
pembelajaran yang cocok untuk masing-masing individu.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terimaksih kepada Bapak Dr. Mohammad Na’im, M.Pd dan Bapak Drs.
Sumarjono, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu demi
terselesaikannya penulisan jurnal ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
pihak terkait yang memberikan dukungan penuh terhadap penulis.

ISSN No.
Volume , Issue
2022
ISSN No.
Volume , Issue
2022

Anda mungkin juga menyukai