Anda di halaman 1dari 10

Vol.

5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK (E-MODUL) BERBASIS


FLIPBOOK MAKER UNTUK SUBTEMA PEKERJAAN DI SEKITARKU
KELAS IV SD/MI

A.A.M. Maharcika1, N.K.Suarni2, I.M. Gunamantha3


123
Program Studi Pendidikan Dasar
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: agunk.meka@undiksha.ac.id1 , tut_arni@yahoo.com2 ,


md_gunamantha@yahoo.com3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) validitas modul elektronik (e-modul) pada
subtema Pekerjaan di Sekitarku kelas IV SD/MI; 2) kepraktisan modul elektronik (e-modul) untuk
subtema Pekerjaan di Sekitarku kelas IV SD/MI. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan
desain dan produk (Design and Development) dengan merujuk pada model ADDIE. Software yang
digunakan untuk mengembangkan modul elektronik (e-modul) adalah Kvisoft Flipbook Maker Pro
3.6.10. Data yang dikumpulkan berupa data validitas modul elektronik (e-modul) dan respon
pengguna. Validitas diukur menggunakan uji ahli yang meliputi ahli media, ahli, materi, dan ahli
bahasa. Data yang telah terkumpul kemudian dikonversi menggunakan skala likert. Respon pengguna
diperoleh dari responden yaitu 2 orang guru dan 40 siswa kelas IV. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: 1) uji validitas ahli media, ahli materi, dan ahli bahasa. Rata-rata keseluruhan validasi sebesar
95,56% yang berada pada interval 81%-100% yang menunjukkan berada pada katagori sangat valid.
2) rata-rata respon guru dan siswa terhadap modul elektronik (e-modul) sebesar 87,19% berada pada
interval 81%-100% dengan kategori sangat praktis. Berdasarkan hasil tersebut dsimpulkan bahwa
penelitian ini menghasilkan e-modul yang valid dan praktis.

Kata Kunci : E-modul; Kepraktisan; Kvisoft Flipbook Maker; Validitas

Abstract
This research aims to find out: 1) the validity of the electronic module (e-module) in “Pekerjaan
di Sekitarku” sub-theme for grade IV of Elementary School/MI; 2) the practicality of the electronic
module user (e-module) to “Pekerjaan di Sekitarku” sub-theme for grade IV of Elementary School/MI.
The research method used was a design and product development research (Design and
Development) by referring to the ADDIE model. The software used to develop the electronic module
(e-module) is Kvisoft Flipbook Maker Pro 3.6.10. The data collected is in the form of electronic module
(e-module) validity data and user responses. The validity is measured using an expert test which
includes media experts, material experts, and language experts. The collected data was then
converted with the use of Likert scale. The respondents were 2 teachers and 40 students of grade IV.
The results showed that: 1) the overall average validation conducted by media experts, material
experts, and linguists was 95.56% within the 81%-100% interval which indicates that it is in the very
valid category. 2) the average of teacher and student response to the electronic module (e-module)
was 88.19%, within the 81%-100% interval in the very practical category. Based on these results, it
can be concluded that the e-module developed is valid and practical to users.

Keywords : E-module; Practicality; Kvisoft Flipbook Maker; Validity

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 165


Vol. 5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553

PENDAHULUAN pembelajaran di kelas (Yasa, 2018).


Transformasi pendidikan terjadi Selain itu, hal ini semakin menguatkan
sejalan dengan perkembangan teknologi salah satu prinsip dasar pendidikan yang
yang mencakup berbagai lini kehidupan. dicantumkan dalam Permendikbud No.
Kemajuan ilmu pengetahuan akan 22/2016 bahwa penggunaan TIK dapat
berjalan beriringan dengan kemajuan memudahkan pelaksanaan belajar
teknologi yang memunculkan berbagai mengajar dan menjadikannya lebih efektif
inovasi dan kreasi sehingga memberikan serta efisien. Dengan penggunaan TIK
kemudahan dan cara baru bagi manusia maka proses pembelajaran dapat
dalam melakukan aktivitasnya. Bidang dilakukan tanpa terhalang ruang dan
teknologi informasi adalah salah satu waktu.
bidang yang mengalami lompatan besar Kondisi di lapangan, banyak guru
dalam inovasi dan kreasi sehingga belum mampu menghadirkan suasana
memberi dampak positif serta cara baru berbeda dalam pembelajaran jarak jauh
bagi manusia untuk beraktivitas dalam yang mereka lakukan. Temuan penelitian
dekade terakhir (Jamun, 2018). Arifin (2020), sering kali siswa mengalami
Pada awal tahun 2020, penggunaan kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran
TIK semakin meningkat terutama di secara daring yang disebabkan metode
bidang pendidikan. Hal ini disebabkan mengajar guru yang masih bersifat
dengan status pandemi yang ditetapkan konvensional dan penggunaan sumber
oleh pemerintah akibat munculnya virus belajar terbatas pada buku teks yang ada.
Covid-19. Status pandemi ini Dalam konsisi ini, seharusnya guru dapat
menyebabkan seluruh sekolah di mengembangkan bahan ajar yang dapat
Indonesia ditutup dan pembelajaran diakses secara digital.
dilakukan secara jarak jauh dengan Data hasil wawancara terhadap
sistem daring (dalam jaringan). Kegiatan siswa kelas IV SD Negeri 1
pembelajaran secara daring (dalam Padangsambian menunjukkan bahwa
jaringan) menuntut kemampuan guru dan siswa sangat tertarik dengan TIK dan
siswa dalam penggunaan TIK yang baik ingin memanfaatkan TIK dalam
sehingga pembelajaran dapat berjalan pembelajaran tetapi tidak mampu dipenuhi
sesuai dengan harapan. oleh guru mereka. Mereka menginginkan
Proses pembelajaran dengan sistem bahan ajar tidak hanya berupa bahan
daring (dalam jaringan) yang saat ini cetak tetapi bahan ajar yang lebih
dilakukan di Indonesia khususnya di menarik, efektif, interaktif, dan berbasis
sekolah dasar menuntut guru untuk dapat digital.
berinovasi dalam menyusun dan Siswa saat ini berada pada jaman
menyajikan rencana pembelajaran secara yang sudah tidak asing lagi dengan
digital agar lebih variatif, mampu menarik teknologi. Kemampuan menggunakan TIK
perhatian, minat, dan memberi semangat siswa kelas IV SD sudah baik dan mampu
belajar siswa untuk mengikuti proses menggunakan modul elektronik dalam
pembelajaran sehingga mampu kegiatan pembelajaran secara mandiri.
mengkonstruksi proses belajar menjadi Oleh karena itu, guru harus mampu
lebih bermakna. menjawab permintaan siswanya dengan
Hal ini mengisyratkan bahwa proses cara menyusun bahan ajarnya sendiri
pembelajaran secara daring (dalam sebagai upaya pemenuhan kebutuhan
jaringan) semakin mengakrabkan guru bagi siswanya.
dan siswa dengan penggunaan perangkat Sudah semestinya, momentum saat
teknologi, seperti: komputer, laptop, ini dapat digunakan guru sebagai ajang
maupun gawai yang kesemuanya itu untuk meningkatkan kompetensi diri
harus ditunjang dengan jaringan internet dalam hal transformasi teknologi. Hall
yang memadai. (Herawati, 2018) menyatakan bahan ajar
Perkembangan kondisi lapangan ini merupakan pedoman seorang guru di
menjadi pelecut inovasi penggunaan TIK dalam mengajar baik bentuknya tulisan
perlu dilakukan dalam mengelola atau tidak sehingga memudahkannya

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 166


Vol. 5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553

dalam mengajar, sedangkan Pannen elektronik (e-modul) dapat digunakan


(Herawati, 2018) menyatakan bahan ajar secara mandiri dengan penggunaan
merupakan materi pembelajaran yang peralatan berbasis digital.
akan diajarkan dan bentuknya bisa berupa Keunggulan modul elektronik antara
tulisan atau nontulisan yang dibuat secara lain: mampu menciptakan dan
runtut oleh guru. meningkatkan kemampuan siswa untuk
Salah satu alternatif untuk belajar mandiri karena modul elektronik
mendukung sistem pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi yang
bermakna adalah pengembangan modul. mampu menyajikan informasi berupa
Daryanto, (2014) mengungkapkan tulisan, gambar, suara, gambar bergerak,
bahwa modul merupakan sebuah maupun video guna memperjelas materi
perangkat bahan ajar yang dibuat dengan di dalam modul dan dapat digunakan
terstruktur untuk menciptakan kapanpun dan di manapun dengan cara
pengalaman belajar mengajar bagi siswa mengikuti petunjuk program yang ada di
sehingga tujuan belajar yang diinginkan dalam modul elektronik Gunadharma
tercapai. Pendapat ini pula didukung oleh (2011) mengungkapan bahwa modul
(Hamdani, 2011) yang menyatakan modul elektronik mampu menyajikan informasi
sebagai sebuah media yang digunakan secara urut dan tersturktur, memberi
untuk menyampaikan pelajaran agar kesan menarik, serta interaktif sehingga
siswa bisa belajar mandiri untuk mencapai dapat digunakan di mana dan kapan saja
kompetensi tertentu yang penyusunannya secara mandiri dan tidak tergantung pada
dibuat secara sistematis berupa materi guru sebagai sumber informasi.
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, Aplikasi bantuan yang dpat
latihan, dan evaluasi digunakan guru untuk menghasilkan
Seiiring dengan perkembangan modul elektronik (e-modul) antara lain: 3D
teknologi, modul cetak dapat dikonversi ke Page Flip Professional, Exelearning,
modul elektronik, yaitu bahan ajar yang Ncesoft Flip Book Maker, Kvisoft Flipbook
disajikan secara runtut, terstruktur, dan Maker, dan Flip PDF Professional.
interaktif dalam format elektronik berupa Software Kvisoft Flipbook Maker
tulisan, gambar, gambar bergerak, suara, mengkonversi tulisan dalam bentuk PDF
dan petunjuk sehingga memudahkan menjadi buku elektronik. Pada Kvisoft
penggunanya untuk belajar secara Flipbook Maker terdapat menu file editing
mandiri untuk mencapai tujuan yang berfungsi untuk menambahkan
pembelajaran sesuai dengan keinginan hyperlink, audio, video, gambar, dan objek
(Sugianto, 2013). Selain itu, modul multimedia ke dalam buku elektronik yang
elektronik adalah media pembelajaran bisa dibaca validnya buku asli. Selain itu,
berbasis komputer yang memberi juga terdapat menu design yang berfungsi
kesempatan bagi siswa untuk untuk mengatur background (latar
mengeksplorasi diri dalam menerima belakang) dengan tema-tema tertentu
pelajaran secara individual dengan cara sehingga menarik saat dibaca.
mengikuti petunjuk program yang Pada penelitian ini, peneliti memilih
digunakan (Arsyad, 2013). Didukung pula menggunakan Kvisoft Flipbook Maker
temuan Yasa (2018) yang menyatakan untuk mengembangkan modul elektronik.
bahwa penggunaan modul elektronik (e- Kvisoft Flipbook Maker merupakan
modul) sangat berkontribusi dalam aplikasi media interaktif untuk membuat
meningkatkan ketertarikan dan motivasi modul elektronik yang dapat
belajar bagi siswa pada proses menambahkan tulisan, audio, video, dan
pembelajaran. Selain itu, hasil penelitian animasi gerak serta latar belakang yang
Kuncahyono (2018) menyatakan tingkat menjadikan modul lebih menarik dan tidak
kepraktisan modul elektronik mencapai monoton untuk digunakan dalam proses
86,5% dengan respon guru dan siswa pembelajaran (Wibowo, 2018). Selain itu,
menunjukkan bahwa modul elektronik (e- Kvisoft Flipbook Maker juga mampu
modul) sangat membantu dalam proses meningkatkan efektivitas pembelajaran
pembelajaran tematik dan modul melalui kemampuan berpikir kreatif siswa

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 167


Vol. 5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553

sesuai dengan kurikulum 2013 (Marlina, telah valid. Responden pada ujicoba ini
2020) adalah 2 orang guru kelas IV SD/MI dan
Pada penelitian ini, peneliti berfokus 40 orang siswa kelas IV SD/MI. Modul
untuk mengembangkan e-modul subtema elektronik (e-modul) yang dihasilkan
Pekerjaan di Sekitarku Kelas IV SD/MI dikatakan praktis apabila memeroleh
berbantuan software Kvisoft Flipbook persentase ≥ 61%.
Maker karena mampu mengubah tampilan
pada file PDF seperti buku dalam bentuk HASIL DAN PEMBAHASAN
digital sehingga pengguna merasa lebih Penelitian ini difokuskan untuk
tertarik untuk menggunakannya dengan mengembangkan bahan ajar berupa
cara menyisipkan suara, gambar modul elektronik (e-modul) pada subtema
bergerak, video, maupun link internet. Pekerjaan di Sekitarku Kelas IV SD/MI
berbantuan aplikasi Kvisoft Flipbook
METODE Maker. Kvisoft Flipbook Maker merupakan
Penelitian ini menggunakan metode aplikasi media interaktif untuk membuat
penelitian dan pengembangan, yaitu modul elektronik yang dapat
sebuah metode penelitian untuk menambahkan tulisan, audio, video, dan
menciptakan suatu produk baru yang di animasi gerak serta latar belakang yang
dalamnya terdapat proses pengujian menjadikan modul lebih menarik dan tidak
keefektifan terhadap produk yang monoton untuk digunakan dalam proses
diciptakan (Sugiyono, 2009). pembelajaran (Wibowo, 2018).
Rancangan penelitian ini Selain itu, Kvisoft Flipbook Maker
menggunakan model pengembangan juga mampu menghasilkan modul
ADDIE (Analize, Design, Development, elektronik yang dapat dibaca secara
Implementation, Evaluation). Proses bolak-balik validnya buku asli (Ihsan,
validasi produk menggunakan tiga 2014). Proses validasi modul elektronik
validator, yaitu ahli bahasa, ahli materi, dilakukan berdasarkan instrumen
dan ahli media yang bertujuan untuk penilaian yang sudah dibuat sebelumnya
mengetahui tingkat validitas modul dan berfungsi untuk mengukur tingat
elektronik (e-modul). validitas modul elektronik sebelum
Data yang telah dikumpulkan dilakukan uji lapangan. Proses validasi
kemudian dianalisis secara deskriptif modul elektronik (e-modul) menggunakan
kualitatif. Modul elektronik (e-modul) yang 3 validator, yaitu ahli bahasa, ahli materi,
dihasilkan dikatakan valid apabila dan ahli media. Hasil validasi modul
memperoleh persentase ≥ 61%. elektronik (e-modul) pada Subtema
Selanjutnya, dilakukan ujicoba kepada Pekerjaan di Sekitarku disajikan pada
guru dan siswa untuk mendapatkan data Tabel 1 berikut
respon pengguna modul elektronik yang

Tabel 1. Rata-Rata Keseluruhan Validasi Modul Elektronik


Rata-rata skor Rata-rata skor ahli Rata-rata skor ahli Rata-rata
materi bahasa keseluruhan Kriteria
ahli media
Sangat
92,96% 94,84% 98,89% 95,56%
valid

Berdasarkan hasil perhitungan pada ujicoba pada guru dan siswa untuk
Tabel 1, rata-rata keseluruhan validasi mengukur kepraktisan modul elektronik
sebesar 95,56% dan berada pada interval (e-modul).
81%-100% dengan kriteria sangat valid. Modul elektronik yang telah
Ini menunjukkan bahwa modul elektronik divalidasi kemudian diperbaiki sesuai
(e-modul) secara konten meliputi materi, masukan validator dan diujicobakan
media, dan bahasa sudah valid untuk kepada 2 orang guru dan 40 orang siswa
digunakan pada tahap selanjutnya, yaitu kelas IV SD Negeri 1 Padangsambian.

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 168


Vol. 5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553

Guru akan memberikan respon terhadap respon terhadap aspek ketertarikan,


aspek kemenarikan produk, kemudahan materi, dan bahasa. Hasil respon guru
penggunaan produk, dan manfaat produk. dan siswa terhadap modul elektronik (e-
Sedangkan siswa akan memberikan modul) dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Hasil Penilaian Respon Guru Terhadap Modul Elektronik


Rata-rata skor Rata-rata skor respon
siswa Rata-rata keseluruhan Kriteria
respon guru
86,25% 88,13% 87,19% Sangat praktis

Berdasarkan Tabel 2 diperoleh rata- Pekerjaan di Sekitarku revisi 2017 untuk


rata respon guru dan siswa terhadap mengetahui pemetaan kompetensi inti dan
modul elektronik (e-modul) sebesar kompetensi dasar pada subtema tersebut
87,19% dan berada pada interval 81%- sehingga peneliti dapat menyusun materi
100% yang menunjukkan modul elektronik yang sesuai dengan kompetensi dasar
(e-modul) berada pada katagori sangat tersebut.
praktis. Kedua, Design (Desain). Pada tahap
Hasil pengembangan dari penelitian ini, peneliti merancang modul elektronik
ini adalah modul elektronik (e-modul) (e-modul) pada Subtema Pekerjaan di
berbasis flipbook maker untuk subtema Sekitarku Kelas IV SD/MI, meliputi: 1)
Pekerjaan di Sekitarku Kelas IV SD/MI Kerangka modul elektronik, dibuat
yang dikembangkan menggunakan model berdasarkan Panduan Pengembangan
pengembangan ADDIE dengan uraian Bahan Ajar Depdiknas. 2) Mendesain isi
sebagai berikut. pembelajaran, antara lain: informasi
Pertama, Analysis (analisis). Pada pendukung pencapaian KD, kegiatan
tahap analisis, peneliti menganalisis siswa untuk pencapaian KD, mencari
kebutuhan dengan cara mewawancarai video pendukung materi pembelajaran,
siswa kelas IV SD Negeri 1 dan pada bagian akhir berisi rangkuman
Padangsambian. Data yang diperoleh dan evaluasi serta kunci jawaban.
adalah guru sudah memanfaatkan TIK Inti modul elektronik ini adalah
dalam pembelajaran yang dilakukan. Guru materi (konten). Pada bagian ini berisi
menggunakan Whats App sebagai media informasi pendukung dan kegiatan belajar
pembelajaran dalam memberikan materi yang menyesuaikan dengan kompetensi
ajar tetapi bahan ajarnya bersifat dasar yang ada. Informasi dan kegiatan
konvensional karena masih menggunakan pembelajaran dirancang secara
buku paket dan buku LKS terbitan terorganisir dan menggunakan kalimat
penerbit. Selain itu, didapatkan pula data yang mudah dimengerti siswa sehingga
tentang siswa merasa bosan di dalam setelah mempelajari modul elektronik
pembelajaran karena terkesan monoton. tersebut maka tujuan yang telah
Siswa ingin menggunakan bahan ajar dirumuskan dapat tercapai. Tampilan
berbasis TIK karena dalam keseharian materi pada modul elektronik Subtema
mereka sudah terbiasa menggunakan Pekerjaan di Sekitarku Kelas IV SD/MI
handphone, laptop, dan internet. terlihat pada Gambar 1 berikut.
Analisis juga dilakukan terhadap
buku pegangan guru dan siswa Subtema

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 169


Vol. 5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553

Gambar 1. Materi Modul Elektronik

Selain itu, peneliti juga merancang Huruf (font) merupakan elemen


instrumen untuk mengukur validitas modul penting karena memiliki karakteristik dan
elektronik (e-modul). Instrumen yang makna yang berbeda (Syahrul, 2019).
dirancang dalam bentuk angket dengan Font Sans Serif adalah desain huruf tanpa
skala Likert 5 jawaban, yaitu Sangat garis kait yang efisien, praktis, dan
Kurang (SK), Kurang (K), Cukup (C), Baik modern (Kusrianto, 2010). Contoh font
(B), dan Sangat Baik (SB). Jawaban Sans Serif adalah Impact dan Segoe UI.
tersebut akan dikonversi ke dalam skor 1, Font Impact digunakan pada sampul
2, 3, 4, dan 5 sesuai dengan urutan modul elektronik dan font Segoe UI
jawaban. digunakan pada bagian isi modul. Berikut
Butir-butir instrumen penilaian adalah tampilan jenis font Impact dan font
validitas modul elektronik (e-modul) Segoe UI.
disusun berdasarkan pedoman
Depdiknas, meliputi validitas kegrafikan,
validitas bahasa, validitas isi, dan validitas
penyajian. Proses validasi validitas modul
elektronik dilakukan 3 ahli, yaitu ahli
media, ahli materi, dan ahli bahasa.
Penilaian ahli media dilakukan
berdasarkan 27 butir pertanyaan tentang
validitas kegrafikan, penilaian ahli bahasa Gambar 2. Font Impact
dilakukan berdasarkan 9 butir pertanyaan
tentang validitas bahasa yang digunakan,
dan penilaian ahli materi dilakukan
berdasarkan 31 butir pertanyaan tentang
validitas isi, penyajian, dan bahasa.
Ketiga, Development
(Pengembangan). Tahap pengembangan
terdiri dari dua langkah, yaitu
pengembangan modul elektronik (e- Gambar 3. Font Segoe UI
modul) dan penilaian modul elektronik (e-
modul). Pengembangan modul elektronik Warna sangat berperan dalam
meliputi pengembangan font dan warna menempatkan dan menanamkan basis
pada modul elektronik. pengetahuan pada anak sehingga mudah
diterima (Nurdini, 2018). Inovasi dapat
dilakukan anak berdasarkan analisis

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 170


Vol. 5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553

kepekaannya terhadap warna suatu objek pengaruh terhadap emosi manusia yang
(Sahar, 2014). Goethe dan Itten disebut dengan psikologi warna. Psikologi
(Yogananti, 2015) menyatakan bahwa warna Goethe dan Itten dapat dilihat pada
warna memberikan efek atau kesan dan tabel 3 dan 4 berikut.

Tabel 3. Psikologi Warna Goethe


Pengaruh terhadap
Warna Kesan Positif Kesan Negatif
Manusia
Merah Bermartabat Memberi kesan
semangat
Kuning Ceria dan cepat Tidak Memberi kesan
menyenangkan sukacita
Biru Warna yang menyenangkan Melankolis, dingin, Memberi kesan sedih
dan gelisah
Jingga Gembira, suka cita, hangat, Menjengkelkan Memberi kesan
hidup, dan passion yang sukacita
tinggi
Ungu Aktif Rentan dan cemas Memberi kesan sedih
Hijau Tenang Memberi kesan
tenang

Tabel 4. Psikologi Warna Itten


Warna Pengaruh terhadap emosi
Merah Memberi kesan kuat
Kuning Memberi kesan ceria
Biru Memberi kesan yakin
Jingga Memberi kesan sombong
Ungu Memberi kesan suci
Hijau Memberi kesan kasih sayang

Pemilihan dominasi warna merah Penggunaan warna hijau pada


pada sampul modul elektronik mencirikan wacana modul elektronik memberi kesan
kekuatan dan martabat modul elektronik. nyaman pada saat siswa membaca modul
Sampul juga dilengkapi dengan gambar elektronik. Berikut ini adalah tampilan
yang mencirikan isi modul elektronik. sampul modul elektronik.

Gambar 4. Sampul Modul Elektronik

Pada tahap ini juga dilakukan 1 diperoleh rata-rata keseluruhan validasi


validasi modul elektronik oleh para ahli. sebesar 95,56% dan berada pada interval
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 81%-100% dengan kriteria sangat valid.

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 171


Vol. 5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553

Berdasarkan catatan ahli, terdapat penulis menggunakan wacana Kedo-Kedo


beberapa saran perbaikan yang diberikan di Wakatobi sehingga diberikan saran
untuk menyempurnakan modul elektronik diganti dengan penangkapan ikan dengan
(e-modul). Adapun perbaikan yang bubu di Bali. Berdasarkan saran tersebut,
dilakukan adalah sebagai berikut. peneliti telah mengganti wacana tersebut
Pertama, penggunaan konten dengan berbasis lokal. Perbaikan wacana
berbasis kearifan lokal. Sebelumnya dapat dilihat pada Tabel 5 berikut.

Tabel 5. Perbaikan Wacana Berbasis Lokal

Tampilan sebelum revisi Tampilan sesudah revisi

Penggunaan desain pembelajaran Kedua, kegiatan belajar secara


berbasis kearifan lokal memberi implikasi berkelompok. Peneliti merancang
terhadap kebermaknaan belajar. Hal ini beberapa kegiatan belajar secara
sesuai penelitian Chofifah (2019) bahwa berkelompok sehingga mendapat saran
budaya daerah dapat diterapkan pada dari ahli bahwa modul digunakan untuk
desain pembelajaran tematik integratif dan kegiatan belajar mandiri sedangkan di
memberikan peningkatan hasil dan dalam modul ada tugas yang dikerjakan
kemampuan belajar di kelas IV SDN secara berkelompok. Perlu
Salatiga 03. Hal ini senada dengan dipertimbangkan lagi cara/teknis siswa
penelitian Widiastuti dan Purnawijaya mengerjakan tugas secara kelompok.
(2019) yang memperlihatkan adanya Berdasarkan saran ahli, maka penulis
peningkatan hasil belajar dan mengubah kegiatan belajar berkelompok
kebermaknaan belajar menggunakan menjadi kegiatan belajar mandiri.
desain pembelajaran berbasis budaya Perbaikan tersebut terlihat pada Tabel 6
lokal siswa kelas 4 SD No 2 Sesetan. berikut.

Tabel 6. Perbaikan Kegiatan Belajar Siswa

Kegiatan pembelajaran sebelum revisi Kegiatan pembelajaran setelah revisi

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 172


Vol. 5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553

Ketiga, penambahan halaman elektronik (e-modul) memiliki kriteria


glosarium. Pada modul yang sangat valid. Selain itu, rata-rata respon
dikembangkan sebelumya tidak terdapat guru dan siswa terhadap modul elektronik
glosarium sehingga mendapat saran dari (e-modul) sebesar 87,19% berada pada
ahli untuk menambahkan halaman interval 81%-100% dengan kategori
glosarium setelah daftar pustaka pada sangat praktis.
Berdasarkan simpulan, saran
modul elektronik. Berdasarkan saran ahli
peneliti sebagai berikut.
tersebut, peneliti menambahkan halaman
1. Guru atau peneliti lain dapat melakukan
glosarium setelah daftar pustaka. penelitian lanjutan terkait efektifitas
modul elektronik mengingat
pengembangan modul elektronik ini
hanya sampai tahap development yaitu,
uji validitas dan kepraktisan modul
elektronik.
2. Temuan dalam penelitian ini
diharapkan dapat menjadi rujukan
kepala sekolah untuk memotivasi
kreativitas guru dalam merancang
pembelajaran dan bahan ajar sehingga
hasil pembelajaran menjadi lebih
optimal.
Gambar 5. Penambahan Halaman 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
Glosarium acuan pemerintah dalam
pengembangan bahan ajar yang dapat
Pada modul elektronik, penggunaan mengakomodasi pembelajaran dalam
bahasa menurut ahli sudah sangat valid. jaringan (daring) sebagai bentuk
Dalam modul elektronik terdapat beberapa adaptasi pembelajaran di era 4.0
penggunaan tanda baca yang belum
lengkap. Sehingga disarankan untuk DAFTAR RUJUKAN
memperbaiki tanda baca dan telah Arifa, F. N. (2020). Tantangan
diperbaiki oleh peneliti. Pelaksanaan Kebijakan Belajar Dari
Setelah dilakukan perbaikan, modul Rumah Dalam Masa Darurat Covid-
elektronik (e-modul) kemudian diujicoba 19. Info Singkat; Kajian Singkat
kepada guru dan siswa untuk mengetahui Terhadap Isu Aktual Dan Strategis,
kepraktisan modul elektronik yang XII(7/I), 6.
dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info
data, diperoleh rata-rata respon guru dan _singkat/Info Singkat-XII-7-IP3DI-
siswa terhadap modul elektronik (e-modul) April-2020-1953.pdf
sebesar 87,19% berada pada interval
81%-100% dengan kategori sangat Arsyad, A. (2013). Media Pembelajaran.
praktis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Chofifah, Nur., Stefanus C. Relmasira &
PENUTUP Feprina Pinda Pratami (2019).
Penelitian ini mengembangkan Desain Pembelajaran Tematik
modul elektronik (e-modul) dengan model Integratif Berbasis Budaya untuk
ADDIE. Prosedur pengembangan modul Meningkatkan Hasil dan
elektronik ini, yaitu: (1) Analysis, (2) Kebermaknaan Belajar. Jurnal
Design, (3) Development, (4) Penelitian Humaniora Vo. 20 No 01,
Implementation, dan (5) Evaluation atau 39-46
evaluasi.
Berdasarkan uji validitas oleh para Gunadharma, A. (2011). Pengembangan
ahli diperoleh rata-rata keseluruhan Modul Elektronik sebagai Sumber
sebesar 95,56% yang berada pada Belajar untuk Mata Kuliah
interval 81%-100% sehingga modul Multimedia Design. Jurnal

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 173


Vol. 5 No 2, Agustus 2021
ISSN: 2613-9553

Pendidikan Teknoogi dan Kejuruan, Sahar, S., & Rohita, R. (2014).


3. Meningkatkan Kemampuan
Mengenal Warna dengan Metode
Hamdani. (2011). Strategi Belajar
Eksperimen di Kelompok Anak Usia
Mengajar. Bandung: Pustaka Setya.
3-4 Tahun di PPT Flamboyan RW II.
Herawati, N. S., & Muhtadi, A. (2018). PAID. Teratai, 3(3), 1-6
Pengembangan Modul Elektronik (E-
Sugianto, D. (2013). Pengembangan
Modul) Interaktif Pada Mata
Modul Elektronik Fisika dengan
Pelajaran Kimia Kelas XI SMA.
Strategi PDEODE pada Pokok
Jurnal Inovasi Teknologi Pendidikan
Bahasan Teori Kinetik Gas untuk
Vol 5 No 2, 180-191.
Siswa Kelas XI SMA. Invotec Vol IX
Janum, YM. 2018. Dampak Teknologi No 2, 110-116.
Terhadap Pendidikan. Tersedia
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian
pada Jurnal Pendidikan dan
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kebudayaan Missio, Volume 10,
Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Nomor 1, Januari 2018, hlm. 1-136
Alfabeta.
Korur, Fikret, Sacip Toker, & Ali Eryılmaz.
Wibowo., E. P. (2018). Pengembangan
2016. Effects of the integrated online
Media Flash Flipbook Untuk
advance organizer teaching
Meningkatkan Keterampilan Berfikir
materials on students’ science
Kreatif Siswa Dalam Pembelajaran
achievement and attitude. Journal of
IPA di SMP. Jurnal Matematika,
Science Education and Technology.
147-156.
25(4):628-640
Widiastuti, Ni Luh Gede Karang & I Putu
Kuncahyanto. (2018). Pengembangan E-
Edy Purnawijaya. 2019. Penerapan
Modul (Modul Digital) dalam
Pembelajaran Tematik Berbasis
Pembelajaran Tematik di Sekolah
Kearifan Lokal untuk Meningkatkan
Dasar. JMIE: Journal of Madrasah
Hasil dan Kebermaknaan Belajar.
Ibtidaiyah Education, 2(2), 219-231
Seminar Nasional INOBALI Inovasi
Kusrianto, A. 2010. Pengantar Tipografi. Baru dalam Penelitian Sains,
Jakarta: PT Elex Media Komputindo Teknologi, dan Humaniora, 1103-
Marlina. (2020). Pengembangan Modul 1110.
Elektronik Pembelajaran Ilmu Yasa, Arnelia Dwi. (2018). E-Module
Pengetahuan Sosial Berbasis Based on Ncesoft Flip Book Maker
Etnokonstruktivisme Dalam Topik for Primary School Students.
Lacak dan Tengkuluk Menggunakan International Journal of Engineering
Aplikasi Kvisoft Flipbook Maker & Technology, 7(3.4)
Untuk Kelas V Sekolah Dasar.
Yogananti, Auria Farantika. (2015).
Repository Unja
Pengaruh Psikologi Kombinasi
https://repository.unja.ac.id/
Warna dalam Webite. Andharupa,
Nurdini. (2018). Implemantasi Warna pada Jurnal Desain Komunikasi Visual &
Sampul Buku Cerita Bergambar Multimedia Vol 01 No 01, 45-54
Legenda Ciujung dan Ciberang.
Visual Heritage: Jurnal Kreasi Seni
dan Budaya Vol 01 No 01, 69-77

PENDASI: Jurnal Pendidikan Dasar Indonesia 174

Anda mungkin juga menyukai