PENDAHULUAN
terencana dalam mencapai suasana belajar yang ideal dalam proses pembelajaran
terhadap peserta didik secara aktif dalam mengembangkan potensi diri, kekuatan
merupakan suatu hal yang paling pokok dan mendasar secara keseluruhan.
Ilmu pengetahuan merupakan salah satu tujuan dari setiap tahapan yang
yang dijadikan dasar hidup dapat diraih dengan baik. Pendidikan dapat
membentuk kriteria masyarakat yang berdedikasi tinggi dan memiliki etika serta
moral yang luhur. Orang yang berilmu akan dihormati orang lain karena mampu
mengelola sesuatu dengan baik. Salah satu bentuk pembentukan kriteria manusia
yang luhur dalam bidang pendidikan yaitu melalui konsep pembelajaran aktif dan
berbasis teknologi yang terdapat di setiap sekolah sebagai satu pelajaran yang
sangat penting.
cerdas dan pandai serta memiliki daya saing tinggi selaras dengan perkembangan
zaman pada abad 21. Salah satu pembelajaran yang banyak diterapkan dalam
1
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat saat
ini memberikan pengaruh besar terhadap dunia pendidikan. Salah satunya yaitu
pembelajaran hanya berfokus pada buku teks yang akan membuat siswa terpaku
perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan (Pitaloka et al., 2016). Hal ini
di kelas sudah menjadi suatu kebutuhan sekaligus tuntutan di era global ini
salah satunya yaitu jejaring internet, segala informasi apapun termasuk juga dalam
bidang pendidikan bisa kita peroleh melalui internet. Banyak aplikasi yang dapat
membantu siswa untuk memahami materi yang mereka pelajari. Mulai dari
berbentuk teks, animasi atau video yang berisi penjelasan materi dan pemecahan
soal serta aplikasi pembelajaran dan tes secara online. Media dan sumber
pesat saat ini mempengaruhi perkembangan dalam bidang lain. Salah satu bidang
2
yang memanfaatkan perkembangan TIK adalah bidang pendidikan. Pelaku
perkembangan iptek informasi itu sendiri dan sebagai media pembelajaran untuk
yang sangat besar bagi kemajuan dunia pendidikan. Seiring dengan perkembangan
besar terhadap perubahan proses pembelajaran, di mana proses belajar tidak lagi
dalam berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan interaktif sehingga
siswa akan termotivasi untuk terlibat lebih jauh dalam proses pembelajaran
(LMS). LMS merupakan aplikasi yang berisi fitur-fitur yang dibutuhkan dalam
ruang kelas maya untuk saling berinteraksi (berdiskusi, mengerjakan soal latihan
dan kapan saja selama terkoneksi internet. Salah satu LMS yang dapat
dimanfaatkan adalah schoology. Schoology adalah salah satu laman web yang
dan gratis seperti facebook. Schoology memudahkan pelaku pendidik untuk dapat
3
saling berinteraksi sosial maupun belajar tidak hanya terbatas hanya di dalam
mencari materi dengan usaha dan inisiatif sendiri (Amri et al., 2015). Penggunaan
e-learning lebih fleksibel tanpa terikat ruang dan waktu. E-learning mendukung
siswa untuk belajar secara mandiri. Selain itu e-learning mampu menghidupkan
proses pembelajaran. Siswa dapat berdiskusi dengan yang lain sehingga membuat
memunculkan media pembelajaran yang baru seperti yang biasa disebut dengan
kelas menjadi lebih hidup. Karena siswa bukan hanya menerima informasi dari
guru, tetapi juga dari media interaktif. Sehingga e-learning mampu menumbuhkan
4
memaksimalkan hasil belajarnya terutama dalam pembelajaran TIK. Dalam TIK
termasuk daya tarik siswa untuk belajar, dan hal ini harus ditunjang dengan media
Pembelajaran tatap muka dan online atau yang biasa disebut dengan
membutuhkan pelatihan khusus bagi guru, karena perlu adanya persiapan bagi
penggunaan alat baru, serta perlu adanya pendekatan pedagogis (Oliver et al.,
memberikan materi pendalaman yang isinya dapat berupa soal dan solusi, materi
pelajaran, virtual praktikum, ujian, tugas, dan diskusi (Hermawanto et al., 2013).
aplikasi yang gratis, memiliki banyak fitur dan sesuai dengan kebutuhan
dengan aplikasi yang tersedia untuk perangkat seluler (Sicat, 2015). Penggunaan
menjawab pertanyaan yang diberikan baik secara langsung (di kelas) maupun
melalui media schoology. Siswa juga lebih bertanggung jawab terhadap tugas-
5
tugas belajarnya karena media schoology memberikan kemudahan bagi siswa
untuk mengerjakan dan mengumpulkan tugas yang diberikan guru (Ulva et al.,
2017).
dipengaruhi oleh kurang fokusnya peserta didik dalam belajar. Banyak peserta
didik yang asik bermain dengan teman sebangkunya ketika guru menjelaskan.
Akibatnya, ketika peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya kepada guru
tentang materi yang belum paham, peserta didik tidak ada yang berani bertanya,
karena mereka tidak paham apa yang dijelaskan oleh guru. Pembelajaran yang
dilakukan lebih berpusat pada guru, sementara peserta didik cenderung pasif.
Hampir sebagian peserta didik justru mengaku bahwa seringkali masih mengalami
kesulitan untuk memahami pokok bahasan TIK yang dijelaskan oleh guru.
Sebagian peserta didik hanya menghafal rumus tanpa alur penyelesaian atau
rumus awal yang dijadikan dasar dari permasalahan yang diberikan. Terlebih lagi
jika mereka diberikan soal dengan sedikit variasi yang membutuhkan penalaran
lebih. Hanya beberapa peserta didik yang mampu menjawab dengan benar, itupun
peserta didik yang tergolong lebih pandai dari peserta didik yang lain dikelasnya.
siswa. satu pelajaran yang sangat penting, karena sangat dominan dalam
6
Mata pelajaran TIK pada dasarnya merupakan ilmu pasti. Hal ini menjadi
rendah dan tinggi. Hal ini disebabkan tingkat kesulitan mata pelajaran TIK yang
pencapaian hasil belajara di bawah KKM apabila tidak didasari dan diintegrasikan
TIK di salah satu sekolah, yaitu SMA Negeri 8 Pekanbaru dapat meningkatkan
membentuk generasi digital yang kreatif, inovatif, serta kompetitif. dan untuk
mempengaruhi apa dan bagaimana TIK itu seharusnya dipelajari dan dibelajarkan
(Hakim, 2019). Dampak dari era revolusi industri 4.0 ini juga memungkinkan
tinggi. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi dalam pembelajaran TIK dengan
memnafaatkan teknologi yang sudah ada salah satunya seperti Schoology. Sudah
7
Metode pembelajaran harus mulai beralih menjadi proses pemikiran yang
visioner, termasuk mengasah kemampuan cara berpikir kreatif dan inovatif. Hal
revolusi industri 3.0 masih didominasi alat peraga sedangkan di era revolusi
pembelajaran dan rendahnya pemahaman konsep peserta didik maka perlu upaya
didik dalam belajar dan dapat mengaktifkan antara peserta didik dan guru. Salah
learning.
Elearning juga memudahkan guru dalam mengajar karena e-learning bisa kapan
saja digunakan tanpa harus betatap muka antara peserta didik dengan guru.
Dengan menggunakan bahan ajar pada e-learning, pada pelajaran TIK dapat
divisualisasikan dalam berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan
interaktif sehingga peserta didik akan termotivasi untuk terlihat lebih jauh dalam
usaha sendiri.
8
Banyak media pembelajaran e-learning yang telah dikembangkan untuk
peserta didik menyukai pelajaran TIK salah satunya adalah media pembelajaran e-
yini juga menitik beratkan kepada pemahaman siswa akan konsep dasar TIK yang
menggunakan internet sebagai bahan utama yang mendukung nya dan untuk
Pekanbaru.
C. Rumusan Masalah
9
berbantuan media Online Schoology terhadap kemampuan keaktifan siswa kelas
D. Tujuan Penelitian
tindakan kelas ini adalah bagaimana meningkatkan berfikir kritis siswa melalui
E. Manfaat Penelitian
sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi peneliti selanjutnya yang ingin
pembelajaran TIK.
F. Definisi Operasional
10
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman
pembaca terhadap focus kajian dalam penelitian tindakan kelas ini, maka
sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-
11
perataan pendidikan bagi masyarakatnya dikarenakan oleh jarak, oleh karena
3. Media Online Schoology adalah salah satu dari beberapa jenis Social
Learning Networks (SLNs) yang beredar di dunia world wide web. Media e-
5. Keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu : berbuat
dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Keaktifan
belajar merupakan salah satu unsur terpenting dari proses pembelajaran yang
12