Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING DENGAN MEDIA GOOGLE

CLASSROOM TERHADAP MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN SISWA


Rozan ‘Irfan Rostyanta
S1 Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
(rozanrostyanta16050394075@mhs.unesa.ac.id)

Any Sutiadiningsih
Program Studi Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
(anysutiadingsih@unesa.ac.id)
Abstrak

Penelitiaan ini merupakan studi literature yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kemandirian siswa dengan
penerapan model pembelajaran blended learning dengan media google classroom. Pembelajaran blended learning
merupakan pembelajaran yang mengkombinasikan pembelajaran tatap muka di kelas dengan pembelajaran daring
melalui internet dalam upaya meningkatkan motivasi dan kemandirian siswa. Pembelajaran yang terpusat dari guru
(teacher centered learning) bergeser menjadi pembelajaran yang terpusat oleh siswa (student centered learning).
Penggunaan google classroom dalam proses pembelajaran dapat membantu guru dalam pengelolaan pembelajaran agar
lebih efektif. tahapan – tahapan pembelajaran blended learning yaitu : (1) membuat rancangan tentang proses
pembelajaran, (2) memilih topic yang akan dibahas dalam google classroom (3) menentukan jadwal pembagian materi
pembelajaran. Pembelajaran tatap muka di kelas bertujuan untuk memperkuat pengetahuan yang diperoleh siswa dalam
pertemuan di google classroom. Beberapa fitur dalam aplikasi google classroom dapat menunjang proses pembelajaran.
Seperti guru dapat memberikan batas waktu pengumpulan tugas, jika melewati waktu tersebut tugas tidak akan bisa
diunggah dalam aplikasi google classroom. Hal itu dapat menumbuhkan sikap mandiri dalam siswa. Hasil studi literatur
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa proses pembelajaran blended learning dengan menggunakan google
classroom dapat meningkatkan motivasi siswa. Proses yang melibatkan siswa aktif dalam diskusi dapat meningkatkan
keaktifan siswa yang biasanya tidak aktif dalam pembelajaran dalam kelas dapat cenderung aktif menggunakan aplikasi
google classroom.
Kata Kunci : blended learning, motivasi belajar, sikap mandiri, google classroom

Abstract

This research is a literature study that aims to increase students' motivation and independence by applying the blended learning
model with the google classroom media. Blended learning is learning that combines face-to-face learning in the classroom with
online learning through the internet in an effort to increase student motivation and independence. Teacher-centered learning shifts to
student-centered learning. The use of google classroom in the learning process can help teachers manage learning more effectively.
stages - stages of learning blended learning, namely: (1) making a design of the learning process, (2) choosing a topic to be discussed
in google classroom (3) determining the schedule of distribution of learning materials. Face-to-face learning in class aims to
strengthen the knowledge students get at meetings in Google classroom. Some features in the Google classroom application can
support the learning process. As the teacher can provide a deadline for collection of assignments, if past that time the assignment will
not be uploaded in the google classroom application. It can foster an independent attitude in students. The results of the literature
study that have been done show that the learning process of blended learning using google classroom can increase student
motivation. Processes that involve active students in discussions can increase the activity of students who are usually not active in
learning in the classroom can tend to actively use the google classroom application.

Keyword : blended learning, motivasi belajar, sikap mandiri, google classroom


PENDAHULUAN penelitian tentang manfaat teknologi informasi dan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi dalam pembelajaran yang dilakukan oleh
informasi dan komunikas telah memasuki revolusi Kurniawati (2005) memperoleh hasil antara lain : Bagi
industry 4.0 atau revolusi industry dunia ke-empat siswa dapat memperjelas materi yang disampaikan oleh
dimana teknologi telah menjadi suatu tatanan yang tidak guru karena disertai gambar dan animasi yang menarik,
dapat dilepas dari kehidupan manusia. Pengaruh dari era selain itu memudahkan guru dan siswa dalam mencari
ini telah memasuki banyak aspek kehidupan meliputi materi pembelajaran alternative. Sependapat dengan
bidang ekonomi, politik, kebudayaan, seni, dan bahkan penelitian kurniawati, hasil penelitian (Edi, 2011)
sampai ke dunia pendidikan (Abdurahman, 2017). memperoleh hasil jika motivasi berpengaaruh dan
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang meningkat secara signifikan setelah menerapkan e-
pesat telah mengubah persepsi, cara, dan ola gidup learning dalam
manusia. Piranti – piranti komunikasi seperti laptop, dan
telepon pintar (smartphone) akan semakin sering Transformasi pendidikan konvensional dalam
dijumpai dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan bentuk digital baik secara isi dan sistemnya merupakan
teknologi dalam proses pembelajaran mendorong pengaruh dari penerapan pembelajaran berbasis e-
terciptanya beragam media pembelajaran yang dapat learning (Diplan. Alkindi, 2020). Proses pembelajaran
digunakan guru untuk digunakan dalam pembelajaran. secara digital memberikan manfaat kepada peserta didik
Dengan demikian, pembelajaran di erat saat ini adalah untuk dapat mengeksplorasi pembelajaran secara online
belajar yang dapat dilakukan di mana saja, kapan saja sekaligus pembelajaran yang fleksibel yang dapat
dengan siapa saja dan melalui sumber belajar apa saja. dilakukan dimana saja (Tri Wardati, 2020). Peningkatan
Hal itu sejalan dengan pendapat (Gunawan & Sunarman, interaktivitas dan pembelajaran yang efisien merupakan
2017) generasi saat ini yang disebut juga generasi net dampak positif dari penerapan pembelajaran berbasis e-
menyukai hal – hal yang instan terbukti bahwa generasi learning karena keterlibatan peserta didik untuk
hanya perlu menggerakkan mouse atau hanya dengan mengggali potensi dan berkomunikasi aktif dengan guru,
menyentuh screen pada laptop atau gawai mereka dapat rekan, dan mengakses banyak materi pelajaran (Ariani,
melakukan aktivitas tanpa harus meninggalkan rumah. 2018). Kelebhan tersendiri pemanfaatan e-learnig dalam
Generasi net juga cenderung mengekspresikan dunia pendidikan adalah dari segi efektifitas dan
kebebasannya kepada dunia melalui media social mereka fleksibilitas pembelajaran (Diplan. Alkindi, 2020). Arti
sehingga merasa bahwa dianggap dunia di sekitar efektifitas yaitu pembelajarana lebih efektif lebig mudah
mereka. dipahami dengan banyaknya sumber yang dapat
dipelajari sendiri, sedangkan fleksibilitas yaitu tidak
Dunia pendidikan dituntut harus mengikuti memiliki keterbatasan ruang dan waktu, bisa diakses
perkembangan yang sedang berkembang pesat serta kemanapun. Secara umum terdapat dua factor yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi mempengaruhi hasil belajar yaitu factor internal dan
sebagai fasilitas lebih dan serba canggih untuk factor eksternal. Salah satu factor internal yang dapat
memperlancar proses pemberlajaran. selain itu, mempengaruhi hasil belajar yaitu minat belajar.
diharapkan dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi pola pikir pembelajaran dapat bergeser Proses pembelajaran secara daring dapat
dari berpusat pada guru (teacher centered) menjadi dilakukan dengan cara menggunakan Google Classroom.
berpusat pada peserta didik (student centered. Kemajuan Pemanfaatan google classroom dapat melalui computer
teknologi informasi dan komunikasi memungkinkan maupun dapat melalui gawai mereka. Aplikasi berbasis
untuk meningkatkan kualitas pendidikan, melalui android ini mudah diakses dan dapat diunduh secara
mengintegrasikan teknologi ke dalam kelas tradisional online di playstore, tidak hanya itu google classroom
(Amalia, Farah Fadhilah & Rachmawati, 2013). Dengan memudahkan peserta didik untuk mengumpulkan tugas
demikian, dukungan dan peran pendidikan sangat secara virtual yang diupload pada waktu yang ditentukan
diharapkan dapat meningkatkan daya saing bangsa di oleh guru. Melalui google classroom tujuan pembelajaran
tengah perkembangan teknologi informasi yang pesat. akan lebih mudah direalisasikan dan tidak melupakan
prinsip pembelajaran. Tidak hanya itu google classroom
Bentuk pemanfaatan teknologi informasi dapat mempermudah guru dalam mengelola
teknologi informasi dalam pembelajaran adalah pembelajaran secara tepat dan akurat kepada siswa
pemanfaatan e-learning (Aminudin, 2013). E-Learning (Hardiyana, 2015). Aplikasi google classroom dapat
dapat diartikan sebagai penyampaian pembelajaran. dterapkan dalam proses pembelajaran berbasis e learning
materi atau pengalaman belajar menggunakan media atau dengan model blanded learning karena peserta didik
elektronik berbasis computer untuk meningkatkan merasa nyaman dan aktif dalam mengkonstruksi
performa belajar siswa (Smaldino, 2005). Surya (2008) pengetahuanya. Berbagai fitur yang terdapat pada google
menambahkan e-learning yaitu penggunaan media classroom yang dapat dimanfaatkan oleh guru seperti
teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet assigments, grading, communication, timecost, archive
dalam suatu model pembelajaran. Sejalan dengan hasil
course, mobile application, dan privacy (Sabran & Guru dapat melakukan berbagai upaya dalam
Sabara, 2019). Menurut (Iftakhar Shampa, 2016) fitur mengembangkan keaktifan peserta didik salah satunya
assigments dapat digunakan guru memberikan penugasan dengan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
kepada siswa.guru dapat memilih file yang kemudian Motivasi belajar ini akan mendorong seseorang
dapat diberlakukan sebagai template sehingga setiap melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Hal ini
siswa dapat menyalin dan mengedit tugas yang diberikan. sejalan dengan pendapat Sadirman dalam (Mediawati,
Lalu tugas yang telah selesai dikumpulkan dengan cara di 2010) yang menyatakan bahwa motivaasi berfungsi
upload di google drive. Fitur Grading dapat digunakan sebagai pendorong usaha untuk pencapaian prestasi.
guru untuk memantau setiap kemajuan ataupun nilai dari Dengan pembelajaran yang memanfaatkan kemajuan
siswa yang berada di kelas tersebut karena google teknologi dinilai dapat menumbuhkan motivasi belajar.
classroom mendukung banyak skema penilaian yang Jenis motivasi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
berbeda. Setelah dinilai, tugas hanya dapatdiedit oleh motivassi intrinsic dan motivasi ekstrinsik. Motivasi
guru. Fitur Communication pengunguman dapat diposkan intrisik adalah kegiatan belajar dimulai dan diteruskan,
oleh guru ke arus kelas yang dapat dikomentari siswa, berdasarkan penghayatann sesuatu kebutuhan dan
dan memungkinkan terjadinnya komunikasi dua arah dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas
antara guru dan siswa. Fitur Time cost dapat digunakan belajar. Motivasi ektrinsik kegiatan belajar yang tumbuh
guru untuk menghemat waktu dengan menambahkan dari dorngan dan kebutuhan tidak secara mutlak
beberapa siswa dengan membagikan kode kelas. Fitur berhubungan dengan kegiatan belajarnya sendiri
archive course, ketika kursus diarsipkan guru dan siswa (Saptono, 2016).
dapat melihatnya, namun tidak dapat melakukan
perubahan apapun sampai kelas dipulihkan kembali. Minat belajar peserta didik memiliki peran
Fitur Mobile application aplikasi ini dapat dioperasikan penting dalam menentukan hasil belajar peserta didik.
dengan telepon pintar (smartphone) dengan system Dengan demikian,selain dampak positif terhadap hasil
operasi android. Privacy layanan google classroom tidak belajar, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
menampilkan iklan apapun sehingga data pengguna tidak berdampak positif pada minat belajar peserta didik
dapat dipindai dan disalahgunakan. (Budiman, 2017). Teknologi dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran karena dapat memberikan
Sebuah aplikasi yang memungkinkan pengalaman belajar yang baru kepada peserta didik.
terciptanya ruang kelas di dunia maya. Aplikasi ini juga Sebagai pendidik pemanfaatan teknologi dapat menjadi
dapat menjadi sarana distribusi tugas, submit tugas, sumber daya yang bagus bagi guru sebagai penunjang
bahkan menilai tugas – tugas yang dikumpulkan. Dalam dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Pemanfaatan
membagikan tugas, dosen tidak perlu khawatir akan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dalam
adanya penyalahgunaan yang dilakukan mahasiswa, proses pembelajaran mampu meningkatkan minat dan
karena aplikasi memberikan hak akses bagi para dosen motivasi belajar sehingga dapat meningkatkan hasil
untuk mengatur yang dipublikasi sehingga peserta didik
belajar peserta didik (Wyn et al., 2014). Hal ini
hanya dapat untuk melihat, mengedit, bahkan
dikarenakan pembelajaran secara konvensional dan tatap
berkolaborasi dengan teman untuk menyelesaikan tugas
muka bersifat kurang menyenangkan dan terbilang
tersebut (Hakim, 2016). Google Classroom adalah
monoton (Septantiningtyas, 2019). Oleh karena itu
aplikasi yang dibuat oleh google yang bertujuan untuk
pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi
membantu dosen dan peserta didik apibila kedua hal
dan komunikasi dianggap perlu oleh peserta didika dalam
tersebut saling berhalangan untuk tatap muka secara
meningkatkan minat motivasi belajar masing masing
langsung, mengorganisasi kelas serta berkomunikasi
peserta didik. Inovasi pembelajaran diperlukan salah
dengan peserta didik tanpa harus terikat dengan jadwal
satunya dengan pembelajaran yang berbasis teknologi
kuliah di kelas. Disamping itu dosen dapat memberikan
agar tampilan dan gaya belajar menjadi lebih menarik
tugas dan langsung memberikan nilai kepada mahasiswa.
sehingga siswa terhindar dari rasa bosan dan jenuh saat
Penyampaian pembelajaran dengan memanfaatkan e-
mengikuti proses pembelajaran. Sejalan dengan hasil
learning bertujuan untuk meningkatka/n lingkungan
belajar dengan konten yang kaya dengan cakupan yang penelitian (Tri Wardati, 2020) pembelajaran berbasis e-
luas. Google classroom berperan sebagai media atau alat learning dinilai cukup efektif jika diterapkan dalam
yang dapat digunakan oleh dosen dan mahasiswa untuk proses belajar, dan juga dapat meningkatkan hasil belajar
menciptakan kelas virtual dimana dosen dapat peserta didik. Sejalan dengan hasil penelitian (Fatmawati,
memberikan pengunguman maupun tugas ke mahasiswa 2019) menunjukkan bahwa dengan pembelajaran
yang diterima secara langsung (real time) oleh berbasis e-learning siswa yang cenderung pasif di kelas
mahasiswa tersebut. Sistem Google Classroom yang dengan tatap muka secara virtual atau daring dapat lebih
digunakan tidak hanya website namun juga dalam bentuk aktif dan lebih mandiri dalam mencari summber ilmu
aplikasi yang dapat digunakan dalam smartphone dimana pengetahuan.
akun dari mahasiswa yang menggunakan akan login
secara terus menerus sehingga jika dosen memberikan Hasil penelitian (Septantiningtyas, 2019)
materi, tugas, pengunguman, peserta didik menerima penerapan google classroom menunjukkan hasil yang
langsung notification atau pemberitahuan secara efektif. hal ini ditunjukkan bahwa terjadinya motivasi
otomatis. dan minat belajar mahasiswa yang tinggi sehingga nilai
belajar mahasiswa mengalami peningkatan yang pembelajaran, serta berbagai media berbasis
signifikan. Sejalan dengan hasil penelitian yang teknologi yang beragam
dilakukan oleh (Mulyani, 2013) menunjukkan bahwa b. Sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung
motivasi belajar peserta didik menentukan kesiapan face to face, belajar mandiri, dan belajar mandiri
belajar peserta didik. Dengan demikian adanya hubungan via online
kesiapan belajar berupa motivasi dan minat belajar c. Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi
peserta didik dengan hasil belajar peserta didik. Baru – efektif dari cara penyampaian , cara belajar dan
baru ini Pemerintah menganjurkan untuk belajar di gaya pembelajaran
rumah. di tengah wabah pandemic Covid-19. Proses d. Pengajar dan orang tua memiliki peran penting,
pembelajaran tetap berlangsung akan tetapi dilakukan pengajar sebagai fasilitator dan orang tua
dengan daring. Proses pembelajaran ini menemui sebagai pendukung
berbagai kendala, ini membuktikan bahwa pendidikan di
Indonesia ketinggalan zaman dan tidak siap menghadapi Sistem pengelolaan pembelajaran dengan model
abad 21 (Indra Charismiadji, CNN Indonesia). Tidak pembelajaran pembauran (blended learning) yang
hanya itu penyebab kurang senangnya peserta didik dilakukan oleh guru tetap harus memperhatikan tujuan
dengan PJJ adalah guru yang kurang interaktif saat belajar yang akan dicapai. Guru sebagai fasilitator harus
memberikan materi pembelajaran berdasarkan survey menjamin keaktifan siswa dalam mengumpulkan
yang dilakukan oleh KPAI (KPAI CNN Indonesia News, tugas.dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran
diakses tanggal 1 Mei 2020). Penggunaan platform e- (Wicaksono & Rachmadyanti, 2016) Hal ini bermaksud
learning yang tidak tepat. Guru hanya memberikan tugas walaupun pembelajaran dan penugasan tanpa
tanpa adanya diskusi ataupun tanya jawab. Salah satu pembelajaran tatap muka di kelas, guru dan peserta didik
penyebab e-learning dianggap tidak efektif karena tidak harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dengan
adanya culture “mandiri” dalam diri siswa sehingga PJJ google classroom tersebut. Model pembelajaran seperti
dinilai kurang efektif (Suyono dalam CNN Indonesia ini langsung terhubung dengan koneksi internet. Oleh
News). Berdasarkan penelitian – penelittian yang telah karena itu, setiap peserta didik maupun guru harus
dilakukan menyebutkan salah satu upaya dari memiliki koneksi internet yang stabil. Pada model
permasalahan tersebut adalah google classroom. Oleh pembelajaran blended learning pertemuan tatap muka di
Karena itu artikel ini bertujuan telaah pada literature kelas bertujuan untuk memantapkan pengetahuan peserta
tentang penerapan google classroom dalam didik.
pembeleajaran terhadap motivasi belajar peserta didik.
Dengan menggunakan platform google classroom
PEMBAHASAN sebagai media dalam model pembelajaran blended
learning. Aplikasi ini di desain oleh guru sesuai dengan
A. Blended Learning dengan Media Google kelas sesungguhnya atau kelas nyata dalam
Classroom pembelajaran. Hanya siswa yang tergabung saja dapat
Pembelajaran yang mengkombinasikan tatap muka menggunakan kelas tersebut. Rancangan pembelajaran
atau pembelajaran konveensional dan pembelajaran yang menggunakan media google classroom
berbasis computer (online dan offline) (Prawoto & sesungguhnya ramah lingkungan (Rozak & Albantani,
Pramulia, 2019). Dengan penerapan pembelajaran model 2018). Hal ini dikarenakan peserta didik tidak
blended learning.dapat dikombinasikan dengan google menggunakan kertas dalam mengumpulkan tugasnya.
classroom sebagai penunjang pembelajaran berbasis Selain tugas, guru dapat melemparkan sebuah ide atau
computer atau online. Sejalan dengan penelitian (Sabara gagasan kekinian untuk didiskusikan di dalam kelas
& Sabran, 2019) proses pembelajaran menggunakan google classroom dan jika dalam pembelajaran di kelas
model pembelajaran blended learning dengan media nyata (di sekolah) terdapat pembahasan materi yang
google classroom sebanyak sepuluh kali pertemuan belum terselesaikan maka dapat diselesaikan dan
dengan rincian satu kali tatapmuka untuk mengenalkan dilanjutkan pada forum google classroom. Guru atau
google classroom, empat kali pembelajaran online dosen dapat memberikan pengunguman atau
menggunakan google classroom dan empat kali tatap pemberitahuan melalui google classroom secara otomatis
muka di kelas. Metodologi pembelajaran baru dalam siswa yang berada di kelas google classroom akan
pembelajaran yang meliputi pembelajaran tatap muka mendapatkan notification pada smartphone atau laptop
dan online yang mengkombinasikan pembelajaran masing – masing. Tahapan – tahapan pembelajaran
tradisional dengan aktivitas menggunakan media menggunakan media google classroom dapat diuraikan
computer melalui tablet, smartphone maupun teknologi sebagai berikut (Rozak & Albantani, 2018) :
lainnya dengan tujuan meningkatkan minta mahasiswa
daripada pembelajaran tatap muka saja ataupun 1. Pada awal semester guru atau dosen harus
pembelajaran online saja (Capone et al., 2017). menjelaskan dan membuat persetujuan tentan
Karakteristik blended learning (Husanah, 2014) adalah : mata pelajaran atau mata kuliah kepada
mahasiswa atau peserta didik. Guru atau dosen
a. Pembelajaran yang menggabungkan berbagai harus menjelaskan bahwa proses pembelajaran
cara penyampaian, model pengajaran, gaya tidak hanya dilaksanakan di kelas saja namun
juga dilaksanakan melalui daring dan melalui Pengaplikasian google classroom tentunya bukan
media google classroom. suatu hal yang mudah bagi dosen yang tidak
2. Merencanakan, mengatur, mengorganisasikan memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi,
dan menjadwalkan pembelajaran. Menggunakan Namun,sebenarnya mengaplikasikan google
aplikasi google classroom tetap harus classroom dapat dipahami dengan memperhatikan
memperhatikan tercapainya tujuan langkah – langkah berikut (Capone et al., 2017) :
pembelajaran. Serta mengatur bagaiman
pembelajaran ini tetap berlangsung. 1. Buka situs google melalui web browser berupa
Pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum Mozila Firefox atau Google Chrome, lalu buka
yang ditetapkan. Materi yang diunggah oleh tautan google classroom
dosen ataupun mahasiswa yang ditunjuk sebagai 2. Peserta didik dan guru harus memiliki akun
pemateri harus jelas dan diunggah secara Google Apps for Education. Karena jika tidak
bertahap sesuai silabus. Dengan melibatkan memiliki akun terseut peserta didik dan guru
aktif siswa dalam forum diskusi motivasi belajar tidak dapat mengaplikasikan Google
siswa akan meningkat. Tugas yang diunggah classroom,lalu sign in. jika guru, klik tulisan
tidak hanya tugas perseorangan melainkan tugas guru untuk membuat kelas dan jika kelas sudah
berkelompok dan diupload secara terjadwal. dibuat maka bagikan kode kepada peserta didik.
3. Tahapan pengembangan materi ditentukan oleh Jika siswa, klik tulisan siswa untuk bergabung
rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan dengan kelas yang sudah dibuat oleh guru
dilakukan oleh guru. Pembuatan story board dengan memasukkan kode kelas
menentukan pembelajaran yang akan dilakukan 3. Guru dapat menambahkan siswanya atau dengan
di google classroom(Wicaksono & cara membagikan kode kepada peserta didik
Rachmadyanti, 2016). Isi story board yang 4. Guru memberikan tugas mandiri atau individu
dimaksud adalah topic pembelajaran, jenis dan kelompok. Diskusi juga dapat dilakukan
kegiatan, rencana kegiatan, dan keterangan. dengan cara guru menulis topic pembelajaran di
Topic diperoleh dari hasil analisis dari laman diskusi yang disediakan google
kompetensi inti dan kompetensi dasar , classroom
indicator, dan tujuan pembelajaran. Rencana 5. Selain memberikan tugas mandiri atau individu,
kegiatan merupakan berisi mengenai hal yang guru dapat menyampaikan penguguman atau
akan dilakukan pada google cclassroom seperti, pemberitahuan tentang informasi mata pelajaran
pemberian video, soal, diskusi atau materi yang atau mata kuliah.
telah ditentukan guru atauu dosen sabagai 6. Siswa dapat bertanya langsung kepada guru atau
fasilitator. dosen maupun teman sekelas terkait informasi
4. Tahap evaluasi, selain pada tahapan yang kurang dipahami di kolom komentar.
penyampaian materi atau tugas. Dengan
menggunakan google classroom dapat Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika
mengetahui tingkat pemahaman peserta didik menggunakan google classroom dalam proses
atau mahasiswa yang berada di class tersebut. pembelajaran adalah guru sebaiknya memberi
Google classroom dapat mengevaluasi siswa pemahaman kepada wali murid agar tidak terjadi
dari berbagai test. hal ini berarti teks soal ujian kesalahpahaman dalam pelaksanannya. Karena salah
telah disediakan dan diunggah oleh guru atau satu factor eksternal dalam meningkatkan motivasi
dosen dalam google classroom, peserta didik siswa adalah dukungan orang tua. Tidak hanya
mengunduhnya lalu diupload di class ujian yang mendukung tetapi memberikan bimbingan dan
sudah tertera di aplikasi google classroom ini. arahan mengenai penggunaan google classroom.
Pengunggahan jawaban biasanya sudah tertera Peserta didik juga harus diberi pelatihan dan
dalam aplikasi google classroom dan tidak pemahaman tentang penggunaan google classroom
boleh melebihi batas waktu yang ditentukan sebagai bentuk tahap pengenalan terhadap perangkat
oleh guru maupun dosen. lunak tersebut. Perlunya fasilitas dan prasarana serta
koneksi internet yang stabil sehingga penerapan
Dengan diterapkanya model pembelajaran seperti pembelajaran dengan google classroom dapat
ini, apabila guru atau dosen tidak dapat hadir dalam berjalan efektif (El Fauziah et al., 2019).
proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas,
peserta didik atau mahasiswa tetap dapat menerima B. Kelebihan menggunakan google classroom
materi dan berdiskusi di dalam kelas ataupun peserta dalam pembelajaran
didik tetap dapat berkomunikasi melalui aplikasi
google classroom. Hal ini juga tidak akan Penerapan blended learning dengan media
menganggu pembelajaran yang lain dan juga google classroom memungkinkan guru untuk
menghemat waktu bagi para peserta didik dalam mendistribusikan materi pembelajaran, kuis, tugas,
menerima materi pembelajaran. dan sebagainya secara daring sehingga dapat
menghemat waktu antara guru dan peserta didik dan
juga sehingga dapat diakses siswa dimana saja dan
kapan saja dengan koneksi internet. Selain itu penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan
menurut (El Fauziah et al., 2019) kelebihan sebagai kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan
berikut: kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehandaki oleh siswa
1. Guru sebagai pendidik sanagat antusias dapat tercapai (Sardiman, 2000) Jika siswa memiliki
dengan media google classroom, karena motivasi yang tinggi, maka seluruh proses
berbagai fitur yang ada sehingga membuat pembelajaran akan diikuti dengan baik mulai dari
proses pembelajaran lebih efektif dan rasa ingin tahu, intensitas dalam memperhatikan
efisien. Pengumpulan tugas melalui google materi pembelajaran, hingga strategi belajar untuk
classroom, memudahkan guru untuk mendapat prestasi yang tinggi bagi dirinya. Sejalan
menilai dan memeriksa hasil jawaban siswa dengan hasil penelitian (Syarif, 2012) menunjukkan
2. Data lebih terpusat jika menggunakan bahwa motivasi belajar siswa smk meningkat secara
google classroom. Hal ini berarti guru tidak signifikan karena penerapan model pembelajaran
akan akan lagi lupa menyimpan data siswa blended learning. Tidak hanya itu, perbedaan
ketika siswa sudah mengerjakan tugas. motivasi siswa antara yang menggunakan model
Ditambah lagi dengan sarana pengumpulan pembelajaran tatap muka di kelas dengan yang
tugas yaitu: google docs, gmail, dan google menggunakan blended learning. Penggunaan google
drive. classroom pada pembelajaran juga dapat
3. Meningkatkan komunikasi yang baik antara meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga hasil
guru dan siswa atau antar siswa satu sama belajar siswa pun meningkat secara signifikan
lain untuk bekerja sama menyelesaikan (Nirfayanti. & Nurbaeti, 2019). Berdasarkan hasil –
tugas yang diberikan. Karena siswa dapat hasil penelitian diatas maka pembelajaran yang
langsung menanyakan atau mengunggah hal menggnakan model pembelajaran blended learning
– hal yang kurang dipahami khususnya dapat menumbuhkan motivasi belajar. Pembelajaran
materi yang diberikan oleh guru. Dan guru dengan blended learning dapat menggeser
dapat menjelaskan langsung kepada siswa pembelajaran dari yang berfokus pada guru menuju
tentang hal yang kurang dipahami. student center secara dinamis. Pembelajaran blended
Sehingga komunikasi akan terus berjalan learning bersifat saling melengkapi kekurangan
walau saling tidak bertemu. pembelajaran tatap muka dan e-learning. Sehingga
4. Dapat meningkatkan disiplin mahasiswa tahapan – tashapan yang dapat dilakukan dalam
(Rozak & Albantani, 2018) dengan pembelajaran blended learning dengan media
menerapkan media google classroom pada google classroom untuk meningkatkan motivasi
pembelajaran bermanfaat meningkatkan belajar siswa dalam kelas maupun saat menggunakan
kedisiplinan mahasiswa. Karena adanya google classroom adalah sebagai berikut :
batas waktu tertentu dalam pengumpulan
tugas yang ditentukan oleh dosen, sehingga 1. Menjelaskan kepada siswa kegunaan media
mahasiswa dituntut lebih menghargai waktu google classroom saat diterapkan di proses
dan dapat mengatur waktu. Pengumpulan pembelajaran. Bahwa google classroom
tugas yang melebihi waktu walaupun hanya merupakan media atau sarana untuk
satu detik maka aplikasi akan memberikan mengunduh materi, mengumpulkan tugas,
informasi bahwa pengumpulan tugas telah dan berdiskusi. Selain itu juga menjelaskan
melewati batas waktu yang diberikan. bahwa kegiatan pembelajaran tatap muka di
kelas akan dikombinasikan dengan tatap
C. Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui muka secara virtual atau dunia maya
blended learning dengan media google menggunakan google classroom. Sehingga
classroom dengan guru menggunakan model tersebut,
siswa akan tertarik, dan juga akan lebih
Pembelajaran yang telah dilaksanakan harus leluasa mengkonstruksi pengetahuan yang
dinilai pelaksanaanya. Perlu dilakukakn identifikasi didapatnya di kelas dengan di google
bagaimana siswa belajar, cara siswa berinteraksi, dan classroom.
merespons lingkungan pembelajaran (Akkoyunlu & 2. Memastikan baik guru maupun peserta
didik memiliki akun google classroom yang
Soylu, 2008). Salah satu bentuk respins lingkungan
dapat digunakan
pembelajaran dengan metode pembelajaran
3. Menentukan bersama pembagian materi
kombinasi dan dengan media google classroom
serta jadwal yang akan dibahas di google
adalah motivasi belajar siswa yang meningkat. Siswa
classroom dan kelas nyata. Untuk
merasa metode pembelajaran dengan guru ceramah
meningkatkan keaktifan siswa, siswa dibagi
dan pemberian tugas juga penyampaian materi yang
dalam beberapa kelompok dengan tujuan
terpusat oleh guru (teacher centered) kurang efektif
untuk meningkatkan komunikasi antar
dan tidak efisien. Pada proses pembelajaran,
teman juga melibatkan siswa dalam
motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya
pembelajaran.
4. Guru menentukan batas waktu terakhir D. Penumbuhan Sikap Mandiri Siswa Melalui
pengunggahan tugas dalam google Pembelajaran Blended Learning dengan Media
classroom. Guru membimbing siswa Google Classroom
dengan memberikan materi secara berkala. Pembelajaran di luar kelas yang disampaikan
5. Dalam pertemuan kelas secara virtual siswa melalui internet dengan media google classroom yang
dapat mencari sumber informasi dan dapat diakses kapan saja sehingga memberikan waktu
pengetahuan dari berbagai sumber. belajar yang lebih banyak jika dibandingkan
Sedangkan pada saat tatap muka di kelas pembelajaran tatap muka di kelas. dengan waktu yang
siswa untuk memperkuat pemahaman lebih banyak siswa dapat mempunyai kesempatan untuk
tentang materi yang diberikan sebelumnya. mengulang materi dan melatih dengan soal yang
6. Guru dapat memberikan reward kepada diberikan. Sejalan dengan hasil penelitan (Sandi, 2005)
peserta didik yang aktif dalam tatap muka yang menunjukkan bahwa adanya pengaruh penerapan
di kelas maupun tatap muka kelas virtual. blended learning pada tingkat kemandirian siswa. Pada
Sehingga motivasi peserta didik. pembelajaran blended learning siswa dituntut mandiri
7. Bila diperlukan guru dapat meminta dan diberi materi pembelajaran yang telah dirancang
bantuan orang tua siswa agar dapat sesuai dengan rencana pmbelajaran sehingga siswa
memberikan bantuan dan arahan supaya tertarik untuk belajar. Tidak hanya itu materi yang
pembelajaran google classroom dapat disampaikan disampaikan melalui aplikasi e-learning.
efektif dan efisien. Siswa dengan tingkat kemandirian tinggi sangat
mendukung proses pembelajaran blended learning.
Hal ini sejalan dengan pendapat (A.M, Karena yang biasanya proses pembelajaran berpusat
2008) menyatakan bahwa beberapa upaya dapat pada guru (teacher centered) berubah menjadi berpusat
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan pada siswa (student centered) yang dapat mendorong
motivasi belajar siswa di sekolah yaitu : siswa lebih aktif dan guru sebagai fasilitator bertugas
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang
1. Memberi angka, angka dalam hal ini menyenangkan dan interaktif. Hal ini akan berpengaruh
sebagai symbol dari nilai kegiatan pada hasil belajar yang meningkat. Pada pembelajaran
belajarnya. Banyak siswa yang langsung, inisiatif siswa akan terbatas, untuk
beranggapan bahwa nilai yang baik mendapatkan hasil terbaik siswa kurang mendapat ruang
diperoleh dari hasil ulangan atau ujiannya. dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sehingga yang dikejar hanyalah nilai (Robby I, 2006) bahwa seseorang yang memiliki
ulangan atau nilai raport yang baik. Padahal kemandirian tinggi dapat diamati dari tanggung
nilai tersebut dapat berasal dari keaktifan jawabnya untuk menyelesaikan masalah. Selain itu,
dan sikap dalam kelas. dengan menggunakan media google clasrrom siswa
2. Hadiah dapat menjadi motivasi yang kuat, dituntut mandiri serta disiplin dalam pengumpulan
dimana siswa yang tertarik pada bidang tugas. Karena dalam fitur pembelajaran google
tertentu akan diberikan hadiah. classroom guru dapat menentukan batas terakhir
3. Kompetisi persaingan, baik yang individu pengumpulan tugas. Penerapan blended learning dengan
maupun kelompok dapat menjadi sarana menggunakan media google classroom berbeda dengan
motivasi belajar. Karena terkadang dengan penerapan pembelajaran langsung lebih efektif apabila
adanya persaingan siswa akan menjadi diterapkan untuk pengetahuan procedural dan
lebih bersemangat dalam mencapai hasil pengetahuan deklaratif (Fathurohman,
yang terbaik 2003).Pembelajaran langsung juga dapat
4. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa mengembangkan keterampilan siswa seperti membuat
betapa pentingnya tugas dan menerimanya catatan dan membuat ringkasan pembelajaran.
sebagai tantangan bukan sebagai beban, Pada pembelajaran tatap muka guru sebagai
sehingga siswa akan bekerja keras dalam pendidik berfungsi memberikan dorongan motivasi
mengerjakan soal tersebut. secara langsung dan ekspresif kepada peserta didiknya.
5. Memberi ulangan baik dalam bentuk ujian Siswa dengan kemandirian yan rendah akan merasa
maupun dalam bentuk kuis untuk terbebani dengan tugas – tugas yang diberikan secara
mengetahui tingkat pemahaman siswa. Jika online. Hal ini berpengaruh pada penerapan blended
ulangan atau ujian dilakukan secara learning menjadi kurang efektif. keunggulan yang
berulang kali maka akan membosankan. menjadi potensi dari blended learning seperti
6. Mengetahui hasil belajar siswa, dengan itu fleksibilitas belajar dan peluang untuk belajar
siswa dapat mengetahui hasil belajarnya, kolaboratif tidak terjadi pada siswa dengan tingkat
dan siswa akan terdorong untuk belajar kemandirian rendah. Dengan demikian blended
lebih giat. Dengan demikian jika hasil learning dapat menjadikan aktifitas siswa dalam kelas
belajar itu mengalami peningkatan maka lebih variatif.
siswa pasti akan termotivasi untuk
mempertahankannya KESIMPULAN
Penerapan pembelajaran dengan model blended terlihat saat guru memberikan pengunguman
learning dapat meningkatkan motivasi serta tentang pemberian tugas. Tidak hanya itu materi
menumbuhkan sikap mandiri siswa. Dari telaah literature yang diberikan oleh guru harus dapat dipahami
yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa : oleh peserta didik. Sehingga materi
pembelajaran dapat tersampaikan dengan jelas.
1. Pemanfaatan teknologi informasi dan Proses diskusi dapat dilakukan oleh guru dengan
komunikasi dapat disebut e-learning. Penerapan melemparkan beberapa topic menarik melalui
blended learning yang mengkombinasikan google classroom sehingga siswa tetap aktif dan
pertemuan face to face di kelas dengan e – dapat menjadikan suasana kelas virtual seperti
learning telah menjadikan pembealajaran yang kelas di dunia nyata.
berpusat guru (teacher centered learning)
menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa SARAN
(student centered learning) dengan bantuan
1. Bagi para guru, pembelajaran yang
aplikasi media google classroom dapat
mengkombinasikan pembelajaran tatap muka di
meningkatkan motivasi belajar pada siswa. kelas dengan e-learning membutuhkan
Tidak hanya mudah, bagi guru pengelolaan kemampuan dalam bidang teknologi infomasi
pembelajaran menggunakan google classroom dan komunikasi. Oleh karenan itu agar
dapat lebih efektif. Kebebasan akses materi pembelajaran blended learning efektif guru atau
berulang kali serta waktu yang lebih leluasa dosen dapat menguasai beberapa teknologi
dapat dimanfaatkan siswa untuk mengkonstruk informasi dan komunikasi
2. Dalam penggunan google classroom sebagai
pengetahuannya dan berlatih soal yang
media pembelajaran diperlukan asisten guru
diberikan. Yang perlu diperhatikan dalam atau admin google classroom sehingga kelas
penerapan google classroom tetap adanya dalam google classroom tetap dapat dikelola
pembelajaran tatap muka di kelas bertujuan dan teratur
untuk menegaskan kembali pengetahuan yang 3. Dalam pelaksanaanya beberapa penelitian yang
telah didapat saat pembelajaran e-learning. Pada telah dilakukan blended learning memerlukan
saat pembelajaran tatap muka di kelas guru fasilitas sarana dan prasarana yang memadai
untuk menunjang keberhasilan model
berperan sebagai pendidik yang bertugas
pembelajaran e-learning.
memotivasi dan menciptakan suasana 4. Untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam
pembelajaran di kelas secara langsung proses pembelajaran, siswa dapat melakukan
2. pembelajaran blended learning dapat presentasi melalui google meet yang terintegrasi
meningkatkan motivasi siswa. Peningkatan dengan google classroom agar pembelajaran
motivasi belajar siswa ini dikarenakan model lebih interaktif.
pembelajaran yang variatif sehingga tidak 5. Bagi para orang tua peserta didik diharapkan
dapat memberikan arahan dan dukungan saat
membosankan dan efektif bagi peserta didik,
penerapan model blended learning ini.
motivasi belajar berperan penting dalam 6. Model pembelajaran blended learning kurang
menentukan hasil belajar siswa. Dengan sesuai apabila diterapkan pada SMK yang
motivasi belajar tinggi dapat menentukan arah membutuhkan pengetahuan procedural, model
belajar, serta kondisi belajar peserta didik. Guru pembelajaran blended learning dengan media
dapat menggunakan model pembelajaran google classroom cocok dengan pembealajaran
blended learning dengan media google yang pengetahuan.
7. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan
classroom agar guru dapat mengelola kelas
melakukan dengan penelitian dengan cakupan
secara efektif dan efisien, tidak hanya dan skala yang lebih luas.
memotivasi siswa penerapan blended learning
dengan media google classroom dapat Ucapan Terimakasih
memberikan motivasi pada guru. Karena guru
akan lebih belajar mengenai pembelajaran Dalam menyelesaikan karya ilmiah ini, penulis
dengan memanfaatkan kemajuan teknologi mendapat banyak bantuan, doa, serta dukungan dari
seperti saat ini. berbagai pihak. Sebagai bentuk rasa syukur kepadda
3. Fitur – fitur yang ada di dalam google classroom Tuhan Yang Maha Esa, penulis ingin menyampaikan
secara tidak langsung dapat menumbuhkan rasa terimakasih kepada.
sikap mandiri serta disiplin dalam diri siswa.
1. Dr. Any Sutiadiningsih, M.Si. sebagai dosen
Pembatasan waktu pengunggahan tugas yang pembimbing skripsi atas segala arahan,
diberikan oleh guru maupun dosen akan dapat bimbingan, pikiran, kesabaran, waktu,
perhatian, serta keterampilan yang beliau Fathurohman. (2003). Model Model Pembelajaran. In
ajarkan selama proses penyusunan karya Model Pembelajaran (pp. 1–6).
ilmiah ini. Fatmawati, S. (2019). EFEKTIVITAS FORUM
2. Kedua orang tua dan keluarga yang tercinta, DISKUSI PADA E-LEARNING BERBASIS
atas segala doa, cinta, kasih sayang, MOODLE UNTUK MENINGKATKAN
dukungan, serta motivasi yang selalu PARTISIPASI BELAJAR. Journal Ilmiah
menyertai dalam kondisi apapun. Kependidikan, 9, 211–216.
3. Sahabat yang sangat menginspiratif atas Gunawan, F. I., & Sunarman, S. G. (2017).
kebersamaan, dukungan, doa, keceriaan, Pengembangan Kelas Virtual Dengan Google
inspirasi, serta motivasi selama menempuh Classroom Dalam Keterampilan Pemecahan
perjalanan menjadi seorang Sarjana bersama- Masalah (Problem Solving) Topik Vektor Pada
sama. Siswa Smk Untuk Mendukung Pembelajaran.
4. Teman-teman yang telah memberikan Prosiding Seminar Nasional Etnomatnesia, 340–
dukungan, doa, motivasi, inspirasi, keceriaan 348.
selama proses penyusunan karya ilmiah ini. Hakim, A. B. (2016). Efektifitas Penggunaan E-Learning
5. Pihak-pihak lain yang ikut membantu namun Moodle , Google Classroom Dan Edmodo. 2, 1–6.
tidak bisa disebutkan satu per satu oleh Hardiyana, A. (SMAN 1 L. (2015). Implementasi Google
penulis, baik yang ikut terlibat secara Classroom sebagai Alternatif dalam Meningkatkan
langsung maupun tidak langsung dalam Mutu Pembelajaran di Sekolah. In Karya Tulis
proses penyusunan karya ilmiah Ilmiah, (pp. 13–23).
Husanah. (2014). PEMBELAJARAN BAURAN
DAFTAR PUSTAKA (BLENDED LEARNING). In Terampil
A.M, S. (2008). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Memadukan Keunggulan Pembelajaran Face-to-
In Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Raja Face, E-Learning Offline-Online dan Mobile
Grafindo Persada. Learning (pp. 1–37). Prestasi Putaka.
Akkoyunlu, B., & Soylu, M. Y. (2008). A Study of Iftakhar Shampa. (2016). Google classroom: What works
Student ’ s Perceptions in a Blended Learning and how? Journal of Education and Social
Environment Based on Different Learning Styles. Sciences, 3, 12–18.
Educational Technology and Society, 11, 183–193. Mediawati, E. (2010). Pengaruh motivasi belajar
Amalia, Farah Fadhilah & Rachmawati, R. (2013). mahasiswa dan kompetensi dosen terhadap prestasi
Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi belajar. Pendidikan Ekonomi Dinamika
Oleh Tenaga Kerja Indonesia Serta Pengaruhnya Pendidikan, V(2), 134–146.
Terhadap Perubahan Sosial Budaya Di Kampung Mulyani, D. (2013). HUBUNGAN KESIAPAN
Pandan Dalam, Ampang Jaya, Malaysia. Jurnal BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI
Bumi Indonesia, 2, 207. BELAJAR. Ilmiah Konseling, 2(1), 27–31.
http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/vie Nirfayanti., & Nurbaeti. (2019). Pengaruh Media
w/144/141 Pembelajaran Google Classroom Dalam
Ariani, D. (2018). Jurnal Pembelajaran Inovatif Pembelajaran Analisis Real Terhadap Motivasi
Komponen Pengembangan E-Learning. 1(14), 58– Belajar Mahasiswa. Proximal, 2(1), 50–59.
64. https://doi.org/10.21009/JPI.011.09 https://doi.org/https://doi.org/10.30605/2615-
Budiman, H. (2017). PERAN TEKNOLOGI 7667.211
INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM Prawoto, E. C., & Pramulia, P. (2019). Pembelajaran
PENDIDIKAN Haris Budiman. Al Tadzkiyyah, Sastra Berbasis Blended Learning. 6(1), 37–42.
8(I), 31–43. Robby I, C. (2006). Pendidikan Menuju Manusia
Capone, R., Caterina, P. De, & Mazza, G. (2017). Mandiri. Generasi Infomedia.
Blended Learning , Flipped Classroom and Virtual Rozak, A., & Albantani, A. M. (2018). Desain
Environment : Challenges and Opportunities for the Perkuliahan Bahasa Arab Melalui Google
21st Century Students BLENDED LEARNING , Classroom. Arabiyat : Jurnal Pendidikan Bahasa
FLIPPED CLASSROOM AND VIRTUAL Arab Dan Kebahasaaraban, 5(1), 83–102.
ENVIRONMENT : CHALLENGES AND https://doi.org/10.15408/a.v5i1.7481
OPPORTUNITIES FOR THE 21ST CENTURY Sabara, E., & Sabran. (2019). Pembelajaran Blended
STUDENTS. Proceeding of EDULEARN17 Learning Melalui Google Classroom. Peran
Conference, July, 10478–10482. Penelitian Dalam Menunjang Percepatan
https://doi.org/10.21125/edulearn.2017.0985 Pembangunan Berkelanjutan Di Indonesia, 98–
Diplan. Alkindi, Z. (2020). Jurnal pendidikan ekonomi. 101.
Pendidikan Ekonomi, 27–32. Sabran, & Sabara, E. (2019). Keefektifan Google
El Fauziah, U. N., Suryani, L., & Syahrizal, T. (2019). Classroom sebagai media pembelajaran.
Penerapan Google Classroom Dalam Pembelajaran PROSIDING SEMINAR NASIONAL LEMBAGA
Bahasa Inggris Kepada Guru-Guru Bahasa Inggris PENELITIAN UNIVERSITAS NEGERI Makasar.
Smp Di Subang. Abdimas Siliwangi, 2(2), 183. Sandi, G. (2005). PENGARUH BLENDED LEARNING
https://doi.org/10.22460/as.v2i2p183-191.3281 TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA
DITINJAU DARI KEMANDIRIAN SISWA. Achievement of Vocational. Jurnal Pendidikan
Jurnal Pendidikan Dan Pengajaran, 45(3), 241– Vokasi, 2(2), 234–249.
251. Tri Wardati, K. (2020). EFEKTIVITAS E-LEARNING
Saptono, Y. J. (2016). Motivasi dan keberhasilan belajar TERHADAP HASIL BELAJAR. Susunan Artikel
siswa. Pendidikan Agama Kristen, I, 189–212. Pendidikan, 4(3).
Septantiningtyas, N. (2019). PENGARUH Wicaksono, V. D., & Rachmadyanti, P. (2016).
PEMBELAJARAN JARAK JAUH DENGAN Pembelajaran blended learning melalui google
APLIKASI GOOGLE CLASS TERHADAP classroom di sekolah dasar. Seminar Nasional
HASIL BELAJAR. Edureligia, 2(2), 1–5. Pendidikan PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah
Syarif, I. (2012). PENGARUH MODEL BLENDED Jawa, 513–521.
LEARNING TERHADAP MOTIVASI THE Wyn, N., Ananda, M., Jampel, N., & Suartama, I. K.
INFLUENCE OF BLENDED LEARNING (2014). PENGEMBANGAN E-LEARNING
MODEL ON MOTIVATION AND BERBASIS SCHOOLOGY PADA Jurusan
ACHIEVEMENT Abstract : The Influence of Teknologi Pendidikan , Fakultas Ilmu Pendidikan.
Blended Learning Model on Motivation and Edutech Universitas Pendidikan Ganesha, 2(1).

Anda mungkin juga menyukai