Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP SISTEM KEUANGAN ISLAM DALAM AKTIVITAS USAHA

HARUS SESUAI SYARIAH

DOSEN PENGAMPUH :

Drs. AHMAD YASIN, M.A.P

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6

Anggota :

1. Jasman (0910570321074)
2. Risma Sari ( 0910580321055 )
3. Desi Fitriyana ( 0910580321076 )
4. Nur Fadilla Wadi (0910580321028)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

i
TAHUN 2023

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


senantiasa kita ucapkan. Atas rahmat dan karunia-Nya. Shawalat serta salam
tercurah pada Rasulullah SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul "PRINSIP SISTEM KEUANGAN ISLAM DALAM AKTIVITAS
USAHA HARUS SESUAI SYARIAH ".
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas dari Bapak Drs.
Ahmad Yasin pada mata kuliah Politik dan Hukum Indonesia. penyusunan
makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca tentang Sistem
Hukum Dan Politik.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih


melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Rappang, 13 Juli 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A. Prinsip Keuangan Syariah Islam...................................................................3
Berdasarkan Al-Qur’an dan As-sunnah, prinsip sistem keuangan Islam adalah
sebagai berikut:.....................................................................................................3
B. Prinsip – Prinsip Dasar Syariah....................................................................4
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam telah mengatur tata cara etika bisnis yang ideal sehingga tidak
merugikan salah satu pihak ataupun bagi keduanya, yang mana dalam hal ini
Islam selalu mengedepankan prinsip keadilan dan keseimbangan hak dan
kewajiban dalam setiap kegiatan bisnis dengan berpedoman pada Q.S. Al-
Baqarah ayat 188 yang menyebutkan “Dan janganlah sebahagian kamu
memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil”.
Adapun dalam perspektif fiqh keuangan istilah bisnis dalam Islam secara lazim
disebut dengan istilah tijarah yaitu pengelolaan harta benda untuk mencari
keuntungan, yang mana dalam bisnis syariah pencarian keuntungan tersebut
bukanlah semata-mata hanya terfokus pada sudut pandang materil saja,
melainkan juga meliputi pada usaha untuk mendapatkan ridha dari Allah SWT
dalam menjalankan bisnis tersebut, oleh karena itu bisnis syariah pada
hakikatnya megnacu pada makna bisnis yang berpedoman pada Al-Quran yang
tidak hanya memuat hal-hal yang bersifat materil namun justru juga mengarah
pada hal-hal yang bersifat immateril.
Adapun prinsip-prinsip utama yang harus dikandung dalam setiap kegiatan
bisnis Islam dapat dijabarkan seperti prinsip keadilan, yaitu prinsip yang harus
meliputi segala aspek kehidupan dan merupakan prinsip yang terpenting, hal
ini sebagaimana firman Allah SWT yang memerintahkan untuk berbuat adil
diantara sesama manusia yaitu sebagaimana yang telah diatur dalam Q.S. An-
Nahl ayat 90, Q.S. Al-Maidah ayat 8 dan Q.S. Al-Hasyr ayat 7. Prinsip Al-
Ihsan, yaitu prinsip yang menganjurkan untuk berbuat kebaikan yang berupa
memberikan manfaat kepada orang lain, melebihi hak yang harus diterima oleh
orang tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja Prinsip Keuangan Syariah Islam?
2. Apa Saja Prinsip – Prinsip Dasar Syariah?
3. Jelaskan Prinsip – Prinsip Syariah dalam operasional perbankan syariah ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Prinsip Keuangan Syariah Islam?
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Prinsip – Prinsip Dasar Syariah?
3. Untuk Mengetahui Apa Prinsip – Prinsip Syariah dalam operasional
perbankan syariah ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Prinsip Keuangan Syariah Islam

Berdasarkan Al-Qur’an dan As-sunnah, prinsip sistem keuangan Islam


adalah sebagai berikut:
1. Larangan Riba
Riba didefinisikan sebagai “kelebihan” atas sesuatu akibat
penjualan atau pinjaman. Riba merupakan pelanggaran atas sistem
keadilan sosial, persamaan, dan hak atas barang. Sistem riba hanya
menguntungkan para pemberi pinjaman dengan membebani penetapan
keuntungan yang diperoleh pemberi pinjaman di awal perjanjian.
Padahal “untung” dapat diketahui setelah berlalunya waktu bukan hasil
penetapan di muka.
2. Pembagian Risiko
Risiko merupakan konsekuensi dari adanya larangan riba dalam
suatu sistem kerja sama antara pihak yang terlibat. Risiko yang timbul
dari aktivitas keuangan tidak hanya ditanggung oleh penerima modal
tetapi juga pemberi modal. Pihak yang terlibat tersebut harus saling
berbagi risiko sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati.
3. Uang sebagai Modal Potensial
Dalam Islam, uang tidak diperbolehkan apabila dianggap sebagai
komoditas yaitu uang dipandang memiliki kedudukan yang sama
dengan barang yang dijadikan sebagai objek transaksi untuk
memperoleh keuntungan. Sistem keuangan Islam memandang uang
boleh dianggap sebagai modal yaitu uang bersifat produktif, dapat
menghasilkan barang atau jasa bersamaan dengan sumber daya yang
lain untuk memperoleh keuntungan.

3
4. Larangan Spekulatif
Hal ini selaras dengan larangan transaksi yang memiliki tingkat
ketidakpastian yang sangat tinggi, misalnya seperti judi.
5. Kontrak/Perjanjian
Dengan adanya perjanjian yang disepakati di awal oleh pihka-
pihak yang terlibat dapat mengurangi risiko atas informasi yang
asimetri atau timbulnya moral hazard.
6. Aktivitas Usaha harus Sesuai Syariah
Usaha yang dilakukan merupakan kegiatan yang diperbolehkan
menurut syariah, seperti tidak melakukan jual-beli minuman keras atau
mendirikan usaha peternakan babi.
Oleh karena itu, prinsip sistem keuangan syariah berdasarkan
prinsip sebagai berikut :
1. Rela sama rela (antaraddim minkum).
2. Tidak ada pihak yang menzalimi dan dizalimi (la tazhlimuna wa la
tuzhlamun).
3. Hasil usaha muncul bersama biaya (al-kharaj bi al dhaman).
4. Untung muncul bersama risiko (al ghunmu bi al ghurmi).

B. Prinsip – Prinsip Dasar Syariah


Bank syariah adalah bank yang beropeai sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah. Implementasi prinsip syariah inilah yang menjadi pembed utama dengan
bank konvensional. Pada intinya prinsip syariah tersebut mengacu kepada syariah
islamn yang berpedoman utama kepada Al-qur’an dan Hadist. Islam sebagai
agama meruakan konsep yang mengatur kehidupan manusa secara komprehensif
dan universal baik dalam hubungan dengan Sang Pencipta (HabluminAllah)
maupun dalam hubungan sesama manusia (Habluminannas).

Ada tiga pilar pokok dalam ajaran Islam yaitu :

1. Aqidah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang keyakinan atas

4
keberadaan dan kekuasaan Allah sehingga harus menjadi keimanan seorang
muslim manakala melakukan berbagai aktivitas dimuka bumi semata-mata untuk
mendapatkan keridlaan Allah sebagai khalifah yang mendapat amanah dari Allah.

2. Syariah : komponen ajaran Islam yang mengatur tentang kehidupan seorang


muslim baik dalam bidang ibadah (habluminAllah) maupun dalam bidang
muamalah (hablumminannas) yang merupakan aktualisasi dari akidah yang
menjadi keyakinannya.

Sedangkan muamalah sendiri meliputi berbagai bidang kehidupan antara lain yang
menyangkut ekonomi atau harta dan perniagaan disebut muamalah maliyah

3. Akhlaq : landasan perilaku dan kepribadian yang akan mencirikan dirinya


sebagai seorang muslim yang taat berdasarkan syariah dan aqidah yang menjadi
pedoman hidupnya sehingga disebut memiliki akhlaqul karimah sebagaimana
hadis nabi yang menyatakan "Tidaklah sekiranya Aku diutus kecuali untuk
menjadikan akhlaqul karimah"

Cukup banyak tuntunan Islam yang mengatur tentang kehidupan ekonomi umat
yang antara lain secara garis besar adalah sebagai berikut:

 Tidak memperkenankan berbagai bentuk kegiatan yang mengandung


unsur spekulasi dan perjudian termasuk didalamnya aktivitas ekonomi
yang diyakini akan mendatangkan kerugian bagi masyarakat. Islam
menempatkan fungsi uang semata-mata sebagai alat tukar dan bukan
sebagai komoditi, sehingga tidak layak untuk diperdagangkan apalagi
mengandung unsur ketidakpastian atau spekulasi (gharar) sehingga yang
ada adalah bukan harga uang apalagi dikaitkan dengan berlalunya waktu
tetapi nilai uang untuk menukar dengan barang.
 Harta harus berputar (diniagakan) sehingga tidak boleh hanya berpusat
pada segelintir orang dan Allah sangat tidak menyukai orang yang

5
menimbun harta sehingga tidak produktif dan oleh karenanya bagi mereka
yang mempunyai harta yang tidak produktif akan dikenakan zakat yang
lebih besar dibanding jika diproduktifkan. Hal ini juga dilandasi ajaran
yang menyatakan bahwa kedudukan manusia dibumi sebagai khalifah
yang menerima amanah dari Allah sebagai pemilik mutlak segala yang
terkandung didalam bumi dan tugas manusia untuk menjadikannya
sebesar-besar kemakmuran dan kesejahteraan manusia.
 Bekerja dan atau mencari nafkah adalah ibadah dan waJib dlakukan
sehingga tidak seorangpun tanpa bekerja - yang berarti siap menghadapi
resiko – dapat memperoleh keuntungan atau manfaat(bandingkan dengan
perolehan bunga bank dari deposito yang bersifat tetap dan hampir tanpa
resiko).
 Dalam berbagai bidang kehidupan termasuk dalam kegiatan ekonomi
harus dilakukan secara transparan dan adil atas dasar suka sama suka tanpa
paksaan dari pihak manapun.
 Adanya kewajiban untuk melakukan pencatatan atas setiap transaksi
khususnya yang tidak bersifat tunai dan adanya saksi yang bisa dipercaya
(simetri dengan profesi akuntansi dan notaris).
 Zakat sebagai instrumen untuk pemenuhan kewajiban penyisihan harta
yang merupakan hak orang lain yang memenuhi syarat untuk menerima,
demikian juga anjuran yang kuat untuk mengeluarkan infaq dan shodaqah
sebagai manifestasi dari pentingnya pemerataan kekayaan dan memerangi
kemiskinan.
 Sesungguhnya telah menjadi kesepakatan ulama, ahli fikih dan Islamic
banker dikalangan dunia Islam yang menyatakan bahwa bunga bank
adalah riba dan riba diharamkan.

Dalam operasionalnya, perbankan syariah harus selalu dalam koridor-


koridorprinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Keadilan, yakni berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai


kontribusi dan resiko masing-masing pihak

6
2. Kemitraan, yang berarti posisi nasabah investor (penyimpan dana), dan
pengguna dana, serta lembaga keuangan itu sendiri, sejajar sebagai mitra
usaha yang saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan
3. Transparansi, lembaga keuangan Syariah akan memberikan laporan
keuangan secara terbuka dan berkesinambungan agar nasabah investor
dapat mengetahui kondisi dananya
4. Universal, yang artinya tidak membedakan suku, agama, ras, dan golongan
dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam sebagai rahmatan lil
alamin.

C. Prinsip – Prinsip Syariah dalam operasional perbankan syariah


Prinsip-Prinsip syariah yang dilarang dalam operasional perbankan
syariah adalah kegiatan yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1. Maisir:  Menurut bahasa maisir berarti gampang/mudah. Menurut
istilah maisir berarti memperoleh keuntungan tanpa harus bekerja
keras. Maisir sering dikenal dengan perjudian karena dalam praktik
perjudian seseorang dapat memperoleh keuntungan dengan cara
mudah. Dalam perjudian, seseorang dalam kondisi bisa untung atau
bisa rugi.Judi dilarang dalam praktik keuangan Islam, sebagaimana
yang disebutkan dalam firman Allah sebagai berikut:"Hai orang-
orang yang beriman, sesungguhnya khamar, maisir, berhala,
mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syetan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar
kamu mendapat keberuntungan" (QS Al-Maaidah : 90)

Pelarangan maisir oleh Allah SWT dikarenakan efek


negative maisir. Ketika melakukan perjudian seseorang
dihadapkan kondisi dapat untung maupun rugi secara abnormal.
Suatu saat ketika seseorang beruntung ia mendapatkan keuntungan
yang lebih besar ketimbang usaha yang dilakukannya. Sedangkan
ketika tidak beruntung seseorang dapat mengalami kerugian yang

7
sangat besar. Perjudian tidak sesuai dengan prinsip keadilan dan
keseimbangan sehingga diharamkan dalam sistem keuangan Islam.
2. Gharar : Menurut bahasa gharar berarti pertaruhan. Menurut
istilah gharar berarti seduatu yang mengandung ketidakjelasan,
pertaruhan atau perjudian. Setiap transaksi yang masih belum jelas
barangnya atau tidak berada dalam kuasanya alias di luar
jangkauan termasuk jual beli gharar. Misalnya membeli burung di
udara atau ikan dalam air atau membeli ternak yang masih dalam
kandungan induknya termasuk dalam transaksi yang
bersifat gharar.  Pelarangan ghararkarena memberikan efek
negative dalam kehidupan karena gharar merupakan praktik
pengambilan keuntungan secara bathil. Ayat dan hadits yang
melarang gharar diantaranya :"Dan janganlah sebagian kamu
memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan
yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada
harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal
kamu mengetahui" (Al-Baqarah : 188)
3. Riba:  Makna harfiyah dari kata Riba adalah pertambahan,
kelebihan, pertumbuhan atau peningkatan. Sedangkan menurut
istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok
atau modal secara bathil. Para ulama sepakat bahwa hukumnya riba
adalah haram. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali
Imran ayat 130 yang melarang kita untuk memakan harta riba
secara berlipat ganda. Sangatlah penting bagi kita sejak awal
pembahasan bahwa tidak terdapat perbedaan pendapat di antara
umat Muslim mengenai pengharaman Riba dan bahwa semua
mazhab Muslim berpendapat keterlibatan dalam transaksi yang
mengandung riba adalah dosa besar. Hal ini dikarenakan sumber
utama syariah, yaitu Al-Qur'an dan Sunah benar-benar mengutuk
riba. Akan tetapi, ada perbedaan terkait dengan makna dari riba

8
atau apa saja yang merupakan riba harus dihindari untuk
kesesuaian aktivitas-aktivitas perekonomian dengan ajaran Syariah.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Al-Qur’an dan As-sunnah, prinsip sistem keuangan Islam


adalah Larangan Riba, Pembangian Risiko, Uang sebagai potensial, Larangan
spekulatif, kontrak perjanjian dan aktvitas usaha harus moral hazard.

Dalam operasionalnya, perbankan syariah harus selalu dalam koridor-


koridorprinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Keadilan, yakni berbagi keuntungan atas dasar penjualan riil sesuai


kontribusi dan resiko masing-masing pihak
b. Kemitraan, yang berarti posisi nasabah investor (penyimpan dana), dan
pengguna dana, serta lembaga keuangan itu sendiri, sejajar sebagai
mitra usaha yang saling bersinergi untuk memperoleh keuntungan
c. Transparansi, lembaga keuangan Syariah akan memberikan laporan
keuangan secara terbuka dan berkesinambungan agar nasabah investor
dapat mengetahui kondisi dananya
d. Universal, yang artinya tidak membedakan suku, agama, ras, dan
golongan dalam masyarakat sesuai dengan prinsip Islam sebagai
rahmatan lil alamin.

10
DAFTAR PUSTAKA

Tentang Syariah (ojk.go.id)

https://www.bsimaslahat.org/blog/2022/01/13/etika-yang-harus-diperhatikan-
agar-bisnis-sesuai-syariah/

11

Anda mungkin juga menyukai