Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

DASAR-DASAR MANAJEMEN JUMI HERLITA.SE,M.Sc

MANAJEMEN KELEMBAGAAN BIDANG EKONOMI (IKNB-ASURANSI)

Di susun oleh :

KELOMPOK 2

NAMA :

Ainun : 190104030008

Fajri Husna : 190104030033

Iis Shalehah : 190104030169

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ANTASARI BANJARMASIN

2021

1
Manajemen Kelembagaan Islam
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT. Shalawat dan salam juga
kami sampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, serta sahabat dan keluarganya.
Seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah. Semoga dengan adanya ilmu
pengetahuan ini kita bisa mendorong hal baik kedepannya. Makalah ini disusun dalam rangka
menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Kelembagaan Islam, dengan makalah yang
berjudul “Manajemen Kelembagaan Bidang Ekonomi (IKNB-Asuransi)”. Dalam proses
penyusunan makalah ini, kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik itu dari cara penulisan, isi, maupun kesimpulan yang didapat. Oleh karena itu
penulis sangat megharapkan kritikan dan saran yang membangun untuk makalah ini. Serta
kedepannya dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Banjarmasin, 24 September 2021

2
Manajemen Kelembagaan Islam
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………..4

A. Latar Belakang Masalah……………………………………………………………...…4

B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………....4

C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………...…...4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………… ………....….5

A. Pengertian Manajemen Kelembagaan……………………………………… …….…...5

B. Fungsi Manajemen Kelembagaan……………………………………………………...6

C. Pengertian Asuransi……………………………………………………………….…...8

D. Perbedaan asuransi konvensional dan asuransi syariah……………………….……....11

BAB II PENUTUP……………………………………………………………………….……14

A.Kesimpulan………………………………………………………..……………….…..…14

B.Kritik & Saran…………………………………………………………………….……....15

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….………16

3
Manajemen Kelembagaan Islam
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Segala sesuatu yang berbentuk organisasi harus diatur dan selalu berkaitandengan
manajemen untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan. Proses mengolah, mengatur
jalannya organisasi atau lembaga untuk mencapai tujuan sesuaidengan ilmu manajemen
merupakan bagian dari manajemen kelembagaan. Dalam artikelini kami akan membahas
mengenai manajemen kelembagaan bidang ekonomi (iknb-asuransi). Yang mana pentingnya
asuransi dalam jangka pendek adalah melindungi aset bergerak Anda dalam kasus kerusakan
maupun kerugian. Selain penting dalam jangka pendek, asuransi juga penting bagi aset Anda
dalam jangka panjang. Asuransi dapat melindungi Anda dari biaya seperti kecelakaan, kematian,
dan kesehatan.

Maka dari itu kami menyusun makalah ini untuk sama sama mengenal ataupun memahami
tentang asuransi yang mana termasuk juga dalam manajemen kelembagaan bidang ekonomi

B.Rumusan Masalah

1. Pengertian Manajemen Kelembagaan?

2. Fungsi Manajemen Kelembagaan?

3. Apa itu Asuransi?

4. Bagaimana perbedaan asuransi konvensional dan Asuransi syariah?

C.Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui pengertian Manajemen Kelembagaan

2. Untuk mengetahui Fungsi Manajemen Kelembagaan

4
Manajemen Kelembagaan Islam
3. Untuk mengetahui pengertian asuransi

4. Untuk mengetahui perbedaan asuransi konvensional dan syariah.

3. Manajemen Kelembagaan dalam bidang Ekonomi Asuransi

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Manajemen.

Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama
melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.

Pengertian kelembagaan,Kelembagaan merupakan suatu tatanan dan pola hubungan


antara anggota masyarakat atau organisasi yang saling mengikat yang dapat menentukan bentuk
hubungan antar manusia atau antara organisasi yang diwadahi dalam satu organisasi atau
jaringan dan ditentukan oleh faktor-faktor pembatas dan pengikat berupa norma, kode etik atau
aturan formal maupun informal untuk pengendalian perilaku sosial serta insentif untuk
bekerjasama dan mencapai tujuan bersama.

Manjemen kelembagaan adalah suatu proses bekerja sama melalui orang lain atau
sumber daya lainnya, dengan suatu tatanan dan pola hubungan antar masyarakat atau organisasi
yang saling mengikat sehingga terbentuk hubungan antar manusia atau organisasi dalam suatu
wadah yang didalamnya terdapat faktor-faktor pembatas dan memiliki tujuan bersama.1

Adapun juga pengertian menurut beberapa ahli yaitu:

Tony Djogo (2003) ada berbagai definisi kelembagaan yang disampaikan oleh ahli dari
berbagai bidang. Menurut Ruttan dan Hayami, (1984) Lembaga oleh berbagai bidang. Menurut
Ruttan dan Hayami, (1984) lembaga adalah aturan di dalam suatu kelompok masyarakat atau
organisasi yang menfasilitasi koordinasi antar anggotanya untuk membantu mereka dengan

1
Anang Firmansyah,Mahardika Budi,2018.Pengantar Manajemen

5
Manajemen Kelembagaan Islam
harapan di mana setiap orang dapat bekerja sama atau berhubungan satu dengan yang lain untuk
mencapai tujuan bersama yang diinginkan.

Sedangkan menurut Ostrom, (1985-1986) kelembagaan diidentikan dengan aturan dan


rambu-rambu sebagai panduan yang dipakai oleh para anggota suatu kelompok masyarakat
untuk mengatur hubungan yang saling mengikat atau saling tergantung satu sama lain. Penataan
institusi (institusional arragements dapat ditentukan oleh beberapa unsur-unsur aturan
operasional untuk mengatur pemanfaatan sumber daya, aturan kolektif untuk menentukan
menegakkan hukum atau aturan itu sendiri dan untuk merubah aturan operasional serta mengatur
hubungan kewenangan organisasi.

Dari definisi para ahli tersebut Djogo Dkk, menyimpulkan dan mendefinisikan
kelembagaan sebagai suatu tatanan dan pola hubungan antara anggota masyarakat atau
organisasi yang saling mengikat yang dapat menentukan bentuk hubungan antar manusia atau
antar organisasi yang diwadahi dalam suatu organisasi atau jaringan dan ditentukan oleh faktor-
faktor pembatas dan pengikat berupa norma, kode etik atauran formal maupun informal untuk
pengendalian perilaku sosial serta insentif untuk bekerjasama dan mencapai tujuan bersama.

Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) kelembagaan didefinisikan sebagai
suatu sistem badan sosial atau organisasi yang melakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan
tertentu.Pada umumnya Lembaga dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu lembaga formal dan
lembaga non-formal. Menurut Sitti Bulkis (2011), Kelembagaan lokal dan area aktivitasnya
terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kategori sektor publik (administrasi lokal dan pemerintah
lokal); kategori sektor sukarela (organisasi keanggotaan dan koperasi); kategori sektor swasta
(organisasi jasa dan bisnis swasta). Bentuk resmi suatu lembaga yaitu lembaga garis (line
organization, military organization) lembaga garis dan staf (line and staff organization); lembaga
fungsi (functional organization). Jadi pengertian dari kelembagaan adalah suatu sistem sosial
yang melakukan usaha untuk mencapai tujuan tertentu yang menfokuskan pada perilaku dengan
2
nilai, norma, dan aturan yang mengikutinya, serta memiliki bentuk dan area aktivitas tempat
berlangsungnya.

2
Anang Firmansyah,Mahardika Budi,2018.Pengantar Manajemen

6
Manajemen Kelembagaan Islam
B.Fungsi Manajemen Kelembagaan

Manajemen adalah suatu proses pengaturan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
melibatkan orang-orang yang ada di dalamnya. Selain itu, manajemen adalah suatu ilmu dan seni
yang mengatur proses pemanfaatan berbagai sumber daya yang ada di perusahaan secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan. Maka dari itu, perusahaan harus menjalankan
fungsi manajemen secara benar. Menurut George R. Terry, fungsi manajemen perusahaan
disingkat menjadi POAC, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling

Keempat fungsi manajemen ini tidak berjalan secara linear, namun spiral sehingga
memungkinkan suatu organisasi akan bergerak terus menerus dan tidak berhenti pada satu tahap.
Siklus manajemen yang dilakukan oleh perusahaan adalah merencanakan, mengorganisasi staf
dan sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja, dan mengendalikan jalannya pekerjaan.
Di dalam tahap pengendalian tersebut, manajemen akan melakukan evaluasi untuk memperoleh
feed back yang digunakan sebagai dasar perencanaan selanjutnya, atau dapat juga digunakan
untuk perencanaan kembali.

Planning (perencanaan) merupakan susunan langkah-langkah secara sistematik dan


teratur untuk mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan tahap awal dari proses
manajemen karena pada tahap ini disusun berbagai aktivitas organisasi ke depannya sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. Dalam melakukan perencanaan ada dua hal yang harus
dilakukan, yaitu merencanakan kegiatan apa yang akan dilakukan perusahaan dan membuat
budget (anggaran).Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membuat perencanaan, yaitu
SMART. SMART yaitu Specific yang berarti harus jelas apa saja kegiatan atau aktivitas yang
akan dilakukan. Kedua, Measurable yaitu aktivitas tersebut dapat diukur tingkat keberhasilannya.
Selanjutnya, Achievable yaitu perencanaan perusahaan dapat dicapai, bukan hanya suatu rencana
yang tidak dapat dilakukan. Keempat, Realistic yaitu rencana tersebut dikerjakan sesuai dengan
kemampuan dan sumber daya yang ada di perusahaan. Terakhir, Time yaitu rencana yang telah
ditetapkan terdapat batasan waktu yang jelas sehingga perencanaan tersebut dapat dinilai dan
dievaluasi.

Organizing (pengorganisasian) adalah suatu kegiatan pembagian tugas kepada setiap


sumber daya yang ada di perusahan sesuai dengan kemampuan masing-masing sumber daya

7
Manajemen Kelembagaan Islam
tersebut. Terdapat dua kegiatan yang dilakukan pada tahap organizing, yaitu staffing dan
pemaduan segala sumber daya perusahaan. Staffing adalah kegiatan yang sangat penting karena
pada kegiatan ini, manajemen menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat sehingga
dapat menjamin kegiatan yang dilakukan. Setelah menempatkan orang-orang yang tepat pada
tempat yang tepat, pemimpin perlu mengkoordinasikan seluruh potensi sumber daya tersebut
agar semuanya berjalan sinergi.

Actuating adalah menggerakan semua anggota kelompok untuk bekerja sama mencapai
tujuan perusahaan. Tahapan ini terdiri dari kepemimpinan dan koordinasi, yaitu pemimpin
perusahaan memimpin setiap sumber daya yang ada untuk bekerja sesuai dengan perencanaan
yang telah ditentukan sebelumnya dan mengkoordinasi agar kerja sama ini dapat dilakukan
dengan harmonis. Hal ini dapat menghindari persaingan yang ada antar sumber daya yang bisa
mengakibatkan tidak tercapainya tujuan perusahanl.

Controlling bukan hanya sekedar mengendalikanpelaksanaan berbagai kegiatan yang


dilakukan, namun juga melakukan koreksi-koreksi apabila aktivitas yang dilakukan tidak sesuai
dengan perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan kata lain, tujuan utama dari
controlling adalah untuk memastikan bahwa aktivitas yang dilakukan sesuai dengan
perencanaan.

Jadi, Pemimpin suatu perusahaan bukan hanya bertugas dalam merancang visi dan misi
perusahaan, namun juga harus menjalankan fungsi manajemen. Apabila fungsi manajemen
tersebut dapat dijalankan dengan benar, maka tujuan organisasi dapat dengan tepat dicapai oleh
perusahaan.3

C.Asuransi

Asuransi adalah sebuah perjanjian antara dua orang atau lebih di mana pihak tertanggung
membayarkan iuran/kontribusi/premi untuk mendapat penggantian atas risiko kerugian,
kerusakan, atau kehilangan, yang dapat terjadi akibat peristiwa yang tidak terduga. Istilah
asuransi sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu “insurance” dan bahasa Belanda, assurantie

3
https://www.slideshare.net/ramaachmad37/kelambagaan-ekonomi

8
Manajemen Kelembagaan Islam
atau verzekering.Asuransi tidak dapat menghilangkan risiko terjadinya peristiwa tidak terduga,
tetapi asuransi dapat mengurangi dampak kerugian yang muncul dari peristiwa tersebut, baik
dalam skala kecil ataupun besar. Kini asuransi pun sudah menjadi bagian perencanaan keuangan
bagi sebagian orang untuk jangka panjang.

Elemen asuransi

1.Premi

Premi merupakan kewajiban yang dibayar pihak tertanggung kepada pihak penanggung
(penyedia layanan asuransi) sebagai jasa pengalihan risiko. Pembayaran premi ini wajib dilunasi
oleh pihak tertanggung untuk dapat menggunakan manfaat asuransi saat diperlukan.

2.Polis Asuransi.

Polis asuransi merupakan dokumen legal yang menjadi dasar hukum hubungan antara
pihak tertanggung (nasabah) dan pihak penanggung (penyedia layanan/perusahaan asuransi).
Polis bertindak sebagai dasar untuk membayar biaya ganti rugi atas kerusakan atau kehilangan
yang dialami pihak tertanggung. Polis dibuat berdasarkan kesepakatan dan harus dibuat secara
tertulis.

3.Klaim.

Klaim asuransi merupakan permohonan resmi yang diajukan nasabah terhadap


perusahaan asuransi untuk melakukan pembayaran sebagai bentuk ganti rugi atas kerusakan atau
kehilangan berdasarkan ketentuan polis asuransi. Sebelum melakukan pembayaran tersebut,
pihak perusahaan asuransi akan memeriksa validitas klaim terlebih dahulu.

Jenis Asuransi di Indonesia meliputi:

1.Asuransi Kesehatan.

Asuransi kesehatan memberikan perlindungan dengan jaminan biaya kesehatan dan


perawatan bagi pihak tertanggung jika mengalami kecelakaan atau jatuh sakit. Jenis asuransi ini
banyak diberikan oleh perusahaan atau instansi tempat seseorang bekerja.

2.Asuransi Jiwa.

9
Manajemen Kelembagaan Islam
Asuransi jiwa menanggung atas kematian seseorang dengan memberikan keuntungan
finansial pada tertanggung atas kematiannya. Ketika pihak tertanggung meninggal dunia,
pemegang polis akan menerima uang pertanggungan dari asuransi jiwa.

3.Asuransi Pendidikan.

Asuransi pendidikan dapat dikatakan sebagai tabungan untuk masa depan demi
menjamin pendidikan anak dari pemegang polis (pihak tertanggung). Asuransi ini menjadi
populer karena semakin tingginya biaya pendidikan dari tahun ke tahun sehingga tidak jarang
orang tua yang kini memiliki asuransi pendidikan.

4.Asuransi Umum.

Asuransi umum adalah perlindungan terhadap resiko kerugian dan kehilangan yang
dialami oleh pemegang polis. Salah satu asuransi umum yang terkenal adalah Asuransi
Kendaraan Bermotor. Jaminan asuransi jenis ini biasanya bersifat jangka pendek.

Asuransi Syariah

Saat ini, ada banyak jenis dan manfaat yang ditawarkan oleh asuransi, di mana setiap
perusahaan asuransi memiliki beragam fitur dan keunggulan pada masing-masing produk yang
mereka keluarkan. Namun sebagai calon pengguna, maka sudah sewajarnya jika kita memahami
dan mengenal dengan baik asuransi yang akan kita pilih dan gunakan. Hal ini akan membantu
kita untuk mendapatkan manfaat dan keuntungan yang maksimal atas penggunaan
tersebut.Selama beberapa tahun terakhir, asuransi syariah menjadi salah satu produk asuransi
yang banyak dibicarakan dalam kalangan masyarakat. Asuransi ini hadir untuk memenuhi
kepentingan dan keinginan banyak orang yang mengharapkan adanya sebuah produk asuransi
yang halal dan sesuai dengan ketentuan syariah.

Menurut Dewan Syariah Nasional, asuransi syariah adalah sebuah usaha untuk saling
melindungi dan saling tolong menolong di antara sejumlah orang, di mana hal ini dilakukan
melalui investasi dalam bentuk aset (tabarru) yang memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Dalam asuransi
syariah, diberlakukan sebuah sistem, di mana para peserta akan menghibahkan sebagian atau
seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim jika ada peserta yang mengalami

10
Manajemen Kelembagaan Islam
musibah. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa, di dalam asuransi syariah, peranan dari
perusahaan asuransi hanyalah sebatas pengelolaan operasional dan investasi dari sejumlah dana
yang diterima saja.4

D. Perbedaan Asuransi Syariah dan Konvensional

Dalam perkembangannya, asuransi syariah memiliki banyak keunggulan dan kelebihan


jika dibandingkan dengan asuransi konvensional. Hal ini tentu saja membuat adanya perbedaan
mendasar di antara kedua jenis asuransi tersebut. Berikut ini adalah perbedaan yang terdapat di
antara asuransi syariah dan asuransi konvensional.

Perbedaan Asuransi Syariah dengan Asuransi Konvensional. Perbedaan Asuransi syariah


dengan Asuransi Konvensional meliputi :

1. Keberadaan Dewan Pengawas Syariah ( DPS ) dalam Perusahaan asuransi syariah


merupakan suatu keharusan. Dewan ini berperan mengawasi manajemen, produk
serta kebajikan investasi supaya senantiasa sejalan dengan syariah Islam.
2. Prinsip asuransi syariah adalah tafakulli (tolong-menolong) .Sedangkan prinsip
asuransi konvensional tadabulli (jual beli antara nasabah dengan perusahaan).
3. Dana yang terkumpul dari nasabah/pemegang polis perusahaan asuransi syariah
(premi) di investasikan berdasarkan syariah dengan system bagi hasil
(mudhorobah). Sedangkan pada asuransi konvensional investasi dana dilakukan
pada sembarang sektor dengan sistem bunga.
4. Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah. Perusahaan
hanya sebagai pemegang amanah untuk mengalokasikanya. Sedangkan pada

https://kamus.tokopedia.com/a/asuransi/#:~:text=Asuransi%20adalah%20sebuah%20perjanjian
4

%20antara,akibat%20peristiwa%20yang%20tidak%20terduga.

11
Manajemen Kelembagaan Islam
asuransi konvensional, premi menjadi milik perusahaan dan perusahaan yang
memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan pengelolaan dana tersebut.
5. Untuk kepentingan pembayaran klaim nasabah dana diambil dari rekening
tabarru’ seluruh peserta yang sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong-menolong
bila ada peserta yang terkena musibah. Sedangkan dalam asuransi konvensional,
dana pembayaran klaim diambil dari rekening milik perusahaan.
6. Keuntungan investasi dibagi dua antara nasabah selaku pemilik dana dengan
perusahaan selaku pengelola, dengan prinsip bagi hasil. Sedangkan dalam
asuransi konvensional, keuntungan sepenuhnya menjadi milik perusahaan. Jika
tidak ada klaim maka nasabah tidak akan mendapatkan apa-apa.5

Perbedaan asuransi syariah dan asuransi konvensional dapat ttunjukan dalam table berikut ini:

Tabel

Perbedaan Asuransi syariah dengan Asuransi Konvensional

Keterangan Asuransi Syariah Asuransi konvensional

Dewan Pengurus Syariah Adanya Dewan Pengurus Tidak ada


(DPS) Syariah, fungsinya
mengawasi produk yang di
pasarkan dan investasi dana

Akad Tolong menolong (tafakulli) Jual beli

Investasi dana Investasi dana berdasarkan Investasi berdasarkan bunga


syariah dengan sistem bagi
hasil (Mudharabah)

Kepemilikan dana Dana yang terkumpul dari Dana yang terkumpul dari
nasabah (premi) merupakan nasabah (premi) merupakan
milik peserta. Perusahaan milik perusahaan. Perusahaan
hanya sebagai amanah untuk bebas menentukan

5
Heri sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, EKONISIA, edisi Pertama, Januari
2003.

12
Manajemen Kelembagaan Islam
mengelola. investasinya.

Pembayaran klaim Dana rekening tabarru (dana Dana rekening dana


kebajikan) seluruh peserta perusahaan.
sejak awal sudah di ikhlaskan
oleh peserta untuk keperluan
tolong menolong bila terjadi
musibah.

Keuntungan (Profit) Dibagi antara perusahaan Seluruhnya menjadi milik


dengan peserta seusai prinsip perusahaan.6
bagi hasil.

6
Abdullah Amrin, “Asuransi Syariah” PT. Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.Jakarta 2006.hlm. 83

13
Manajemen Kelembagaan Islam
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Manjemen kelembagaan adalah suatu proses bekerja sama melalui orang lain atau sumber
daya lainnya, dengan suatu tatanan dan pola hubungan antar masyarakat atau organisasi yang
saling mengikat sehingga terbentuk hubungan antar manusia atau organisasi dalam suatu wadah
yang didalamnya terdapat faktor-faktor pembatas dan memiliki tujuan bersama.

fungsi manajemen perusahaan disingkat menjadi POAC, yaitu Planning, Organizing,


Actuating, dan Controlling.Keempat fungsi manajemen ini tidak berjalan secara linear, namun
spiral sehingga memungkinkan suatu organisasi akan bergerak terus menerus dan tidak berhenti
pada satu tahap. Siklus manajemen yang dilakukan oleh perusahaan adalah merencanakan,
mengorganisasi staf dan sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja, dan
mengendalikan jalannya pekerjaan. Di dalam tahap pengendalian tersebut, manajemen akan
melakukan evaluasi untuk memperoleh feed back yang digunakan sebagai dasar perencanaan
selanjutnya, atau dapat juga digunakan untuk perencanaan kembali.

Asuransi adalah sebuah perjanjian antara dua orang atau lebih di mana pihak tertanggung
membayarkan iuran/kontribusi/premi untuk mendapat penggantian atas risiko kerugian,
kerusakan, atau kehilangan, yang dapat terjadi akibat peristiwa yang tidak terduga. Istilah
asuransi sendiri berasal dari bahasa Inggris, yaitu “insurance” dan bahasa Belanda, assurantie
atau verzekering.Asuransi tidak dapat menghilangkan risiko terjadinya peristiwa tidak terduga,
tetapi asuransi dapat mengurangi dampak kerugian yang muncul dari peristiwa tersebut, baik
dalam skala kecil ataupun besar. Kini asuransi pun sudah menjadi bagian perencanaan keuangan
bagi sebagian orang untuk jangka panjang.Sedangkan asuransi syariah adalah sebuah usaha

14
Manajemen Kelembagaan Islam
untuk saling melindungi dan saling tolong menolong di antara sejumlah orang, di mana hal ini
dilakukan melalui investasi dalam bentuk aset (tabarru) yang memberikan pola pengembalian
untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Dalam
asuransi syariah, diberlakukan sebuah sistem, di mana para peserta akan menghibahkan sebagian
atau seluruh kontribusi yang akan digunakan untuk membayar klaim jika ada peserta yang
mengalami musibah. Dengan kata lain bisa dikatakan bahwa, di dalam asuransi syariah, peranan
dari perusahaan asuransi hanyalah sebatas pengelolaan operasional dan investasi dari sejumlah
dana yang diterima saja.

B.Kritik Dan Saran

Demikianlah makalah ini kami tulis dengan harapan dapat bermanfaat bagi kita semua
untuk dipelajari dan menjdi pengetahuan untuk kita semua. Akan tetapi kamipun sebagai
peneluis sangat mengetahui kekurangan dalam penulisan yang kami buat . untuk itu kritik dan
saran dari kalian pembaca sangat kami harapkan agar sempurna nya makalah ini untuk kedepan
nya nanti.

15
Manajemen Kelembagaan Islam
DAFTAR PUSTAKA

Anang Firmansyah,Mahardika Budi,2018.Pengantar Manajemen

Sarinah,Marsalena,2017.Manajemen Kelembagaan

https://www.slideshare.net/ramaachmad37/kelambagaan-ekonomi

Sudarsono,Heri.2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi.


Yogyakarta: Ekonisia.

Amrin, Abdullah. 2006. Asuransi Syariah. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, Kelompok
Gramedia.

16
Manajemen Kelembagaan Islam

Anda mungkin juga menyukai