Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KONSEP DASAR MANAJEMEN”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen

Dosen Pengampu : Ratu Humaemah, S.Hum., M.Si.,

Disusun Oleh :

1. Rahmat Hidayat (221430062)

2. Nurul Fathatun Nisa (221430065)

JURUSAN ASURANSI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN
2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Studi Kasus ................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 4
A. Organisasi dan Manajemen ......................................................................................................... 4
B. Peran Manajemen dalam Organisasi ........................................................................................... 6
C. Fungsi-Fungsi Menejemen.......................................................................................................... 7
D. Kegiatan/Proses Dalam Menejemen ........................................................................................... 8
E. Fungsi Operasional dari Manajemen ........................................................................................... 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................................. 11
A. Kesimpulan ............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................... 12

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan bagian terpenting dari keseluruhan kegiatan organisasi. Di


dalam manajemen dianggap sebagai reformis dalam memperbarui persyaratan-persyaratan
kerja, kondisi kerja, standar kerja. Memberi batasan manajemen sebagai seni dan ilmu dalam
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang
serta mekanisme kerja untuk mencapai tujuan Selain itu dalam manajemen
juga memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja dalam suatu organisasi.
Dengan pembagian kerja juga akan memudahkan dalam meningkatkan keterampilan
masing-masing tenaga kerja yang terpsesialisasi. Menurut Pophal (2008:8) pembagian kerja
adalah rekaman tertulis mengenai tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Menunjukan
kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabaran tersebut menguraikan bagaimana pekerjaan
tersebut berhubungan dengan bagian lain dalam perusahaan.
Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaran-saran tertentu
dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,
sumber yang paling penting dalam setiap organisasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM).
Suatu perusahaan yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa mempunyai
kesempatan bertahan dan maju jika perusahaan itu mempunyai SDM yang tepat. Sedangkan
organisasi adalahrangkaian kajian penataan kerja, pengaturan kerja, penyusunan dan
pembagian kerja dan usaha kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tersebut
(Handoko, 1998: 24).Peranan sumber daya manusia dalam perusahaan sangatlah penting
karena sebagai penggerak utama dari seluruh kegiatan atau aktivitas perusahaan dalam
mencapai tujuan, yaitu untuk memperoleh keuntungan maupun untuk mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan. Berhasil tidaknya suatu perusahaan dalam mempertahankan
eksistensi Perusahaan dimulai dari usaha mengelola sumber daya manusia, khususnya dalam
meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja secara maksimal.

B. Studi Kasus

Sejak tanggal 14 Desember 2004, Bank Indonesia (BI) membekukan kegiatan usaha
(BKU) PT. Bank Global Tbk. Akibatnya, sekitar 8.000 nasabah yang tercatat di 13 kantor
cabang terpaksa kerepotan mengurus dananya. Bukan hanya itu, ratusan investor publik
pemegang saham juga menjadi tidak jelas investasinya.
Ditambah lagi bank dan pihak lain yang memiliki tagihan. Nasib ratusan karyawan

1
pun menjadi tak menentu di tengah sulitnya lapangan kerja. Kalau mereka terkena PHK, tentu
akan menambah deretan panjang pengangguran. Semua itu juga akan menambah beban
pemerintah dalam memulihkan roda perekonomian, terutama sektor real.
Empat alasan ditutupnya Bank Global:
1. Terus memburuknya kondisi keuangan Bank Global.
2. Tidak menyetorkan tambahan modal yang diminta BI sejak bank tersebut masuk
pengawasan khusus (special surveillance unit) pada 27 Oktober hingga 13 Desember
2004.
3. Direksi Bank Global tidak menunjukkan iktikad baik untuk patuh pada aturan. Bahkan,
dalam pengawasan BI dan kepolisian ada upaya secara sengaja dari pihak bank tersebut
untuk memusnahkan dan menghilangkan barang bukti.
4. Direksi, pejabat eksekutif, dan beberapa karyawan bank publik itu diduga telah
melakukan tindak pidana perbankan dengan merusak dan menghilangkan dokumen-
dokumen penting bank.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dirumuskan solusi sebagai berikut:


1. Sebagai perusahaan terbuka, semestinya Bank Global transparan dan menerapkan dengan
seksama asas good corporate governance.
2. Seperti dilansir Investor Daily Online (14/12/2004), bahwa kehancuran Bank Global
sangat boleh jadi disebabkan oleh sebuah kolusi antara pengelola Bank Global dengan
Prudence Asset Management (PAM).
3. Kasus Bank Global menarik diikuti karena kasus ini mencoreng citra reksadana, sebuah
instrumen pasar modal yang mengalami pertumbuhan pesat selama dua tahun terakhir.
4. Kasus Bank Global mencerminkan lemahnya pengawasan BI dan Bappepam.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka didapatkan analisisnya sebagai berikut:


1. General market risk adalah risiko yang disebabkan oleh suatu kebijakan yang dilakukan
oleh lembaga terkait yang mana kebijakan tersebut mampu memberi pengaruh bagi
seluruh sektor bisnis (Agus Sucipto: Manajemen Risiko).
2. Sehatnya sebuah bank tidak hanya berpatokan pada aset atau modal saja, namun juga
harus memperhitungkan faktor manajemen risiko yang meliputi delapan faktor, yakni
risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko
strategi, risiko kepatuhan dan risiko reputasi.
3. Tidak sedikit para bankir yang tidak bisa mengelola manajemen risiko dengan baik,
sehingga terjadi pelanggaran prinsip kehati-hatian bank. Hal terpenting dari kasus-kasus
pembekuan bank adalah pembelajaran bagi pemilik maupun pengurus bank untuk
bercermin diri dalam pengelolaan keuangan dan manajemen perbankan agar tidak

2
menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada, serta diharuskan menerapkan prudential
banking principle.

Lebih lanjut, bagi para nasabah agar tidak gegabah dan senantiasa berhati-hati jika ingin
menempatkan dananya pada lembaga perbankan maupun lembaga keuangan lainnya.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Organisasi dan Manajemen

1. Organisasi
Kata "organisasi" berasal dari kata Yunani "organon", yang berarti benda atau
instrumen. Pada awalnya, organisasi hanya dipandang sebagai alat atau alat bantu
mekanis yang digunakan untuk membantu mereka mencapai tujuan. Terakhir,
para peserta mendiskusikan apa itu definisi organisasi secara beragam. Barnard
mengemukakan definisi tunggal organisasi yang dikutip oleh Steers, Ungson, dan
Mowday. Ia menganggap organisasi sebagai semacam sistem yang secara hati-hati
mengoordinasikan tugas-tugas yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Menurut
tesis Barnard, hanya ada tiga komponen organisasi: jaringan komunikasi, sistem
koordinasi, dan individu yang ingin bekerja sama untuk mencapai tujuan
organisasi. Menurut definisi Jones yang agak berbeda, organisasi hanyalah suatu
alat yang digunakan oleh orang-orang untuk mengkoordinasikan usahanya guna
mencapai tujuan atau sasaran lainnya. Organisasi adalah gabungan rahang dan
anak panah.
Selain itu, Robbins menjelaskan bahwa organisasi adalah suatu kelompok
sosial yang mengkoordinasikan kegiatannya secara bijaksana, mempunyai batas-
batas relevan yang dapat diidentifikasi, dan bekerja terus menerus untuk mencapai
tujuannya.
Selain itu, Gibson, Ivansevich, dan Donnelly (1995) mendefinisikan organisasi
sebagai suatu sistem yang memungkinkan suatu komunitas mencapai suatu tujuan
yang tidak dapat dicapai oleh seorang individu dalam lingkungan per orang.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah
organisasi yang:
a) berfungsi sebagai sarana untuk mencapai tujuan;
b) berfungsi sebagai sarana penyelenggaraan kegiatan sehari-hari;
c) mempunyai batas yang relevan dan mudah diidentifikasi;
d) berfungsi sebagai sistem sosial yang mampu mempertahankan dirinya
sendiri;
e) mengkoordinasikan kegiatan secara tertib;

4
f) mempunyai anggota lebih dari satu orang.

Jadi organisasi adalah wadah sekelompok orang yang bekerja sama secara rasional
dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu dengan menggunakan sumber daya
yang ada di dalamnya.
2. Manajemen
Menurut etimologi, kata “manajemen” berasal dari berbagai bahasa. Yang
pertama adalah bahasa Prancis, dimana kata “manajemen” berarti “seni
melaksanakan dan mengatur”. Belakangan dalam bahasa Italia disebut
"meneggiare" dengan seni mengendalikan. Sebaliknya, kata “manage” berasal dari
kata bahasa Inggris “to manager” yang berarti gelola atau mengubah.
Kita dapat menyimpulkan dari setiap definisi manajemen adalah serangkaian
kegiatan yang mengatur atau mengelola. Disertakan juga pengertian manajemen
dari sudut pandang khalayak, yaitu sebagai berikut:
a. George R. Terry
Proses manajemen adalah serangkaian kegiatan yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan, dan peninjauan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui penggunaan SDM dan alat
lainnya.
b. John F.Mee
Manajemen adalah ilmu untuk mencapai hasil yang sebesar-besarnya
dengan usaha yang sekecil-kecilnya guna mencapai tingkat kesejahteraan
dan kebahagiaan sebesar-besarnya, baik bagi pegawai maupun bagi pekerja
lainnya, serta memberikan bantuan yang sebesar-besarnya kepada
masyarakat umum.
c. Marry Parker Follet
Manajemen adalah satu kesatuan. Setiap pekerjaan dapat dibagi dengan
orang lain.
d. James A.F. Stoner
Manajemen adalah kepanjangannya proses perencanaan,perorganisasian
dan penggunaan lebih banyak sumber daya organisasi keduanya digunakan
dalam upaya membantu organisasi mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Definisi manajemen yang paling umum di antara mereka adalah:

5
a. Yang dimaksud dengan manajemen ada atau terjadi pada beberapa organisasi.
b. Selalu ada setidaknya satu atau beberapa tujuan yang akan dicapai dalam
perencanaan pengelolaan.
c. Untuk mencapai tujuan ini, kita harus memperlakukan orang lain dengan adil.
d. Untuk mencapai tujuan ini, seseorang menggunakan metode melalui waktu proyek
tertentu atau proses saat ini.
e. Metode yang paling efektif digunakan untuk mencapai tujuan melindungi manusia
dan spesies lainnya.

B. Peran Manajemen dalam Organisasi

Berikut adalah peranan manajemen dalam organisasi diantaranya yaitu sebagi berikut:
1. Peran Antarpribadi.
Peran interpersonal adalah hubungan antara seorang manajer dengan orang-orang
disekitarnya, antara lain:
a. Figurehead (Pemimpin Simbol): Digunakan sebagai simbol pada berbagai
acara bisnis.
b. Leader (Pemimpin): Menjadi pemimpin yang menginspirasi pengikut dan staf
sekaligus menyelesaikan permasalahan yang muncul.
c. Liaison (Penghubung): Menjalin hubungan dengan organisasi baik internal
maupun eksternal.
2. Peran Informasi
Peran Informasi adalah suatu metode untuk mengorganisasikan informasi yang
tersedia, baik yang berasal dari dalam maupun luar suatu organisasi. Contohnya
meliputi:
a. Monitor (Pemantau): Mengawasi, menyatukan, mengikuti, mengumpulkan,
dan sekadar menyebutkan kejadian-kejadian atau kejadian-kejadian apa pun,
baik yang terjadi secara lambat maupun cepat.
b. Disseminator (Penyebar): Menyebar informasi yang tersedia bagi orang-orang
di dalam organisasi.
c. Spokeperson (Juru Bicara): Mewakili unit yang dirujuk ke pemerintah pusat.
3. Pengambilan Keputusan Peran.
Peran Pengambil Keputusan merupakan langkah penting dalam menciptakan suatu
keputusan, baik yang dibuat sendiri atau bekerja sama dengan organisasi lain. Ini
mencakup hal-hal berikut:

6
a. Entrepreneur ( Kewirausahaan ): Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan
inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.
b. Disturbance Handler (Penyelesai Permasalahan) : Mencari jalan keluar dan
solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.
c. Resource Allicator ( Pengalokasi Sumber Daya) : Menentukan siapa yang
menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.
d. Negotiator (Negosiator ): Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar
untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.

C. Fungsi-Fungsi Menejemen

Proses pengelolaan fungsi suatu organisasi meliputi perencanaan, pengorganisasian,


pengaturan SDM, dan diakhiri dengan pengambilan keputusan. Ada beberapa fungsi
manajemen yang perlu dipahami.
1. Planning ( perencanaan)
Perencanaan (perenccnaan) menunjukkan bahwa eksekutif harus meninjau tujuan dan
rencana sebelum melaksanakannya. Fungsi perencanaan ini mempunyai hubungan yang
kuat dengan artikulasi keputusan. Oleh karena itu, pengambilan keputusan merupakan
aspek penting dari setiap proyek yang memerlukan pengembangan dan penerapan
tindakan untuk menyelesaikan masalah apa pun. Unsur unsur perencanaan yaitu sebagai
berikut :
a. Identifikasi masalah mendasar
b. Nasihat dari manajemen senior
c. Keputusan penentuan rencana organisasi
d. Melanjutkan batas waktu peninjauan yang telah dibuat sebelumnya
2. Organizing ( Pengorganisasian)
Organizing , juga dikenal sebagai pengorganisasian, mengacu pada tugas manajer untuk
mengawasi aktivitas manusia dan aktivitas harian lainnya yang dimiliki organisasi.
Menurut Stoner (1996), bahasa yang digunakan pada saat proses reorganisasi adalah
sebagai berikut:
a. Menyadari bahwa setiap tugas harus diselesaikan agar organisasi dapat mencapai
tujuannya.
b. Membagi beban kerja ke dalam beberapa proyek yang dapat diselesaikan oleh satu
orang atau sekelompok orang secara metodis dan terorganisir.
c. Menggabungkan upaya kerja pegawai secara efisien dan logis.
d. Menggunakan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan karyawan dalam
suatu organisasi dalam kerangka yang harmonis.

7
e. Mengukur efektivitas organisasi dan memanfaatkan seluruh sumber daya yang
tersedia untuk meningkatkan atau mempertahankan efektivitas.
3. Leading ( memimpin)
Leading adalah suatu kemampuan untuk menarik atau merangkul orang lain agar mau
bekerja sama untuk mewujudkan tujuan sebuah organisasi.
Memimpin (leading) menunjukkan bagaimana para manajer mengarahkan dan
memengaruhi bawahannya, menggunakan orang lain untuk melaksanakan tugas tertentu.
Dengan menciptakan suasana yang tepat, para manajer membantu bawahannya bekerja
sebaik mungkin untuk mewujudkan tujuan organisasi.
4. Controlling ( pengawasan )
Contolling (pengawasan) adalah strategi khusus untuk menilai atau rencana untuk terus
diputuskan dengan efektif.
Para manajer berusaha untuk meyakinkan bahwa organisasi bergerak ke arah tuan, berarti
pengawasan atau pengendalian. Bahasa utama yang digunakan dalam perencanaan adalah
mendefinisikan standar dan prosedur yang diikuti untuk mengurangi kinerja.
mengevaluasi apakah prestasi kerja telah mencapai standar yang dipersyaratkan atau
belum. Jika standar sudah terpenuhi, tidak ada lagi yang perlu dilakukan. Dengan kata
lain, tujuan organisasi telah tercapai. Namun jika tidak, maka harus dilakukan
penelusuran dan evaluasi menyeluruh terhadap standar ulang alas yang telah ditetapkan.

D. Kegiatan/Proses Dalam Menejemen

Nama singkatan dari proses manajemen adalah PDAC yang diambil dari kata bahasa
Inggris, planning, organizing, actuating, dan controlling. Setiap manajer yang mengurus
perusahaan atau organisasi ini harus menjalankannya dengan baik.

Tahapan proses manajemen adalah sebagai berikut:

1. Planning atau Perencanaan


Langkah perencanaan ini merupakan langkah pertama dalam memulai proses
pengelolaan. Perencanaan sangat penting untuk mencapai sasaran atau tujuan organisasi.
Dalam situasi ini, manajer harus memahami langkah-langkah yang akan diambil serta
strategi yang akan digunakan saat melancarkan produksi atau aktivitas organisasi.
2. Organizing atau Pengorganisasian
Langkah selanjutnya adalah pengorganisasian tugas-tugas yang akan diberikan
kepada beberapa sumber siang hari yang ada disana. Tujuannya agar dapat mengubah
jumlah hari yang ada dan memudahkan koordinasi dalam mencapainya.

8
Kehadiran penataan organisasi ini memungkinkan organisasi untuk melakukan tindakan
langsung untuk memperjelas tujuan dan menyediakan kebutuhan personelnya dengan
dukungan sehari-hari yang komprehensif untuk memudahkan proses yang dimaksud.

3. Actuating atau Pengarahan/Kepemimpinan


Dalam proses manajemen hal ini dikenal dengan istilah pemimpinan. Tujuan
pengembangan aktuasi adalah untuk mendorong pegawai bekerja dengan riang dan
mampu melaksanakan tugas sesuai dengan harapan atasan.
Fungsi sistem manajemen ini adalah untuk memberikan motivasi bagi setiap organisasi
dan memungkinkan mereka menjalankan tugasnya dengan sukses.
Pada akhirnya inisiatif ini dapat meningkatkan motivasi kerja, hafalan, dan prestasi
sehingga kinerja karyawan berjalan efisien. Untuk sementara, proses ini perlu didasarkan
pada informasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
4. Controlling atau Pengawasan/Pengendalian
Pengendalian adalah suatu prosedur pengelolaan yang mencakup pelaksanaan
evaluasi sambil membandingkan perkiraan yang belum selesai dengan perkiraan yang
telah selesai.
Dengan menjalankan prosedur ini, kinerja menjadi lebih terkendali dan perubahan dapat
dilakukan pada sudut yang lebih menguntungkan.

E. Fungsi Operasional dari Manajemen

Manajemen operasi mencakup serangkaian fungsi dan peran yang beragam,


yang dapat berbeda di antara industri dan perusahaan dengan ukuran berbeda:

1. Merencanakan dan mengimplementasikan pabrik produksi


2. Mengelola proyek
3. Merencanakan sistem informasi
4. Membantu merancang dan mengembangkan produk dan layanan
5. Mengelola inventaris melalui rantai pasokan
6. Mengelola pengiriman ke pelanggan tepat waktu
7. Mengoptimalkan kontrol kualitas
8. Melakukan pengadaan/pembelian
9. Mengelola logistik
10. Mengelola transportasi dan distribusi
11. Mengelola dan memelihara fasilitas
12. Melakukan perencanaan sumber daya perusahaan

9
13. Perkiraan untuk perencanaan
14. Merencanakan kapasitas
15. Menavigasi hubungan kerja industri
16. Menganalisis rantai nilai
17. Mengoptimalkan penggunaan sumber daya
18. Menghilangkan pemborosan dan hambatan
19. Terus meningkatkan proses
20. Menjalankan rencana strategis perusahaan

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dalam mengatur


kegiatan yang dikerjakan individu atau kelompok. Sistem atau manajemen harus
dilakukan untuk memenuhi target yang akan dicapai oleh individu atau kelompok
tersebut dalam sebuah kerjasama dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Peran manajemen dalam organisasi dibagi menjadi beberapa bagian yang pertama itu
peran antarpribadi,peran informasi,peran pengambilan keputusan peran.
Manajemen juga memiliki fungsi seperti planning,organizing,leading,dan controlling.
Selain fungsi dan peran, selanjutnya ada proses dalam manajemen yaitu planning,
organizing,actuating,dan controlling,hampir sama dengan fungsi.

11
DAFTAR PUSTAKA

“Manajemen Operasional: Pengertian, Fungsi, Tips, Dan Pembahasan Lengkapnya.”

https://kledo.com/blog/manajemen-

operasional/#Fungsi_dan_Peran_dalam_Manajemen_Operasional.

Riiniwati, Dr. 2019. “Pengantar Teori Manajemen Komunikasi Dan Organisasi.”

Roni, aditama angger. 2020. “Pengantar Manajemen Teori Dan Aplikasi.”

Uker, Damres. 2018. “Dasar-Dasar Manajemen Untuk Industri Pangan.” : 1–40.

Wilfridus B. Elu, Agus Joko Purwanto. 2019. “Inovasi Dan Perubahan Organisasi.” : 547.

12

Anda mungkin juga menyukai