Disusun oleh:
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bisnis .............................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan Bisnis Plan ....................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pemikiran Luther Gullick........................................................................
B. Hasil Pemikiran Luther Gullick ..............................................................
C. Advokasi Gullick....................................................................................
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................
B. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Membuka usaha baru yang cepat laris sangat tidak mungkin tanpa ada
rencana sebelumnya. Rencana harus ada meskipn sederhananya secara tertulis.
Namun banyak wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun
mungkin tidak mampu menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan.
Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu
suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara
lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasi
penjualan, siapa target konsumennya, darimana sumber modalnya, dan lain
sebagainya
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan
perusahaan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali
perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Bisnis Plan
2. Apakah penting perencanaan Bisnis Plan
3. Apa hasil yang didapatkan dari perencanaan Bisnis Plan
1. 3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
kepada banyak orang bahwa bisnis plan itu penting, dan membuat usaha dimana
pun , menggunakan apapun harus memerlukan bisnis plan yang matang sehingga
semua bisa berjalan sesuai yang di harapkan atau ekspetasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Pemikiran Luther Gullick
Ini adalah fungsi manajemen menurut Luther Gulick yang biasa dikenal
dengan singkatan POSDCORB.
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan
tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumber daya yang akan
dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan
dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus
disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan
secara maksimal.
Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
a) Menjelaskan berbagai masalah.
b) Menentukan prioritas masalah.
c) Menentukan tujuan dan indikator keberhasilan.
d) Mengkaji hambatan dan kendala.
e) Menyusun rencana kerja operasioanal.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada
orang yang terlibat dalam kerja sama di suatu institusi. Kegiatan
pengorganisasian menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai
prinsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai
keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana
dan
prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan
mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.
4. Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan
bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun
fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan
pengarahan staff yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas
di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah
ditentukan.
Pengarahan (orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada
perusahaan, fungsinya, tugasnya, dan orang-orangnya. Perusahaan besar
biasanya mempunyai program pengarahan yang formal yang menerangkan
hal-hal ini: sejarah, produk dan jasa, kebijaksanaan umum, organisasi (divisi,
departemen, dan lokasi), tunjangan (asuransi, pension, cuti), persyaratan
kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan peraturan keamanan ,dan lain-lain.
1. Coordinating (Koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan,
menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja
sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
1. Evaluating (Penilaian)
Evaluasi adalah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis sifat dan
ciri pekerjaan di dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Levey (1973)
mengatakan : “To evaluate is to make a value judgment, it involves comparing
something with another and then making either choise or decision”.
Dilihat dari implikasi hasil evaluasi bagi suatu program dibedakan adanya
jenis evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif
dilakukan untuk mendiagnosis suatu program, yang hasilnya digunakan untuk
pengembangan atau perbaikan program. Biasa formatif dilakukan pada proses
program (program masih berjalan). Sedangkan evaluasi sumatif adalah suatu
evalusi yang dilakukan untuk menilai hasil akhir dari suatu program. Biasanya
evaluasi sumatif ini dilakukan pada waktu program telah selesai (akhir
program).
2. 3 Advokasi Gullick
Sejak dia mengedit Papers pada Ilmu Administrasi lima puluh tahun yang
lalu. Berdasarkan lima puluh tahun analisisnya, ia mencatat bahwa "setelah
semua, pemerintah yang dibentuk manusia, yang dijalankan oleh manusia dan
memiliki sebagai pekerjaan utama mereka membantu, mengendalikan dan
melayani manusia."
Dia juga berbicara bahwa waktu adalah faktor penting dalam setiap
peristiwa dan bahwa semua inovasi kebijakan publik yang berakar pada waktu
dan dalam waktu demokrasi adalah ciri khas dari kenegaraan. Tapi dia
menyesalkan bahwa waktu telah menjadi faktor diabaikan dalam Administrasi
Publik. Waktu sebagai masukan, sebagai output, waktu sebagai aliran peristiwa,
waktu sebagai kesenjangan antara dua atau lebih peristiwa yang signifikan atau
proses dan akhirnya, waktu sebagai kebijakan manajemen, adalah aspek yang
berbeda dari waktu yang diidentifikasi oleh dia. Ini berarti bahwa prinsip-prinsip
pengelolaan administrasi harus selamanya terikat dengan budaya di mana mereka
muncul, dan bahwa budaya harus berkembang tepat baik sebelum perubahan
besar dalam organisasi manusia dapat dicapai. Waktu adalah penting bagi setiap
organisasi karena tidak mesin tetapi organisme.
BAB III
PENUTUP
2. 1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://guedhani.blogspot.com/2016/09/biografi-pakar-administrasi-dan.html
https://www.scribd.com/doc/284152849/Makalah-Fungsi-Manajemen-menurut-
Luther-Gullick#