Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BISNIS PLAN USAHA KRIPIK PISANG

MELALUI MEDIA SOSIAL

MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN

Dosen Pengampu: Dr. Anastasia Murdyastuti, M.Si

Disusun oleh:

Ajianuri Wahyudha Nugraha 220910201065

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS JEMBER
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. wr. wrb…


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan taufik-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga
Allah SWT senantiasa melimpahkan Hidayah dan Rahmat-Nya kepada kita
secara khusus dan masyarakat secara umum agar senantiasa mensyukuri akan
ilmu, iman dan amal pada dirinya. Semoga dengan adanya makalah “Bisnis
Plan Usaha Kripik Pisang Melalui Media Sosial” yang saya susun ini dapat
menambah wawasan kita semua.
Makalah ini disusun dengan berbagai literatur khususnya mata kuliah
Pengantar Manajemen artikel – artikel yang dianggap relevan, serta
pengetahuan dari penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
baik sesuai yang diharapkan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberikan bantuannya
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Saya menyadari bahwa makalah ini
masih perlu perbaikan, oleh karena itu saran dari pembaca sangat kami
harapkan.

Jember, 30 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bisnis .............................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan Bisnis Plan ....................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pemikiran Luther Gullick........................................................................
B. Hasil Pemikiran Luther Gullick ..............................................................
C. Advokasi Gullick....................................................................................
BAB III. PENUTUP
A.    Kesimpulan ...........................................................................................
B. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang

Membuka usaha baru yang cepat laris sangat tidak mungkin tanpa ada
rencana sebelumnya. Rencana harus ada meskipn sederhananya secara tertulis.
Namun banyak wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun
mungkin tidak mampu menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan.
Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu
suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara
lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana lokasi
penjualan, siapa target konsumennya, darimana sumber modalnya, dan lain
sebagainya

Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi guna menjalankan
perusahaan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk memegang kendali
perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
1. 2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Bisnis Plan
2. Apakah penting perencanaan Bisnis Plan
3. Apa hasil yang didapatkan dari perencanaan Bisnis Plan
1. 3 Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan informasi
kepada banyak orang bahwa bisnis plan itu penting, dan membuat usaha dimana
pun , menggunakan apapun harus memerlukan bisnis plan yang matang sehingga
semua bisa berjalan sesuai yang di harapkan atau ekspetasi.
BAB II

PEMBAHASAN
2. 1 Pemikiran Luther Gullick

Luther Gullick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu


pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk mamahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerjasama ini lebih manfaat bagi kamanusiaan. Manajeman dikatakan baik apabila
memiliki tujuan dan sasaran yang jelas dan diketahui oleh semua orang yang terlibat
dalam kegiatan. Selanjutnya, menyusun langkah-langkah untuk mencapai tujuan
dengan memanfaatkan segala sumber daya (manusia, dana, sarana, kesempatan,
sumber alam dan lainnya) secara optimal, efektif dan efesien. Tiap elemen-elemen
ditata agar tidak tumpang tindih. Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang
berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia
bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Definisi manajemen yang disampaikan oleh Gullick ini merupakan pengertian
manajemen jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan.

2. 2 Hasil Pemikiran Luther Gullick

Ini adalah fungsi manajemen menurut Luther Gulick yang biasa dikenal
dengan singkatan POSDCORB.
1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan yang kata dasarnya “rencana” pada dasarnya merupakan
tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumber daya yang akan
dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan
dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus
disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan
secara maksimal.
Fungsi dari perencanaan tersebut adalah sebagai berikut :
a) Menjelaskan berbagai masalah.
b) Menentukan prioritas masalah.
c) Menentukan tujuan dan indikator keberhasilan.
d) Mengkaji hambatan dan kendala.
e) Menyusun rencana kerja operasioanal.

2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada
orang yang terlibat dalam kerja sama di suatu institusi. Kegiatan
pengorganisasian menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai
prinsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai
keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana
dan
prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan
mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan.

3. Staffing (Penyusunan Pegawai)


Pengisian jabatan (staffing) akan mempengaruhi “kepemimpinan dan
pengendalian”. Pengisian jabatan mengharuskan adanya pendekatan dengan
sistem terbuka (open-system approach). Pengisian jabatan dilaksanakan di
dalam institusi, yang pada gilirannya mempunyai hubungan dengan
lingkungan luarnya. Oleh karena itu faktor-faktor intern perusahaan, seperti
kebijaksanaan personalia, iklim organisasi dan sistem imbalan, harus
diperhitungkan. Jelasnya, tanpa imbalan yang mencukupi, mustahillah untuk
menarik manajer dengan kualitas yang tinggi dan menahannya, untuk tetap
bekerja di perusahaan tersebut. Lingkungan luar juga tak dapat diabaikan;
teknologi tinggi membutuhkan para manajer yang terlatih baik, berpendidikan
cukup, ini dapat menghambat perusahaan untuk berkembang dengan
kecepatan yang diinginkan. 
Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi
yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya,
penekanan dari fungsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan
melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan
secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang
dilakukan dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat,
membina,
membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai
pendekatan dan atau seni pembinaan sumber daya manusia.

4. Directing (Pengarahan)
Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan
bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara struktural maupun
fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan
pengarahan staff  yang telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas
di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah
ditentukan.
Pengarahan (orientasi) meliputi mengenalkan pegawai baru kepada
perusahaan, fungsinya, tugasnya, dan orang-orangnya. Perusahaan besar
biasanya mempunyai program pengarahan yang formal yang menerangkan
hal-hal ini: sejarah, produk dan jasa, kebijaksanaan umum, organisasi (divisi,
departemen, dan lokasi), tunjangan (asuransi, pension, cuti), persyaratan
kerahasiaan dalam kontrak pertahanan, dan peraturan keamanan ,dan lain-lain.

1. Coordinating (Koordinasi)
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan,
menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja
sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.

Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan


lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga
agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara
para anggota itu sendiri.

1. Budgetting (Pembuatan Anggaran)


LUTHER GULLICK mengemukakan bahwa penganggaran termasuk
salah satu fungsi manajemen. Penganggaran adalah fungsi yang berkenaan
dengan pengendalian organisasi melalui perencanaan fiskal dan akuntansi.
Sesuatu anggaran, baik APBN maupun APBD, menunjukkan dua hal: pertama
sebagai satu pernyataan fiskal dan kedua sebagai suatu mekanisme. APBN
merupakan kependekan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
APBN adalah anggaran pendapatan dan belanja negara Republik Indonesia
setiap tahun yang telah disetujui oleh anggota DPR (Dewan perwakilan
Rakyat).

1. Evaluating (Penilaian)
Evaluasi adalah suatu proses bersistem dan objektif menganalisis sifat dan
ciri pekerjaan di dalam suatu organisasi atau pekerjaan. Levey (1973)
mengatakan : “To evaluate is to make a value judgment, it involves comparing
something with another and then making either choise or decision”. 
Dilihat dari implikasi hasil evaluasi bagi suatu program dibedakan adanya
jenis evaluasi, yakni evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Evaluasi formatif
dilakukan untuk mendiagnosis suatu program, yang hasilnya digunakan untuk
pengembangan atau perbaikan program. Biasa formatif dilakukan pada proses
program (program masih berjalan). Sedangkan evaluasi sumatif adalah suatu
evalusi yang dilakukan untuk menilai hasil akhir dari suatu program. Biasanya
evaluasi sumatif ini dilakukan pada waktu program telah selesai (akhir
program).

2. 3 Advokasi Gullick

Advokasi Gulick (dengan Alvin Hansen) selama Perang Dunia II


kebijakan Keynesian untuk meningkatkan kesempatan kerja penuh pasca-perang
membantu membujuk John Maynard Keynes untuk membantu mengembangkan
rencana pasca-perang bagi perekonomian internasional yang mencakup
penekanan pada perdagangan bebas.

Dalam waktu di mana tema umum adalah pemisahan politik dan


administrasi, Gulick menganjurkan bahwa tidak mungkin untuk memisahkan
keduanya. Gulick dalam tulisan-tulisan baru-baru ini (publikasi dilakukan setelah
Papers nya sangat terkenal di Ilmu Administrasi diedit bersama dengan Lyndall
Urwick pada tahun 1937) telah mencatat bahwa banyak yang telah terjadi untuk
mempengaruhi bidang administrasi publik dan analisis nya alam.

Sejak dia mengedit Papers pada Ilmu Administrasi lima puluh tahun yang
lalu. Berdasarkan lima puluh tahun analisisnya, ia mencatat bahwa "setelah
semua, pemerintah yang dibentuk manusia, yang dijalankan oleh manusia dan
memiliki sebagai pekerjaan utama mereka membantu, mengendalikan dan
melayani manusia."

Dia menganggap manusia sebagai variabel utama dan penting untuk


memahami sifat Administrasi Publik hari ini dan membimbing lapangan ke masa
depan. Pada yayasan ini, ia mengidentifikasi mengenai bagaimana manusia
merupakan faktor dinamis yang intrinsik dalam studi administrasi.

Gulick menekankan bahwa fungsi utama negara harus kesejahteraan


hidup, manusia dan perbaikan untuk memenuhi tantangan dari setiap perubahan
lingkungan dan bukan perang. Tapi sayangnya, struktur negara modern secara
khusus dirancang untuk perang. Akibatnya, struktur negara modern jelas militer.
Hal ini berwibawa, dengan semua otoritas, terkonsentrasi di bagian atas, dan
semua pekerjaan, tapi bukan kewenangan, ditugaskan untuk eselon bawahan dan
komandan lapangan. Ia menekankan perlunya pendekatan baru kepada organisasi
fundamental negara memperkenalkan desentralisasi di tempat ini terpusat, struktur
hirarkis, militer. Dia juga menunjukkan bahwa Administrasi Publik harus
melupakan pria non-ekonomi yang ada, menangani realistis dengan pasar non-free
yang ada dan mencakup kesejahteraan manusia dan kasih sayang dalam pelukan
nya.

Dia juga berbicara bahwa waktu adalah faktor penting dalam setiap
peristiwa dan bahwa semua inovasi kebijakan publik yang berakar pada waktu
dan dalam waktu demokrasi adalah ciri khas dari kenegaraan. Tapi dia
menyesalkan bahwa waktu telah menjadi faktor diabaikan dalam Administrasi
Publik. Waktu sebagai masukan, sebagai output, waktu sebagai aliran peristiwa,
waktu sebagai kesenjangan antara dua atau lebih peristiwa yang signifikan atau
proses dan akhirnya, waktu sebagai kebijakan manajemen, adalah aspek yang
berbeda dari waktu yang diidentifikasi oleh dia. Ini berarti bahwa prinsip-prinsip
pengelolaan administrasi harus selamanya terikat dengan budaya di mana mereka
muncul, dan bahwa budaya harus berkembang tepat baik sebelum perubahan
besar dalam organisasi manusia dapat dicapai. Waktu adalah penting bagi setiap
organisasi karena tidak mesin tetapi organisme.
BAB III
PENUTUP

2. 1 Kesimpulan

Jadi, Administrasi dan Manajemen merupakan bidang pengetahuan yang


berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia
bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
Definisi manajemen yang disampaikan oleh Gullick ini merupakan pengertian
manajemen jika dilihat dari segi ilmu pengetahuan. Ini adalah fungsi manajemen
menurut Luther Gulick yang biasa dikenal dengan singkatan POSDCORB
3. 1 Saran

Saran yang dapat saya berikan, yaitu :


1. Pengorganisasian akan lebih tepat kalau mereka mengeri teori dasar dan
menilainya sebagai suatu alat diagnosis dan pembimbing untuk menciptakan
sebuah struktur yang akan paling baik melayani kebutuhan-kebutuhan dalam
keadaan tertentu.
2. Penyusunan pegawai berdasarkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh
seorang pegawai.
3. Pengarahan dilakukan oleh seseorang yang telah menguasai dan mengenal
betul perusahaan atau institusi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
https://guedhani.blogspot.com/2016/09/biografi-pakar-administrasi-dan.html
https://www.scribd.com/doc/284152849/Makalah-Fungsi-Manajemen-menurut-
Luther-Gullick#

Anda mungkin juga menyukai