Anda di halaman 1dari 16

TACTICAL BUSINESS PLAN MENGENAI RENCANA

OPERASINONAL

Dosen Pengampu : Nur Mutiah, M.Si.

Disusun Oleh :

1. Ahmad Nur Fadly (2240200148)


2. Alan Muharram (2240200125)
3. Meiyanda Tri Pratiwi (2240200128)
4. Robiatul Adawiyah Nasution (2240200047)
5. Tukma Putri Harahap (2240200045)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS SYEKH ALI HASAN AHMAD ADDARY
PADANGSDIMPUAN
TA.2024/202
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah swt atas segala rahmad dan hidayah-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”TACTICAL BUSINESS
PLAN MENGENAI RENCANA OPERASIONAL“ dengan tepat waktu. Makalah
ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah PRAKTEK BISNIS PLAN Selain
itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Nur Mutiah, M.Si.
Selaku dosen pengampuh mata kuliah PRAKTEK BISNIS PLAN Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.

Padangsidimpuan, 27 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...........................................................................................................ii


Daftar Isi.....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................2
C. Tujuan ......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..........................................................................................3
A. Pengertian Tactial Bussines Plan mengenai Rencana Operasional..........3
B. Proses Perencanaan Infrastruktur .............................................................4
C. Proses Outlet ............................................................................................6
D. Metode Delivery.......................................................................................8
BAB III PENUTUP ..................................................................................................12
A. Kesimpulan ..............................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bisnis
Perencanaan meliputi pengaturan tujuan dan mencari cara bagaimana
untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan telah dipertimbangkan sebagai
fungsi utama manajemen dan meliputi segala sesuatu yang manajer kerjakan.
Membuat keputusan biasanya menjadi bagian dari perencanaan karena
setiap pilihan dibuat berdasarkan proses penyelesaian setiap rencana.
Perencanaan penting karena banyak berperan dalam menggerakan fungsi
manajemen yang lain. Perencanaan merupakan proses pengambilan
keputusan sistematis yang dilakukan secara sadar berkaitan dengan tujuan dan
kegiatan yang hendak dilakukan oleh seseorang, sebuah kelompok, unit kerja
atau organisasi di masa depan. Perencanaan bukanlah respon informal atau
tiba- tiba terhadap suatu krisis, melainkan suatu upaya yang dilakukan dengan
sengaja yang diarahkan dan dikendalikan oleh manajer dan sering kali
memerlukan pengetahuan dan pengalaman karyawan dari segala lapisan
perusahaan. Perencanaan menyediakan kepada individu maupun unit pekerja
berupa panduan yang jelas untuk diikuti dalam kegiatan mereka di masa
mendatang (Thomas Bateman dan Scott A. Snell. 2008 )
Aspek perencanaan operasional meliputi analisis masalah,
penentuan prioritas, pengambilan keputusan dan programming.Analisis
masalah adalah memahami seluruh informasiyang ada, melakukan analisis
situasi untukmengetahui isu apa yang sedang terjadi. Setelah tahap analisa
masalah, tahap selanjutnya adalah penentuan prioritas masalah. Penentuan
prioritas masalah bertujuan untuk menentukan permasalahan mana yang
menjadi prioritas utama untuk diselesaikan.Tahap selanjutnya adalah
pengambilan keputusan mengenai permasalahan tersebut. Dalam manajemen,
perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat
strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas
kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan rencana operasional ?
2. Bagaimana proses insfraktruktur berjalan ?
3. Apa itu outlet ?
4. Apa saja metode delivery dalam rencana operasional ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu rencana operasional dalam tactical business.
2. Untuk mengatahui bagaimana proses infrasktruktur dan Outlet
3. Untuk mengetahui apa saja metode delivery.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Rencana Operasional
Rencana operasional adalah rencana yang sangat spesifik dan
berorientasi pada detail dengan jelas dan mendefinisikan bagaimana tim
berkontribusi untuk mencapai tujuan perusahaan. Atau definisi lain Rencana
operasional merupakan rencana yang berorientasi pada detail serta spesifik
dan mampu mendefinisikan bagaimana sebuah tim berkontribusi untuk
mencapai tujuan perusahaan. Melalui rencana operasional, Sahabat
Wirausaha bisa menguraikan tugas dan tanggung jawab setiap harinya oleh
karyawan dan manajer. Selain itu hal ini juga membantu tim Sahabat
Wirausaha untuk memahami dengan cermat dan tepat apa saja yang perlu
dilakukan setiap harinya dan berapa lama, sehingga bisnis Sahabat Wirausaha
bisa mencapai tujuan dengan lebih terarah.
Perencanaan adalah suatu rangkaian persiapan tindakan untuk mencapai
tujuan. Perencanaan merupakan pedoman, garis besar, atau petunjuk yang
harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik. Dalam menyusun sebuah
rencana, hal pertama yang harus dilakukan adalah, Anda harus memusatkan
pikiran kepada apa yang ingin dikerjakan, tujuan jangka pendek dan tujuan
jangka panjang untuk organisasi serta memutuskan alat apa yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Anda harus meramalkan sejauh
mana kemungkinan tersebut dapat dicapai, baik dilihat dari aspek ekonomi,
social, maupun lingkungan politik tempat organisasi berorganisasi serta
dihubungkan dengan sumber-sumber yang ada untuk mewujudkan rencana
tersebut.1
Perencanaan operasional meliputi perencanaan yang detail untuk setiap
dan semua kegiatan yang akan dilakukan selama menerapkan sebagian atau
seluruh mutu layanan. Dalam tahap perencanaan ini, individu yang
berwenang secara aktif memprediksi alokasi sumber daya yang tepat,
berbagai keperluan pelatihan, partisipasi pegawai, serta jenis dan jumlah
proyek yang akan dilakukan, semuanya merupakan prediksi untuk tahap

1
Taufiqurokhman, KONSEP DAN KAJIAN ILMU PERENCANAAN, Jakarta 2008
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama, hal. 3

3
intervensi. Tahap perencanaan ini membutuhkan lebih banyak waktu dan
detail dibandingkan tahap perencanaan strategis dan juga.
Dengan demikian, perencanaan mengandung beberapa arti antara lain:
a. Proses
b. Penetapan tujuan dan sasaran
c. Pemilihan tindakan
d. Mengakaji cara terbaik
e. Tujuan.
B. Proses Perencanaan Infrastruktur
Infrastruktur merupakan komponen fisik dari fasilitas yang memerlukan
investasi yang besar, menyediakan pelayanan umum atau menyelesaikan
masalah yang merupakan tanggung jawab pemerintah, dan direncanakan,
didesain, dikonstruksi, dan dioperasikan dengan bantuan pemerintah
(Goodman & Hastak, 2006). Beberapa contoh proyek infrastruktur adalah
jaringan jalan dan transportasi, air bersih, air limbah, persampahan, sumber
daya air, energi, telekomunikasi, dan fasilitas lainnya, seperti fasilitas
pendidikan, kesehatan, perdagangan dan sebagainya. Pada dasarnya,
infrastruktur berfungsi sebagai alat untuk melayani dan mendorong
terwujudnya lingkungan permukiman dan lingkungan usaha yang optimal
sesuai dengan fungsinya.2
Sesuai dengan definisi tersebut maka infrastruktur dapat
dikelompokkan ke dalam 13 kategori (Grigg dalam Kodoatie 2005), sebagai
berikut.
1. Sistem penyediaan air seperti waduk, penampungan air, transmisi dan
distribusi, serta sistem pengolahan air.
2. Sistem pengolahan air limbah: pengumpul, pengolahan, pembuangan,
dan daur ulang.
3. Fasilitas pengolahan limbah padat.
4. Fasilitas lintas air dan navigasi.
5. Fasilitas pengendalian banjir, drainase dan irigasi.

2
Kodoatie, R. J. (2005). Pengantar Manajemen Infrastruktur. Pustaka Belajar. hal. 47.

4
6. Fasilitas transportasi: jalan, rel, bandar udara, termasuk di dalamnya
tanda lalu lintas dan pengontrol.
7. Sistem transit publik.
8. Sistem kelistrikan: produksi dan distribusi.
9. Fasilitas gas alam.
10. Gedung public : sekolah, dan rumah sakit.
11. Fasilitas perumahan publik.
12. Taman kota sebagai daerah resapan, taman bermain termasuk stadion.
13. Komunikasi.
Proses perencanaan infrastruktur merupakan suatu proses yang
kompleks. Untuk setiap jenis infrastruktur aspek permintaan (demand) dan
aspek sediaan (supply) dari infrastruktur harus diperkirakan berdasarkan
aspek fisik, sosial, ekonomi pada saat ini dan yang direncanakan. Tahap
selanjutnya adalah membandingkan sediaan dan kebutuhan.
Pada umumnya, kebutuhan selalu lebih besar dari sediaan. Pada tahap
ini dapat berkembang pendekatan pengelolaan, baik dari sisi permintaan
maupun sediaan. Namun demikian, pengelolaan dari sisi permintaan dianggap
lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pengelolaan dari sisi
sediaan. Setelah diketahui posisi permintaan dan sediaan pada saat ini,
dilakukanlah pemilihan sistem yang tepat dengan mempertimbangkan aspek
kebijakan, aspek fisik, aspek sosial, aspek ekonomis, dan finansial. Tahap
selanjutnya adalah tahap desain, penarifan, dan penentuan bentuk pengelolaan
(kelembagaan). Secara lebih rinci proses perencanaan infrastruktur dijelaskan
sebagai berikut.3
a. Kebutuhan Infrastruktur
Kebutuhan infrastruktur berbeda-beda untuk tiap kota sesuai dengan
karakteristik masyarakatnya, untuk memperkirakan kebutuhan
infrastruktur terdapat beberapa metode kuantitatif yang dapat digunakan.
b. Sediaan Infrastruktur
Kajian sediaan meliputi kajian kondisi saat ini, yaitu sediaan yang telah
ada, dan kajian potensi sediaan. Kedua kajian ini mencakup aspek
3
Keusuma, Nanda Dan Suraini. 2015. Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Dasar
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia. Hlm. 18-22.

5
kuantitas, penyebaran lokasi, dan kualitas. Contoh dari kajian sediaan
untuk perencanaan air bersih adalah kajian mengenai kuantitas (debit air),
lokasi sumber air bersih yang digunakan, dan potensi sumber air bersih
yang dapat digunakan.
c. Keseimbangan Sediaan dan Kebutuhan
Setelah kebutuhan yang ada dihitung dan dibandingkan dengan sediaan
yang ada maka diketahui apakah sediaan yang ada dapat mencukupi
kebutuhan di masa mendatang. Jika tidak mencukupi, maka pertanyaan
yang harus dijawab adalah apakah potensi yang ada dapat dimanfaatkan.
Jika potensi yang ada ternyata tidak mencukupi, harus dipikirkan upaya
dalam penggunaan sumber daya atau upaya pengelolaan permintaan.
d. Pemilihan Sistem
Sistem yang dimaksudkan di sini adalah pilihan teknologi maupun
bentuk pengelolaan. Beberapa variasi sistem infrastruktur di antaranya
adalah: sistem publik, yaitu sistem yang meliputi seluruh kota sistem
komunal, yaitu sistem yang meliputi sebagian dari kota sistem individual,
yaitu sistem yang digunakan oleh tiap rumah tangga.
e. Desain, Pricing, dan Kelembagaan
Tahap terakhir dari perencanaan infrastruktur adalah melakukan desain,
menentukan tarif, dan kelembagaan.
C. Outlet
Secara singkat, outlet adalah tempat untuk berjualan secara
konvensional, yaitu secara offline. Oleh karena itu, para pemilik usaha yang
hanya menawarkan produk dan jasanya melalui platform online tanpa
memiliki tempat usaha fisik, sebenarnya belum bisa dikatakan sudah
mengelola outlet miliknya sendiri. Namun, Tidak semua tempat usaha fisik
yang digunakan untuk menjual suatu produk maupun jasa dapat disebut
sebagai outlet, Penggunaan istilah outlet sebenarnya terbatas pada tempat
usaha yang menjual barang dari satu merek saja, sekalipun jenis barangnya
bisa berbeda-beda. Misalnya saja toko yang menjual segala jenis barang yang

6
dikemas dengan merek A tanpa menjual produk apa pun dari merek yang
berbeda.4 Tips membuka outlet yang menarik untuk dicoba:
1. Memilih lokasi outlet yang strategi
Dengan membuka outlet, artinya kita sudah mantap untuk hanya
menjual barang-barang yang menjadi cakupan merek kita saja, Dengan
kata lain, barang yang bisa kita tawarkan kepada pelanggan sangat terbatas
sekali, terlebih jika merek yang kita kembangkan memang masih belum
besar dan memiliki beragam variasi produk.
Oleh karena itu, jika outlet tidak dibangun di lokasi yang benar-benar
strategis, kecil kemungkinan pelanggan akan tertarik untuk masuk dan
melakukan pembelian karena keterbatasan variasi produk yang kita miliki.
Untuk menghindari hal tersebut, kenali segmen pasar yang ingin
ditargetkan, dan buka outlet di lokasi yang penuh dengan segmen pasar
tersebut.
2. Mengatur tema tampilan outlet
Mengingat outlet yang akan dibuka hanya menjual produk-produk dari
merek sendiri, penampilan outlet pun dapat kita atur sebebas mungkin
sesuai dengan tema yang ingin kita tonjolkan melalui merek produk kita.
Dalam gerai yang menyediakan produk dari berbagai jenis merek, hal ini
akan sulit dilakukan karena kita harus mengikuti brand identity dari merek
lain.
Maksimalkan interior outlet agar pelanggan yang berkunjung dapat
langsung menangkap nilai yang ingin kita tawarkan melalui merek produk
kita. Misalnya saja, jika merek yang dikelola memiliki nilai elegan dan
berkelas, tentu pencahayaan yang redup sebaiknya tidak dijadikan pilihan.
Beda cerita jika nilai yang ingin kita ajukan adalah elegan dan misterius,
pencahayaan outlet yang redup mungkin bisa lebih menunjukkan nilai
tersebut.

4
Ajar pamungkas, outlet adalah? Apa perbedaan gerai dan outlet,[ berita online
majoo.id, 26 Mar 2024] tersedia di situs: https://majoo.id/solusi/detail/outlet-adalah, diakses pada
tanggal 26 maret 2024.

7
3. Memasarkan outlet secara online dan offline
Sekalipun outlet merupakan tempat usaha fisik untuk mewadahi
kegiatan jual beli secara konvensional, jangan ragu untuk memasarkannya
pula di platform-platform online, terutama jika segmen pasar yang
ditargetkan merupakan orang-orang dengan literasi digital tinggi dan sudah
terpapar dengan beragam jenis produk teknologi. Buatlah akun-akun
media sosial untuk mengumumkan keberadaan outlet baru tersebut, jangan
lupa juga untuk mengumumkan jika ada promo-promo offline yang dapat
menarik minat pelanggan untuk datang dan melakukan pembelian.
Bagaimanapun juga, kegiatan penjualan tidak akan maksimal jika tidak
dibarengi dengan kegiatan-kegiatan pemasaran.
D. Metode Delivery
Delivery berasal dari bahasa Inggris yang berarti pengantaran atau
pengiriman barang atau layanan kepada pelanggan. Secara umum, pengertian
ini mencakup semua tahapan yang terlibat dalam mengirimkan produk atau
jasa dari penjual ke pembeli atau penerima. Ini bisa mencakup aspek logistik,
transportasi, penanganan barang, dan proses terkait lainnya. 5 Ada beberapa
macam metode delivery yaitu sebagai berikut.
1. Sameday Delivery Service
Sameday delivery adalah layanan pengiriman yang memungkinkan
barang atau paket untuk dikirim pada hari yang sama dengan waktu
pemesanan. Layanan ini umumnya ditawarkan oleh perusahaan kurir atau
toko online sebagai opsi pengiriman tambahan yang memungkinkan
pelanggan untuk menerima barang dengan cepat tanpa menunggu waktu
pengiriman standar.
Prosesnya melibatkan pemrosesan pesanan dengan cepat, pengambilan
barang dari lokasi pengirim, dan pengantaran langsung ke tujuan pada hari
yang sama. Sameday delivery sangat populer di era perdagangan elektronik
dan sering digunakan untuk barang-barang yang dibutuhkan dengan
segera, seperti makanan, obat-obatan, atau barang konsumen lainnya.

5
Riski Wahdini, dkk, Perkembangan Model E-Business Markoppen Delivery di
Kabupaten Mandailing Natal, ADI BISNIS DIGITAL INTERDISIPLIN (ABDI JURNAL), Vol.
3, No. 2, hal. 1

8
Penting untuk dicatat bahwa ketersediaan layanan ini dapat bervariasi
tergantung pada lokasi geografis dan kebijakan perusahaan pengiriman
atau toko online.
2. Delivery Order
Delivery Order adalah suatu layanan dalam perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan konsumen dalam hal pemesanan suatu barang atau
layanan jasa. Delivery Order merupakan sekumpulan proses manajerial
yang memiliki focus utama pada customer dari semua layanan, yang
menjamin bahwa layanan-layanan tersebut dapat digunakan sesuai
fungsinya untuk mendukung kegiatan bisnis.6 Delivery Order sangat
terkait dengan kepentingan-kepentingan customer yaitu pihak bisnis dari
sebuah perusahaan dalam hal utilisasi teknologi untuk membantu,
mengoptimalisasi jalannyasatu atau lebih proses bisnis. Surat Delivery
Order atau surat order pesanan didefinisikan sebagai dokumen lembar
pertama surat order pesanan pembelian yang dikirimkan kepada pemasok
sebagai order resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan. Delivery order bila
diartikan kedalam bahasa Indonesia adalah pengantar pesanan atau bisa
disebut juga dengan surat jalan.
Surat jalan ini digunakan sebagai surat pengantar barang ke customer
atau pembeli atau tanda bukti pemesanan barang, dimana delivery order
atau surat jalan ini memiliki kekuatan hukum atas legalitas yang
diperlukan dijalan raya mulai dari keluar perusahaan sampai memasuki
wilayah customer, selain itu juga delivery order atau suratjalan digunakan
sebagai bukti untuk penagihan ke customer. Di dalam delivery order atau
surat jalan ini tercantum nama perusahaan, alamat perusahaan,nomer
purchase order, jenis barang dan quantity yang dipesanoleh customer.
3. Cash on Delivery
Cash on delivery adalah salahsatu metode pembayaran yang lagipopular
pada masyarakat saat ini. Cash on delivery atau biasa disingkat COD
merupakan salah satu fiturpembayaran yang disediakan pada marketplace
dan olshop, dimana para pihak sepakat bahwa pembayaran dilakukan pada

6
http:// ukirama.com /blogs /pengertian - surat-jalan -delivery-order

9
saat barang sampai ke alamat pembeli. Alamat ditentukan oleh pembeli
pada saat transaksi atau sebelum barang dikirim. Metode pembayaran
COD memberikan keuntungan baik kepada pembeli maupun penjual. Bagi
penjual, COD dapat meningkatkan reputasi bisnis sedangkan keuntungan
bagi pembeli, memberikan kemudahan dalam melakukan pembayaran
serta mencegah terjadinya kecurangan yang seringkali dilakukan oleh
penjual yang tidak beritikad baik dalam melakukan transaksi jual beli
seperti tidak mengirim barang, pengiriman barang tetapi tidak sesuai
pesanan, atau keterlambatan dalam pengiriman barang yang berakibat hak
pembeli tidak terpenuhi. Oleh karena itu, kehadiran fitur pembayaran COD
dapat meminimalisir kerugian pembeli dalam bertransaksi karena
bertujuan untuk meyakinkan pembeli bahwa barang yang dibeli bebas
cacat dan sesuai ekspektasi.7
4. Last-mile Delivery
Layanan last-mile delivery (LMD) memainkan peran penting dalam
memenuhi kebutuhan tersebut. Istilah last-mile dimaknai sebagai bagian
terakhir dari perjalanan produk sebelum sampai di depan pintu pelanggan.
Selaras dengan itu, Devari et al. (2017) mendefinisikan LMD sebagai
pengiriman yang dibayar di pintu pelanggan, sementara menurut
Vakulenko et al. (2019) LMD didefinisikan sebagai pengiriman dari titik
transit hulu terakhir ke penerima terakhir. Dalam konteks layanan pesan-
antar makanan online (online food delivery atau OFD), definisi LMD yang
lebih relevan adalah layanan pengiriman barang atau paket ke penerima
akhir dalam sebuah kota atau tempat terdekat.8
Pelopor penyedia jasa LMD yang cukup populer dalam layanan pesan-
antar makanan online di Indonesia adalah Gojek dengan layanan GoFood
dan Grab dengan layanan GrabFood. Kehadiran kedua layanan ini sangat
membantu para pengusaha mikro dan kecil di bidang makanan dalam
meningkatkan penjualannya. GoFood dan GrabFood beroperasi melayani

7
Tuti Haryanti, Itikad Baik dalam Perjanjian Jual Beli dengan Metode Pembayaran
Cash on Delivery, Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, Vol. 8, No. 2, Desember 2021, hal. 114.
8
Iwan Setyawan, dkk, Kualitas Layanan Last-mile Delivery : Studi Komparasi Dua
Layanan Pesan-Antar Makanan, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, Vol. 22. No. 3,
Oktober 2022, hal. 2050.

10
pengantaran point-to-point dengan segmen pelanggan usaha mikro kecil
(UMK), penjual e-commerce, dan pelanggan individual. LMD merupakan
fase terakhir dan terpenting dalam proses pesan-antar makanan online
karena pada fase inilah terjadi kontak langsung antarakurir sebagai
perwakilan dari penjual dan penerima. Kualitas layanan pada fase ini
ditentukan oleh kurir yang mengirimkan pesanan karena pada tahap ini,
pemesan akan memberikan penilaian terhadap pesanan yang diterimanya,
seperti kondisi pesanan, kesesuaian pesanan yang diterima dan ketepatan
waktu pengirimannya, bahkan penilaian secara personal terhadap kurir
yang mengirimkan pesanan tersebut.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tactical business plan merupakan sebuah rencana yang mendetail
tentang bagaimana perusahaan akan menjalankan operasinya dalam jangka
pendek, seringkali dalam rentang waktu satu hingga tiga tahun. Fokus utama
dari rencana ini adalah implementasi strategi dan taktik untuk mencapai
tujuan bisnis yang telah ditetapkan. Rencana operasional dalam tactical
business plan menetapkan tujuan yang spesifik dan terukur, mengidentifikasi
strategi taktis yang akan digunakan, alokasi sumber daya yang diperlukan,
jadwal waktu untuk setiap langkah implementasi, serta metrik kinerja untuk
mengevaluasi keberhasilan implementasi.
Dengan demikian, rencana operasional menjadi panduan penting bagi
perusahaan dalam mengarahkan upaya operasionalnya untuk mencapai tujuan
bisnisnya dalam jangka pendek.

12
DAFTAR PUSTAKA

Haryanti, Tuti. Itikad Baik dalam Perjanjian Jual Beli dengan Metode
Pembayaran Cash on Delivery, Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, Vol. 8,
No. 2, Desember 2021.
Keusuma, Nanda Dan Suraini. 2015. Pengaruh Pembangunan Infrastruktur
Dasar Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia.
Kodoatie, Robert J. (2005). Pengantar Manajemen Infrastruktur. Pustaka Belajar.
Pamungkas, Ajar. outlet adalah? Apa perbedaan gerai dan outlet,[ berita online
majoo.id, 26 Mar 2024] tersedia di situs:
https://majoo.id/solusi/detail/outlet-adalah, diakses pada tanggal 26 maret
2024.
Setyawan, Iwan, dkk. Kualitas Layanan Last-mile Delivery : Studi Komparasi
Dua Layanan Pesan-Antar Makanan, Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari
Jambi, Vol. 22. No. 3, Oktober 2022.
Taufiqurokhman. KONSEP DAN KAJIAN ILMU PERENCANAAN, Jakarta 2008
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Prof. Dr. Moestopo
Beragama.
Wahdini, Riski, dkk. Perkembangan Model E-Business Markoppen Delivery di
Kabupaten Mandailing Natal, ADI BISNIS DIGITAL INTERDISIPLIN
(ABDI JURNAL), Vol. 3, No. 2, 2022

13

Anda mungkin juga menyukai