Disusun Oleh :
Kelompok 1
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar belakang.........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
2.1 Pengertian dan Konsep Dasar Manajemen Planning..........................3
2.2 Asas-asas Perencanaan...........................................................................7
2.3 Unsur, Sifat, dan Fungsi Perencanaan.................................................11
2.4 Proses Perencanaan...............................................................................16
BAB III PENUTUP.............................................................................................25
3.1 Kesimpulan............................................................................................25
3.2 Saran.......................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
Pengawasan,
Evaluasi.
5
B. Karakteristik Perencanaan
Dalam proses perencanaan ada beberapa hal yang perlu
mendapatkan perhatian, menyangkut karakteristik perencanaan yang
meliputi:
1) Perencanaan termasuk mengidentifikasi personal dan
organisasi
Perencanaan harus selalu memperhatikan situasi dan
kondisi serta kemampuan organisasi. Perencanaan bukan daftar
keinginan atau harapan, melainkan merupakan sesuatu yang
berpijak kepada realita yang ada dalam organisasi dan mungkin
untuk dapat dilaksanakan.
2) Perencanaan berkaitan dengan kondisi relatif dari adanya
kepastian dan ketidakpastian
Pada dasarnya, perencanaan merupakan kegiatan untuk
masa yang akan datang, oleh karena itu harus memperhitungkan
berbagai kemungkinan berkaitan dengan situasi, kondisi, dan
peristiwa yang akan terjadi di masa datang.
3) Perencanaan secara alamiah adalah mencerminkan tingkat
intelektual
Perencanaan dapat juga dikatakan sebagai kegiatan mental
berupa pemikiran, imajinasi, melihat dan memperkirakan jauh ke
depan. Untuk dapat melakukan hal-hal tersebut diperlukan
6
yang betul-betul matang dan tepat, karena suatu rencana dapat dipakai
sebagai acuan dalam pengawasan.
e) Asas Premis
Yang dimaksud dengan azas premis yaitu adanya asumsi: semakin
banyak anggota organisasi yang beranggapan dan memahami bahwa
perencanaan itu penting maka akan semakin baik perencanaan itu dan akan
semakin memberi manfaat bagi kelancaran jalannya organisasi.
Oleh karena itu, perencanaan harus dikomunikasikan kepada segenap
unit organisasi agar dipahami dan disepakati oleh mereka, atau semua unsur
yang ada dalam organisasi, sehingga dalam pelaksanaannya tidak akan terjadi
hambatan-hambatan yang bersifat intern sebagai akibat dari kesalahpahaman
atau ketidaksepakatan dari salah satu unsur atau bagian dalam organisasi.
f) Asas Kerangka Strategi dan Kebijaksanaan
Semakin jelas dipahami dan dimengertinya suatu strategi dan
kebijakan, akan semakin konsisten dan efektif kerangka rencana suatu
organisasi. Oleh karena itu. perencanaan yang baik harus mencerminkan
strategi dan kebijakan yang telah digariskan oleh pimpinan tertinggi dari
organisasi yang bersangkutan.
g) Ketetapatan dan Ketepatan Waktu
Dalam perencanaan yang efektif dimensi waktu perlu diperhatikan
sebaik-baiknya (penjadwalan). Biasanya, dalam perencanaan yang baik
dicantumkan jadwal waktu tertentu. Untuk membantu penyusunan jadwal
yang tepat, dapat menggunakan bagan Gantt atau dengan Network Planning
(perencanaan jaring kerja) yang dapat membantu dalam mengoptimalkan
waktu kegiatan.
h) Asas Faktor Keterbatasan
Dengan adanya keterbatasan, perencanaan harus memperhatikan skala
prioritas dan pentahapan dalam pencapaian tujuan. Demikian juga halnya
dengan adanya keterbatasan, diperlukan adanya pemilihan alternatif yang
terbaik dalam arti yang sesuai dengan kemampuan. Namun tidak mengurangi
arti dalam pencapaian tujuan.
i) Asas Keterikatan
Perencanaan yang logis meliputi satu periode waktu di masa datang
yang harus ditempuh melalui sederetan kegiatan. Untuk pelaksanaannya
memerlukan satu kepastian berupa suatu kepuasan yang akan mengikat
10
Menyusun rencana tidak terlalu rinci, misalnya dalam pembelian barang hanya
disebutkan jenisnya saja, tidak dirinci sampai kepada merk, tipe, harga, dan
lain-lain.
Dapat juga dengan cara mencantumkan beberapa alternatif, sehingga kalau terjadi
hambatan dalam pelaksanan suatu rencana, dapat mengganti dengan alternatif
lain yang sesuai.
k) Asas mengarahkan perubahan
Semakin besar keterikatan keputusan perencanaan terhadap masa
depan, maka semakin penting bagi manajer untuk selalu memeriksa secara
periodik dan mengoreksi rencananya, agar tetap terarah kepada pencapaian
tujuan organisasi.
akan terjadi di masa datang, baik berupa peluang yang dapat diraih
maupun tantangan- tantangan atau hambatan yang harus dihadapi sesuai
dengan perkembangan yang terjadi di sekitarnya dalam segala aspek.
Untuk menganalisa lingkungan tersebut dapat rnenggunakan
berbagai metode, salah satunya dengan metode SWOT (Strengths,
Weakness, Oportunities, dan Threats), yang banyak digunakan oleh
organisasi- organisasi bisnis maupun pemerintahan. Analisis ini penting
sebagai alat pengumpul data yang menyeluruh, terutama bagi perencanaan
strategis.
2) Menetapkan tujuan (established of goals/objective)
Di dalam perencanaan harus mengandung unsur penetapan tujuan
yang ingin dicapai pada masa yang akan datang, baik yang berjangka
pendek, menengah. maupun panjang. Dalam menentukan tujuan jangka
pendek pada umumnya sasaran-sasarannya berupa indikator-indikator
yang bersifat kuantitatif (dapat terukur), sedangkan untuk jangka panjang
lebih bersifat kualitatif. Kemudian dalam menentukan masing-masing
tujuan diusahakan agar tujuan sesuai dengan jangka waktu serta
mempunyai hubungan (keterkaitan).
3) Menyusun program (programming)
Di dalam perencanaan harus mengandung unsur susunan acara,
urutan kegiatan berdasarkan skala prioritas, serta siapa dan bagaimana cara
melaksanakannya, sarana dan peralatan apa yang dapat dipakai untuk
melaksanakannya. Program merupakan bagian dari rencana yang harus
disusun secara lebih rinci dan kongkrit. Hal tersebut bertujuan agar
pelaksanaan rencana menjadi mudah.
4) Menyusun jadwal waktu (schedulling)
Perencanaan yang baik harus memuat penetapan waktu dengan
tepat, kapan perencanaan itu akan dimulai, berapa lama waktu yang
dibutuhkan, dan kapan harus diakhiri. Dengan adanya penjadwalan yang
baik, maka akan sangat membantu bagi pimpinan dalam melaksanakan
pengawasan serta mengukur prestasi bawahannya.
5) Menyusun Anggaran (budgeting)
Dalam suatu organisasi, sumber daya yang dimiliki umumnya
terbatas, maka pendayagunaannya harus disusun secermat mungkin agar
hasil guna yang diperoleh dapat optimal.
12
C. Fungsi Perencanaan
Perencanaan harus dilaksanakan oleh seorang manajer. Hasil dari
proses perencanaan adalah rencana, bagi seorang manajer perencanaan
dan rencana mempunyai fungsi-fungsi sebagai berikut:
1) Penerjemah dari suatu Kebijakan Umum
Kebijakan umum dalam suatu organisasi ditetapkan oleh pimpinan
puncak merupakan satu tujuan yang bersifat umum. Agar kebijakan
tersebut dapat dilaksanakan harus diterjemahkan secara komprehensif dan
bertahap ke dalam perencanaan. Dengan demikian, melalui perencanaan
itulah suatu kebijakan dapat diterjemahkan ke dalam kegiatan- kegiatan
yang konkrit.
B. Jenis Perencanaan
Jenis-jenis perencanaan yang dilakukan dalam organisasi
dapat dibedakan dari beberapa segi, antara lain berdasarkan:
1) Menurut ruang lingkup kegiatan. Berdasarkan ruang lingkupnya,
perencanaan yang dibuat dapat berupa:
a) Rencana Kebijakan, yang ditetapkan oleh pucuk pimpinan
organisasi dan bersifat garis besar. Rencana Kebijakan ini akan
menjadi pedoman atau acuan utama dalam penyusunan rencana
kegiatan yang akan dilakukan oleh bagian atau unit-unit dalam
organisasi.
b) Rencana Program, merupakan penerjemahan dari suatu
kebijakan yang telah ditetapkan oleh pucuk pimpinan organisasi.
Rencana program masih bersifat umum. akan tetapi sudah mulai
menampakan adanya sasaran dan tujuan yang ingin dicapai,
sekali pun jangka waktunya kadang-kadang terlalu panjang.
Sedangkan tujuan, sasaran, dan indikatomya sudah mulai
menampakkan adanya ukuran kuantitatif.
c) Rencana Proyek, merupakan kegiatan khusus dan tertentu
(terukur), dalam pengerahan waktu, biaya, dan tenaganya.
Rencana proyek ini bersifat operasional dan teknis, serta sudah
tercermin secara jelas dan terukur (kuantitatif). Baik mengenai
sasaran yang harus dicapai, jadwal kegiatan, tenaga pelaksana,
organisasi pelaksana, penanggungjawabnya maupun
anggarannya. Satu proyek dalam perusahaan atau organisasi
kegiatannya bersifat otonom, dan akan berakhir apabila seluruh
sasaran telah tercapai.
d) Rencana Pelaksanaan, merupakan rincian langkah-langkah
kegiatan yang harus dilaksanakan. Rencana pelaksanaan ini bisa
berupa kegiatan rutin, bisa juga berupa kagiatan proyek dan
umumnya sudah sangat rinci baik sasarannya maupun ukuran-
ukuran indikatornya.
2) Menurut Jangka Waktu Perencanaan, pada umumnya tujuan suatu
organisasi tidak dapat dicapai sekaligus dalam kurun waktu tertentu, hal ini
karena keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki. Bahkan bisa saja terjadi
tujuan tersebut tidak tercapai sebagai akibat dari adanva tuntutan baru dan
hambatan lainnya. Schubungan dengan hal tersebut. perencanaan akan
memperhatikan tentang waktu yang umumnya terdiri atas:
19
3.1 Kesimpulan
Proses perencanaan dapat disimpulkan bahwa perencanaan atau planning
adalah merancang tujuan, kebijakan, program, metode, prosedur, dan jadwal
waktu pelaksanaan untuk awal dalam manajemen yang menjadi
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Perencanaan melibatkan
pemilihan tindakan yang paling menguntungkan dan melibatkan pertimbangan
terhadap mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan merupakan tahapan
dasar bagi pengambilan keputusan dan faktor-faktor masa depan.
3.2 Saran
24
DAFTAR PUSTAKA
25