Anda di halaman 1dari 25

PERENCANAAN STRATEGIS

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen

Dosen Pengampu : Bapak Dudu Risana, M.M.

Disusun Oleh,

Kelompok 1 Manajemen E

Rita Nisa Meylanda (NPM : 20210101181)

Pahmi Mubarok (NPM : 20210101184)

Nur Hikmalia (NPM : 20210101208)

Cecep Saepul Milah (NPM : 20210101213)

Ai Krisnawati (NPM : 20210101215)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS CIPASUNG TASIKMALAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, Karena berkat Rahmat serta
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PERENCANAAN STRATEGIS” ini sebagai salah satu tugas Mata Kuliah
Sistem Pengendalian Manajemen dengan baik. Selain untuk memenuhi salah satu
tugas Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen, makalah ini juga bertujuan
untuk menambah cakrawala dan wawasan baik kepada penulis maupun pembaca.

Tidak lupa saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dudu Risana, M.M. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Sistem Pengendalian
Manajemen. Berkat tugas yang diberikan ini dapat menambah wawasan penulis
berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini


masih melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas
kesalahan dan ketidaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Penulis juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang dapat membangun dan
mengembangkan makalah ini dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam
makalah ini.

Tasikmalaya, Desember 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Perencanaan Strategi .......................................................... 3


2.2 Proses Perencanaan Strategi ................................................................. 4
2.3 Hubungan Perencanaan Strategi Dan Perencanaan Lainnya ........... 7
2.4 Keuntungan dan kelemahan perencanaan strategi ............................. 9
2.5 Karakteristik Rencana Strategis Formal ........................................... 11
2.6 Struktur Dan Isi Program Perencanaan Strategis ............................ 12
2.7 Kegiatan Pokok Perencanaan Strategis ............................................. 14
2.8 Contoh Perencanaan Strategis Pada Sebuah Perusahaan ............... 16
BAB III ................................................................................................................. 21

PENUTUP ............................................................................................................ 21

3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 21


3.2 Saran ...................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu organisasi, pertumbuhan dalam keorganisasiannya


agar berjalan dengan lancar maka dibutuhkan suatu proses-proses untuk
memutuskan program yang telah dibuat dan akan dilaksanakan oleh
sejumlah sumber daya.
Maka dari itu perlu dibuat perencanaan-perencanaan agar semua
keputusan yang telah dibuat berjalan dengan efektf dan efisien. Organisasi
yang cukup besar biasanya terdiri dari satu kantor pusat dan beberapa unit
bisnis yang terdesentralisasi. Dalam organisasi semacam itu, perencanaan-
perencanaan terjadi di kantor pusat maupun di unit bisnis.
Berbeda dengan organisasi yang kecil, terutama yang tidak
memiliki unit bisnis. Maka proses tersebut hanya melibatkan eksekutif
senior dan staf perencanaan. Dalam organisasi yang sangat kecil sekali
proses tersebut mungkin hanya melibatkan kepala eksekutif.
Untuk memikirkan masa depan suatu organisasi, manajer yang
kompeten akan menghabiskan waktu yang cukup lama. Hasilnya mungkin
berupa pemahaman informal mengenai arah masa depan yang akan
diambil oleh entitas tersebut, atau mungkin juga berupa pernyataan formal
yang berisi rencana spesifik mengenai bagaimana untuk sampai kearah
sana.
Pernyataan formal dari rencana tersebut disebut sebagai rencana
strategis. Dan proses pembuatan serta revisinya disebut dengan
perencanaan strategis. Perencanaan merupakan salah satu fungsi
manajemen yang harus dijalankan oleh sebuah organisasi, disamping
fungsi lainnya seperti pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud perencanaan strategis?


2. Bagaimana proses dari perencanaan strategi itu?
3. Bagaimana hubungan perencanaan strategi dengan perencanaan
lainnya?
4. Apa saja keuntungan dan kelemahan dari perencanaan strategi?
5. Seperti apa karakteristik rencana strategis formal?
6. Bagaimana struktur dan isi program dari perencanaan strategis?
7. Bagaimanakah kegiatan pokok dari perencanaan strategis?
8. Seperti apa contoh pengimplementasian perencanaan strategis pada
sebuah PT?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari perencanaan strategis.


2. Untuk mengetahui proses dari perencanaan strategi.
3. Untuk mengetahui hubungan antara perencanaan strategi dengan
perencanaan lainnya.
4. Untuk mengetahui keuntungan serta kelemahan dari perencanaan
strategi.
5. Untuk mengetahui karakteristik dari rencana strategis formal.
6. Untuk mengetahui struktur dan isi program dari perencanaan strategis.
7. Untuk mengetahui kegiatan pokok perencanaan strategis.
8. Untuk mengetahui contoh implementasi perencanaan strategis pada
sebuah PT.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan Strategi

Rencana strategi merupakan pernyataan rencana secara spesifik


mengenai bagaimana untuk mencapai ke arah masa depan yang akan
diambil oleh suatu entitas. Sedangkan perencanaan strategis adalah proses
yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan,
serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya
(termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.
Perencanaan Strategis (strategic planning) merupakan sebuah alat
manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk
melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis
yang merupakan sebuah petunjuk dapat digunakan organisasi dari kondisi
saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan
(Kerzner, 2001)
Perencanaan strategis ini akan digunakan untuk menentukan misi
utama organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang diperlukan untuk
mencapainya. Ada 3 (tiga) alasan yang menunjukkan pentingnya
Perencanaan Strategis menurut James A.F Stoner :
a. Rencana strategis seringkali merupakan titik awal dalam memahami
dan menilai tindakan yang diambil para manajer dan organisasinya.
b. Perencanaan strategis memberikan kerangka dasar pada semua bentuk-
bentuk perencanaan lainnya yang harus di ambil.
c. Pemahaman terhadap perencanaan strategis akan mempermudah
pemahaman bentuk-bentuk perencaaan lainnya.
Dengan adanya perencanaan strategis ini maka konsepsi
perusahaan menjadi jelas sehingga akan memudahkan dalam
memformulasikan sasaran serta rencana-rencana lain dan dapat
mengarahkan sumber-sumber organisasi secara efektif.

3
2.2 Proses Perencanaan Strategi

Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan


proses pengarahan usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi
tersebut dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan
organisasi dalam jangka panjang.
Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya
mempunyai variasi yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang
variasinya sendiri sesuai kebutuhan, situasi dan kondisi setempat.
Meskipun demikian, secara umum proses perencanaan strategis sebagai
berikut :

Formulasi tujuan

Analisis lingkungan : Analisis sumber


kesempatan & daya : kekuatan &
ancaman kelemahan

Analisis tujuan dan


strategi saat ini

Identifikasi
kesempatan strategis

Pengambilan
keputusan strategis

Pelaksanaan strategis

Evaluasi dan
pengendalian strategis

4
a. Formulasi Misi dan Tujuan
Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa
usaha kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”.
b. Analisis Tujuan dan Strategi Saat ini
Dalam perjalanan waktu, manajer suatu organisasi barangkali akan
kehilangan minat terhadap misi yang pertama kali mereka
perjuangkan. Manajer harus diingatkan kembali pada misi awalnya.
c. Analisis Lingkungan
Berbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan, termasuk analisis
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST
(Political, Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-
cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Untuk memperoleh informasi perubahan lingkungan, perlu
dikembangkan sistem informasi strategis, pengembangan bisnis
data, keluhan atau komentar dari pihak luar (pelanggan dan
supplier).
d. Analisis Sumber daya
Dilakukan bersamaan dengan analisis lingkungan, melalui analisis
kekuatan dan kelemahan organisasi.
e. Identifikasi Kesempatan Strategis
Kesempatan strategis merupakan gap antara situasi apabila
organisasi menggunakan tujuan dan strategi yang dirumuskan
dalam proses penentuan tujuan dengan situasi apabila organisasi
menggunakan strategi sekarang ini (tanpa perubahan).
Kesempatan strategis muncul apabila organisasi menetapkan tujuan
baru yang lebih sulit, atau apabila ada persaingan yang ketat dan
mengakibatkan organisasi tidak berhasil mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
f. Pengambilan Keputusan Strategis
Organisasi dapat mengembangkan sejumlah altrnatif strategis untuk
memanfaatkan kesempatan strategis. Strategi yang baik mencakup
beberapa hal :

5
 Cakupan : menjelaskan pasar apa yang akan dimasuki oleh
organisasi, pasar yang terbatas atau luas.
 Alokasi sumberdaya : menjelaskan bagaimana alokasi sumber
daya untuk mencapai tujuan.
 Daya saing : memasukan kemampuan yang dimiliki oleh
organisasi yang lebih baik dibandingkan dengan kemampuan
pesaingnya.
 Sinergi : strategi harus bertujuan memanfaatkan secara optimal
sinergi dalam suatu organisasi.
g. Pelaksanaan Strategi
Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
h. Evaluasi dan Pengendalian Strategis
Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis.
Pengendalian strategis merupakan pengendalian terhadap
pelaksanaan rencana strategis.
Proses tersebut melibatkan langkah-langkah berikut ini :
 Meninjau dan memperbarui rencana strategis dari tahun lalu
Langkah pertama dalam proses perencanaan strategis tahunan
adalah untuk meninjau dan memperbarui rencana strategis yang
disetujui tahun lalu.
 Memutuskan asumsi dan pedoman
Rencana strategis yang telah diperbarui memasukkan asumsi
asumsi luas seperti perrtumbuhan dalam Produk Domestik Bruto
(PDB), pergerakan musiman, tarif upah tenaga kerja, harga-harga dari
bahan baku penting, tingkat bunga, harga jual, kondisi negara dimana
perusahaan beroperasi.
Asumsi-asumsi ini diperiksa kembali dan, jika diperlukan,
diubah untuk memasukkan informasi paling akhir.
 Iterasi pertama dari rencana strategis
Rencana strategis yang telah selesai berisi laporan laba rugi,
persediaan, piutang, dan pos-pos kunci necara lainnya, jumlah

6
karyawan, informasi kuantitatif mengenai penjualan dan produksi,
pengeluaran untuk pabrik dan akuisisi modal lainnya, arus kas yang
tidak biasa lainnya, dan penjelasan serta justifikasi naratif.
 Analisis
Jumlah dari rencana-rencana individual tidak mencapai tujuan
korporat. Hanya ada tiga cara untuk menutup kesenjangan perencanaan
yakni : Temukan kesempatan untuk perbaikan dalam rencana unit
bisnis, Melakukan akuisisi dan Meninjau ulang tujuan korporat.
 Iterasi kedua dari rencana strategis
Beberapa perusahaan tidak mengharuskan revisi formal dari unit
bisnis. Perusahaan-perusahaan tersebut menegosiasikan perubahan
secara informal dan memasukkan hasilnya ke rencana di kantor pusat.
 Meninjau dan menyetujui
Suatu pertemuan dengan pejabat-pejabat senior korporat
mendiskusikan rencana yang di revisi secara panjang lebar. CEO
memberikan persetujuan akhir. Persetujuan tersebut sebaiknya
dilakukan sebelum awal dari proses pembuatan anggaran, karena
rencana strategis merupakan input yang penting bagi proses tersebut.

2.3 Hubungan Perencanaan Strategi Dan Perencanaan Lainnya

Perencanaan strategis adalah bagian integral dari rangkaian


perencanaan yang ada dalam suatu organisasi. Hubungannya dengan
perencanaan lainnya sangat penting karena setiap jenis perencanaan
memiliki peranannya masing-masing dalam mencapai tujuan organisasi
secara holistik. Berikut adalah beberapa hubungan antara perencanaan
strategis dan perencanaan lainnya :
a. Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis mendukung perencanaan strategis dengan
menerjemahkan strategi-strategi umum menjadi tindakan-tindakan
yang konkret. Perencanaan taktis berfungsi sebagai penghubung antara
perencanaan strategis yang bersifat makro dengan implementasi harian

7
di tingkat operasional. Contoh : Pemilihan sasaran pasar, pengelolaan
sumber daya, penempatan produk, dan strategi pemasaran.
b. Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional merujuk pada langkah-langkah spesifik
yang diambil untuk menjalankan kegiatan sehari-hari. Perencanaan
operasional ini merupakan implementasi langsung dari rencana taktis,
yang merupakan hasil dari strategi-strategi yang ditetapkan dalam
perencanaan strategis. Contoh : Penjadwalan harian, manajemen stok,
produksi, dan layanan pelanggan.
c. Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan merujuk pada pengelolaan sumber daya
keuangan organisasi untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Merupakan bagian penting dari perencanaan strategis karena dana
yang dialokasikan mendukung implementasi strategi-strategi yang
telah ditetapkan. Contoh: Anggaran, investasi, proyeksi pendapatan
dan pengeluaran, manajemen risiko keuangan.
d. Perencanaan Sumber Daya Manusia (SDM)
Perencanaan SDM terkait dengan pengelolaan, pengembangan,
dan alokasi sumber daya manusia dalam organisasi. Implementasi
strategisnya yakni memastikan organisasi memiliki kebutuhan SDM
yang sesuai dengan visi misi, dan strategi-strategi dalam perencanaan
strategis. Contoh : Pengembangan karyawan, rekrutmen, pelatihan, dan
evaluasi kinerja.
e. Perencanaan Pemasaran
Perencanaan pemasaran berfokus pada cara memasarkan produk
atau layanan. Dukungan terhadap strateginya yaitu menyelaraskan
kegiatan pemasaran dengan tujuan dan strategi pemasaran yang telah
ditetapkan dalam perencanaan strategis. Contoh : Segmentasi pasar,
promosi, penetapan harga, dan distribusi produk.
f. Perencanaan Riset dan Pengembangan
Perencanaan riset dan pengembangan berkaitan dengan inovasi,
penelitian, dan pengembangan produk atau layanan baru. Mendukung

8
perencanaan strategis dengan menyediakan informasi untuk
mengembangkan produk baru atau meningkatkan yang sudah ada.
Contoh : Riset pasar, pengembangan teknologi, uji coba produk baru.
Keseluruhan setiap jenis perencanaan saling terkait dan saling
memperkuat. Perencanaan strategis memberikan arah besar untuk
organisasi, sementara perencanaan lainnya merinci langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis tersebut.
Dengan koordinasi yang baik di antara mereka, organisasi dapat
mencapai keseimbangan yang optimal antara strategi jangka panjang dan
implementasi harian.

2.4 Keuntungan dan kelemahan perencanaan strategi

Proses perencanaan strategis dapat memberikan keuntungan kepada


organisasi :
a. Kerangka kerja untuk pembangunan anggaran
Suatu anggaran operasi memerlukan memerlukan komitmen
sumber daya untuk tahun mendatang. Maka dari itu penting bahwa
manajemen membuat komitmen sumber daya semacam itu dengan ide
yang jelas mengenai kemana arah organisasi untuk beberapa tahun
kedepan.
Suatu rencana strategis menyediakan kerangka kerja yang lebih
luas. Dengan demikian, manfaat penting dari pembuatan suatu rencana
strategis adalah bahwa rencana tersebut memfasilitasi formulasi dari
anggaran operasi yang efektif.
b. Alat pengembangan manajemen
Perencanaan strategi formal adalah alat pendidikan dan
pelatihan manajemen yang unggul dalam memperlengkapi para
manajer dengan suatu pemikiran mengenai strategi dan
implementasinya.
c. Mekanisme untuk memaksa manajemen memikirkan jangka panjang
Manajer cenderung khawatir mengenai masalah-masalah taktis
dan pengelolaan urusan-urusan bisnis rutin saat ini dibandingkan

9
mengenai penciptaan masa depan. Proses perencaan strategis formal
memaksa manajer untuk menyediakan waktu guna memikirkan
masalah-masalah jangka panjang yang penting.
d. Alat untuk menjajarkan manajer dengan startegi korporat
Debat, diskusi dan negoisasi yang terjadi selama proses
perencanaan mengklarifikasi strategi korporat, menyatukan dan
menyejajarkan manajer dengan strategi semacam itu, dan
mengungkapkan implikasi dari strategi korporat bagi manajer
individual.
Manfaat lain dari perencanaan strategis adalah :
 Menentukan batasan usaha/bisnis. Fokus terhadap semua lapisan
manajemen.
 Memberikan arah perusahaan dalam menentukan kebijakan perusahaan
dalam menghadapi perubahan lingkungan.
 Pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar
menawar, atau komunikasi timbal balik.
 Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
 Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
 Memudahkan dalam menyusun rencana kegiatan dan anggaran
tahunan.
Namun ada beberapa kekurangan dari perencanaan strategis formal, yaitu:
a. Keterbatasan prediksi
Perencanaan strategis seringkali terbatas dalam memprediksi
perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Hal ini dapat membuat
rencana menjadi cenderung tidak relevan atau kurang efektif saat
kondisi berubah secara mendadak.
b. Kesulitan implementasi
Implementasi strategi kerap menghadapi hambatan internal
seperti resistensi dari tim atau kurangnya sumber daya yang cukup
sehingga rencana yang bagus sekalipun dapat gagal karena
pelaksanaan yang kurang baik.
c. Keterbatasan fleksibilitas

10
Terlalu fokus pada rencana jangka panjang dapat membuat
organisasi kurang fleksibel terhadap perubahan mendadak atau peluang
baru yang muncul kapan saja.
d. Kesulitan mengukur kinerja
Menentukan seberapa efektif perencanaan strategi tersebut dapat
menjadi tantangan. Terkadang sulit untuk mengukur apakah langkah-
langkah yang diambil telah sesuai dengan tujuan strategis yang telah
ditetapkan.

2.5 Karakteristik Rencana Strategis Formal

Rencana strategis formal yang diinginkan dalam organisasi


memiliki karakteristik-karaktenistik berikut ini :
a. Manajemen puncak yakin bahwa perencanaan strategis itu penting.
Jika tidak, perencanaan strategis mungkin akan menjadi latihan
para staf yang hanya memiliki sedikit dampak pada pengambilan
keputusan aktual.
b. Organisasi tersebut relatif besar dan rumit.
Dalam organisasi yang kecil dan sederhana, pemahaman
informal mengenai arah masa depan organisasi adalah mencukupi
untuk mengambil keputusan mengenai alokasi sumber daya yang
merupakan tujuan utama dari pembuatan suatu rencana strategis.
c. Ada ketidakpastian yang cukup besar mengenai masa depan tetapi
organisasi memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan situasi
yang berubah.
Dalam organisasi yang relatif stabil, rencana strategis tidaklah
perlu; masa depan biasanya cukup sama dengan masa lalu sehingga
rencana strategis hanya akan berupa latihan dalam ekstrapolasi (Jika
organisasi yang stabil meramalkan kebutuhan akan perubahan dalam
arah, seperti penurunan dalam pasar atau perubahan drastis dalam
biaya bahan baku, maka organisasi tersebut membuat rencana
kontinjensi yang menunjukkan tindakan yang akan diambil untuk
menghadapi kondisi-kondisi baru ini).

11
2.6 Struktur Dan Isi Program Perencanaan Strategis

Struktur dan isi program merujuk pada susunan yang terdapat


dalam rencana strategis organisasi. Berikut adalah penjelasan lebih rinci
mengenai struktur dan isi program dalam perencanaan strategis :
a. Pendahuluan
Berisi visi dan misi, penjelasan tentang visi jangka panjang
organisasi, misi yang mengarahkan tujuan, penjelasan singkat
mengenai latar belakang dan kepentingan perencanaan strategis untuk
organisasi.
b. Analisis Lingkungan
 Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) :
Evaluasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan organisasi) serta
faktor eksternal (peluang dan ancaman dari lingkungan eksternal)
yang mempengaruhi strategi organisasi.
 Analisis PESTEL (Political, Economic, Social, Technological):
Pemahaman mendalam mengenai faktor-faktor politik, ekonomi,
sosial, teknologi, lingkungan, dan hukum yang mempengaruhi
organisasi.
 Teknik STEER (Socio-cultural, Technological, Economic,
Ecological, Regulatory) : Memperthitungkan aspek sosial-budaya,
teknologi, ekonomi, ekologi, dan regulasi, tetapi tidak secara
khusus mencakup faktor-faktor politik.
c. Perumusan Strategi
Penetapan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai serta tujuan
pendek yang menjadi langkah menuju tujuan jangka panjang. Dan
menyusun strategi-strategi utama, Rencana tindakan yang ditetapkan
untuk mencapai tujuan organisasi. Ini mungkin termasuk
pengembangan produk, ekspansi pasar, diversifikasi, dan lainnya.
d. Implementasi Strategi
Alokasi Sumber Daya, yakni Rencana penggunaan sumber daya
manusia, keuangan, dan teknologi untuk mewujudkan strategi yang
telah ditetapkan. Serta Penjadwalan dan Tanggung Jawab yang terdiri

12
dari rincian waktu, jadwal pelaksanaan, dan penunjukan orang atau tim
yang bertanggung jawab atas pelaksanaan strategi.
e. Pengukuran Kinerja dan Evaluasi
Pengukuran KPI (Key Performance Indicators) : Penetapan
indikator-indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
dalam mencapai tujuan strategis. Serta Mekanisme Evaluasi : Proses
untuk mengevaluasi efektivitas strategi, mengidentifikasi pencapaian,
serta perubahan yang diperlukan.
f. Peninjauan dan Perbaikan
Proses peninjauan rutin untuk memastikan strategi berjalan
sesuai rencana. Dan melakukan langkah-langkah yang diambil
berdasarkan hasil evaluasi untuk meningkatkan strategi yang ada.
Struktur dan isi program perencanaan strategis dirancang untuk
memberikan arah dan fokus bagi organisasi, memungkinkan pemahaman
yang jelas tentang langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Hampir di semua organisasi industrial program adalah produk atau
keluarga produk, ditambah riset dan perkembangan. Dan dalam organisasi
jasa, program cenderung berkaitan dengan jenis jasa yang diberikan oleh
entitas tersebut. Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun
kedepan. Lima tahun adalah periode yang cukup panjang untuk
mengestimasikan konsekuensi dari keputusan program yang dibuat saat
ini.
Jangka waktu diatas lima tahun mungkin begitu kabur sehingga
usaha-usaha untuk membuat suatu program untuk periode yang lebih lama
adalah tidak berguna untuk dilakukan. Banyak organisasi membuat
rencana yang sangat kasar yang mencakup periode diatas lima tahun.
Dalam beberapa organisasi, recana strategis hanya mencakup tiga tahun
kedepan.

13
2.7 Kegiatan Pokok Perencanaan Strategis

a. Menganalisis Program-Program Baru yang Diusulkan


Ide-ide program baru bisa berasal dari mana pun organisasi dari
CEO, dan dari staf perencanaan kantor pusat atau berbagai bagian yang
beroperasi. Usulan-usulan biasanya pada intinya bersifat reaktif atau
proaktif yaitu, muncul sebagai reaksi terhadap ancaman yang
dirasakan.
Analisis Investasi
Teknik untuk menganalisis usulan investasi modal berusaha
untuk menemukan nilai sekarang, tingkat pengembalian internal. 4
alasan untuk tidak menggunakan teknik nilai sekarang dalam
menganalisa semua usulan adalah sebagai berikut :
 Usulan tersebut mungkin jelas menarik sehingga perhitungan dari
nilai sekarang bersihnya tidak diperlukan.
 Estimasi yang terlibat dalam usulan begitu tidak pasti sehingga
membuat perhitungan nilai bersihnya dipercaya tidak sesuai
dengan usahannya.
 Alasan untuk usulan tersebut adalah selain peningkatan dalam
profitabilitas.
 Tidak ada alternatif yang layak untuk diadopsi.
Pertimbangan dalam Menginplementasikan Sistem Evaluasi
Anggaran Pengeluaran Modal
1) Aturan-Aturan
Perusahaan umumnya mempublikasikan aturan dan prosedur
untuk persetujuan pengeluaran modal dengan berbagai besaran,
selain itu aturan juga berisi pedoman untuk membuat usulan
dan kriteria umum untuk menyetujui usulan.
Usulan pengeluaran kecil dapat disetujui di tingkat manajer
pabrik, untuk usulan yang lebih besar diteruskan ke manajer
unit bisnis lalu ke CEO dan untuk usulan yang sangat penting
ke dewan direksi.

14
2) Menghindari Manipulasi
Dalam beberapa kasus, membuat usulan menjadi menarik
dengan cara menyesuaikan estimasi awal sehingga proyek
tersebut memiliki kriteria numerik. Hal ini dapat dilakukan
dengan membuat estimasi yang optimis dengan pendapatan
penjualan atau mengurangi penyisihan untuk kontinjensi dalam
beberapa biaya. Salah satu tugas yang paling sulit untuk
analisis proyek yaitu untuk mendeteksi manipulasi.
Reputasi dari pengusul proyek dapat menjadi semacam
pengaman, analisis dapat lebih mengandalkan angka dari
pengusul yang memiliki catatan rekor yang unggul.
3) Model Selain model pembuatan anggaran, modal mendasar,
ada teknik-teknik spesialisasi seperti analisis resiko, simulasi,
perencanaan skenario, model penetapan harga opsi, analisis
klaim kontinjensi dan analisis diagram pohon untuk analisis
keputusan. Staf perencanaan sebaiknya mengenali teknik-
teknik tersebut dan menggunakannya dalam situasi dimana data
yang diperlukan tersedia.
Pengaturan Untuk Analisis
Tidak ada jadwal tetap untuk menganalisis usulan investasi.
Setelah tersedia SDM mereka langsung menganalisis. Perencana
mengumpulkan proyek yang disetujui selama satu tahun untuk
dimasukkan ke dalam anggaran modal. Ada batas waktu dalam hal
anggaran untuk tahun depan sebelum awal tahun anggaran. Jika suatu
usulan tidak memenuhi batasan waktu tersebut maka waktu
persetujuan formalnya dapat mengganggu sampai tahun berikutnya.

b. Menganalisis Program-Program yang Sedang Berjalan


Telaah dasar nol
Adalah cara sistematis untuk menelaah program yang sedang
berjalan dengan cara menentukan sumber untuk menyelesaikan
program didasarkan atas tahun penelaahan sebagai kondisi mula-mula

15
atau titik awal untuk menyelesaikan program dan tidak dari tingkatan
biaya program yang sudah dikeluarkan.
Analisis rantai nilai
Adalah analisis keterkaitan serangkaian aktivitas penciptaan
nilai produk yang diproduksi dari para pemasok awal sampai dengan
konsumen akhir. Dari perspektif strategis, konsep rangkaian nilai
menjelaskan konsep penyempurnaan laba yang saling berkaitan yaitu:
1) Keterkaitan dengan para pemasok
2) Keterkaitan dengan konsumen
3) Keterkaitan proses internal perusahaan
Analisis Biaya Berbasis Aktivitas (ABC)
Adalah alat perencanaan strategis yang membebankan rangkaian
produk dengan 2 tahap yaitu:
1) Penentuan tarif biaya untuk setiap kelompok aktivitas
2) Pembebanan biaya pada produk berdasar tarif biaya setiap
kelompok aktivitas yang dikonsumsi produk tersebut
Manfaat sistem ABC antara lain:
 Meningkatkan penelitian penentuan biaya produk
 Meningkatkan mutu pembuatan keputusan
 Menyempurnakan perencanaan strategis
 Memperbaiki kemampuan mengelola aktivitas melalui
penyempurnaan berkesinambungan
 Menyempurnakan sistem pengendalian aktivitas

2.8 Contoh Perencanaan Strategis Pada Sebuah Perusahaan

Perencanaan strategis pada PT. RUMBIA CITRA DARMA dengan


menggunakan analisis SWOT.
a. Profil PT. Rumbia Citra Darma
PT. Rumbia Citra Darma adalah perusahaan yang bergerak
dibidang packaging yang terletak di komplek pergudangan kavling 5
Jl. Demang Singomenggolo Sidomulyo Buduran Sidoarjo. Bagi suatu
perusahaan yang bergerak dibidang usaha packaging, peningkatan

16
perencanaan strategi merupakan hal yang sangat diperlukan untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dalam menghadapi
persaingan yang ketat antar perusahaan yang bergerak dibidang usaha
yang sama.
Sampai saat ini, PT. Rumbia Citra Darma masih dapat bertahan
dan tetap bersaing di tengah persaingan antar perusahaan kompetitor
dengan melakukan strategi inovasi packaging food grade yang sudah
di tetapkan pemerintah, bahwa di tahun 2013 seluruh packaging
makanan harus menggunakan packaging food grade yang berbahan
litho paper.
b. Analisis lingkungan : Analisis SWOT
 Strength (Kekuatan)
Strength merupakan kemampuan lebih yang dimiliki oleh
internal PT. Rumbia Citra Darma, Produk yang unggul
dibandingkan dengan pesaing lain. Strength juga dijadikan sebagai
suatu kompetensi perusahaan yang merupakan pembanding dengan
pesaing. Adapun strength dari PT. Rumbia Citra Darma yaitu :
1) Pada produk kemasan kertas litho sangat berkualitas karena
tidak tembus minyak.
2) Kebijakan komitmen pelayanan terhadap konsumen dengan
sistem FIFO.
3) Pembayaran dapat mundur sampai dua minggu.
 Weakness (Kelemahan)
Weakness merupakan kelemahan yang berasal dari internal
PT. Rumbia Citra Darma, kebijakan sistem pemesanan produk
mempunyai minimum order yang tinggi. Biasanya pada sisi inilah
pesaing mencari peluang untuk menjatuhkan musuh. Adapun
weakness dari PT. Rumbia Citra Darma adalah sebagai berikut :
1) Proses operasional sering menyebabkan keterlambatan 2-3
hari pengiriman barang.
2) Desain yang tidak variatif

17
3) Pembelian minimal 100.000 pcs untuk mendapatkan
potongan harga, sedangkan kompetitor hanya pembelian
25.000 pcs untuk mendapatkan potongan harga.
 Opportunity (Peluang)
Opportunity merupakan kesempatan atau peluang yang
dimiliki oleh PT. Rumbia Citra Darma, target market pengusaha
makanan yang memakai packaging food grade dan merupakan
peluang untuk menjadikan diferensiasi dengan pesaing lainnya.
Adapun opportunity dari PT. Rumbia Citra Darma yakni :
1) Kemasan kertas makanan praktis yang dapat menjadi
pengganti kemasan aluminium foil.
2) Sebuah kemasan yang ramah lingkungan, mudah dibawa,
mudah dibuka.
3) Tingginya kesadaran akan menggunakan kemasan kertas
litho yang berlisensi food grade, guna menjaga kesehatan
konsumen pada saat mengonsumsi makanan siap saji.
 Threats (Ancaman)
Threats merupakan ancaman yang berasal dari eksternal PT.
Rumbia Citra Darma, perusahaan lain yang mempunyai produk
dengan harga bahan baku yang lebih murah yang bisa merugikan
perusahaan sehingga perusahaan harus segera mengatasinya.
Berikut threats dari PT. Rumbia Citra Darma :
1) Muncul pesaing untuk konsumen skala kecil
2) Munculnya praktik konsumen gagal bayar.
3) Ketatnya persaingan dan promosi yang dilakukan pesaing.
c. Analisis tujuan dan strategi saat ini
PT. Rumbia Citra Darma memiliki tujuan menjadikan
produknya yakni kertas litho sebagai produk packaging yang unggul
dikalangan pesaingnya, mengutamakan kepuasan pelanggan dengan
memberikan kualitas dan pelayanan terbaik, serta bertahan dan
berkembang dipasaran mengikuti perubahan zaman.

18
Adapun strategi PT. Rumbia Citra Darma saat ini diantaranya
yaitu melihat kebutuhan konsumen, pendapatan konsumen, dan gaya
hidup konsumen.
d. Pengambilan keputusan strategis
 Strategi SO (kekuatan-peluang) : menggunakan keunggulan pada
PT. Rumbia citra darma untuk meraih peluang bisnis dari luar.
Dengan memiliki kekuatan Kualitas produk tahan minyak,
Sistem pelayanan FIFO, Pembayaran yang bisa mundur sampai
dua minggu. Serta dengan melihat peluangnya yaitu Kemasan
kertas makanan praktis yang dapat menjadi pengganti kemasan
aluminium foil, dan banyak bermunculan kemasan yang ramah
lingkungan, mudah dipacking, mudah dibawa, mudah dibuka, yang
membuat PT. Rumbia Citra Darma berpeluang memiliki sebuah
nilai tambah yang sedang trend saat ini akan produknya, tingginya
kesadaran akan menggunakan kemasan kertas litho yang berlisensi
food grade guna menjaga kesehatan konsumen pada saat
mengonsumsi makanan siap saji, pedagang makanan yang menjual
makan menggunakan kemasan kertas litho.
 Strategi WO (kelemahan-peluang) : bertujuan untuk memperbaiki
kelemahan pada PT. Rumbia citra darma untuk memanfaatkan
peluang bisnis yang ada.
Dari segi kelemahan perusahaan yaitu Karena proses
operasional yang lama membuat keterlambatan 2-3 hari pengiriman
barang ke konsumen, Pembelian minimal 100.000 pcs untuk
mendapatkan potongan harga sedangkan kompetitor hanya
pembelian 25.000 pcs mendapatkan potongan harga, serta desain
yang tidak variatif, maka strategi untuk perusahaan yaitu
melakukan Penguatan pada final control system dan Melakukan
produk development.
 Strategi ST (kekuatan-ancaman) : menggunakan kekuatan pada PT.
Rumbia citra darma untuk mengurangi pengaruh ancaman dari
luar.

19
Dan dari ancamannya yaitu Muncul pesaing untuk konsumen
skala kecil, Munculnya praktik konsumen yang gagal bayar dan
Ketatnya persaingan dan promosi. Dengan strategi meningkatkan
kemampuan internal lebih yang dimiliki agar lebih unggul maka
besar kemungkinan pengaruh ancaman dari luar akan terkalahkan.
 Strategi WT (kelemahan-ancaman) : merupakan taktik defensif dari
PT. Rumbia citra darma yang mengarah untuk mengurangi
kelemahan dari dalam dan menghindari ancaman dari luar.
Dari segi ancaman dengan kelemahan perusahaan yaitu,
Muncul pesaing untuk konsumen skala kecil, Munculnya praktik
konsumen yang gagal bayar, Ketatnya persaingan dan promosi dari
pesaing, maka strategi untuk perusahaan yaitu, membuat desain
yang lebih variatif dan memberikan promosi yang baru kepada
konsumen.
e. Kemudian selanjutnya dilakukan pelaksanaan strategis yang sudah
diambil setelah itu diberlakukan evaluasi serta pengendalian strategis
secara berkala guna tercapainya tujuan atau visi misi yang diharapkan.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam dunia bisnis yang dinamis, perencanaan strategis menjadi


landasan yang vital bagi kesuksesan jangka panjang sebuah organisasi.
Menetapkan visi, misi, tujuan dan strategi yang tepat dapat menjadi kunci
untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Perencanaan strategis ini melibatkan proses analisis berupa
evaluasi mendalam terhadap faktor-faktor eksternal seperti pasar, pesaing
dan regulasi. Serta internal seperti kekuatan dan kelemahan guna
memahami konteks dimana strategi akan diimplementasikan.
perencanaan strategis bukan hanya tentang membuat suatu rencana
tetapi juga mengenai impelementasi yang efektif, pemantauan, serta
kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan yang tak terduga
didalam lingkungan bisnis.

3.2 Saran

Sebuah organisasi disarankan untuk lebih memiliki kepekaan


terhadap perubahan lingkungan eksternal maupun internal agar dapat
beradaptasi dengan cepat. Sebuah strategi harus bersifat fleksibel untuk
merspons dinamika pasar. Evaluasi rutin juga perlu dilakukan terhadap
perencanaan strategis yang telah disusun guna menilai sejauh mana
pencapaian yang diraih serta apa saja yang perlu diperbaiki.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anthony, Robert N. dan Govindaraja, Vijay. 2005. Sistem Pengendalian


Manajemen terjemahan. Jakarta: Salemba Empat, Edisi Kesebelas.

Ahmad. (2020). Manajemen Strategis. Makassar: Nas Media Pustaka.

Stoner, James A.F dan Charles. 2013. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan.
Jakarta: Rineka Cipta.

Kaleb dan Ronny. (2014) “Perencanaan Strategi PT. Rumbia Citra Darma
Dengan Analisis SWOT”. Jurnal Agora Vol.2, No.2: Media Neliti.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis

22

Anda mungkin juga menyukai