Anda di halaman 1dari 17

“PERENCANAAN STRATEGIS”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pengendalian


Manajemen yang di ampu oleh Ibu Yuli Lestari Labangu,SE.,M.Sc

Disusun oleh:
Kelompok 2
Muh. Al fathir Z Rauf (B1C119 130 )
Muh. Apri Anugrah (B1C119131)
Nur Azizah (B1C119142)
Nur Isma (B1C119145)
Nurul Kartika Wijayanti (B1C119147)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat - Nyalah sehingga dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul
“Perencanaan Strategis”
Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah ini sebaik mungkin, kami
menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Kendari, 21 Mei 2022

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................2
D. Manfaat.................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pengertian Perencanaan Strategjs......................................................................3
B. Hubungan Perencanaan Strategis Dengan Formulasi Strategis.......................3
C. Evolusi Dari Perencanaan Strategis....................................................................4
D. Manfaat dan Keterbatasan Dari Perencanaan Strategis...................................4
E. Karakteristik-karakteristik Perencanaan Strategis Formal.............................6
F. Struktur dan Isi Program Dalam Perencanaan Strategis.................................7
G. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam penyusunan rencana
strategis.........................................................................................................................7
H. Hubungan Organinasional yang Dilakukan Dalam Perencanaan Strategis 8
I. Cara Menganalisis Investasi Modal....................................................................8
J. Cara Mengatur Perencanaan Strategis Untuk Analisis....................................9
K. Cara Menganalisis Rantai Nilai Dalam Perencanaan Strategis Yang
Sedang Berjalan.........................................................................................................10
L. Cara Memperhitungkan Biaya Berdasarkan Aktivitas...................................10
M. Proses-Proses atau Langkah-Langkah Dalam Perencanaan Strategis.......10
BAB III............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A. Kesimpulan.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam suatu organisasi di perjalanan keorganisasiannya agar
berjalan dengan lancar maka dibutuhkan suatu proses-proses untuk
memutuskan program yang telah dibuat dan akan dilaksanakan oleh
sejumlah sumber daya.
Maka dari itu perlu dibuat perencanaan-perencanaan agar
semua keputusan yang telah dibuat berjalan dengan lancar.
Organisasi yang cukup besar biasanya terdiri dari satu kantor pusat
dan beberapa unit bisnis yang terdesentralisasi. Dalam organisasi
semacam itu, perencanaan-perencanaan terjadi di kantor pusat maupun
di unit bisnis. Berbeda dengan organisasi yang kecil, terutama dia yang
tidak memiliki unit bisnis. Maka proses tersebut hanya melibatkan
eksekutif senior dan staf perencanaan. Dalam organisasi yang sangat
kecil sekali proses tersebut mungkin hanya melibatkan kepala
eksekutif.
Untuk memikirkan masa depan suatu organisasi, manager yang
kompeten akan menghabiskan waktu yang cukup lama. Hasilnya
mungkin berupa pemahaman informal mengenai arah masa depan yang
akan diambil oleh entitas tersebut, atau mungkin juga berupa
pernyataanformal yang berisi rencana spesifik mengenai bagaimana
untuk sampai kearah sana. Pernyataan formal dari rencana
tersebut disebut sebagai rencana strategis. Dan proses pembuatan dan
revisinya disaebut perencanaan strategis.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Perencanaan Strategis?
2. Apa hubungan perencanaan strategis dengan formulasi strategi?
3. Bagaimana evolusi dari perencanaan strategis?
4. Apa manfaat dan keterbatasan dari perencanaan strategis?
5. Apa karakteristik rencana strategis formal?
6. Bagaimana struktur dan isi program dalam perencanaan strategis?
7. Apa metode dan pendekatan yang digunakan dalam
penyusunan rencana strategis?
8. Bagaimana hubungan internasional yang dilakukan dalam
perencanaan strategis?
9. Bagaimana cara menganalisis investasi modal?
10. Bagaimana cara mengatur perencanaan strategis untuk analisis?
11. Bagaimana cara menganalisis rantai nilai dalam perencanaan
strategis yang sedang berjalan?
12. Bagaimana cara memperhitungkan biaya berdasarkan aktivitas?
13. Apa saja proses-proses atau langkah-langkah dalam perencanaan
strategis?

C. Tujuan
Tujuan makalah ini adalah berusaha mendeskripsikan kajian perencanaan
strategis dan memberikan informasi serta pemahaman tentang perencanaan
strategis.

D. Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil diperoleh darin penulisan makalah ini
adalah sebagai sumber informasi bagi pembaca dalam membuat suatu
rencana strategis dilembaganya nanti.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan Strategjs

Menurut Robert N. Anthony, Perencanaan Strategis adalah proses


memutuskan program-program yang akan dilaksanakan oleh organisasi
dan perkiraan jumlah sumber daya yang ada dialokasikan disetiap
program selama beberapa tahun kedepan.
Untuk mencapai sebuah strategi yang telah di tetapkan oleh
organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka para
pimpinan perusahaan, manajer operasi haruslah bekerja dalam sebuah
sistem yang ada proses perencanaan strategis.

B. Hubungan Perencanaan Strategis Dengan Formulasi Strategis

Ditarik perbedaan antara dua proses manajemen, yaitu


formulasi strategi dan perencanaan strategis. Karena “strategi” atau
“strategis” digunakan dalam kedua istilah, maka ada kemungkinan
timbul kebingungan. Perbedaannya adalah bahwa formulasi strategi
merupakan proses untuk memutuskan strategi baru, sementara
perencanaan strategis merupakan proses untuk memutuskan bagaimana
mengimplementasikan strategi tersebut.
Perencanaan strategis adalah sistematis; ada proses
perencanaan strategis tahunan, dengan prosedur dan jadwal yang sudah
ditentukan. Sedangkan formulasi strategi adalah tidak sistematis. Strategi
diperiksa kembali sebagai respons terhadap kesempatan atau ancaman
yang dirasakan. Dengan demikian, idealnya, inisiatif strategis yang
mungkin dapat muncul kapanpun dari siapapun di dalam organisasi.
Jika dinilai patut dikejar, maka inisiatif tersebut sebaiknya dianalisis
segera, tanpa menunggu jadwal yang telah ditentukan. Sekali suatu

3
strategi diterima, perencanaan untuk strategi tersebut menyusul secara
sistematis.

C. Evolusi Dari Perencanaan Strategis

Di akhir tahun 1950-an beberapa perusahaan memulai sistem


perencanaan strategis formal, yang sebelumnya hampir semua
organisasi proses perencanaan strategisnya tidak sistematis. Tetapi pada
awal tahun tersebut masih belum menemui kesuksesan dalam
perencanaan strategis, karena data yang diperlukan jauh lebih terperinci
dari yang seharusnya. Yang seharusnya memikirkan secara mendalam
mengenai alternatif-alternatif dan memilih yang terbaik diantaranya
malah untuk mengektrapolasi angka-angka sirinci anggaran, waktu dan
usaha.
Saat ini, banyak organisasi menghargai keunggulan dari
pembuatan rencana untuk tiga atau lima tahun kedepan. Pratik
menyatakan rencana tersebut dalam dokumen atau model formal
adalah luas, tetapi bukan berarti diterima secara universal. Jumlah
rincian umumnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan rencana
strategis pada tahun 1950-an.

D. Manfaat dan Keterbatasan Dari Perencanaan Strategis

Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan manfaat kepad a


organisasi :
1. Kerangka kerja untuk pembangunan anggaran
Suatu anggaran operasi memerlukan memerlukan komitmen sumber
daya untuk tahun mendatang. Maka dari itu penting bahwa
manajemen membuat komitmen sumber daya semacam itu dengan
ide yang jelas mengenai kemana arah organisasi untuk beberapa
tahun kedepan. Suatu rencana strategis menyediakan kerangka

4
kerja yang lebih luas tersebut. Dengan demikian, manfaat penting
dari pembuatan suatau rencana strategis adalah bahwa rencana
tersebut memfasilitasi formulasi dari anggaran operasi yang efektif.
2. Alat pengembangan manajemen
Perencanaan strategi formal adalah alat pendidikan dan pelatihan
manajemen yang unggul dalam memperlengkapi para manajer
dengan suatu pemikiran mengenai strategi dan implementasinya.
3. Mekanisme untuk memaksa manajemen memikirkan jangka panjang
Manajer cenderung khawatir mengenai masalah-masalah taktis dan
pengelolaan urusan-urusan bisnis rutin saat ini dibandingkan
mengenai penciptaan masa depan. Proses perencaan strategis formal
memaksa manajer untuk menyediakan waktu guna memikirkan
masalah-masalah jangka panjang yang penting.
4. Alat untuk menjajarkan manajer dengan startegi korporat
Debat, diskusi dan negoisasi yang terjadi selama proses
perencanaan mengklarifikasi strategi korporat, menyatukan dan
menyejajarkan manajer dengan strategi semacam itu, dan
mengungkapkan implikasi dari strategi korporat bagi manajer
individual.

Manfaat lain dari perencanaan strategis adalah :


 Menentukan batasan usaha/bisnis. Fokus terhadap semua
lapisan manajemen.
 Memberikan arah perusahaan dalam menentukan kebijakan
perusahaan dalam menghadapi perubahan lingkungan.
 Pembentukan budaya perusahaan lewat proses interaksi, tawar
menawar, atau komunikasi timbal balik.
 Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
 Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
 Memudahkan dalam menyusun rencana kegiatan dan anggaran
tahunan.

5
Namun ada beberapa kekurangan dari perencanaan strategis formal,
yaitu:
 Selalu ada bahaya bahwa perencanaan berakhir menjadi
“pengisian formulir,” latihan birokrasi, tanpa pemikiran strategis.
Guna meminimalkan resiko dan birokrasi ini, organisasi
secara periodik sebaiknya mempertanyakan, “Apakah
perusahaan memperoleh ide-ide segar sebagai akibat dari proses
perencanaan strategis?”
 Organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaan
strategis yang besar dan mendelegasikan pembuatan rencana
strategis kepada para staf dari departemen tersebut.

E. Karakteristik-karakteristik Perencanaan Strategis Formal.

Rencana strategis formal yang diinginkan dalam organisasi memiliki


karakteristik- karaktenistik berikut ini :
1. Manajemen puncak yakin bahwa perencanaan strategis itu penting.
Jika tidak perencanaan strategis mungkin akan menjadi latihan para
staf yang hanya memiliki sedikit dampak pada pengambilan
keputusan actual.
2. Organisasi tersebut relatif besar dan rumit.
3. Ada ketidakpastian yang cukup besar mengenai masa depan tetapi
organisasi memiliki fleksibilitas untuk menyesuaikan dengan situasi
yang berubah. Dalam organisasi yang relatif stabil, rencana strategis
tidaklah perlu; masa depan biasanya cukup sama dengan masa lalu
sehingga rencana strategis hanya akan berupa latihan dalam
ekstrapolasi (Jika organisasi yang stabil meramalkan kebutuhan akan
perubahan dalam arah, seperti penurunan dalam pasar atau perubahan
drastis dalam biaya bahan baku, maka organisasi tersebut membuat

6
rencana kontinjensi yang menunjukkan tindakan yang akan diambil
untuk menghadapi kondisi-kondisi baru ini.)

F. Struktur dan Isi Program Dalam Perencanaan Strategis

Hampir di semua organisasi industrial program adalah produk


atau keluarga produk, ditambah riset dan perkembangan. Dan dalam
organisasi jasa, program cenderung berkaitan dengan jenis jasa yang
diberikan oleh entitas tersebut.
Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun
kedepan. Lima tahun adalah periode yang cukup panjang untuk
mengestimasikan konsekuensi dari keputusan program yang dibuat saat
ini. Jangka waktu diatas lima tahun mungkin begitu kabur sehingga
usaha-usaha untuk membuat suatu program untuk periode yang lebih
lama adalah tidak berguna untuk dilakukan. Banyak organisasi
membuat rencana yang sangat kasar yang mencakup periode diatas
lima tahun. Dalam beberapa organisasi, recana strategis hanya
mencakup tiga tahun kedepan.

G. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam penyusunan rencana


strategis

1. Pendekatan Klasik
Menganalisis lingkungan usaha, baik langsung maupun tidak
langsung, sehingga bersifat global. Pendekatan ini relative mudah
karena informasi yang disyaratkan bersifat global dan teknik yang
digunakan sederhana.
2. Pendekatan Non-Klasik
Menitikberatkan pada analisis posisi persaingan, jadi hanyalah
lingkungan langsung perusahaan yang relevan. Pendekatan ini

7
mensyaratkan informasi yang cukup tentang pihak dalam lingkungan
persaingan tersebut.
3. Pendekatan Administratif
Pendekatan terhadap dokumen resmi rencana strategis yang
memenuhi syarat yang berisi arah dan strategi perusahaan. Akan
tetapi pendekatan ini kurang memperhatikan faktor komitmen dan
berbagai tingkat dan bidang manajemen.
4. Pendekatan Keperilakuan
Penekanan pendekatan ini adalah manfaat utama dari suatu
rencana strategis bukan pada hasil berupa dokumen resmi,
melainkan pada komitmen, kesepakatan, tingkah laku yang dihasilkan
dari dokumen.

H. Hubungan Organinasional yang Dilakukan Dalam Perencanaan


Strategis

Proses perencanaan strategis melibatkan manajemen senior dan


manajer dari unit bisnis atau pusat tanggung jawab utama lainnya,
dibantu oleh staf mereka. Tujuan utamanya adalah untuk memperbaiki
komunikasi antara eksekutif korporat dengan eksekutif unit bisnis
dengan cara menyediakan rangkaian aktifitas terjadwal, agar dapat
mencapai sekelompok tujuan dan rencana yang disetujui bersama.

I. Cara Menganalisis Investasi Modal

Teknik-teknik untuk menganalisis usulan investasi modal


berusaha untuk menemukan nilai sekarang bersih dari proyek tersebut,
yaitu kelebihan nilai sekarang dari estimasi arus kas masuk terhadap
jumlah investasi yang diperlukan, atau tingkat pengembalian internal
yang implisit dalam hubungan antara arus kas masuk dan keluar.
Intinya adalah bahwa teknik-teknik ini digunakan hanya pada sekitar

8
separuh situasi dimana secara konseptual, teknik-teknik ini dapat
diterapkan.
Pertimbangan-pertimbangan yang berguna dalam
mengimplementasikan system evaluasi pengeluaran modal antara lain:
1. Aturan-aturan
Perusahaan umunya mempublikasikan aturan dan prosedur untuk
persetujuan usulan pengeluaran model dengan berbagai besaran.
2. Menghindari manipulasi
Semua usulan yang muncul untuk disetujui umunya memenuhi
criteria formal unrtuk alasan tersebut, tidak semuanya benar-benar
menarik.
3. Model
Selain model pembuatan anggaran modal yang mendasar, ada teknik-
teknik spesialisasi, seperti analisis resiko, analisi sensitifitas,
simulasi, perencanaan scenario, teori permainan, model penetapan
harga opsi, analisis klaim kontinjen, dan analisis diagram pohon
untuk mengambil keputusan.

J. Cara Mengatur Perencanaan Strategis Untuk Analisis

Tidak ada jadwal yang tetap untuk menganalisis usulan


investasi. Segera setelah orang orang tersedia mereka dapat
memulai analisis. Perencana mengumpulkan proyek yang disetujui
selama tahun tersebut untuk dimasukkan dalam anggaran modal. Jika
suatu usulan tidak memenuhi batas waktu tersebut, maka persetujuan
formalnya dapat menunggu sampai tahun berikutnya, kecuali jika ada
situasi yang tidak biasanya.

9
K. Cara Menganalisis Rantai Nilai Dalam Perencanaan Strategis Yang
Sedang Berjalan

Dari perspektif perencanaan strategis, konsep nilai rantai


menyoroti tiga bidang yang potensial berguna :
1. Hubungan dengan pemasok
Hubungan dengan pelanggan sebaiknya dikelola sedemikian rupa
sehingga baik perusahaan maupun pemasoknya sama-sama
memperoleh manfaat.
2. Hubungan dengan pelanggan
Hubungan dengan pelanggan juga dapat menjadi sama
pentingnya seperti hubungan dengan pemasok.
3. Hubungan proses dengan rantai nilai dari perusahaanAnalisis rantai
nilai secara eksplisit mengakui fakta bahwa aktifitas nilai
individual dalam suatu perusahaan tidaklah independen tetapi saling
bergantung.

L. Cara Memperhitungkan Biaya Berdasarkan Aktivitas

Meningkatnya komputerisasi dan otomasi di pabrik-pabrik


telah mengarah pada perubahan-perubahan penting dalam sistem untuk
mengumpulkan dan menggunakan informasi biaya. Biaya tenaga kerja
langsung mungkin digabungkan dengan biaya biaya lain sehingga
menjadi biaya konversi yaitu, biaya tenaga kerja dan biaya overhead
untuk mengkonversi bahan baku dan komponen menjadi barang jadi.
Dalam sistem yang lebih baru kata aktivitas sering kali di bandingkan
dengan kata pusat biaya dan pemicu biaya lebih sering di gunakan
dibandingkan dengan kata dasar alokasi dan sistem biaya yang disebut
dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas

M. Proses-Proses atau Langkah-Langkah Dalam Perencanaan Strategis

10
Proses tersebut melibatkan langkah-langkah berikut ini :
1. Meninjau dan memperbarui rencana strategis dari tahun lalu
Langkah pertama dalam proses perencanaan strategis tahunan
adalah untuk meninjau dan memperbarui rencana strategis yang d
isetujui tahun lalu. Laporan akuntansi dari waktu yang berjalan bisa
dijadikan untuk mengistemasi selama satu tahun, Jika program
computer cukup fleksibel, maka dapat menambah pengaruh pada
“tahun mendatang”. Implikasi dari keputusan program baru pada
penerimaan, pengeluaran, pembelanjaan modal dan arus kas
digabungkan, Staf perencanaan biasanya membuat pembaharuan ini.
Pihak manajemen akan terlibat jika ada ketidakpastian dalam
keputusan program yang harus diselesaikan.
2. Memutuskan asumsi dan pedoman
Rencana strategis yang telah diperbarui memasukkan asumsi asumsi
luas seperti perrtumbuhan dalam Produk Domestik Bruto(PDB),
pergerakan musiman, tarif upah tenaga kerja, harga harga dari bahan
baku penting, tingkat bunga, harga jual, kondisi Negara dimana
perusahaan beroperasi. Asumsi-asumsi ini diperiksa kembali dan,
jika diperlukan, diubah untuk memasukkan informasi paling akhir.
3. Penyusunan pertama rencana strategic.
Rencana strategis yang telah selesai berisi laporan laba rugi,
persediaan, piutang, dan pos-pos kunci necara lainnya, jumlah
karyawan, informasi kuantitatif mengenai penjualan dan produksi,
pengeluaran untuk pabrik dan akuisisi modal lainnya, arus kas yang
tidak biasa lainn ya, dan penjelasan serta justifikasi naratif.
4. Analisis
Jumlah dari rencana-rencana individual tidak mencapai tujuan
korporat. Hanya ada tiga cara untuk menutup kesenjangan perencanaan
 Temukan kesempatan untuk perbaikan dalam rencana unit
bisnis

11
 Melakukan akuisisi
 Meninjau ulang tujuan korporat
5. Penyusunan kedua rencana strategik.
Analisis dari susunan rencana awal mungkin membutuhkan revisi
rencana dari bisnis tertentu, namun hal tersebut akan membawa
perubahan pada asumsi dan panduan yang mempengaruhi semua unit
bisnis . Secara teknis melakukan revisi cenderung lebih mudah
dibandingkan penyusunan awal namun secara organis, merupakan
bagian yang menyakkitkan dalam proses Karena sulit mengambil
keputusan.
Beberapa perusahaan tidak mengharuskan revisi formal dari
unit bisnis. Perusahaan-perusahaan tersebut menegosiasikan
perubahan secara informal dan memasukkan hasilnya ke rencana di
kantor pusat.
6. Meninjau dan menyetujui
Suatu pertemuan dengan pejabat-pejabat senior korporat
mendiskusikan rencana yang di revisi secara panjang lebar.
CEO memberikan persetujuan akhir. Persetujuan tersebut
sebaiknya dilakukan sebelum awal dari proses pembuatan
anggaran, karena rencana strategis merupakan input yang penting
bagi proses tersebUT.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam bab ini dijelaskan bahwa perencanaan strategis itu


merupakan hal yang sangat penting untuk setiap perusahaan untuk
memulai suatu kegiatan perencanaan dan cara atau strategi untuk
mencapai suatu tujuan yang ingin dicapai perusahaan tersebut. Ada
perbedaan makna antara “strategi” dan “strategis”, Strategi merupakan
suatu cara dimana dilakukan untuk membuat strategi guna mencapai
tujuan yang di harapkan, sedangkan strategis merupakan suatu cara
untuk mengimplementasi strategi yang telah ditetapkan tersebut.
Perencanaan strategis bermanfaat untuk membangun suatu
perencanaan, membangun manajemen, dan dapat memancing
manajemen untuk berfikir jangka panjang. Namun terdapat keburukan
dimana akan timbul suatu perencanaan strategis yang memakan waktu
dan biaya yang mahal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anthony,Robert N. dan Govindaraja, Vijay.2005. Sistem Pengendalian


Manajemen terjemahan.Jakarta: Salemba Empat,Edisi Kesebelas.
https://id.scribd.com/doc/1732822481/Makalah-Perencanaan-Strategis-dot

14

Anda mungkin juga menyukai