Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KEPUTUSAN

DOSEN PENGAMPU :

ADE ASIH SUSIARI TANTRI, S.Pd., M.Pd.

OLEH :

NI KADEK INDAH PARWATI

2017041055

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2021
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Perencanaan dan Pembuatan Keputusan”. Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi
tugas ujian akhir semester mata kuliah Bahasa Indonesia yang dibimbing oleh Ibu Ade Asih
Susiari Tantri, S.Pd., M.Pd.

Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna,
hal tersebut dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir
kata penulis ucapkan terimakasih.

Singaraja, 05 Januari 2021

Penulis
3

DAFTAR ISI

JUDUL........................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................... 3

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................5

A. Latar Belakang..................................................................................................5
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................6

A. Perencanaan.....................................................................................................6
B. Konsep Dasar Perencanaan dalam Manajemen............................................ 7
C. Tahap Dasar Perencanaan...............................................................................8
D. Pembuatan Keputusan.....................................................................................9
E. Proses Pembuatan Keputusan........................................................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................11

A. Kesimpulan.....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12
4

DAFTAR GAMBAR

1. Empat Tahap Perencanaan..............................................................................8


5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perencanaan merupakan langkah awal bagi organisasi untuk memilih atau
menetapkan tujuan organisasinya, menetukan strategi, metode, dan bagaimana cara
mencapai tujuan tersebut. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial (perlu sekali),
karena perencanaan memegang peran penting dibandingkan fungsi-fungsi manajemen
lainnya. Perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena dalam
perencanaan fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan
yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Dalam mencapai tujuan dari organisasi ini tidak akan pernah lepas dari
perencanaan, karena perencanaan merupakan proses dasar manajemen di dalam
mengambil suatu keputusan dan tindakan. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam organisasi
akan terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor
lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan
perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.
Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan
manajemen. Misalnya, dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan
pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut.
Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
ditentukan oleh pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan bukan hanya fungsi
pimpinan, tapi juga suatu proses partisipasi seluruh anggota untuk meningkatkan fungsi-
fungsi manajemen. Pembuatan keputusan adalah fungsi mendasar dari manajemen,
Pembuatan keputusan adalah salah satu kemampuan utama yang harus dikuasai setiap
manajer. Karena kualitas keputusan dari manajer akan menentukan efektivitas rencana
yang disusun.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, di rumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?
2. Apa saja konsep dasar perencanaan dalam manajemen?
3. Bagaimana tahap dasar dalam perencanaan?
4. Apa yang dimaksud pembuatan keputusan?
5. Bagaimana proses pembuatan keputusan?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk menjelaskan mengenai perencanaan.
2. Untuk menjelaskan konsep dasar perencanaan dalam manajemen.
3. Untuk menjelaskan tahap dasar dalam perencanaan.
4. Untuk menjelaskan mengenai keputusan.
5. Untuk menjelaskan proses pembuatan keputusan.
6

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan

Perencanaan secara garis besar merupakan proses mendefinisikan tujuan organisasi,


membuat strategi untuk mencapai tujuan tertentu, dan mengembangkann rencana aktivitas
kerja organisasi. Pada dasarnya perencanaan merupakan suatu fungsi manajemen untuk
menjawab dari pertanyaan-pertanyaan apa (what), kapan (when), dimana (where),
siapa (who), mengapa (why), dan bagaimana (how). Jadi perencanaan adalah pemilihan
dari sekumpulan kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-
kebijaksanaan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana,
dan oleh siapa. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik.
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang
akan datang. Perencanaaan dapat berupa rencana informal atau secara formal. Rencana
informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota
suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus
dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal adalah rencana
bersama anggota korporasi, artinya setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan
rencana itu. Rencana formal dibuat untuk menciptakan kesepahaman tentang apa yang
harus dilakukan.

Berikut definisi perencanaan menurut para ahli di dalamnya :

- Menurut Robbins dan Coulter (2002) :


Planning is a proces that involves defining the organization’s goals, estabilishing an
overall strategy for achieving those goals, and develoving a comperensive set of plans
to integrate and coordinate organizational work. Dimana artinya, Perencanaan atau
Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh,
serta merumuskan sistem perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
- Menurut Terry (1975) :
Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta
menggunakan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan
menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan
untuk mencapai suatu hasil tertentu.
- Menurut Siagian (1994) :
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang
daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka
pencapaian yang telah ditentukan.
- Menurut Handayaningrat :
Perencanaan yaitu berbagai proses untuk dapat mempersiapkakn seperangkat
keputusan tentang kegiatan-kegiatan pada masa yg akan datang dengan diarahkan
pada pencapaian tujuan-tujuan melaluill penggunaan saran yg tersedia.
7

- Menurut Abdulrachman (1973) :


Perencanaan adalah pemikiran rasional berdasarkan fakta-fakta dan atau perkiraan
yang mendekat (estimate) sebagai persiapan untuk melaksanakan tindakan-tindakan
kemudian.

Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah
ditetapkan. Rencana harus diimplementasikan setiap saat selama proses aktivitas
organisasi berlangsung, dimana rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar
tetap berguna. Oleh karena itu, perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan
fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat
mungkin. (Dalam Hani Handoko. T, 2019 : 78) menyatakan bahwa salah satu aspek penting
perencanaan adalah pembuatan atau pengambilan keputusan (decision making), proses
pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah
tertentu.

B. Konsep Dasar Perencanaan dalam Manajemen


a. Tujuan Perencanaan

Menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter tujuan perencanaan terdiri dari :

1. Untuk memberikan pengarahan yang baik untuk manajer maupun karyawan


non manajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus
mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan
individual mungkin akan bekerja sendirisendiri secara serampangan, sehingga
kerja organisasi kurang efesien.
2. Untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana,
ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan,
memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk
menghadapinya.
3. Untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana,
karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu,
dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus
hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
4. Untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi
selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses
pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana
dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat
menilai kinerja perusahaan.

b. Fungsi Perencanaan :

Fungsi perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu sebagai berikut.

1. Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan
untuk memilih tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan
dicapai.
2. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan
menggunakan pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau
mengubah tujuan dan kegiatan organisasi.
8

3. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan


keputusan untuk jangka waktu yang panjang atau waktu yang akan datang
mengenai apa yang akan dilakukan, bagaimana melakukannya, dan siapa
yang akan melakukannya, di mana keputusan yang diambil belum tentu
sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut dibuktikan di kemudian
hari.

c. Prinsip-Prinsip Perencanaan :
1. Kontinuitas atau berkelanjutan.
2. Futuristik atau berkaitan dengan masa depan.
3. Komprehensif atau menyeluruh dan menyangkut aspek-aspek perusahaan.
4. Fleksibilitas atau mudah diakomodasi dengan berbagai kondisi yang baru.
5. Berperan dalam mencapai tujuan (goal).

C. Tahap Dasar Perencanaan


Menurut T. Hani Handoko kegiatan perencanaan memiliki empat tahapan yaitu
(gambar 01) :
- Tahap 1: Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan
keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok
kerja tanpa rumusan tujuan yang jelas organisasi akanmenggunakan sumber daya-
sumber dayanya secara tidak efektif.
- Tahap 2: Merumuskan keadaan. Pemahaman akan sisi perusahaan sekarang dari
tujuan yang hendakdicapai atau sumber dayasumber daya yang tersedia untuk
pencapaian tujuan adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut
waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa,
rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut.
Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keungan dan data statistik yang
didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.
- Tahap 3: Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan
kelemahan serta kemmudahan dan hambatan perlu diindentifikasi kan untuk mengukur
kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-
faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai
tujuannya atau yang menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi
keadaan, masalah dan kesempatan sertaanacaman yang mungkin terjadi di waktu
mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan
- Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau rangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan.
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif
dalam proses pencapaian tujuan, penilain alternatifalternatif tersebut dan pemilihan
alternatif terbaik di antar berbagai alternatif yang ada.
Gambar 01. Empat Tahap Perencanaan

Tahap 3 TUJUA
Tahap 1 Tahap 2 Mengident- Tahap 4 N
Menetap-kan Merumus-kan ifikasikan Mengemb-
Tujuan Keadaan Kemudah-an angkan
Sekarang dan Hambat- Serangkaian
an Kegiatan

D. Pembuatan Keputusan
9

Pembuatan keputusan adalah bagian kegiatan manajer. Kegiatan ini memainkan


peranan penting dalam melaksanakan fungsi perencanaan. Perencanaan menyangkut
keputusan-keputusan penting dan bersifat jangka panjang yang dapat dibuat oleh manajer.
Dalam proses perencanaan, manajer memutuskan tujuan organisasi yang akan dicapai,
sumber daya-sember daya yangakan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakan setiap
tugas yang dibutuhkan. Pembuatan keputusan adalah fungsi mendasar dari manajemen,
seperti halnya dengan kepemimpinan dan komunikasi. Pembuatan keputusan adalah salah
satu kemampuan utama yang harus dikuasai setiap manajer. Karena kualitas keputusan
dari manajer akan menentukan efektivitas rencana yang disusun.

Pembuatan keputusan mencakup kegiatan mengidentifikasi dan menganalisis masalah,


mengidentifikasi kriteria keputusan, mempertimbangkan kriteria, mengembangkan alternatif,
membandingkan dan mengevaluasi semua alternatif pemecahan, menilai risikonya, memilih
alternatif terbaik dan mengimplementasikan keputusan. Pembuatan keputusan
menggambarkan proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian
suatu masalah tertentu. Pembuatan keputusan dapat didefenisikan sebagai penentuan
serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Pembuatan keputusan ini tidak hanya dilakukan oleh para manajer puncak, tetapi juga
para manajer menengah dan lini pertama. Setiap jabatan seseorang dalam organisasi
menyangkut berbagai derajat pembuatan keputusan, bahkan untuk pekerjaan rutin
sekalipun dan dalam organisasi apapun. Pembuatan Keputusan pada dasarnya merupakan
proses memilih satu penyelesaian dari beberapa alternatif yang ada. Keputusan yang tepat
pada dasarnya yaitu keputusan yang bersifat rasional, sesuai dengan nurani, dan didukung
oleh fakta-fakta yang akurat sesuai dengan nurani, dan didukung oleh fakta-fakta yang
akurat, sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

E. Proses Pembuatan Keputusan

T. Hani Handoko berpendapat bahwa langkah-langkah dalam proses pembuatan


keputusan bagi manajer adalah sebagai berikut.

a. Pemahaman dan perumusan masalah. Bila manajer ingin memperbaiki situasi,


mereka harus pertama-tama menemukan apa masalah sebenarnya, dan
menentukan bagian-bagian masalah yang mereka harus oecahkan serta bagian-
bagian mana yang harus mereka pecahkan.
b. Pengumpulan dan analisa data yang relevan. Setelah manajer menentukan dan
merumuskan masalah, mereka harus mulai memutuskan langkah-langkah
selanjutnya. Menentukan data-data apa yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan yang tepat.
c. Pengembangan alternatif-alternatif. Kecenderungan untuk menerima alternatif
keputusan pertama yang fleksibel sering menghindarkan manajer dari pencapaian
penyelesaian yang terbaik untuk masalah mereka. Pengembangan sejumlah
alternatif memungkinkan manajer menolak kecenderungan untuk membuat
keputusan terlalu cepat dan membuat lebih mungkin pencapaian keputusan yang
efektif.
d. Evaluasi alternatif-alternatif. Setelah manajer mengembangkan sekumpulan
alternatif, mereka harus mengevaluasinya untuk menilai efektivitas setiap alternatif.
10

e. Pemilihan aternatif terbaik. Alternatif terpilih akan didasarkan pada jumlah informs
yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan kebijakan manajer. Pilihan
alternatif terbaik juga sering merupakan suatu kompromi diantara berbagai faktor
yang telah dipertimbangkan.
f. Implementasi keputusan. Para manajer harus membuat rencana-rencana untuk
mengatasi berbagai persyaratan dan masalah yang mungkin dijumpai dalam
penerapan keputusan.
g. Evaluasi hasil-hasil keputusan. Implementasi keputusan harus dimonitor terus
menerus. Manajer harus mengevaluasi apakah implemenetasi dilakukan denga
lancer dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan. Pembuatan keputusan
adalah suatu proses yang bersifat kontinu bagi manajer dan merupakan tantangan
yang harus dihadapinya.

BAB III
PENUTUP
11

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut.

1. Perencanaan merupakan proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi


untuk mencapai tujuan tertentu, dan mengembangkann rencana aktivitas kerja
organisasi. Dimana dalam perencanaan terdiri dari pemilihan dari sekumpulan
kegiatan-kegiatan dan pemutusan tujuan-tujuan, kebijaksanaan-kebijaksanaan dan
pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh
siapa. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik.
2. Konsep dasar perencanaan terdiri dari tujuan perencanaan, fungsi perencanaan, dan
prinsip-prinsip perencanaan.
3. Tahapan dasar perencanaan terdiri dari empat tahapan diantaranya yaitu (1)
menetapkan tujuan atau sekarangkaian tujuan, (2) merumuskan keadaan saat ini, (3)
mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, dan (4) mengembangkan
rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.
4. Pembuatan keputusan adalah penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil
yang diinginkan. Pembuatan keputusan menggambarkan proses melalui mana
serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah tertentu.
Pembuatan keputusan adalah fungsi mendasar dari manajemen. Pembuatan
keputusan merupakan salah satu kemampuan utama yang harus dikuasai setiap
manajer, karena kualitas keputusan dari manajer akan menentukan efektivitas
rencana yang disusun.
5. Proses pembuatan keputusan terdiri dari (1) pemahaman dan perumusan masalah,
(2) pengumpulan dan analisis data, (3) pengembangan alternatif-alternatif, (4)
evaluasi alternatif-alternatif, (5) pemilihan alternatif terbaik, (6) implementasi
keputusan, dan (7) evaluasi hasil-hasil keputusan.

DAFTAR PUSTAKA
12

Ekonomi, Guru. 2020. "Pengertian Perencanaan Menurut Para Ahli". Tersedia pada
https://sarjanaekonomi.co.id/pengertian-perencanaan-menurut-para-ahli/ (diakses
tanggal 5 Januari 2021)

Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Handoko, T. Hani. (2019). Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Kasim, Azhar. 1995. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI.

Syamsi, Ibnu. 1989. Pengambilan Keputusan (Decision Making). Jakarta: Bina Aksara.

Terry, George. R. (2003). Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai