Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN OLAHRAGA

“PERENCANAAN OLAHRAGA”

Disusun Oleh :
KELOMPOK 2

 MUHAMMAD FARID (6181111012)


 SHINTA APRIANTI (6181111026)
 RIZKY HIDAYAT (6181111010)
 ANISA ASMAWATY (6183111036)
 DONI JOSEPTRA (6183111046)
 JHONSON SIANTURI (6183111049)

PJKR VII B
2018

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, saya
panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah saya tentang Perencaan Olahraga
tugas ini untuk memenuhi salah satu tugas dari Manajemen Olahraga
Dan juga saya mengucapkan banyak terimakasih kepada yang telah membantu dan
ikut berkontribusi dalam menyelesaikan makalah kami ini. Makalah ini telah kami susun
dengan semaksimal mungkin dan terlepas dari itu pasti ada kelemahan kelemahan yang
saya harap dimaklumkan didalam makalah saya ini baik kata maupun kalimat yang ada
didalamnya.
Akhir kata saya sampaikan, kami berharap makalah saya ini banyak membantu dan
bermanfaat bagi pembaca yang membaca makalah saya ini dan mendapat inovasi maupun
inspirasi didalamnya.

Medan, 19 September 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Pengertian Perencanaan (Planning)..........................................................3
B. Tujuan dan Manfaat Perencanaan.............................................................4
C. Jenis-Jenis Perencanaan.............................................................................6
D. Perencanaan dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga.............................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap organisasi, perusahaan, lembaga pendidikan, organisasi masyarakat,
maupun yang lainnya tentu perlu melakukan suatu perencanaan (planning)
dalam setiap kegiatan organisasinya. Perencanaan (planning) merupakan
proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana
cara mencapainya. Oleh karena itu, organisai harus menetapkan tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai sebelum melakukan proses proses perencanaan.
Menurut Engkoswara (2010) perencanaan adalah suatu kegiatan untuk
menetapkan aktivitas yang berhubungan 5W1H yaitu, apa (what) yang akan
dilakukan, mengapa (why) hal tersebut dilakukan, siapa (who) yang
melakukannya, dimana (where) melakukannya, kapan (when) dilakukan, dan
bagaimana (how) melakukannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut berkaitan
dengan tujuan-tujuan yang akan dirumuskan, teknik dan metode yang
dipergunakan, dan sumber yang diperdayakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi,
sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di dalam
mengambil suatu keputusan dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis
kegiatan baik itu kegiatan oranisasi, perusahaan maupun kegiatan di
masyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen,
karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan
yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi
manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah
dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan
prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat
(dugaan).
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan
organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan

1
rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Perencanaan?
2. Apa tujuan dan manfaat dari sebuah Perencanaan?
3. Bagaimana Perencanaan dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Perencanaan
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat Perencanaan
3. Untuk mengetahui Perencanaan di dalam Pendidikan Jasmani dan
Olahraga

D. Manfaat Penulisan
Makalah dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Dan diharapkan makalah ini dapat
memberikan pengetahuan pada mahasiswa tentang manajemen pendidikan
jasmani dan olahraga.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan (Planning)


Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) manajemen,
karena kegiatan pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan harus terlebih
dahulu di rencanakan. Perencanaan bersifat dinamis, perencanaan ini di tujukan
pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian, karena adanya perubahan
kondisi dan situasi. Hasil perencanaan baru akan diketahui pada masa depan.
Agar risiko yang ditanggung itu relatif kecil, hendaknya semua kegiatan,
tindakan, dan kebijakan direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan ini adalah
masalah ”memilih”, artinya memilih tujuan, dan cara terbaik untuk mencapai
tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. Tanpa alternatif, perencanaan
pun tidak ada. Perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa keputusan.
Perencanaan diproses oleh perencana (planner), hasilnya menjadi rencana
(plan). Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan rencana. Produk
dari perencanaan adalah rencana. Perencanaan dan rencana sangat penting,
karena:
1. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada tujuan yang ingin
dicapai.
2. Tanpa perencanaan dan rencana tidak ada pedoman pelaksanaan
sehingga banyak pemborosan.
3. Rencana adalah dasar pengendalian, karena tanpa ada rencana
pengendalian tidak dapat dilakukan.
4. Tanpa perencanaan dan rencana berarti tidak ada keputusan dan proses
manajemen pun tidak ada

Definisi perencanaan (planning) menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1. Harold Koontz dan Cyril O’Donnel


Planning is the function of a manager which involves the selection
from among alternatives of objective, policies, procedures, and

3
programs (perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang
berhubungan dengan pemilihan berbagai alternatif tujuan, kebijakan,
prosedur, dan program).
2. H. Newman
Planning is desiding in advance what is to be done (perencanaan
adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan)
3. Louis A.Allen
Planning is the determination of a course of action to achieve a
desired result (perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan
untuk mencapai hasil yang diinginkan).
4. Sondan P. Siagian
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

B. Tujuan dan Manfaat Perencanaan


Menurut Usman (2008) perencanaan bertujuan untuk:
1. Standar pengawasan, yaitu mencocokan pelaksanaan dengan
perencanaannya.
2. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan.
3. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya), baik
kualifikasinya maupun kuantitasnya.
4. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas
pekerjaan.
5. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan menghemat
biaya, tenaga, dan waktu.
6. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan.
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.

4
Selanjutnya ditambahkan oleh Aedi (2015) tujuan dari perencanaan adalah
untuk:
1. Sebagai upaya optimalisasi atau pemetaan sumber daya sebagaimana hasil
analisis internal dan eksternal.
2. Sebagai panduan pelaksanaan, dengan melihat indikator-indikator yang
ada didalamnya.
3. Sebagai gambaran komprehensif kegiatan-kegiatan dan keterkaitannya.
4. Sebagai tolak ukur atau arahan dalam pencapaian tujuan.
5. Sebagai alat untuk meminimalisir atau mengantisipasi berbagai kesulitan
dalam tingkat probabilitas tertentu.
6. Untuk mendeterminasi pembiayaan, waktu, dan tenaga kerja yang
diperlukan.
7. Sebagai standar pengawasan.

Kemudian Engkoswara & Komariah (2012) menyatakan bahwa


perencanaan yang baik dilakukan untuk mencapai; (1) “protective benefits”
yaitu menjaga agar tujuan-tujuan, sumber dan teknik/metode memiliki
relevansi yang tinggi dengan tuntutan masa depan sehingga dapat mengurangi
risiko keputusan. (2) “Positive benefits” yaitu produktivitas yang dapat
meningkat sejalan dengan dirumuskannya rencana yang komprohensif dan
tepat

Sedangkan manfaat dari perencanaan dikemukakan oleh Usman (2014)


bahwa perencanaan bermanfaat sebagai:

1. Standar pelaksanaan dan pengawasan (memfasilitasi, monitoring, dan


evaluasi).
2. Pemilihan berbagai alternatif terbaik (pedoman pengambilan keputusan).
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan.
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
6. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.

5
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti (untuk mengantisipasi
masalah yang akan muncul).
8. Meningkatkan kinerja (keberhasilan organisasi tergantung keberhasilan
perencanaannya).

Ditambahkan oleh Sa’ud & Makmun (2014) perencanaan dipandang


penting dan diperlukan bagi suatu organisasi antara lain dikarenakan:

1. Dengan adanya perencanaan diharapkan tumbuhnya suatu pengarahan


kegiatan, adanya pedoman bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang
ditujukan kepada pencapaian tujuan pembangunan.
2. Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal-
hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui.
3. Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternatif
tentang cara yang terbaik atau kesempatan untuk memilih kombinasi cara
yang terbaik.
4. Dengan perencanaan dilakukan penyusunan skala prioritas. Memilih
urutan-urutan dari segi pentingnya suatu tujuan, sasaran, maupun kegiatan
usahanya.
5. Dengan adanya rencana, maka akan ada suatu alat pengukur atau standar
untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja usaha atau
organisasi, termasuk pendidikan.

C. Jenis-Jenis Perencanaan
Pada dasarnya, perencanaan dibedakan menjadi tiga (3), yakni dengan
berdasarkan ruang lingkupnya, dengan berdasarkan tingkatannya, dan dengan
berdasarkan jangka waktunya. Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis
perencanaan:
1. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup
• Rencana strategis (strategic planning), merupakan suatu perencanaan
yang di dalamnya itu terdapat uraian mengenai/tentang kebijakan

6
jangka panjang serta juga waktu pelaksanaan yang lama. Umumnya
jenis perencanaan seperti ini akan sangat sulit untuk diubah.
• Rencana taktis (tactical planning), merupakan suatu perencanaan yang
di dalamnya itu terdapat uraian tentang/mengenai kebijakan yang
memilikisifat jangka pendek, mudah untuk disesuaikan aktivitasnya
selama tujuannya tersebut masih sama.
• Rencana terintegrasi (integrated planning), merupakan suatu
perencanaan yang di dalamnya itu terdapat penjelasan secara
menyeluruh serta memiliki sifat terpadu.
2. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan
• Rencana induk (master plan), merupakan suatu perencanaan yang
memiliki fokus pada kebijakan organisasi yang mana di dalamnya itu
terdapat tujuan jangka panjang serta juga ruang lingkupnya luas.
• Rencana operasional (operational planning), merupakan suatu
perencanaan yang memiliki fokus pada pedoman atau juga petunjuk
pelaksanaan program-program organisasi.
• Rencana harian (day to day planning), merupakan suatu perencanaan
yang di dalamnya itu terdapat aktivitas harian yang sifatnya itu rutin.
3. Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu
• Rencana jangka panjang (long term planning), merupakan suatu
perencanaan yang dibuat serta juga berlaku untuk jangka waktu 10 –
25 tahun.
• Rencana jangka menengan (medium range planning), merupakan
suatu perencanaan yang dibuat serta juga berlaku untuk jangka waktu
5 – 7 tahun.
• Rencana jangka pendek (short range planning), merupakan suatu
perencanaan yang dibuat serta hanya berlakunya itu selama kurang
lebih 1 tahun.

D. Perencanaan dalam Pendidikan Jasmani dan Olahraga


1. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani

7
Dalam sebuah proses pembelajaran perlu ditetapkan terlebih
dahulu suatu perencanaan yang matang agar tercipta suatu hasil belajar
yang optimal terhadap peserta didik. Perencanaan merupakan petetapan
suatu tujuan, memilih kegiatan untuk tercapainya tujuan tersebut dan
mengalokasikan sumber-sumber pada setiap kegiatan. Terutama tujuannya
dalam bidang keolahragaan atau pendidikan jasmani terhadap peserta didik
dalam peningkatan kualitas fisik, mental, spiritual dan pengetahuan
mengenai bidang tersebut, sesuai dengan pengertian pendidikan jasmani
adalah suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan
kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan
dan perilaku hidup aktif, dan sikap sportif melalui kegiatan jasmani.
Mengingat begitu pentingnya suatu perencanaan sebelum proses
pembelajaran dilakukan, maka seorang guru disarankan membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Rencana pelaksanaan pembelajaran
adalah perencanaan jangka pendek untuk memperkirakan atau
memproyeksikan hal-hal yang akan dilakukan dalam pembelajaran. RPP
dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai kompetensi dasar (KD). Setiap guru pada satuan
pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkebangan fisik serta fsikologis peserta
didik. RPP disusun untuk setiap kompetensi dasar yang dapat dilaksanakan
dalam satu kali pertemuan atau lebih sesuai dengan penjadwalan disatuan
pendidikan yang telah ditentukan.

2. Perencanaan dalam Olahraga


Perencanaan merupakan suatu proses menentukan hal-hal yang
ingin dicapai (tujuan) pada masa depan dan juga menentukan segala
bentuk tahapan yang diperlukan untuk dapat mencapai tujuan tersebut.

8
Perencanaan (planning) ini dapat juga didefinisikan ialah sebagai suatu
kegiatan atau aktivitas yang terkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu
itu di dalam kurun waktu tertentu. Dengan begitu, di dalam sebuah
perencanaan itu akan terdapat aktivitas atau kegiatan pengujian beberapa
arah pencapaian, mengkaji ketidakpastian, mengukur kapasitas,
menentukan arah pencapaian, dan juga menentukan langkah untuk
mencapainya.
Olahraga adalah suatu aktivitas yang melibatkan pengerahan tenaga
fisik serta pikiran yang dilakukan untuk melatih tubuh manusia, baik itu
secara jasmani serta juga secara rohani. Selain itu olahraga merupakan
suatu bentuk aktivitas fisik yang dilakukan dengan secara terencana serta
terstruktur yang mana di dalam pelaksanaannya itu melibatkan gerakan
tubuh dengan secara berulang-ulang untuk dapat meningkatkan kebugaran
jasmani dan rohani. Olahraga memiliki berbagai tujuan antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Olahraga Pendidikan : hal ini digunakan dalam kurikulum
pendidikan
b. Olahraga Rekreasi : hal ini digunakan untuk bersenang-senang dan
bergembira
c. Olahraga Prestasi : hal ini digunakan dalam kejuaraan dan dalam
perlombaan
d. Olahraga Rehabilitas : hal ini digunakan untuk memperbaiki
keadaan tubuh seseorang
Untuk mencapai tujuan olahraga tersebut dibutuhkan sebuah
perencanaan supaya dapat mencapai efektivitas serta efisiensi dalam
kegiatan atau aktivitas yang akan dilakukan nantinya. Contoh perencanaan
dalam olahraga adalah program latihan untuk mempersiapkan tim dalam
suatu kompetisi olahraga. Sebuah kompetisi atau turnamen olahraga juga
memerlukan sebuah perencanaan supaya acara dapat berjalan lancar,
efektif, dan efisien.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan adalah tahap paling penting dalam fungsi manajemen, tanpa
adanya perencanaan maka fungsi manajemen yang lainnya, seperti
pelaksanaan, pengontrolan, dan pengawasan tidak akan berjalan dengan baik.
Sehingga dapat dikatakan perencanaan yang baik akan memungkinkan
tercapainya tujuan dari suatu kegiatan atau aktivitas yang direncanakan.
Adapun tujuan dan manfaat dari perencanaan itu sendiri pada dasarnya ialah
sebagai pedoman, arahan, standar pengawasan, alat untuk berkoordinasi dalam
melaksanakan suatu kegiatan yang direncanakan.
Perencanaan dalam pembelajaran pendidikan jasmani merupakan hal yang
sangat penting untuk dilakukan. Tanpa adanya perencanaan kegiatan belajar
mengajar tidak akan berjalan efektif dan hasil belajar tidak akan maksimal.
Begitupun di bidang olahraga, dengan adanya perencanaan kegiatan akan
terlaksana dan tertata dengan baik, sehingga diharapkan mencapai tujuan dari
olahraga itu sendiri.

B. Saran
Harapannya, setelah mengetahui defenisi perencanaan, tujuan dan manfaat
perencanaan dapat memberikan pemahaman kepada pembaca tentang
bagaimana menjadi seorang pemimpin yang tentunya selalu melakukan fungsi
perencanaan dalam berbagai aktivitas atau kegiatan dalam proses
kepemimpinannya, baik pemimpin di dalam organisasi, perusahaan, maupun
lembaga pendidikan. Selanjutnya, untuk mahasiswa Pendidikan Jasmani
Kesehatan dan Rekreasi sebagai calon pendidik yang diharapkan dapat
menerapkannya di dunia kerja dan lingkungan masyarakat.

10
DAFTAR PUSTAKA

Aedi, N. (2015). Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan. Yogyakarta:

Gosyen. Engkoswara. (2010). Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Engkoswara & Komariah, A. (2012). Administrasi pendidikan. Bandung:


Alfabeta.

Ensiklo Penjas. (2012, Desember 24). Perencanaan Pembelajaran Penjas


[online]. Tersedia: https://pendidikanjasmani13.blogspot.com/. [2020,
November 6].

Ibeng, Petra. (2020, Agustus 14). Pengertian Perencanaan, Fungsi, Tujuan,


Beserta Jenisnya [online]. Tersedia: https://pendidikan.co.id/. [2020,
November 6].

Ibeng, Petra. (2020, September 29). Pengertian Olahraga, Tujuan, Manfaat, Jenis
dan Menurut Ahli [online]. Tersedia: https://pendidikan.co.id/. [2020,
November 6].

Kurniawan, Aris. (2020, Oktober 15). Pengertian Perencanaan – Proses,


Batasan, Unsur, Tujuan, Elemen, Para Ahli [online]. Tersedia: https://
www.gurupendidikan.co.id/. [2020, November 5].
Purnama, Dewi Anisa. (2016). Perencanaan (Planning). Makalah. Sekolah Tinggi
Ilmu Sosial Dan Politik (STISIP) Bina Putera Banjar.
Usman, H. (2008). Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: PT.
Bumi Aksara.

11

Anda mungkin juga menyukai