Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KELOMPOK 2 PENGANTAR MANAJEMEN DAN BISNIS

PERENCANAAN DAN STRATEGI PERENCANAAN

DOSEN PENGAMPU
Darmadi S.E., M.M.

DISUSUN OLEH :

1. Anisa Fadilah 221010506162


2. Bunga Ayu Lestari 221010501021
3. Claudio Henry Pratama 221010501043
4. Fazri Krisna Saputra 221010501030

PROGRAM STUDI SARJANA MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah Pengantar Manajemen dan Bisnis, dengan judul “Perencanaan dan Strategi
Perencanaan.”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya dan pihak lain yang
berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


B. Rumusan masalah
C. Tujuan pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian perencanaan dan strategi perancanaan


B. Tujuan perencanaan dan strategi perencanaan
C. Fungsi perencanaan dan strategi perencanaan
D. Manfaat perencanaan dan strategi perencanaan
E. Jenis – jenis perencanaan dan strategi perencanaan

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seringkali kita dihadapkan pada pertanyaan apakah suatu rencana dapat berjalan
dengan baik atau tidak. Pertanyaan mendasar ini kiranya diajukan manakala kita melihat
realitas keseharian yang menunjukkan banyaknya kegagalan akibat perencanaan yangsalah
dan tidak tepat. Kesalahan perencanaan dapat berada pada awal perencanaan itu sendiri
ataupun pada saat proses perencanaan itu berlangsung.
Oleh karena itu, dibutuhkan perencanaan strategi yang baik dan matang. Perencanaan
strategi tidak hanya sebuah kegiatan perencanaan suatu organisasi, tetapi perecanaan strategi
merupakan peranan manajemen yang paling kritis. Perencanaan strategi menjadi semakin
penting akhir-akhir ini. Para manajer menyadari bahwa dengan adanya perencanaan strategi
yang baik dan jelas akan sangat bermanfaat dalam memberikan arahan dan pedoman bagi
organisasinya. Sebagai hasilnya, organisasi berfungsi lebih baik dari sebelumnya dan menjadi
lebih tanggap terhadap perubahan lingkungan.

Dengan perencanaan strategi, tujuan yang ingin dicapai menjadi lebih jelas dan terarah
sehingga memungkinkan manajer untuk merumuskan rencana dan kegiatan-kegiatan yang
memberi arat organisasi untuk mencapai tujuannya. Disamping itu, perkembangan lingkungan
terjadi sangat pesat, seperti : kenaikan tingkat perubahan teknologi, semakin panjang
tenggang waktu antara keputusan sekarang dan hasil diwaktu yang akan datang. Itulah sebab
pentingnya perencanaan strategi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan dan strategi perencanaan?


2. Apa tujuan dibuatnya perencanaan dan strategi perencanaan?
3. Apa fungsi dibuatnya perencanaan dan strategi perencanaan?
4. Apa manfaat dibuatnya perencanaan dan strategi perencanaan?
5. Apa saja jenis-jenis perencanaan?
6. Bagaimana proses perencanaan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui perencanaan dan strategi perencanaan


2. Untuk mengetahui pentingnya perencanaan dan strategi perencanaan
3. Untuk mengetahui fungsi perencanaan dan strategi perencanaan
4. Untuk mengetahui manfaat perencanaan dan strategi perencanaan
5. Untuk mengetahui jenis-jenis perencanaan dan strategi perencanaan
6. Untuk mengetahui bagaimana proses perencanaan dan strategi perencanaan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan dan Strategi Perencanaan

Perencanaan adalah proses penataan suatu tujuan yang sudah disusun rapih dan
matang untuk mencapai tujuan atau target yang ingin dicapai. Sedangkan strategi adalah
bentuk dari perencanaan itu sendiri. Strategi juga dapat diartikan sebagai seni bagi individu
ataupun kelompok untuk memanfaatkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki guna
mencapai target sasaran melalui tata cara yang dianggap dapat efektif dan efisien sesuai
dengan apa yang telah diharapkan sebelumnya.
Bintoro Tjokroaminoto dalam Husaini Usman (2008) menyebutkan, perencanaan
adalah proses mempersiapkan kegiatan-kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu. Prajudi Atmosudirjo dalam Husaini Usman (2008) juga berpendapat
bahwa perencanaan adalah perhitungan dan penentuan tentang sesuatu yang akan djalankan
dalam rangka mencapai tujuan tertentu, siapa yang melakukan, bilamana, dimana, dan
bagaimana cara melakukannya.

Sementara Widjojo dalam Lembaga Administrasi Negara (1985:31) menjelaskan


perencanaan pada dasarnya berkisar pada dua hal :

1. Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkret yang hendak


dicapai dalam jagka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat
bersangkutan.
2. Pilihan diantara cara-cara alternatif yang efisien serta rasional guna mencapai
tujuan-tujuan tersebut, baik untuk penentuan tujuan yang meliputi jangka waktu
tertentu maupun bagi pemilihan cara-cara tersebut diperlukan ukuran-ukuran atau
kriteria-kriteria tertentu yang terlebih dahulu harus dipilih pula.

Artinya, perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai pada
masa yang akan datang serta menetapkan tahapan-tahapan yang dibutuhkan untuk
mencapainya. Dengan demikian, proses perencanaan dilakukan dengan menguji berbagai arah
pencapaian serta mengkaji berbagai ketidaksiapan yang ada, mengukur kemampuan
(kapasitas) kita untuk mencapainya kemudian memilih arah-arah dan langkah-langkah terbaik
untuk mencapainya.

B. Tujuan Perencanaan dan Strategi Perencanaan

Setiap kegiatan organisasi dalam mencapai tujuan perlu perencanaan yang matang
sesuai dengan tujuannya. Hal tersebut disesuaikan menurut bidang-bidang yang akan dicapai.
Albert Silalahi (1987:167) menjelaskan bahwa tujuan perencanaan adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan adalah jalan atau cara untuk mengantisipasi dan merekam perubahan.
2. Perencanaan memberikan pengarahan kepada administrator-administrator maupun
non-administrator.
3. Perencanaan juga dapat menghindari, memperkecil tumpang tindih dan
pemborosan dalam pelaksanaan aktivitas-aktivitas.
4. Perencanaan menetapkan tujuan-tujuan dan standar-standar yang akan digunakan
untuk memudahkan pengawasan.

Pendapat lain memaparkan, perencanaan juga harus memiliki tujuan, seperti :

a. Standar pengawasan, yaitu mencocokkan pelaksanaan dengan perencanaannya


b. Mengetahui kapan pelaksanaan dan selesainya suatu kegiatan
c. Mengetahui siapa saja yang terlibat (struktur organisasinya) baik kualifikasinya
maupun kuantitasnya
d. Mendapatkan kegiatan yang sistematis termasuk biaya dan kualitas pekerjaan
e. Meminimalkan kegiatan-kegiatan yang tidak produktif guna menghemat biaya,
tenaga dan waktu
f. Memberikan gambaran yang menyeluruh mengenai kegiatan pekerjaan
g. Menyerasikan dan memadukan beberapa sub kegiatan
h. Mendeteksi hambatan yang akan ditemui
i. Mengarahkan pada pencapaian tujuan

C. Fungsi Perencanaan dan Strategi Perencanaan


Robbins dan Coulter menjelaskan fungsi perencanaan adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan sebagai Pengarah
Perencanaan merupakan upaya untuk meraih atau mendapatkan sesuatu secara
lebih terkoordinasi. Dalam hal ini perencanaan sebagai pengarah atau guide dalam
usaha untuk mencapai tujuan secara lebih terkoordinasi dan terarah.
b. Perencanaan sebagai Minimalisasi Ketidakpastian
Pada dasarnya di dunia ini tidak ada yang tidak mengalami perubahan. Perubahan-
perubahan yang terjadi membawa ketidakpastian bagi organisasi. Kadang
perubahan tersebut sesuai dengan apa yang kita inginkan akan tetapi tidak jarang
perubahan tersebut tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Ketidakpastian
inilah yang harus diminimalisasikan, dengan adanya perencanaan, ketidakpastian
yang akan terjadi dikemudian hari dapat diantisipasi sebelumnya dengan
perencanaan.
c. Perencanaan sebagai Minimalisasi Pemborosan Sumber Daya
Setiap organisasi pasti membutuhkan sumber daya. Dengan adanya perencanaan,
sebuah organisasi pada awal-awal sudah melakukan perencanaan mengenai
penggunaan sumber daya sehingga diharapkan tidak terjadi pemborosan dalam hal
penggunaan sumber daya yang ada, sehingga organisasi tersebut bisa
meningkatkan tingkat efisiensinya.
d. Perencanaan sebagai Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
Perencanaan berfungsi sebagai penetapan standar dalam pengawasan kualitas yang
harus dicapai oleh organisasi dan diawasi pelaksanaannya dalam fungsi
pengawasan manajemen. Dalam perencanaan, perusahaan atau organisasi
menentukan tujuan dan rencana-rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam
pengawasan, perusahaan atau organisasi berusaha membandingkan antara tujuan
yang telah ditetapkan dengan realita di lapangan, dan mengevaluasi
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga bisa mengambil
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja perusahaan.

Dalam fungsi perencanaan, terdapat beberapa kegiatan yang harus termuat


didalamnya, yaitu :
● Forecasting (peramalan) yaitu kegiatan yang memperkirakan, memproyeksikan,
atau merumuskan tafsiran-tafsiran yang berkaitan dengan kemungkinan yang akan
dihadapi.
● Estabilishing objective (penetapan tujuan) ialah kegiatan yang menetapkan visi
dan misi yang tentunya visi-misi ini dapat menunjang proses pencapaian tujuan.
● Programming (pemrograman) adalah kegiatan yang berkaitan dengan perumusan
program-program yang akan dilakukan kedepannya untuk mendukung perusahaan
mencapai tujuan.
● Scheduling (penjadwalan) adalah kegiatan yang membuat kronologi dalam satu
periode agar runtut.
● Budgeting (penganggaran) yaitu kegiatan yang berkaitan dengan penetapan
anggaran yang disesuaikan dengan kondisi keuangan yang ada.
● Developing procedures (pengembangan prosedur) ialan aktivitas yang
mengembangkan prosedur dan metode kegiatan yang akan dilakukan.

Fungsi perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses pengambilan keputusan


sehubungan dengan hasil yang diinginkan, dengan penggunaan sumber daya dan
pembentukan suatu sistem komunikasi yang memungkinkan pelaporan dan pengendalian hasil
akhir serta perbandingan hasil-hasil tersebut dengan rencana yang dibuat. Banyak kegunaan
dari pembuatan perencanaan yakni terciptanya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan
perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan sedini mungkin, mengidentifikasi
hambatan hambatan yang timbul, menghindari kegiatan pertumbuhan dan perubahan yang
tidak terarah dan terkontrol.

D. Manfaat Perencanaan dan Strategi Perencanaan

Sebagai suatu fungsi, fungsi perencanaan tentunya memiliki sejumlah manfaat bagi
sistem manajemen dalam suatu perusahaan atau organisasi. Menurut T.Hani Handoko dalam
bukunya yang berjudul “Manajemen” berikut beberapa manfaat dan fungsi perencanaan,
yaitu :

1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan


lingkungan.
2. Membantu dalam kristalisasi penyesuaian pada masalah-masalah utama.
3. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.
4. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi
5. Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai bagian organisasi.
6. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.
7. Meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.
8. Menghemat waktu, usaha, dan dana.

E. Jenis-Jenis Perencanaan

Berdasarkan tujuan organisasi, perencanaan dapat dikelompokkan kedalam 3 jenis


perencanaan, yaitu :

1. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan rencana jangka panjang (lebih dari 5 tahun)
untuk mencapai tujuan strategis. Fokus perencanaan ini adalah organisasi secara
keseluruhan. Rencana strategis dapat dilihat sebagai rencana secara umum yang
menggambarkan alokasi sumberdaya, prioritas, dan langkah yang diperlukan
untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan oleh
manajemen puncak.
2. Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis ditujukan untuk melaksanakan bagian tertentu dari rencana
strategis. Rencana ini mempunyai jangka waktu yang lebih pendek (1-5 tahun)
dibandingkan dengan rencana strategis. Perencanaan taktis biasanya dibuat oleh
manajemen puncak dan manajemen menengah. Tujuan taktis biasanya diturunkan
dari tujuan strategis. Sebagai contoh, suatu perusahaan mempunyai rencana
strategis menstabilkan suplai bahan baku. Rencana taktis kemudian dikembangkan
melalui pembelian bahan baku dari perusahaan pensuplai bahan baku.
3. Perencanaan Terintegrasi
Yaitu perencanaan yang didalamnya terdapat penjelasan secara menyeluruh dan
sifatnya terpadu.

Berdasarkan tingkatan, perencanaan dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Rencana induk (master plan), yaitu perencanaan yang fokus kepada kebijakan
organisasi dimana didalamnya terdapat tujuan jangka panjang dan ruang
lingkupnya luas.
2. Rencana operasional (operational planning), yaitu perencanaan yang fokus kepada
pedoman atau petunjuk pelaksanaan program-program organisasi. Ada tiga jenis
rencana operasional :
a. Rencana Tunggal (sekali pakai). Rencana tunggal adalah rencana yang
dilakukan sekali pakai. Sebagai contoh ketika perusahaan merencanakan
ekspansi, pembuatan pabrik baru, penarikan tenaga kerja baru, dan lainnya.
b. Rencana Standing. Rencana standing adalah rencana yang bisa dipakai
berulang-ulang. Rencana standing bisa menghemat waktu dan tenaga karena
rencana ini bisa diterapkan pada situasi yang sama.
c. Rencana Situasional. Perencanaan situasional merupakan perencanaan yang
memasukkan alternatif perencanaan yang berbeda. Dapat dikatakan
perencanaan situasional adalah perencanaan cadangan. Apabila rencana A
tidak berhasil karena adanya sebab-sebab tertentu, maka rencana B dapat
dilaksanakan.
3. Rencana harian (day to day planning), yaitu perencanaan yang didalamnya terdapat
aktivitas harian yang bersifat rutin.

F. Proses Perencanaan

1. Menganalisis Tujuan Organisasi


Tahapan manajemen yang pertama
Proses perencanaan strategis atau manajemen strategis merupakan proses

pengarahan usaha perencanaan strategis dan menjamin strategi tersebut

dilaksanakan dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam

jangka panjang.

Perencanaan strategis tidak mengenal standar baku, dan prosesnya

mempunyai variasi yang tidak terbatas. Tiap penerapan perlu merancang

variasinya sendiri sesuai kebutuhan,situasi dan kondisi setempat. Meskipun

demikian, secara umum proses perencanaan strategis sebagai berikut :

Formula Tujuan

Analisis Tujuan dan

Strategi saat ini

Analisis Lingkungan:

Kesempatan dan Ancaman Identifikasi Kesempatan Strategis

Analisis Sumberdaya:

Kekuatan dan Kelemahan Pengambilan Keputusan Strategis Pelaksanaan Strategis


Evaluasi dan Pengendalian

Strategis.

Keterangan:

a. Formulasi Misi dan Tujuan

Pertanyaan mendasar dalam formulasi misi dan tujuan adalah “Apa

usaha kita?” dan “Apa usaha kita yang seharusnya?”.

b. Analisis Tujuan dan Strategi Saat ini

Dalam perjalanan waktu, manajer suatu organisasi barangkali akan


kehilangan “minat” terhadap misi yang pertama kali mereka perjuangkan.

Manajer harus diingatkan kembali pada misi awalnya.

c. Analisis Lingkungan

Bertujuan melihat perubahan-perubahan dalam lingkungan, demografis,

politik, sosial, ekonomi, yang akan mempengaruhi organisasi. Perubahan

dalam lingkungan eksternal organisasi dapat menghasilkan kesempatan

maupun ancaman, tergantung bagaimana reaksi organisasi. Untuk

memperoleh informasi perubahan lingkungan, perlu dikembangkan system

informasi strategis, pengembangan bisnis data, keluhan atau komentar dari

pihak luar (pelanggan dan supplier).

d. Analisis Sumberdaya

Dilakukan bersamaan dengan analisis lingkungan, melalui analisis

kekuatan dan kelemahan organisasi.

e. Identifikasi Kesempatan Strategis

Kesempatan strategis merupakan gap antara situasi apabila organisasi

menggunakan tujuan dan strategi yang dirumuskan dalam proses penentuan

tujuan dengan situasi apabila organisasi menggunakan strategi sekarang ini

(tanpa perubahan). Kesempatan strategis muncul apabila organisasi

menetapkan tujuan baru yang lebih sulit, atau apabila ada persaingan yang

ketat dan mengakibatkan organisasi tidak berhasil mencapai tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

f. Pengambilan Keputusan Strategis

Organisasi dapat mengembangkan sejumlah altrnatif strategis untuk


memanfaatkan kesempatan strategis.

4Strategi yang baik mencakup beberapa hal:

1) Cakupan: menjelaskan pasar apa yang akan dimasuki oleh organisasi, pasar

yang terbatas atau luas

2) Alokasi sumberdaya: menjelaskan bagaimana alokasi sumberdaya untuk

mencapai tujuan

3) Daya saing: memasukan kemampuan yang dimiliki oleh organisasi yang

lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pesaingnya

4) Sinergi: strategi harus bertujuan memanfaatkan secara optimal sinergi

dalam suatu organisasi.

g. Pelaksanaan Strategi

Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan.

h. Evaluasi dan Pengendalian Strategis

Manajer harus selalu mengevaluasi pelaksanaan rencana strategis.

Pengendalian strategis merupakan pengendalian terhadap pelaksanaan

rencana strategis.

- Manfaat dan Keterbatasan dari Perencanaan Strategis

Proses perencanaan strategis formal dapat memberikan manfaat, antara lain:

a. Memberikan Kerangka Kerja Untuk Pengembangan Anggaran Tahunan.

b. Alat Pengembangan Manajemen Perencanaan

c. Mekanisme Untuk Memaksa Manejemen Agar Memikirkan Jangka

Panjang
d. Alat Untuk Menyejajarkan Manajer Dengan Strategi Jangka Panjang.

Meskipun perencanaan strategis mempunyai banyak manfaat, namun juga


memiliki beberapa keterbatasan, antara lain:

a. Selalu ada bahaya bahwa perencanaan berakhir menjadi pengisian


formulir,latihan birokrasi, tanpa pemikiran strategis.

5b Bahwa organisasi mungkin menciptakan departemen perencanaanstrategis


yang besar dan mendelegasikan pembuatan rencana strategis kepada parastaf dari
departemen tersebut.

c. Perencanaan strategis adalah proses yang memakan waktu dan biaya yang
mahal.

- Struktur dan Isi Program

Rencana strategis biasanya mencakup periode lima tahun ke depan. Lima tahun
adalah periode yang cukup panjang untuk megestimasikan konsekuensi dari
keputusan program yang dibuat saat ini. Konsekuensi dari keputusan untuk
mengembangkan dan memasarkan produk baru atau untuk memperoleh aktiva
modal utama yang baru mungkin tidak dapat sepenuhnya dirasakan dalam periode
yang pendek. Jangka waktu diatas lima tahun mungkin begitu kabur sehingga
usaha-usaha untuk berguna untuk dilakukan. Banyak organisasi membuat rencana
yang sangat kasar yang mencakup hanya tiga tahun kedepan.

-Hubungan Organisasional

Proses perencanaan strategis melibatkan manajemen senior dan manajer dari unit
bisnis atau pusat tanggung jawab lainnya, dibantu oleh staf mereka. Tujuan
utamanya adalah untuk memperbaiki komunikasi antara eksekutif korporat
dengan eksekutif unit bisnis dengan cara menyediakan rangkaian aktivitas
terjadwal, melalui mana mereka dapat mencapai sekelompok tujuan dan rencana
yang disetujui bersama. Manajer dari departemen-departemen individual biasanya
tidak berpartisipasi dalam proses perencanaan strategis.

-Gaya Manajemen
Para perancang sistem tersebut harus mendiagnosis dengan benar gaya
darimanajemen senior dan memastikan bahwa sistem tersebut sesuai dengan
gayaitu, ini merupakan tugas yang sulit karena perencanaan strategis formal
telahmenjadi suatu gaya dan beberapa manajer berpikir bahwa mereka

mungkindipandang kuno jika tidak menggunakannya dengan demikian mereka


mungkin menginstruksikan stafnya untuk memasang sistem yang terinci atau
mengizinkan staf untuk memasang sistem semacam itu. Yang kemudian mereka
rasakan tidak nyaman untuk menggunakannya.

-Teknik Analisa Bisnis

a. Teknik SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats)

SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang


(opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi

bisnis.

b.Teknik PEST (Political, Economic, Social, Technological)

Menjelaskan kerangka dari faktor makro yang digunakan di lingkungan

pemindaian komponen dari manajemen strategis

c. Teknik STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological,

Regulatory).

Memperthitungkan aspek sosial-budaya, teknologi, ekonomi, ekologi, dan

regulasi, tetapi tidak secara khusus mencakup faktor-faktor politik

- Ciri-Ciri Perencanaan Strategis

a.Memfokuskan pada pengidentifikasian dan pemecahan isu-isu strategis

b.Menekankan penilaian terhadap lingkungan baik eksternal dan internal

c.Memperkirakan hal-hal baru, diskontinuitas, penuh kejutan (Ansoff, 1980)


HUBUNGAN ANTARA VISI, MISI, DAN PERENCANAAN

STRATEGIS

Antara Visi, Misi, dan Perencenaan Strategis memiliki hubungan yang

sangat erat dan saling mebutuhkan.Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan

yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, Misi adalah rumusan umum

mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi,

sedangkan Perencanaan Strategis merupakan proses memutuskan program-

program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber
daya

yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun

7 ke depan.

Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan /

mewujudkan visi dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang

diperlukan untuk mencapainya. Jadi dapat dikatakan suatu organisasi pada

mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam jagka

panjang yang disebut visi,selanjutnya untuk mencapai / mewujutkan visi

organisasi yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya

umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujutkan

misi, organisasi membuat / merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling

efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita organisasi yang disebut perencanaan

strategis. Berikut adalah ilustrasi hubungan visi, misi dan rencana strattegis :
VISI DAN MISI

-setiap 6 bulan

-merancang

-model produk baru

-Menjadi Perusahaan Otomotif No. 1 Di Dunia

-Menciptakan inovasi

-Produk dengan kualitas terbaik

-Rencana Strategis Membuat model produk baru dengan teknologi

terbaruopportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu


spekulasi bisnis.

b. Teknik PEST (Political, Economic, Social, Technological)

Menjelaskan kerangka dari faktor makro yang digunakan di lingkungan

pemindaian komponen dari manajemen strategis

c. Teknik STEER (Socio-cultural, Technological, Economic, Ecological,

Regulatory).

Memperthitungkan aspek sosial-budaya, teknologi, ekonomi, ekologi, dan

regulasi, tetapi tidak secara khusus mencakup faktor-faktor politik

- Ciri-Ciri Perencanaan Strategis

a. Memfokuskan pada pengidentifikasian dan pemecahan isu-isu strategis

b. Menekankan penilaian terhadap lingkungan baik eksternal dan internal

c. Memperkirakan hal-hal baru, diskontinuitas, penuh kejutan (Ansoff, 1980)


HUBUNGAN ANTARA VISI, MISI, DAN PERENCANAAN STRATEGIS

Antara Visi, Misi, dan Perencenaan Strategis memiliki hubungan yang

sangat erat dan saling mebutuhkan.Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan

yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, Misi adalah rumusan umum

mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan Visi,

sedangkan Perencanaan Strategis merupakan proses memutuskan program-

program yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan perkiraan jumlah sumber
daya

yang akan dialokasikan ke setiap program jangka panjang selama beberapa tahun

7 ke depan.

Dengan demikian perencanaan strategis digunakan untuk menentukan /

mewujudkan visi dan misi organisasi dan membagi-bagi sumber daya yang

diperlukan untuk mencapainya. Jadi dapat dikatakan suatu organisasi pada

mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam jagka

panjang yang disebut visi,selanjutnya untuk mencapai / mewujutkan visi

organisasi yang telah ditentukan tersebut, organisasi merumuskan upaya-upaya

umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk mewujutkan

misi, organisasi membuat / merumuskan upaya-upaya khusus yang dirasa paling

efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita organisasi yang disebut perencanaan

strategis. Berikut adalah ilustrasi hubungan visi, misi dan rencana strattegis :

Visi Misi

-setiap 6 bulan

-merancang
-model produk

baru

-Menjadi Perusahaan

Otomotif No. 1 Di

Dunia

-Menciptakan inovasi

-Produk dengan

kualitas terbaik

-Rencana Strategis

-Membuat model

produk baru dengan teknologi terbaru

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas mengenai “Perencanaan Strategis,” kami dapat menyimpulkan


bahwa perencanaan strategis adalah proses penentuan strategi dan pengalokasian sumber daya
yang dimiliki organisasi untuk mencapai suatu tujuan jangka panjang. Perencanaan strategi
tiap organisasi berbeda-beda namun memiliki manfaat dan tujuan yang sama yaitu
mempersiapkan strategi untuk masa depan. Perencanaan strategi erat hubungannya dengan
visi dan misi suatu organisasi dimana fungsinya adalah sebagai langkah spesifik untuk
mewujudkan visi dan misi organisasi.

B. Saran

Kami menyadari betul bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena pada hakikatnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Maka dari itu, kami
menerima dengan lapang hati kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan dalam
penyusunan makalah dikemudian hari. Untuk kedepannya, kami akan lebih fokus dan detail
dalam membuat makalah dengan tidak melupakan kredibilitas dari sumber materi.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai