Anda di halaman 1dari 8

+MAKALAH

PERENCANAAN DAN PERORGANISASIAN


PENGANTAR MANAJEMEN DAN BISNIS

Nama : Sam Mujahid Dagama


Kelas : 01SMJP021
Dosen Pengampu : Eko Sudasro

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
TAHUN 2022
KATA PE]NGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatnya
penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai
dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Eko Sudarso sebagai dosen pengampu mata
kuliah Pengantar Manajemen dan Bisnis yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman
dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Tangerang Selatan ,

Sam Mujahid Dagama


DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Memahami Perencanaan, Strategi, Jenis dan Fungsi Perencanaan
2.1.1 Pengertian Perencanaan
2.1.2 Jenis-jenis Perencanaan
2.1.3 Proses Penyusunan Perencanaan
2.1.4 Pendekatan Perencanaan
2.1.5 Evektivitas Perencanaan
2.2 Memahami Perorganisasian, Proses, Desain, dan Kaitan Perorganisasian
2.2.1 Pengertian Perorganisasian
2.2.2 Proses Perorganisasian
2.2.3 Desain Organisasi
2.2.4 Pengerian Wewenang
BAB III: PENUTUP
3.3 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan adalah sebagai awal kita melakukan proses manajemen sebelum kita melakukan
pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan dan Pengorganisasian adalah suatu proses untuk
merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur, serta membagi tugas atau pekerjaan
diantara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Tentunya setiap
organisasi perlu melakukan suatu perencanaan dalam setap kegiatan organisasinya, baik erencanaan
produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan produk baru, maupun
perencanaan anggarannya.

Perencanaan sangat di perlukan dalam setiap organisasi, karenanya perencanaan ini


merupakan proses dasar manajemen untuk mengambil keputusan perusahaan tersebut. Fungsi-fungsi
tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

Dengan pengorganisasian berarti akan memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam
organisasi, baik yang berupa sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya ke arah tercapainnya
suatu tujuan. Pentingnya pengorganisasian sebagai fungsi yang dijalankan oleh setiap manajer atau
orang-orang yang menjalankan manajemen dalam setiap organisasi.

Pokok pembahasan pada makalah ini yaitu berfokus pada elemen-elemen dari suatu
perencanaan dan pengorganisasian yang sangat berhubungan dengan pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan. Perencanaan dan Pengorganisasian merupakan proses terpenting dari semua
fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan
pengontrolan tak akan dapatberjalan.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam uraian latar belakang diatas dapat di tarik dalam beberapa rumusan masalah, yaitu sebagai
berikut:
a. Apa itu Perencanaan dan Pengorganisasian?
b. Apa saja Jenis-jenis Perencanaan?
c. Apa saja proses Perencanaan?
d. Apa saja proses Pengorganisasian?
e. Apa itu Desain Organisasi?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Memahami perencanaan, strategi perencanaan, jenis-jenis perencanaan dan fungsi
perencanaan
b. Memahami pengorganisasian, proses pengorganisasian, desain organisasi dan yang
berkaitan dengan pengorganisasian
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Memahami Perencanaan, Strategi, Jenis dan Fungsi Perencanaan

2.1.1 Pengertian Perencanaan

Perencanaan adalah sebagai awal kita melakukan proses manajemen sebelum kita
melakukan pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan. Menurut George R. Terry
perencanaan adalah: “planning is the selecting and relating of fact and the making and using of
assumption regarding the future in the visualization and formulating of proposed activities
believed necessary to achieve desired result”. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus
didasarkan pada fakta, data dan keterangan kongkret. Perencanaan merupakan suatu pekerjaan
mental yang memerlukan pemikiran, imajinasi dan kesanggupan melihat ke masa yang akan
datang.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik.
Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak
mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%."
Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti
ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah
rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan.
Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah
mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan
rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan
jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu
tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time
frame.

Adapun menurut Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan beberapa tujuan
perencanaan, antara lain sebagai berikut:
a. Memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial.
b. Mengurangi ketidakpastian.
c. Meminimalisir pemborosan.
d. Menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses
pengontrolan dan pengevalusasian.

2.1.2 Jenis-jenis Perencanaan


Menurut Drs. M. H. Sarigih dalam bukunya “Azas-Azas Organisasi dalam Manajemen”,
membagi planning menjadi dua bagian yaitu:
a. Perencanaan fisik (Physcal planning).Yaitu perencanaan mengenai hal- hal yang
hendak dihasilkan baik materiil maupun barang-barang immaterial (jasa-jasa).
b. Perecanaan pembiayaan (Cost Planning/ Financial Planning). Yaitu perencanaan
untuk memperoleh sumber keuangan yang diperlukan untuk membiayai planning
yang dimaksud.
Adapun Jenis – jenis Perencanaan, anatara lain:
1. Perencanaan strategis. Rencana strategis yaitu rencana yang dikembangkan untuk
mencapai tujuan strategis.
2. Perencanaan taktis. Adalah rencana ditujukan untuk mencapai tujuan taktis,
dikembangkan untuk mengimplementasikan bagian tertentu dari rencana strategis.
3. Perencanaan operasional. Adalah rencana yang menitikberatkan pada perencanaan
rencana taktis untuk mencapai tujuan operasional.
Perencanaan operasional dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Rencana sekali pakai: dikembangkan untuk melaksanakan serangkaian tindakan yang
mungkin tidak berulang di masa mendatang.
Program : rencana sekali pakai untuk seragkaian aktivitas yang besar
Proyek : rencana sekali pakai untuk lingkup yang lebih sempit dan lebih tidak kompleks
dibandingkan dengan program
2. Rencana tetap: dikembangkan untuk aktivitas yang berulang secara teratur selama suatu
periode waktu tertentu.
Kebijakan: rencana tetap yang merinci respons umum organisasi terhadap suatu masalah
atau situasi tertentu.
Prosedur operasi standar : rencana tetap yang menguraikan langkah-langkah yang
harus diikuti dalam situasi tertentu.
Aturan dan peraturan : rencana tetap yang mendeskripsikan dengan tepat bagaimana
aktivitas tertentu dilaksanakan.

2.1.3 Perencanaan
1. Merumuskan Misi dan Tujuan
Misi organisasi yang terdefinisikan secara jelas akan membantu manajer dalam
menetapkan dan menjalankan strategi untuk mencapati tujuan organisasi.
2. Memahami Kondisi Saat ini
Tujuan ditetapkan untuk mengantisipasi situasi mendatang dengan berbagai
standar yang dikehendaki. Agar bisa memahami situasi mendatang, keadaan saat
ini perlu diperjelas.
3. Mempertimbangkan Faktor Pendukung dan Penghambat Tercapainya Tujuan
Berbagai faktor pendukung dan penghambat dari usaha pencapaian tujuan perlu
diinventarisasi sedini mungkin agar berbagai persiapan pengantisipasian bisa
dilakukan. Di satu sisi, perusahaan bisa dimudahkan oleh berbagai faktor
pendukung dan mengoptimalisasi berbagai peluang yang ada.
4. Menyusun Rencana Pencapaian
Tujuan Tujuan bisa dicapai dengan cara:
a) Mengembangkan alternatif kebijakan ataupun tindakan;
b) Menilai dan mengkomparasikan keuntungan dan kerugian dari setiap alternatif
kegiatan ataupun kebijakan;
c) Memilih dan menetapkan alternatif yang dinilai paling tepat.
2.1.4 Pendekatan Perencanaan
1. Bottom up approach
Pendekatan ini dilakukan dengan cara menyerap data dan informasi dari struktur
paling bawah organisasi kemudian dirumuskan oleh pimpinan menjadi sebuah
rencana utuh.
2. Top down approach
perencanaan top-down, top manager akan menentukan tujuan secara luas dan
mendelegasikan manajer tingkat bawah untuk menyusun rencana dengan
batasan tersebut.
3. Interactive approach
Kondisi interactive approach ini adalah penyusunan rencana yang dilakukan
secara bersamaan oleh pimpinan dan anggota organisasi.
4. Dual–level approach
Maksud dari pendekatan ini adalah pimpinan dan anggota menyusun rumusan
rencana mereka masing-masing kemudian disatukan menjadi rencana utuh.
5. Perencanaan inside–out dan perencanaan outside–in
Perencanaan inside-out ialah perencanaan yang berfokus ke hal yang sudah
dilakukan, tetapi dengan terus berupaya untuk melakukan hal terbaik.
6. Perencanaan Situasional/Contingency
Perencanaan contingency mencakup perencanaan alternatif yang menimbulkan
pengimplementasian yang pada saat perencanaan awal menjadi tidak sesuai
karena adanya perubahan kondisi.

2.1.5 Efektivitas Perencanaan


Dalam hal ini setidaknya ada empat hal yang bisa menjamin bahwa proses perencanaan
dapat mencapai efektivitas, yaitu:
1. Proses perencanaan yang didesain secara baik
2. Memperoleh dukungan dari manajemen puncak
3. Perencanaan yang berfokus pada implementasi
4. Memilih orang-orang yang tepat

Adapun tips agar proses perencanaan berjalan dengan baik sebagai berikut:
a. Libatkan orang yang tepat dalam proses perencanaan
b. Menulis informasi perencanaan dan sosialisasikan secara merata
c. Tujuan dan sasaran harus lebih cerdas (SMARTER), yang terdiri dari specific,
measurable, acceptable, realistic, time frame, extending, rewarding
d. Membangun Akuntabilitas (Review secara teratur siapa melakukan apa dan kapan)
e. Evaluasi proses perencanaan dan rencana

2.2 Memahami pengorganisasian proses pengorganisasian ,desain organisasi dan yang berkaitan
dengan pengorganisasian .

2.2.1 Pengertian Pengorganissian


Pengorganisasian adalah suatu proses untuk merancang struktur formal,mengelompokkan
dan mengatur ,serta membagi tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi ,agar tujuan
organisasi dapat dicapai dengan efisien .
(Organi- zing) adalah suatu langka untuk menetapkan ,menggolongkan dan mengatur
berbagai macam kegiatan yang dipandang,seperti bentuk fisik yang tepat bagi suatu ruangan kerja
administrasi ,ruangan labolatorium ,serta penetapan tugas dan wewenang seseorang :pendelegasi
wewenang dan sterusnya dalam rangka untuk mencapai tujuan .
Berikut ini beberapa devinisi tentang pengorganisasian :
1.Storner dan Walker (1986) pemgorganisasian merupakan suatu peroses dimana aktivitas kerja
disusun dan dialihkan pada sumber tenaga untuk mencapai tujuan sebuah organisasi
2.Jaafar Muhammad (1992) penyusun sumber-sumber dalam bentuk kesatuan
3.Gatewood ,dan Farell Pengorganisasian adalah aktivitas yang terlibat dalam suatu struktur
organisasi yang sesuai .
4.Certo(1997) Pengorganisasian adalah menentukan aktivitas yang akan dilakukan oleh
sumberdaya manusia .

Anda mungkin juga menyukai