Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FUNGSI MANAJEMEN

(PERENCANAAN)

Disusun Oleh :
Moh. Wildan Ali Fikri 165060300111016
Raymond Abdul 165060300111023

“BUILDING UP NOBLE FUTURE”

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
DAFTAR ISI
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
1.1. Rumusan Masalah : ................................................................................................ 1
1.2. Tujuan : .................................................................................................................... 1
BAB II ........................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 2
2.1. Perencanaan ............................................................................................................ 2
2.1.1. Definisi Perencanaan.......................................................................................... 2
2.1.2. Jenis-Jenis Perencanaan ................................................................................... 3
2.2. Pentingnya Perencanaan ....................................................................................... 5
2.2.1. Alasan Menggunakan Fungsi Perencanaan ................................................... 5
2.2.2. Tujuan-Tujuan dari Fungsi Perencanaan ........................................................ 6
2.3. Proses Penyusunan Perencanaan ....................................................................... 7
2.4. Pelaku dalam Perencanaan .................................................................................. 8
2.5. Acuan-acuan Penilaian Perencanaan.................................................................. 9
BAB III ..................................................................................................................................... 11
KESIMPULAN ........................................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Rumusan Masalah :


1. Apa yang dimaksud dengan fungsi perencanaan?
2. Mengapa dibutuhkan fungsi perencanaan?
3. Bagaimana tahap-tahap dalam proses perencanaan?
4. Siapa yang berperan pada proses perencanaan?
5. Apa saja acuan dalam menentukan perencanaan tersebut efektif?

1.2. Tujuan :
1. Memenuhi tugas mata kuliah manajemen industri
2. Memahami fungsi-fungsi manajemen dalam bidang industri
3. Memahami pengertian fungsi perencanaan
4. Memahami kegunaan fungsi perencanaan

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Perencanaan
2.1.1. Definisi Perencanaan

Perencanaan adalah proses memutuskan tujuan-tujuan untuk dikerjakan


selama suatu jangka waktu yang akan datang dan apa yang dilakukan agar tujuan-
tujuan itu dapat tercapai. Rencana juga berarti proses pembuatan peta perjalanan
menuju ke masa depan. Dalam konteks organisasi, perencanaan dapat diartikan
sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan sasaran menentukan pilihan-pilihan
tindakan yang akan dilakukan, dan mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Menurut pengertiannya, perencanaan dapat dijelaskan lebih sepesifik


menjadi 5 kata antara lain :
a) Proses
Yaitu suatu konsep dasar yang menunjukkan bahwa kegiatan-kegiatan
yang dilakukan akan berjalan sesuai dengan tahap-tahap yang telah
ditentukan. Contohnya jadwal dan susunan acara.
b) Penetapan tujuan dan sasaran
Yaitu kegiatan merencanakan ke arah mana organisasi itu akan dituju.
Organisasi dapat menetapkan tujuannya secara khusus ataupun secara
umum. Contoh menetapkan tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.
c) Pemilihan tindakan
Yang berarti organisasi harus mengoptimalkan pada beberapa tindakan
yang efektif ketimbang harus menggunakan semua tindakan yang kadang
kala tidak efektif. Contohnya survei tempat.
d) Mengkaji cara yang terbaik
Walaupun pilihan tindakan itu sudah dianggap baik, namun mungkin saja
tidak efektif kalau dilakukan dengan cara yang kurang baik. Sebaliknya,
sesuatu yang baik apabila dilakukan dengan cara yang baik pula maka akan
menghasilkan sesuatu yang efektif. Contohnya perumusan anggaran biaya.
e) Tujuan

2
Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh
organisasi. Hal tersebut bisa dinyatakan dalam suatu standar yang berlaku
secara kualitatif maupun kuantitatif.

2.1.2. Jenis-Jenis Perencanaan

Gambar : Jenis-Jenis Perencanaan

A. Perencanaan jangka pendek dan jangka panjang.


Pengelompokan jenis perencanaan ini berdasarkan pada jangka waktu
penggunaannya. Kedua jenis perencanaan tersebut lebih mengacu pada upaya
untuk mengatasi permasalahan pada masa yang akan datang. perencanaan jangka
pendek merupakan perencanaan untuk jangka waktu 1 tahun atau kurang
sedangkan perencanaan jangka panjang merupakan perencanaan dengan jangka
waktu 5 tahun atau lebih perencanaan jangka pendek itu biasanya lebih bersifat
operasional dan sebaliknya perencanaan jangka panjang biasanya bersifat strategis.

B. Perencanaan strategis dan perencanaan operasional.


Perencanaan strategis suatu rencana jangka panjang dalam rangka
mencapai tujuan strategis. Adapun fokus utama dalam rencana ini adalah organisasi

3
secara keseluruhan rencana strategis dapat dipandang sebagai rencana umum yang
menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan
oleh manajemen puncak, misalnya menyangkut dan tujuan umum organisasi.
Perencanaan operasional ruang lingkupnya biasanya lebih sempit
dibandingkan dengan perencanaan strategis. Perencanaan operasional dapat
diartikan sebagai pendefinisian tentang apa yang harus dilakukan untuk
mengimplementasikan rencana strategis dan untuk mencapai tujuan strategis
tersebut. Jenis-jenis dari perencanaan operasional tersebut meliputi perencanaan
produksi, perencanaan keuangan, perencanaan fasilitas, dan perencanaan
pemasaran.

C. Perencanaan Sekali Pakai

Rencana sekali pakai merupakan rencana yang digunakan sekali saja yang
secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan situasi khas yang
diciptakan sebagai tanggapan terhadap keputusan-keputusan yang tidak terprogram
yang diambil oleh para manajer. Adapun jenis-jenis dari perencanaan sekali pakai
meliputi :
a) Anggaran.
Merupakan perencanaan sekali pakai yang menggunakan sumber-sumber
untuk mengerjakan suatu aktivitas proyek atau program.
b) Proyek
Merupakan perencanaan sekali pakai yang menetapkan rangkaian
kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tugas tujuan tugas khusus dan
yang menghubungkan kegiatan tersebut dengan kerangka waktu khusus,
kinerja dan sumber daya.
c) Program-Program
Merupakan rencana sekali pakai untuk serangkaian kegiatan yang besar
program dapat meliputi tujuan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut kebijakan, prosedur, dan aturan.

D. Perencanaan Tetap

4
Perencanaan tetap atau standing plans merupakan perencanaan yang
digunakan untuk kegiatan yang terjadi berulang-ulang terus menerus. Perencanaan
ini tertuang dalam bentuk kebijakan prosedur dan aturan, berikut pengertiannya.
a) Kebijaksanaan-kebijaksanaan, merupakan suatu pedoman pengambilan
keputusan yang mengarahkan cara berpikir pengambilan keputusan dan
bukan pada tindakan yang lebih spesifik. Sebagai contoh penyewaan
karyawan, pemecatan karyawan, dan pemberitaan sementara.
b) Prosedur, dibandingkan dengan kebijaksanaan prosedur sifatnya lebih
spesifik dan merupakan pedoman yang mengarahkan pada tindakan yang
diperlukan.
c) Aturan, merupakan perencanaan tetap yang menggambarkan tindakan
yang diambil pada situasi tertentu. Peraturan menentukan tindakan apa
yang boleh dilakukan dan tindakan apa yang dilarang untuk dilakukan.

2.2. Pentingnya Perencanaan


2.2.1. Alasan Menggunakan Fungsi Perencanaan

Perencanaan dibutuhkan sebagai dasar fungsi manajemen pada suatu


organisasi. Mengutip dari buku karya Amirullah, S.E., M.M. bahwa :
“Good result without good planning comes from good luck, not good management.”
Dengan demikian dapat disimpulkan, perencanaan yang baik merupakan
cerminan dari manajemen yang baik terhadap organisasi sehingga manajemen yang
baik pasti akan memberikan hasil yang baik.

Gambar : Perencanaan Sebagai Dasar

5
Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan.
Alasan ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah
pasti. Lingkungan yang berubah begitu cepat menuntut siapapun baik perseorangan
maupun lembaga untuk selalu membuat rencana. Tanpa membuat perencanaan
organisasi akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman perubahan
lingkungan.

2.2.2. Tujuan-Tujuan dari Fungsi Perencanaan

Selain untuk lebih memantapkan arah bagi organisasi dalam mencapai


tujuannya perencanaan juga memiliki peranan penting lainnya yaitu:
1. Untuk mengkoordinasikan usaha-usaha.
Di dalam suatu organisasi pekerjaan pekerjaan dilakukan oleh individu
dan kelompok. Masing-masing individu atau kelompok memiliki tujuan dan
kepentingan yang berbeda-beda agar tujuan dan tandingan itu tidak keluar
dari tujuan organisasi maka perlu dilakukan koordinasi merupakan salah satu
teknik untuk mencapai upaya yang terkoordinir.
2. Untuk mengatasi perubahan
Dengan adanya perencanaan yang matang maka perubahan
perubahan potensial yang akan terjadi akan dapat diantisipasi secepat
mungkin banyak contoh kasus yang menunjukkan kehancuran di
perusahaan-perusahaan yang diakibatkan kurang siapnya mereka dalam
menghadapi perubahan lingkungan efektivitas suatu perencanaan sangat
bergantung pada seberapa membuat perencanaan membaca kondisi di masa
mendatang.
3. Untuk pengembangan manajer
Salah satu implikasi dari perencanaan bahwa para manajer harus
bertindak proaktif dan hal-hal terjadi dan Bukan sebaliknya, bertindak kreatif
dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan perencanaan akan mempertajam
kemampuan manajer untuk berpikir ketika mereka mempertimbangkan
gagasan-gagasan abstrak dan kemungkinan-kemungkinan di masa
mendatang.
4. Untuk pengembangan standar kinerja
Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar
kinerja untuk masa yang akan datang. Standar ini biasanya disusun dalam

6
suatu rumusan tujuan organisasi. Tanpa perencanaan, standar performa
mungkin menjadi tidak rasional dan subjektif.
5. Untuk mengurangi ketidakpastian
Dengan mendorong para manajer untuk melihat ke depan,
mengantisipasi perubahan, harus mempertimbangkan dampak perubahan,
dan menyusun tanggapan tanggapan yang tepat sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya, bahwa perencanaan merupakan awal dari proses
manajemen. Perencanaan menunjukkan tujuan yang penting dan
menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapainya. Rencana
merupakan pijakan untuk tahap lebih lanjut dari tugas tugas manajerial yaitu
mengalokasikan dengan mengatur sumber produksi untuk mencapai tugas-
tugas pokok (pengorganisasian), mengadakan usaha sumber daya manusia
untuk menjamin tercapainya penyelesaian tugas dengan sempurna (leading),
dan memonitor tercapainya tugas dan mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan (pengawasan).

2.3. Proses Penyusunan Perencanaan

A. Merumuskan misi dan tujuan


Misi dan Tujuan adalah hal yang ingin dicapai atau diwujudkan.
Perumusan yang jelas tentang misi organisasi akan dapat membantu
manajer memilih dan mengimplementasikan strategi dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Pernyataan suatu misi hendaknya dapat
mengidentifikasi bidang usaha organisasi termasuk di dalamnya adalah
pelanggan yang dilayani, produk dan jasa yang disediakan dan lokasi tempat
beroperasi. Misi juga hendaknya memuat tentang filosofi dasar yang akan
mengarahkan karyawan dalam bekerja. Dalam menetapkan tujuan sering
dialami kesulitan-kesulitan, oleh karena adanya banyak alternatif tujuan yang
sama-sama menguntungkan. Juga bertentangan alternatif lainnya.
Pada hal ini kita harus menentukan atau memilih satu alternatif
diantara berbagai alternatif itu. Oleh karena itu hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam kaitan ini, antara lain: melithat kemampuan dan
kapasitas sumber daya ekonomi yang dimiliki serta memperimbangkan
sumber daya manusia (manpower) yang tersedia.
B. Memahami keadaan saat ini

7
Tujuan ditetapkan dalam rangka mengantisipasi kondisi di masa yang
akan datang dengan menetapkan standar-standar yang diinginkan. Untuk
bisa memahami kondisi di masa mendatang maka perlu kitanya untuk
memperjelas keadaan saat ini. Perlu mengadakan peneltiian dan
pengumpulan data-data yang relevan dan selanjutnya diadakan suatu kajian
yang mendalam yang berkaitan dengan relevansi fungsi organisasi dengan
tujuan, sehingga dapat diproyeksikan prospeknya di masa yang akan datang.
C. Memahami faktor pendukung dan penghambat tujuan
Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha
mencapai tujuan perlu sedini mungkin diinventarisi. Maksud upaya inventarisi
ini agar persiapan-persiaparn untuk mengantisipasi dapat dilakukan. Disatu
pihak perusahaan dapat meraih kemudahan-kemudahan dan memanfaatkan
seoptimal mungkin mengenai peluang dan kesempatan yang tersedia. Tapi,
dilain pihak perusahaan dapat mengantisipasi kemungkinan datangnya
ancaman dan hambatan dengan mempersiapkan pemecahan jika memang
akan benar-benar terjadi.
D. Menyusun rencana kegaiatan untuk mencapai tujuan.
Tujuan dapat dicapai dengan berbagai cara. Cara-cara itu proses
penentuannya dapat disebutkan sebagai berikut :
a) Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan atau tindakan yang
mungkin dapat dipilih.
b) Menilai dan membandingkan untung ruginya setiap alternatif kegiatan
atau kebijaksanaan.
c) Memilih dan menetapkan satu alternatif yang paling cocok atau baik
diantara alternatif tersebut.

2.4. Pelaku dalam Perencanaan

Pelaku adalah manusia-manusia yang mengikuti organisasi dan berusaha


untuk mencapai tujuan organisasi tersebut melalui perencanaan dengan sistematis,
rasional, dan pelaksanaan yang teratur. Pelaku yang dimaksud adalah direktur
utama / presiden direktur, manajer dan asisten manajer. Berikut penjelesan singkat
perannya masing-masing :
a) Manajer memliki hak dan wewenang untuk merancang segala kegiatan
dan memberikan proposal kepada direktur utama / presiden direktur.

8
b) Hak dan wewenang direktur utama / presiden direktur yaitu menyetujui
atau membatalkan segala rancangan dan proposal yang diterima.
c) Tugas asisten manajer adalah melaksanakan rancangan kegiatan dan
proposal yang sudah disetujui oleh organisasi tersebut dan mengkoordinir
seluruh anggota organisasi yang berada di bawahnya.

2.5. Acuan-acuan Penilaian Perencanaan

Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan


yaitu mencakup:
 Kegunaan. Agar berguna bagi manajemen dalam pelaksanaan
fungsifungsinya yang lain, suatu rencana harus fleksibel, stabil,
berkesinambungandan sederhana. Fleksibilitas adalah esensi bagi
kesuksesan perencanaanstrategik. Hal ini memerlukan analisis, peramalan,
pengembangan rencana dengan mempertimbangkan segala sesuatu dan
pembuatan perencanaansebagai proses yang berkesinambungan. Rencana
hendaknya dapatmelakukan penyesuaian secara cepat dan lancar terhadap
perubahankondisi lingkungan tanpa kehilangan efektivitas.
 Ketepatan dan objektivitas. Rencana-rencana harus dievaluasi untuk
mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata dan akurat. Berbagai keputusan dan
kegiatan manajemen lainnya hanya efektif bila didasarkan atas informasi
yang tepat. Suatu perencanaan juga harus lebih didasarkan atas pemikiran
yang realistik dan fakta-fakta yang sebenarnya tentang persyaratan-
persyaratan yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran dibanding sasaran
pribadi pembuat rencana. Agar tercapai perencanaan tersebut, proses
penyusunannya harus didasarkan atas pemikiran yang objektif.
 Ruang lingkup adalah perencanaan yang perlu memperhatikan prinsip-prinsip
kelengkapan (comprehensiveness), kepaduan (unity) dan konsistensi.
 Efektivitas biaya adalah perencanaan dalam hal menyangkut waktu, usaha
dan aliran emosional. Salah satu pedoman penting dalam perencanaan:
Jangan lakukan perencanaan bila hasil meningkatkan penghasilan atau
mengurangi biaya lebih kecil daripada biaya perencanaan dan
implementasinya.
 Akuntabilitas terbagi dalam dua aspek dalam perencanaan:
1) Tanggung jawab atas pelaksanaan perencanaan
2) Tanggung jawab, atas implementasi rencana

9
 Ketepatan waktu. Para perencana harus membuat berbagai perencanaan.
Berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan
rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu

Gambar : Bagan Acuan-acuan terhadap Efektivitas Perencanaan

10
BAB III
KESIMPULAN

Salah satu fungsi manajemen yaitu perencanaan sangatlah penting untuk


kesuksesan organisasi mencapai tujuan. Selain penting, fungsi sebagai perencana
adalah dasar untuk menjalankan fungsi-fungsi lainnya. Tanpa perencanaan yang
bagus, maka organisasi yang mampu mencapai tujuannya hanyalah sebuah
keberuntungan. Sehingga, tanpa penerapan ilmu manajemen yang bagus, sebuah
jabatan akan diisi oleh manusia-manusia yang tidak berkompetensi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, Hani. 2013. MANAJEMEN EDISI 2. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.


Wibowo. 2006. MANAJEMEN PERUBAHAN EDISI 2. Jakarta: PT Raga Grafindo
Persada.
Amirullah. 2015. PENGANTAR MANAJEMEN. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Terry, George. Rue, Leslie. Ticoalu, GA. 2013. DASAR-DASAR MANAJEMEN.
Jakarta : PT Bumi Aksara.

12

Anda mungkin juga menyukai