(PERENCANAAN)
Disusun Oleh :
Moh. Wildan Ali Fikri 165060300111016
Raymond Abdul 165060300111023
1.2. Tujuan :
1. Memenuhi tugas mata kuliah manajemen industri
2. Memahami fungsi-fungsi manajemen dalam bidang industri
3. Memahami pengertian fungsi perencanaan
4. Memahami kegunaan fungsi perencanaan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Perencanaan
2.1.1. Definisi Perencanaan
2
Hal ini menyangkut hasil akhir atau sasaran khusus yang diinginkan oleh
organisasi. Hal tersebut bisa dinyatakan dalam suatu standar yang berlaku
secara kualitatif maupun kuantitatif.
3
secara keseluruhan rencana strategis dapat dipandang sebagai rencana umum yang
menggambarkan pengalokasian sumber daya, prioritas, dan langkah-langkah yang
diperlukan untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan
oleh manajemen puncak, misalnya menyangkut dan tujuan umum organisasi.
Perencanaan operasional ruang lingkupnya biasanya lebih sempit
dibandingkan dengan perencanaan strategis. Perencanaan operasional dapat
diartikan sebagai pendefinisian tentang apa yang harus dilakukan untuk
mengimplementasikan rencana strategis dan untuk mencapai tujuan strategis
tersebut. Jenis-jenis dari perencanaan operasional tersebut meliputi perencanaan
produksi, perencanaan keuangan, perencanaan fasilitas, dan perencanaan
pemasaran.
Rencana sekali pakai merupakan rencana yang digunakan sekali saja yang
secara khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan situasi khas yang
diciptakan sebagai tanggapan terhadap keputusan-keputusan yang tidak terprogram
yang diambil oleh para manajer. Adapun jenis-jenis dari perencanaan sekali pakai
meliputi :
a) Anggaran.
Merupakan perencanaan sekali pakai yang menggunakan sumber-sumber
untuk mengerjakan suatu aktivitas proyek atau program.
b) Proyek
Merupakan perencanaan sekali pakai yang menetapkan rangkaian
kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tugas tujuan tugas khusus dan
yang menghubungkan kegiatan tersebut dengan kerangka waktu khusus,
kinerja dan sumber daya.
c) Program-Program
Merupakan rencana sekali pakai untuk serangkaian kegiatan yang besar
program dapat meliputi tujuan langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencapai tujuan tersebut kebijakan, prosedur, dan aturan.
D. Perencanaan Tetap
4
Perencanaan tetap atau standing plans merupakan perencanaan yang
digunakan untuk kegiatan yang terjadi berulang-ulang terus menerus. Perencanaan
ini tertuang dalam bentuk kebijakan prosedur dan aturan, berikut pengertiannya.
a) Kebijaksanaan-kebijaksanaan, merupakan suatu pedoman pengambilan
keputusan yang mengarahkan cara berpikir pengambilan keputusan dan
bukan pada tindakan yang lebih spesifik. Sebagai contoh penyewaan
karyawan, pemecatan karyawan, dan pemberitaan sementara.
b) Prosedur, dibandingkan dengan kebijaksanaan prosedur sifatnya lebih
spesifik dan merupakan pedoman yang mengarahkan pada tindakan yang
diperlukan.
c) Aturan, merupakan perencanaan tetap yang menggambarkan tindakan
yang diambil pada situasi tertentu. Peraturan menentukan tindakan apa
yang boleh dilakukan dan tindakan apa yang dilarang untuk dilakukan.
5
Perencanaan sangat penting dan perlu untuk setiap usaha mencapai tujuan.
Alasan ini didasarkan pada suatu pandangan bahwa kondisi masa depan tidaklah
pasti. Lingkungan yang berubah begitu cepat menuntut siapapun baik perseorangan
maupun lembaga untuk selalu membuat rencana. Tanpa membuat perencanaan
organisasi akan kehilangan arah dan sulit untuk mengantisipasi ancaman perubahan
lingkungan.
6
suatu rumusan tujuan organisasi. Tanpa perencanaan, standar performa
mungkin menjadi tidak rasional dan subjektif.
5. Untuk mengurangi ketidakpastian
Dengan mendorong para manajer untuk melihat ke depan,
mengantisipasi perubahan, harus mempertimbangkan dampak perubahan,
dan menyusun tanggapan tanggapan yang tepat sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya, bahwa perencanaan merupakan awal dari proses
manajemen. Perencanaan menunjukkan tujuan yang penting dan
menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapainya. Rencana
merupakan pijakan untuk tahap lebih lanjut dari tugas tugas manajerial yaitu
mengalokasikan dengan mengatur sumber produksi untuk mencapai tugas-
tugas pokok (pengorganisasian), mengadakan usaha sumber daya manusia
untuk menjamin tercapainya penyelesaian tugas dengan sempurna (leading),
dan memonitor tercapainya tugas dan mengambil tindakan koreksi yang
diperlukan (pengawasan).
7
Tujuan ditetapkan dalam rangka mengantisipasi kondisi di masa yang
akan datang dengan menetapkan standar-standar yang diinginkan. Untuk
bisa memahami kondisi di masa mendatang maka perlu kitanya untuk
memperjelas keadaan saat ini. Perlu mengadakan peneltiian dan
pengumpulan data-data yang relevan dan selanjutnya diadakan suatu kajian
yang mendalam yang berkaitan dengan relevansi fungsi organisasi dengan
tujuan, sehingga dapat diproyeksikan prospeknya di masa yang akan datang.
C. Memahami faktor pendukung dan penghambat tujuan
Segala kemudahan dan kemungkinan hambatan dalam usaha
mencapai tujuan perlu sedini mungkin diinventarisi. Maksud upaya inventarisi
ini agar persiapan-persiaparn untuk mengantisipasi dapat dilakukan. Disatu
pihak perusahaan dapat meraih kemudahan-kemudahan dan memanfaatkan
seoptimal mungkin mengenai peluang dan kesempatan yang tersedia. Tapi,
dilain pihak perusahaan dapat mengantisipasi kemungkinan datangnya
ancaman dan hambatan dengan mempersiapkan pemecahan jika memang
akan benar-benar terjadi.
D. Menyusun rencana kegaiatan untuk mencapai tujuan.
Tujuan dapat dicapai dengan berbagai cara. Cara-cara itu proses
penentuannya dapat disebutkan sebagai berikut :
a) Menyusun berbagai alternatif kebijaksanaan atau tindakan yang
mungkin dapat dipilih.
b) Menilai dan membandingkan untung ruginya setiap alternatif kegiatan
atau kebijaksanaan.
c) Memilih dan menetapkan satu alternatif yang paling cocok atau baik
diantara alternatif tersebut.
8
b) Hak dan wewenang direktur utama / presiden direktur yaitu menyetujui
atau membatalkan segala rancangan dan proposal yang diterima.
c) Tugas asisten manajer adalah melaksanakan rancangan kegiatan dan
proposal yang sudah disetujui oleh organisasi tersebut dan mengkoordinir
seluruh anggota organisasi yang berada di bawahnya.
9
Ketepatan waktu. Para perencana harus membuat berbagai perencanaan.
Berbagai perubahan yang terjadi sangat cepat akan dapat menyebabkan
rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai perbedaan waktu
10
BAB III
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
12