Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................i
BAB I ...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
BAB II ...................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.....................................................................................................................3
A. Pengertian Staffing..................................................................................................3
B. Proses Staffing.........................................................................................................3
BAB II ...................................................................................................................................8
PENUTUP.............................................................................................................................8
A. Kesimpulan...............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini
belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila kita mempelajari literatur manajemen,
maka akan ditemukan bahwa istilah manajemen mengandung tiga pengertian yaitu:

1. Manajemen sebagai suatu proses


2. Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen
3. Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan
(Science)

Menurut pengertian yang pertama, yakni manajemen sebagai suatu proses,


berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata
warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga
buah definisi.

Selanjutnya, Hilman mengatakan bahwa manajemen adalah fungsi untuk


mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu
untuk mencapai tujuan yang sama. Menurut pengertian yang kedua, manajemen
adalah kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen. Jadi dengan
kata lain, segenap orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dalam suatu
badan tertentu disebut manajemen. Menurut pengertian yang ketiga, manajemen
adalah seni (Art) atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenai inipun sesungguhnya
belum ada keseragaman pendapat, segolongan mengatakan bahwa manajemen
adalah seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa manajemen adalah ilmu.
Sesungguhnya kedua pendapat itu sama mengandung kebenarannya.

Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja,
yang melibatkan bimbinganatau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah
tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen juga
adalah suatu ilmu pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu pengetahuan
bagaimana mencapai hasil yang diinginkan atau dalm kata lain seni adalah
kecakapan yang diperoleh dari pengalaman, pengamatan dan pelajaran serta
kemampuan untuk menggunakan pengetahuan manajemen. Sekarang setelah kita
mengetahui sedikit tentang manajemen, lebih mengkhusus lagi kita akan
membahas apa itu manajemen staffing, karena begitu pentingnya masalah ini untuk
dikaji, maka perlu untuk dibahas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dibuat rumusan masalah sebagai
berikut.

1. Apa yang dimaksud fungsi staffing dalam manajemen.


2. Mengapa harus ada fungsi staffing dalam manajemen
3. Bagaimana cara melakukan fungsi staffing dalam manajemen.

C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut.

1. Mengetahui pengertian dari fungsi staffing dalam manajemen.


2. Mengetahui alasan dari adanya fungsi staffing
3. Mempelajari proses fungsi staffing dalam suatu manajemen.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Staffing
Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa penyusunan
personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja,
pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna
maksimal kepada organisasi.Top of Form Organisasi-organisasi besar adalah
organisasi dengan nilai budaya yang tinggi, dengan perhatian yang besar pada nilai,
ekspektasi, dan perilaku. Biasanya didalam budaya tersebut pasti ada teamwork,
fokus terhadap konsumen, perlakuan yang adil pada karyawan, inisiatif, dan inovasi.
Budaya-budaya ini juga harus terus dikomunikasikan kepada karyawan, baik yang
lama maupun yang baru. Karena itu, keputusan staffing adalah keputusan yang
penting bagi organisasi, yang juga harus disesuaikan dengan strategi bisnis agar
dapat menunjang budaya organisasinya.

Dalam staffing berlaku prinsip utama yaitu :“The Right Man on The Right
Place and Time” yang berarti bahwa setiap personel ditempatkan pada unit kerja
yang sesuai dengan keahlian dan kecakapannya, dengan demikian suatu
perkerjaan/tugas dalam unit kerja dilakukan oleh orang yang tepat dan mendapat
hasil pekerjaan yang optimal. Jika prinsip ini tidak diterapkan, dan menempatkan
personel pada tugas dan jenis pekerjaan yang bukan keahliannya, maka akan
menghambat upaya pencapaian tujuan administrasi itu sendiri, sebab hasil dari
pekerjaan tersebut cenderung kurang berdaya guna bagi organisasi.

B. Proses Staffing
Menurut R. Duane dan J. Clifton (1989;p. 239) staffing merupakan proses
formal dari memastikan bahwa organisasi mempuntai sumber daya berijazah atau
memenuhi syarat untuk mendekati tujuan dan mewakili sumber hidup dari setiap
perusahaan.

Bagaimana untuk staffing:

1. Perencanaan sumber daya Manusia


Perencanaan sumber daya manusia adalah mencakup semua
kegiatan yang dibutuhkan untuk menyediakan tipe dan jumlah karyawan
secara tepat dalam pencapaian tujuan organisasi. Ada tiga bagian
perencanaan personalia yang dibutuhkan :
 Penentuan Kebutuhan Jabatan
Penyusunan personalia organisasi dimulai dengan :
 Penentuan tujuan dan rencana organisasi
 Penentuan dan analisis pekerjaan apa saja yang akan
dilakukan.
 Penentuan deskripsi pekerjaan.
 Penentuan spesifikasi jabatan ( job specification ) jenis-jenis
jabatan dan keterampilan yang dibutuhkan.
 Meramalkan jumlah karyawan yang dibutuhkan dimasa
mendatang
 Persediaan karyawan untuk melaksanakan berbagai kegiatan
 Pengembangan sumber-sumber penawaran personalia
Ada dua sumber perolehan tenaga kerja yaitu sumber intern dan
sumber ekstern, tapi manajer lebih menyukai perolehan dari sumber
intern, karena dapat memotivasi karyawan yang sudah ada, tetapi
juga manajer perlu mencari orang yang tepat dalam menduduki suatu
posisi agar pekerjaan dapat berjalan secara efektif dan efisien dari
luar organisasi.
 Penataran ( upgrading ) yaitu dengan mendidik dan memberi
pelatihan
 Pemindahan ( transferring ) yaitu posisi yang kurang
disenangi ke posisi lain yang lebih memuaskan kebutuhan.
 Pengangkatan ( promoting ) yaitu pengangkatan ke jabatan
yang lebih tinggi lagi.

2. Penarikan
Penarikan ( recruitment ) berkenaan dengan pencarian dan
penarikan tenaga kerja potensial dalam jumlah yang tepat dan dengan
kemampuan untuk mengisi suatu jabatan tertentu yang akan diseleksi untuk
memenuhi kebutuhan organisasi. Penarikan menyangkut usaha untuk
memperoleh karyawan dalam jumlah yang tepat dengan kemampuan-
kemampuan yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan-jabatan yang tersedia.
Ada 2 sumber utama recruitment yaitu recruitment internal dan
recruitment ekseternal:
a. Recruitment Internal
Merupakan tenaga kerja menggunakan sumber dari
dalam dengan tujuan meningkatkan moral atau semangat
tenaga kerja yang sudah ada, menjaga kesetiaan pegawai,
memberi motivasi kerja pada pegawai dan memberi
penghargaan atas  prestasi pegawai.

b. Recruitment Eksternal
Merupakan perekrutan yang para pelamarnya berasal
dari luar yang tidak ada hubungannya dengan perusahaan
atau para pencari kerja. Perekrutan eksternal biasanya
dilakukan apabila internal organisasi sudah tidak memiliki
sumber daya manusia yang mencukupi dari segi kualitas dan
kuantitas.

3. Seleksi
Seleksi yaitu pemilihan tenaga kerja potensial untuk menduduki suatu
jabatan tertentu dari lamaran yang masuk. Adapun langkah-langkah dalam
prosedur seleksi yang dapat digunakan yaitu :
 Wawancara pendahuluan
 Pengumpulan data-data pribadi  ( biografis )
 Pengujian ( testing )
 Wawancara yang lebih mendalam
 Pemeriksanaan referensi-referensi prestasi
 Pemeriksaan kesehatan
 Keputusan pribadi
 Orientasi jabatan

Beberapa faktor yang di cari dalam diri karyawan potensial :


 Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja,
untuk menunjuk apa yang telah dilakukan seseorang di waktu lalu
 Bakat dan minat (aptitude dan interest), untuk memperkirakan minat
dan kapasitas atau kemampuan seseorang
 Sikap dan kebutuhan (attitudes dan needs), untuk meramalkan
tanggug jawab dan wewenang seseorang
 Kemampuan-kemampuan analistis dan manipulative, untuk
mempelajari kemampuan pemikiran dan penganalisaan
 Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan
dalam pelaksanaan aspek-aspek teknik pekerjaan
 Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan phisik
seseorang dalam pelaksanaan pekerjaan

4. Pengenalan dan orientasi


Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan
diperkenalkan dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap
orientasi merupakan kegiatan pengenalan dan penyesuaian karyawan baru
dengan organisasi.

5. Latihan dan pengembangan


Tujuan latihan dan pengembangan karyawan adalah untuk
memperbaiki efektivitas kerja karyawan dan mencapai hasil-hasil kerja yang
telah ditetapkan. Peningkatkan efektivitas kerja dapat dilakukan dengan
latihan (training) dan atau pengembangan. Latihan dimaksudkan untuk
memperbaiki penguasaan keterampilan-keterampilan dan teknik-teknik
pelaksanaan pekerjaan tertentu, terperinci dan rutin. Sedang pengembangan
lebih luas ruang lingkupnya dalam meningkatkan kemampuan, sikap dan
sifat-sifat kepribadian serta penyesuaian diri dengan kemajuan teknologi.
Pada umunya karyawan dikembangkan dengan metode :
a. Metode-metode ‘on the job’
 Coaching dimana atasan memberikan bimbingan dan
pengarahan langsung kepada bawahan dalam pelaksanaan
pekerjaan rutin mereka.
 Planned progression atau pemindahan karyawan dalam
saluran-saluran yang ditentukan melalui tingkatan-tingkatan
organisasi yang berbeda
 Rotasi jabatan pemindahan karyawan melalui jabatan-jabatan
yang bermacam-macam dan berbeda-beda
 Penugasan sementara, di mana bawahan ditempatkan pada
posisi manajeman tertentu utuk jangka waktu yang ditetapkan
 System-sistem  penilaian presntasi formal
b. Pengembangan ‘off the job’ dilakukan dengan:
 Program-program pengembangan eksekutif, di universitas-
universitas atau lembaga-lembaga pendidikan lainnya, di
mana para manajer berpartisipasi dalam program-program
yang dibuka untuk umum melalui penggunaan analisa kasus,
simulasi dan metode-metode pengajaran lainnya
 Latihan laboratorium, di mana orang belajar menjadi sensitive
(peka) terhadap orang lain, lingkungan dan sebagainya
 Pengembangan organisasi, yang menekankan perubahan,
pertumbuhan, dan pengembangan keeluruhan organisasi

6. Penilaian Pelaksanaan Kerja


Di dalam penilaian pelaksanaan kerja dilakukan dengan
membandingkan antara pelaksanaan kerja perseorangan dan standar-
standar atau tujuan-tujuan yang dikembangkan bagi posisi tersebut.

7. Pemberian jasa dan penghargaan


Pemberian jasa dan penghargaan yang disediakan bagi karyawan
sebagai kompensasi pelaksanaan kerja dan sebagai motivasi bagi
pelaksanaan di waktu yang akan datang.
Kompensasi adalah pemberian kepada karyawan dengan
pembayaran finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan
dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di waktu yang akan
datang.

8. Perencanaan dan pengembangan Karir


Dalam perencanaan dan pengembangan kakir mencakup transfer
(promosi, demosi dan lateral), penugasan kembali, pemecatan,
pemberhentian dan pension.
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Staffing merupakan salah satu fungsi manajemen berupa


penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga
kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi
daya guna maksimal kepada organisasi. Staffing merupakan fungsi yang
sangat penting. Sebab, dengan staffing kita bisa menentukan orang yang
ahli dalam bidangnya untuk melakukan suatu pekerjaan atau dengan kata
lain “The right man on the right place”. Sehingga pekerjaan bisa berjalan
efektif, efisien, dan hasilnya maksimal.

Staffing terdiri dari beberapa proses, yaitu :


1. Perencanaan sumber daya manusia
2. Penarikan
3. Seleksi
4. Pengenalan dan orientasi
5. Latihan dan pengembangan
6. Penilaian pelaksanaan kerja
7. Pemberian jasa dan penghargaan
8. Perencanaan dan pengembangan Karir
DAFTAR PUSTAKA
Manullang, M., Drs. 1976. Dasar-Dasar Management. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Robbins, Stephen P. 2016. Manajemen Jilid 1. Bob S, penerjemah. Jakarta (ID):


Erlangga.

Siagian, H, Drs. 1983. Management Suatu Pengantar. Bandung: Alumni.

Anda mungkin juga menyukai